GUBERNUR SUMATERA UTARA
KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR 614/2665/KI TAHUN 2009
TENTANG
FORUM PENGELOLAAN DAERAH ALlRAN SUNGAI WAMPU, SUNGAI DELl DAN SUNGAI ULAR
GUBERNUR SUMATERA UTARA,
Menimbang
Mengingat
a. bahwa Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai suatu Daerah tertentu yang
bentuk dan sifat alamnya sedemikian rupa, merupakan kesatuan
ekosistem sungai dengan anak sungainya yang berfungsi untuk
menampung air dari curah hujan dan sumber air lainnya;
b. bahwa Daerah Aliran Sungai (DAS) Wampu, Deli dap Ular dengan wilayah
, '
cakupan meliputi lintas Kabupaten Karo, Pak-Pak Bharat, Dairi, Humbang Hasundutan, Simalungun, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Kota Medan,
Kota Pematang Siantar, Kota Binjai dan Langkat merupakan Daerah
Aliran Sungai (DAS) Prioritas I, perlu penqelolaan secara terpadu dan
terkoordlnasl;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a
dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Gubernur tentang Forum
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Wampu, Sungai Dell dan Sungai Ular;
1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah
Otonom Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi
Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956
Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1103); I'
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-pokok Agraria
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 No.104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 20~3); ,
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
2
4. Undcng-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang -Penqelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68/ Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699);
5. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Neqara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor'167, Tambahan Lembaran Neqara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 67 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4401);
6. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tarnbahan
. .
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentanq: Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Necj8rcl Republik Indonesia Nomor 4421);
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara .Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pernenntahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4484);
9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesta Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);10. Undang-Undang ~omor 17 Tahun Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor :-B);
11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ~~725)i
12. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 No. 37,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3225); I
13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian
Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990
Nomor 25);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nornor 44, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia 3445);
15. Peraturan Pemerintqh Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak
dan Kewajiban Serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat
Dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republlk Indonesia Tahun
1996 Nomor 104);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 19.99 tentang Analisis Mengenai
.
Dampak Lingkungan (AMDAL) (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3838);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian
Kerusakan atau Pencemaran Lingkungan Hidup yang berkaitan dengan
Kebakaran Hutan dan atau Lahan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2001 Nomor 10);
.
18. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan
Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 45);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentanq Irigasi (Lembaran 1
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nornor: 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4624);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lernbaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 97);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan
Penyusunan Rencana, Pengelolaan Hutan Serta Pemanfaatan Hutan
(Lembaran Negara Repub/ik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 (Lembaran
4
22. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pernerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah
Daerah
KabupatenjKota (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
23. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1999 tentang Pembentukan Tim
Koordinasi Kebijaksanaan Pendayagunaan Sungai dan Pemeliharaan
Kelestarian Daerah Aliran Sungai;
24. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor P.26/Menhut-II/2006 tentang
Pedoman Penyusunan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu;
25. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 52 Tahun 2001 tentang Pengelolaan 1
Daerah Aliran Sungai Terpadu;
26. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Surnatera Utara (Lembaran Daerah
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 8);
MEMUTUSKAN :
Membentuk Forum Pengeiolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Wampu, Sungai
Deli dan Sungai Ular dengan susunan anggota sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I, Lampiran II dan Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari Keputusan ini.
Forum sebagaimana cnmaksud dalam Diktum KESATU merupakan wadah
dalam Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk komunikasi, konsultasi
dan koordinasi dalam rangka memberikan rekomendasi atau masukan kepada
pembuat keputusan tentang kebijakan, implementasi kegiatan dan
pengendalian pengelolaan sumber daya aiam secara terpadu di Daerah Aliran
Sungai, dengan tugas, wewenang dan fungsi sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
Biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan kepada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah CAPBD) Provinsi Sumatera Utara dan Sumber dana lainnya
KEEMPAT Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila terdapat kekeliruan didalamnya akan diperbalki sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di Medan pada tanggal
lDOq
Salinan I<eputusan ini disampaikan kepada Yth
1. Menteri Dalam Negeri R.I di Jakarta.
2. Menteri Kehutanan R.I di Jakarta.
3. I<etua DPRD Provinsi Sumatera Utara, di Medan.
4. Kepala Dinas Kehutanan Provinsl Sumatera Utara,
di Medan.
5. Ketua BAPPEDA Provlnsi Sumatera Utara, di Medan.
6. Kepala Biro Keuangan Setdaprovsu, di Medan.
7. Bupati/Wlikota se-Wilayah DAS Wampu Sei Ular dan Asahan Barumun.
8. Yang Bersangkutan.
9. Pertinggal.
/'
d.
I'
LAMPIRAN IV KEPUTUSAN GU8ERNUR SUMATERA UTARA NOMOR
614
I
~bbS"
J \LI
TA\-\UN .2.0ogTANGGAL~ \ jU \.\ 100q
TUGAS, WEWENANG DAN FUNGSI FORUM PENGElOLAAN DAERAH ALlRAN SUNGAI
WAMPU, SUNGAI DEU DAN SUNGAI ULAR
1. TUGAS:
a. melakukan pengkajian tentang kebijakan rencana, pelaksanaan kegiatan dan dampak
kegiatan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS);
b. mengadakan rapat secara berkala maupun setiap saat diperlukan baik rapat pleno,
terbatas maupun gabungan; /'
c. bertanggungjawab dan wajib melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Gubernur
Sumatera Utara.
d. WEWENANG:
e. menyelenggarakan rapat rutin dan 'insidentil dalam rangka menyelesaikan konflik antar
kepentingan inst1tusional, golongan masyarakat dan antar daerah:
f. memberikan saran dan pertimbangan prioritas penggunaan clan pemanfaatan wilayah
Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk keamanan in-situ dan ex-situ serta kesejahteraan
masyarakat;
g. rnemberikan saran dan pertimbangan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL),
pembangunan bangunan pengamanan aliran sungai untuk perlindungan Daerah Aliran
Sungai (DAS) dan investai vital yang ada dan untuk upaya antisipasi bahaya banjir, erosi,
sedimentasi dan kekeringan;
h. memberikan saran dan pertimbangan terhadap kegiatan pertambanqan bahan galian
terutama yang dapat mengubah permukaan tanah pada w~layah Daerah Aliran Sungai
(DAS) maupun reklamasinya;
i. memberikan saran dan masukan kepada Gubernur Sumatera Utara tentang potensi
masalah yang mungkin timbul sebagai akibat penggunaan pan pemanfaatan wilayah
Daerah Aliran Sungai (DAS);
j. memberikan saran dan pertimbangan kepada Gubernur Sumatera Utara dalam penentuan
Kebijakan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS);
k. manyampaikan laporan perkembangan penvelencoaraan Kebijakan Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai (DAS) kepada Gubernur Sumatera Utara.
lII. FUNGSI :
a. pengkajian, kebijakan, rencana dan program yang sedang dan akan dilaksanakan di
dalam Daerah Aliran Sungai (DAS);
b. pengkajian perrnasalahan-permasalahan yang tirnbul akibat kegiatan-kegiatan
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan banana a/am;
c. memberikan pertimbangan dan saran pemecahan masalah kepada Gubernur Sumatera
Utara, mengenai :
Penggunaan dan pemanfaatan wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) sesuai dengan
daya dukungannya;
- Pengembangan dan pemanfaatan sumber daya air;
- Penambangan bahan gali,!n di dalam Daerah Aliran Sungai (DAS);
Pengendalian bencana alam, tanah longsor dan daya rusak alr/banjlr dan kekeringan;
Rehabilitasi dan konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS);
d. fasilitasi atau penyelenggaraan rapat-rapat Forum Pengelolaan Daerah Allran Sungai
(DAS) antar wilayah administrasi dalam rangka komunikasi, konsultasi, sosialisasi dan
"
koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS).