• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Karya Menggubah Lagu Sewu Kutho

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Deskripsi Karya Menggubah Lagu Sewu Kutho"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

DESKRIPSI KARYA SENI MUSIK :

MENGGUBAH/ARRANSEMEN LAGU “SEWU KUTHO”

(Ciptaan : Didi Kempot)

A. Judul Karya (Lagu)

Judul lagu yang digubah adalah sebuah lagu ciptaan seorang penyanyi Didi

Kempot yang berjudul : Sewu Kutho.

B. Latar Belakang

Lagu yang berjudul Sewu Kutho ini hingga saat ini tergolong masih

popular, sejak seputar tahun 1998-an. Tidak hanya di Jawa saja (sesuai dengan

judul dan syairnya yang menggunakan bahasa Jawa), tetapi seluruh Indonesia

pada umumnya mengenal lagu ini, karena di radio-radio juga televisi baik televisi

pemerintah (TVRI) maupun televisi-televisi swasta sering menayangkannya.

Demikian populernya lagu ini, sehingga perlu dicoba diarransemen untuk

dimainkan dengan orkes. Jadi tidak sekedar digubah untuk dimainkan dengan alat

musik sedikit (Combo/Band), tetapi dengan alat musik banyak yang sifatnya

orchestral (dengan orkes). Gagasan diaransir secara orchestral ini seiring dengan pementasan orkes UNY dalam rangka memperingati Dies Natalis UNY yang ke

32 tahun 1996.

C. Tujuan Menggubah

Walaupun lagu Sewu Kutho sudah cukup popular, tentu akan berbeda

(2)

sini adalah sejumlah alat musik yang tidak hanya macamnya yang banyak, akan

tetapi jumlah pemainnya juga banyak; seperti biola dimainkan oleh pemain yang

banyak, pemain biola altonya banyak, pemain cellonya banyak, dan sebagainya.

Oleh karena macam alat musik dan yang memainkannya juga banyak,

hasil bunyi yang dikeluarkannya pun menjadi lebih megah di samping enak

didengarkan.

D. Manfaat Hasil Gubahan

Setelah lagu ini digubah dengan orkestrasi, di mana berbeda dengan

aslinya yang hanya diiringi beberapa alat musik saja (gitar, bass, cuk, cak,organ,

ketipung), tentu hasil gubahan ini dapat menarik penikmatnya.

Orang yang sudah biasa menikmati lagu Sewu Kutho yang dengan iringan

sederhana, kali ini dengan melihat dan menikmatinya dengan iringan orkes,

hasilnya tentu menambah suasana kedhangdutan menjadi bercampur dengan

nuansa orkestra.

E. Isi Lagu

Lagu ini mengisahkan seseorang yang ditinggalkan kekasihnya. Betapa

mencintainya, sehingga ke mana-mana ia mencarinya, ibarat hingga sudah

menjelajah “Sewu Kutho” (Jawa : seribu kota), tetapi tidak juga ditemukannya.

Dilihat dari syairnya, lagu ini memang berkisah tentang kesedihan seorang

(3)

Sewu kutho uwis tak liwati, sewu ati tak takoni,

Nanging kabeh podho ra ngerteni, lungamu neng endi,

Pirang taun anggonku nggoleki, seprene durung biso nemoni.

Wis tak coba nglalekake jenengmu soko atiku,

Sak tenane aku ora ngapusi isih tresno sliramu.

Upamane kowe uwis mulyo, lilo aku lilo,

Yo mung siji dadi panyuwunku aku pengin ketemu,

Senadyan sak kedheping mata, kanggo tombo kangen jroning dhodho.

Artinya :

Seribu kota sudah kulewati, seribu hati kutanyai,

Namun semua tidak mengetahui pergimu ke mana,

Bertahun-tahun aku mencari, hingga saat ini belum bisa menemui.

Sudah kucoba melupakan namamu dari hatiku,

Sebenarnya aku tidak berbohong, masih mencintaimu.

Umpama engkau sudah bahagia rela aku rela,

Hanya satu permintaanku, aku ingin bertemu,

Walaupun sekejap mata, buat obat rindu dalam dada.

F. Analisis Melodi

Lagu Sewu Kutho ini dikemas dalam irama Dhangdut. Oleh karena bahasa

yang digunakan adalah bahasa Jawa, orang sering menyebutnya: Dhangdut Jawa.

Di samping itu, oleh karena iringannya ada sedikit tambahan di luar musik

(4)

ada yang menyebutnya: Congdut. Di lain pihak, justru di dalam iringannya

melibatkan/mencampur dengan instrumen musik lainnya seperti yang disebutkan

tersebut, musik yang mengiringi lagu ini disebut Campursari. Manakah yang

benar, tidak terlalu menarik untuk disimak di sini.

Dilihat daro melodinya, lagu Sewu Kutho ini termasuk melodi yang

sederhana. Pada dasarnya lagu tersebut termasuk berbentuk A-B-A’ .

Bentuk A terlihat pada :

Sewu kutho uwis tak liwati, sewu ati tak takoni,

Nanging kabeh podho ra ngerteni, lungamu neng endi,

Pirang taun anggonku nggoleki, seprene durung biso nemoni.

Bentuk B terlihat pada :

Wis tak coba nglalekake jenengmu soko atiku,

Sak tenane aku ora ngapusi isih tresno sliramu.

Bentuk A’ terlihat pada :

Upamane kowe uwis mulyo, lilo aku lilo,

Yo mung siji dadi panyuwunku aku pengin ketemu,

Senadyan sak kedheping mata, kanggo tombo kangen jroning dhodho.

Referensi

Dokumen terkait

Bila pada persamaan linear diperoleh penyelesaian berupa himpunan titik-titik yang membentuk garis lurus, Bila pada persamaan linear diperoleh penyelesaian berupa himpunan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanda-tanda yang memiliki makna denotasi dan makna konotasi yang dilihat dari trick effect, pose, object, photogenia,

Oleh karena itu, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa metode penelitian digunakan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan dari sebuah penelitian

Pondok pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang pada1. awalnya mendapatkan sedikit perhatian di

Konstelasi hubungan ini digunakan untuk memberikan arah atau gambaran penelitian yang dilakukan peneliti, di mana persepsi siswa mengenai iklim kelas sebagai variabel bebas atau

Ketika seseorang bertanya kepada orang lain tentang bagaimana dirinya maka, sseorang tersebut akan menjawab “ Saya seseorang yang pendiam” , “ saya seorang yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan strategi media relations yang digunakan public relations Aziza Syariah Hotel Solo dalam branding. Jenis penelitian ini

Akurasi data hasil pengukuran dengan metode pasip ini telah dilakukan dengan uji student yang diperoleh informasi bahwa tidak ada perbedaan nyata antara metode