• Tidak ada hasil yang ditemukan

S TM 1307350 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S TM 1307350 Chapter1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia merupakan negara yang menjadikan pendidikan sebagai sarana dan prasarana yang digunakan dalam upaya peningkatan pembangunan bangsa dan negara. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah:

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga pendidikan formal memiliki peran dalam mempersiapkan peserta didik yang potensial sesuai dengan bidangnya dan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di industri atau menciptakan lapangan pekerjaan secara profesional dan kompetitif. Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 Pasal 1 menyebutkan bahwa “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan perserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”.

Hal ini sesuai dengan misi sekolah SMK Negeri 1 Katapang merupakan SMK yang memiliki bidang keahlian Teknik Otomotif. SMKN 1 Katapang berupaya terus untuk meningkatkan keterampilan siswanya guna menciptakan lulusan yang produktif. Misi sekolah adalah menanamkan sikap peserta didik yang berwawasan mutu, keunggulan, profesionalisme berlandaskan penanaman nilai-nilai keimanan, kejujuran dan akhlak mulia. Tentu salah satu cara untuk mencapai misi tersebut yaitu melalui proses pembelajaran di sekolah.

(2)

pada mata pelajaran produktif. Metode pembelajaran tersebut umumnya hanya dilaksanakan dalam bentuk satu arah dan penyampaian bahan pelajaran yang didemontrasikan tidak bisa diamati dengan seksama oleh siswa. Selain itu alat peraga yang digunakan terlalu kecil. Penjelasanya kurang jelas, sehingga proses pembelajaran tidak berlangsung efektif apabila tidak diikuti dengan aktivitas siswa.

Metode pembelajaran di atas memiliki beberapa kendala. Khusunya bagi siswa yang memiliki kelemahan dalam menyimak, seperti kebosanan pada diri siswa, gagal paham, kurang antuisias terhadap pembelajaran, kurang aktif. materi pelajaran lebih cenderung pada aspek hapalan, padahal siswa diharapkan mampu mengaplikasikan pada sekenario percobaan yang ditetapkan pada kompetensi. tuntutan kompetensi pada mata pelajaran produktif berorientasi pada Outcome. Yaitu kebutuhan kemampuan yang berwawasan mutu, profesional di dunia kerja sesuai dengan misi yang ingin di capai oleh SMK Negeri 1 Katapang yang telah diuraikan diatas.

Keadaan di atas masih sering terjadi di sekolah, seperti di SMK Negeri 1 Katapang, khususnya pada kompetensi menggunakan dan merawat baterai. Para peserta didik dalam keadaan pasif, yakni menerima apa saja yang diberikan,

diterangkan oleh guru sehingga peserta hanya sebatas hapalan saja, tidak langsung mencoba. Aktivitas belajar siswa masih rendah, masih sebatas berfokus pada aktivitas mencatat dan mendengarkan, sedangkan tuntutan kurikulum 2013 siswa diharapkan bisa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Metode demontrasi dirasa kurang tepat apabila digunakan pada mata pelajaran teknik listrik dasar otomotif karena tidak memfasilitasi siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran.

(3)

Tabel 1.1

Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Teknik Listrik Dasar Otomotif Pada Pra-Tindakan

Sumber : Dokumen Guru Kompetensi Menggunakan dan Merawat Baterai Kelas X TKR 1 Smester 2 Tahun Ajaran 2014-2015

Tabel di atas menunjukan hasil belajar peserta didik yang masih rendah, terlihat dari predikat yang di capai siswa pada level cukup. Jumlah peserta didik yang dinyatakan kompeten sebanyak 14 orang atau sebesar 41,18%. jumlah peserta didik yang belum kompeten sebanyak 20 orang (58,82%). Kesimpulanya, ada 20 orang siswa belum kompeten, nilainya berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah, yaitu 67.

Hasil studi pendahuluan menunjukan rendahnya hasil belajar siswa

disebabkan oleh kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan guru. Metode pembelajaran yang digunakan perlu dikritisi dan diperbaiki dengan

(4)

karakteristik metode pembelajaran eksperimen, maka penulis berpandangan bahwa metode tersebut bisa menjadi solusi atas permasalahan pembelajaran yang terjadi kelas X TKR SMK Negeri 1 Katapang. Metode ekspermen memiliki kelebihan bisa lebih percaya terhadap sebuah bahan pelajaran berdasarkan dari hasil percobaannya, dapat menemukan hal baru, peserata didik aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya, meningkatkan aktivitas pembelajaran, siswa memperoleh pengalaman juga menemukan pengalaman praktis serta keterampilan sehingga lebih mudah dalam memahami konsep-konsep. Prosedur metode pembelajaran eksperimen berlangsung dengan cara; siswa melakukan percobaan suatu hal, mengamati prosesnya, menuliskan hasil percobaan kemudian hasil pengamatan disampaikan dan dilakukan evaluasi oleh guru, metode ini merupakan suatu metode mengajar dimana siswa dilibatkan langsung untuk mengamati peristiwa atau kejadian yang terjadi pada suatu obyek dengan melakukan langsung, siswa lebih aktif berpikir, berbuat. Dimana hal ini sangat dikehendaki dalam pengajaran

modern.

Metode eksperimen ini tidak terlepas dari penjelasan secara lisan dan demontrasi oleh guru, biasanya di aplikasikan dengan menggunakan alat peraga

seperti miniatur benda-benda, gambar, alat-alat labolatorium, perangkat komputer dan lain-lain. Metode pembelajaran eksperimen diperlukan pada mata pelajaran teknik listrik dasar otomotif agar siswa lebih aktif berpikir, memperoleh pengalaman dan keterampilan. Pembelajaran ini menitikberatkan pada keterampilan proses (Psikomotor) melalui keterlibatan siswa langsung sehingga pembelajaran lebih bermakna.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penggunaan metode pembelajaran eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar peseta didik ke dalam judul “PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL

(5)

B.Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini bertujuan untuk memperjelas permasalahan yang akan diteliti sehingga memudahkan dalam menentukan arah dan tujuan penelitian juga mempermudah dalam menentukan metode penelitian. Penulis merumuskan permasalahan penelitian yaitu:

1. Apakah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa pada saat pembelajaran Eksperimen pada mata pelajaran Teknik Listrik Dasar Otomotif kelas X TKR 1 di SMKN 1 Katapang?

2. Apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran Eksperimen pada mata pelajaran Teknik Listrik Dasar Otomotif kelas X TKR 1 di SMKN 1 Katapang?

C.Batasan Masalah

Agar permasalahan tidak terlalu luas atau lebih terarah pada maksud serta tujuan yang dicapai, anak perlu adanya pembatasan masalah yang menjadi ruang

lingkup penelitian. Untuk itu, penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Penilaian aktivitas belajar peserta didik berdasarkan emotional activities, oral activities, listening activities, motor activities, mental activities, visual

activities, writing activities kelas X TKR 1 di SMKN 1 Katapang.

2. Penilaian hasil belajar peserta didik pada ranah kognitif berdasarkan aspek pemahaman, ranah psikomotor berdasarkan aspek respon terbimbing, ranah apektif berdasarkan aspek merespon kelas X TKR 1 di SMKN 1 Katapang. 3. Penelitian ini dilakukan pada kompetensi menggunakan dan merawat baterai

dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen sebagai Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

D.Tujuan Penelitian

(6)

otomotif baterai dengan menerapkan metode pembelajaran Eksperimen. Berdasarkan tujuan umum tersebut, maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi aktivitas siswa pada saat pembelajaran Eksperimen pada mata

pelajaran Teknik Listrik Dasar Otomotif.

2. Mengidentifikasi peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Teknik Listrik Dasar Otomotif dengan diterapkan metode pembelajaran Eksperimen.

E.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kalangan-kalangan yang berkaitan dengan dunia pendidikan yaitu:

1. Bagi siswa yaitu memberikan pengetahuan tentang metode pembelajaran eksperimen yang menititkberatkan kepada keaktifan dan kemandirian dalam proses pembelajaran, menumbuhkan semangat kerja sama dalam pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru sebagai bahan perbandingan dalam memilih metode pembelajaran yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.

3. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat mengaplikasikan teori yang didapat saat perkuliahan dengan keadaan nyata dilapangan serta dapat menambah wawasan dan pemahaman penelitian dalam penerapan metode pembelajaran eksperimen.

4. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar para siswa, sehingga kedepanya sekolah dapat menerapkan metode pembelajaran eksperimen ini.

F. Struktur Organisasi Skripsi

(7)

belakang penelitian, rumusan masalah, batsan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Pada bab 2 yang menjelaskan kajian pustaka terdiri dari beberapa subbab. Subbab tersebut adalah Tinjauan tentang standar proses, kegiatan belajar mengajar, aktivitas belajar, hasil belajar, metode pembelajaran, tinjauan mata pelajaran teknik listrik dasar otomotif, penelitian tindakan kelas, penelitian terdahulu, kerangka berpikir. Metode pembelajaran Eksperimen sebagai metode pembelajaran, hasil belajar, aktivitas siswa, tinjauan materi menggunakan dan merawat baterai, penelitian yang relevan, kerangka berpikir peneliti.

Bab 3 membahas metodologi penelitian. Pada bab 3 akan dijelaskan tentang lokasi penelitian dan subjek penelitian, alur penelitian, teknik pengumpulan data dan instrumen, pengujina instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik pengolahan data, kriteria keberhasilan

Pada bab 4 skripsi ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasannya. Subbab yang terkandung pada bab 4 yaitu pemaparan data hasil penelitian yang meliputi pemaparan hasil penelitian pratindakan, hasil penelitian siklus I, hasil

penelian siklus II, Ngain dan pembahasan hasil penelitian.

Bab 5 memuat simpulan, implikasi dan rekomendasi dari penelitian ini. Bab 5 skripsi ini hanya terdiri dari dua subbab yaitu simpulan, implikasi dan

Gambar

Tabel 1.1 Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Teknik Listrik Dasar

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Pak Suwarji yang seorang Bekel (kepala dusun), hal yang sama kurang lebih juga terjadi. Hadirnya televisi di dalam rumahnya selain menegaskan posisinya sebagai

Dari hasil penelitian pemahaman para pengemis perempuan yang berasal dari Kecamatan Tlanakan khususnya dari 3 Desa yaitu Desa Panglegur, Desa Larangan Tokol dan Desa

Guru mestilah memastikan bahawa murid-muridnya telah mencuba latihan itu di rumah dan sama- sama menyelesaikan masalah itu daripada bergantung sepenuhnya kepada jawapan guru Semasa

Pelayanan sosial adalah aktivitas yang terorganisasi yang bertujuan untuk membantu para anggota masyarakat untuk saling menyesuaikan diri dengan sesamanya dan dengan

Terkait dengan hal tersebut Rencana Kerja (Renja) Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Kediri ini menyajikan dasar pengukuran kinerja kegiatan dan

Keputusan Walikota Semarang Nomor 875.1/57 tahun 2009 Tentang Pendelegasian Wewenang Penandatanganan Perijinan dan Non Perijinan kepada Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu

Perbedaannya dengan penelitian ini adalah yang mana penelitian ini akan meneliti strategi pengembangan sumber daya manusia berbasis syariah di BPRS BDS..

Analisis BEP produksi di gunakan untuk mengetahui berapa jumlah stick jagung yang diproduksi oleh UKM Qalifa Kota Gorontalo pada saat terjadi titik impas. Berdasarkan