• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hiperkes dan Filosofi K3 | Ir. Solichul Hadi Achmad Bakri, M.Erg Hiperkes dan K3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hiperkes dan Filosofi K3 | Ir. Solichul Hadi Achmad Bakri, M.Erg Hiperkes dan K3"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Hiperkes dan Filosofi K3

Solichul HA. Bakri

(2)

Apa itu Hiperkes ???

• Kata Hiperkes sebenarnya singkatan dari Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Hiperkes merupakan penggabungan dari higiene perusahaan dan Kesehatan Kerja.

• Higiene perusahaan (higiene industri, higiene okupasi, higiene kerja) (industrial-occupational hygiene) adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya yang lingkup dedikasinya adalah : mengenali, mengukur, dan

(3)

Kesehatan Kerja

(4)
(5)

” Higie e Perusahaa da Kesehata Kerja Hiperkes adalah kerjasa a a tara stetoskop da istar hitu g.”

Hakekat higiene perusahaan dan kesehatan kerja (Hiperkes) adalah :

• Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja seoptimal mungkin (dalam hal tertentu mungkin setinggi-tingginya, seandainya kondisi yang diperlukan cukup memadai), pada pekerja/buruh, petani, nelayan,

pegawai negeri, pengusaha, manajer atau pekerja bebas di semua sektor kegiatan ekonomi dan non ekonomi formal, informal serta non formal; dengan demikian dimaksudkan untuk tujuan mensejahterakan tenaga kerja;

• Sebagai alat untuk meningkatkan produksi dan

(6)

Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja

(Hiperkes)

• Hiperkes adalah lapangan kesehatan yang

meliputi pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja melalui

(7)

Tujuan Hiperkes

1. Meningkatkan derajat kesehatan karyawan setinggi-tingginya melalui pencegahan dan

penanggulangan penyakit dan kecelakaan akibat kerja serta pemeliharaan dan peningkatan

kesehatan dan gizi karyawan.

2. Meningkatkan produktivitas karyawan dengan memberantas kelelahan kerja,meningkatkan

kegairahan kerja dan memberikan perlindungan kepada karyawan dan masyarakat sekitarnya

(8)
(9)

Sanitasi Perusahaan

Salah satu usaha yang dilakukan untuk mencapai persyaratan hiperkes. Sanitasi termasuk usaha-usaha dan tindakan yang dilakukan untuk mengubah secara langsung maupun tidak langsung pengaruh lingkungan yang buruk bagi kesehatan manusia menjadi lingkungan yang menguntungkan. Sanitasi

Perusahaan adalah tindakan-tindakan menciptakan kebersihan, menjaga kesehatan dan memelihara kenyamanan lingkungan

kerja di dalam perusahaan yang memenuhi persyaratan Hiperkes Dengan melaksanakan sanitasi: faktor-faktor buruk yang dapat menimbulkan penyakit dapat dicegah dan dihilangkan. Program sanitasi antara lain:

1. Dilakukan untuk mendapatkan hasil yang efektif.

(10)

Pendidikan dan Pelatihan mengenai Sanitasi

Tujuannya adalah

1. Agar seluruh tenaga kerja memahami arti dan pentingnya melakukan sanitasi perusahaan.

2. Lingkup Pendidikan :

a. Penerangan tentang prinsip sanitasi,

b. Orientasi sanitasi kepada karyawan baru, c. Penerangan,instruksi, latihan tentang :

- metode kebersihan,

- materi dan perlengkapan sanitasi d. Presentasi visual,alat peraga

(11)

Higiene Perorangan

Titik sentral kegiatan perusahaan adalah manusia sebagai tenaga kerja, higiene perusahaan dapat dimulai dari Higiene Perorangan. Higiene

Perorangan merupakan salah satu upaya untuk mencapai persyaratan hiperkes. Usaha-usaha Higiene Perorangan :

1. Kebersihan Badan, 2. kebersihan mulut, 3. Kebersihan tangan, 4. Kebersihan rambut, 5. Pakaian,

(12)

Aspek-aspek Higiene Perorangan

1.Pemeriksaan Kesehatan Calon Karyawan. 2.Pemeriksaan Kesehatan berkala,

3.Pemeriksaan Kesehatan Khusus,

4.Kesadaran terhadap pentingnya higiene perorangan, 5.Iklim perusahaan yang sehat dan memadai,

6.Lingkungan kerja yang sehat,terbuka,bersih, 7.Perlindungan thd.bahaya dan kecelakaan kerja, 8.Pelaksanaan sanitasi lingkungan,

9.Peningkatan gizi yang baik,

10.Kewajiban memenuhi mentaati syarat-syarat Kesehatan Kerja, 11.Pengendalian penyakit,

(13)

Tindakan Pencegahan

Ditujukan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan di dalam perusahaan. Untuk meningkatkan produktivitas kerja. Tindakan Pencegahan yang dilakukan :

1. Teknis :

a. Mematuhi Hiperkes dengan baik.

b. Kerjasama dengan tenaga akhli Hiperkes,

c. Pendidikan dan Penyuluhan tentang Hiperkes, d. Menjaga Kebersihan lingkungan kerja,

e. Mengetahui dan mentaati peraturan-peraturan didalam perusahaan,

f. Mengadakan penelitian statistik mengenai produktivitas g. Mengenakan pakaian pelindung dan pakaian kerja pada waktu bekerja,

(14)

2. Medis,

a. Pemeriksaan kesehatan rutin,

b. Perawatan dan pengobatan buat karyawan yang sakit,

c. Peningkatan gizi karyawan,

d. melengkapi fasilitas perusahaan di bidang kesehatan,

e. Mengadakan evaluasi terhadap gangguan kesehatan,

f. Pemeriksaan kesehatan terhadap tenaga kerja yang memperlihatkan gejala-gejala sakit akibat kerja,

(15)

Filosofi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Menurut

International Association of Safety Professional, Filosofi K3 dibagi menjadi 8 Filosofi yaitu :

1. Safety is an ethical responsibility.

2. Safety is a culture, not a program.

3. Management is responsible.

4. Employee must be trained to work safety.

5. Safety is a condition of employment.

6. All injuries are preventable.

7. Safety program must be site specific.

(16)
(17)

Safety

Safety is an ethical responsibility

K3 adalah tanggung jawab moral/etik. Masalah K3 hendaklah menjadi tanggung awab moral

untuk menjaga keselamatan sesama manusia. K3 bukan sekedar pemenuhan perundangan atau

kewajiban

Safety is a culture, not a program

K3 bukan sekedar program yang dijalankan perusahaan untuk sekedar memperoleh penghargaan dan sertifikat. K3 hendaklah

(18)
(19)

Management

Management is responsible

Manajemen perusahaan adalah yang paling bertanggung jawab mengenai K3. Sebagian tanggung jawab dapat dilimpahkan secara beruntun ke tingkat yang lebih bawah

Employee must be trained to work safety

Setiap tempat kerja, lingkungan kerja dan jenis pekerjaan memiliki karakteristik dan persyaratan K3 yang berbeda. K3 harus ditanamkan dan

(20)
(21)

Safety

Safety is a condition of employment

Tempat kerja yang baik adalah tempat kerja yang

aman. Lingkungan kerja yang menyenangkan dan serasi akan mendukung tingkat keselamatan. Kondisi K3

dalam perusahaan adalah pencerminan dari kondisi ketenagakerjaan dalam perusahaan.

All injuries are preventable

Prinsip dasar dari K3 adalah semua kecelakaan dapat dicegah karena kecelakaan ada sebabnya. Jika sebab kecelakaan dapat dihilangkan makakemungkinan

(22)

site specific

Safety program must be site specific

Program K3 harus dibuat berdasarkan kebutuhan kondisi dan kebutuhan nyata di tempat kerja sesuai dengan potensi bahaya sifat kegiatan, kultur, kemampuan finansial dll.

Program K3 dirancang spesifik untuk masing-masing organisasi atau perusahaan.

Safety is good business

Melaksanakan K3 jangan dianggap sebagai pemborosan atau biaya tambahan. Melaksanakan K3 adalah sebagai bagian dari proses produksi atau strategi perusahaan.

(23)
(24)
(25)
(26)
(27)

Referensi

Dokumen terkait

Argyris dalam Soetjipto dkk (2002) membagi komitmen menjadi dua bagian yaitu komitmen internal dan eksternal. Komitmen internal merupakan komitmen yang berasal dari

Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang, stabilitas perekonomian adalah merupakan salah satu prasyarat dasar untuk tercapainya peningkatan

Pada penelitian kali ini memakai serat polypropylene yang berupa limbah pada plastik gelas air mineral, yang diharapkan dapat mengurangi masalah pada konstruksi

Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah berlangsung maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : (1) Kegiatan yang telah dilakukan adalah sosialisasi kegiatan,

0,748 atau besarnya CR 2 adalah 0,615, sehingga dapat disimpulkan bahwa kontribusi variasi variabel Kualitas, Harga, Layanan dan Kepuasan dapat menjelaskan

Adanya berbagai permasalahan seperti kelemahan, peluang serta kekuatan yang kecil ataupun ancaman dari pihak luar akan mendorong bagian dari manajemen perusahan

Hasil penelitian menunjukan bahwa SPKT Polres Sidoarjo telah menerapkan strategi peningkatan kualitas pelayanan publik menurut konsep David Osborne, dengan menerapkan kelima

Program ini terdiri dari tiga kegiatan utama yang disebut dengan Trias Usaha Kesehatan Sekolah meliputi aspek pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, serta