• Tidak ada hasil yang ditemukan

Intellegensi dan Pengaruhnya dalam Pembe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Intellegensi dan Pengaruhnya dalam Pembe"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

INTELIGENSI DAN

APLIKASINYA

DALAM

PEMBELAJARAN

Makalah Disampaikan Dalam Presentasi

Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Program Pascasarjana Universitas Ibn

(2)

KONTEKS PEMBAHASAN

APAKAH INTELIGENSI

PERBEDAAN PENDAPAT SEPUTAR

INTELIGENSI

TEORI-TEORI INTELIGENSI

DASAR –DASAR FILSAFAT TENTANG

INTELIGENSI

PERBEDAAN IQ, EQ , ESQ DAN MULTIPLE

INTELLIGENCES

PEMANFAATAN TEORI INTELIGENSI

DALAM PEMBELAJARAN

APAKAH INTELIGENSI

PERBEDAAN PENDAPAT SEPUTAR

INTELIGENSI

TEORI-TEORI INTELIGENSI

DASAR –DASAR FILSAFAT TENTANG

INTELIGENSI

PERBEDAAN IQ, EQ , ESQ DAN MULTIPLE

INTELLIGENCES

PEMANFAATAN TEORI INTELIGENSI

(3)

INTELLIGENSI

Inteligensi (Kecerdasan)

adalah

istilah umum yang digunakan

untuk menjelaskan sifat pikiran

yang mencakup sejumlah

kemampuan, seperti kemampuan

menalar, merencanakan,

memecahkan masalah, berpikir

abstrak, memahami gagasan,

(4)

DEFINISI INTELIGENSI

Intelligence berasal dari bahasa latin

Intelligere.

Definisi Inteligensi berbeda diantara para

ahli. Sebagian memasukan kreatifitas,

kepribadian, watak, pengetahuan, dan

kebijaksanaan sebagai bagian dari

Inteligensi. Tetapi sebagian tidak sepakat.

Kecerdasan biasanya merujuk pada

kemampuan atau kapasitas mental dalam

berpikir, namun belum terdapat definisi

(5)

PENGERTIAN INTELIGENSI

(ANASTASI, 1997)

Bukan kemampuan yang seragam, lebih

merupakan komponen dari berbagai fungsi,

yang mencakup gabungan kemampuan yang

diperlukan untuk bertahan dan maju dalam

suatu kebudayaan.

Keseluruhan kemampuan individu untuk

berpikir dan bertindak secara terarah serta

mengolah dan menguasai lingkungannya

(6)

PENGERTIAN INTELIGENSI

DARWIN(SUDUT BIOLOGI)

INTELIGENSI AKAN MENINGKAT SEJALAN

PENINGKATAN UKURAN DAN KOMPLEKSITAS

PUSAT SARAF OTAK YANGLEBIH TINGGI.

JASPERS& PAGE

INTELIGENGESI KESELURUHAN DARI

KEMAMPUAN MENTAL SESEORANG YANG

DIPEROLEH SEJAK LAHIR TERMASUK BAKAT

.

DAVID WESHLER(SUDUT PSIKOLOGI)

INTELIGENSI ADALAH KAPASITAS GLOBAL UNTUK

BERTINDAK TUJUAN BERPIKIR RASIONAL DAN

MENGHADAPI LINGKUNGAN SECARA EFEKTIF.

DARWIN(SUDUT BIOLOGI)

INTELIGENSI AKAN MENINGKAT SEJALAN

PENINGKATAN UKURAN DAN KOMPLEKSITAS

PUSAT SARAF OTAK YANGLEBIH TINGGI.

JASPERS& PAGE

INTELIGENGESI KESELURUHAN DARI

KEMAMPUAN MENTAL SESEORANG YANG

DIPEROLEH SEJAK LAHIR TERMASUK BAKAT

.

DAVID WESHLER(SUDUT PSIKOLOGI)

(7)

DEFINISI INTELLIGENSI

“A very general mental capability that,

among other things, involves the ability to

reason, plan, solve problems, think

abstractly, comprehend complex ideas, learn

quickly and learn from experience. It is not

merely book learning, a narrow academic

skill, or test-taking smarts. Rather, it reflects

a broader and deeper capability for

comprehending our surroundings—"catching

on," "making sense" of things, or "figuring

out" what to do

”. (Dari buku “"

(8)

INTELLIGENCE MENURUT PARA

AHLI

 Alfred Binet

Judgment, otherwise called "good sense," "practical sense," "initiative," the faculty of adapting one's self to circumstances ... auto-critique.

 David Wechsler

The aggregate or global capacity of the individual to act purposefully, to think rationally, and to deal effectively with his environment.

 Lloyd Humphreys

"...the resultant of the process of acquiring, storing in memory, retrieving, combining, comparing, and using in new contexts information and conceptual skills."[10]

 Cyril Burt

Innate general cognitive ability

 Howard Gardner

(9)

PENGERTIAN INTELIGENSI DALAM

BERBAGAI PERSPEKTIF

INTELIGENSI ADALAH APLIKASI DARI KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PENGETAHUAN UNTUK BELAJAR MENYELESAIKAN

MASALAH DAN MENCAPAI NILAI AKHIR YANG AKAN DIHARGAI OLEH INDIVIDUAL ATAU LINGKUNGAN BUDAYA

1.EVOLUTIONARY PERSPECTIVE, INTELEGENSI ADALAH SUATU KEMAMPUAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH YANG

BERHUBUNGAN DENGAN ADAPTASI.

2.BEHAVIOR PERPECTIVE, INTELEGENSI ADALAH SUATU KAPASITAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN ADAPTIF

DALAMPRILAKU.

3.COGNITIVE PERSPECTIVE, INTELEGENSI ADALAH SUATU PROSES NALAR YANG DITERAPKAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH ATAU MENCAPAI TUJUAN.

INTELIGENSI ADALAH APLIKASI DARI KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PENGETAHUAN UNTUK BELAJAR MENYELESAIKAN

MASALAH DAN MENCAPAI NILAI AKHIR YANG AKAN DIHARGAI OLEH INDIVIDUAL ATAU LINGKUNGAN BUDAYA

1.EVOLUTIONARY PERSPECTIVE, INTELEGENSI ADALAH SUATU KEMAMPUAN UNTUK MEMECAHKAN MASALAH YANG

BERHUBUNGAN DENGAN ADAPTASI.

2.BEHAVIOR PERPECTIVE, INTELEGENSI ADALAH SUATU KAPASITAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN ADAPTIF

DALAMPRILAKU.

(10)

TINJAUAN EPISTEMOLOGI

1. Rasionalisme : (Rene Descartes)

Otak adalah sumber semua ilmu pengetahuan

Beberapa bentuk pengetahuan diperoleh sejak

lahir Otak terpisah dari badan (teori dualisme)

2. Empirisme : (John Locke)

Pengalaman adalah dasar pengetahuan

Sebagian besar ide diperoleh dari informasi

sensori yang dibawa oleh syaraf ke otak

kemudian direfleksikan oleh otak

Pemikiran yang kompleks dan kemampuan

(11)

3. Kritisisme

Dikembangkan oleh Imanuel Kant

Mencoba merekonsiliasi antara rasionalisme dan

empirisme

Adanya sifat intrinsik dari kecerdasan yang ada

lebih dulu sebelum adanya pengalaman (sama

dengan pendapat rasionalisme)

Untuk mendapatkan pengetahuan seseorang

tergantung pada pengalaman sensori

Adanya schemata, yaitu representasi mental

(12)

DASAR FILOSOFI TEORI

INTELIGENSI

1. Perspektif Neurobiologis

Rasionalisme

2. Psikologi Kognitif

Empirisme

3. Psikologi Perkembangan

Kritisisme

4. Perspektif Psikometri

Positivisme

1. Perspektif Neurobiologis

Rasionalisme

2. Psikologi Kognitif

Empirisme

3. Psikologi Perkembangan

Kritisisme

(13)

1. PERSPEKTIF

NEUROBILOGIS

1. PERSPEKTIF

NEUROBILOGIS

Dipengaruhi oleh ilmu dan

penemuan tentang otak dan

pengaruhnya terhadap kecerdasan

Terdapat dua fungsi otak ; bagian

kiri dan bagian kanan

Otak kiri lebih dominan untuk

bahasa terutama pada area Broca

dan Wernicke

Otak kanan didominasi untuk

musik dan suara non verbal lain

Fungsi otak terkait erat dengan

faktor genetis

Pengaruh gen terhadap intelegensi

mencapai 50% hingga 70%

Dipengaruhi oleh ilmu dan

penemuan tentang otak dan

pengaruhnya terhadap kecerdasan

Terdapat dua fungsi otak ; bagian

kiri dan bagian kanan

Otak kiri lebih dominan untuk

bahasa terutama pada area Broca

dan Wernicke

Otak kanan didominasi untuk

musik dan suara non verbal lain

Fungsi otak terkait erat dengan

faktor genetis

Pengaruh gen terhadap intelegensi

(14)

BEBERAPA TEORI INTELIGENSI

PERSPEKTIF NEUROBIOLOGIS

1.

Teori Halstead

Sejumlah fungsi otak berkaitan dengan

inteligensi dan relatif bebas dari

aspek-aspek kebudayaan

Otak manusia terdiri dari 3 bagian :

Batang otak sebagai motor sensorik,

sistem limbik untuk emosi, perasaan,

dan memori, dan Neokorteks untuk

(15)

EMPAT FAKTOR INTELIGENSI

SECARA BIOLOGIS (HALSTEAD)

1.

Faktor Central Integrative (C)

Kemampuan untuk mengorganisasikan pengalaman

dan mengintegrasikan hasil belajar dengan

pengalaman baru

2.

Faktor Abstraction (A)

Kemampuan mengelompokkan sesuatu dengan cara

berbeda, serta melihat persamaan dan perbedaan

diantara benda-benda, konsep-konsep, dan peristiwa

3.

Faktor Power (P)

Kemampuan mengekang afeksi sehingga rasional

dan intelektual berkembang

4.

Faktor Directional (D)

(16)

TEORI DONALD OLDING

HEBB

Terdapat dua macam inteligensi

1. Inteligensi A

Kemampuan dasar manusia untuk belajar dari

lingkungan dan menyesuakan diri dengan

lingkungan. Inteligensi A sangat dipengaruhi

oleh Gen. Inteligensi A disebut sebagai

kemampuan potensial

2. Inteligensi B

Tingkat kemampuan yang terlihat dalam perilaku

yang dapat diamati langsung, tidak berasal dari

gen, tetapi perpaduan antara keadaan alamiah

dengan asuhan yang diterima. Atau antara

(17)

LANDASAN FILOSOFI

PERSPEKTIF NEUROBIOLOGIS

Inti pemikiran perspektif neurobiologis ;

bahwa inteligensi dipengaruhi oleh gen

atau warisan dari orang tua

Dasar filosofi teori ini adalah

Rasionalisme

Tokohnya adalah Rene Descartes yang

menyatakan interaksi antara jiwa dan

badan terjadi melalui kelenjar pineal di

dasar otak

Rasionalisme adalah metode yang

(18)

2. PERSPEKTIF PSIKOLOGI

KOGNITIF

 Inteligensi berkaitan dengan bentuk-bentuk kognitif tingkat tinggi yaitu pembentukan konsep, penalaran, pemecahan masalah, kreativitas, memori dan persepsi

 Inteligensi terjadi ketika ada informasi yang diperoleh dari duna luar, kemudian disimpan dalam memori,

ditransformasikan dan akhirnya menghasilkan output  Teorinya adalah Triarchic theory dari Sternberg yang

mencakup : Componontial inteligent behavior, Experiential Inteligent behavior, dan contextual intelligent behavior.  Dasar filosofinya adalah filsafat empirisme dengan

tokohnya John Locke

 Filsafat ini menekankan panca indera sebagai sarana untuk mencapai pengetahuan dengan pengalaman sebagai faktor utama

 John Locke berpendapat bahwa pemikiran abstrak

(19)

3. PERSPEKTIF PSIKOLOGI

PERKEMBANGAN

 Inteligensi berkembang sejalan dengan perkembangan kognitif

 Teori inteligensi pada perspektif perkembangan kognitif antara

lain adalah :

1. Teori Piaget dengan empat tahap perkembangan kognitif 2. Teori Vygotsky dengan konsep ZPD (Zone of proximal development) dan Scaffolding.

 Inti teori inteligensi berdasar perspektif psikologi

perkembangan adalah bahwa pada usia-usia tertentu sesuai dengan tahapan perkembangannya anak telah memiliki skema tertentu yang bersifat bawaan, tetapi pada proses selanjutnya terjadi adaptasi anak dengan lingkungannya melalui asimilasi dan akomodasi

 Dasar teori ini adalah filsafat Kritisisme dengan tokohnya

ImmanuelKant

 Kritisisme merupakan metode yang menggabungkan

(20)

4. PERPEKTIF PSIKOMETRI

Bagian dari psikologi yang

penekanannya lebih pada pengukuran

atribut-atribut psikologis.

Setiap individu memiliki kapasitas

potensi yang berbeda-beda

Teorinya antara lain :

1. Two factor theory oleh Spearman

2, Multiple Factor Theory oleh Kelley dan

Thurstone

(21)

Inti perspektif psikometri adalah inteligensi sebagai

suatu atribut psikologis yang dapat diukur

(dikuantifikasi) dengan alat bantu tes psikologi.

Hasil tes tersebut dapat diinterpretasikan secara

statistik untuk memprediksikan prediksi di bidang

pendidikan maupun dunia kerja

Alfred Binet termasuk dalam kategori ini

Landasan teori ini adalah filsafat positivisme

dengan tokohnya August Comte

Filsafat ini menyatakan bahwa keajegan

merupakan rangkaian kausalitas antara gejala yang

satu dengan yang lain yang akan mendorong

penemuan dasar bagi hukum-hukum yang

(22)

INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ)

KONSEP IQ DAN PEMBELAJARAN

 Pernah dimitoskan sebagai satu-satunya kriteria kecerdasan

manusia.

 Sir Francis Galton ; ilmuwan yang memelopori studi IQ dengan

mengembangkan tes sensori (1883)

 Galton berpendapat bahwa makin bagus sensori seseorang

makin cerdas dia

 Alfred Binet (1904) dengan konsep mental age (MA) dan

dilengkapi oleh William Stern (1912) menyempurnakan konsep IQ

 IQ pada umumnya mengukur kemampuan yang berkaitan

dengan pengetahuan praktis, daya ingat (memory), daya nalar (reasoning), perbendaharaan kata, dan pemecahan masalah.

 Alfred Binet dan Theophile Simon mengembangkan model

(23)

INTERPRTEASI IQ DALAM

PENDIDIKAN

Jauhi pandangan stereotip dan perkiraan

negatif tentang murid berdasarkan skor IQ

Hasil test bukanlah sesuatu yang tetap

(permanen) tetapi ukuran saat tes itu

dilakukan dan tentu saja bisa berubah jika

orang tersebut meningkatkan kualitas dirinya

Jangan gunakan tes IQ sebagai ukuran utama

atau satu-satunya untuk kompetensi, karena

IQ bukanlah puncak nilai kemanusiaan.

Banyak kompetenis lain dari manusia yang

tidak boleh diremehkan dan diacuhkan

Berhati-hatilah dalam menginterpretasikan

(24)

KELEMAHAN TES INTELIGENSI

TES INTELIGENSI TERNTUNG PD

KEBUDAYAAN

MATERI TES ITU SENDIRI MASIH

MENGANDUNG KELEMAHAN

HANYA COCOK UNTUK PRILAKU

TERTENTU

TES INTELIGENSI TDK SEMATA2

TERGANTUNG PADA KEMAMPUAN

DASAR

IQ TIDAKKONSTAN DIPENGARUHI

(25)

KONSEP INTELIGENSI TRIARKIS

Robert J. Stenberg

Inteligensi muncul dalam tiga area, yaitu analitis,

kreatif, dan praktis.

Murid dengan kecerdasan analitis tinggi cenderung

lebih disukai di sekolah-sekolah konvensional.

Murid dengan inteligensi kreatif dan praktis

biasanya bukan rangking atas dalam kelas

Mereka justru berprestasi di luar kelas. Saat

dewasa, mereka terkadang menjadi manajer

sukses, seniman atau olahragawan berprestasi,

pengusaha, atau politikus yang berhasil, meskipun

catatan prestasi di sekolah mereka biasa-biasa

(26)

KECERDASAN EMOSI (EQ)

Mitos IQ dipatahkan oleh Daniel

Goleman yang memperkenalkan

kecerdasan emosional atau

disingkat EQ (emotional quotient)

dalam bukunya Working with

Emotional Intelligence (1990)

dengan menunjukkan bukti empirik

dari hasil penelitiannya yang

menunjukkan bahwa orang-orang

yang IQnya tinggi tidak terjamin

hidupnya akan sukses. Sebaliknya

orang yang memiliki EQ tinggi,

banyak yang menempati posisi

(27)

EMPAT AREA KECERDASAN

EMOSI

Developing emotional awareness;

yaitu

kemampuan untuk memisahkan

perasaan dari tindakan

Managing emotions;

kemampuan untuk

mengendalikan amarah

Reading emotions;

kemampuan

memahami perspektif orang lain

Handling relationships

; kemmapuan

(28)

PETER SOLOVEY 5 POIN

EQ

MENGENALI EMOSI DIRI=TAHU

BAHWA KITA BISA MERASA

MARAH,SEDIH,KESAL DLL.

MENGELOLA EMOSI=KALAUPUN

EMOSI ITU MUNCUL,KITA MAMPU

MENGATURNYA SUPAYA TIDAK

MELEDAK-LEDAK DAN MERUGIKAN

ORANG LAIN.

MOTIVASI DIRI SENDIRI= DALAM

(29)

KECERDASAN EMOSIONAL

MENGENALI EMOSI ORANG

LAIN=PUNYA RASA EMPATI ATAU

KEMAMPUAN UNTUK MERASAKAN

APA DIRASAKAN ORANG LAIN.

MEMBINA HUBUNGAN= DALAM

HUBUNGAN SOSIAL MEMUNCULKAN

RASA SALING PERCAYA DENGAN

ORANG-ORANG DISEKITARNYA.

EQ=CERDIK-KREATIF,BERPIKIR PRAKTIS

(30)

SPIRITUAL QUOTIENT

(KECERDASAN SPIRITUAL)

Danah Zohar, sarjana fisika dan filsafat di MIT

(Massachussetts Institute of Technology) yang

memelopori munculnya kecerdasan spiritual atau

disingkat SQ (spiritual quotient) dalam bukunya

Spiritual Intelligence – The Ultimate Intelligence

(2000).

Zohar mengklaim bahwa SQ adalah landasan yang

niscaya untuk membangun IQ dan EQ.

Ahli psikologi/saraf, Michael Persinger pada awal

tahun 1990-an, dan ahli saraf

VS Ramachandran

dan timnya dari California University pada tahun

1997 menemukan eksistensi God Spot dalam otak

manusia-telah

buit

in sebagai pusat spiritual

(31)

BUKTI LAIN TENTANG SQ

Ahli saraf Austria,

Wolf Singer

era

1990-an dalam makalahnya,

The

Binding Problem

menunjukan :

“Ada proses saraf dalam otak manusia

yang terkonsentrasi pada usaha untuk

menyatukan serta memberi makna

dalam pengalaman hidup kita. Suatu

jaringan saraf yang secara literal

‘mengikat’ pengalaman kita secara

(32)

KECERDASAN SPRITUAL

 ADA LIMA DEMENSI KECERDASAN SPRITUAL

1.DEMENSI IDIOLOGIS= MENUNJUKKAN TINGKAT

KEYAKINAN SESEORANG TERHADAP KEBENARAN AGAMANYA.

 2.DIMENSI RETUALISTIK= MENUNJUKKAN TINGKAT

KEPATUHAN DALAM MENJALANKAN RITUAL YANG DIANJURKAN AGAMA

 3. DIMENSI EKSPERIENSIAL= MENUNJUKKAN SEBERAPA

JAUH TINGKAT KEPEKAAN DALAM MERASAKAN DAN MENGALAMI PERSAAN2 ATAU PENGALAMAN RELIGIUS.

 4. DIMENSI INTELEKTUAL= MENUNJUKKAN TNGKAT

PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN TERHADAP AGAMANYA.

 5. DIMENSI KONSEKUENSIAL= MENUNJUKKAN

(33)

MULTIPLE INTELLIGENCES

(HOWARD GARDNER)

INTELIGENSI LINGUISTIK= KEMAMPUAN

UTK

MEMBACA,MENULIS&BERKOMUNIKASI

INTELIGENSI LOGIS

MATEMATIS=KEMAMPUAN BERPIKIR

LOGIS,SISTIMATIS&MENGHITUNG.

INTELIGENSI VISUAL

SPATIAL=KEMAMPUAN BERPIKIR MELALUI

GAMBAR,MEMVISUALISASI

HASIL,MENGIMAJANISIKAN SESUATU.

INTELIGENSI MUSIKAL= KEMAMPUAN

(34)

INTELIGENSI KINESTETIS

BDN=KEMAMPUAN UNTUK

MENGGUNAKAN BADAN SECARA

TERAMPIL

INTELIGENSI INTERPERSONAL

SOSIAL= KEMPN UNTUK BEKERJA

SECARA EFEKTIF DGN ORANG

LAIN,MEMILIKI EMPATY,PENGERTIAN

DLL.

INTELIGENSI INTRAPERSONAL=

KEMAMPUAN UTK ANALISA

DIRI,MENILAI KEBERHASILAN

(35)

INTELIGENSI NATURAL=

KEMAMPUAN UNTUK MENCINTAI

ALAM,FLORA DAN FAUNA.

INTELIGENSI SPRITUAL=

KEMAMPUAN BAGAIMANA MANUSIA

BERHUBUNGAN DENGAN

TUHANNYA.

INTELIGENSI

EKSITENSIAL=KEMAMPUAN

MENYADARI&MENGHAYATI DENGAN

BENAR KEBERADAAN

(36)

APLIKASI MULTIPLE INTELLIGENCES

DALAM PEMBELAJARAN

A. Keahlian Verbal

 Bacakan untuk anak dan biarkan anak membaca untuk anda

 Mendiskusikan penulis buku dengan anak

 Kunjungi perpustakaan dan toko buku bersama anak

 Suruh anak meringkas dan menceritakan ulang cerita yang mereka

baca

B. Keahlian Matematika

 Mainkan permainan logika

 Ciptakan situasi untuk berpikir dan mengembangkan pemahaman

tentang angka

 Ajaklah anak ke lab komputer, museum iptek, dan pameran

elektronik

 Lakukan kegiatan matematika bersama anak seperti menghitung

(37)

APLIKASI M.I

C. Keahlian Spasial

 Buatlah berbagai macam materi kratif untuk anak-anak

 Buatlah teka-teki sederhana dan mintalah anak membuat

diagram

 Ajak anak-anak ke museum seni atau museum anak

 Ajak anak jalan-jalan dan mintalah ia memvisualisasikannya

serta buat menggambar peta jalan yang dilaluinya

D. Keahlian tubuh-kinestetik

 Beri anak-anak kesempatan untuk beraktifitas fisik dan ajak

mereka berpartisipasi

 Sediakan ruang atau tempat agar anak-anak bisa bermain

 Ajak anak melihat pertandingan olahraga dan balet

(38)

APLIKASI M.I

E. Keahlian Musik

Beri anak-anak alat musik yang bisa digunakan

Beri kesempatan pada anak-anak untuk membuat

musik dan irama bersama-sama dengan suara dan

instrumen sementara

Ajak anak nonton pertunjukan musik

Dorong anak untuk membuat lagu sendiri

F. Keahlian Intrapersonal

Dorong anak untuk punya hobi dan minat

Dengarkan perasaan anak dan beri tanggapan

(39)

APLIKASI M.I

G. Keahlian Interpersonal

Dorong anak untuk bekerja berkelompok

Bantu anak untuk mengembangkan keterampilan

berkomunikasi

Sediakan permainan kelompok untuk dimainkan

anak-anak

Dorong anak untuk bergabung dengan kelompok atau

sanggar anak

H. Keahlian naturalis

Ajak anak ke museum ilmu alam

Buat pusat belajar alam di kelas

Libatkan anak dalam kegiatan alam luar ruangan

Referensi

Dokumen terkait

Pembekalan PPL dilaksanakan baik oleh pihak fakultas maupun jurusan masing-masing dari setiap mahasiswa praktikan. Khusus untuk mahasiswa praktikan di Fakultas

Merujuk pada pembacaan teori naratif Seymour Chatman secara komprehensif dan analisis terhadap teks berita “Bau Mesiu dan Amis Darah di Trisakti” didapati hal-hal penting

Selain memberikan sisipan humor yang baik pada saat proses belajar mengajar berlangsung, hal yang tidak kalah penting dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah

Hello! I'm Mert from Turkey. on Sunday mornings. Turkish people like ... I also eat cheese, olives and sausages. But my mother thinks sausages are not ... sorularda verilen

Pada jurnal ini, pembahasan metode Threshold dengan Histeresis Adaptif dianalisis berdasarkan pengaruh variasi parameter threshold dan panjang rata- rata window terhadap

• Peserta didik secara berkelompok dibimbing oleh guru untuk menggabungkan contoh gerakan-gerakan yang sudah diperagakan dipertemuan sebelumnya menjadi satu

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian selanjutnya tidak hanya pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), ukuran perusahaan (size),

Memilih alternatif solusi 2 karena tenaga kerja langsung merupakan faktor pendukung yang mempengaruhi biaya produksi sehingga perhitungan yang tepat dibutuhkan agar