• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengertian dan ruang lingkup psikologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pengertian dan ruang lingkup psikologi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Kelompok 1

Makalah

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

PSIKOLOGI

Dosen : KHOIRIYA ULFAH, MA.

DISUSUN OLEH :

1. AGUNG APRIANTO (1311040207)

2. HASRI WAHYU NINGSIH (1311040208)

3. YUNI FITRIANA (1311040222)

FAKULTAS TARBIYAH dan KEGURUAN

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN INTAN

LAMPUNG

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa ada halangan suatu apapun, dan kepada semua pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini, kami ucapkan terima kasih.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena itu kami sangat senang jika ada kritik dan saran yang membangun dari saudara/i pembaca untuk lebih baiknya makalah kami selanjutnya, semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandar Lampung, Maret 2014

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi

2.2 Cabang-cabang Ilmu Psikologi Umum

2.3 Pengertian dan Cabang-cabang Ilmu Psikologi Perkembangan 2.4 Hubungan Interdisipliner Keilmuan dalam Psikologi Perkembangan 2.5 Tujuan dan Manfaat Mempelajari Psikologi Perkembangan

BAB 3 PENUTUP

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Dalam beberapa waktu terakhir ini kebutuhan masyarakat umum mengenai informasi psikologi, dikarenakan psikologi menjanjikan penyelesaian untuk masalah dan tantangan hidup, dengan psikologi kita akan merasa dimudahkan dalam menyelesaikan masalah karena dengan mengetahui apa yang ada dalam diri kita akan mudah dalam masalah yang dirasa besar dan memberatkan, namun sebelum itu kita harus mengetahui apa itu psikologi dan ruang lingkupnya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan psikologi 1.2.2 Menjelaskan cabang-cabang psikologi umum

1.2.3 Menjelaskan cabang-cabang psikologi perkembangan 1.2.4 Menjelaskan ilmu yang berhubungan dengan psikologi

1.2.5 Menjelaskan tujuan dan manfaat mempelajari psikologi perkembangan 1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui pengertian psikologi

1.3.2 Mengetahui cabang-cabang psikologi umum

1.3.3 Mengetahui cabang-cabang psikologi perkembangan 1.3.4 Mengetahui ilmu yang berhubungan dengan psikologi

1.3.5 Mengetahui tujuan dan manfaat mempelajari psikologi perkembangan

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi

(5)

secara khusus mempelajari tentang perilaku baik perilaku pada manusia maupun perilaku pada hewan. Namun pengetahuan ini kemudian mengalami penyempitan makna, sehingga banyak ahli sepakat berpendapat bahwa psikologi hanya mempelajari perilaku manusia.

Morgan (1986) menambahkan psikologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia, baik perilaku yang nampak (overt),maupun yang tak nampak (covert), serta bagaimana memanfaatkan ilmu tersebut untuk dapat membantu memecahkan masalah-masalah manusia. Yang dimaksud dengan masalah manusia ialah hal-hal yang berkaitan dengan masalah aspek-aspek psikis, seperti kognisi, afeksi psikomotorik, psikososialnya.

Sejak Willhem Wundt (1879) memelopori berdirinya laboratorium psikologi di Universitas Leipzich, Jerman, maka ilmu psikologi dianggap sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Adapun alasan psikologi sebagai ilmu mandiri adalah karena telah memenuhi syarat-syarat keilmuan, yakni : mempunyai definisi formal yang jelas, objektif bukan spekulatif, dan memiliki metode penelitian ilmiah yang sistematis.

Clifford T.Morgan Psychology is the science of human behavior and animals behavior. Artinya psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dan hewan.

Pendapat seperti itu dikemukakan oleh Munn dan Fernald dalam bukunya yang berjudul Introducing to psychology sebagai berikut :

Psychology is definiedas the human behavior, its investigations are limited to human beings and they sometimes extend beyond observable behavior.

Woordwort dan Marquis Psychology is the scientific studies of the individual activities relation to the environment (psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang aktifitas atau tingkah laku individu dalam hubungan dengan alam sekitarnya).

(6)

Berdasarkan definisi di atas, ternyata bahwa studi psikologi tidak hanya sebatas pada manusia, tetapi juga mempelajari tingkah laku hewan. Namun, pengetahuan ini kemudian mengalami penyempitan makna sehingga banyak ahli sepakat berpendapat bahwa psikologi hanya mempelajari perilaku manusia.

Dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang meneliti dan mengkaji tingkah laku atau kegiatan manusia dalam hubungan dengan lingkungan.

Dalam definisi di atas dapat kita lihat beberapa unsur sebagai berikut:

Ilmu pengetahuan (sains) yaitu suatau kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematis dan mempunyai metode-metode yang bersifat ilmiah. Psikologi disamping ilmu juga merupakan seni, karena dalam penerapannya (aplikasinya) dalam berbagai segi kehidupan manusia diperlukan keterampilan dan kreativitas sendiri.

Tingkah laku atau kegiatan mempunyai arti yang lebih konkret dan dapat diamati dengan panca indera, maka tingkah laku mudah dipelajari daripada jiwa dan melalui pemahaman terhadap tingkah laku, kita akan dapat mengenal seseorang. Tingkah laku memiliki pengertian yang lebih luas yaitu meliputi segala manifestasi hayati, meliputi kegiatan yang paling tampak dan konkret sampai dengan yang paling tidak kelihatan, dari yang paling dirasakan dan paling tidak dirasakan oleh individu yang bersangkutan.

Keseluruhan tingkah laku atau kegiatan individu tersebut di atas dapat dikelompokkan dalam jenis-jenis sebagai berikut:

a) Kegiatan motorik (motoric activity)

Kegiatan motorik adalah kegiatan individu yang dinyatakan dalam gerakan-gerakan atau perbuatan jasmaniah. Misalnya makan, minum, berjalan, berlari, dan sebagainya. Kegiatan motorik ini pada umumnya dapat dilihat dengan segera karena tampak (terbuka). Kegiatan itu ada yang disadari dan ada yang tidak disadari. Yang disadari karena ada perintah dari susunan saraf otak, sedangkan yang tidak disadari karena tidak ada perintah dari susunan saraf otak. Kegiatan ini disebut reflek.

b) Kegiatan kognitif (kognitive activity)

Kegiatan ini merupakan kegiatan individu yang berhubungan dengan pengenalan, pemahaman, penalaran, serta penyadaran tentang dunia luar, tentang lingkungan sekitarnya. Misalnya mengindera, mengamati, berfikir, menghafal, melihat, belajar memecahkan masalah, dan sebagainya.

(7)

Kegiatan konativ adalah kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan motif atau dorongan individu untuk mencapai suatu tujuan. Misalnya harapan, cita-cita, motif, dan sebagainya. Kegiatan konativ seperti ini merupakan kegiatan yang tertutup (inner activity). Oleh karena itu, sering kali tidak tampak di luar.

d) Kegiatan afektif ( affective activity)

Kegiatan afektif adalah kegiatan yang memanifestasian penghayatan sesuatu emosi atau perasaan tertentu. Misalnya sedih, cinta, marah, benci, takut, gembira, kagum, dan sebagainya. Di dalam kenyataannya, kita sukar membedakan antara motorik, kognitiv, konativ, afektif, karena kegiatan tersebut tidak pernah berdiri sendiri. Hanya mungkin dalam satu kegiatan tertentu, kegiatan motorik lebih menojol, dibandingkan dengan lainnya. Psikologi yang dalam penelitiannya lebih mementingkan tingkah laku yang terbuka saja (motoric activity), disebut aliran “psikologi introspeksi”.

Dalam perkembangannya objek material psikologi makin mengarah pada manusia, karena manusialah yang paling berkepentingan dengan ilmu ini. Manusia paling memerlukan psikologi dalam berbagai segi kehidupannya, misalnya dalam dunia pendidikan, kriminal, kantor, dan sebagainya. Hewan sebenarnya masih juga (dan masih berkembang) menjadi objek pengkaji psikologi, yang sudah sukar dipelajari manusia, karena struktur psikologis manusia sudah kompleks.

Lingkungan, yaitu tempat manusia berinteraksi menyesuaikan dirinya dan mengembangkan dirinya. Individu menerima pengaruh dari lingkungan, memeberi respon terhadap lingkungan, mencontoh, dan belajar dari berbagai hal dari lingkungan.

Lingkungan itu dalam garis besarnya dapat dibedakan menjadi lingkungan dalam (internal environment) dan lingkungan luar (eksternal environment). Lingkungan dalam ialah hal-hal yang pada mulanya berasal dari luar individu, yang kemudian masuk ke dalam tubuh dan bersatu dengan sel-sel tubuh melalui makanan, minuman, udara, seperti hormon-hormon, kelenjar-kelenjar tubuh, dan sebagainya.

Lingkungan dalam itu memberikan rangsangan kepada individu, mempengaruhi, kegiatannya dan perkembangannya. Lingkungan luar terdiri atas lingkungan alam (physical environment), lingkungan sosial (social environment), dan lingkungan spiritual (spiritual environment).

(8)

Lingkungan sosial adalah proses dan akibat dari pada interaksi antar individu dengan individu lainnya atau individu dengan alam sekitarnya. Termasuk dalam lingkungan sosial ini adalah lingkungan kultural (cultural environment) yaitu segala hasil ciptaan manusia sebagai usaha untuk mempertahankan hidupnya, sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan spiritual ialah berupa antara lain, agama atau kepercayaan yang dianut oleh individu atau masyarakat.

2.2 Cabang-cabang Ilmu Psikologi Umum

Sebenarnya psikologi merupakan sebuah ilmu yang memiliki cakupan yang luas, artinya selain ilmu psikologi umum (general psychology), masih ada cabang-cabang psikologi lain yang secara khusus mempelajari bagian tertentu. Adapun sebagian dari cabang psikologi umum antara lain : (1) psikologi perkembangan (development psychology), (2) psikologi pendidikan (education psychology), (3) psikologi klinis (clinical psychology), (4) psikologi industri dan organisasi (industry and organization psychology), (5) psikologi sosial (social psychology), (6) psikologi kesehatan

(health psychology), dan (7) psikologi kepribadian (personality psychology).

1. Psikologi Perkembangan

Psikologi perkembangan ialah bagian psikologi yang secara khusus mempelajari pertumbuhan dan perkembangan aspek fisik, kognitif maupun psikososial manusia sejak masa konsepsi sampai kematiannya. Dalam hal ini, psikologi perkembangan manusia meliputi masa prenatal, bayi, anak-anak, remaja, dewasa muda, dewasa madya, dewasa akhir (lansia) dan kematiannya. Karena mempelajarimanusia sepanjang rentang kehidupannya, maka seringkali dikenal sebagai perkembangan manusia (human development), perkembangan sepanjang hayat (life-span development), atau psikologi perkembangan (development psychology).

2. Psikologi Pendidikan

(9)

yang diterapkan dalam lingkungan sekolah dengan tujuan untuk mencapai proses pengajaran yang efektif dan efisien serta dapat meningkatkan prestasi siswa.

3. Psikologi Kepribadian

Psikologi kepribadian (personality psychology) ialah bagian psikologi yang secara khusus mendalami kajian karakteritik, sifat-sifat, tipe-tipe maupun faktor-faktor yang memperngaruhi pembentukan dan perkembangan kepribadian individu. Kepribadian sebagai predisposisi perilaku individu (bahavior perdisposition). Kepribadian terbentuk melalui interaksi antara faktor genetis dengan lingkungan sosial. Kepribadian tidak bersifat statis, artinya kemungkinan besar selalu mengalami perubahan, tergantung bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain, media masa (elektronik, televisi, koran, majalah). Seseorang akan menemukan aliran-aliran dan teori kepribadian dari mahzab psikoanalisa, bahaviorisme maupun humanistik.

4. Psikologi Industri dan Organisasi

Psikologi industri dan organisasi (industry and organization psychology) merupakan bagian psikologi yang berusaha untuk mempelajari aspek-aspek psikologi dalam lingkungan lembaga industri maupun organisasi. Hal-hal yang dikaji dalam psikologi industri dan organisasi ini antara lain : masalak seleksi, recruitment, dan penempatan karyawan, struktur dan sistem organisasi, perilaku dan manajemen organisasi, hubungan/interaksi sosial antara atasan-bawahan (termasuk komunikasi antarkaryawan dengan organisasi), sistem penggajian, masalah kepuasan dan ketidakpuasan karyawan, promosi jabatan, pengembangan karier, dan lain-lain.

5. Psikologi Sosial

Psikologi sosial ialah ilmu psikologi yang secara khusus mempelajari perilaku dan proses kejiwaan individu dalam konteks interaksi sosial. Manusia sebagai makhluk sosial (homosocio), maka pemahaman perilaku manusia tidak hanya dipandang dalam perspektif indivudual saja, akan tetapi harus dilihat pula dalam interaksinya dengan orang lain, lembaga sosial maupun organisasi sosial lain. Manusia tidak dapat hidup seorang diri. Ia akan berkembang secara optimal dengan cara memerlukan relasi dengan orang lain. Kajian psikologi sosial dapat dilihat dalam pemahaman konteks sosial seperti : komunikasi, persahabatan, prososial, altruisme, percintaan dan perkawinan, keluarga, prasangka, persepsi dan kognisi sosial, kepemimpinan, konflik sosial, dan sebagainya.

6. Psikologi Klinis

(10)

Untuk dapat mengatasi gangguan tersebut, seorang psikolog klinis biasanya melakukan

assesment, misalnya dengan metode observasi, konseling atau tes psikologis. Kemudian, ia akan melakukan psikoterapi guna mencapai penyembuhan klien. Ada beberapa jenis psikoterapi yang dapat diberikan oleh seorang psikolog kepada klien, yaitu terapi perilaku (bahavior therapy), terapi bermain (play therapy), terapi keluarga (family therapy), terapi perilaku kognitif (cognitive behavior therapy), dan sebagainya.

7. Psikologi Kesehatan

Psikologi kesehatan (health psychology) ialah bagian psikologi yang mempelajari aspek-aspek psikologis yang berkaitan dengan masalah kesehatan, seperti perilaku dan persepsi sehat, perilaku dan persepsi sakit, hubungan sosial antara dokter-perawat-pasien, kualitas pelayanan kesehatan yang baik dan profesional. Sebenarnya, psikologi kesehatan ini merupakan cabang dari psikologi klinis, namun kemudian dikembangkan oleh para ahli guna penanganan para klien yang mengalami gangguan psikosomatis. Banyak pasien yang melakukan kepura-puraan merasa sakit untuk menarik simpati, padahal sebenarnya tidak sakit. Inilah yang dinamakan sindrom munchausen.

2.3 Pengertian dan Cabang-cabang Psikologi Perkembangan

Psikologi perkembangan (development psychology) ialah bagian dari psikologi umum yang khusus mempelajari perkembangan manusia sejak masa konsepsi, kelahiran, masa bayi, masa anak-anak, masa remaja, mas dewasa dan berakhir dengan kematiannya. Karena itu ada bagian-bagian khusus dari psikologi perkembangan, yakni : (1) psikologi anak, (2) psikologi remaja, dan (3) psikologi dewasa dan kematian, (4) psikologi keluarga, (5) psikologi keberbakatan.

1. Psikologi Anak

(11)

dalam perkembangan masa prenatal, lahir, bayi, atitama (anak 3 tahun pertama), alitama (anak 5 tahun pertama), dan anak tengah (usia 6-12 tahun). Secara khusus Psikologi Anak dapat dibagi pula menjadi 3 bagian, yaitu : (1) psikologi anak 3 tahun pertama, (2) psikologi anak 5 tahun pertama dan (3) psikologi perkembangan anak usia sekolah (6-12 tahun). Ciri khusus perkembangan anak ialah perkembangan aspek-aspek psikis yang bersifat progresif, cepat dan mudah diamati secara kuantitatif maupun kualitatif.

2. Psikologi Remaja

Psikologi remaja (adolescence psychology) ialah bagian dari psikologi perkembangan yang secara khusus mempelajari kehidupan remaja. Batasan seorang remaja dimulai dari usia 13-21 tahun. Periodisasi remaja terbagi menjadi 3 bagian yakni remaja awal (early adolescence; 13-15 tahun), remaja tengah (middle adolescence; 16-18 tahun) dan remaja akhir (late adolescense; 19-21 tahun). Pembahasan psikologi remaja mencakup 3 aspek perkembangan yaitu (1) aspek fisik, (2) aspek kognisi maupun (3) aspek psikososial. Remaja tergolong masa transisi (trantition stage) yaitu masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa muda. Tanda yang sepesifik dalam kehidupan remaja ialah adanya perubahan-perubahan fisiologis yang menyebabkan remaja mengalami kematangan seksual dan pubertas. Menurut Erik Erikson, seorang tokoh neo-psikoanalisa remaja memiliki tugas perkembangan untuk mencari identitas diri (self identity).

3. Psikologi Dewasa dan Kematian

Psikologi dewasa (adulthood and aging psychology) ialah bagian dari psikologi perkembangan yang secara khusus mempelajari kelompok orang dewasa. Para ahli psikologis perkembangan membagi masa dewasa ini menjadi 3 bagian yakni (1) psikologi perkembangan dewasa muda (young adulthood, usia 20-40 tahun), (2) psikologi perkembangan dewasa tengah (middle adulthood, usia 41-65 tahun) dan (3) psikologi perkembangan dewasa akhir (late adulthood, usia 65 tahun ke atas). Menurut Erik Erikson setiap tahap perkembangan individu menghadapi krisis psikososial. Perkembangan dewasa muda ditandai dengan krisis intimasi >< isolasi. Perkembangan dewasa madya ditandai dengan krisis generativitas >< stagnasi. Perkembangan dewasa akhir ditandai dengan krisis integritas >< keputus-asaan.

(12)

organ-organ internal (jantung, paru-paru, otak dan sebagainya) sehingga tidak mampu melakukan apa-apa. Dengan adanya kematian biologis, maka seseorang tidak akan dapat melakukan interaksi dengan orang lain dan harus segera dikuburkan.

4. Psikologi Keluarga

Psikologi keluarga (family psychology) ialah bagian dari psikologi perkembangan yang secara khusus mempelajari proses pembentukan dari perkembangan kehidupan suatu keluarga. Para ahli yang membahas masalah-masalah dalam psikologi keluarga antara lain berkaitan dengan masalah perkembangan dan pembentukan keluarga, perkembangan anak dalam keluarga, jenis-jenis perkawinan monogami, poligami atau poliandri, fungsi dan manfaat keluarga bagi perkembangan pribadi anak, interaksi antaranggota keluarga, masalah komunikasi orangtua dengan anak, secara maksimal. Individu yang berbakat tidak hanya dikenakan pada anak, tetapi lebih luas lagi yakni mencakup remaja dan orang dewasa.

Seorang ahli psikologi pendidikan dari Fakultas Psikolgi Universitas Indonesia, Sri Catur Utami Munandar tidak setuju mengenai pendapat bahwa psikologi keberbakatan adalah bagian dari psikologi perkembangan, tetapi lebih tepat bagian dari psikologi pendidikan, sebab penekanan psikologi keberbakatan ialah bagaimana mengembangkan, mendidik, membina dan mengarahkan potensi, intelektual, bakat maupun kreativitas individu.

Namun ada ahli lain yang memiliki perspektif berbeda yaitu bagaimana proses perkembangan intelektual, bakat, kreativitas maupun potensi-potensinya sampai mencapai puncak prestasi, dilihat dari sudut perkembangan sejak janin, bayi, anak, remaja, dewasa dan kematian. Masing-masing pandangan tersebut adalah benar dan tergantung dari mana dipandang suatu objek definisi ilmu apakah dari sudut pendidikan atau perkembangan.

2.4 Hubungan Interdisipliner Keilmuan dalam Psikologi Perkembangan

(13)

pendidikan, (3) biologi-kedokteran, (4) sosiologi, (5) antropologi, (6) ekonomi, (7) agama, dan (8) geografi.

1. Filsafat

Untuk pertama kali, sebelum lahirnya ilmu psikologi, para ahli filsafat Yunani Kuno (Plato, Sokrates, Aristoteles) telah lama melakukan kajian-kajian hubungan antara proses psikis dengan fisik, dan sebaliknya. Mereka berpendapat bahwa kondisi psikologis akan mempengaruhi kondisi fisik, dan sebaliknya kondisi fisik juga akan mempengaruhi kondisi psikisnya. Karena itu, ada semboyan yang menyatakan : men sana in corpora sano. Untuk mengkaji bidang ilmu psikologi perkembangan, adakalanya, akan ditemukan kajian bidang filsafat, seperti aspek kebijaksanaan

(wisdom), moralitas dan etika, kebahagiaan dan sebagainya.

2. Pedidikan

Perkembangan manusia sepanjang hidup akan mengalami siklus dari masa sejak janin di kandungan hingga lahir, tumbuh menjadi bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan terakhir pada fase kematian. Untuk dapat menjalani dengan baik, agar seorang individu mencapai kebahagiaan lahir-batin di dunia dan akherat, diperlukan pendidikan formal maupun non-formal. Pendidikan orangtua maupun pendidikan sekolah formal akan mampu mempengaruhi perkembangan kepribadian yang baik. Demikian pula, perkembangan fisik, kognitif maupun psikososial manusia sejak lahir hingga dewasa akan dapat dijadikan dasar-dasar penerapan strategi pengajaran dan pendidikan agar mampu memaksimalkan potensinya dengan baik.

3. Biologi-kedokteran

Proses perubahan fisiologis manusia yang normal pada setiap tahap perkembangan masa janin, bayi, anak, remaja maupun dewasa, terdapat perbedaan dari segi kuantitasnya, yakni ukuran, kekuatan maupun kesiapan untuk melakukan suatu aktivitas. Selain itu, diketahui gangguan-gangguan fisik dan jenis penyakit apa yang biasanya terjadi pada tiap fase perkembangan. Dengan memahami perbedaan pertumbuhan fisiologis, serta gangguan-gangguan tersebut, maka akan dapat dilakukan strategi pencegahan penyakit. Hal ini tentu bermanfaat bagi optimalisasi perkembangan aspek-aspek psikologis individu dengan dengan baik.

(14)

Sosiologi ialah ilmu yang mempelajari interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat. Dinamika perubahan kehidupan sosial-kemasyarakatan akan mempengaruhi perkembangan aspek-aspek psikologis seseorang. Untuk dapat mengetahui perkembangan kognitif, afektif maupun psikososialnya, maka tak dapat dipisahkan dari konteks kehidupan sosial masyarakat, seperti perubahan sosial-politik, struktur sosial, lembaga sosial, lapisan sosial.

Secara khusus, Urie Brofenbrenner mengistilahkan perubahan-perubahan sistem mikro

(microsystem), sistem ekso (exosystem), dan sistem makro (macrosystem) akan mempengaruhi perkembangan perilaku seseorang.

5. Antropologi

Sebagai ilmu yang mempelajari asal mula, pembentukan dan perkembangan sejarah manusia, suku bangsa, budaya dari masa primitif hingga masa modern, antropologi berperan penting untuk dapat membantu memahami perilaku manusia. Tidak selamanya, munculnya perilaku manusia didorong oleh keinginan untuk mewujudkan potensi intelektual yang bersifat psikologis semata, tetapi adakalanya dipengaruhi oleh faktor adat-istiadat, hukum adat, maupun budaya setempat. Hampir setiap belahan dunia memiliki budaya yang berbeda-beda, maka konteks pemahaman perkembangan perilaku manusia harus melibatkan pandangan kultural yang bersifat plural (jamak).

6. Ekonomi

Setiap perilaku manusia didasari oleh motif ekonomi yaitu apa pun yang dikerjakan oleh manusia bertujuan untuk memenuhi kehidupan hidup secara ekonomis. Hal ini sejalan dengan pandangan filosofis yang menyatakan bahwa karena manusia adalah makhluk ekonomi (homo economicus). Terpenuhi kebutuhan ekonomi seseorang atau keluarga akan mempengaruhi pengembangan potensinya. Oleh karena itu, kebutuhan fisiologis (pgysiological needs) menempati posisi pertama dalam memandang aktualisasi perilaku manusia. Abraham Maslow menyetujui pandangan kebutuhan ekonomilah yang pertama-tama menjadi dasar perkembangan kepribadian yang sehat bagi manusia.

7. Agama

(15)

Menurut James Fowler ada 6 tahap perkembangan keagamaan yaitu (1) intuitive-projective faith (iman intutif-proyektif), (2) mythical-literal faith, (3) poetic-conventional faith, (4)

individuating-reflective faith, (5) pradoxical-consolidation faith, (6) uni-versalizing faith. Dengan mengetahui tahap perkembangannya, akan diketahui bagaimana memberikan langkah strategi pendidikan keagamaan secara tepat terhadap individu. Selain itu, motif-motif keagamaan seringkali dijadikan dasar penentu sikap, pemikiran maupun perilaku seseorang. Konteks pluralisme keagamaan, seperti di Indonesia ini, selalu mewarnai kehidupan perilaku seseorang. Karena itu, untuk memahami (dan memperlakukan secara profesional) perkembangan seseorang, maka diperlukan pemahaman latar-belakang pluralisme keagamaan.

8. Geografi

Perbedaan letak wilayah dan tempat tinggal (seperti desa, kota, daratan, perairan, pegunungan, iklim, musim) akan mempengaruhi pola pikir, sikap dan perilaku seseorang. Kehidupan masyarakat kota cenderung berpola pikir praktis, menekankan hubungan sosial yang berdasarkan asas ekonomis dibandingkan asas kemasyarakatan sosial, akibatnya penduduk perkotaan cenderung cuek, egois, tidak peduli kepada orang lain dan hanya mementingkan hubungan sosial kekeluargaan, gotong-royong, peduli pada orang lain dan tidak memikirkan segi untung-ruginya dalam bersosialisasi. Yang penting bagi masyarakat pedesaan adalah mencapai kesejahteraan dan kerukunan hidup bersama. Untuk memahami dan menguasai psikologi perkembangan dalam konteks masyarakat Indonesia yang bersifat plural atau majemuk, maka kita diharapkan minimal memahami konteks geografi tak dapat dipandang sebelah mata. Dengan demikian, ilmu geografi amat mendukung tercapainya pemahaman perkembangan individu yang bersifat holistik.

2.5 Tujuan dan Manfaat Mempelajari Psikologi Perkembangan

(16)

1. Deskripsi Perkembangan Sepanjang Kehidupan

Mempelajari psikologi perkembangan berarti berupaya memahami dan mengetahui prinsip-prinsip teori perkembangan manusia. Seseorang akan memperoleh gambaran, deskripsi maupun penjelasan aspek-aspek perkembangan, seperti aspek fisiologis, kognitif maupun psikososial sesuai dengan tahap-tahap perkembangannya.

2. Prediksi Masalah Perkembangan Masa Kini Maupun Masa Mendatang

Adakalanya setelah memahami konsep perkembangan secara komprehensif, seseorang akan dapat mengevaluasi dan mengetahui penyimpangan-penyimpangan maupun abnormalitas perkembangan individu. Abnormalitas maupun gangguan perilaku individu menjadi dasar prediksi (perkiraan) bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangannya di masa kini maupun di masa mendatang.

3. Optimalisasi dan Treatment Perkembangan

Optimalisasi perkembangan dapat tercapai dengan baik, apabila seorang ahli mengetahui periode kritis seorang individu yaitu saat dimana seseorang akan mencapai perkembangan potensi secara optimal apabila diberi stimulasi, perangsangan maupun perlakuan-perlakuan yang tepat, sistematis dan kontinyu dalam jangka waktu tertentu. Seorang ahli akan memberi pertimbangan maupun treatment sesuai dengan prosedur ilmiah, objektif dan dapat dipertanggungjawabkan secara etika.

2.6 Karier Setelah Mempelajari Psikologi Perkembangan Anak

(17)

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Psikologi adalah disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta bagaimana perilaku dan proses mental ini dipengaruhi oleh organisme dan lingkungan eksternal.

2. Cabang psikologi umum antara lain : psikologi perkembangan (development psychology), psikologi pendidikan (education psychology), psikologi klinis (clinical psychology), psikologi industri dan organisasi (industry and organization psychology), psikologi sosial (social psychology), psikologi kesehatan (health psychology), dan psikologi kepribadian (personality psychology).

3. Psikologi perkembangan memiliki beberapa cabang antara lain : psikologi anak, psikologi remaja, dan psikologi dewasa dan kematian, psikologi keluarga, dan psikologi keberbakatan.

4. Psikologi memiliki hubungan keilmuan dengan keilmuan yang lain antara lain: filsafat, pendidikan, biologi-kedokteran, sosiologi, antropologi, ekonomi, agama, dan geografi. 5. Tujuan dan manfaat mempelajari psikologi perkembangan yaitu melakukan deskripsi

perkembangan sepanjang kehidupan manusia, melakukan prediksi masalah perkembangan masa kini dan masa yang akan datang, optimalisasi dan treatment perkembangan.

DAFTAR PUSTAKA

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat dalam memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Thus, this study was aimed to investigate the changes of se- lected amino acids glutamate, aspartate, valine, alanine, and proline, as well as the antinutritional

Data hasil pengukuran berfluktuasi yang mungkin disebabkan oleh galat acak dari sistem pengukuran atau kelakuan stokastik dari sistem yang diukur. Apapun alasannya,

Serta semua pihak staff di Fakultas Farmasi yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang telah membantu dan mensupport baik secara langsung maupun tidak langsung

Penumbuhan kalus purwoceng dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan senyawa aktif yang terdapat di dalam eksplan kalus purwoceng, beberapa penelitian menunjukkan

Hasil pengamatan yang diperolah menunjukkan bahwa rumput laut yang ditanam ternyata sangat layak untuk segera dilakukan panen perdana/awal (Gambar 3), mengingat laju pertumbuhan

Aktivitas antijamur ekstrak etil asetat daun mangga bacang ( Mangifera foetida L.) diduga berasal dari senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, alkaloid,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kandungan logam berat timbal yang terdapat dalam daging kerang darah (Anadara granosa) dengan