• Tidak ada hasil yang ditemukan

04. normalisasi data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "04. normalisasi data"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL MATA KULIAH SISTEM BASIS DATA 1

STIMIK EL RAHMA JOGJAKARTA 2015

JURUSAN : SISTEM INFORMASI SEMESTER GENAP 2015

BAB 4 : NORMALISASI DATA

Normalisasi adalah suatu proses formal untuk menentukaan atribut-atribut yang seharusnya dikelompokkan secara bersama-sama dalam suatu relasi

Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi-relasi tersebut pada langkah-langkah normalisasi

Alasan utama diperlukannya normalisasi karena Permasalahan Redundansi Redundansi : Perulangan yang berlebihan

Redundansi menyebabkan :

 Pemborosan ruang penyimpanan

 Anomali pada saat insert (simpan), Update (edit/pembaharuan), Delete (hapus)  Bisa menyebabkan inkonsistensi

Contoh Redundansi: NIM, Nama, Alamat yang sama ditulis berulang-ulang

Anomali yang terjadi munculnya masalah

saat akan

menyisipkan data baru ke dalam relasi dengan struktur yang tidak lengkap – Data baru bernama Rudi tetapi hobby belum tercatat…?

(2)

– Keadaan di mana apabila satu nilai atribut perlu diperbaharui, jika lebih daripada satu data yang terlibat yang disebabkan adanya pengulangan data maka apabila tidak semua data diperbaharui akan menimbulkan inkonsistensi data

- Andi berpindah alamat…?

Anomali Delete (Penghapusan)

Keadaan di mana apabila satu data dihapuskan pada suatu relasi, terjadi kehilangan data lain yang masih diperlukan

Data hobby bersepeda dihilangkan Data Antok ikut hilang� Penyebab Redundansi

Perulangan fakta yang sama Adanya atribut turunan

Umur (diperoleh dari tgl lahir) Subtotal (diperoleh dari Qty x Harga) Solusi Redundansi

– Penghilangan data turunan

– Dekomposisi: pemecahan sebuah relasi menjadi 2 atau lebih relasi

Lossy decomposition/lossy-join decomposition (kehilangan informasi ketika relasi dipecah menjadi relasi-relasi lain)

Lossless-join decomposition (tidak ada informasi yang hilang ketika relasi dipecah menjadi relasi-relasi lain)

Proses Normalisasi Penormalan adalah proses menguraikan relasi-relasi yang bermasalah mengikut aturan atau ciri-ciri tertentu.

(3)

bentuk normal yang lebih tinggi.

Setiap bentuk normal mempunyai syarat-syarat kelayakan tertentu yang mesti dipenuhi sebelum relasi tersebut diuji untuk bentuk normal yang lebih tinggi.

Ada 6 tingkat bentuk Normal

– Bentuk Normal pertama (1NF) – Bentuk Normal Kedua (2NF) – Bentuk Normal Ketiga (3NF)

– Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) – Bentuk Normal Keempat (4NF) – Bentuk Normal Kelima (5NF)

Untuk relasi sederhana biasanya sudah dalam kondisi yang baik pada 2NF atau 3NF

Contoh Tahapan dalam Normalisasi

1. Bentuk

UnNormalized (Tidak Normal)

Kondisi Relasi

tidak normal (unnormalized) adalah kondisi data apa adanya, tidak mengikuti suatu format tertentu termasuk ketidak lengkapan ataupun redundansi

(4)

2. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Definisi: Suatu relasi berada dalam bentuk normal pertama jika relasi tidak mengandung

atribut yang bernilai ganda (harus bersifat atomik: hanya mengandung 1 nilai) dan harus diisi datanya (tidak boleh kosong)

Pemecahan: - Buang atribut berganda

- Caranya: Atur setiap kolom berisi satu nilai; Bila isi

suatu kolom untuk suatu baris berisi n nilai, maka pecahlah baris menjadi n baris

Contoh lain (Relasi yang salah): ada field yang sejenis (Item1, Item2, Item3, Item4) dan ada data yang kosong

(5)

bentuk normal masih memiliki masalah

Masalah yang paling umum adalah kemubaziran

3. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Telah memenuhi 1NF

Atribut bukan kunci primer harus bergantung fungsional/dependensi sepenuhnya pada primary key (kunci utama), contoh nama, jabatan tergantung pada NIP, karena NIP kunci primer

Pengertian dependensi sepenuhnya:

Definisi: Suatu atribut Y mempunyai dependensi sepenuhnya terhadap atribut X jika: - Y mempunyai dependensi terhadap X

- Y tidak mempunyai dependensi terhadap bagian dari X

Primary Key harus unik dan bisa menjadi identitas atribut lain yang menjadi anggotanya

Perlu dilakukan dekomposisi dan penghapusan atribut turunan

Contoh tidak memenuhi Bentuk Normal Ke Dua

Penyelesaian Bentuk normal Ke dua

Terdapat Relasi R:

R (A, B, C, D) Kunci Primer (A, B)

A → D (D bergantung pada A)

(6)

R1 (A, D)

Kunci Primer (A) R2 (A, B, C)

Kunci Primer (A, B)

Kunci Tamu (A) Referensi R1

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Telah memenuhi 2NF

Semua atribut bukan primer tidak punya hubungan

yang transitif (tidak ada dependensi transitif)

Suatu atribut Z mempunyai dependensi transitif terhadap X jika:

- Y memiliki dependensi terhadap X dan - Z memiliki dependensi terhadap Y X → Z

X →Y→ Z

Semua atribut bukan kunci hanya bergantung pada primary key

Untuk Contoh data pembelian, pada relasi nota terdapat permasalahan :

– Atribut QTY dan Harga tidak tergantung penuh pada nomor nota tetapi juga bergantung fungsional terhadap kode barang (ketergantungan transitif)

(7)

Contoh dependensi transitif

Contoh lain dependensi transitif

Contoh lain dependensi transitif

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Pengabdian masyarakat ini dilakukan Kantor Desa Pematang Tujuh , hal ini dimaksudkan agar semua peserta dapat dengan mudah mengakses lokasi.. Bahan yang

Pada penelitian ini, berat tubuh hanya mempengaruhi sebesar 16% laju konsumsi oksigen.Hasil ini sangat berbeda dengan peneliti lain yaitu Booth dan Mangum (1979) serta

Dari hasil simulasi, mula-mula silo 1 memiliki jumlah curahan material adalah 17.095 liter/sec dan akan terus berkurang seiring adanya proses curahan material yang

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat signifikansi pengaruh Return On Assets dan Return On Equity terhadap Earning Per Share pada perusahaan sektor Asuransi

Setelah terbentuknya Kaldera Rinjani, kegiatan gunungapi berpindah ke bagian dalam kaldera yaitu ke G. Kegiatan letusan di dalam kaldera dimulai dengan pembentukan

Surat bon peminjaman toga/ form A.4 (ditandatangani Kepala Seksi Akademik dan dikembalikan kepada calon wisudawan untuk meminjam toga, dilampiri juga kuitansi

Setelah mengetahui hasil nilai siswa secara individu maka seluruh nilai siswa akan dihitung dan dibagi dengan jumlah siswa sehingga dapat diketahui rata-rata

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kualitas corporate social responsibility, default risk, dan profitabiltas secara simultan maupun parsial terhadap