• Tidak ada hasil yang ditemukan

BULLETIN KORSA 2015 Edisi III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BULLETIN KORSA 2015 Edisi III"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

8

Bulletin KORSA 2015

Sinergitas Pemerintah Dan

Korpri Kabupaten Sleman Dalam

Mewujudkan Kesejahteraan

Pegawai

KORPRI sebagai wadah organisasi profesi dari PNS menjadi partner pemerintah yang saling menguntungkan yang mampu mendorong peningkatan kualitas penyelenggaraan birokrasi dan pelayanan publik, karena itu dengan keberadaan pengurus KORPRI perlu secara sistematis dan berkelanjutan mempercepat akselerasi implementasi reformasi birokrasi. Bentuk pemberdayaan organisasi KORPRI di Kabupaten Sleman diutamakan pada terbangunnya KORPRI yang berkualitas, bebas, aktif, professional, netral, produktif, dan akuntabel. Dengan demikian setiap anggota KORPRI dapat melaksanakan tugsasnya secara profesional dan disisi lain perlu diimbangi dengan kesejahteraan yang semakin meningkat, sesuai dengan Visi KORPRI Kabupaten Sleman yaitu: “Terwujudnya KORPRI Sleman yang Profesional dan Mampu Menyejahterakan Anggota”

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Sleman dalam Pembinaan KORPRI

Sebagai upaya perwujudan dari kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Sleman membentuk organisasi KORPRI mulai dari tingkat kabupaten yang disebut dengan Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Sleman ditetapkan dengan keputusan Dewan Pengurus KORPRI DIY Nomor : 01/DP-PROV/2010-2015 yang pengukuhannya dilakukan pada hari Selasa tanggal 28 September 2010 yang kedudukan organisasi tersebut merupakan salah satu SKPD di lingkup Pemerintah Kabupaten Sleman yang didasari Perda No. 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman. Misi KORPRI Sleman adalah: meningkatkan soliditas organisasi; meningkatkan kualitas anggota; meningkatkan akuntabilitas kinerja; meningkatkan kesehatan jasmani

dan rohani; meningkatkan kepedulian sosial; meningkatkan perlindungan hukum bagi anggota; dan meningkatkan kesejahteraan anggota.

Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Sleman, sampai saat ini telah mengukuhkan 31 Dewan Pengurus KORPRI Unit SKPD, 17 Dewan Pengurus KORPRI Unit Kecamatan, 2 Dewan Pengurus KORPRI BUMD, dan 17 Sub Unit KORPRI UPTD dilingkungan Kabupaten Sleman. Upaya pembentukan pengurus pada unit SKPD dan sub unit tersebut merupakan bentuk pengejawatahan dari arah kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan KORPRI Kabupaten Sleman yaitu: penguatan organisasi dan tata kerja dengan sasaran terbangunnya organisasi yang solid, kuat, dan mampu melaksanakan tugas-tugas secara efektif dan efisien. Dengan demikian diharapkan anggota KORPRI di lingkungan Kabupaten Sleman akan semakin berdaya guna serta memberikan manfaat nyata pada masyarakat sebagai bentuk profesionalisme aparatur.

Langkah KORPRI Sleman dalam Mewujudkan Kesejahteraan Anggota

Untuk mengimplementasikan misi yang telah ditetapkan, KORPRI Sleman memiliki berbagai kegiatan baik kegiatan yang bersifat sosial, ekonomi, peningkatan semangat korsa, perlindungan hukum dan penguatan kapasitas anggota yang bermuara pada mewujudkan kesejahteraan anggotanya.

Kegiatan Sosial

Sebagai bentuk kepedulian organisasi terhadap anggotanya KORPRI Kabupaten Sleman memiliki sejumlah kegiatan sosial yaitu: mengunjungi dan memberi santunan bagi anggota yang tidak dapat melaksanakan ketugasan

karena sakit dengan memberikan bantuan sebesar Rp750.000 bagi yang opname minimal 2 hari dan Rp300.000 setiap bulan bagi yang sakit terminasi; memfasilitasi upacara pemberangkatan jenazah bagi anggota KORPRI yang meninggal saat masih aktif sebagai PNS dan memberikan santunan sebesar Rp6 juta; program tali asih bagi anggota yang akan purna tugas; dan penyaluran dana bantuan dalam kebencanaan.

Kegiatan Ekonomi

Pembentukan Koperasi AMAN (Abdi Masyarakat Abdi Negara) yang bertujuan untuk memfasilitasi anggota KORPRI yang membutuhkan pembiayaan baik untuk perumahan, pemenuhan sarana kerja, maupun kebutuhan rumah tangga; kerjasama dengan pihak ke III dengan memanfaatkan kartu tanda anggota KORPRI untuk mendapatkan potongan harga.

Penguatan semangat Korsa, Kapasitas, dan Perlindungan Hukum Anggota

Peningkatan semangat Korsa dan profesionalisme selalu diupayakan oleh KORPRI melalui kegiatan rutin upacara KORPRI setiap tanggal 17, pelatihan-pelatihan dengan mengundang motivator untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan bagi anggota KORPRI Sleman; pembentukan tim bantuan hukum dan fasilitasi konsultasi bagi anggota yang terkena masalah hukum. (BND)

1

Bulletin KORSA 2015

Korpri Jadi Ujung Tombak Reformasi Birokrasi

Kegiatan HUT KORPRI ke-44 Kabupaten Sleman

tahun 2015

Perjalanan Kode Etik Korpri Reformasi dan

Netralitas Birokrasi Dalam 44 Tahun KORPRI

Kabupaten Sleman

• Sinergitas Pemerintah Dan

Korpri Kabupaten Sleman Dalam

Mewujudkan Kesejahteraan

(2)

7

Bulletin KORSA 2015

Reformasi dan Netralitas Birokrasi

Dalam 44 Tahun KORPRI

Kabupaten Sleman

Sejarah KORPRI sudah sangat panjang dan mengalami berbagai pasang surut sesuai dinamika politik yang terjadi. Di waktu yang lalu berbagai upaya dilakukan untuk memanfaatkan KORPRI untuk kepentingan kekuasaan, sehingga pada waktu yang lalu KORPRI dicap sebagai mesin politik rejim yang sedang berkuasa. Dalam perkembangannya KORPRI ditarik kembali sebagai organisasi profesi yang professional, mandiri dan netral. Dengan demikian KORPRI mempunyai peran yang sangat krusial sebagai pemersatu, yakni menyatukan seluruh korps pegawai, dan fungsi pemersatu ini tetap relevan untuk terus dipertahankan di masa depan.

Sejak diberlakukannya Undang-undang No. 5 Tahun 2014 Tanggal 15 Januari 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, Pemerintah Kabupaten Sleman telah melakukan pembaharuan dan penataan kembali dalam tata kelola pemerintahan. Dalam upaya tersebut meliputi penataan ulang proses birokrasi serta melakukan terobosan agar aparat birokrasi berubah menjadi lebih baik (bersih dari KKN, memiliki budaya kerja yg profesional, kinerja tinggi, integritas, etika, dan mampu melayani publik secara memuaskan).

Pada tanggal 29 November nanti adalah perayaan HUT ke 44 Tahun KORPRI Kabupaten Sleman, dan perayaan tersebut merupakan momentum yang tepat untuk seluruh anggota KORPRI untuk mengevaluasi diri dan menyegarkan Komitmentnya untuk menjadi pelayan masyarakat secara profesional.

Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman dengan melakukan pembaharuan dan penataan kembali dalam tata kelola pemerintahan dan juga melakukan terobosan agar aparat birokrasi berubah menjadi lebih baik bersih dari KKN dan berbudaya kerja professional. Sebagai bentuk kongkrit dari upaya Pemkab Sleman adalah, dengan

mengeluarkan beberapa kebijakan yang mendorong terwujudnya kondisi tata kelola pemerintahan yang baik yaitu:

– Mengeluarkan Perbup No. 32/2013 tentang Reformasi Birokrasi di Sleman sebagai dasar Komitmen dari Pelaksanaan Reformasi Birokrasi: – Membuat Roadmap RB 2015-2019

yang tertuang dalam Perbup No. 44/2015 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi Sleman, yang didalamnya mencakup 8 area perubahan yaitu: manajemen perubahan, penataan perundang-undangan, organisasi, tata laksana, manajemen SDM aparatur, akuntabilitas, pengawasan, & pelayanan publik

– Dalam hal Pelayanan Publik, Pemkab Sleman telah memiliki Perbup No. 19/2013 tentang Pelayanan Publik Sleman, Perbup No. 22/2013 tentang SOP, dan Perbup No. 23 tentang SP, dan Membentuk Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu sebagai lembaga Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kab Sleman

– Dalam bidang Manajemen SDM Aparatur juga telah mengatur tetang Penerimaan CPNS berbasis komputer (CAT),

– Untuk Manajemen kinerja kami telah membentuk Forum Akselerasi Kinerja; dan membuat Integrasi SIM Perencanaan, Anggaran, Pelaporan Akuntabilitas Kinerja; serta menyusun anggaran kinerja berbasis akrual.

Terkait dengan keberadaan organisasi KORPRI sebagai organisasi profesi pegawai pemerintah yang memiliki anggota yang besar, Dalam agenda Politik Pemilu Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati pada tanggal 9 Desember 2015, KORPRI tentunya sesuai dengan aturan berlaku yaitu anggota KORPRI tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan politik oleh pihak manapun, baik internal

pemerintah ataupun oleh pihak eksternal. Untuk itu KORPRI Kabupaten Sleman beserta anggotanya, sesuai dengan Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengikat para anggotanya (PNS), bersikap netral. Meskipun demikian netral tidak berarti “diam”. Peran yang harus dilakukan seluruh anggota KORPRI Kabupaten Sleman mempunyai kewajiban untuk mendorong suksenya Pilihan Kepala Daerah pada tanggal 9 Desember 2015. Secara kongkrit bentuk peran yang dilakukan adalah mendorong masyarakat dilingkungannya untuk menggunakan hak pilihnya, demi terciptanya proses demokrasi sesuai UU No. 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah, yang dalam penjelasannya menyatakan: dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah diterapkan prinsip demokrasi.

Kedepan tantangan yang dihadapi Korpri akan semakin berat, diantaranya adalah mendorong perubahan mindset dan sikap PNS yang senantiasa menerapkan prinsip-prinsip good governance,

meningkatkan etos kerja PNS dan peningkatan kesejahteraan anggota. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Sleman akan tetap mendorong agar KORPRI dengan seluruh anggotanya semakin mampu menggali ide-ide yang kreatifnya, sehingga KORPRI akan lebih memberikan kontribusinya untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sleman.

Selain itu seluruh anggota KORPRI diharapkan untuk dapat meningkatkan responsifitas terhadap program dan kegiatan yang dicanangkan KORPRI Sleman, agar penyelenggaraan program dan kegiatan dapat berjalan dengan optimal.

2

Bulletin KORSA 2015

Sekapur Sirih

Datar Isi

Buletin

KORSA

Sekretaris Dewan Pengurus KORPRI B. Endang Kusmawati, S.Sos

P

uji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Buletin KORSA hadir kembali dengan sejumlah liputan dan artikel yang menyuguhkan informasi tentang kegiatan KORPRI Kabupaten Sleman yang dikemas secara informatif bagi pembaca.

Edisi kali ini Buletin KORSA menyajikan liputan kegiatan HUT ke 44 KORPRI dai Kabupaten Sleman dan beberapa artikel yang dapat menyegarkan kembali tentang tujuan dan semangat korsa anggota KORPRI Kabupaten Sleman. Pada tanggal 9 Desember beberapa waktu yang lalu Kabupaten Sleman telah melaksanakan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati periode 2015-2020, dan hamper bersamaan dengan event tersebut KORPRI Kabupaten Sleman memperingati hari ulang tahunnya yang ke 44. Kedua momentum tersebut merupakan momen yang strategis bagi kita semua untuk mengevaluasi diri sebagai salah satu dasar untuk peningkatan organisasi untuk menjadi lebih baik.

Diharapkan sejumlah artikel yang disajikan dapat menjadi referensi kita dalam melakukan evaluasi diri profesionalitas kita sebagai Pegawai Negeri Sipil sebagaimana profesionalitas yang diamatkan dalam Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), dan juga sebagai bentuk implementasi dari dalam melaksanakan Reformasi Birokrasi di Kabupaten Sleman. Pelaksanaan rangkaian HUT ke 44 KORPRI Kabupaten Sleman juga disajikan dalam bentuk liputan dan juga dikemas dalam bentuk HUT KORPRI dalam Lensa berbentuk poto-poto moment kegiatan.

Kami berharap HUT KORPRI ke 44 dapat menggugah semangat dan memperkokoh jiwa korsa dan lebih memantabkan diri dalam membentuk profesionalisme kita dalam mengemban tugas sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat sesuai dengan tema HUT ke 44 KORPRI Tahun 2015, “Dengan Memperkokoh Netralitas dan Profesionalitas, KORPRI Siap Menyukseskan Program Nawa Cita Melalui Gerakan Ayo Kerja Menuju Terwujudnya Kualitas Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat”.

Dirgahayu ke 44 KORPRI, semoga sajian informasi dalam Buletin KORSA ini selalu dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan anggota KORPRI dan masyarakat Sleman baik lahir maupun batin.

Pelindung: Penjabat Bupati Sleman Pembina: Drs. Iswoyo Hadiwarno R. Djoko Handoyo, S.H. Penanggungjawab: B. Endang Kusmawati Redaksi: Sri Widaryanti Wartono, B.A. Aris Herbandang, S.IP Nima Hikmawati A.Md Tri Sunu Yulianto S.Sos, MT Ivhal Ilyas, S.Sos Fotografer: Supardono Hermantara Dwi Laksana Distribusi: Aris Munandar Alamat: Jl. Candisari No. 2, Beran, Tridadi,

Sleman, DI Yogyakarta 55511 Telp. (0274) 7494447

Percetakan:

Redaksi menerima naskah opini atau ide-ide menarik dari pembaca dengan syarat tidak menyangkut SARA. Naskah harap diketik rapi dan dikirimkan ke Redaksi KORSA. Tim Redaksi berhak mengedit tulisan tanpa mengubah substansi. Naskah yang tidak dimuat tidak dikembalikan

Korpri Jadi Ujung Tombak Reformasi Birokrasi ...

Kegiatan HUT KORPRI ke-44 Kabupaten Sleman tahun 2015 ...

Perjalanan Kode Etik Korpri ...

Reformasi dan Netralitas Birokrasi Dalam 44 Tahun KORPRI

Kabupaten Sleman ...

Sinergitas Pemerintah Dan Korpri Kabupaten Sleman Dalam

Mewujudkan Kesejahteraan Pegawai ...

3

4

6

7

(3)

6

Bulletin KORSA 2015

Beberapa pekan ini banyak media mewartakan tentang politisi nasional yang telah melakukan pelanggaran kode etik. Isu pelanggaran kode etik tersebut seakan menjadi trending topic baik di dunia maya maupun dalam obrolan-obrolan nyata dikeseharian masyarakat. Kata “kode etik” dari judul-judul berita diberbagai media yang sempat hangat menarik perhatian saya untuk membahas kode etik, tetapi dalam kontek yang relevan dengan profesi saya sebagai PNS, tidak dalam konteks polemik yang terjadi di kalangan politisi Senayan.

Beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 29 November, seluruh pegawai negeri di republik ini memperingati Hari Ulang Tahun ke 44 Korps Pegawai Republik Indonesia. Tidak ketinggalan KORPRI Kabupaten Sleman juga merayakannya dengan berbagai kegiatan dari penyelenggaraan kegiatan sosial, olahraga, pengucapan Panca Parsetya KORPRI, sampai dengan menyelenggarakan kegiatan lomba kesenian berupa paduan suara dan olah suara tunggal maupun duet.

Kemeriahan peringatan hari ulang tahun tersebut merupakan bentuk

gambaran dari aktifnya organisasi profesi Pegawai Negeri di lingkungan Kabupaten Sleman. Hal ini dapat diartikan bahwa Organisasi KORPRI sebagai organisasi profesi PNS di Kabupaten Sleman bukan sekedar wadah yang pasif saja, tetapi merupakan organisasi yang mampu memberi ruang dan menggerakan anggotanya untuk berkreasi dan berekspresi dalam momen hari jadi organisasinya.

Setiap profesi memiliki kode etik profesional yang harus dipatuhi. KORPRI sebagai organisasi yang hidup/aktif tentunya memiliki kode etik sebagai suatu sistem norma, nilai dan juga aturan tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang harus dilakukan anggotanya sebagai sosok profesional dalam lingkup profesinya. Dengan kata lain kode etik menyatakan suatu pola aturan yang menjadi pedoman etis anggotanya dalam berperilaku. Keberadaan pola aturan tersebut dibuat untuk melindungi anggota organisasi dari tindakan-tindakan yang tidak profesional. Sekelumit Sejarah Kode Etik KORPRI

Secara historis, KORPRI terbentuk pada tanggal 29 Nopernber 1971 bertolak

dari latar belakang bahwa dengan kondisi pegawai yang terkotak-kotak dalam berbagai kelompok idiologi, tidak akan mungkin menjalankan tugas pemerintahan secara profesional. Dengan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971 tanggal 29 Nopember 1971 dibentuk Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) sebagai satu-satunya wadah untuk menampung kegiatan para anggotanya di luar kedinasan namun juga menjadi wadah yang bebas dari pengaruh partai politik dan politik praktis.

KORPRI sebagai suatu organisasi, dalam MUNAS I KORPRI tahun 1978, telah menetapkan Kode Etik KORPRI berupa Sapta Prasetya KORPRI yang didalamnya memuat 7 (tujuh) butir Kode Etik KORPRI. Sapta Prasetya KORPRI. Dalam perkembangannya Kode Etik KORPRI dilakukan penyempurnaan, tepatnya pada saat penyelenggaraan MUNAS VII KORPRI tahun 2009.

Belajar dari pengalaman masa lalu dan sesuai dengan tuntutan reformasi untuk melakukan restrukturisasi dan reorganisasi, KORPRI menyempurnakan paradigmanya sebagai lembaga yang profesional, netral, dan sejahtera. Pada MUNAS VII KORPRI tahun 2009 dan munas VIII tahun 2015, Sapta Prasetya KORPRI diubah dan disempurnakan menjadi Panca Prasetya KORPRI. Hingga saat ini, Kode Etik KORPRI dinamakan Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia.

Sebagaimana terkandung dalam 5 (lima) butir Panca Prasetya KORPRI, maka kedudukan setiap anggota KORPRI adalah: insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; warga negara yang nasionalis, setia dan taat kepada NKRI yang berdasar Pancasila dan UUD 1945; dalam profesinya merupakan unsur aparatur Negara, abdi negara dan abdi masyarakat yang profesional yang berkuwajiban untuk mengutamakan kepentingan negara, memelihara persatuan dan kesatuan bangsa; menjaga kesetiakawanan korps; serta menjadi pejuang dalam menegakkan kejujuran dan keadilan . Oleh karena itu, sikap dan perilaku setiap anggota KORPRI mencerminkan jati diri KORPRI sebagaimana dirumuskan dalam Panca Prasetya KORPRI. (BND)

PERJALANAN KODE ETIK KORPRI

3

Bulletin KORSA 2015

PNS Kabupaten Sleman mau tidak mau, suka tidak suka terhimpun dalam satu wadah yang disebut KORPRI (Korps Pegawai Republik Indonesia). Wadah tersebut adalah untuk meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan masyarakat dan berperan aktif dalam pembangunan dan kemajuan Kabupaten Sleman. KORPRI sebagai lembaga dituntut untuk menjaga profesionalisme, oleh karena itu dibutuhkan dukungan, komitmen dari anggota KORPRI dan pembenahan manajemen organisasi KORPRI itu sendiri. Tanpa adanya profesionalisme, KORPRI akan tergerus oleh perubahan zaman dan kekuatan KORPRI akan berangsur pudar. Pentingnya profesionalisme dalam Reformasi Birokrasi

Selama lebih dari empat dekade, KORPRI tampil sebagai organisasi profesi yang tetap menunaikan tugas kedinasannya secara lebih professional sesuai tuntutan dan perkembangan zaman. KORPRI dapat menampilkan posturnya sebagai penopang birokrasi pemerintahan untuk mendukung suksesnya agenda pembangunan. Dedikasi dan komitmen para anggota KORPRI bersama-sama seluruh elemen bangsa telah mampu mendorong ekonomi kita tetap tumbuh, kesejahteraan rakyat terus meningkat dan pelayanan publik berjalan lebih baik, lebih murah dan lebih cepat. Profesionalisme dan netralitas dalam pelaksanaan reformasi birokrasi sangat penting bagi tercapainya keberhasilan pembangunan nasional, utamanya untuk menjaga stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sudah menjadi tugas yang melekat bagi PNS untuk meningkatkan komitmen pemberian pelayanan publik yang lebih baik bagi masyarakat. Keberadaan KORPRI di Kabupaten Sleman pada khususnya dan KORPRI di seluruh Indonesia pada umumnya hendaknya menjadikan KORPRI tidak hanya sebagai jargon atau slogan belaka, tetapi harus diwujudkan dalam karya yang nyata sebagai abdi negara, abdi masyarakat yang selalu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Untuk dapat bersikap profesional, setiap anggota KORPRI harus mau bekerja keras, berproses dan tekun. Berproses artinya terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri, baik melalui pendidikan maupun pelatihan teknis.

Posisi strategis KORPRI ke depan tantangannya akan semakin besar yaitu mengawal pemerintahan berdasarkan regulasi yang ada. PNS sebagai penyelenggara pemerintahan atau aparatur negara juga harus menjadi pelayan masyarakat. Penyelenggaraan negara ini disebut birokrasi dan pelakunya adalah birokrat dituntut menjadi profesional, adapun syarat untuk menjadi profesional adalah :

1. Memiliki kompetensi

2. Memiliki etika atau kode etik dalam KORPRI kode etik adalah Panca Prasetya KORPRI

Profesionalisme Menjadi Syarat Penting Untuk Mensukseskan Birokrasi

Orang yang bekerja profesional adalah orang yang bekerja dengan kompetensi tertinggi yang dimiliki dan secara proporsional sesuai dengan tugas pokok fungsi (tupoksi) dan sesuai dengan norma yang berlaku. Dengan demikian akan diperoleh hasil atau output yang ditetapkan sesuai dengan target.

Profesionalisme KORPRI diimplementasikan dalam bentuk kesiapan, penguasaan pengetahuan dan keterampilan personil untuk melaksanakan tugas-tugas negara sesuai dengan harapan negara dan masyarakat. Upaya lain yang harus diutamakan adalah memelihara dedikasi, integritas dan loyalitas yang tinggi dalam melaksanakan tugas, menampilkan KORPRI sebagai organisasi kedinasan yang professional. Profesionalisme dan netralitas dalam pelaksanaan reformasi birokrasi sangat penting bagi tercapainya keberhasilan pembangunan nasional, utamanya dalam stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di seluruh tanah air.

Reformasi birokrasi merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan

perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya aparatur. Reformasi birokrasi merupakan langkah awal untuk mencapai good governance. Reformasi birokrasi merupakan langkah awal untuk mencapai kemajuan sebuah negara. Mereformasi birokrasi sudah saatnya dilakukan dengan tuntutan situasi dan kondisi saat ini dimana birokrasi dituntut untuk dapat melayani masyarakat secara cepat, tepat dan profesional. Oleh karena itu, profesionalisme menjadi syarat penting untuk menyukseskan birokrasi.

KORPRI Menjadi Rujukan Aparatur Negara yang Berwibawa

Setiap anggota KORPRI tidak boleh malas belajar dan terus meningkatkan kompetensi diri. Untuk itu, KORPRI Kabupaten Sleman harus terus mengembangkan kegiatan pelatihan guna mendukung peningkatan kapasitas organisasinya. Dengan begitu, semangat pengabdian dan profesionalisme akan menjadi dasar untuk mewujudkan reformasi birokrasi. Tantangan zaman menuntut anggota KORPRI dapat melaksanakan pekerjaan secara professional, maka tidak ada keluhan apabila dipindahtugaskan, apapun tugasnya dimanapun penempatannya bila mampu bersikap secara professional maka hasilnya tidak akan mengecewakan dan selalu baik. Apapun situasi dan tantangan yang dihadapi, anggota KORPRI tidak perlu takut dan harus siap menghadapinya.

Untuk menjadi sukses itu perlu proses dan tidak bisa instan karena dibutuhkan waktu pengalaman dan tekad untuk terus memperbaiki diri menjadi insan yang jauh lebih baik. Apabila anggota KORPRI mampu bersifat professional, maka kesejahteraan anggota KORPRI juga akan sejalan. Dengan kesejahteraan yang telah diperoleh, maka secara otomatis akan meningkatkan produktifitas kerjanya. Melalui berbagai kegiatan, KORPRI Kabupaten Sleman juga turut berpartisipasi dalam upaya untuk mengokohkan fungsi KORPRI sebagai perekat dan pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga anggota KORPRI menjadi abdi negara dan abdi masyarakat yang selaku memberikan pelayanan prima kepada masyarakat secara proporsional sekaligus dapat mendukung keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi.

Anggota KORPRI pun diharapkan mewujudkan birokrasi yang bersih, efisien, efektif, transparan dan akuntabel. Meningkatkan budaya anti korupsi, menciptakan birokrasi yang cerdas, cepat, profesional dan responsif. Menunjukkan keteladanan sebagai aparatur negara yang bersih dan berwibawa.

(4)

5

Bulletin KORSA 2015

lomba memasak nasi goreng bagi pejabat putra, dan lomba pengucap Panca Prasetya KORPRI. Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para anggotanya, KORPRI juga melaksanakan kegiatan pembinaan rohani agama Islam dan pembinaan rohani agama Katholik/Kristen Protestan. Untuk meningkatkan kinerja bagi PNS, KORPRI Kab. Sleman mengadakan kegiatan motivasi agar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik dan dengan hasil optimal. Pada peringatan HUT ke-44 KORPRI tahun 2015 juga dilaksanakan siaran dialog sembada di TVRI Jogja secara live dan juga siaran radio di UTY FM.

Berikut kami sampaikan hasil kejuaraan lomba/pertandingan olahraga HUT ke-44 KORPRI tahun2015:

1. Tenis meja beregu putra - Juara I : Dinas Pertanian - Juara II : UPT Yandik Turi - Juara III : Sekretariat DPRD - Juara IV : UPT Yandik Mlati 2. Tenis meja beregu putri

- Juara I : PD BPR Bank Sleman - Juara II : Kecamatan Cangkringan - Juara III : UPT Yandik Pakem - Juara IV : UPT Yandik Minggir 3. Bulu Tangkis Putra

- Juara I : UPT Yandik Depok - Juara II : UPT Yandik Pakem - Juara III : UPT Yandik Sleman - Juara IV : UPT Yandik Berbah 4. Futsal Putra

- Juara I : Dinas Hubkominfo - Juara II : BNN Kab. Sleman - Juara III : Kecamatan Godean - Juara IV : PDAM Sleman 5. Futsal Putri

- Juara I : DPKAD

- Juara II : Kecamatan Depok - Juara III : Kecamatan Seyegan - Juara IV : UPT Yandik Kalasan 6. Tenis Lapangan Ganda putra - Juara I : UPT Yandik Kalasan A

(Harda Widiantoro & Suratno)

- Juara II : Badan Pertanahan Nasional (BPN) C (Drs. Suwito & Sutarno) - Juara III : Kecamatan Depok

(Drs. Budiharjo & Subandiyo, S.Pd.Jas) - Juara IV : Sekretariat DPRD

(Heru Joko Indarto, SH & C. Wibisono Tanggono, SH) 7. Catur perorangan putra

- peringkat I : Sumaryono (SMKN 1 Godean) - peringkat II : Agus D.S

(Dukuh Kendal Turi) - peringkat III : Sutikno (SMPN 3 Sleman) - peringkat IV : Sutarno (SMAN 1 Kalasan) - peringkat V : Anton Yusufi (Kec. Mlati) - peringkat VI : S. Wibisono

(SMPN Seyegan) - peringkat VII : Bambang Utoro

(Dinas Dikpora) - peringkat VIII: Jayus (Kec. Seyegan) - peringkat IX : Marjana (Kec. Seyegan) - peringkat X : Wijiharji

(SMPN 1 Ngemplak) 8. Bola Voli Putra

- Juara I : UPT Yandik Depok - Juara II : UPT Yandik Sleman

- Juara III : PDAM Sleman - Juara IV : UPT Yandik Seyegan

Untuk mendukung keistimewaan Jogjakarta KORPRI Kab. Sleman mengadakan lomba permainan tradisional yaitu pertandingan gobak sodor, lomba bakiak, lomba sepak takraw, dan lomba egrang, adapun pemenangnya adalah sebagai berikut:

9. Lomba Gobak Sodor

- Juara I : UPT Yandik Moyudan - Juara II : UPT Yandik Seyegan - Juara III : UPT Yandik Ngaglik 10. Lomba Bakiak

- Juara I : BNN (B)

- Juara II : UPT Yandik Moyudan - Juara III : Sat Pol PP

11. Lomba Sepak Takraw

- Juara I : UPT Yandik Gamping - Juara II : UPT Yandik Depok - Juara III : Dinas Dikpora 12. Lomba Egrang

- Juara I : Bp. Basuni

(UPT Cangkringan) - Juara II : Bp. Andi Bardan

(UPT Ngaglik) - Juara III : Bp. Agus Nurahman

(UPT Pakem) 13. Lomba Paduan Suara

- Juara I : UPT Yandik Kalasan - Juara II : UPT Yandik Mlati - Juara III : UPT Yandik Berbah - Harapan I : UPT Yandik Ngaglik - Harapan II : UPT Yandik Turi 14. Lomba nyanyi tunggal - Juara I : Drs. Sudirman

(UPT Yandik Tempel) - Juara II : Iwan Pratama

(Dinas Dikpora) - Juara III : Lilis Nurmanti, A.Ma

(UPT Yandik Mlati) - Harapan I : Sapta Wahyuningsih

(UPT Yandik Berbah) - Harapan II : Ida Noorhayati M., S.Pd.

AUD (UPT Yandik Sleman) 15. Juara masak nasi goreng

- Juara I : Sukarno, SH, M.Si (setda) - Juara II : Dakiri, S.Sos, M.Si (BKD) - Juara III : drg. Isa Dharmawidjaja,

M.Kes (RSUD Prambanan) - Harapan I : Aprilianto, S.Hut, MT

(Din. Pertanian, Perikanan dan Kehutanan)

- Harapan II : Sumidi (Kec. Mlati)

16. Lomba Pengucap Panca Prasetya KORPRI

- Juara I : UPT Yandik Gamping - Juara II : UPT Yandik Cangkringan - Juara III : PDAM Sleman

- Harapan I : Setda Sleman - Harapan II : Kecamatan Depok

Pada PORPRIDA DIY Tahun 2015, kontingen KORPRI Kab. Sleman memperoleh juara umum, dengan prestasi sebagi berikut:

1. Futsal Putri : Juara I 2. Tenis Lapangan : Juara I 3. Futsal Putra : Juara II 4. Bola Voli Putra : Juara II 5. Catur Putra : Juara II 6. Bulu Tangkis : Juara IV 7. Tenis Meja : Juara IV

4

Bulletin KORSA 2015

Kegiatan HUT KORPRI ke-44

Kabupaten Sleman tahun 2015

Untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke 44 yang jatuh pada tanggal 29 November 2015, Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar berbagai kegiatan dan acara.

Pada peringatan HUT KORPRI tahun ini, KORPRI Kabupaten Sleman menggelar berbagai kegiatan yang dibuat semeriah mungkin, sehingga peringatan tahun ini lebih semarak dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada peringatan HUT Korpri tahun 2015 ini memiliki arti penting dan strategis dalam menata diri dan menjaga kesehatan jasmani dan rohani setiap anggota melalui pembinaan olahraga dan rohani.

Selain itu, KORPRI berupaya terus menerus meneguhkan fungsinya sebagai perekat dan pemersatu Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan memantapkan jiwa korps, meningkatkan soliditas dan solidaritas antar anggota. Dengan diundangkannya UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, bahwa Aparatur Sipil Negara berhimpun dalam satu wadah Korps Profesi Pegawai Aparatur Sipil Negara Republik Indonesia. Tema yang diangkat pada HUT KORPRI tahun 2015 ini adalah “Dengan memperkokoh netralitas dan profesionalitas, KORPRI siap menyukseskan program Nawa Cita melalui gerakan ayo kerja menuju terwujudnya kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat”.

Tujuan peringatan HUT KORPRI ke-44 tahun 2015 ini adalah untuk meningkatkan semangat nasionalisme untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa guna memperkokoh NKRI, meningkatkan soliditas dan solidaritas serta rasa kesetiakawanan anggota KORPRI di seluruh Indonesia sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), berperan serta menjaga stabilitas dan keamanan lingkungan, dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani setiap anggota KORPRI melalui pembinaan olahraga dan rohani

secara terus menerus, dan meningkatkan kepedulian sosial dalam bentuk bhakti sosial.

Referensi

Dokumen terkait

Melalui penyediaan dalam kabupaten ini dapat diketahui seberapa besar jumlah setiap komoditas pangan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat melalui pemakaian dalam

Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisien regresi 0,008 dan nilai signifikansi 0,849, karena nilai signifikansi >0,05 maka disimpulkan bahwa aktiva pajak

(2) Wajib retribusi pasar grosir dan/atau pertokoan adalah orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk

Shafira Laras Persada Cabang Medan ini mempengaruhi semakin eratnya persaudaraan yang terjadi dalam lingkungan kerja perusahaan dan memiliki komunikasi yang baik sehingga

Tanin merupakan senyawa utama dari tumbuhan bakau ( Rhizopora apiculata ) yang diketahui dapat menangkal efek stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal

Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan orang tua tentang autisme dengan pola konsumsi gluten dan kasein pada anak autis, antara pengetahuan orang tua tentang autisme

Pada Gambar4.13diketahui unsur yg dominan yang terdapat pada keramik berpori berbasis tanah lempung dan serbuk kulit kakao yang diaktivasi pada suhu 1000 0 C. yaitu O

Tahap ini dilakukan untuk menjamin bahwa sistem yang telah dibangun mempunyai standart hasil sesuai rancangan sistem yang sebelumnya telah dibuat. Pendekatannya