Publikasi kinerja
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN BOGOR
PANEN PEDET SAPI POTONG DAN SAPI PERAH
DI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015
PEMENUHAN KEBUTUHAN DAGING DAN SUSU
Kebutuhan protein
hewani khususnya
bersumber dari daging dan susu sapi akan terus Tahun 2015 ini Kabupaten Bogor menargetkan produksi daging sebesar 124.030.506 kg dan produksi susu sebesar 12.541.329 liter. Dalam usaha pemenuhan kebutuhan tersebut salah satu
upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan populasi dan produktivitas ternak sapi secara
komprehensif melalui penerapan ilmu dan
teknologi reproduksi.
Peningkatan populasi dan produktivitas ternak sapi dapat dilakukan melalui penerapan teknologi
reproduksi seperti inseminasi buatan (IB), sinkronisasi berahi dan transfer embrio (TE). Penerapan teknologi ini sangat menguntungkan karena dapat meningkatkan efisiensi reproduksi, meningkatkan populasi sekaligus mempertahankan sifat-sifat unggul dari induk.
INDUSTRIALISASI PETERNAKAN
Peningkatan populasi sapi potong sebagai upaya mewujudkan Program Swasembada Daging dan peningkatan populasi sapi perah untuk peningkatan produksi susu nasional mulai dirancang ke arah industrialisasi sapi unggul. Pengembangan
peternakan menuju industrialisasi sapi ini digarap
secara bersama antara pemerintah pusat
(Kementerian Pertanian), lembaga penelitian (LIPI) dan Pemerintah Daerah yang dijadikan model
percontohan. Salah satu daerah yang dijadikan model percontohan adalah Kabupaten Bogor.
Terdapat beberapa alasan yang mendasari mengapa Kabupaten Bogor menjadi pilihan. Kabupaten Bogor merupakan daerah yang terbilang strategis sebagai penyanggaga ibukota negara dengan jarak tempuh relatif singkat dari Jakarta sehingga mudah untuk melakukan koordinasi dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Kabupaten Bogor juga mempunyai potensi
peternakan yang besar baik dari populasi ternak maupun lahan Hijauan Makanan Ternak yang mencapai 6.000 Ha. Kabupaten Bogor juga telah
menerapkan sistem zona pengembangan
peternakan yang terarah. Zona pengembangan peternakan sapi potong meliputi Kecamatan Jonggol, Sukamamur, Cariu dan Tanjungsari dan
zona pengembangan sapi perah meliputi
Kecamatan Cisarua, Megamendung, Tajurhalang, Pamijahan dan Cibungbulang. Selain itu Kabupaten
Bogor juga sudah melaksanakan Inseminasi Buatan yang terkonsentrasi dan terarah pada
daerah-daerah pengembangan. Alasan-alasan ini
menjadikan Kabupaten Bogor sangat cocok untuk menjadi model industrialisasi.
Sebagai upaya tindak lanjut maka pada bulan
Maret 2013 dibentuk kerjasama antara LIPI, BET (Balai embrio Ternak) Cipelang, BIB (Balai Inseminasi Buatan) Lembang PT KAR (Karya Anugerah Rumpin) dan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor. Kerjasama ini tidak lain adalah untuk merealisasikan model Industrialisasi Peternakan melalui penerapan teknologi reproduksi
dengan tujuan menciptakan kelahiran seribu pedet. Setiap pihak telah menyatakan kesiapan dan dukungannya baik dalam bentuk sumber daya ternak (ternak jantan unggul, ternak betina resipien
sapi potong dan sapi perah), sumber daya genetik ternak (semen beku sexing), sumber daya manusia (inseminator dan pemeriksa kebuntingan), sarana
prasarana (obat-obatan, kendaraan operasional) dan jasa pelatihan.
PANEN PEDET
Kerjasama yang berjalan selama hampir dua tahun ini pada akhirnya mencapai tujuannya yaitu
kelahiran seribu pedet yang dirayakan secara seremonial dalam Acara Panen Pedet pada tanggal 24 November 2015. Perayaan Panen Pedet yang pertama kali di Jawa Barat in menampilkan pedet hasil sinkronisasi berahi dan inseminasi buatan serta transfer embrio sebagai bentuk keberhasilan
pemerintah dan masyarakat dalam melakukan peningkatan populasi sapi. Pedet-pedet yang dipamerkan ini juga diharapkan untuk masih mempertahankan sifat unggul yang diwariskan oleh induknya sehingga pedet akan terus dipelihara untuk menjadi sumber bibit di masa depan.
Gambar1. Pedet Sapi yang Dipamerkan di Acara Panen Pedet
Acara Panen Pedet yang dilaksanakan di Lapangan Perumahan Citra Indah Jonggol ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor dan dihadiri oleh ratusan undangan diantaranya dari
Kementerian Pertanian RI, Dinas yang menangani fungsi peternakan se-Jawa Barat, Unsur Muspida, Lembaga Akademik , Lembaga Penelitian dan para
stakeholder bidang peternakan.
Pa e pedet di Jawa Barat telah e apai
50.000 ekor dan Kabupaten Bogor merupakan
bagian dari pencapaian terse ut ujar Kepala Di as
Peternakan Propinsi Jawa Barat dalam
sambutannya. Dalam kesempatan tersebut juga diberikan penghargaan kepada Pelaksana GBIB (Gertak Berahi dan Inseminasi Buatan) Terbaik Jawa
Barat yang salah satunya diperoleh oleh Ir. Nanang Suryana; Pelaksana GBIB dari Kabupaten Bogor.
Gambar 2. Pembukaan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor
Panen Pedet ini diharapkan dapat
memotivasi pelaku usaha bidang peternakan terutama peternak kecil untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan mutu ternaknya agar dapat memberikan pendapatan yang lebih baik
untuk meningkatkan kesejahteraannya. Selain pameran pedet dalam acara ini juga dilaksanakan Talk Show, Pameran Inovasi Teknologi Peternakan dan Bazaar Produk Peternakan.
Gambar 3. Bazaar dan Pameran Inovasi Peternakan