• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENILAIAN DOKUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENILAIAN DOKUMEN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENILAIAN

DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

KEMENTERIAN

LINGKUNGAN HIDUP

DAN KEHUTANAN

PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION SUMATERA

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

TAHUN 2017

(2)

NIRWASITA TANTRA

SISTEMATIKA

PENILAIAN

SISTEMATIKA

PENYUSUNAN

MEKANISME

PENULISAN

(3)

Penghargaan Pemerintah yg diberikan kpd

Kepala Daerah

terpilih atas

kepemimpinannya dlm

merumuskan dan

menerapkan kebijakan

, dan/atau

program kerjanya guna memperbaiki

kualitas lingkungan hidup di daerahnya

Penghargaan Nirwasita Tantra didasarkan

kpd penilaian atas

Kinerja Pengelolaan

Lingkungan Hidup

Daerahnya yg

(4)

MEKANISME

PENYUSUNAN

SISTEMATIKA

PENYUSUNAN

(5)
(6)

1

Disusun oleh

Tim

yg dibentuk oleh Kepala Daerah, yg

keanggotaannya melibatkan unsur-unsur Organisasi Perangkat

Daerah terkait, Perguruan Tinggi, & Lembaga Masyarakat, &

dikukuhkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah

2

Penetapan

isu prioritas

dengan menggunakan pendekatan

PSR (

Pressure State and Response

). Isu prioritas minimal 3

(tiga) & maksimal 5 (lima)

3

Penyusunan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan

Lingkungan Hidup Daerah selambat-lambatnya mulai

(7)

Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup

Daerah terdiri atas 2 (dua) buku :

B U K U - I

buku yg menyajikan

Ringkasan Eksekutif

dari

Informasi Kinerja

Pengelolaan Lingkungan

Hidup Daerah.

Ringkasan Eksekutif

maksimal terdiri atas

15

halaman

B U K U - I I

buku yg berisikan

laporan

utama

informasi kinerja

pengelolaan lingkungan

hidup daerah.

Laporan utama ini disajikan

dg melakukan

hubungan

kausalitas

antara

unsur-unsur penyebab terjadinya

persoalan lingkungan hidup,

status, dan upaya untuk

memperbaiki kualitas

(8)

Bagian Awal :

1. Halaman Sampul

2.

Halaman Pernyataan

3. Halaman Kata Pengantar

4. Daftar Isi

5. Daftar Tabel

6. Daftar Gambar

(9)

Bagian Utama :

Memuat mengenai :

(a) latar belakang;

(b) profil atau keadaan umum daerah termasuk kekhususan

kondisi ekologisnya;

(c) gambaran singkat proses penyusunan dan perumusan

isu prioritas termasuk proses penyusunan dokumen

informasi kinerja pengelolaan lingkungan hidup daerah;

(d) maksud dan tujuan; dan

(e) ruang lingkup penulisan

(10)

jelas

dan

fokus

paling banyak 5 (lima) dan paling sedikit 3 (tiga).

Mengungkap ke

unik

annya daerah

Kriteria pilihan isu prioritas misalnya:

(1)

kerusakan

SDA, kehati ;

(2)

pencemaran

atau kerusakan lh yang berdampak signifikan

terhadap

kehidupan

sosial,

ekonomi,

budaya

dan

kualitas

lingkungan hidup; dan

(3) mendapat

perhatian publik

yang luas dan perlu ditangani

segera (urgen).

Informasi penting yang dicantumkan adalah

proses perumusan

isu

prioritas

(11)

BAB III. ANALISIS

PRESSURE, STATE,

DAN

RESPONSE

ISU LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

Memuat analisis

Pressure, State,

dan

Response

untuk

masing-masing isu Lingkungan Hidup Daerah, yang meliputi :

(1) Tataguna lahan dan laut,

(2) Kualitas air,

(12)

a. Tataguna lahan

Wajib

memasukan data rencana tata ruang dan

pemanfaatanpada daerah yang berada di wilayah

pesisir dan

laut

.

Data yang berkaitan dengan

tataguna lahan

berikut

perubahannya

Misal, luas penggunaan lahan berdasarkan tata ruang wilayah,

luas wilayah yang digunakan untuk usaha pemanfaatan hutan,

perkebunan, pertambangan, pariwisata, dan lain sebagainya.

Data tidak hanya berbentuk

angka

(nominal), tetapi juga dengan

prosentase

(misalnya luas hutan lindung = 20.000 ha atau x % dari luas

wilayah administrasi daerah ybs).

Lengkapi juga data yang berkaitan dengan

perizinan

penggunaan

atau pemanfaatan lahan sesuai dengan skala

ekonominya (besar, menengah, dan kecil) termasuk

status

perizinannya

(nama lengkap pemegang izin, luasan dan lokasi

perizinannya).

(13)

... Tataguna lahan

Data berbentuk

spasial

(peta)

wajib

digunakan.

Analisis pressure, state dan response wajib

didukung dengan

data berkala

(time series).

Kriteria data

jelas, relevan, mutakhir,

dan

primer

.

Sebagai contoh

state

pengurangan atau

penurunan hutan lindung,

pressure

-nya

dijelaskan dan didukung dengan data berkala

(time series), demikian juga jelaskan

response

telah dilakukan oleh daerah dengan didukung

oleh data.

Data yang mendukung

Tabel 1 s/d Tabel 14

.

Data tambahan yang mendukung dapat dicantumkan

(14)

b. Kualitas Air

Data yang disajikan meliputi kualitas air

sungai

,

air

tanah

, dan air

laut

(berada dalam wilayah pesisir dan

laut).

Contoh analisis

state

air sungai tercemar industri tekstil, yang

menjadi

pressure

adalah masih kurangnya industri

yang memiliki IPAL,

response

-nya mendorong

penaatan industri agar membangun IPAL melalui

pengawasan dan penegakan hukum.

(15)

... Kualitas Air

Data yang menunjang analisis PSR

Data kualitas dan kuantitas air DAS,

jumlah penduduk yang tergantung dengan DAS,

jumlah industri dan non industri pencemar (sumber

pencemar) serta instalasi pengelolaan limbahnya,

penggunaan air tanah, pipanisasi dan layanan air bersih,

perizinan dan status kawasan pemanfaatan air,

transportasi laut dan sungai,

limbah domestik, irigasi

bahan pencemar.

Kriteria data

jelas, relevan, mutakhir,

dan

primer

.

Data pendukung adalah Tabel 15 s/d Tabel 24.

Data tambahan yang mendukung dapat dicantumkan

(16)

c. Kualitas Udara

Data yang dituangkan meliputi status mutu udara ambien, Indeks

Standar Pencemaran Udara (ISPU), kebakaran hutan dan lahan, ISPA,

sumber pencemar (bergerak dan tidak bergerak), konsumsi BBM,

bahan pencemar.

Contoh analisis :

State

kondisi udara ambien yang tercemar oleh logam berat,

pressure

adalah kondisi penggunaan BBM, kondisi kendaraan

bermotor termasuk penjualannya, kondisi jalan, dan kondisi

industri pencemar.

Response

dalam bentuk upaya-upaya yang dilakukan oleh

pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan tersebut,

tentunya dituangkan dalam bentuk kebijakan dan program,

berikut dengan pelaksanaan dari peraturan dan program

tersebut

Kriteria data jelas, relevan, mutakhir, dan

primer.

Data pendukung adalah Tabel 28 s/d Tabel 33.

Data tambahan yang menunjang analisis dapat dituangkan disini.

(17)

d. Resiko Bencana

Bencana yang dimaksudkan bisa berupa informasi

rawan

bencana

atau

kekhususan SDA

yang berpotensi

menimbulkan bencana alam (seperti gempa tektonik, gempa

vulkanik, gempa runtuhan, banjir, longsor),

bencana non alam

(seperti gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah

penyakit), dan

bencana sosial

(seperti konflik sosial).

Info tekanan berupa persoalan yang memicu terjadi

state

bencana, misalnya

Pressure

perubahan penggunaan lahan

(land use), penyempitan badan sungai, kondisi drainase dll.

Data yang dituangkan dalam

response

adalah peraturan dan

program berikut dengan pelaksanaan dari peraturan dan

program tersebut.

Informasi

peta rawan lingkungan

mutlak diperlukan untuk

analisis pada sub bab ini.

Kriteria data

jelas, relevan, mutakhir,

dan

primer

.

Data minimal yang digunakan adalah Tabel 37 s/d Tabel 40.

Data tambahan yang menunjang analisis dapat dituangkan disini.

(18)

e. Perkotaan

Kemunduran lingkungan perkotaan dapat dilihat dari aspek

fisik

(pencemaran air, udara, kerusakan lahan, dan timbulan sampah) dan aspek

sosial ekonomi

(dampak dari manusia yang membuat kehidupan kurang

nyaman).

Contoh analisis :

Salah satu permasalahan perkotaan adalah

state

persampah

an, yang

meliputi sampah domestik (sampah rumah tangga dan sampah sejenis

rumah tangga), dan sampah spesifik.

Data yang dituangkan dalam

pressure

adalah penyebab terjadinya

persoalan sampah,bisa berupa sumber sampah, produksi sampah,.

Response

adalah upaya yang dilakukan dari mulai pengurangan dan

penanganan sampah, pengangkutan sampah, pengolahan sampah, dan

sarana prasarana pengelolaan sampah, serta data berbentuk peraturan

atau program daerah.

Kriteria data

jelas, relevan, mutakhir,

dan

primer

Data tambahan yang menunjang analisis dapat dituangkan disini.

(19)

BAB IV. INOVASI DAERAH DALAM PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

(20)

BAB V. PENUTUP

Memuat intisari (simpulan) dari Bab II s/d Bab IV, dan rencana

tindak lanjutnya termasuk yg berimplikasi kpd kebijakan kepala

daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Pustaka yg diacu harus memenuhi kriteria relevan, mutakhir, dan

primer.

LAMPIRAN

(21)

PEMBAGIAN TIPOLOGI WILAYAH

1. Daratan tanpa laut

2. Daratan dan Pesisir

(22)
(23)

B. PERSYARATAN ADMINISTRASI

Ada (2)

Tidak

Ada (0)

1

Tanda tangan Kepala Daerah pada Kata Pengantar

2

0

2

Surat Pernyataan Perumusan Isu Prioritas Secara Partisipatif melibatkan

stakeholder (OPD, Akademisi, Pemerintah, Masyarakat,)

0

3

SK Tim Penyusun

2

4

Keterlibatan stakeholder (akademisi, LSM, masyarakat, dll) dalam SK tim

penyusun

2

5

Biodata penyusun

0

6

Peta spatial daerah

2

7

Kelengkapan dokumen utama dan ringkasan eksekutif

0

Jumlah

8

0

8

No

Kriteria

(24)

Provinsi : …….

Kabupaten/Kota : ………. Tipologi : Daratan dan pesisir

A. KELENGKAPAN DATA

Kelengkapan Tabel Kemutakhiran Data

1 Tabel 1. Luas Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya 2 2 2 2 8

2 Tabel 2. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama 2 2 2 2 8

3 Tabel 3. Luas Hutan Berdasarkan Fungsi dan Status 2 2 2 2 8

4 Tabel 4. Luas Lahan Kritis di Dalam Luar Kawasan Hutan 2 2 2 2 8

5 Tabel 5. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air 2 2 2 0 6

6 Tabel 6. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering 2 2 2 0 6

7 Tabel 7. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Basah 2 2 2 0 6

8 Tabel 8. Luas dan Kerapatan Tutupan Mangrove 2 2 2 2 8

. Tabel 9. Luas dan Kerusakan Padang Lamun 2 2 2 2 8

. Tabel 10. Luas Tutupan dan Kondisi Terumbu Karang 2 2 2 2 8

. Tabel 11. Luas Perubahan Penggunaan Lahan 2 2 2 0 6

. Tabel 12. Jenis Pemanfaatan Lahan 2 2 2 0 6

52 Tabel 52. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2 2 2 0 6

53 Tabel 53. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2 2 2 0 6

Jumlah 104 102 104 42 352

Keterangan : Rata-rata 6,64

Form Penilaian Penapisan Data Nirwasita Tantra Tahun 2016

(25)

Provinsi : X Kabupaten : X

Tipologi : Daratan tanpa laut

A. KELENGKAPAN DATA

Kelengkapan Tabel Kemutakhiran Data

1 Tabel 1. Luas Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya 2 2 2 0 6

2 Tabel 2. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama 2 2 2 0 6 3 Tabel 3. Luas Hutan Berdasarkan Fungsi dan Status 2 2 2 0 6 4 Tabel 4. Luas Lahan Kritis di Dalam Luar Kawasan Hutan 2 2 2 0 6 5 Tabel 5. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air 2 2 2 0 6 6 Tabel 6. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering 2 2 2 0 6 7 Tabel 7. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Basah 0 0 0 0 0

8 Tabel 11. Luas Perubahan Penggunaan Lahan 2 2 2 0 6

9 Tabel 12. Jenis Pemanfaatan Lahan 2 2 2 0 6

10 Tabel 13. Luas Areal dan Produksi Pertambangan Menurut Jenis Bahan

Galian 2 2 2 0

6

11 Tabel 14. Realisasi Kegiatan Penghijauan dan Reboisasi 2 2 2 0 6

. Tabel 15. Kondisi Sungai 2 2 2 0 6

. Tabel 16. Kondisi Danau/Waduk/Situ/Embung 2 2 2 0 6

. Tabel 17. Kualitas Air Sungai 2 2 2 0 6

48 Tabel 52. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2 2 2 0 6

49 Tabel 53. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2 2 2 0 6

Jumlah 86 90 90 0 266

Rata-rata 5,43 Form Penilaian Penapisan Data Nirwasita Tantra Tahun 2016

(26)

Provinsi : X Kabupaten : X

Tipologi : Daratan dan pesisir

A. KELENGKAPAN DATA

Kelengkapan Tabel Kemutakhiran Data

1 Tabel 1. Luas Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya 2 2 0 0 4

2 Tabel 2. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama 2 2 0 0 4

3 Tabel 3. Luas Hutan Berdasarkan Fungsi dan Status 2 2 0 0 4

4 Tabel 4. Luas Lahan Kritis di Dalam Luar Kawasan Hutan 0 0 0 0 0

5 Tabel 5. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air 0 0 0 0 0

6 Tabel 6. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering 0 0 0 0 0

7 Tabel 7. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Basah 0 0 0 0 0

8 Tabel 8. Luas dan Kerapatan Tutupan Mangrove 2 0 0 0 2

9 Tabel 9. Luas dan Kerusakan Padang Lamun 2 2 2 0 6

10 Tabel 10. Luas Tutupan dan Kondisi Terumbu Karang 2 2 2 0 6

11 Tabel 11. Luas Perubahan Penggunaan Lahan 2 0 0 0 2

12 Tabel 12. Jenis Pemanfaatan Lahan 2 0 0 0 2

13 Tabel 13. Luas Areal dan Produksi Pertambangan Menurut Jenis Bahan

Galian 2 2 2 0

6

. Tabel 14. Realisasi Kegiatan Penghijauan dan Reboisasi 0 0 0 0 0

. Tabel 15. Kondisi Sungai 0 0 0 0 0

. Tabel 16. Kondisi Danau/Waduk/Situ/Embung 2 0 0 0 2

52 Tabel 52. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2 2 2 0 6

53 Tabel 53. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2 2 2 0 6

Jumlah 70 60 44 0 174

Keterangan : Rata-rata 3,28

Jumlah Form Penilaian Penapisan Data Nirwasita Tantra Tahun 2016

(27)

KOMPONEN

KELENGKAPAN ANALISIS

NILAI

STATE

1. Kondisi

Ada : 2;

Ada namun data tdk relevan : 1;

Tidak Ada : 0;

2. Trend

3.

Cakupan

Pengukuran (Kab/Kota atau

Kecamatan atau jumlah sungai yg

dipantau, atau jumlah lokasi

pengukuran kualitas udara)

PRESSURE

1.

Ragam

Tekanan

Ada : 2;

Ada namun data tdk relevan : 1;

Tidak Ada : 0;

2.

Besaran

Tekanan (magnitude of

pressure)

3.

Trend

menurut waktu

RESPONSE

1.

Kebijakan

yg sejalan dg pengendalian

isu prioritas serta pressure terkait

Ada : 2;

Ada namun data tdk relevan : 1;

Tidak Ada : 0;

2.

Kapasitas

(SDM, Anggaran)

3.

Tata Kelola

(SOP, Keterbukaan

(28)

Contoh hasil penilaian :

State

Pressure

Response

Kondisi Trend

Kebijakan Kapasitas

Tata

Kelola

Total hasil penilaian = bobot tabel data + penilaian analisis

Hasil penilaian digunakan untuk menentukan urutan ranking per provinsi

(29)
(30)

TINGKAT PROVINSI

Jawa Timur

Sumatera Barat

TINGKAT KABUPATEN

Malang

Dharmasraya

Sukoharjo

TINGKAT KOTA

Surabaya

Balikpapan

Referensi

Dokumen terkait

• Inklusi dapat berupa tanah yg serupa atau tanah yg tidak serupa dg tanah yg disebut sbg nama satuan peta tsb.. • Tanah yg tidak serupa dapat pula

• Inklusi dapat berupa tanah yg serupa atau tanah yg tidak serupa dg tanah yg disebut sbg nama satuan peta tsb.. • Tanah yg tidak serupa dapat pula

 Inklusi dapat berupa tanah yg serupa atau tanah yg tidak serupa dg tanah yg disebut sbg nama satuan peta tsb.  Tanah yg tidak serupa dapat pula berupa tanah penghambat

Oleh sebab itu LKPD sebagai perangkat pembelajaran yang hendak dikembangkan tersebut diharapkan dapat menambah spiritualitas peserta didik ataupun guru, menambah inovasi dan

Sebagai tindak lanjut dari berdirinya Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Maranatha, didirikanlah Universitas Kristen Maranatha pada tanggal 11 September 1965, yang

Kondisi keluarga yang harmonis ditandai dengan adanya suatu bentuk komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak, bapak dengan ibu, dan antara anak dengan saudaranya,

Tipologi minat idealnya disusun berdasarkan data hasil penelitian pada subjek yang telah berhasil dalam pilihan karir atau jurusan kejuruan yaitu siswa kelas XII dengan

Adapun beberapa tahapan proses dari Sistem temu kembali informasi dalam menemukan dokumen yang relevan terhadap query pengguna adalah sebagai