• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV RKPD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " BAB IV RKPD"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, isu strategis internal maupun eksternal berupa kekuatan, kelemahan, tantangan, dan peluang yang dihadapi Pemerintah Kota Tebing Tinggi, dan mempertimbangkan keberagaman budaya yang hidup dalam masyarakat, isu-isu strategis dan fenomena anomali iklim akhir-akhir ini, evaluasi pembangunan tahun 2010, dan tahun 2011, serta perumusan permasalahan dan tantangan pada tahun 2013 yang merupakan tahun pertama pelaksanaan RPJMD Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016, maka untuk tahun 2012 ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan tahun 2013 yang mengacu kepada Visi Pemerintahan Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016, yakni MEWUJUDKAN MASYARAKAT KOTA TEBING TINGGI YANG BERIMAN, BERTAQWA, MAJU, SEJAHTERA,

MANDIRI, BERKEADILAN DALAM KEBHINEKAAN.

Dalam rangka mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan tersebut diatas, maka untuk kerangka perencanaan pembangunan daerah tahun 2013 diperlukan kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik yang merupakan urusan wajib maupun urusan pilihan.

(2)

Tabel 4.1.

Hubungan Visi/Misi, Agenda dan Tujuan/Sasaran Pembangunan

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

Visi :

Mewujudkan Masyarakat Kota Tebing Tinggi Yang Beriman, Bertaqwa, Maju, Sejahtera, Mandiri, Berkeadilan Dalam Kebhinekaan

1 Misi-1:

Menyelenggarakan pembinaan mental spiritual masyarakat, sumber daya aparatur untuk mewujudkan insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan sumber daya aparatur dan masyarakat di Kota Tebing Tinggi

1. Meningkatkan kualitas mental spriritual masyarakat dan sumber daya aparatur dan terwujudnya masyarakat madani, yang bertaqwa dan menjunjung tinggi nilai-nilai

keagamaan dan akhirnya

terwujudnya kota yang aman, nyaman, ramah, tertib, beretika dan bermartabat

(3)

2. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial sumber daya aparatur dan masyarakat di Kota Tebing Tinggi

1. Menciptakan kehidupan masyarakat dan aparatur yang harmoni dalam keberagaman

2 Misi-2:

Menyelenggarakan pendidikan yang lebih berkualitas, secara terpadu, merata, terjangkau, dan memiliki wawasan kebangsaan

1) Mewujudkan pendidikan yang berkualitas, terselenggara secara terpadu, merata, terjangkau dan

dimilikinya wawasan

kebangsaan pada tenaga

Pendidik dan tenaga

kependidikan dan pelajar mulai dari usia dini hingga Perguruan Tinggi;

1. Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap budaya baca dalam rangka menciptakan masyarakat yang cerdas, sehat dan mandiri.

2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan budaya yang berwawasan kebangsaan melalui wajib belajar 12 Tahun, yang dimulai dari tenaga kependidikan, pendidik, peserta didik yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari usia dini sampai Perguruan Tinggi dapat terjangkau dan merata;

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

(4)

optimal, kesejahteraan, dan perlindungan anak;

4. Menurunnya angka putus sekolah

5. Meningkatnya angka melanjutkan;

6. Meningkatnya proporsi pendidik yang memenuhi kualifikasi akademik dan standar kompetensi; 7. Meningkatnya rasio guru/murid;

8. Menurunnya angka buta aksara penduduk berusia 15 tahun ke atas; 9. Meningkatnya prestasi pelajar dan

masyarakat di bidang olah raga guna menciptakan atlet-atlet yang berprestasi baik di tingkat provinsi maupun nasional;

10. Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah.

2) Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan dan meningkatnya mutu dan kualitas pendidikan masyarakat

1. Meningkatkan akses masyarakat ke pelayanan pendidikan yang bermutu dan terjangkau

2. Meningkatnya lembaga pendidikan kejuruan untuk menciptakan tenaga yang siap pakai

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

(5)

antar wilayah, gender dan sosial ekonomi serta antar satuan pendidikan;

4. Meningkatnya kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan perguruan tinggi negeri dan swasta yang berprestasi baik dalam maupun luar negeri;

5. Tersedianya bantuan bagi pendidikan.

3) Meningkatkan sarana dan

prasarana pendidikan 1. Meningkatnya rasio ketersediaansekolah per penduduk usia sekolah 2. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan

3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sekolah bertaraf

Internasional melalui

pengembangan dan pembangunan sekolah-sekolah berbasis Teknologi Informatika

4. Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas budaya lokal dalam memperkaya khazanah budaya bangsa

1. Melestarikan budaya lokal, kearifan local (Local Wisdom) dan budaya bangsa melalui pertunjukan seni dan budaya bangsa

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

(6)

kearifan lokal.

3. Meningkatkan peran serta pemerintah dan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan budaya

5. Mewujudkan kemajuan dan

kesejahteraan masyarakat 1. Meningkatnya pemberian bantuanbeasiswa bagi siswa yang kurang mampu

2. Meningkatnya pemberian beasiswa kepada tenaga pendidik guna meningkatkan kualitas SDM tenaga pendidik yang berprestasi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

3 Misi ke-3

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas

hidup untuk mewujudkan

masyarakat sehat, cerdas dan berkualitas

1. Meningkatkan pelayanan

kesehatan dan menjaga kualitas lingkungan agar terwujudnya masyarakat sehat, cerdas dan berkualitas;

1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat mulai dari bayi-balita

sampai dewasa serta

terselenggaranya pelayanan kesehatan dan KB yang mudah, murah, berkualitas

2. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang nyaman dan terjaga

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

2. Meningkatkan akses masyarakat

(7)

dan meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat

sarana pelayanan kesehatan;

2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

4 Misi ke-4

Meningkatkan pembangunan Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa yang memiliki sumber daya masyarakat yang produktif, memiliki innovasi dan kreatif yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan;

1. Meningkatkan pembangunan Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa yang memiliki sumber daya masyarakat yang produktif, memiliki innovasi dan kreatif yang berorientasi pada

pemberdayaan ekonomi

kerakyatan

1. Terwujudnya Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa dengan memanfaatkan potensi lokasi yang strategis sebagai titik sentral segi tiga emas.

2. Meningkatkan pelaku usaha di sektor jasa

3. Menjalin kerjasama sharing transportasi antar daerah hinterland dengan pemerintah Kota Tebing Tinggi

4. Penegakan Peraturan Daerah 5. Meningkatnya ketersediaan

pangan

6. Meningkatnya system distribusi pangan

7. Meningkatnya akses pangan keluarga miskin

8. Meningkatnya mutu dan keamanan pangan

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

(8)

10. Meningkatnya pengembangan pertanian perkotaan

2. Meningkatkan daya saing dan

kinerja ekonomi wilayah 1. Meningkatnya daya saing produkdaerah 2. Inflasi yang rendah di bawah dua

digit.

3. Tingkat pertumbuhan ekonomi per tahun 6 %.

4. Meningkatnya pedapatan daerah rata-rata 10 % per tahun

5. Meningkatnya pendapatan

perkapita 5 Misi ke-5

Menyelenggarakan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana secara terkoordinasi dengan titik berat pada penanggulangan banjir;

1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur, sarana dan

prasarana secara lebih

terkoordinasi dan mewujudkan Kota Tebing Tinggi yang bebas banjir

1. Terwujudnya Kota Tebing Tinggi yang bebas banjir dan infrastruktur yang berkualitas, misalnya akses jalan, sarana drainase, pasar dan terminal;

2. Meningkatnya pengelolaan lingkungan hidup perkotaan

1. Tersedianya infrastruktur, sarana dan prasarana yang berkualitas dan terdistribusi secara merata ke seluruh wilayah kota

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

(9)

standard pengelolaan lingkungan hidup dalam pembangunan, aktivitas sosial maupun ekonomi;

3. Tertatanya transportasi dan lalu lintas perkotaan.

6 Misi ke-6

Melaksanakan Pembinaan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) secara terpadu menyeluruh dan mensejahterakan masyarakat melalui pemanfaatan usaha yang memiliki prospek;

1. Pemulihan Ekonomi Daerah Melalui Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM), koperasi dan sektor industri;

1. Meningkatnya jangkauan pelayanan

kredit bagi koperasi dan UMKM;

2. Meningkatnya kapasitas dan

kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM);

3. Meningkatnya pendidikan,

pelatihan dan penyuluhan perkoperasian bagi anggota dan pengelola koperasi, serta calon anggota dan kader koperasi semakin efektif;

4. Meningkatnya Pendidikan dan

Pelatihan kepada pelaku UMKM

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

5. Meningkatnya jumlah koordinasi,

(10)

penanggulangan kemiskinan di bidang keuangan mikro dan pemanfaatan TTG (Teknologi Tepat Guna)

6. Pengembangan Sarana dan

prasarana Distribusi Perdagangan

7. Menjaga fungsi dan keberadaan

serta efisiensi pasar tradisional

8. Meningkatnya perlindungan

konsumen dan pengamanan perdagangan

7 Misi ke-7

Menyelenggarakan peningkatan kualitas sumber daya aparatur dan sumber daya masyarakat untuk meningkatkan daya saing dan kesempatan kerja;

1. Meningkatkan sumber daya aparatur dan sumber daya masyarakat yang mampu memiliki daya saing untuk memperoleh kesempatan kerja

1. Meningkatnya Sumber Daya Aparatur dalam melaksanakan tugas secara berkualitas

2. Meningkatnya sumber daya masyarakat sehingga mampu bersaing untuk mendapatkan kesempatan kerja;

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

2. Meningkatkan Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

1. Meningkatnya kualitas hidup dan peran serta perempuan dalam pembangunan;

2. Meningkatkan Implementasi PUG

(11)

pembangunan

3. Meningkatkan keberdayaan lembaga kemasyarakatan

1. Meningkatnya peran serta lembaga

kemasyarakatan dalam

pembangunan

8 Misi ke-8

Menyelenggarakan pembangunan, pembinaan sosial kemasyarakatan secara berkeadilan, taat azas, taat prosedure dengan menjunjung tinggi tertib hukum

1. Meningkatkan penyelenggaraan pembangunan, pembinaan sosial kemasyarakatan secara taat asas dan taat hukum

1. Terwujudnya pembangunan,

pembinaan sosial kemasyarakatan dengan secara berkeadilan;

2. Meningkatnya pemenuhan hak dasar terutama bagi masyarakat miskin dan termarjinalkan agar pembangunan semakin inklusif dan berkeadilan;

2. Meningkatnya tingkat

Akuntabilitas Tata Kelola Pemerintah dan kesadaran hukum bagi masyarakat

1. Meningkatnya Akuntabilitas tata kelola Pemerintahan

2. Meningkatnya Standar Pelayanan Minimal (SPM);

3. Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat;

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

(12)
(13)

Berdasarkan perkembangan pelaksanaan pembangunan yang sudah berjalan sampai dengan saat ini dan memperhatikan analisis lingkungan internal yang mencakup kekuatan, kelemahan dan lingkungan eksternal mencakup peluang dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan RPJMD Kota Tebing Tinggi Tahun 2012-2016, dan pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun 2012, serta perumusan permasalahan dan tantangan tahun 2013, yang telah disajikan pada Bab-II, maka ditetapkan isu strategis pembangunan Kota Tebing Tinggi sebagai berikut :

Tabel 4.2.

Isu Strategis Pembangunan Kota Tebing Tinggi

RPJMD Tahun 2011-2016 RKPD Tahun 2012 RKPD Tahun 2013

1. Pemerintahan 1 .Pemerintahan 1. Pemerintahan

a. Peningkatan kualitas dan integritas sumber daya aparatur dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi dan good governance

b. Penataan peraturan daerah yang tidak sesuai dengan peraturan.

c. Penyederhanaan Prosedur : Penerapan sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik pada pelayanan terpusat satu pintu, pengurangan biaya usaha seperti Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);

d. Peningkatan daya tarik investasi

e. Pengembangan kerjasama antar daerah / pihak ketiga untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik

f. Penyerahan pengelolaan PBB dari pemerintah Pusat kepemerintah Daerah

g. Belum optimalnya pelayanan administrasi pemerintahan dan pelayanan publik.

h. Masih tingginya

ketergantungan pendanaan pembangunan daerah terhadap dana transfer dari pemerintah pusat.

a. Peningkatan kualitas dan integritas sumber daya aparatur dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi dan good governance b. Penataan peraturan daerah yang

tidak sesuai dengan peraturan.

c. Penyederhanaan Prosedur : Penerapan sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik pada pelayanan terpusat satu pintu, pengurangan biaya usaha seperti Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);

d. Peningkatan daya tarik investasi

e. Pengembangan kerjasama antar daerah / pihak ketiga untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik

f. Penyerahan pengelolaan PBB dari pemerintah Pusat kepemerintah Daerah

g. Belum optimalnya pelayanan administrasi pemerintahan dan pelayanan publik.

h. Masih tingginya

ketergantungan pendanaan pembangunan daerah terhadap dana transfer dari pemerintah pusat.

a. Peningkatan kualitas dan integritas sumber daya aparatur dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi dan good governance

b. Penataan peraturan daerah yang tidak sesuai dengan peraturan.

c. Penyederhanaan Prosedur : Penerapan sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik pada pelayanan terpusat satu pintu, pengurangan biaya usaha seperti Tanda Daftar

e. Pengembangan kerjasama antar daerah / pihak ketiga untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik

f. Belum optimalnya pelayanan administrasi pemerintahan dan pelayanan publik.

g. Penyerahan pengelolaan PBB dari pemerintah Pusat kepemerintah Daerah

h. Masih tingginya

ketergantungan pendanaan pembangunan daerah terhadap dana transfer dari pemerintah pusat.

2. Sumber Daya Manusia 2.Sumber Daya Manusia 2.Sumber Daya Manusia

1. Peningkatan kualitas mental spriritual masyarakat dan

1. Peningkatan kualitas mental spriritual masyarakat dan

(14)

RPJMD Tahun 2011-2016 RKPD Tahun 2012 RKPD Tahun 2013

2. Terwujudnya masyarakat madani, yang bertaqwa dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan;

3. Terwujudnya kota yang aman, nyaman, ramah, tertib, beretika dan bermartabat 4. Peningkatan kualitas sumber

daya aparatur

5. Peningkatan kesejahteraan aparatur untuk mendukung pemerintahan yang bersih dan berwibawa

6. Pendidikan dasar untuk semua 7. Pengembangan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berdaya saing

2. Terwujudnya masyarakat madani, yang bertaqwa dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan;

3. Terwujudnya kota yang aman, nyaman, ramah, tertib, beretika dan bermartabat 4. Peningkatan kualitas sumber

daya aparatur

5. Peningkatan kesejahteraan aparatur untuk mendukung pemerintahan yang bersih dan berwibawa

6. Pendidikan dasar untuk semua 7. Pengembangan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berdaya saing

2. Terwujudnya masyarakat madani, yang bertaqwa dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan;

3. Terwujudnya kota yang aman, nyaman, ramah, tertib, beretika dan bermartabat 4. Peningkatan kualitas sumber

daya aparatur

5. Peningkatan kesejahteraan aparatur untuk mendukung pemerintahan yang bersih dan berwibawa

3. Ekonomi 3. Ekonomi 3. Ekonomi

a. Pengembangan pertanian perkotaan (urban farming) dalam penyediaan pangan dan sumber ekonomi masyarakat

b. Optimalisasi pertumbuhan ekonomi pada sektor-sektor yang mampu menyerap tenaga kerja untuk mengantisipasi meningkatnya angkatan kerja

c. Peningkatan daya saing ekonomi untuk mengimbangi pesatnya perkembangan sentra-sentra ekonomi daerah

hinterland

d. Penciptaan dan peningkatan produk-produk unggulan yang berorientasi ekspor

e. Penumbuhan ekonomi kreatif kota

f. Pengentasan kemiskinan

g. Belum seimbangnya antara pertumbuhan angkatan kerja yang besar dengan pertumbuhan kesempatan kerja sehingga menyebabkan munculnya pengangguran yang tinggi

h. Pengembangan sistem pembiayaan yang murah dan efisien untuk mendukung tumbuh kembangnya pelaku usaha ekonomi pada sektor-sektor yang mampu menyerap tenaga kerja untuk mengantisipasi meningkatnya angkatan kerja

c. Peningkatan daya saing ekonomi untuk mengimbangi pesatnya perkembangan sentra-sentra ekonomi daerah

hinterland

d. Penciptaan dan peningkatan produk-produk unggulan yang berorientasi ekspor

e. Penumbuhan ekonomi kreatif kota

f. Pengentasan kemiskinan

g. Belum seimbangnya antara pertumbuhan angkatan kerja yang besar dengan pertumbuhan kesempatan kerja sehingga menyebabkan munculnya pengangguran yang tinggi

h. Pengembangan sistem pembiayaan yang murah dan efisien untuk mendukung tumbuh kembangnya pelaku

a. Pengembangan pertanian perkotaan (urban farming) dalam penyediaan pangan dan sumber ekonomi masyarakat

b. Optimalisasi pertumbuhan ekonomi pada sektor-sektor yang mampu menyerap tenaga kerja untuk mengantisipasi meningkatnya angkatan kerja

c. Peningkatan daya saing ekonomi untuk mengimbangi pesatnya perkembangan sentra-sentra ekonomi daerah

hinterland

d. Penciptaan dan peningkatan produk-produk unggulan yang berorientasi ekspor

e. Penumbuhan ekonomi kreatif kota

f. Pengentasan kemiskinan

(15)

RPJMD Tahun 2011-2016 RKPD Tahun 2012 RKPD Tahun 2013 i. Peningkatan kerjasama antara

lembaga mikro dan perbankan

j. Belum optimalnya

pertumbuhan ekonomi daerah untuk menyerap tenaga kerja sehingga upaya pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan tidak efektif.

i. Peningkatan kerjasama antara lembaga mikro dan perbankan

j. Belum optimalnya

pertumbuhan ekonomi daerah untuk menyerap tenaga kerja sehingga upaya pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan tidak efektif.

i. Peningkatan kerjasama antara lembaga mikro dan perbankan

j. Belum optimalnya

pertumbuhan ekonomi daerah untuk menyerap tenaga kerja sehingga upaya pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan tidak efektif.

4.Sarana dan Prasarana 4. Sarana dan Prasarana 4.Sarana dan Prasarana

a. Pembangunan infrastruktur yang memiliki daya dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum dengan mendorong partisipasi masyarakat.

b. Pengendalian banjir secara terpadu di daerah DAS;

c. Masih rendahnya keterkaitan spasial dan fungsional antara pusat-pusat permukiman dan pusat-pusat pertumbuhan wilayah.

d. Penyediaan infrastruktur dalam rangka pencegahan dan mitigasi bencana alam

e. Penambahan jaringan jalan lingkar baru yang menghubungkan wilayah Kecamatan Padang Hilir dengan Kecamatan Padang Hulu.

f. Tingginya beban jalan (load factor) pada ruas jalan utama g. Relatif masih lemahnya

koordinasi antar SKPD dan antar tingkatan pemerintahan untuk mendukung keserasian pembangunan kota.

h. Belum optimalnya koordinasi penanganan banjir antarinstansi dan pemerintahan serta terbatasnya anggaran daerah untuk penanganan banjir.

a. Pembangunan infrastruktur yang memiliki daya dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum dengan mendorong partisipasi masyarakat.

b. Pengendalian banjir secara terpadu di daerah DAS;

c. Masih rendahnya keterkaitan spasial dan fungsional antara pusat-pusat permukiman dan pusat-pusat pertumbuhan wilayah.

d. Penyediaan infrastruktur dalam rangka pencegahan dan mitigasi bencana alam

e. Penambahan jaringan jalan lingkar baru yang menghubungkan wilayah Kecamatan Padang Hilir dengan Kecamatan Padang Hulu.

f. Tingginya beban jalan (load factor) pada ruas jalan utama

a. Pembangunan infrastruktur yang memiliki daya dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum dengan mendorong partisipasi masyarakat.

b. Pengendalian banjir secara terpadu di daerah DAS;

c. Masih rendahnya keterkaitan spasial dan fungsional antara pusat-pusat permukiman dan pusat-pusat pertumbuhan d. wilayah.Penyediaan

infrastruktur dalam rangka pencegahan dan mitigasi bencana alam

e. Penambahan jaringan jalan lingkar baru yang menghubungkan wilayah Kecamatan Padang Hilir dengan Kecamatan Padang Hulu.

(16)

RPJMD Tahun 2011-2016 RKPD Tahun 2012 RKPD Tahun 2013

5. Lingkungan Hidup 5. Lingkungan Hidup 5. Lingkungan Hidup

a. Pemanfaatan daerah aliran sungai untuk permukiman dan kegiatan lainnya yang berdampak terhadap penurunan daya dukung lingkungan

b. Menyusutnya wilayah/daerah serapan air akibat penggunaan

1. Masih kurangnya kesadaran

pemangku kepentingan

terhadap kelestarian lingkungan yang menyebabkan timbulnya konflik pemanfaatan lahan dan menimbulkan kecenderungan penurunan daya dukung lingkungan.

a. Pemanfaatan daerah aliran sungai untuk permukiman dan kegiatan lainnya yang berdampak terhadap penurunan daya dukung lingkungan b. Menyusutnya wilayah/daerah

serapan air akibat penggunaan

d. Masih kurangnya kesadaran

pemangku kepentingan

terhadap kelestarian lingkungan yang menyebabkan timbulnya konflik pemanfaatan lahan dan menimbulkan kecenderungan penurunan daya dukung lingkungan.

a. Pemanfaatan daerah aliran sungai untuk permukiman dan kegiatan lainnya yang berdampak terhadap penurunan daya dukung lingkungan

b. Menyusutnya wilayah/daerah serapan air akibat penggunaan untuk pemukiman dan

d. Masih kurangnya kesadaran

pemangku kepentingan

terhadap kelestarian

lingkungan yang

menyebabkan timbulnya konflik pemanfaatan lahan dan menimbulkan kecenderungan penurunan daya dukung lingkungan.

8. Utilitas 8. Utilitas 8. Utilitas

a. Penyediaan dan peningkatan cakupan pelayanan air bersih, listrik dan telekomunikasi

b. Belum optimalnya penanganan transportasi dan lalu lintas

sehingga menyebabkan

bercampurnya lalu lintas menerus, regional, dan lokal yang kemudian berdampak pada kesemrawutan lalu lintas dan tingginya angka kecelakaan lalu lintas di kota Tebing Tinggi.

a. Penyediaan dan peningkatan cakupan pelayanan air bersih, listrik dan telekomunikasi

a. Penyediaan dan peningkatan cakupan pelayanan air bersih, listrik dan telekomunikasi

9. Tata Ruang/Wilayah 9. Tata Ruang/Wilayah 9. Tata Ruang/Wilayah

a. Pengendalian tata ruang wilayah dan perencanaan tapal batas wilayah administrasi pemerintah kabupaten dan kota serta pemekaran wilayah.

a. Pengendalian tata ruang wilayah dan perencanaan tapal batas wilayah administrasi pemerintah kabupaten dan kota serta pemekaran wilayah.

(17)

RPJMD Tahun 2011 - 2016 RKPD Tahun 2012 RKPD Tahun 2013

b. Tingginya pelanggaran tata ruang sebagai akibat

rendahnya kesadaran

masyarakat dan belum tegasnya pemerintah dalam pengendalian pemanfaatan ruang

c. Adanya ketimpangan kebutuhan ruang dengan ketersediaan ruang

d. Pembinaan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Fasilitasi Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan.

b. Tingginya pelanggaran tata ruang sebagai akibat

rendahnya kesadaran

masyarakat dan belum tegasnya pemerintah dalam pengendalian pemanfaatan ruang

c. Adanya ketimpangan kebutuhan ruang dengan ketersediaan ruang

d. Pembinaan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Fasilitasi Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan.

e. Tingginya pelanggaran tata ruang sebagai akibat

rendahnya kesadaran

masyarakat dan belum tegasnya pemerintah dalam pengendalian pemanfaatan ruang

f. Adanya ketimpangan kebutuhan ruang dengan ketersediaan ruang

g. Pembinaan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Fasilitasi Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan.

10. Sosial 10. Sosial 10. Sosial

a. Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan

b. Kesetaraan gender

c. Menurunkan angka kematian anak

d. Meningkatkan kesehatan ibu e. Mengendalikan penyakit

menular

a. Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan

b. Kesetaraan gender

c. Menurunkan angka kematian anak

d. Meningkatkan kesehatan ibu e. Mengendalikan penyakit

menular

a. Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan

b. Kesetaraan gender

c. Menurunkan angka

kematian anak

d. Meningkatkan kesehatan ibu e. Mengendalikan penyakit

menular

Tujuan dan Sasaran Misi Pertama “Menyelenggarakan pembinaan mental spiritual masyarakat, sumber daya aparatur untuk mewujudkan insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa” terkait dengan isu strategis Sumber Daya Manusia

yakni : Peningkatan kualitas mental spriritual masyarakat dan sumber daya aparatur, Terwujudnya masyarakat madani, yang bertaqwa dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan; Terwujudnya kota yang aman, nyaman, ramah, tertib, beretika dan bermartabat.

Tujuan dan Sasaran Misi Kedua “Menyelenggarakan pendidikan yang lebih berkualitas, secara terpadu, merata, terjangkau, dan memiliki wawasan kebangsaan”, terkait dengan isu strategis Sumber Daya Manusia yakni :Pendidikan dasar untuk semua, Pengembangan sumber daya manusia yang cerdas dan berdaya saing.

Tujuan dan Sasaran Misi Ketiga “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas hidup untuk mewujudkan masyarakat sehat, cerdas dan berkualitas” terkait dengan isu strategis Sumber Daya Manusia yakni : Pengembangan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berdaya saing. Dan terkait dengan isu strategis Sosial yakni : Menurunkan angka kematian anak, Meningkatkan kesehatan ibu, dan Mengendalikan penyakit menular.

(18)

kerja untuk mengantisipasi meningkatnya angkatan kerja, Peningkatan daya saing ekonomi untuk mengimbangi pesatnya perkembangan sentra-sentra ekonomi daerah

hinterland, Penciptaan dan peningkatan produk-produk unggulan yang berorientasi ekspor, Penumbuhan ekonomi kreatif kota, dan Pengentasan kemiskinan. Dan terkait dengan isu strategis Sosial yakni : Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan.

Tujuan dan Sasaran Misi Kelima “Meningkatkan pembangunan Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa yang memiliki sumber daya masyarakat yang produktif, memiliki innovasi dan kreatif yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan ” terkait dengan isu strategis Sarana dan Prasarana yakni : Pembangunan infrastruktur yang memiliki daya dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum dengan mendorong partisipasi masyarakat, Pengendalian banjir secara terpadu di daerah DAS; Masih rendahnya keterkaitan spasial dan fungsional antara pusat-pusat permukiman dan pusat-pusat pertumbuhan wilayah, Penyediaan infrastruktur dalam rangka pencegahan dan mitigasi bencana alam, Penambahan jaringan jalan lingkar baru yang menghubungkan wilayah Kecamatan Padang Hilir dengan Kecamatan Padang Hulu, Tingginya beban jalan (load factor) pada ruas jalan utama. Serta terkait dengan isu strategis Lingkungan Hidup yakni : Pemanfaatan daerah aliran sungai untuk permukiman dan kegiatan lainnya yang berdampak terhadap penurunan daya dukung lingkungan, Menyusutnya wilayah/daerah serapan air akibat penggunaan untuk pemukiman dan peruntukan lainnya, Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik untuk mendukung kota yang berwawasan lingkungan. Dan terkait juga dengan isu strategis Utilitas yakni : Penyediaan dan peningkatan cakupan pelayanan air bersih, listrik dan telekomunikasi.

Tujuan dan Sasaran Misi Keenam “Melaksanakan Pembinaan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) secara terpadu menyeluruh dan mensejahterakan masyarakat melalui pemanfaatan usaha yang memiliki prospek” terkait dengan isu strategis Ekonomi yakni : Pengembangan sistem pembiayaan yang murah dan efisien untuk mendukung tumbuh kembangnya pelaku usaha dan Peningkatan kerjasama antara lembaga mikro dan perbankan.

Tujuan dan Sasaran Misi Ketujuh “Menyelenggarakan peningkatan kualitas sumber daya aparatur dan sumber daya masyarakat untuk meningkatkan daya saing dan kesempatan kerja;” terkait dengan isu strategis Sumberdaya Manusia yakni : Peningkatan kualitas sumber daya aparatur. Serta terkait dengan isu strategis Ekonomi

yakni : Belum seimbangnya antara pertumbuhan angkatan kerja yang besar dengan pertumbuhan kesempatan kerja sehingga menyebabkan munculnya pengangguran yang tinggi. Dan terkait dengan isu strategis Sosial yakni : Kesetaraan gender.

(19)
(20)

Tabel 4.4

Sinkronisasi Prioritas Pembangunan Pemerintah Kota Tebing Tinggi tahun 2013 dengan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun2013

No. Prioritas Nasional

Tahun 2012 Prioritas Pemerintah Kota Tebing TinggiTahun 2012

1 Reformasi birokrasi dan tata kelola;

Agenda Prioritas pembinaan mental spiritual masyarakat, sumber daya aparatur untuk mewujudkan insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola SUMBER DAYA MANUSIA

Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola - Struktur

- Sumber Daya Manusia

- Bidang Politik, Hukum, Dan Keamanan - Otonomi Daerah

- Regulasi

- Sinergi Antara Pusat Dan Daerah - Data Kependudukan

2 Pendidikan; - Pendidikan

3 Kesehatan; - Kesehatan

4 Penanggulangan kemiskinan; - Penanggulangan Kemiskinan

5 Ketahanan pangan; - Ketahanan Pangan

6 Infrastruktur; - Pembangunan Infrastruktur untuk

Penanganan Banjir

- Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur Perkotaan yang Berkualitas dan Merata pada Semua Wilayah Kota

- Penataan Ruang dan Penataan Lingkungan Hidup Perkotaan

- Penataan Transportasi, Lalu Lintas dan Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas

7 Iklim investasi dan usaha; - Iklim investasi dan usaha

8 Energi;

(21)

9 Lingkungan hidup dan bencana Peningkatan Kualitas Prasarana Fisik Kota, Perubahan Iklim dan Penataan Wilayah. - Lingkungan Hidup dan Bencana

10 Daerah tertinggal, terdepan,

terluas, dan pasca konflik;

--11 Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi

Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi

3 (tiga) prioritas lainnya : Bidang politik, hukum, dan

keamanan; Berkaitan dengan prioritas Pertama

Bidang perekonomian Bidang Perekonomian

Pemulihan Ekonomi Daerah Melalui Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM), Koperasi dan Industri Bidang kesejahteraan rakyat Bidang Kesejahteraan Rakyat

Sektor-sektor prioritas ini bertujuan untuk menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dan memenuhi memenuhi komitmen pemerintah bersama masyarakat Kota Tebing Tinggi untuk mewujudkan visi dan misi Kota Tebing Tinggi sebagaimana yang tertuang didalam RPJMD Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016. Tentunya implementasi berbagai program maupun kegiatan yang bersifat prioritas ini tetap memperhatikan kemampuan keuangan (fiscal capacity) Daerah dengan tidak mengabaikan kepentingan pembangunan lainnya yang dianggap perlu. Selanjutnya, prioritas pembangunan daerah ini disinkronisasikan berdasarkan hasil masukan menurut hasil pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dari mulai tingkatan terendah yakni Kelurahan, kemudian Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi, dengan tetap mempedomani dari Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

Disisi lain perlunya sinkronisasi program ini dilakukan untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan penggunaan anggaran yang mengacu kepada agenda-agenda prioritas pembangunan Kota Tebing Tinggi untuk tahun 2013, sebagaimana yang tertuang dalam RPJM Daerah Kota Tebing Tinggi tahun 2011-2016, dengan memfokuskan kepada agenda prioritas pembangunan sebagai berikut :

1. Pengadaan Mesjid Agung/Islamic Centre sebagai wadah dalam beribadah

2. Peningkatan suasana kehidupan yang harmonis, saling menghormati, aman dan damai;

3. Peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan;

4. Penguatan peran dan fungsi lembaga sosial dalam mewujudkan kerukunan hidup beragama;

(22)

6. Peningkatan peran serta para tokoh Masyarakat, Agama dan Pemuda dalam menanggulangi kerawanan Sosial;

7. Peningkatan pembinaan kerukunan hidup intern dan antar umat beragama; 8. Pembinaan jaringan kerja antar umat beragama;

9. Peningkatan pelatihan bagi penyuluh, pembimbing, dan bagi pemuka agama; 10. Peningkatan pelatihan bagi tokoh pemuda lintas agama;

11. Pembinaan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Pesparawi, dan kegiatan sejenis lainnya;

12. Peningkatan pembinaan dan kerjasama lintas sektor/masyarakat dalam pemberantasan pornografi, pornoaksi, perjudian, penyalahgunaan narkoba, prostitusi, dan berbagai jenis praktik asusila.

13. Pelaksanaan kegiatan hearing/dialog dan koordinasi dengan pejabat daerah dan tokoh masyarakat/tokoh agama;

14. Pembinaan mental, etika, moral dan karakter bagi guru dan siswa.

15. Peningkatkan peran sekolah dalam membina peserta didik supaya para siswa lebih bertaqwa dan memiliki budi pekerti

16. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan;

17. Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD/MI; 18. Peningkatan mutu pada pendidikan dasar dan menengah; 19. Menyelenggarakan SD/SMP Terpadu

20. Penyediaan Subsidi Pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi

21. Pembangunan Perguruan Tinggi Negeri (PTN)/Politeknik dan sarana prasarana 22. Pembangunan Balai Latihan Kerja/BLK;

23. Penyediaan Sekolah Menengah Kejuruan/SMK Teknik Perkebunan dan Pertanian

24. Penyediaan Sistem Pembelajaran, Penyempurnaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah;

25. Penyediaan Tenaga Kependidikan Formal untuk seluruh Jenjang Pendidikan; 26. Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

27. Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan dalam rangka menciptakan masyarakat yang cerdas, sehat dan mandiri.

28. Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah dan daya saing pendidikan tinggi;

29. Pengembangan Laboratorium terpadu 30. Membangun Balai Pelatihan Guru. 31. Melaksanakan wajib belajar 12 tahun;

32. Memberikan beasiswa kepada para siswa kurang mampu; 33. Memberikan beasiswa kepada para siswa yang berprestasi

34. Memberikan beasiswa kepada tenaga pendidik yang berprestasi untuk mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi;

35. Meningkatkan kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan perguruan tinggi-perguruan tinggi negeri maupun swasta yang berprestasi dalam negeri maupun luar negeri;

36. Melanjutkan program sekolah bertaraf internasional, pengembangan dan membangun sekolah-sekolah dengan berbasis kepada Teknologi Informatika; 37. Membangun sekolah-sekolah kejuruan yang berbasis kepada pertanian dan

perkebunan maupun tekhnis;

(23)

40. Peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan pendidik; 41. Peningkatan kualitas pemuda dan olah raga;

42. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan;

43. Melestarikan budaya lokal, kearifan lokal (Local Wisdom) dan budaya bangsa melalui pertunjukan seni dan budaya bangsa;

44. Membangkitkan semangat berolah raga bagi para pelajar dan masyarakat melalui kegiatan olah raga yang popular di lingkungan masyarakat dan menciptakan atlet-atlet yang berprestasi baik tingkat provinsi maupun nasional; 45. Pengembangan perpustakaan dan kearsipan;

46. Pengembangan Kota Layak Anak; 47. Peningkatan Tumbuh Kembang Anak;

48. Peningkatan Efektivitas Lembaga Perlindungan Anak

49. Pengembangan Bahan Informasi Tentang Pengasuhan Dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak

50. Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualias Anak Dan Perempuan 51. Peningkatan pengamanan lalu lintas bagi anak sekolah

52. Peningkatan Kesehatan Anak Sekolah

53. Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak, Ibu dan Reproduksi;

54. Penambahan sarana dan prasarana kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit; 55. Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan;

56. Peningkatan Ketersediaan Obat Generik dan Perbekalan Kesehatan; 57. Pengembangan kebijakan dan pembinaan kesertaan ber-KB;

58. Menjadikan Rumah Sakit Umum H. dr. Kumpulan Pane Tebing Tinggi sebagai Rumah Sakit rujukan tingkat Regional;

59. Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi Dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR);

60. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender Dan Anak;

61. Pelayanan Kesehatan Rujukan bagi Masyarakat Miskin melalui Jamkesmas dan Jamkesda serta Melanjutkan pemberian Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebagai pengembangan dari Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas);

62. Penanggulangan HIV/AIDS dan Penyakit menular lainnya;

63. Mengadakan kerjasama dengan Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta baik dalam dan Luar Negeri untuk peningkatan kualitas pelayanan Rumah Sakit;

64. Pencegahan masyarakat dari narkotika dan penanganan kesehatan masyarakat korban narkotika.

65. Pembinaan Standarisasi, Akreditasi dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan; 66. Peningkatan Kesehatan Lansia;

67. Pengelolaan data dan informasi kesehatan; 68. Perbaikan Gizi Masyarakat

69. Program Peningkatan Sumber Daya Manusia 70. Penyehatan Lingkungan

71. Pengaturan, pembinaan, pengawasan, pengembangan system penyediaan air minum serta pengelolaan pengembangan infrastruktur sanitasi dan persampahan. 72. Revitalisasi pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan yang diarahkan

untuk pengamanan ketahanan pangan dengan swasembada beras, diversifikasi, peningkatan produktivitas (dengan penjaminan input-output produksi), nilai tambah dan daya saing produk;

(24)

74. Perbaikan dan pembangunan infrastruktur pertanian dan perikanan khususnya jaringan irigasi serta jalan usaha tani dan produksi di daerah sentra produksi; 75. Penyediaan benih/bibit unggul dan dukungan terhadap pengembangan industri

hilir pertanian dan perikanan hasil inovasi penelitian dan pengembangan dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian;

76. Pemantapan ketersediaan cadangan pangan pemerintah dan penanganan kerawanan pangan

77. Pemantapan distribusi dan akses pangan

78. Percepatan diversifikasi pangan serta penanganan mutu dan keamanan pangan. 79. Percepatan dan Keamanan konsumsi pangan masyarakat;

80. Stabilisasi harga bahan pangan dalam negeri;

81. Jaminan ketersediaan pupuk dan pengembangan pupuk organik melalui perbaikan mekanisme subsidi pupuk;

82. Kebijakan pengembangan pertanian rakyat, perikanan, peternakan dan usaha mikro kecil dan menengah yang berdaya saing, melalui urusan pertanian yaitu pengembangan pertanian tanaman pangan yaitu ketersediaan bahan pangan pokok dan strategis, intensifikasi dan ekstensifikasi tanam hortikutura selain padi.

83. Urusan perindustrian yang meliputi penataan struktur industri, persaingan usaha, pengamanan perdagangan dan perlindungan konsumen, dan juga pengembangan distribusi barang;

84. Koordinasi Kebijakan Ketahanan Pangan; Perkebunan dan Holtikultura; 85. Koordinasi Bidang Pengembangan Urusan Perikanan dan Peternakan; 86. Pengembangan pengelolaan lahan pertanian;

87. Pengelolaan air untuk pertanian melalui pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya;

88. Peningkatan kuantitas dan kualitas benih dan bibit dengan mengoptimalkan sumber daya lokal;

89. Pengembangan penanganan pasca panen pertanian; 90. Pemantapan sistem penyuluhan pertanian;

91. Pengembangan sistem distribusi,. Akses Pangan dan stabilitas harga pangan; 92. Terbangunnya struktur perekonomian daerah yang kokoh berlandaskan

keunggulan kompetitif pada sektor pertanian dan sektor jasa yang dibarengi dengan kualitas pelayanan lebih bermutu dan mempunyai daya saing tinggi; 93. Penanganan Kerawanan Pangan

94. Peningkatan Kesejahteraan Petani 95. Peningkatan Ketahanan Pangan

96. Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan 97. Peningkatan Pemasaran Produksi Hasil Peternakan

98. Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan

99. Peningkatan Penerapan Teknologi Produksi Pertanian/Perkebunan 100. Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

101. Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

102. Merencanakan dan melaksanakan kawasan pergudangan dan kawasan industri yang berada dekat dengan akses jalan tol;

103. Menata kembali Terminal-terminal pembantu dan pengumpan serta melakukan penataan terhadap izin-izin trayek maupun kondisi sarana angkutan;

104. Merealisasikan pembangunan terminal peti kemas dalam mengantisipasi terwujudnya jalan Tol Medan – Kuala Namu – Tebing Tinggi;

(25)

kepentingan Stake Holder, Masyarakat, Pedagang, Pedagang Kaki Lima dan Pemerintah;

106. Perlindungan Dan Pengamanan Perdagangan 107. Pengembangan Sentra Industri Potensial

108. Pembinaan Pedagang Kaki Lima (Pk-5) Dan Asongan

109. Kebijakan peningkatan promosi sektor-sektor unggulan daerah;

110. Peningkatan investasi yang mengarah kepada terciptanya iklim investasi yang kondusif dan dengan peraturan dan perundangan yang jelas, baik investasi dalam negeri maupun investasi asing harus dilakukan dengan skala prioritas berdasarkan tingkat preferensi yang mengarah kepada monetisasi kehidupan ekonomi masyarakat;

111. Pengembangan dan fasilitasi kemitraan antar pelaku ekonomi rakyat dan antara pelaku ekonomi rakyat dengan pengusaha besar dalam hal manajemen, penyediaan bahan baku dan sarana produksi, pemasaran, peningkatan keterampilan dan pengembangan teknologi;

112. Peningkatan Daya Saing Dan Pelayanan Umum 113. Peningkatan Kualitas Pelayanan Perijinan

114. Pengembangan Kebudayaan, Inovasi, Teknologi, Tepat Guna Informasi Dan Komunikasi Serta Kerjasama Regional

115. Peningkatan Iklim Investasi Dan Realisasi Investasi 116. Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi

117. Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana Dan Prasarana Daerah 118. Peningkatan Promosi Dan Kerja Sama Investasi

119. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya iptek untuk menghasilkan produktivitas litbang yang berdayaguna bagi sektor produksi dan meningkatkan budaya inovasi serta kreativitas nasional;

120. Meningkatkan kreativitas dan produktivitas litbang untuk ketersediaan teknologi yang dibutuhkan oleh industri dan masyarakat serta menumbuhkan budaya kreativitas masyarakat;

121. Peningkatan produktifitas dan inovasi daerah;

122. Pembangunan Ketenagakerjaan dengan kebijakan diarahkan untuk mengembangkan pasar tenaga kerja yang semakin terbuka dan penataan hubungan industrial yang mencerminkan asas keadilan dan kondusif bagi peningkatan produktivitas dan inovasi;

123. Pengembangan Kebudayaan, Inovasi, Teknologi, Tepat Guna Informasi Dan Komunikasi Serta Kerjasama Regional

124. Peningkatan Iklim Investasi Dan Realisasi Investasi 125. Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi

126. Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana Dan Prasarana Daerah 127. Peningkatan efektivitas penurunan kemiskinan di daerah;

128. Meningkatkan kualitas kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan melalui kebijakan afirmatif/keperpihakan;`

129. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mengikutsertakan dan dapat dinikmati sebanyak-banyaknya masyarakat terutama masyarakat miskin (pro poor growth);

130. Mendorong pertumbuhan yang pro-rakyat miskin dengan memberi perhatian khusus pada usaha-usaha yang melibatkan orang-orang miskin;

(26)

132. Penanganan masyarakat miskin melalui pengkajian dan pemetaan terhadap masyarakat miskin untuk mengetahui secara akurat kantong-kantong kemiskinan selanjutnya mengkaji dampak kebijakan terhadap ketimpangan sosial dan melakukan upaya penanggulangannya;

133. Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, sehingga pendapatan perkapita mengalami peningkatan, dengan tingkat pengangguran yang rendah; 134. Tingkat dan sebaran dan pemerataan dalam kegiatan pembangunan ke seluruh

wilayah Kecamatan dan Kelurahan Kota Tebing Tinggi;

135. Peningkatan Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial dengan kebijakan diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan, rehabilitasi, bantuan sosial dan jaminan kesejahteraan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), mutu manajemen dan profesionalisme pelayanan kesejahteraan sosial, keserasian kebijakan kesejahteraan sosial, dan terjaminnya bantuan bagi korban bencana alam dengan tepat waktu.

136. Penanggulangan Kemiskinan

137. Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat

138. Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa 139. Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna

140. Peningkatan Peranan Perempuan di Perdesaan 141. Penanggulangan Kemiskinan

142. Fasilitasi Tenaga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS

143. Mendorong Kementerian Pekerjaan Umum membangun bendung gerak pada bendungan Bajayu, Paya Lombang, Kab. Serdang Bedagai;

144. Pembangunan retaining wall (dinding penahan) secara bertahap pada DAS Padang;

145. Pengerukan sungai pada DAS Padang;

146. Pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan jalan inspeksi pada DAS Padang; 147. Koordinasi rutin penanganan banjir kota Tebing Tinggi dengan pemerintah

pusat, provinsi, dan kabupaten Serdang Bedagai;

148. Pembebasan tanah pada sempadan sungai DAS Padang; 149. Mendorong pembangunan rusunawa;

150. Relokasi rumah penduduk yang berada pada bantaran sungai; 151. Penguatan kelembagaan penanganan banjir kota Tebing Tinggi; 152. Pembangunan dan rehabilitasi pasar;

153. Pembangunan pasar skala layanan kecamatan; 154. Penataan kawasan kumuh;

155. Mendorong pembangunan perumahan rakyat (rumah sederhana), rusanawa, rusunami, dll

156. Perencanaan, pembangunan, dan perawatan drainase perkotaan; 157. Perencanaan dan pembangunan jaringan / saluran air kotor; 158. Perluasan layanan air bersih;

159. Pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi jalan dan jembatan;

160. Pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi bangunan gedung pemerintah daerah; 161. Pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi fasilitas sosial dan umum;

162. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin; 163. Mendorong pencarian sumber-sumber pendanaan pembangunan infrastruktur

perkotaan;

(27)

166. Penyusunan rencana detil tata ruang dan tata bangunan dan lingkungan; 167. Penguatan kelembagaan pemanfaatan dan pengendalian ruang;

168. Penyusunan integrasi perijinan dengan tata ruang dan tata bangunan;

169. Pengintegrasian perencanaan pembangunan daerah dengan rencana tata ruang kota;

170. Lanjutan Pembangunan TPA, penambahan TPS serta kontainer; 171. Pengadaan tanah untuk pembangunan IPAL Komunal;

172. Pembangunan IPAL Komunal;

173. Mengefektifkan gotong royong di lingkungan masyarakat secara berkala; 174. Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran;

175. Pembangunan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH); 176. Pengelolaan Areal Pemakaman

177. Penataan trayek dan rute angkutan umum; 178. Pengelolaan terminal;

179. Penyediaan rambu – rambu lalu lintas pada daerah rawan kecelakaan;

180. Meningkatkan koordinasi dengan pihak kepolisian daerah dalam hal penanganan keamanan dan keselamatan berlalu-lintas;

181. Meningkatkan kualitas usaha mikro kecil dan menengah untuk memproduksi barang-barang hasil olahan barang kerajinan tangan maupun industri Rumah Tangga lainnya, melalui pembinaan UMKM;

182.Mendirikan klinik bisnis atau usaha yang bertugas dan berfungsi sebagai advisor dan supervisor bagi para pengusaha UMKM untuk meningkatkan kualitas produksi, memperlancar produksi dan membantu pemasaran;

183.Merencanakan dan membangun pasar kerajinan yang dikhususkan untuk pemasaran hasil produksi para pengusaha UMKM Kota Tebing Tinggi;

184.Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas bagi pengusaha UMKM sesuai dengan bidang usaha masing-masing secara kontinyu dan berkesinambungan;

185.Perluasan pelayanan kredit/pembiayaan bank bagi koperasi dan UMKM yang didukung pengembangan sinergi dan kerja sama dengan lembaga keuangan/pembiayaan lainnya;

186.Peningkatan Daya Tarik Investasi;

187.Peningkatan kedudukan, fungsi dan peranan UMKM dalam perekonomian kota; 188. Peningkatan penanaman modal daerah serta kemudahan pelayanan

perizinan/non perizinan

189. Memberdayakan BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen) 190. Peningkatan Produktivitas dan Kompetensi Tenaga Kerja;

191. Peningkatan Produktivitas dan Akses UKM/Pedagang Kaki Lima (PKL) kepada Sumber Daya Produktif;

192. Peningkatan investasi infrastruktur melalui Kerjasama Pemerintah;

193. Peningkatan Dukungan Ilmu Pengetahuan dan Transfer Teknologi (IPTEK) bagi daya saing ekonomi baik di daerah guna meningkatkan kualitas dan pemasaran produk;

194. Memperkuat kapasitas organisasi serikat pekerja dan asosiasi pengusaha;

(28)

197. Meningkatkan kualitas hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial, harkat, dan martabat kemanusiaan;

198. Meningkatkan ketahanan sosial individu, keluarga dan komunitas masyarakat dalam mencegah dan menangani permasalahan kesejahteraan sosial;

199. Penyusunan kebijakan perencanaan SDM Aparatur;

200. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kepegawaian

201. Meningkatkan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

202. Pengembangan kebijakan kesejahteraan Aparatur;

203. Melaksanakan diklat bagi para aparatur secara kontinyu, baik melalui diklat penjenjangan karir, diklat teknis maupun diklat bagi aparat-aparat fungsional; 204. Memberikan pelatihan bagi Tenaga Kerja ataupun masyarakat putus sekolah yang

ingin mengembangkan karir secara mandiri melalui pelatihan pada balai latihan kerja sesuai dengan bidang yang ingin di tekuni;

205. Peningkatan keberdayaan dan kemandirian masyarakat; 206. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan;

207. Meningkatkan implementasi PUG (Pengarusutamaan Gender) / PUHA (Pengarusutmaan Hak Anak) dan pemberdayaan perempuan/ perlindungan anak 208. Kebijakan penataan kelembagaan dan peningkatan kualitas kinerja pemerintahan

daerah melalui peningkatan koordinasi dan tertib administrasi pemerintahan dan keuangan daerah, peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur Negara; 209. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Kebijakan KDH 210. Memberikan pelatihan dan penyuluhan bagi sumber daya aparat untuk dapat

melaksanakan Good Governance dan Clean Governance serta mampu memahami dan melaksanakan Perundangan-undangan dan Peraturan Pemerintah yang berlaku;

211. Peningkatan kesejahteraan dan penerapan produk secara hukum yang adil dan berwibawa melalui peningkatan SDM dan perlindungan masyarakat, pemeliharaan keamananan, ketentraman, ketertiban, dan perlindungan masyarakat;

212. Kebijakan peningkatan pengawasan kinerja aparat penegak hukum dan penataan lembaga hukum dengan melalui pengadaan peralatan keamanan dan ketertiban umum, peningkatan disiplin aparatur, dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur serta peningkatan fungsi pelayanan masyarakat;

213. Peningkatan keterbukaan, dan akuntabilitas publik;

214. Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah / Wakil Kepala Daerah

215. Mengadakan pertemuan secara berkala dengan elemen-elemen masyarakat melalui forum-forum yang ada, antara lain : Forum Kerukunan Antar Umat Beragama, Forum Komunikasi Antar Adat dan Lembaga Lintas Etnik dan Organisasi Sosial Kemasyarakatan lainnya;

216. Memberikan pelayanan agar masyarakat sadar hukum bersama aparat penegak hukum lainnya;

217. Meningkatkan kapasitas penataan ruang dengan meningkatkan kualitas SDM dan koordinasi antar sektor dan wilayah, dan membangun kerja sama dan kesepakatan antar wilayah;

218. Peningkatan ketenteraman masyarakat dan ketertiban umum 219. Pengembangan Komunikasi, Informasi Dan Media Massa

220. Mempercepat penyusunan dan pengesahan Rencana Tata Ruang dan peraturan daerah sesuai amanat UU No. 26 Tahun 2007;

(29)

222. Memberikan informasi secara transparan dan terbuka kepada masyarakat tentang proses pelayanan yang dilakukan masing-masing instansi untuk dipahami masyarakat secara luas;

223. Peningkatan hubungan antar tingkatan pemerintahan dan antar lembaga pemerintahan;

224. Penataan Daerah Otonomi Baru

225. Pemanfaatan pelaksanaan desentralisasi yang ditandai dengan mantapnya pembagian urusan pemerintahan serta peningkatan kapasitas kelembagaan, keuangan dan aparatur pemerintah daerah;

226. Pembenahan peraturan perundang-undangan daerah (Perda) dan Peraturan Walikota (Perwa) melalui upaya harmonisasi dan sinkronisasi;

227. Mempermudah urusan pelayanan perizinan yang dibutuhkan masyarakat melalui sistem perizinan terpadu dan mekanisme satu pintu;

228. Peningkatan fungsi pembuatan dan pelaksanaan peraturan perundang-undangan; 229. Peningkatan penanaman modal daerah serta kemudahan pelayanan

perizinan/non perizinan

230. Peningkatan fungsi dan peranan sektor keuangan dalam pembangunan ekonomi kota;

231. Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah 232. Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Barang Milik Daerah 233. Penyelematan dan pelestarian dokumen/arsip daerah

234. Kebijakan pembinaan hubungan antar lembaga daerah melalui peningkatan kerjasama daerah/negara/lembaga;

235. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya dan potensi daerah melalui urusan perencanaan pembangunan yang terdiri atas peningkatan kapasitas perencanaan daerah, penyempurnaan dan pengembangan data dan statistik pembangunan daerah berbasis teknologi informasi, dan peningkatan koordinasi dan kerjasama perencanaan pembangunan daerah;

236. Penetapan dan penerapan sistem indikator kinerja utama pelayanan publik yang selaras antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sehingga terwujud pelayanan publik yang berkualitas;

237. Peningkatkan keselarasan program pusat dan daerah

238. Peningkatkan efektivitas perencanaan dan pengelolaan keuangan serta barang daerah;

239. Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah, peningkatan kualitas layanan publik, pengelolaan sumber daya manusia aparatur, dan penataan administrasi kependudukan;

240. Penyempurnaan kualitas data dan informasi kependudukan sebagai dasar dalam menerbitkan dokumen kependudukan;

241. Penerapan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) secara Nasional sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2010 yang mengamanatkan perwujudan KTP Elektronik wajib diselesaikan secara massal paling lambat akhir Tahun 2012.

Gambar

Tabel 4.1.
Tabel 4.2.Isu Strategis Pembangunan Kota Tebing Tinggi

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Nilai H', R, dan e yang terendah ditemukan pada transek 1, menunjukkan bahwa kondisi lingkungan pada transek ini tidak menunjang untuk pertumbuhan semak dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh puding kacang merah (Vigna angularis) terhadap kadar glukosa darah puasa, tekanan darah dan lingkar pinggang obesitas

Berdasarkan analisis LQ maka semua subsektor pertanian di Provinsi Gorontalo merupakan komoditas unggulan dengan nilai lebih dari satu.. Subsektor peternakan ditahun 2011

Dalam rangka deskripsi untuk terapan terdapatlah tiga tahap linguistik terapan, yakni: (1) tahap deskripsi linguistik -- tentang hakikat bahasa yang akan

Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah tidak terdapat pengaruh working capital turnover terhadap return on investment , tidak terdapat pengaruh debt ratio terhadap

• Thereafter loop contains only two steps because the shifting of the Remainder register shifts both the remainder in the left half and the quotient in the right half.. •

Perbedaan di atas hanya merupakan sebagian dari kaidah-kaidah yang berkaitan dengan penggunaan verba dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia, namun perbedaan tersebut akan

71 Tahun 2013 tersebut berisi tentang bagaimana ketentuan umum program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diatur pada pasal 1, penyelenggaraan pelayanan