• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT EDARAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR SE-21/BC/2006

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SURAT EDARAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR SE-21/BC/2006"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2. Para Direktur Kantor Pelayanan Bea dan Cukai di lingkungan DJBC

SURAT EDARAN

NOMOR : SE- 21/BC/2006

TENTANG

PELAKSANAAN REGISTRASI IMPORTIR DALAM RANGKA TERTIB ADMINISTRASI IMPORTIR BAGI PERUSAHAAN PENERIMA FASILITAS TEMPAT PENIMBUNAN

BERIKAT (KAWASAN BERIKAT, GUDANG BERIKAT, ENTREPOT TUJUAN PAMERAN, DAN TOKO BEBAS BEA)

Sehubungan dengan telah diterbitkannya Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 527/KMK.04/2002 dan 819/MPP/Kep/12/2002 tanggal 30 Desember 2002 Tentang Tertib Administrasi Importir, dan Dalam Rangka penertiban administrasi serta pengawasan terhadap kegiatan Pengusaha pengguna fasilitas Tempat Penimbunan Berikat (Kawasan Berikat/KB, Gudang Berikat/GB, Entrepot Tujuan Pameran/ETP, dan Toko Bebas Bea/TBB), dipandang perlu untuk memberikan penegasan tentang kewajiban melakukan Registrasi Importir kepada perusahaan pengguna fasilitas TPB sebagai berikut :

1. Bahwa terhadap perusahaan penerima / yang akan menerima fasilitas TPB diwajibkan untuk

melakukan Registrasi Importir sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 527/KMK.04/2002 dan 819/MPP/Kep/12/2002 tanggal 30 Desember 2002 tentang Tertib Administrasi Importir.

2. Terhadap perusahaan yang telah menerima fasilitas TPB (KB, GB, ETP dan TBB) yang belum

melakukan registrasi importir dimaksud huruf 1, diwajibkan untuk segera melakukan registrasi importir kepada Tim Registrasi yang berkedudukan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

3. Bagi Perusahaan yang akan mengajukan permohonan untuk pendapatan penetapan sebagai

pengusaha TPB dipersyaratakan memiliki Surat Pemberitahuan Registrasi;

4. Berkaitan dengan butir 2 dengan ini diinstruksikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Bea dan

Cukai untuk :

a. Melakukan pendataan terhadap seluruh perusahaan penerima fasilitas TPB (KB, GB, ETP dan TBB) diwilayah kerjanya, untuk mengetahui bahwa perusahaan-perusahaan tersebut telah melakukan Registrasi Importir sebagaimana dimaksud pada butir 1, atau

(2)

c. Apabila dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari setelah pemberitahuan tertulis tersebut butir b, perusahaan penerima fasilitas TPB belum melakukan registrasi importir yang dibuktikan sekurang-kurangnya dengan Surat Pemberitahuan Registrasi Sementara, maka Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Pengawas TPB agar merekomendasikan pembekuan TPB-nya;

d. Apabila perusahaan pengguna fasilitas TPB dinyatakan tidak memenuhi registrasi importir maka Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Pengawas TPB agar merekomendasikan pencabutan ijin TPB-nya.

Demikian untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Direktur Jenderal,

ttd,-

Anwar Suprijadi NIP 120050332

Tembusan :

1. Menteri Keuangan;

2. Sekretaris Jenderal Departemen Keuangan; 3. Sekretaris Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

(3)

Referensi

Dokumen terkait

(2) Penetapan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pemberitahuan pabean impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dilakukan dalam hal tarif

Penyelenggara PLB, Pengusaha PLB, atau PDPLB membuat dokumen Pemberitahuan Pemasukan Kembali Barang Asal PLB dari Lokasi Penerima Fasilitas di Tempat Lain dalam Daerah

(1) Untuk mendapatkan perpanjangan jangka waktu izin Impor Sementara, Importir mengajukan permohonan secara tertulis sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran XIII yang merupakan

Surat Edaran ini mempunyai maksud dan tujuan untuk menjadi pedoman pelaksanaan dalam pengawasan terhadap MMEA tradisional sebagai barang kena cukai yang tidak dipungut

Dalam rangka peningkatan efektifitas pengawasan atas pengangkutan barang ekspor dan/atau barang antar pulau, serta guna mencegah terjadinya perdagangan illegal terkait dengan

Penagihan bunga Bea Masuk, PPN dan PPnBM atas pencairan jaminan perusahaan pengguna fasilitas KITE dilakukan oleh KPU/KPPBC berdasarkan surat pemberitahuan penagihan atas

(1) Pengusaha Pabrik atau Importir minuman mengandung etil alkohol mengajukan Pemberitahuan Harga Jual Eceran Minuman Mengandung Etil Alkohol dengan menggunakan formulir

laporan BCL.KT01 tetap wajib diajukan dalam hal perusahaan sedang diaudit, mengingat bahwa pelaksanaan audit yang sedang berjalan tidak meniadakan kewajiban pengajuan laporan