• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN DAN PERILAKU MEROKOK SISWA KELAS XII SMA

NEGERI 2 PARE-PARE

Edy Nurkamal1, Nursalim2, Sri Darmawan3

1Mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan STIKES Nani Hasanuddin Makassar

2Dosen tetap Program Studi S1 Keperawatan STIKES Nani Hasanuddin Makassar

3Dosen tetap Program Studi S1 Keperawatan STIKES Nani Hasanuddin Makassar

(2)

NANI HASANUDDIN MAKASSAR

2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN DAN PERILAKU MEROKOK SISWA KELAS XII SMA

NEGERI 2 PARE-PARE

Edy Nurkamal1, Nursalim2, Sri Darmawan3 ABSTRAK

Edy Nurkamal “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN DAN PERILAKU MEROKOK SISWA KELAS XII SMA NEGERI 2 PARE-PARE” (Dibimbing Oleh : Nursalim dan Sri Darmawan)

Kebiasaan merokok merupakan pola untuk menghisap rokok yang dipelajari oleh seorang individu yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama. Perilaku merokok merupakan tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan untuk menghisap rokok. Pengaruh keluarga merupakan pengaruh yang berasal dari keluarga yang didapatkan oleh seseorang yang akan berpengaruh terhadap perilaku orang itu. Pengaruh teman merupakan pengaruh yang berasal dari teman yang didapatkan oleh seseorang yang akan berpengaruh terhadap perilaku orang itu. Pengaruh iklan merupakan pengaruh yang berasal dari iklan yang didaptkan oleh seseorang yang akan berpengaruh terhadap perilaku orang itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebiasaan dan perilaku merokok siswa kelas XII SMA Negeri 2 Pare-Pare. Jenis penelitian ini adalah Analitik Asosiatif

menggunakan rancangan Cross Sectional. Sampel berjumlah 58 orang responden yang diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Desain uji menggunakan analisis uji Chi Square dengan tingkat kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengaruh keluarga (p = 0.00, OR : 50.7), pengaruh teman (p = 0.00, OR : 21) dan pengaruh iklan (p = 0.00, OR : 30.8) terhadap kebiasaan dan perilaku merokok siswa. Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh keluarga, teman dan iklan terhadap kebiasaan dan perilaku merokok siswa kelas XII SMA Negeri 2 Pare-Pare.

(3)

PENDAHULUAN

Epidemi tembakau merupakan salah satu ancaman terbesar kesehatan masyarakat dunia yang pernah dihadapi. Ini membunuh hampir enam juta orang setahun diantaranya lebih dari 5 juta orang adalah pengguna dan mantan pengguna dan lebih dari 600.000 orang yang tidak merokok terkena asap. Sekitar satu orang meninggal setiap enam detik akibat tembakau dan ini menyumbang satu dari 10 kematian orang dewasa. Sampai setengah dari pengguna saat ini pada akhirnya akan mati akibat penyakit yang berhubungan dengan tembakau. Hampir 80% lebih dari satu miliar perokok diseluruh dunia hidup dinegara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana beban tembakau penyakit dan kematian terberat. Dicentang, kematian terkait tembakau akan meningkat menjadi lebih dari delapan juta per tahun pada tahun 2030. Dibawah 11% dari populasi dunia yang dilindungi oleh nasional yang komprehensif bebas asap rokok. Jumlah orang yang dilindungi dari perokok pasif lebih dari dua kali lipat menjadi 739.000.000 pada tahun 2010 dari 354.000.000 pada tahun 2008 (WHO, 2012).

Tingginya populasi dan komsumsi rokok menempatkan Indonesia menududuki urutan ke-5 komsumsi tembakau tertinggi di dunia setelah China, Amerika Serikat, Rusia, dan Jepang dengan perkiraan konsumsi 220 milyar batang pada tahun 2005. Di masa mendatang masalah kesehatan akibat rokok di Indonesia semakin berat karena 2 diantara 3 orang laki-laki adalah perokok aktif. Lebih bahaya lagi karena 85,4% perokok aktif merokok dalam rumah bersama anggota keluarga sehingga mengancam keselamatan kesehatan lingkungan. Selain itu 50 persen dari orang Indonesia kurang aktivitas fisik dan 4,6 persen mengkomsumsi alkohol. 6 dari 10 pelajar (64,2%) yang disurvei terpapar asap rokok selama mereka di rumah. Lebih dari sepertiga (37,3) merokok, bahkan 3 diantara 10 pelajar atau 30,9% pertama kali merokok pada usia 10 tahun. Meningkatnya jumlah perokok di kalangan anak-anak dan kaum muda Indonesia karena dipengaruhi iklan rokok, promosi dan sponsor rokok yang sangat gencar (Depkes, 2012).

Sekitar 34,7% penduduk Indonesia berusia 10 tahun ke atas adalah prokok. Secara Nasional, prevalensi perokok tahun 2010 sebesar 34,7% tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah (43,2%) dan terendah di Sulawesi Tenggara sebesar (28,3%). Prevalensi perokok usia 10-14 tahun. 1995 sebesar 0.3% atau sekitar 71.000 orang, dan pada tahun 2010 meningkat tajam menjadi sekitar 426.000 orang. Artinya dalam kurun waktu 15 tahun, jumlah perokok pada kelompok umur ini meningkat enam kali lipat. Diperkirakan lebih dari 40,3 juta anak tinggal bersama dengan perokok dan terpapar asap rokok, yang berisiko mengalami peningkatan resiko Bronchitis, Pnemonia, Infeksi Telinga Tengah, Asma serta keterlambatan pertumbuhan paru-paru dan menyebabkan kesehatan yang buruk pada masa dewasa (Depkes, 2010).

(4)

SulSel Syahrul Yasin Limpo menambahkan hanya 7% remaja di Daerah ini yang kebugarannya cukup bagus salah satu penyebabnya adalah pengaruh merokok pada remaja (Suardi, 2011, Hal: 2).

Dari penelitian sebelumnya didapatkan adanya pengaruh orang tua terhadap kebiasaan dan perilaku merokok remaja (Bibit Priyatin, Marsito, Sarwono, 2009).

Dari data yang ada di SMA Negeri 2 Pare-Pare tahun 2013 diperoleh jumlah siswa keseluruhan sebanyak 997 orang dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 413 orang dan wanita berjumlah 584 orang. (Rekapitulasi data siswa SMA Negeri 2 Pare-pare periode 2012/2013).

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan dan perilaku merokok siswa, dimana siswa merupakan penerus bangsa. Dengan demikian peneliti tertarik mengangkat judul penelitian yaitu: “faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan dan perilaku merokok siswa SMA Negeri 2 Pare-Pare”

BAHAN DAN METODE

Jenis Penelitian, Waktu & Tempat, Populasi, Sampel

Desian penelitian yang digunakan adalah desain penelitian Analitik asosiatif dengan pendekatan crossectional. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Pare-Pare pada bulan Juni 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa Laki-laki yang duduk dibangku kelas XI SMA Negeri 2 Pare-pare tahun 2013 dengan jumlah sampel sebanyak 58 orang responden yang didapat dengan menggunakan teknik Purposive Sampling yang sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan, yaitu :

1. Kriteria inklusi:

a. Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pare-pare b. Merokok

c. Berjenis kelamin laki-laki d. Umur 16-18 tahun

e. Bersedia menjadi responden 2. Kriteria eksklusi:

a. Bukan siswa SMA Negeri 2 Pare-pare b. Tidak Merokok

c. Berjenis kelamin perempuan d. Umur < 16-18 dan > 16-18 tahun e. Tidak bersedia menjadi responden

Pengumpulan Data

(5)

berpedoman pada kepustakaan yang ada. Setelah data terkumpul dari lembar quisioner yang ada maka dilakukan pengolahan data.

Pengolahan Data

Adapun tahap-tahap pengolahan data sebagai berikut : 1. Editing

Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan keseragaman data.

2. Koding

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban atau data perlu disederhanakan yaitu dengan simbol-simbol tertentu, untuk setiap jawaban (pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan memberi nomor halaman, daftar pertanyaan, nomor variabel, nama variabel, dan kode.

3. Tabulasi data

Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data kedalam satu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki yang mana sesuai dengan tujuan penelitian Ini dalam hal ini dipakai tabel untuk penganalisaan data.

4. Analisis data

a. Analisa Univariat

Analisa univariat dilakukan terhadap setiap variabel dari hasil penelitian. Analisis ini akan menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variabel yang diteliti.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel independen dengan dependen dalam bentuk tabulasi silang antara kedua variabel tersebut. Menggunakan uji statistik dengan tingkat kemaknaan 0,05 dengan ketentuan pengaruh dikatakan bermakna bila P value < 0,05 dan pengaruh dikatakan tidak bermakna bila P value > 0,05 dengan menggunakan rumus Chi-Square.

HASIL PENELITIAN 1. Analisa Univariat

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur di SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013

Umur Responden Frekuensi (n) Persentase (%)

16 Tahun 4 6.9

17 Tahun 42 72.4

18 Tahun 12 20.7

Total 58 100

Sumber : Data Primer Juni 2013

(6)

sebanyak 42 orang responden (72.4%), sedangkan umur responden yang paling sedikit adalah kelompok 16 tahun dengan jumlah responden sebanyak 4 orang responden (6.9%).

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Kelas di SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013

Kelas Responden Frekuensi (n) Persentase

(%)

XI IPA 29 50

XI IPS 29 50

Total 58 100

Sumber : Data Primer Juni 2013

Berdasarkan Tabel 5.2, maka diketahui bahwa masing masing kelompok kelas yaitu kelas XI IPA dan XI IPS berjumlah 29 orang responden (50%).

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Pengaruh Keluarga di SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013

Pengaruh Keluarga Frekuensi (n) Persentase (%)

Berpengaruh 35 60.3

Tidak Berpengaruh 23 39.7

Total 58 100

Sumber : Data Primer Juni 2013

Berdasarkan Tabel 5.3, maka diketahui bahwa dari total 58 orang responden pada variabel pengaruh keluarga, didapatkan 35 orang responden (60.3%) dalam kategori berpengaruh dan 23 orang responden (39.7%) lainnya dalam kategori tidak berpengaruh.

Tabel 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Pengaruh Teman di SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013

Pengaruh Teman Frekuensi (n) Persentase (%)

Berpengaruh 40 69

Tidak Berpengaruh 18 31

Total 58 100

Sumber : Data Primer Juni 2013

(7)

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Pengaruh Iklan di SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013

Pengaruh Iklan Frekuensi (n) Persentase (%)

Berpengaruh 14 24.1

Tidak Berpengaruh 44 75.9

Total 58 100

Sumber : Data Primer Juni 2013

Berdasarkan Tabel 5.5, maka diketahui bahwa dari total 58 orang responden pada pengaruh iklan, didapatkan 14 orang responden (24.1%) dalam kategori berpengaruh dan 44 orang responden (75.9%) lainnya dalam kategori tidak berpengaruh.

Tabel 5.6

Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa di SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013

Kebiasaan & Perilaku Merokok Frekuensi (n) Persentase (%)

Merokok 31 53.4

Tidak Merokok 27 46.6

Total 58 100

Sumber : Data Primer Juni 2013

Berdasarkan Tabel 5.6, maka diketahui bahwa dari total 58 orang responden, didapatkan 31 orang responden (53.4%) dalam kategori merokok dan 27 orang responden (46.6%) lainnya dalam kategori tidak merokok.

2. Analisa Bivariat

a. Hubungan Pengaruh Keluarga terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare

Tabel 5.7

Hubungan Pengaruh Keluarga terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013

Pengaruh Keluarga

Kebiasaan & Perilaku

Merokok Total

OR p

Merokok Tdk. Merokok

n % n % n %

Berpengaruh 29 50 6 10.3 35 60.3

50.7 0.00 Tdk.

Berpengaruh 2 3.4 21 36.2 23 39.7

Total 31 53.4 27 46.6 58 100

(8)

Berdasarkan tabel 5.7, maka diketahui bahwa dari total 35 orang responden (60.3%) yang pada pengaruh keluarga kategori berpengaruh, 29 orang responden (50%) dalam kategori merokok dan 6 orang responden (10.3%) dalam kategori tidak berpengaruh. Sedangkan dari total 23 orang responden (39.7%) yang pada pengaruh keluarga dalam kategori tidak berpengaruh, 2 orang responden (3.4%) dalam kategori merokok dan 21 orang responden (36.2%) lainnya dalam kategori tidak merokok.

Setelah dilakukan analisis uji statistic menggunakan uji Chi Square, maka berdasarkan nilai Fisher’s Exatc Test didapatkan nilai p = 0.00 dimana

p < α 0.05, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara pengaruh keluarga terhadap kebiasaan dan perilaku merokok pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare.

Dari nilai odds. Ratio yang menunjukkan angka 50.7, dapat dinyatakankan bahwa responden yang dalam pengaruh keluarga kategori berpengaruh berpeluang 50.7 kali mempunyai risiko kebiasaan dan perilaku merokok yang tinggi jika dibandingkan dengan responden yang dalam kategori tidak berpengaruh.

b. Hubungan Pengaruh Teman terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare

Tabel 5.8

Hubungan Pengaruh Teman terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013

Pengaruh Teman

Kebiasaan & Perilaku Merokok

Total

OR p

Merokok MerokokTdk.

n % n % n %

Berpengaruh 29 50 11 19 40 69

21 0.00 Tdk. Berpengaruh 2 3.4 16 27.6 18 31

Total 31 53.4 27 46.6 58 100

Sumber : Data Primer Juni 2013

Berdasarkan Tabel 5.8, maka diketahui bahwa dari total 40 orang responden (69%) pada pengaruh teman kategori berpengaruh, didapatkan 29 orang responden (50%) dalam kategori merokok dan 11 orang (19%) lainnya dalam kategori tidak merokok. Sedangkan dari total 18 orang respondeen (31%) pada pengaruh teman kategori tidak berpengaruh, didapatkan 2 orang responden (3.4%) dalam kategori merokok dan 16 orang (31%) lainnya dalam kategori tidak merokok.

Setelah dilakukan analisis uji statistic menggunakan uji Chi Square, maka berdasarkan nilai Fisher’s Exatc Test didapatkan nilai p = 0.00 dimana

(9)

yang signifikan antara pengaruh teman terhadap kebiasaan dan perilaku merokok pada siswa kelas XII di SMA Negeri 2 Pare-Pare.

Dari nilai odds. Ratio yang menunjukkan angka 21, dapat dinyatakankan bahwa responden yang dalam pengaruh teman kategori berpengaruh berpeluang 21 kali mempunyai risiko kebiasaan dan perilaku merokok yang tinggi jika dibandingkan dengan responden yang dalam kategori tidak berpengaruh.

c. Hubungan Pengaruh Iklan terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare

Tabel 5.9

Hubungan Pengaruh Iklan Teman terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Pare-Pare Tahun 2013

Pengaruh Iklan

Kebiasaan & Perilaku Merokok

Total

OR p

Merokok MerokokTdk.

n % n % n %

Berpengaruh 14 24.1 0 0 14 24.1

30.8 0.00 Tdk.

Berpengaruh 17 29.3 27 46.6 44 75.9

Total 31 53.4 27 46.6 58 100

Sumber : Data Primer Juni 2013

Berdasarkan tabel 5.9, maka diketahui bahwa dari total 14 orang responden (24.1%) pada pengaruh iklan kategori berpengaruh, semua responden dalam kategori merokok. Sedangkan dari total 44 orang responden (75.1%) pada pengaruh iklan kategori tidak merokok, didapatkan 17 orang responden (29.3%) dalam kategori merokok dan 27 orang lainnya (46.6%) dalam kategori tidak merokok.

Setelah dilakukan analisis uji statistic menggunakan uji Chi Square, maka berdasarkan nilai Fisher’s Exatc Test didapatkan nilai p = 0.00 dimana

p < α 0.05, maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengaruh iklan terhadap kebiasaan dan perilaku merokok pada siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare.

(10)

PEMBAHASAN

1. Hubungan Pengaruh Keluarga terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare.

Dari hasil analisis bivariat, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh keluarga terhadap kebiasaan dan perilaku merokok siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare. Demikian juga dengan odds

ratio yang menunjukkan nilai 50.7, yang menyatakankan bahwa responden yang

dalam pengaruh keluarga kategori berpengaruh berpeluang 50.7 kali mempunyai risiko kebiasaan dan perilaku merokok yang tinggi jika dibandingkan dengan responden yang dalam kategori tidak berpengaruh.

Maka hipotesa alternative yang disajikan oleh peneliti yang menyatakan bahwa ada hubungan pengaruh keluarga terhadap kebiasaan dan perilaku merokok siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pare-Pare dinyatakan diterima karena p < dari α 0.05.

Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat yang dikemukakan oleh Niela Putri (2012) yang menyatakan bahwa remaja yang berasal dari keluarga konservatif yang menekankan yang nilai-nilai sosial dan agama yang baik dengan tujuan jangka panjang lebih sulit untuk terlibat dengan rokok dibandingkan dengan keluarga yang permisif dengan penekanan pada filsafah “kerjakan urusanmu sendiri-sendiri”, dan yang paling kuat pengaruhnya jika orang tua sendiri menjadi figur contoh yaitu sebagai perokok berat, maka anak-anaknya akan mungkin sekali untuk mencontohnya. Perilaku merokok lebih banyak didapati pada mereka yang tinggal dengan satu orang tua (single parent).

Juga pendapat yang dikemukakan oleh Dede Rahmat Hidayat (2009) yang menyatakan bahwa suatu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang barasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia.

Ketua Pusat Studi Gender Dan Perlindungan Anak Universitas Negeri Medan, Meuthia Fadila Fachruddin (2011) menyatakan kebiasaan orang tua merokok di lingkungan rumah sangat mempengaruhi keinginan anak untuk turut mencoba melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan orang tuanya.

(11)

keluarga yang seseorang dapatkan, maka kecenderungan untuk merokok semakin tinggi.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti berasumsi bahwa semakin baik lingkungan keluarga seseorang maka kecenderungan untuk berperilaku merokok semakin kecil, demikian juga dengan sebaliknya.

2. Hubungan Pengaruh Teman terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare.

Dari hasil analisis bivariat, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh teman terhadap kebiasaan dan perilaku merokok siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare. Demikian juga dengan odds ratio

yang menunjukkan nilai 21, yang menyatakankan bahwa responden yang dalam pengaruh teman kategori berpengaruh berpeluang 21 kali mempunyai risiko kebiasaan dan perilaku merokok yang tinggi jika dibandingkan dengan responden yang dalam kategori tidak berpengaruh.

Maka hipotesa alternative yang disajikan oleh peneliti yang menyatakan bahwa ada hubungan pengaruh teman terhadap kebiasaan dan perilaku merokok siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pare-Pare dinyatakan diterima karena p < dari α 0.05.

Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat yang dikemukakan oleh Juli Pramono (2009) yang menyatakan bahwa remaja tidak bebas dari peer pressure

atau tekanan teman sebaya. Kebanyakan remaja memulai kebiasaan merokok karena ikut-ikutan teman. Semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Ada dua kemungkinan yang terjadi pada remaja perokok, pertama terpengaruh oleh teman-teman remaja tersebut dan yang kedua dipengaruhi oleh pribadi remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok.

Juga pendapat yang dikemukakan oleh Menurut Muh. Khanif (2011), yang menyatakan bahwa seorang yang mengkonsumsi rokok dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain dukungan teman, stress dan kemudahan mendapatkan rokok. Dukungan seorang teman dalam lingkungan dapat berpengaruh terhadap perilaku seseorang dalam mengkonsumsi rokok. Teman yang baik akan senantiasa memperingatkan bahaya dari kebiasaan merokok.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Irwan La Agu (2012) yang dalam penelitiannya berjudul “Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Kebiasaan Merokok Remaja” yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan teman sebaya terhadap kebiasaan merokok pada remaja dimana p value = 0.031. Kehidupan sehari-hari remaja lebih dekat dengan teman sebaya daripada dengan orangtua karena remaja menginginkan teman yang mempunyai minat, sikap, yang sama, sehingga banyak melakukan kegiatan bersama, dalam mengisi waktu luangnya.

(12)

Merokok Kalangan Remaja” yang menyatakan bahwa sikap permisif orang tua dan lingkungan sebaya memberikan kontribusi tinggi dalam hal yang mempengaruhi perilaku merokok remaja dengan presentase masing – masingnya adalah 30% dan 60%. Akan tetapi hal yang paling berkontribusi paling tinggi adalah Lingkungan Sebaya, hal ini kemungkinan terjadi karena sikap orang tua yang kurang memperhatikan pergaulan anak – anaknya. Juga teman – teman sebaya mereka dimana mereka melakukan berbagai sosialisasi disekitar mereka. Oleh sebab itulah lingkungan sebaya memberikan sumbangan efektif yang sangat penting bagi remaja, kebutuhan untuk bisa diterima dan usaha untuk menghindari penolakan kelompok teman sebaya merupaka kebutuhan yang sangat penting.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti berasumsi bahwa teman mempunyai pengaruh yang besar untuk membuat seseorang mengkonsumsi rokok. Semakin baik pergaulan seorang anak, maka kecenderungan untuk mengkonsumsi rokok semakin kecil.

3. Hubungan Pengaruh Iklan terhadap Kebiasaan dan Perilaku Merokok Siswa Kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare

Dari hasil analisis bivariat, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh iklan terhadap kebiasaan dan perilaku merokok siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Pare-Pare. Demikian juga dengan odds ratio

yang menunjukkan nilai 30.8, yang menyatakankan bahwa responden yang dalam pengaruh iklan kategori berpengaruh berpeluang 30.8 kali mempunyai risiko kebiasaan dan perilaku merokok yang tinggi jika dibandingkan dengan responden yang dalam kategori tidak berpengaruh.

Maka hipotesa alternative yang disajikan oleh peneliti yang menyatakan bahwa ada hubungan pengaruh iklan terhadap kebiasaan dan perilaku merokok siswa kelas XI SMA Negeri 2 Pare-Pare dinyatakan diterima karena p < dari α 0.05.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Juli Pramono (2009) yang menyatakan bahwa penggambaran tokoh serta adegan-adegan menantang dalam iklan membuat para masyarakat khususnya remaja dan anak-anak menirunya. Iklan-iklan yang ada meransang mereka untuk merokok dengan bujukan yang berbeda. Meskipun dalam iklan rokok tidak digambarkan orang merokok akan tetapi adegan-adegan yang identik dengan keperkasaan atau kebebasan mempengaruhi mereka untuk menkonsumsi rokok.

(13)

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tariana Ginting (2011) yang dalam penelitiannya berjudul “Pengaruh Iklan Rokok di TV terhadap Perilaku Merokok Siswa SMP di SMP Swasta Dharma Bhakti Medan” yang menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan rokok berpengaruh terhadap perilaku merokok siswa SMP di SMP Swasta Dharma Bakti Medan. Perlu peran aktif penyuluh kesehatan mempromosikan tentang dampak rokok terhadap kesehatan secara berkala di sekolah-sekolah untuk mencegah meningkatnya perilaku merokok siswa SMP.

Juga penelitian yang dilakukan oleh Ananda rahman (2012) yang dalam penelitiannya berjudul “Pengaruh Iklan Media Luar Ruang Terhadap Perilaku Merokok Siswa di SMA Negeri 2 Medan Tahun 2012” yang menyatakan bahwa Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara media luar ruang yang meliputi jenis media luar ruang, efek media luar ruang dan efektifitas media luar ruang terhadap tindakan merokok siswa SMA Negeri 2 Medan. Dan efektifitas media luar ruang memiliki hubungan paling dominan terhadap tindakan merokok siswa SMA Negeri 2 Medan (Exp (B) = 7,561). Dari hasil penelitian disarankan kepada pihak sekolah untuk menghentikan iklan rokok disekolah. Bagi pihak dinas terkait untuk terus melakukan advokasi kepada legislatif agar membuat rancangan tentang kawasan tanpa rokok diseluruh sekolah.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti berasumsi bahwa iklan dapat mempengaruhi perilaku anak dalam mengkonsumsi rokok. Hal ini terjadi karena apabila seorang anak mempunyai seorang idola yang menjadi icon pada iklan rokok, kemungkinan besar anak itu akan tersugesti untuk ikut mengkonsumsi rokok tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan tujuan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan dan perilaku merokok siswa kelas XII SMA Negeri 2 Pare-Pare, maka peneliti menarik kesimpulan antara lain :

1. Ada hubungan antara pengaruh keluarga terhadap perilaku merokok siswa kelas XII SMA Negeri 2 Pare-Pare

2. Ada hubungan antara pengaruh teman terhadap terhadap perilaku merokok siswa kelas XII SMA Negeri 2 Pare-Pare

3. Ada hubungan antara pengaruh iklan terhadap perilaku merokok siswa kelas XII SMA Negeri 2 Pare-Pare.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka peneliti memberikan beberapa saran antara lain :

(14)

perokok aktif untuk lebih mengurangi konsumsi rokoknya, terlebih lagi menghindari kegiatan merokok tersebut.

2. Kepada seluruh keluarga untuk lebih meningkatkan pengawasannya terhadap anak karena peran keluarga sangat memberikan kontribusi yang besar terhadap perilaku seorang anak, apakah anak akan berperilaku merokok atau tidak sesungguhnya itu tergantung dari pendidikan keluarga yang diberikan kepada anak-anak di rumah.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Atikah P, dkk. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Nuha Medika :Yogyakarta. Ahmad Kholid, 2012. Promosi Kesehatan. Raja Grafindo : Jakarta

Budiarto, E. K. 2012. Pengaruh Iklan Rokok Terhadap Perilaku Merokok. (Online) ( http://budiartoekokusumo.blogspot.com/2012/09/pengaruh-iklan-rokok-terhadap-perilaku.html, di akses pada 08 Juli 2013).

Bustan, DR. 2007. Epidemiologi Penyakit tidak Menular. Rineka Cipta : Jakarta Dede, R. Hidayat. 2009. Pengantar Psikologi untuk tenaga Kesehatan : Ilmu

Perilaku Manusia. Trans Info Medika : Jakarta

Depkes, 2010. Masalah Merokok di Indonesia. (Online) (www.promkes.depkes.go.id/indeks.php, di akses pada 23 Maret 2013). Depkes, 2012. Rokok Membunuh Lima Juta Orang Setiap Tahun. (Online)

(www.depkes.go.id/indeks.php, di akses pada 25 Maret 2013).

Depkes, 2010. Visi dan Misi Depkes Tahun 2010-2014. (Online) (www.depkes.go.id/index.php, di akses pada 10 Mei 2013).

Ester, R. O. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Merokok Pegawai di Kantor Camat Pamona Selatan Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah. Skripsi tidak diterbitkan. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Hidayat, Alimul, A. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Health Books Publishing : Surabaya.

Irwan La Agu, 2012. Pengaruh Teman Sebaya Terhadap Kebiasaan Merokok Remaja. (Online) (http://blacksweetchocolate.blogspot.com/2011/11/, di akses pada 08 Juli 2013).

Jaya, M. 2009. Pembunuh Berbahaya Itu Bernama Rokok. Riz’ma : Yogyakarta Jhonson L, dkk. 2010. Keperawatan Keluarga. Nuha Medika : Yogyakarta

Juli Pramono. 2009. Perilaku Merokok Pada Remaja. (Online) (http://zonakritis.blogspot.com, di akses pada 08 Juli 2013).

Karam, 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok pada Remaja.

(Online) (karamhamzal.blogspot.com/2012/02, di akses pada 25 Maret 2013).

Lisa E. A. 2010. Stop Merokok. Gara Ilmu : Yogyakarta

Muh. Amri, 2012. Pengaruh Lingkungan Sosial terhadap Perilaku Merokok Kalangan Remaja.

Muh. Khanif. 2011. Rokok dan Dampaknya Bagi Kesehatan. (Online) (http://denistaroreh.blogspot.com/2012/05/, di akses pada 08 Juli 2013). Meutia F. 2011. Laporan Pusat Studi Gender Dan Perlindungan Anak Universitas

Negeri Medan. Medan

Niela P, 2012. Makalah Rokok. (Online) (http://www.nilaputri.blogspot.com, di akses pada 08 Juli 2013).

(16)

Suardi, 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Perilaku Merokok Remaja Di Lingkungan Baba Kelurahan Bontokadatto Kecamatan Polongbangkeng Selatan kabupaten Takalar. Skripsi tidak diterbitkan. STIKES Panakkukang : Makassar

Tariana, G. 2011. Pengaruh Iklan Rokok di TV terhadap Perilaku Merokok Siswa SMP di SMP Swasta Dharma Bhakti Medan. Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara Medan.

Tjanra Y. A. 2011. Rokok dan Kesehatan. Ed. III. Universitas Indonesia Jakarta Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I, 2010. Kesehatan Remaja Problem dan

Solusinya. Salemba Medika : Jakarta

WHO, 2012. Tobacco. (Online)

Gambar

Tabel 5.7Hubungan Pengaruh Keluarga terhadap Kebiasaan dan Perilaku

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan audit secara umum atas laporan keuangan oleh auditor adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan hasil

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sastrawan (2015), yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi

Fala (2007) menyatakan bahwa pihak yang mendukung konservatisme menyatakan bahwa penerapan akuntansi konservatif akan menghasilkan laba yang berkualitas karena prinsip ini

Hasil penelitian diketahui 11 (55%) dari 20 remaja dengan pola asuh permisif masuk dalam kategori pergaulan remaja yang beresiko tinggi.. Kenyataan tersebut didukung

Remaja yang berasal dari keluarga yang konservatif atau yang lebih menekankan pada nilai-nilai sosial dan keagamaan dengan baik dengan tujuan jangka panjang maka akan lebih

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan (Azhari, 2018) dan (Krisnawati &amp; Munasiroh, 2015) menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak

Hubungan service quality dan customer satisfaction didukung oleh Han & Hyun, 2017 yang menyatakan bahwa kualitas layanan yang baik secara signifikan mempengaruhi niat konsumen untuk

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia SA seksi 110 menyatakan bahwa tujuan audit umum atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam