• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL MONITORING KEAMANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (PIRT) PADA MAKANAN DAN MINUMAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 - UDiNus Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL MONITORING KEAMANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (PIRT) PADA MAKANAN DAN MINUMAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 - UDiNus Repository"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

107

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara keseluruhan

terhadap hasil monitoring keamanan produk industri rumah tangga,

pengetahuan, sanitasi dan hygiene.

1. Sebagian besar karakteristik responden berjenis kelamin

perempuan (55,6%), berada pada rentang umur 28-39 tahun

(61,1%), mempunyai tingkat pendidikan SMA (66,7% ) dan jenis

industri menghasilkan produk pangan aneka kue kering (11,2%).

2. Sebagian besar pengetahuan pelaku industri rumah tangga pada

makanan dan minuman di Kabupaten Banjarnegara masuk dalam

kategori baik (55,6%).

3. Sebagian besar sanitasi industri rumah tangga pada makanan dan

minuman di Kabupaten Banjarnegara masuk dalam kategori baik

(63,9%).

4. Sebagian besar hygiene pelaku industri rumah tangga pada

makanan dan minuman di Kabupaten Banjarnegara masuk dalam

kategori baik (58,3%).

5. Sebagian besar (61,1% ) hasil monitoring industri rumah tangga

pada makanan dan minuman di Kabupaten Banjarnegara masuk

dalam kategori kurang ( level 3 dan 4).

(2)

108

6. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan pelaku industri

dengan hasil monitoring keamanan produk industri rumah tangga

(PIRT) pada makanan dan minuman di Kabupaten Banjarnegara

(p-value = 0,878)

7. Terdapat hubungan antara sanitasi dengan hasil monitoring

keamanan produk industri rumah tangga (PIRT) pada makanan dan

minuman di Kabupaten Banjarnegara (p-value = 0,004)

8. Tidak terdapat hubungan antara hygiene dengan hasil monitoring

keamanan produk industri rumah tangga (PIRT) pada makanan dan

minuman di Kabupaten Banjarnegara (p-value = 0,204).

B. Saran.

1. Menegakkan kebijakan pemerintah tentang keamanan pangan

melalui sosialisasi dan edukasi peraturan tentang pengawasan

industri rumah tangga untuk menjamin keamanan pangan.

2. Menetapkan prosedur kerja untuk menjamin hygiene food handler

pada karyawan di industri rumah tangga.

3. Pelaku industri rumah tangga harus lebih memperhatikan sarana

dan prasarana untuk menjamin keamanan pangan pada produk

industri rumah tangga.

4. Meningkatkan pendampingan secara rutin kepada pelaku industri

rumah tangga untuk meningkatkan kualitas keamanan produk

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan penelitian pada 32 responden tentang hubungan latihan mobilisasi kaki dengan tingkat penyembuhan luka ulkus diabetik pada pasien diabetes mellitus Di

Metode yang digunakan adalah metode difusi sumuran (well diffusion method) dengan menggunakan 12 sampel untuk setiap kelompok perlakuan. Pada setiap Petridish dituangkan MRS-A

Kewenangan Desa adalah kewenangan yang dimiliki Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan

Daya Hambat Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Adhesi Bakteri Porphyromonas gingivalis pada Neutrofil; Ermita Windya Pratiwi, 101610101041; 54 halaman;

12-15 II.2, 3, 4 Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah kebudayaan Indonesia: Mataram, Surakarta dan Yogyakarta Sejarah kebudayaan Indonesia: Mataram, Surakarta dan

Berdasarkan uraian sebagaimana terungkap dalam poin 1, 2, 3 dan 4 di atas, maka terhadap kemungkinan respon dan berdampak negatif di masa yang akan datang terhadap operasional

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun

Jika Anda memformatnya di komputer, kartu memori mungkin tidak dapat digunakan dengan kamera, tergantung pada tipe format yang digunakan. • Pemformatan mungkin memerlukan