• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI ONLINE BONEKA FULL BODY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI ONLINE BONEKA FULL BODY."

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI

ONLINE

BONEKA

FULL BODY

SKRIPSI

Oleh :

Zainul Ibad.

NIM. C02212078

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Fakultas Syari’ah dan Hukum

Jurusan Hukum Perdata Islam Prodi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

Surabaya

(2)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI ONLINE

BONEKA FULL BODY

SKRIPSI

Diajukan kepada

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu

Syariah dan Hukum

Oleh:

Zainul Ibad

NIM. C02212078

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Fakultas

Syari’

ah dan Hukum

Jurusan Hukum Perdata Islam Prodi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

Surabaya

(3)

Zainullbad

NIM. C02212078

Surabaya,14 Agustus 2016

Menyatakan,

Fakultas/Jurusan/Program Studi

: Syariah/ Hukum Perdata Islam!

Hukum Ekonomi Islam

(Muamalah)

Judul Skripsi

: Tinjauan Hukum Islam Terhadap

TransaksizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Online

Boneka

Full

Body

Dengan sungguh- sungguh menyatakan bahwa skripsi

ini

secara keseluruhan

adalah hasil penelitian/ karya sendiri, kecuali pada bagian- bagian yang dirujuk

sumbernya,

: Zainul Ibad

: C02212078

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:

Nama

NIM
(4)

Dr. Mugiyati, S. Ag., M.E.I NIP. 197102261997032001

Pembimbing,

S

urabaya, 22 Agustus 2016

disetujui untuk dimunaqasahkan,

Skripsi

yang

ditulis oleh Zainul Ibad NIM. C02212078 ini te1ah diperiksa dan
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,

taufiq, hidayah dan inayah-Nya. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan

kepada baginda Rasulullah SAW yang membimbing dan menuntun menuju

kenikmatan hidup dalam Iman dan Islam.

Penulisan skripsi ini berjudul “

Tinjauan

Hukum Islam Terhadap Transaksi

Online Boneka Full Body

”, untuk diajukan

kepada Ketua Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah yang ditulis dengan tujuan untuk

memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H) dalam program Strata

Satu (S-1) pada tahun 2016. Penulis sepenuhnya menyadari bahwa tanpa bantuan

berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan. Oleh sebab

itu, di sini penulis ingin menyampaikan terimakasih karena telah berjasa dan

membantu demiterselesaikannya skripsi ini. Terimakasih kepada:

1.

Prof. Dr. H. Abd. A’la selaku Rektor UIN

Sunan Ampel Surabaya.

2.

Dr. H. Sahid HM., M.Ag. sebagai Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Sunan Ampel Surabaya.

3.

Dr. Hj. Suqiyah Musyafa’ah, M.Ag. sebagai Ketua Jurusan Hukum Perdata

Islam UIN Sunan Ampel Surabaya yang telah membantu kelancaran skripsi

ini.

4.

Muh. Sholihuddin, M.H.I sebagai Sekretaris Jurusan Hukum Perdata Islam

UIN Sunan Ampel Surabaya yang telah membantu kelancaran skripsi ini.

5.

Dr. H. Mohammad Arif, L.C., M.A. sebagai Ketua Prodi Hukum Ekonomi

Syari’ah UIN Sunan Ampel Surabaya serta sebagai

dosen wali yang telah

membantu kelancaran skripsi ini.

6.

Ibu Dr. Mugiyati, S.Ag.,M.E.I sebagai dosen pembimbing yang telah

membimbing dan memberikan segala arahan sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik dan lancar.

(7)

Surabaya. Semoga ilmu yang diberikan kepada penyusun dapat bermanfaat

dan dapat meneruskan perjuangan dalam mengembangkan ilmu.

8.

Bapak saya Kamaludin dan Ibu saya Siti Umthorikah, yang selalu mendukung,

memotivasi, mendoakan, demi lancarnya skripsi ini, serta adik kandungku

Ahwalul Munifah yang selalu menghibur saya.

9.

Sahabatku Priansyah dan Ahmad Syaifuddin, serta Seluruh teman-teman saya

di kelas Muamalah-C angkatan tahun 2012 yang selalu menjadi sahabat

terbaik, menemaniku dalam bahagia dan sedih serta yang menasehati, dan

semua teman-teman di Prodi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah) angkatan

2012. Serta semua teman-teman yang tidak bisa disebut satu persatu yang

telah memberikan doa dan dukungannya.

Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi

kesempurnaan skripsi yang sederhana ini.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak, khususnya penulis. Semoga segala kebaikan dan keikhlasannya

mendapat balasan dari Allah SWT. Aa

miin…

Surabaya, 22 Agustus 2016

(8)

DAFTAR TRANSLITERASI

Isi naskah skripsi ini banyak dijumpai nama dan istilah teknis

(technical

term) yang berasal dari bahasa Arab ditulis dengan huruf Latin. Pedoman

transliterasi yang digunakan untuk penulisan tersebut adalah sebagai berikut:

A.

Konsonan

No

Arab

Indonesia

Arab

Indonesia

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

ا

ب

ت

ث

ج

ح

خ

د

ذ

ر

ز

س

ش

ص

ض

b

t

th

j

h}

kh

d

dh

r

z

s

sh

s}

d}

ط

ظ

ع

غ

ف

ق

ك

ل

م

ت

و

ه

ء

ي

t}

z}

gh

f

q

k

l

m

n

w

h

Y

Sumber: Kate L. Turabian.

A Manual of Writers of Term Papers,

Disertations (Chicago and London: The University of Chicago Press,1987).

B.

Vokal

1.

Vokal Tunggal (monoftong)

Tanda dan Huruf Arab

Nama

Indonesia

َ

َ

َ

fath}ah

kasrah

d}amah

A

i

u

(9)

2.

Vokal Rangkap (diftong)

Tanda dan

Huruf Arab

Nama

Indonesia

Ket.

يبـَـ

يوـَـ

fath}ah dan

ya’

fath}ah dan

wawu

Ay

Aw

a dan y

a dan w

Contoh

:bayna (

نبي

)

: mawd}u@‘

(

عوضوم

)

3.

Vokal Panjang (mad)

Tanda dan

Huruf Arab

Nama

Indonesia

Keterangan

اَــ

يِــ

وُــ

fath}ah dan alif

kasrah dan

ya’

d}ammah dan wawu

a@

i@

u@

a dan garis di atas

i dan garis di atas

u dan garis di atas

Contoh : al-

jama@‘ah

(

ةعامجلا

)

: takhyi@r (

رييخت

)

: yadu@ru (

رودي

)

C.

Ta@’Marbu@t}ah

Transliterasi untuk

ta’ marbu@t}ah

ada dua :

1.

Jika hidup (menjadi mud}a@f) transliterasinya adalah t.

2.

Jika mati atau sukun, transliterasinya adalah h.

Contoh

: shari@‘at al

-Isla@m (

ماسااةعيرش

)

:shari@‘ah isla@mi@yah

(

ةيماسإ يرش

)

D.

Penulisan Huruf Kapital

(10)
(11)

ABSTRAK

Skripsi ini adalah hasil penelitian lapangan yang berjudul “

Tinjauan

Hukum Islam Terhadap Transaksi

Online Boneka Full Body

”. Penelitian ini

menjawab pertanyaan bagaimana analisis transaksi

online boneka Full Bodydan

bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap transaksi online boneka Full Body.

Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara,

dokumentasi, dan observasi, kemudian dianalisis menggunakan pola pikir

induktif untuk mendapatkan kesimpulan yang dianalisis menggunakan hukum

Islam tentang transaksi jual beli menurut hukum Islam.

Penelitian ini menghasilkan beberapa dokumentasi dan data-data

mengenai transaksi

online boneka Full Body di Surabaya.

Transaksi

online

boneka

Full Body

adalah transaksi jual beli boneka yang digunakan sebagai alat

seksualitas oleh laki-laki sebagai objek untuk melampiaskan hawa nafsunya.

Transaksi boneka

Full Body

dilakukan melalui media internet dan media sosial

seperti BBM, WhatsApp dan jejaring sosial lainya. Dengan cara pembeli

memesan dahulu barang yang diinginkan setelah itu mengirimkan sejumlah uang

sesuai harga barang melalui bank kepada penjual.

Pihak penjual akan mengirim

barang melalui jasa pengiriman barang setelah pembeli mentransfer uang kepada

penjual.

Berdasarkan paparan transaksi

online

boneka

Full Body

diatas dapat

disimpulkan dua pendapat, yaitu: Pertama, di dalam transaksi jual beli

online

boneka

Full Body

bahwa akad dalam jual beli

online

boneka

Full Body

yaitu

menggunakan akad

salam

atau sistem pesanan. Dimana dalam hukum Islam jual

beli harus memenuhi syarat dan rukun

yaitu ‘

aqid

ialah orang yang berakad,

ma’qud ‘alaih

adalah benda-benda yang diakadkan,

maudu’ al

-

’aqad

tujuan atau

maksud pokok mengadakan akad, pernyataan untuk mengikat diri (

sighat al-aqd

).

Jika objek yang dijadikan transaksi dengan meng

qiyas

kan pendapat madzhab

yang mengatakan hukum perbuatan onani itu haram, maka hukum penggunaan

boneka

Full Body

sebagai alat untuk onani juga haram. Pendapat ini dikemukakan

oleh madzhab Mal

ikiah, Syafi’iyah dan Zaidiyah.

Objek yang dijadikan transaksi

adalah objek yang memiliki tujuan untuk perbua

tan yang dilarang oleh syari’at,

oleh karena itu transaksi tersebut tidak memenuhi rukun dan syarat jual beli dalam

hukum Islam dan termasuk dalam jual beli yang

bathil,

yaitu jual beli apabila

salah satu atau seluruh rukunnya tidak terpenuhi, serta sifatnya tidak

(12)

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ...

i

PERNYATAAN KEASLIAN ...

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...

iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ...

iv

ABSTRAK ...

v

KATA PENGANTAR ...

vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TRANSLITERASI ...

x

BAB I : PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang ...

1

B.

Identifikasi dan Batasan Masalah ...

6

C.

Rumusan Masalah ...

6

D.

Kajian Pustaka ...

7

E.

Tujuan Penelitian ... 10

F.

Kegunaan Hasil Penelitian ... 10

G.

Definisi Operasional ... 11

H.

Metodelogi Penelitian ... 12

I.

Sistematika Pembahasan ... 17

BAB II : AKAD JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM

A.

Akad dalam Islam ... 20

B.

Jual beli dalam Islam ... 27

BAB III : TRANSAKSI ONLINE BONEKA FULL BODY

A.

Boneka full body ... 48

(13)

BAB IV: ANALISIS HASIL PENELITIAN TENTANG TRANSAKSI

ONLINE BONEKA FULL BODY SURABAYA

A.

Analisis transaksi online boneka Full Body ... 58

B.

Analisis hukum Islam terhadap transaksi online boneka

Full Body

di “toko boneka

Full Body online

Surabaya”

.... 61

BAB V : PENUTUP

A.

Kesimpulan ... 75

B.

Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Kepentingan setiap orang dalam pergaulan hidup menimbulkan adanya

hak dan kewajiban. Hubungan hak dan kewajiban yang terkait dengan

kebutuhan jasmani dan kemasyarakatan diatur dalam seperangkat aturan

hukum yang dalam Islam disebut muamalah. Salah satu perwujudan dari

muamalah yang disyariatkan dalam Islam adalah jual beli (al-

bai’).

Sebagaimana dalam al-

Qur’an surat. Al

-Baqarah ayat 275, Allah

menegaskan:









Artinya: Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

1

Dalam Hukum Islam jual beli (al-

bai’)

diartikan sebagai pertukaran harta

(benda) dengan harta untuk menjadikan milik.

2

Dalam kaitannya dengan jual

beli, Islam membolehkan dengan ketentuan asal jual beli tersebut memenuhi

syarat dan rukunnya. Dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Pasal 22

disebutkan bahwa rukun akad ada empat yaitu: pihak-pihak yang berakad,

obyek akad, tujuan pokok akad dan kesepakatan.

3

Perkembangan terkini dari dunia internet menjadikan dunia internet

sebagai sebuah gaya hidup baru dalam kehidupan manusia mulai menjadi

1

Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Pustaka Agung Harapan, 2006), 58.

2

Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah , cet 4 (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001), 74.

3

(15)

2

wacana lebih populer baik dalam kajian diskusi ilmiah maupun non ilmiah.

Pemicu utama berkembangnya internet dan makin maraknya pemakaian

internet di seluruh wilayah dunia adalah perkembangan

Word Wide Web

(WWW) yang di desain oleh Tim benners-lee dan staf ahli di laboratorium

CERN

(Counceil European pour la Recherche Nucleaire) di Jenewa Swiss

pada tahun 1991.

4

Dari hasil perkembangan internet inilah muncul transaksi jual beli dengan

sistem

online dan di Indonesia sangat berkembang begitu pesat. Dengan

memanfaatkan

website semua orang bisa menampilkan produk-produk yang

mereka transaksikan. Dibantu dengan adanya media sosial yang semakin

memudahkan orang untuk saling berkomunikasi secara jarak jauh dan disetiap

website yang ditampilkan selalu tertera media sosial sebagai sarana komukasi

untuk bertransaknsi.

Berbelanja atau melakukan transaksi perdagangan melalui internet sangat

berbeda dengan belanja atau bertransaksi perdagangan di dunia nyata. Dengan

jual beli online memungkinkan kita untuk bertransaksi dengan cepat dan biaya

yang murah tanpa melalui proses yang berbelit-belit, dimana pihak pembeli

cukup mengakses internet ke

website perusahaan yang mengiklankan

produknya di internet, yang kemudian pembeli cukup mempelajari

term of

condition (ketentuan-ketentuan yang disyaratkan) pihak penjual.

Barang dan jasa yang ditawarkan di internet pun beragam, baik barang

kebutuhan sehari

hari, barang unik, maupun berbagai jenis jasa. Tak heran

4

Triton Prawira Budi, Mengenal E-Commerce dan Bisnis Dunia Cyber, (Yogyakarta: Argo

(16)

3

jika peluang bisnis ini mampu menjadi penggerak roda perekonomian.

Namun dengan semakin mudahnya transaksi melalui internet semakin

banyak muncul berbagai produk-produk beraneka ragam. Seperti hadirnya

boneka unik mirip wanita asli yang dibuat oleh orang jepang yaitu boneka Full

Body. Boneka Full Body adalah boneka yang terbuat dari karet silicon yang

mirip wanita sebagai obyek kaum pria yang belum menikah dan atau sudah

menikah sebagai alat seksualitas.

5

Dari perkembangan transaksi perdagangan dan menyebabkan persaingan

kualitas perekonomian menyebabkan muncul ide-ide sekecil apapun untuk

menciptakan suatu produk yang bisa diperdagangkan sebagai konsumsi publik.

Namun ini akan menyebabkan suatu permasalahan dalam hukum Islam

tentang produk Boneka

Full Body. Dari tujuan boneka yang diciptakan orang

jepang ini sebagai alat seksualitas bagi kaum pria atau sebagai objek onani.

Adapun pengertian onani menurut seorang psikologi, onani adalah suatu

bentuk rangsangan untuk memperoleh kepuasan erotik dan rangsangan itu

tidak hanya bersifat sentuhan atau rabaan saja, melainkan juga berkaitan

dengan psikis.

6

Naluri seks tidak lepas dari fitrah yang dimiliki oleh manusia, dengan

kata lain manusia mempunyai kebutuhan seksual (biologis), baik dia seorang

lelaki maupun perempuan, baik orang muda maupun yang lanjut usianya,

maka kebutuhan seks tersebut harus disalurkan sebagaimana mestinya, tidak

5

Dedi, Jual Boneka FullBody Silikon Elektrik Asli Di Surabaya, http://www.dedi-shop.com/jual boneka-fullbody-silikon-elektrik-asli-di-surabaya/, “diposting pada”, 1, Januari 2008.

6

(17)

4

boleh disalurkan tanpa adanya norma-norma yang jelas karena tujuan dari

seksualitas ini adalah untuk melanjutkan keturunan. Menurut H. Ali Akbar,

Mahfudi Sahli (Abu Miqdad Akhmad Azhar) mengatakan bahwa tujuan utama

seksualitas dalam Islam adalah melangsungkan keturunan, karena kehidupan

seks yang dijalin dengan tuntunan agama akan menumbuhkan suasana yang

bertanggung jawab dan berbudi luhur, serta akan mendorong semangat hidup

dalam suasana cinta kasih yang abadi.

7

Sebagai mana firman Allah dalam

surat Al-Imran ayat 14:





























































Artinya: dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa

yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis

emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah

kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.

8

Allah telah membekali manusia dengan motivasi dasar seks sebagai

sarana untuk mewujudkan sunnahnya. Yaitu, manusia diciptakan di bumi agar

berketurunan secara berkesinambungan, silih berganti dari satu generasi ke

generasi berikutnya, menurut pakar

psyconalisa. Siegmund Frued (Didi

Junaidi Isma’il) mengusulkan agar kata “seksualitas” diganti dengan kata

“keinginan untuk memuaskan” atau

libido, yang menyatakan, bahwa sejak

7

Abu Miqdad Akhmad Azhar, Pendidikan Seks Bagi Remaja, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1997),

53.

8

(18)

5

lahir manusia merupakan suatu kesatuan seksual.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan biologis agar tidak terjerumus ke

dalam perbuatan yang kotor, maka Islam telah memberikan jalan keluar yakni

dengan pernikahan. Hal ini agar umatnya mendapat ketenangan hidup dan

sehat tanpa resiko apapun bagi yang melaksanakan pernikahan.

9

Namun tidak semua orang mampu untuk menikah dan menahan

seksualitasnya sebelum mereka menikah. Kususnya kaum muda atau orang

yang mempunyai perekonomian yang rendah sehingga memungkinkan untuk

mereka belum siap menikah atau seorang laki-laki yang sudah menikah namun

memiliki kendala dalam melakukan seksualitas kepada istrinya. Sehingga

alternatif onani ini sebagai wujud untuk melampiaskan seksualitasnya. Dan

jika perbuatan onani ini dilakukan dengan menggunakan objek atau

menggunakan boneka

Full Body yang telah dirancang sebagai obyek

seksualitas pria, bagaimana menurut pandangan hukum Islam.

Bahwa transaksi dalam jual beli menurut Islam memiliki syarat dan

rukun, baik secara operasional maupun obyek transaksi yang diperdagangkan.

Berangkat dari pemaparan diatas, penulis tertarik untuk meneliti lebih

lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul

“Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Transaksi Online Boneka Full Body

”.

9Didi Junaidi Isma’il, Maman Abdul Djalil, Membina Rumah Rangga Islami

(19)

6

B.

Identifikasi dan Batasan Masalah

Berdasarkan pemaparan yang ada pada latar belakang, penulis

mengidentifikasikan beberapa masalah yang muncul dari transaksi boneka Full

Body secara online :

1.

Akad jual beli online dalam hukum Islam.

2.

Penggunaan dan manfaat boneka Full Body.

3.

Penggunaan Boneka Full Body sebagai alat pemuas seksualitas pria dalam

tinjauan hukum Islam.

4.

Praktek transaksi online boneka Full Body.

5.

Tinjauan hukum Islam terhadap transaksi online boneka full body.

Dari beberapa identifikasi masalah tersebut, untuk menghasilkan

penelitian yang lebih fokus pada judul di atas, penulis membatasi penelitian

ini yakni pada transaksi online boneka Full Body, meliputi:

1.

Bagaimana analisis transaksi online boneka Full Body.

2.

Tinjauan hukum Islam terhadap transaksi online boneka Full Body.

C.

Rumusan Masalah

Berkaitan dengan masalah yang telah penulis batasi, maka penulis dapat

merumuskan masalah sebagai berikut:

1.

Bagaimana analisis transaksi online boneka Full Body?

2.

Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap transaksi

online boneka Full

(20)

7

D.

Kajian Pustaka

Kajian Pustaka ini bertujuan untuk memperoleh suatu gambaran yang

memiliki hubungan topik yang akan diteliti dari beberapa penelitian terdahulu

yang sejenis atau memiliki keterkaitan, sehingga tidak ada pengulangan

penelitian dan duplikasi. Dalam penelusuran awal, sampai saat ini penulis

menemukan beberapa penelitian terkait transaksi jual beli benda yang belum

memiliki status hukum pembolehanya dalam Islam dan jual beli online :

1.

Sebuah judul skripsi pada tahun 2011, yakni

“Tinjauan Hukum Islam

Terhadap Jual Beli Akad As-

Salam Dengan Sistem Online Di Pand’s

Collection Pandanaran”

yang ditulis oleh Biuty Wulan Octavia. Skripsi ini

menjelaskan tentang operasional jual beli onli

ne di Pand’s Collection

Pandanaran dengan profil barang yang ditampilkan dalam website belum

tentu ada barangnya. Kesimpulanya bahwa transaksi dalam Pand’s

Collection Pandanaran tidak sesuai dengan syarat dan rukun yang

dibenarkan dalam Islam karena barang yang ditawarkan belum tentu ada.

10

2.

Skripsi tahun 2016 yang berjudul

“Analisis Hukum Islam Terhadap Jual

Beli Dengan Cara Pre Order Di Toko Onlinet Tanjung Sport”

yang ditulis

oleh Salman Al Farisi. Skripsi ini menjelaskan tentang mekanisme jual beli

dengan cara

pre order di toko online Tanjung Sport tentang adanya

10

Biuty Wulan Octavia, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Akad As-Salam Dengan

(21)

8

keterlambatan dalam pengiriman barang. Kesimpulanya ditinjau secara

hukum Islam keterlambatan pengerjaan barang yang dipesan di toko online

Tanjung Sport tidak diperbolehkan, karena dapat membatalkan akad

bay’

istisna’

, karena akad tersebut termasuk akad yang fasad.

11

3.

Skripsi tahun 2013 yang berjudul “

Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Penerapan Khiyar Dalam Jual Beli Barang Elektronik Secara Online (Studi

Kasus Di Toko Online Kamera Mbantul)

” ya

ng ditulis oleh Dwi Sakti

Muhamad Huda. Skripsi ini menjelaskan tentang bentuk dan proses

penerapan khiyar dalam jual beli barang elektronik secara Online, ditinjau

dari hukum Islam. Kesimpulanya jual beli yang dilakukan di toko

onine

Kamera Mbantul tidak ubahnya dengan jual beli pada umumnya, namun

yang membedakan adalah media jual dan transaksi tidak dilakukan dalam

satu majlis melainkan lewat online. Sedangkan praktek khiyar toko onine

Kamera Mbantul menggunakan khiyar syarat. Disamping khiyar syarat

dalam akad jual beli di toko

onine Kamera Mbantul juga berlaku khiyar

‘aib.

12

4.

Skripsi tahun 2015 yang berjudul “

Analisis Hukum Islam Terhadap Jual

Beli Mindringan Di Desa Lenteng Barat Kecamatan Lenteng Kabupaten

Sumenep

” yang ditulis oleh Faiqul Abrori.

Skripsi ini menjelaskan tentang

bagaimana keabsahan jual beli mindringan di Desa Lenteng Barat

11

Salman Al Farisi, “Analisis Hukum Islam Terhadap Jual Beli Dengan Cara Pre Order Di Toko

Onlinet Tanjung Sport” . (skripsi-UIN Sunan Ampel Surabaya, 2016), 65.

12

Dwi Sakti Muhamad Huda,“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penerapan Khiyar Dalam Jual

Beli Barang Elektronik Secara Online (Studi Kasus Di Toko Online Kamera Mbantul)” .

(22)

9

Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep. Kesimpulanya menurut hukum

Islam, transaksi jual beli

mindringan dalam melakukan pembiayaan

pengadaan barang adalah sebuah transaksi yang boleh dilakukan karena

telah sesuai dengan ketentuan rukun dan syarat dalam jual beli murabahah.

Sedangkan resiko dalam jual beli

mindringan ketika terjadi penambahan

tingkat keuntungan beserta tambahnya jangka waktu merupakan tambahan

yang sama dengan tambahan yang terjadi dalam utang piutang dan hal

tersebut tidak dibolehkan karena termasuk riba jahiliyah.

13

5.

Skripsi tahun 2015 yang berjudul

“Analis Hukum Islam Terhadap Jual Beli

Makanan Campuran Kadaluwarsa (Studi Kasus Jual-Beli Kue Kering Di

Kalimas Cookies Desa Ngade Kec. Kanigoro Kab. Blitar)”

yang ditulis

oleh Afridayanti. Skripsi ini menjelaskan tentang bagaimana analisis

hukum Islam terhadap jual beli makanan campuran kadaluwarsa di Kalimas

Cookies Desa Ngade Kec. Kanigoro Kab. Blitar. Kesimpulanya bahwa

tindakan yang dilakukan oleh Kalimas Cookies Desa Ngade Kec. Kanigoro

Kab. Blitar tersebut sudah tidak sesuai dengan Islam. Karena telah

memproduksi makanan yang tidak

halalan tayyiban. Ini dapat diketahui

ketika seorang konsumen yang mengkonsumsi kue yang diproduksi oleh

home Industry ini mengalami gejala keracunan. Jika dilihat dari sisi jual

belinya, yang mana bahan yang digunakan dalam proses tersebut adalah

barang yang mutunya jelek, maka jual beli ini sudah termasuk jual beli

13

Faiqul Abrori, “Analisis Hukum Islam Terhadap Jual Beli Mindringan Di Desa Lenteng Barat

(23)

10

gharar sehingga jual beli ini tidak sah. Karena terdapat unsur penipuan

didalamnya.

14

E.

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka dalam melakukan penelitian

ini penulis memiliki tujuan:

1.

Untuk mengetahui bagaimana praktek transaksi online boneka Full Body.

2.

Untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap transaksi

online boneka Full Body.

F.

Kegunaan dan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunanaan, baik secara teoritis

maupun secara praktis. Secara umum, kegunaan penelitian yang dilakukan

penulis ini dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu:

1.

Dari tinjauan teoritis

akademis.

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas

wawasan ilmu pengetahuan di bidang hukum Islam, terutama pada bidang

muamalah dan mengingat perkembangan zaman dan teknologi, hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi pihak-pihak yang akan

melakukan penelitian lanjutan di tema transaksi jual beli

online, juga

merupakan mampu menjadi bahan hipotesis bagi penelitian berikutnya.

14

Afidayanti, “Analis Hukum Islam Terhadap Jual Beli Makanan Campuran Kadaluwarsa (Studi

Kasus Jual-Beli Kue Kering Di Kalimas Cookies Desa Ngade Kec. Kanigoro Kab. Blitar)”

.

(24)

11

2.

Dari sisi Praktis

Diharapkan bisa memberi kontribusi positif bagi para pembaca,

khususnya para pemikir hukum Islam dan hukum positif untuk dijadikan

sebagai salah satu metode ijtihad dalam melakukan proses jual beli. Selain

itu, diharapkan menjadi media sosialisasi dan mempertajam analisis teori

dan praktik dalam jual beli.

G.

Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami beberapa istilah

yang ada di dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan atau

definisi dari beberapa istilah sebagai berkut:

Hukum Islam

: Adalah menjabarkan landasan teori yang

diperoleh untuk ditelaah lebih mendalam

dan dikoreksi dengan landasan teori

syariat Islam yang bersumber dari

Al-Qur’an, Hadits dan ijtihad para ulama

yang berkaitan dengan aturan jual beli

salam.

Transaksi Online Boneka Full Body :

Adalah pelaksanaan jual beli boneka

yang terbuat dari bahan karet silicon dan

digunakan kaum pria untuk berhubungan

intim

sebagai

pelampiasam

hasrat

(25)

12

internet. Adapun alamat website yang

bisa dikunjungi adalah:

-

http://www.dedi-shop.com/jual-

boneka-fullbody-silicon-elektrik-asli-di-surabaya/

-

http://bonekafullbodysurabaya.blogsp

ot.co.id/

-

http://tokoalatbantusexsurabaya.com/i

ndex.php/2015/09/22/alat-bntu-sex-boneka-portable/

Metode Penelitian

Dalam menelusuri dan memahami objek kajian ini penyusun

menggunakan metode penelitian sebagai berikut:

1.

Jenis penelitian

Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan

(field rescarch)

yang bermaksud mempelajari secara intensif tentang latar belakang

keadaan sekarang dan interaksi suatu sosial, individu, kelompok, lembaga,

dan masyarakat.

15

15

(26)

13

2.

Data yang dikumpulkan

Berdasarkan rumusan masalah seperti yang telah dikemukakan di atas,

maka data yang dikumpulkan sebagai berikut:

a)

Data primer

1.

Website penyedia boneka Full Body.

2.

Proses transaksi online boneka Full Body.

3.

Spesifikasi boneka Full Body.

4.

Data tentang manfaat boneka Full Body.

5.

Efek samping penggunaan boneka Full Body.

b)

Data sekunder

1.

Jual beli dalam hukum Islam.

2.

Macam-macam jual beli dalam hukum Islam.

3.

Teori

bai’ salam

.

3.

Sumber data

Sumber data yang penulis gunakan untuk dijadikan pedoman dalam

literatur ini agar bisa mendapatkan data yang akurat terkait jual beli online

boneka Full Body, meliputi data primer dan sekunder, yaitu:

a.

Sumber primer

Sumber data primer dalam suatu penelitian ini adalah data utama

yang berkaitan langsung obyek yang dikaji, yaitu tentang mekanisme

transaksi

online boneka Full Body di toko boneka Full Body online

(27)

14

1.

http://www.dedi-shop.com/jual-boneka-fullbody-silicon-elektrik-asli-di-surabaya/

2.

http://bonekafullbodysurabaya.blogspot.co.id/

3.

http://tokoalatbantusexsurabaya.com/index.php/2015/09/22/alat-bntu-sex-boneka-portable/

b.

Sumber sekunder

Sumber sekunder adalah data yang memberi penjelasan terhadap

data primer. Data tersebut sebagian besar merupakan literatur yang

terkait dengan konsep hukum Islam data ini bersumber dari buku-buku

dan catatan atau dokumen tentang apa saja yang berhubungan dengan

masalah transaksi online di toko boneka Full Body online Surabaya.

1.

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah

2.

Ismail Nawawi,

Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer (Hukum

Perjanjian, Ekonomi, Bisnis dan Sosial).

3.

Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Jilid 3

4.

Wahbah al-Zuhayli, Fiqh Al-Islam wa Adillatuh

5.

Dan buku-buku lainya yang berkaitan dengan penelitian ini.

4. Teknik pengumpulan data

Adapun untuk memperoleh data yang benar dan tepat ditempat

penelitian, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai

(28)

15

1.

Dokumentasi

Untuk melengkapi data penelitian ini, peneliti akan melakukan

pengumpuan data dengan metode documenter, yakni mencari data

berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, transkrip, prasasti dan

sebagainya.

16

Dalam studi ini penyusun mencari dan mempelajari

beberapa dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Telaah pustaka

Metode telaah pustaka yaitu metode yang dalam pengumpulan

datanya dengan cara mentelaah buku-buku dan literatur yang terkait

tentang transaksi

online yang dilakukan dalam transaksi online boneka

Full Body.

3. Observasi

Metode observasi merupakan teknik pengumpulan data melalui

pengamatan langsung terhadap kejadian. Dengan teknik observasi,

peneliti merasakan apa yang dirasakan dihayati subyek, bukan apa yang

dirasakan dan dihayati peneliti.

17

4. Teknik interview (wawancara)

Metode

interview atau wawancara adalah suatu percakapan yang

diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses tanya

jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan

18

dan

melalui media sosial WatsApp dan BBM, yaitu pihak yang terkait:

16

Suharsimi Arikunto, Metode Research II, (Yogyakarta: Adi Offset, 2000), 236.

17

Ibid., 214-215.

18

(29)

16

1)

Penjual

2)

Pembeli

5.

Teknik pengolahan data

Adapun untuk menganalisa data-data dalam penelitian ini, penulis

melakukan hal-hal berikut:

a.

Editing, adalah memeriksa kelengkapan data. Teknik ini digunakan

untuk meneliti kembali data-data yang diperoleh,

19

yaitu mengadakan

pemeriksaan kembali data-data tentang praktek transaksi

online

boneka Full Body.

b.

Organizing, yaitu menyusun dan mensistematika data tentang proses

awal hingga akhir dalam mekanisme transaksi

online boneka Full

Body.

c.

Analizing, yaitu tahapan analisis dan perumusan syarat dan ketentuan

terkait mekanisme transaksi online boneka Full Body.

6.

Teknik analisis data

Analisis data yaitu proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan interpretasikan.

20

Penyusun melakukan analisis

data pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai

pengumpulan data dan dalam periode tertentu. Analisis data tersebut

menggunakan metode kualitatif yaitu menggambarkan atau melukiskan

19

Soeratno, Metode Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis, (Yogyakarta: UUP AMP YKPM, 1995),

127.

20

(30)

17

secara sistematis, faktual dan akurat, fakta-fakta, sifat-sifat, dan hubungan

antara fenomena yang diteliti.

21

Dalam hal ini setelah penulis mengumpulkan data secara sistematis

dan factual. Kemudian penulis menganilisnya dengan menggunakan metode

diskriptif analisis yaitu mengumpulkan data tentang transaksi

online

boneka

Full Body yang disertai analisis untuk mengambil kesimpulan.

Penulis menggunakan metode ini karena ingin memaparkan, menjelaskan

dan menguraikan data yang terkumpul kemudian disusun dan dianalisis

untuk diambil kesimpulan.

Metode yang dipakai adalah induktif. Induktif merupakan merupakan

metode yang digunakan untuk mengemukakan fakta-fakta atau kenyataan

dari hasil penelitian yang ada, kemudian diteliti sehingga ditemukan

pemahaman tentang praktek transaksi ønline boneka Full Body dengan

study kasus di jual beli boneka Full body secara online

di “toko boneka

Full

Body online Surabaya

, kemudian dianalisis secara umum menurut hukum

Islam.

H.

Sitematika Pembahasan

Agar dalam penyusunan skripsi dapat terarah dan sesuai dengan apa yang

direncanakan atau diharapkan oleh peneliti, maka disusunlah sistematika

pembahasan sebagai berikut:

21

(31)

18

Bab pertama, merupakan pendahuluan yang mengantarkan seluruh

pembahasan selanjutnya. Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi

dan batasan masalah, rumusan masalah, kajian pustaka, tujuan penelitian,

kegunaan hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan

sistematika pembahasan.

Bab kedua, bab ini merupakan kerangka teoritis penelitian yang

mencakup beberapa sub pokok pembahasan. Pertama, akad dalam Islam.

Membahas tentang akad dalam Islam, yang meliputi: pengertian akad dan

dasar hukumnya, rukun dan syarat akad, macam-macam akad dan sifatnya,

dan berakhirnya akad. Kedua, definisi jual beli, dasar hukum jual beli, rukun

dan syarat jual beli, dan macam-macam jual beli dan bentuk jual beli yang

terlarang.

`Bab ketiga, bab ini merupakan pembahasan tentang data penelitian

praktik transaksi

online boneka Full Body di

“toko boneka

Full Body online

Surabaya

. Bab ini terdiri dari dua sub pembahasan. Pertama, Boneka

Full

Body, yaitu yang meliputi: pengertian boneka Full Body, toko online boneka

Full Body, manfaat boneka Full Body, dan efek samping penggunaan boneka

Full Body. Kedua, mekanisme transaksi online boneka Full Body

di “

toko

boneka Full Body online Surabaya

”.

Bab keempat, bab ini merupakan analisis transaksi online boneka Full

Body

di “toko boneka

Full Body online Surabaya

”,

dalam bab keempat ini

memiliki dua sub pembahasan, yaitu: pertama, analisis transaksi

online

(32)

19

transaksi

online boneka Full Body

di “toko boneka

Full Body online

Surabaya

”.

(33)

BAB II

AKAD JUAL BELI DALAM HUKUM ISLAM

A.

Akad

1.

Pengertian Akad dan Dasar Hukumnya.

Lafaz| akad berasal dari bahasa Arab

al-

‘aqdu

yang artinya perikatan

perjanjian dan mufakat, menurut bahasa akad mempunyai beberapa arti

antara lain:

a.

Mengikat (

ﻂﺑﺮﻟ

ا

).

1

ٍد ِﺣﺒَو ٍةَعْطِقَك اَحِبْصُيَ ف َلِصَت ي ََﺣ َرَخَْﻻاِباََُُدَﺣَﺒ ُدشَيَو َِْْلْ بَﺣ ِفْرَط ُﻊََْ

Artinya: ‛Mengumpulkan dua ujung tali da n mengikat salah satu

dengan yang lain sehingga berkembang, kemudian keduanya

menjadi sebuah benda‛.

b.

Sambungan (

ﺓﺪﻘ

)

اَمُهُقِثﺒَوُ يَو اَمُهُكِسُُْ يِذلﺒ ُلِصْوَمْلَﺒ

Artinya: ‛Sambungan yang mengikat kedua yang itu dan

mengikat‛.

c.

Janji (

ﺪﻬ ﻟﺍ

)













Artinya:

‚Hai orang

-orang yang beriman tatilah janji-

janjimu‛.

(Q.S. Al-Maidah: 1)

2

Dengan epistimologis dalam bahasa Arab diistilahkan dengan

mu’ahadah ittifah atau kontrak yang dapat diartikan sebagai

perjanjian atau persetujuan dari suatu perbuatan dimana seorang atau

(34)

21

lebih mengikatkan dirinya dari seseorang yang lain atau lebih, baik

secara lisan maupun tulisan dan berjanji akan menepati apa yang

menjadi persetujuan.

3

Dalam perjanjian ijarah suatu akad merupakan ikatan yang ingin

mengikatkan diri. Oleh sebab itu untuk menyatakan keinginan

masing-masing pihak yang berakad di perlukan pernyataan yang

disebut ijab dan qabul.

Ijab adalah pernyataan awal dari suatu pihak yang ingin,

sedangkan

qabul adalah jawaban dari pihak lain. Setelah ijab yang

menunjukkan persetujuan untuk berakad. Apabila

ijab qabul telah

memenuhi syarat-syarat sesuai dengan ketentuan, maka terjadilah

segala akibat hukum yang telah disepakati:



















Artinya: ‚ Bukan demikian, siapa yang menepati

janji dan takut

kepada Allah, sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang

bertaqwa‛. (Q.S. Ali

Imran: 76)

4

Istilah ’

ahdi dalam surat Ali-Imran ayat 76 mengacu pada

seseorang dari suatu pihak kepada pihak yang lain yang tidak

mengikat, maksudnya pernyataan dan kondisinya tidak dijelaskan

secara spesifik antara lain tidak terdapat ketentuan menyangkut

3 Chairuman Pasaribu dan Surahwardi K. Lubis, Hukum Perjanjian Dalam Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 1994), 1.

(35)

22

sanksi suatu janji tidak terpenuhi.

5

2.

Rukun dan syarat Akad

Setelah diketahui bahwa akad merupakan suatu perbuatan yang

sengaja dibuat oleh dua orang atau lebih berdasarkan keridhaan

masing-masing, maka timbul bagi kedua belah pihak haq dan iltijam yang

diwujudkan oleh akad, rukun-rukun akad sebagi berikut:

6

1)

Aqid ialah orang yang berakad.

2)

Ma’q

ū

d ‘alaih

adalah benda yang diakadkan, seperti

benda-benda yang dijual dalam akad jual beli.

3)

Maudu’ al

-

’aqad

tujuan atau maksud pokok mengadakan akad.

4)

Pernyataan untuk mengikat diri (shighat al-

‘aqd

) merupakan rukun

akad yang penting karena dengan adanya inilah diketahui maksud

setiap pihak yang berakad melaluipernyataan ijab dan qabul yang bisa

dilakukan secara lisan maupun tertulis.

ُباَطِْْاَك ُةَباَتِكْلَﺒ

‚Tulisan itu sama dengan ucapan‛

7

Syarat-syarat umum suatu akad adalah:

8

a.

Pihak-pihak yang melakukan akad telah dipandang mampu

bertindak menurut hukum (mukallaf). apabila belum mampu,

5 Sunarto Rukifli, Panduan Praktis Transaksi Perbankkan Syari’ah,( Jakarta: Zikrul Hakim, 2003), 22.

6 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah,... 46

7 Imam Masbukin, Qawa’id al-Fqhiyah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001), 96.

(36)

23

harus dilakukan oleh walinya. Oleh sebab itu, suatu akad yang

dilakukan oleh orang yang kurang waras (gila) atau anak kecil

yang belum mukallaf secara langsung hukumnya tidak sah, Syarat

orang yang berakad (

al-muta'

ā

qidain ): yang terdiri dari penjual

dan pembeli, haruslah orang yang telah cakap dalam bertindak

terhadap harta dan berbuat kebajikan, transaksi jual beli ini

haruslah dilakukan oleh orang yang telah sempurna akalnya (

al-‘aql

), sudah mencapai

usia yang telah mampu untuk membedakan yang baik yang buruk

(al-mumayyiz). Hal ini mengandung arti bahwa transaksi jual-beli

tidak memenuhi syarat dan tidak sah bila dilakukan oleh orang

gila atau anak-anak yang belum mumayyiz.

9

b.

Objek akad itu, diakui oleh

shara’

. Objek akad harus memenuhi

syarat: berbentuk harta, dimiliki seseorang, bernilai harta menurut

shara’

.

c.

Akad yang diizinkan oleh

shara’

, maksudnya adalah akad yang

tidak dilarang oleh nas (Al-Quran dan Hadist) misalnya jual beli

Syarat.

َﺲْيَل ٍطْرَش لُك :ْمُهْ نَع ُهﺒ َﻲِضَر ِِدَج ْنَع ِهْيِبَﺒ ْنَع بْيَعُش ِنْب ُرَمُع ْنَعَو

(

يراخبلﺒ ﺒور

)

طْرَش طْرَش َةَئاِم َناَك ْنِإَو ٌلِطاَب َوُهَ ف ِهﺒ ِباَتِك

(37)

24

Artinya: ‛Semua syarat yang bukan dari Kitabullah adalah batil,

sekalipun itu me

muat seratus syarat‚ (H.R. Bukhari).

10

d.

Akad yang dilakukan memenuhi syarat-syarat khusus dengan

syarat yang bersangkutan, disamping itu harus memenuhi syarat

syarat umum, syarat khusus, umpamanya: syarat jual beli.

e.

Tujuan akad itu jelas dan diakui oleh sy

ara’

tujuan akad itu terkait

erat dengan berbagai bentuk akad yang dilakukan.

11

3.

Macam-macam Akad dan Sifatnya

Menurut ulama fiqh, akad dapat dibagi dari berbagai segi. Apabia

dilihat dari keabsahannya menurut syara’ maka akad dibagi dua, yaitu:

12

a)

Akad shahih adalah akad yang telah memenuhi rukun dan syaratnya.

Dengan demikian, segala akibat hukum yang ditimbulkan oleh akad

itu, berlaku kepada kedua belah pihak. Ulama Mazhab Hanafi dan

Maliki, membagi akad s}ahih ini menjadi 2 macam yaitu:

1)

Akad yang

nafis (sempurna untuk dilaksanakan) yaitu akad yang

dilangsungkan dengan memenuhi rukun dan syarat dan tidak ada

penghalang untuk melaksanakannya.

2)

Akad

Mauquf yaitu akad yang dilakukan seseorang yang tidak

mampu bertindak atas kehendak hukum, tetapi memiliki

kekuasaan untuk melangsungkan dan melaksanakan. Akad

tersebut seperti akad yang dilakukan oleh anak kecil yang

10 Imam Bukhori, Sahih Bukhari , Juz II, 819.

(38)

25

menjelang

baligh (mumayiz), akad itu baru sah secara sempurna

dan memiliki akibat hukum setelah mendapat izin dari wali anak.

b)

Akad yang tidak

shahih yaitu akad yang terdapat kekurangan pada

rukun atau syaratnya, sehingga akibat hukum tidak berlaku bagi

kedua belah pihak yang melakukan akad tersebut.

13

Kemudian Madzhab Hanafi membagi lagi akad yang tidak

shahih

ini menjadi dua macam yaitu akad yang

batil dan akad yang fasid.

Suatu akad dikatakan

batil, apabila akad itu tidak memenuhi salah

satu rukun dan larangan langsung dari syara’. Umpamanya objek akad

(jual beli) itu tidak jelas. Seperti menjual ikan dalam empang (lautan)

atau salah satu pihak tidak mampu (belum pantas) bertindak atas

nama hukum seperti anak kecil atau orang gila.

Suatu akad dikatakan

fasid apabila suatu akad pada dasarnya

dibenarkan, tetapi sifat yang diakadkan tidak jelas. Seperti menjual

mobil tidak disebutkan merknya, tahun, dan sebagainya. Akan tetapi

menurut jumhur ulama fiqh berpendapat, akad

batil dan akad fasid

tetap tidak sah dan akad tersebut tidak mengakibatkan hukum apapun

bagi kedua belah pihak.

4.

Berakhirnya Akad

Ulama fikih menyatakan bahwa suatu akad dapat berakhir apabila

terjadi hal-hal seperti berikut:

14

13 Ibid,... 110.

(39)

26

a.

Berakhir masa berlaku akad itu, apabila akad itu memiliki tenggang

waktu lazimnya suatu perjanjian selalu didasarkan kepada jangka

waktu tertentu (waktu terbatas), sebagaimana telah dijelaskan dalam

firman Allah surat At-Taubah ayat 4.























































Artinya:‚Kecuali

orang-orang musyrikin yang kamu telah

mengadakan perjanjian (dengan mereka) dan mereka tidak

mengurangi sesuatu apapun (dari isi perjan jianmu dan tidak pula)

mereka membentu seseorang yang memu suhi kamu, maka terhadap

mereka itu penuhilah janjin ya sampai batas waktunya, Sesungguhnya

Allah menyukai orang-

orang yang bertakwa‛. (Q.S. At

-Taubah: 4)

15

b.

Dibatalkan oleh pihak-pihak yang berakad, apabila akad mengikat.

Jika salah satu pihak telah melakukan perbuatan menyimpang,

atau berkhianat maka pihak lain dapat membatalkan akad.

16

Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah surat At-Taubah ayat 7.















































Artinya: ‚Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan

RasulNya dengan orang-orang musyrikin, kecuali dengan orang-orang

yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) didekat

Masjidil haram, maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu,

15 Departemen Agama RI; Al-Quran dan Terjemahnya,.. 187.

(40)

27

hendaklah kamu berlaku lurus (pula) terhadap mereka. Sesungguhnya

Allah menyukai orang-

orang yang bertakwa‛. (Q.S. At

-Taubah: 7).

17

c.

Dalam suatu akad yang bersifat mengikad, akad dapat berakhir bila:

1.

Akad itu fasid.

2.

Berlaku khiyar syarat, khiyar ‘aib.

3.

Akad itu tidak dilaksanakan oleh satu pihak yang berakad.

4.

Telah tercapai tujuan akad itu secara sempurna.

Dengan demikian bahwa suatu akad dapat berakhir menurut para

ulama fikih. apabila akad memiliki tenggang waktu, ada yang

membatalkan oleh pihak-pihak yang berakad, adanya suatu akad yang

bersifat mengikat.

B.

Jual beli dalam Islam

1.

Definisi Jual beli

Jual beli secara bahasa artinya memindahkan hak milik terhadap

benda dengan akad saling mengganti, dikatakan

ba’a asy

-syaia jika

mengeluarkan hak miliknya, dan

ba’ahu

jika dia membelinya dan

memasukkannya ke dalam hak miliknya.

18

Secara terminologi, terdapat beberapa definisi jual beli yang

dikemukakan ulama fiqh, sekalipun substansi dan tujuan

17 Departemen Agama RI; Al-Quran dan Terjemahnya,... 188.

(41)

28

masing definisi adalah sama. Ulama Hanafiyah mendefisinikan

dengan

ٍصْوُصََْ ٍهْجَو ىَلَع ٍلاَِِ ٍلاَمُةَلَداَبُم

Artinya: ‚Saling menukar harta dengan harta melalui cara tertentu‛,

atau

ٍصْوُصْخٍديَقُم ٍهْجَو َلَع ِلْشِِِ ِهْيِف ٍبُغْرَس ٍئْيَش ُةَلَداَبُم

Artinya: ‚Tukar menukar sesuatu yang dibutuhkan dengan suatu hal

yang sama nilainya melalui cara tertentu

yang bermanfaat‛.

19

Dalam definisi ini terkandung pengertian bahwa cara yang khusus

yang dimaksudkan ulama Hanafiyah adalah melalui

ijab (ungkapan

membeli dari pembeli) dan

qobul (pernyataan menjual dari penjual),

atau juga boleh melalui saling memberikan barang dan harga dari

penjual dan pembeli. Di samping itu, harta yang diperjualbelikan

harus bermanfaat bagi manusia, sehingga bangkai, minuman keras,

dan darah, tidak termasuk sesuatu yang boleh diperjualbelikan, karena

benda-benda itu tidak bermanfaat bagi muslim. Apabila jenis-jenis

barang seperti itu tetap diperjualbelikan, menurut ulama Hanafiyah

jual belinya tidak sah.

Definisi lain dikemukakan ulama Malikiyah, Syafi’iyah, dan

Hanabillah. Menurut mereka jual beli adalah:

َمْلﺒاِب ِلاَمْلﺒُةَلَداَبُم

اٌكُلَََْواًكْيِلََْ ِلا

(42)

29

Artinya: ‚Saling menukar harta dalam bentuk pemindahan milik

dan pemiliknya‛.

20

Dalam hal ini mereka melakukan penekanan pada kata ‚milik dan

pemilikan‛, karena ada juga tukar menukar harta sifatnya tidak harus

dimiliki, seperti sewa-menyewa

(ij

ā

rah). Dalam menguraikan apa

yang dimaksud dengan

al-m

ā

l (harta), terdapat perbedaan pengertian

antara ulama Hanafiyah dengan jumhur ulama. Akibat dari perbedaan

ini, muncul pula hukum-hukum yang berkaitan dengan jual beli itu

sendiri. Menurut jumhur ulama harta itu tidak saja bersifat materi

melainkan juga termasuk manfaat dari suatu benda.

21

Oleh sebab itu

manfaat dari suatu benda menurut mereka dapat diperjual belikan.

Ulama hanafiyah mengertikan

al-mal dengan suatu materi yang

mempunyai nilai. Oleh sebab itu manfaat dan hak-hak, menurut

mereka, tidak boleh dijadikan objek jual beli.

Pada masyarakat primitif jual beli dilangsungkan dengan cara

saling menukarkan harta dengan harta

(al-muqayyadhah), tidak

dengan uang sebagai mana berlaku di zaman ini, karena masyarakat

primitif belum mengenal alat tukar seperti uang. Sebagai contoh, satu

ikat kayu api ditukar dengan satu liter berat, atau satu tangkai kurma

ditukar dengan satu tandan pisang. Untuk melihat apakah barang yang

saling ditukar itu sebanding, tergantung kepada kebiasaan mereka.

20 Ibid., 112.

(43)

30

Jual beli ini dalam istilah fiqh disebut dengan istilah

al-muqayyadhah.

22

2.

Dasar hukum jual beli

Dasar hukum jual beli dijelaskan dal al-

Qur’an dan as

-Sunnah,

yaitu:

Dalam al-

Qur’an surat

al-Baqarah ayat 275:











...

Artinya:

‚padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba‛(QS.

Al-Baqarah: 275).

23

Dalam al-

Qur’an surat

al-Baqarah ayat 282:











Artinya: ‚dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli‛ (QS.

Al-Baqarah: 282).

24

Dalam al-

qur’an surat

al-

Nisa’

ayat 29:













































Artinya: ‚Hai orang

-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan

jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.

22 Mustafa Ahmad az-Zarqa’, al-‘Uquq al-musammah, (Damakus: Dār al-Kitāb, 1968), 34, dalam Nasroen Haroen, Fiqh Muamalah., 112.

(44)

31

Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah

M

aha Penyayang kepadamu‛(QS.

Al-

Nisa’

: 29).

25

Dari kandungan ayat-ayat Allah di atas, para ulama fiqh

mengatakan bahwa hukum asal jual beli itu adalah mubah (boleh).

Akan tetapi pada situasi-situasi tertentu, menurut Asy-Syatibi (W 790

H) dalam buku Rizal Qosim, seorang pakar fiqh Maliki, hukumnya

boleh berubah menjadi wajib.

26

Imam Asy-Syatibi memberikan

contoh ketika terjadi praktek ikhtikar (penimbunan barang melakukan

ikhtikar dan mengakibatkan harga melonjak naik) apabila seseorang

melakukan ikhtikar dan mengakibatkan melonjaknya harga barang

yang ditimbun dan disimpan disitu, maka menurutnya pihak

pemerintah boleh memaksa pedagang untuk menjual barangnya itu

sesuai dengan harga sebelum terjadinya pelonjakan.

Dalam hal ini men

Gambar

                      Gambar 1

Referensi

Dokumen terkait

8

Situasi formal tentunya dalam hal ini adalah proses belajar mengajar dalam kelas atau situasi informal misalnya; di perpustakaan, di ruang guru, di kantor TU (tata

Maka, kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti hubungan antara hafazan al-Quran dengan kualiti hidup dalam kalangan pelajar tahfiz di Selangor, Malaysia.. Satu kajian keratan

Dengan demikian, hipotesis yang diterima adalah hipotesis Ha, yaitu terdapat interaksi antara pemanfaatan CD komputer BSE (klasikal dan kelompok kecil) dengan motivasi

berpikir memunculkan pertanyaan-pertanyaan pada LKS berdasarkan hasil pengamatan pada objek secara langsung dan bahan bacaan dari materi. Tahap bertanya atau

Hal ini sejalan dengan penelitian Pradana (2012) yang menyatakan bahwa semakin banyak daging ikan patin yang ditambahkan dalam pembuatan bakso maka semakin tinggi pula

Lembaga pendidikan pesantren dengan menggunakan metode yang ketiga ini dapat mencatat sekian peluang atau kesempatan penting yang perlu digarap dan diwujudkan

Ayam yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam Broiler CP 707 umur 2 minggu mempunyai berat badan yang homogen, dengan berat badan rata-rata ± 570 g. Jumlah ayam