• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Daerah Penelitian 1. Letak Geografis Daerah Penelitian

Kota Gorontalo terletak antara 000 28’ 17’’-000 35’ 56’’ lintang Utara dan antara 1220 59’ 44’’-1230 051 59’’ bujur Timur. Adapun batas-batas wilayah Kota Gorontalo berdasarkan posisi geografisnya:

Sebelah Utara : Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango Sebelah Selatan : Teluk Tomini

Sebela Barat : Kecamatan Telaga dan Batudaa, Kabupaten Gorontalo Sebelah Timur : Kabupaten Bone Bolango

Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bonebolango. Secara geografis daerah ini mempunyai luas 64,79 km2 atau 0,5% dari luas Provinsi Gorontalo. Kota Gorontalo terbagi atas 6 kecamatan yaitu Kota Timur, Kota Utara, Kota Tengah, Kota Barat, Kota Selatan, dan Dungingi. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Gorontalo

No Kecamatan Luas (KM2) Persentase (%)

1 Kota Barat 15,16 23,4 2 Kota Selatan 14,39 22,2 3 Kota Timur 14,43 22,3 4 Kota Utara 12,58 19,4 5 Kota Tengah 4,13 6,4 6 Dungingi 4,1 6,3 Kota Gorontalo 64,79 100 Sumber: BPS Provinsi Gorontalo, 2011

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa keseluruhan luas wilayah Kota Gorontalo Sebesar 64,79 Km2. Dimana kecamatan yang memiliki luas terbesar yaitu Kecamatan Kota Barat dengan luas 15,16 Km2 atau 23,4% sedangkan kecamatan yang memiliki luas terkecil yaitu Kecamatan Dungingi dengan luas 4,1 Km2 atau sebesar 6,3%.

(2)

Kondisi topografi Kota Gorontalo adalah tanah datar yang dilalui tiga buah sungai yang bermuara di Teluk Tomini, Pelabuhan Gorontalo, bagian selatan diapit dua pegunungan berbatu kapur/pasir. Ketinggian dari permukaan laut antara 0 sampai 470 meter dan posisi pantai landai pasir.

2. Keadaan Penduduk

Penduduk Kota Gorontalo pada tahun 2010 berjumlah 180.127 jiwa. Jumlah itu meningkat rata-rata 2,93% pertahunnya dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2000. Untuk mengetahui jumlah penduduk yang ada di Kota Gorontalo dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Banyaknya Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kota Gorontalo

No. Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase (%) 1. Kota Barat 9 949 10 271 20 220 11,22 2. Dungingi 10 619 10 949 21 568 11,97 3. Kota Selatan 17 676 18 312 35 988 19,97 4. Kota Timur 20 620 21 535 42 155 23,40 5. Kota Utara 16 357 16 792 33 149 18,40 6. Kota Tengah 13 062 13 985 27 047 15,01 Kota Gorontalo 88 283 94 844 180 127 100 Sumber : BAPEDA Kota Gorontalo, 2011

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa keseluruhan jumlah penduduk di Kota Gorontalo sebanyak 180,127 jiwa. Dimana jumlah penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki yaitu sebesar 94844. Sedangkan laki-laki berjumlah 88283.

3. Pendidikan

Secara nasional, pendidikan merupakan sarana yang dapat mempersatukan setiap warga negara menjadi suatu bangsa. melalui pendidikan, setiap peserta didik difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk menjadi warganegara yang menyadari dan merealisasikan hak dan kewajibannya. Pendidikan juga merupakan alat yang ampuh untuk menjadikan setiap peserta didik dapat duduk sama rendah dan berdiri sama

(3)

tinggi. Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu negara adalah tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pada tahun 2010, Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada penduduk kelompok usia sekolah 7-12 tahun sebesar 98,08 persen (%) atau turun dari tahun 2009 yang sebesar 98,50 persen (%). Sementara itu, APS penduduk kelompok usia sekolah 13-15 tahun dan 16-18 tahun naik jika dibanding tahun sebelumnya. Angka partisipasi sekolah dari tahun 2010 mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2009 (Sumber: BPS Provinsi Gorontalo, 2011).

Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat SD/MI pada tahun 2010 sebesar 86,32 persen (%). Sementara itu, APM tingkat SMP/MTs dan SMA/SMK/MA masing-masing sebesar 59,34 persen dan 53,72 persen. Ketersediaan fasilitas pendidikan baik sarana maupun prasarana akan sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan (Sumber: BPS Provinsi Gorontalo, 2011).

Pada tahun ajaran 2010/2011, di Kota Gorontalo terdapat 96 TK, 112 SD, 12 MI, 29 SMP, 8 MTs, 10 SMA, 6 MA, dan 8 SMK. Selain itu, juga terdapat program Keaksaraan Fungsional (KF) yang terdiri dari 960 peserta, 96 tutor, dan 12 kelas (BPS Provinsi Gorontalo, 2011). Hal ini dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel 3. Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan di Kota Gorontalo

No Nama Sekolah Jumlah Sekolah Persentase (%)

1. TK 96 34,04 2. SD (Sekolah Dasar) 112 39,71 3. MI (Madrasah Ibtidaiyah) 12 4,25 4. SMP (Sekolah Menengah Pertama) 29 10,28 5. MTs (Madrasah) 8 2,83 6. SMA (Sekolah Menengah Atas) 10 3,54 7. MA (Madrasah Aliyah) 6 2,12 8. SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) 8 2,83

9. KF (Keaksaraan Fungsional) 1 0,35

Jumlah 282 100 Sumber: BPS Provinsi Gorontalo, 2011

Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan jumlah sekolah yang ada di Kota Gorontalo sebanyak 282 sekolah. Dimana sekolah yang terbanyak

(4)

yaitu sekolah SD (Sekolah Dasar) 112 atau 37,71 persen (%) sedangkan sekolah yang jumlahnya sedikit yaitu KF (Keaksaraan Fungsional) 1 atau 0,35 persen (%).

4. Ketenaga Kerjaan

Sumber utama data ketenaga kerjaan adalah Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas). Survei ini khusus dirancang untuk mengumpulkan informasi/data ketenagakerjaan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Gorontalo pada tahun 2010 sebesar 7,92 persen dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 59,36 persen (%). Sementara itu pencari kerja yang terdaftar di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Gorontalo tahun 2010 sebanyak 505 orang. (BAPPEDA Kota Gorontalo, 2010).

5. Ekonomi

Pada tahun 2010, nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Gorontalo atas dasar harga berlaku sebesar 1,595,348,12 juta rupiah lebh tinggi dari tahun 2009 yang sebesar 1,337,880,19 juta rupiah. Sedangkan itu, nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000, pada tahun 2010 sebesar 602,467,09 juta rupiah. Pada tahun 2010 struktur perekonomian Kota Gorontalo masi didominasi oleh sektor tersier, yakni sektor jasa-jasa dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Hal ini dapat kita lihat bahwa sektor jasa masih merupakan sektor yang palng dominan, yang diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran. Peranan yang besar dari kedua sektor tersebut sejalan dengan kedudukan Kota Gorontalo sebagai pusat pemerintahan dan perdagangan di wilayah Provinsi Gorontalo dan sekitarnya. Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi Kota Gorontalo mencapai 7,60 persen.

6. Keadaan Perindustrian

Kota Gorontalo merupakan salah satu Kota yang padat akan perindustrian selain industri rumah tangga berbahan baku jagung yang mendukung perekonomian. Industri pengolahan merupakan suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir.

(5)

Pada tahun 2010, di Kota Gorontalo terdapat 1,218 industri yang terdiri dari 344 industri makanan dan minuman, 247 industri pakaian jadi, dan 627 industri lainnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4. Jumlah Industri di Kota Gorontalo, 2013

No Nama Industri Jumlah Industri Persentase (%)

1. Makanan dan Minuman 344 28,24 2. Pakaian Jadi 247 20,27

3. Lainnya 627 51,47

Jumlah 1218 100 Sumber: BPS Provinsi Gorontalo, 2011

Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan jumlah industri yang ada di Kota Gorontalo sebanyak 1218 industri. Dimana industri yang terbanyak yaitu industri lainnya sebanyak 627 industri atau 51,47 persen (%) sedangkan industri yang jumlahnya sedikit yaitu industri pakaian jadi 247 atau 20,27 persen (%).

Keberadaan industri-industri tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 5,633 pekerja. Dari 6 kecamatan yang ada di Kota Gorontalo industri rumah tangga berbahan baku jagung berada di Kecamatan Kota Selatan dan Kota Timur BPS Provinsi Gorontalo, 2011).

B. Profil Usaha

1. Umur Dan Izin Usaha

UKM Qalifa adalah UKM yang bergerak dibidang pengolahan pangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik UKM Qalifa bahwa UKM Qalifa yang terletak di Kelurahan Ipilo Jl Veteran No 3 Kota Gorontalo ini didirikan oleh Ibu Balgis Suleman sejak tahun 2008. UKM Qalifa ini merupakan salah satu industri rumah tangga yang ada di Kota Gorontalo. Usaha ini mulai berproduksi pada tahun 2010 sehingga umur usaha telah 4 tahun. UKM Qalifa memproduksi berbagai macam produk yaitu Stik Jagung, Kripik pisang, Kripik pisang balado dan kacang goyang. Adapun proses pengolahannya cukup sederhana, semuanya itu harganya masih bisa dijangkau oleh semua kalangan baik kalangan atas maupun kalangan bawah. Dan

(6)

sampai sekarang ini walaupun baru berumur 4 tahun UKM Qalifa sudah memiliki izin usaha.

Izin usaha merupakan bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak yang berwenang atas kegiatan usaha yang dilakukan oleh perorangan maupun suatu badan lainnya. Adapun izin usaha UKM Qalifa bernomor 794-135/P3M. 03/12/JPK/VI/2008.

2. Jumlah dan Tingkat Pendidikan Karyawan

Karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu industri rumah tangga dengan mendapatkan gaji/upah. Jumlah karyawan yang dimiliki UKM Qalifa adalah dua (2) orang, dimana mereka masing-masing merupakan lulusan SMP dan SMA. Walaupun begitu masing-masing karyawan memiliki skill berwirausaha. Keterampilan ini mereka peroleh dari pelatihan dari pemilik UKM Qalifa itu sendiri.

3. Luas Bangunan dan Jumlah Modal Awal

Luas tanah UKM Qalifa yaitu 12 x 24 m2 dengan luas bangunannya yaitu 8 x 6 m2, dimana tanah dan bangunan tersebut adalah milik sendiri. Modal adalah sejumlah harta yang menjadi hak milik suatu usaha. Jika kita memulai suatu usaha tidak lepas yang namanya modal, begitu juga dengan UKM Qalifa dalam membeli peralatan maupun bahan-bahan yang dibutuhkan. UKM Qalifa yang ada di kelurahan Ipilo dalam menjalankan usahanya menggunakan modal sendiri yaitu sebesar Rp 3.000.000 dan modal pinjaman dari BRI sebesar Rp 15.000.000.

4. Sarana

UKM Qalifa dalam membeli alat-alat produksi dan bahan baku menggunakan transportasi seperti Mobil, Sepeda Motor. Transportasi merupakan pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti transportasi yang digunakan UKM Qalifa.

(7)

5. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan oleh UKM Qaliya dalam memproduksi stick jagung yaitu penggorengan, siler, saringan, kompor gas, untuk bahan baku yaitu jagung, tepung tapioka, garam, gula, minyak goreng, bahan bakar, dan kemasan plastik.

C. Biaya Usaha Stick Jagung

1. Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang digunakan pengusaha dalam usaha stick jagung yang besarnya tidak dipengaruhi oleh produksi stick jagung yang diperoleh. Biaya tetap stick jagung pada UKM Qalifa dilihat pada tabel 5.

Tabel 5.Jenis Biaya Tetap Stick Jagung Industri Rumah Tangga di UKM Qalia Kota Gorontalo Tahun 2013

No. Jenis Biaya Tetap Jumlah (Rp/Bulan) Persentase (%)

1. Penyusutan Alat 162.249 36,27 2. Pajak 35.000 7,82 3. Listrik 135.000 30,18 4. Air 115.000 25,71

Jumlah 447.249 100 Sumber : Analisis Data Primer, 2013.

Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa jumlah biaya tetap selama sebulan pada UKM Qalifa Kota Gorontalo, sebesar Rp 447.249 dimana biaya terbesar pada penyusutan alat sebesar Rp 162.249 (36,27%) dan yang terkecil pada pembayaran pajak sebesar Rp 35.000 (7,82%).

1. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas proses produksi. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya variabel yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya bahan bakar, kemasan plastik, upah tenaga kerja, dan biaya trasnportasi. Untuk

(8)

mengetahui jumlah biaya variabel pada UKM Qalifa untuk produksi stick jagung dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Jenis Biaya Variabel Stick Jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo Tahun 2013

No Jenis Biaya Jumlah (Rp/bulan) Persentase (%)

1. Bahan baku 708.400 36,52 2. Bahan bakar 204.000 10,51 3. Kemasan plastik 27.000 1,39 4. Upah tenaga kerja 700.000 36,09

5. Biaya transportasi 300.000 15,64

Total 1.939.400 100 Sumber : Analisis Data Primer, 2013.

Berdasarkan Tabel 6, dapat dilihat bahwa total biaya variabel selama sebulan pada UKM Qalifa Kota Gorontalo sebesar Rp 1.939.400 dimana biaya terbesar pada biaya bahan baku sebesar Rp 708.400 (36,52%) dan yang terkecil pada pembelian kemasan plastik sebesar Rp 27.000 (1,39%).

Total Biaya adalah yaitu seluruh biaya atau pengeluaran yang dibayarkan perusahaan untuk membeli berbagai input (barang dan jasa) untuk keperluan produksi (Rp/bulan). Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut 7 ini.

Tabel 7. Total Biaya Stick Jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo Tahun 2013

No Total biaya Nilai (Rp/bulan) Persentase (%)

1 Biaya variabel 1.939.400 81,26 2 Biaya tetap 447.249 18,73

Jumlah (1+2) 2.386.649 100 Sumber : Analisis Data Primer, 2013.

Berdasarkan Tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa Total Biaya adalah seluruh biaya atau pengeluaran yang dibayarkan perusahaan untuk membeli berbagai input (barang dan jasa) untuk keperluan produksi (Rp/bulan). Yang terdiri dari total biaya variabel stick jagung sebesar Rp 1.939.400 (81,26%) dan total biaya tetap sebesar Rp 447.249 (18,73%).

(9)

D. Penerimaan dan Pendapatan Usaha Stick Jagung

Penerimaan usaha stick jagung di UKM Qalifa merupakan produk yang dihasilkan dalam satu bulan dimana jumlah produksi dikali dengan harga jual. Setiap bulan UKM Qalifa berproduksi sebanyak empat (4) kali dan setiap kali kegiatan berproduksi tersebut menghasilkan 100 bungkus stick jagung. Adapun jumlah produksi stick jagung adalah 400 bungkus dengan harga/bungkus Rp. 10.000 dengan ukuran 100 gram. Sehingga penerimaan diperoleh dari usaha stick jagung adalah sebesar Rp. 4.000.000/bulan. Pendapatan stick jagung merupakan selisih total penerimaan dengan total biaya. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 8. Nilai Penerimaan Biaya dan Pendapatan dari Stick Jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo.

No Uraian Nilai (Rp/bulan)

1 Penerimaan 4.000.000 2 Total Biaya 2.386.649

Pendapatan (1-2) 1.613.351 Sumber : Analisis Data Primer, 2013.

Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa penerimaan stick jagung di UKM Qalifa sebesar Rp 4.000.000 dan nilai total biaya sebesar Rp 2.386.649. serta pendapatan stick jagung sebesar Rp. 1.613.351.

E. Analisis Titik Impas Stik Jagung

Analisis titik impas dapat digunakan untuk melihat pada produksi dan penerimaan stick jagung pada saat terjadi titik impas hal ini dapat dilihat sebagai berikut:

1. Analisis BEP Produksi

Analisis BEP produksi di gunakan untuk mengetahui berapa jumlah stick jagung yang diproduksi oleh UKM Qalifa Kota Gorontalo pada saat terjadi titik impas. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh:

(10)

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha produksi stick jagung adalah 400 bungkus. Hal ini berarti UKM Qalifa sudah dapat melewati titik impas dengan produksi diatas rata-rata 8,68 atau 9 bungkus. Pada saat UKM Qalifa menghasilkan produk stick jagung sebesar 8,68 atau 9 bungkus maka usaha ini akan mengalami tidak untung dan tidak rugi atau impas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat mengenai titik impas yakni pada gambar grafik yang menggambarkan perpotongan titik antara perpotongan titik antara sumbuh X dan sumbu Y dimana perpotongan antara titik tersebut bias menggambarkan usaha stick jagung yang dijalankan oleh UKM Qalifa Kota Gorontalo. Berikut dapat dilihat gambar 3 dibawah ini.

TF/TV (RP) 4.000.000 TC UNTUNG VC 860.094 IMPAS 2.386.649 447.249 RUGI FC Q (Bungkus) 8,68 50 100 150 200 250 300 350 400 450

(11)

Gambar 5. Grafik Break Event Point (Titik Impas) Usaha Stick Jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo, 2013

Berdasarkan gambar 5 diatas yakni gambar Break Event Point (Titik Impas) usaha stick jagung. Titik impas yaitu tepat berada pada titik potong antara nilai dari BEP Produksi yaitu 8,68 kg pada sumbu Y dan biaya tetap 447.249 Rupiah pada sumbu X selanjutnya daerah yang mengalami keuntungan yaitu berada diatas dari titik potong tersebut , namun sebaliknya daerah yang mengalami kerugian yakni berada dibawah dari bertemunya titik potong (titik impas).

2. Analisis BEP Penerimaan

Analisis BEP penerimaan di gunakan untuk menentukan besarnya penerimaan pada saat terjadi titik impas yang diperoleh pada stick jagung di UKM Qalifa Kota Gorontalo pada saat terjadi titik impas. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh:

BEP Penerimaan = Rp 860.094

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik usaha penerimaan stick jagung adalah Rp 4.000.000. Hal ini berarti UKM Qalifa sudah dapat melewati titik impas dengan penerimaan diatas rata-rata Rp 860.094 per bulan maka usaha ini mengalami keuntungan.

3. Analisis Harga Pokok Penjualan

Analisis biaya per unit digunakan untuk mengetahui keuntungan setiap kg produksi stick jagung dengan membandingkan harga jual dan biaya produksi dari tiap bungkus (stick jagung). Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil: BEP Harga = Rp 5966,62

UKM Qalifa Kota Gorontalo berada pada titik impas dengan harga Rp 5.966,62 per bungkus. Namun apabila UKM Qalifa ingin mengalami keuntungan, maka UKM Qalifa tersebut harus menjual dengan harga di atas dari Rp 5.966,62 per bungkus. Tetapi apabila harganya dibawah dari Rp 5.966,62 per bungkus maka UKM Qalifa tersebut akan mengalami kerugian. Selanjutnya dari hasil penelitian yang dilakukan di UKM Qalifa Kota Gorontalo diperoleh harga dari tiap

(12)

bungkus stik jagung 10.000 rupiah. Jadi UKM Qalifa Kota Gorontalo tersebut sudah dapat melewati titik impas dengan harga Rp 5.966,62 per bungkus. Keuntungan yang diperoleh UKM Qalifa Rp 4.033,38.

Gambar

Tabel  2.  Banyaknya  Penduduk  Menurut  Kecamatan  dan  Jenis  Kelamin  di  Kota  Gorontalo
Tabel 3. Jumlah Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan di Kota Gorontalo  No  Nama Sekolah                           Jumlah Sekolah         Persentase (%)  1
Tabel 5. Jenis Biaya Tetap Stick Jagung Industri Rumah Tangga di UKM Qalia Kota  Gorontalo Tahun 2013
Tabel  6.  Jenis  Biaya  Variabel  Stick  Jagung  di  UKM  Qalifa  Kota  Gorontalo  Tahun  2013
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada tugas akhir ini, diberikan salah satu bahasan pada kendali optimal yang memunculkan persamaan Aljabar Riccati yakni masalah optimal kuadratik dari sistem

Jika diperhatikan pemaparan tersebut di atas baik dari hasil wawancara peneliti dengan narasumber kunci (key informan), narasumber pembantu yaitu para pimpinan pesantren,

Adverbia beruap kata ber-afiks (berupa penambahan gabungan afiks se-nya pada kata dasar sebanyak 3 kata. Adverbia berupa kata ber afiks menambahkan gabungan –nya

terarah dan keterbatasan kemampuan, maka penulis memberikan batasan dalam analisis yang akan dilakukan sebagai berikut: Investasi sumber daya manusia diukur dengan

Kemudian pada penentuan kadar abu didapatkan 12,03%, dalam percobaan kali ini terjadi kesalahan karena data yang di dapatkan tidak sesuai dengan Standar Nasional

Abstrak 1) Dibuat dalam bahasa Indonesia dan Inggris disertai kata kunci (keywords) yang memuat 3–5 kata (atau frasa). 2) Artikel asli / laporan hasil penelitian

Untuk dapat menyalurkan sinyal informasi melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) maka dilakukan dengan cara menggandengkan peralatan terminal ke kawat phasa dari

Menurut santoso (2006;9) menjelaskan fungsi utama bank adalah financial intermediary yaitu lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan