• IIA (The Institute of Intenal Auditors) mengartikan kecurangan (fraud) sebagai suatu tindakan ilegal (yang disengaja) yang dilakukan oleh orang luar maupun orang dalam yang dapat merugikan
perusahaan.
Macam-macam bentuk fraud :
1. Salah penyajian yang disengaja. Disajikan dengan benar walaupun sebenarnya salah oleh seseorang yang tahu bahwa itu salah.
2. Salah penyajian karena lalai. Pernyataan oleh seseorang yang tidak yakin bahwa hal tersebut benar.
Kejahatan Melalui Komputer
• Semakin meningkat karena bisa dilakukan kapan saja dan dari mana saja, serta sulit dilacak.
• AICPA (American Institute of Certified Public Accountants) memberikan rekomendasi sbb :
Faktor-faktor yang memicu fraud :
• Kebutuhan. Adanya kebutuhan finansial yang tidak
terpenuhi dengan gaji normal. Contoh : keluarga sakit, judi, gaya hidup yang tinggi, investasi yang gagal,
kecelakaan, pendidikan anak, dll.
• Kurangnya pengendalian. Pada umumnya muncul
akibat ketidaksengajaan, dimana seseorang menerima keuntungan.
Bentuk-bentuk fraud :
• Memalsukan tanda tangan
• Mencuri barang, perlengkapan, peralatan • Mencuri sejumlah kecil uang dari kas kecil
• Tidak menyetorkan atau menyetor sebagian uang ke bank.
• Membayar penjualan fiktif (baik usaha sendiri atau kolusi dengan suplier)
Pencegahan
• “Lebih baik mencegah, daripada mengobati”
• Membuat pengendalian yang makin baik, karena
pengendalian yang baik akan membuat tugas “pencuri” semakin berat.
• Merekrut orang-orang yang jujur, dilihat dari rekam
jejak dan referensi.
• Perusahaan membuat kode etik mengenai
tindakan-tindakan yang dibolehkan dan tidak beserta dengan hukumannya.
• Membuat layanan pengaduan sebagai wadah bagi
karyawan untuk melaporkan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan perusahaan tanpa harus
Management Fraud
• Dilakukan oleh manajer untuk kepentingan pribadi. • Pemicu lebih disebabkan oleh tekanan
(internal/eksternal) :
– Meningkatkan kinerja
– Mengalahkan saingan untuk mendapatkan promosi
• Ketika management fraud terjadi, maka para eksekutif mengambil alih dan tindakan.
• Dewan direksi dan komite audit menganggap fraud tersebut sebagai masalah bisnis bukan masalah
hukum.
• Yang bersalah jangan diberhentikan sampai masalah selesai, karena mungkin ada pihak yang tidak bersalah yang ikut terbawa.
• Tanda-tanda management fraud :
1. Sering terlambat memberikan laporan.
2. Mengerjakan pekerjaan bawahan secara teratur. Contoh : Wakil Direktur mengerjakan pekerjaan
Manajer Gudang, bahkan menjadi Manajer Keuangan dengan mengambil uang dari bank.
3. Tidak mematuhi peraturan dan petunjuk perusahaan. Contoh : Manajer Keuangan diminta oleh CFO