1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kanker merupakan suatu kondisi sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali, serta mengancam nyawa individu penderitanya (Baradero, 2008). WHO menyebutkan, pada tahun 2004 angka kematian akibat kanker diperkirakan mencapai 7 juta orang, bahkan UICC (Union International Centre le Cancer) memperkirakan jumlah penderita kanker
di negara berkembang pada tahun 2020 bisa mencapai 10 juta orang, dengan 16 kasus setiap tahunnya. Data Departemen Kesehatan (2004), juga menyebutkan kanker
menduduki peringkat ke tujuh sebagai penyebab kematian di Indonesia dengan persentase 5,7 persen.
Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit
angka kejadian kanker payudara dari tahun ke tahun. Di Indonesia, berdasarkan pathological based registrasion, atau berdasarkan pencatatan pemeriksaan jaringan pada tahun 2005 oleh Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) kanker payudara diperkirakan di Indonesia mempunyai angka kejadian minimal 20 ribu kasus per tahun, dengan kenyataan 50 % kasus baru, ditemukan pada keadaan stadium lanjut.
Data dari RS Panti Wilasa Citarum Semarang menunjukkan bahwa pada tahun 2007 sampai tahun 2012, pasien dengan Ca mammae berjumlah 128 orang. Pada tahun 2007 berjumlah 15 orang, tahun 2008 berjumlah 20 orang, tahun 2009 ada 29 orang, tahun 2010 berjumlah 35 orang, tahun 2011 berjumlah 12 orang dan tahun 2012 ada
17 orang dan dari data tersebut yang melakukan mastektomi berjumlah 23 orang.
Dampak kanker payudara dan pengobatannya
ketidakbahagiaan, merasa tidak menarik lagi, perasaan kurang diterima oleh orang lain, merasa terisolasi, takut, berduka, berlama-lama di tempat tidur, ketidakmampuan fungsional, gagal memenuhi kebutuhan keluarga, kurang tidur, sulit berkonsentrasi, kecemasan dan depresi (Nuracmah,1999). Selain itu penderita kanker payudara post mastektomi memiliki gambaran konsep diri yang negatif (Chris, 2005). Oleh sebab itu dalam hal ini dibutuhkan pendampingan keluarga dalam memberi motivasi kepada pasien untuk menghindari terjadinya ketidakefektifan program terapi yang di jalani oleh pasien tersebut yang dapat berakibat pada kekambuhan pasien ca mammae post mastektomi (Watson, 2011).
Peran keluarga merupakan salah satu fungsi
keluarga dalam upaya pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga, tempat pengambilan keputusan (decision making) dan perantara yang efektif dalam berbagai
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti peran keluarga sebagai motivator pasien ca mammae post mastektomi yang dirawat di ruangan/bangsal anggrek Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang
1.2 Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran peran keluarga dan fungsi peran keluarga dalam upaya mengatasi masalah-masalah psikologis pasien ca mammae post mastektomi dengan judul penelitian “Peran keluarga sebagai motivator pasien ca mammae post mastektomi yang dirawat di ruangan/bangsal Anggrek Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang”
1.3 Signifikasi dan Keunikan Penelitian
Signifikasi penelitian ini adalah tentang bagaimana peran keluarga sebagai motivator pasien ca mammae post
peneliti menggambarkan peran keluarga sebagai motivator pasien ca mammae post mastektomi yang belum ada pada penelitian-penelitian sebelumnya
1.4 Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan :
1.5.1 Peran keluarga sebagai motivator pasien ca mammae post mastektomi yang dirawat di ruangan/bangsal anggrek Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang
1.5.2 Fungsi keluarga dalam upaya mengatasi masalah-masalah psikologis pasien ca mammae post mastektomi
1.5 Manfaat Penelitian
1. Praktik keperawatan
Kiranya penelitian ini dapat menjadi masukan, sumber pengetahuan dan acuan bagi perawat dalam
memperhatikan segi psikologis pasien sehingga penderita kanker yang memiliki konsep diri yang negatif dapat berubah menjadi konsep diri yang positif serta memiliki control dalam diri penderita dalam kelangsungan hidupnya.
2. Institusi Pendidikan keperawatan
Hasil penelitian dapat meningkatkan, pengetahuan mahasiswa perawat tentang pentingnya peran keluarga sebagai motivator pasien ca mammae post mastektomi, yang dapat dijadikan sebagai masukan bagi mahasiswa yang nantinya dalam menerapkan asuhan keperawatan bagi para penderita ca mammae dengan melibatkan peran keluarga yang bertujuan meningkatkan konsep diri pada penderita ca mammae
3. Peneliti Selanjutnya
Dari hasil penelitian dapat memberikan pengetahuan yang berharga bagi peneliti, sehingga penelitian ilmiah
4. Bagi masyarakat