Hiperkes dan Filosofi K3
Solichul HA. Bakri
Apa itu Hiperkes ???
• Kata Hiperkes sebenarnya singkatan dari Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Hiperkes merupakan penggabungan dari higiene perusahaan dan Kesehatan Kerja.
• Higiene perusahaan (higiene industri, higiene okupasi, higiene kerja) (industrial-occupational hygiene) adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya yang lingkup dedikasinya adalah : mengenali, mengukur, dan
Kesehatan Kerja
” Higie e Perusahaa da Kesehata Kerja Hiperkes adalah kerjasa a a tara stetoskop da istar hitu g.”
Hakekat higiene perusahaan dan kesehatan kerja (Hiperkes) adalah :
• Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja seoptimal mungkin (dalam hal tertentu mungkin setinggi-tingginya, seandainya kondisi yang diperlukan cukup memadai), pada pekerja/buruh, petani, nelayan,
pegawai negeri, pengusaha, manajer atau pekerja bebas di semua sektor kegiatan ekonomi dan non ekonomi formal, informal serta non formal; dengan demikian dimaksudkan untuk tujuan mensejahterakan tenaga kerja;
• Sebagai alat untuk meningkatkan produksi dan
Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja
(Hiperkes)
• Hiperkes adalah lapangan kesehatan yang
meliputi pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja melalui
Tujuan Hiperkes
1. Meningkatkan derajat kesehatan karyawan setinggi-tingginya melalui pencegahan dan
penanggulangan penyakit dan kecelakaan akibat kerja serta pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan dan gizi karyawan.
2. Meningkatkan produktivitas karyawan dengan memberantas kelelahan kerja,meningkatkan
kegairahan kerja dan memberikan perlindungan kepada karyawan dan masyarakat sekitarnya
Sanitasi Perusahaan
Salah satu usaha yang dilakukan untuk mencapai persyaratan hiperkes. Sanitasi termasuk usaha-usaha dan tindakan yang dilakukan untuk mengubah secara langsung maupun tidak langsung pengaruh lingkungan yang buruk bagi kesehatan manusia menjadi lingkungan yang menguntungkan. Sanitasi
Perusahaan adalah tindakan-tindakan menciptakan kebersihan, menjaga kesehatan dan memelihara kenyamanan lingkungan
kerja di dalam perusahaan yang memenuhi persyaratan Hiperkes Dengan melaksanakan sanitasi: faktor-faktor buruk yang dapat menimbulkan penyakit dapat dicegah dan dihilangkan. Program sanitasi antara lain:
1. Dilakukan untuk mendapatkan hasil yang efektif.
Pendidikan dan Pelatihan mengenai Sanitasi
Tujuannya adalah
1. Agar seluruh tenaga kerja memahami arti dan pentingnya melakukan sanitasi perusahaan.
2. Lingkup Pendidikan :
a. Penerangan tentang prinsip sanitasi,
b. Orientasi sanitasi kepada karyawan baru, c. Penerangan,instruksi, latihan tentang :
- metode kebersihan,
- materi dan perlengkapan sanitasi d. Presentasi visual,alat peraga
Higiene Perorangan
Titik sentral kegiatan perusahaan adalah manusia sebagai tenaga kerja, higiene perusahaan dapat dimulai dari Higiene Perorangan. Higiene
Perorangan merupakan salah satu upaya untuk mencapai persyaratan hiperkes. Usaha-usaha Higiene Perorangan :
1. Kebersihan Badan, 2. kebersihan mulut, 3. Kebersihan tangan, 4. Kebersihan rambut, 5. Pakaian,
Aspek-aspek Higiene Perorangan
1.Pemeriksaan Kesehatan Calon Karyawan. 2.Pemeriksaan Kesehatan berkala,
3.Pemeriksaan Kesehatan Khusus,
4.Kesadaran terhadap pentingnya higiene perorangan, 5.Iklim perusahaan yang sehat dan memadai,
6.Lingkungan kerja yang sehat,terbuka,bersih, 7.Perlindungan thd.bahaya dan kecelakaan kerja, 8.Pelaksanaan sanitasi lingkungan,
9.Peningkatan gizi yang baik,
10.Kewajiban memenuhi mentaati syarat-syarat Kesehatan Kerja, 11.Pengendalian penyakit,
Tindakan Pencegahan
Ditujukan untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan di dalam perusahaan. Untuk meningkatkan produktivitas kerja. Tindakan Pencegahan yang dilakukan :
1. Teknis :
a. Mematuhi Hiperkes dengan baik.
b. Kerjasama dengan tenaga akhli Hiperkes,
c. Pendidikan dan Penyuluhan tentang Hiperkes, d. Menjaga Kebersihan lingkungan kerja,
e. Mengetahui dan mentaati peraturan-peraturan didalam perusahaan,
f. Mengadakan penelitian statistik mengenai produktivitas g. Mengenakan pakaian pelindung dan pakaian kerja pada waktu bekerja,
2. Medis,
a. Pemeriksaan kesehatan rutin,
b. Perawatan dan pengobatan buat karyawan yang sakit,
c. Peningkatan gizi karyawan,
d. melengkapi fasilitas perusahaan di bidang kesehatan,
e. Mengadakan evaluasi terhadap gangguan kesehatan,
f. Pemeriksaan kesehatan terhadap tenaga kerja yang memperlihatkan gejala-gejala sakit akibat kerja,
Filosofi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Menurut
International Association of Safety Professional, Filosofi K3 dibagi menjadi 8 Filosofi yaitu :
1. Safety is an ethical responsibility.
2. Safety is a culture, not a program.
3. Management is responsible.
4. Employee must be trained to work safety.
5. Safety is a condition of employment.
6. All injuries are preventable.
7. Safety program must be site specific.
Safety
• Safety is an ethical responsibility
K3 adalah tanggung jawab moral/etik. Masalah K3 hendaklah menjadi tanggung awab moral
untuk menjaga keselamatan sesama manusia. K3 bukan sekedar pemenuhan perundangan atau
kewajiban
Safety is a culture, not a program
K3 bukan sekedar program yang dijalankan perusahaan untuk sekedar memperoleh penghargaan dan sertifikat. K3 hendaklah
Management
• Management is responsible
Manajemen perusahaan adalah yang paling bertanggung jawab mengenai K3. Sebagian tanggung jawab dapat dilimpahkan secara beruntun ke tingkat yang lebih bawah
Employee must be trained to work safety
Setiap tempat kerja, lingkungan kerja dan jenis pekerjaan memiliki karakteristik dan persyaratan K3 yang berbeda. K3 harus ditanamkan dan
Safety
• Safety is a condition of employment
Tempat kerja yang baik adalah tempat kerja yang
aman. Lingkungan kerja yang menyenangkan dan serasi akan mendukung tingkat keselamatan. Kondisi K3
dalam perusahaan adalah pencerminan dari kondisi ketenagakerjaan dalam perusahaan.
All injuries are preventable
Prinsip dasar dari K3 adalah semua kecelakaan dapat dicegah karena kecelakaan ada sebabnya. Jika sebab kecelakaan dapat dihilangkan makakemungkinan
site specific
• Safety program must be site specific
Program K3 harus dibuat berdasarkan kebutuhan kondisi dan kebutuhan nyata di tempat kerja sesuai dengan potensi bahaya sifat kegiatan, kultur, kemampuan finansial dll.
Program K3 dirancang spesifik untuk masing-masing organisasi atau perusahaan.
Safety is good business
Melaksanakan K3 jangan dianggap sebagai pemborosan atau biaya tambahan. Melaksanakan K3 adalah sebagai bagian dari proses produksi atau strategi perusahaan.