BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Guru sebagai tenaga pendidik memiliki karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan diri siswa. Kepribadian yang baik dari sosok seorang guru akan memberikan teladan yang baik terhadap anak didik maupun masyarakatnya, sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang patut “digugu” (ditaati nasehat/ucapan/perintahnya) dan “ditiru” (di contoh sikap dan perilakunya). Kepribadian guru merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan belajar anak didik. Dalam kaitan ini, Zakiah Darajat dalam Syah (2000) menegaskan bahwa kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan anak didiknya terutama bagi anak didik yang masih kecil (tingkat dasar) dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menengah).
memiliki resistensi atau daya tahan terhadap ketertutupan ranah cipta yang prematur dalam pengamatan dan pengenalan.
Di era otonomi daerah saat ini kebutuhan akan adanya tenaga guru pembimbing di sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Kejuruan, khususnya di Sekolah Menengah Atas (SMA), semakin mendesak. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan yang ada di lapangan, semakin banyak siswa yang membutuhkan bimbingan dan konseling. Banyak siswa merasa bingung dengan perannya dalam pergaulan, dalam belajar, dan dalam penyesuaian diri. Kebingungan yang dialami oleh para siswa tidak lepas dari tugas perkembangannya sebagai seorang remaja yang harus dilaksanakannya. Atas dasar itu sekolah perlu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan oleh guru-guru pembimbing yang profesional dalam bidangnya.
Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah adalah memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka menjadi siswa atau anak didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Melalui bidang pendidikan, guru mempengaruhi aspek kehidupan, baik sosial, budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru memegang berbagai jenis peranan yang mau tidak mau harus dilaksanakannya sebagai guru. Yang dimaksud sebagai peran adalah pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri khas semua petugas dari pekerjaan atau jabatan tertentu. Guru harus bertanggungjawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar mengajar, dan karenanya guru harus menguasai prinsip-prinsip belajar disamping menguasai materi yang akan diajarkan. Dengan kata lain : guru harus mampu menciptakan situasi kondisi belajar yang sebaik-baiknya.
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat.
tentang siswa, mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari, mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus, mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orangtua siswa baik secara individu maupun secara kelompok untuk memperoleh saling pengertian tentang pendidikan anak, bekerja sama dengan masyarakat dan lembaga lainnya untuk membantu memecahkan masalah siswa, membuat catatan pribadi siswa serta menyiapkannya dengan baik, menyelenggarakan bimbingan kelompok atau individu, bekerja sama dengan petugas bimbingan lainnya untuk membantu memecahkan masalah siswa, menyusun program bimbingan sekolah bersama-sama dengan petugas bimbingan lainnya, meneliti kemajuan siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah (http://hlasrinkosgorobogor .wordpress.com/2008/05/27)
Berdasarkan uraian di atas maka jelaslah bahwa peran guru baik sebagai pengajar maupun sebagai pembimbing pada hakekatnya saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, kedua peran tersebut harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan sekaligus merupakan keterpaduan. Dari fakta-fakta di atas, jelas bahwa “karakter guru” sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar siswa di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Karena karakter guru sangat berpengaruh terhadap rasa suka atau tidak suka terhadap pelajaran yang diampunya. Padahal rasa suka sangat diperlukan untuk modal awal keberhasilan dalam belajar.
yang menunjangnya menyelesaikan tugas–tugasnya sebagai seorang guru pembimbing. Oleh karena itu perlu kiranya diketahui ciri – ciri kepribadian yang diharapkan ada pada seorang guru pembimbing.
Kondisi ideal yang diharapkan adalah seorang guru pembimbing memiliki ciri – ciri kepribadian yang sesuai dengan harapan siswa. Harapan – harapan tersebut antara lain guru pembimbing hendaknya memiliki kepribadian yang menarik, ramah, akrab dan bisa memahami siswa. Dengan demikian pelayanan bimbingan yang di berikan baik secara klasikal maupun individual di harapkan dapat mencapai tujuan. Pelayanan bimbingan akan lebih efektif apabila ada kesesuaian antara keinginan siswa mengenai pribadi guru pembimbing dan ciri–ciri kepribadian guru pembimbing yang ada. Dengan kata lain jika keinginan siswa mengenai ciri–ciri kepribadian tersebut tidak ada maka pelayanan bimbingan tidak akan efektif. Selain itu, apabila guru pembimbing tidak mampu menunjukan sikap, sifat dan kemampuan seperti yang diharapkan siswa dalam memberikan layanan bimbingan, maka siswa akan mengalami kesulitan untuk membuka diri dalam menerima layanan dan dapat pula menimbulkan pandangan yang negatif dalam diri siswa tentang guru pembimbing. Dengan demikian pelayanan bimbingan tidak dapat terlaksana seperti yang diharapkan dan di rencanakan.
yang ideal sehingga kelak menjadi lebih siap menjalankan tugas sebagai guru pembimbing.
1.2Rumusan Masalah
Masalah pokok yang akan diteliti lebih lanjut adalah :
“Karakteristik kepribadian guru pembimbing seperti apakah yang diinginkan siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga, tahun ajaran 2011 – 2012?”
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik kepribadian guru pembimbing yang diinginkan para siswa kelas X SMA Negeri 2 Salatiga, Tahun ajaran 2011 – 2012.
1.4Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah pengetahuan tentang karakteristik guru pembimbing di sekolah yang profesional. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru Pembimbing
b. Bagi Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dipakai oleh kepala sekolah dalam menyeleksi calon guru pembimbing di sekolahnya. Bila kriteria penerimaan calon guru pembimbing sudah sesuai dengan ciri – ciri guru pembimbing yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru pembimbing, maka kita dapat berharap bahwa pelayanan di sekolah yang bersangkutan akan lebih efektif.
c. Progdi BK
Progdi Bimbingan dan Konseling dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam penerimaan mahasiswa baru, untuk menyeleksi calon mahasiswa yang setidaknya berkepribadian seperti yang tercermin dalam hasil penelitian karakteristik kepribadian guru pembimbing yang diinginkan siswa, agar kelak setelah lulus dan menjadi guru pembimbing tidak kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan karaketistik kepribadian tersebut.
2. Sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan kurikulum dan pembinaan kepribadian mahasiswa calon guru pembimbing
d. Bagi Peneliti
mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang diharapkan tersebut, sehingga menjadi lebih siap dalam menghadapi tugas sebagai guru pembimbing di masa mendatang.
1.5Sistematika Penulisan
Bab I dengan judul Pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.
Bab II dengan judul Landasan Teori yang berisi Kepribadian Guru Pembimbing, dengan sub Pengertian Kepribadian, Ciri-ciri Kepribadian, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepribadian, Ciri-ciri Kepribadian Guru Pembimbing, Kemampuan Guru Sebagai Pembimbing. Topik berikut dibahas Keinginan Siswa Tentang Ciri-ciri Guru Pembimbing. Kemudian Tentang Standar Kompetensi Guru, Berisi Sub Pengertian Kompetensi, dan Dimensi-dimensi Kompetensi Guru. Selanjutnya, Hakekat Siswa SMA Sebagai Remaja dan Karakteristiknya, dengan sub Pengertian Masa Remaja, Karakteristik Remaja, dan Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Kemudian dibahas tentang Sekilas Hasil Penenlitian Yang Berhubungan.
Bab III dengan judul Metode Penelitian yang berisi Jenis Penelitian. Populasi Dan Sampel, dengan sub Populasi Penelitian, Sampel Penelitian, dan Instrumen Penelitian. Selanjutnya tentang Teknik Analisis Data.
Bab IV dengan judul Hasil Penelitian Dan Pembahasan yang berisi Hasil Penelitian, serta Pembahasan.