• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKK 0901434 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKK 0901434 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

83 Ema Mariatul Qibtiyah, 2014

PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari pembiasaan pola makan balita di lingkungan keluarga

sejahtera I Desa Cibodas dilihat dari jenis makanan, jumlah makanan, cara

mendidik anak agar dapat menyukai, menerima, dan memilih makanan yang

menyehatkan yaitu :

1. Pembiasaan pola makan balita dilihat dari jenis makanannya, menunjukan

sebagian besar balita sering mengkonsumsi nasi 16,2 kali perminggu, mie 4.4

kali perminggu, dan roti 3.8 kali perminggu sebagai jenis makanan sumber

energi. Sebagian besar balita sering mengkonsumsi daging ayam negeri 2.0

kali perminggu, telur ayam 5.7 kali perminggu, baso 3.7 kali perminggu, dan

sosis 4.5 kali perminggu sebagai jenis makanan sumber protein hewani.

Sebagian besar balita sering mengkonsumsi tahu 3.7 kali perminggu dan

tempe 5.0 kali perminggu sebagai jenis makanan sumber protein nabati.

Sebagian besar balita sering mengkonsumsi wortel 4.2 kali perminggu, kol 4.5

kali perminggu, dan bayam 1.8 kali perminggu . Sebagian besar balita

mengkonsumsi buah pisang 5.1 kali perminggu, lebih dari setengahnya

mengkonsumsi papaya 2.5 kali perminggu, semangka 3.3 kali dan lebih dari

setengahnya balita mengkonsumsi susu kental manis 7.4 kali perminggu.

Sehingga dapat dapat disimpulkan bahwa pembiasaan pola makan balita

dilihat dari jenis makanan yang dikonsumsi cukup beraneka ragam.

2. Pembiasaan pola makan balita di lihat dari jumlah makanan yang dikonsumsi

berdasarkan tingkat kecukupan energi, protein dan lemak menunjukan kurang

dari setengahnya balita terpenuhi kebutuhan gizinya dengan baik, dan masih

ada sebagian kecil balita belum dapat memenuhi kecukupan gizinya

(2)

84

Ema Mariatul Qibtiyah, 2014

PEMBIASAAN POLA MAKAN BALITA DI LINGKUNGAN KELUARGA SEJAHTERA 1 DESA CIBODAS BUNGURSARI PURWAKARTA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pembiasaan pola makan balita di lihat dari cara ibu balita mendidik anak

untuk dapat menyukai, menerima, dan memilih makanan yang menyehatkan,

ternyata lebih dari setengahnya kadang-kadang membiasakan balita untuk

makan tepat waktu serta masih kurangnya perhatian orang tua terhadap

pendidikan gizi sejak dini pada anak balita dalam memperkenalkan ragam

jenis makanan yang bergizi.

B. Saran

1. Kepada kader, berdasarkan hasil penelitian menunjukan sebagian kecil balita

yang tergolong pada kategori kurang energi, lebih dari setengahnya ibu balita

kadang-kadang membiasakan balita makan tepat waktu, dan kurang dari

setengahnya ibu balita memberitahukan jenis makanan yang akan dikonsumsi

kepada balita, diharapkan kader dapat lebih meningkatkan wawasan dan

pengetahuan tentang ragam jenis makanan yang begizi, pengaturan makan

untuk balita yang meliputi pengadaan makanan untuk balita, penyajian

maknanan untuk balita serta pemberian makanan untuk balita, sehingga dapat

memberikan wawasan dan pengetahuan kepada orang tua melalui penyuluhan

untuk membiasakan pola makan yang baik pada balita.

2. Kepada orang tua, berdasarkan hasil penelitian menunjukan sebagian kecil

balita yang tergolong pada kategori kurang energi dan lebih dari setengahnya

ibu balita kadang-kadang membiasakan anak makan tepat waktu dan kurang

dari setengahnya ibu kadang-kadang mengenalkan jenis makanan yang

dikonsumsinya kepada balita, diharapkan orang tua meningkatkan

pengetahuan dengan cara membaca, menonton berbagai media tentang gizi,

sehingga dapat membiasakan pola makan yang baik pada balita dan terbawa

Referensi

Dokumen terkait

Mobilisasi dini pada pasien-pasien dengan pasca operasi jantung penting dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi tingkat resiko tejadinya komplikasi lain

Perhitungan Penetapan Kadar Allopurinol.. Nama sediaan :

Oleh karena itu, apabila pembelajaran pendidikan jasmani yang diselenggarakan di sekolah dapat terorganisir dengan baik, maka akan memberikan sumbangan yang

Alhamdulilah segala puji bagi Allah Azza Wa Jalla yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir

Kesimpulan yang dapat diambil adalah penempatan salesman sebelum menggunakan penugasan metode Hungarian menghasilkan pendapatan sebesar Rp 758.736.000 sedangkan setelah

1) Melakukan observasi pendahuluan yang bersifat informal dan impresionistik, sebagai pemanasan sebelum melakukan observasi sesungguhnya. 2) Membuat pertanyaan

Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan suatu penelitian untuk menentukan: Bagaimanakah karakteristik penderita bronkitis kronik yang datang berobat ke Rumah

untuk berkembang di bidang ekonomi meski tidak secepat Tiongkok namun kualitas demokrasinya bisa disebut lebih baik dari Tiongkok. Kelompok lainnya adalah negara­negara di Asia