• Tidak ada hasil yang ditemukan

J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR 11 TAHUN 1992

TENTANG

DANA PENSIUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Presiden Republik Indonesia,

Menimbang : a. bahwa pembangunan nasional dil aksanakan dal am rangka pembangunan manusia Indonesia seut uhnya dan pembangunan sel uruh masyarakat Indonesia berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945;

b. bahwa sej al an dengan hakekat pembangunan nasional t ersebut , diperl ukan penghimpunan dan pengel ol aan dana guna memel ihara kesinambungan penghasil an pada hari t ua dal am rangka mewuj udkan keadil an sosial bagi sel uruh rakyat Indonesia;

c. bahwa Dana Pensiun merupakan sarana penghimpun dana guna meningkat kan kesej aht eraan pesert anya sert a meningkat kan peransert a masyarakat dal am mel est arikan pembangunan nasional yang meningkat dan berkel anj ut an;

d. bahwa adanya Dana Pensiun dapat pul a meningkat kan mot ivasi dan ket enangan kerj a unt uk peningkat an produkt ivit as;

(2)

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), Pasal 27 ayat (2), dan Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 t ent ang Paj ak Penghasil an (Lembaran Negara Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3263) sebagaimana t el ah diubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1991 t ent ang Perubahan At as Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 t ent ang Paj ak Penghasil an (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3459);

Dengan perset uj uan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menet apkan : UNDANG-UNDANG TENTANG DANA PENSIUN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dal am Undang-undang ini yang dimaksud dengan:

1. Dana Pensiun adal ah badan hukum yang mengel ol a dan menj al ankan program yang menj anj ikan manf aat pensiun;

2. Dana Pensiun Pemberi Kerj a adal ah Dana Pensiun yang dibent uk ol eh orang at au badan yang mempekerj akan karyawan, sel aku pendiri, unt uk menyel enggarakan Program Pensiun Manf aat Past i at au Program Pensiun Iuran Past i, bagi kepent ingan sebagian at au scl uruh karyawannya sebagai pesert a, dan yang menimbul kan kewaj iban t erhadap pemberi kerj a;

(3)

Pemberi Kerj a yang menyel enggarakan Program Pensiun Iuran Past i, dengan iuran hanya dari pemberi kerj a yang didasarkan pada rumus yang dikait kan dengan keunt ungan pemberi kerj a; 4. Dana Pensiun Lembaga Keuangan adal ah Dana Pensiun yang

dibent uk ol eh bank at au perusahaan asuransi j iwa unt uk menyel enggarakan Program Pensiun Iuran Past i bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerj a mandiri yang t erpisah dari Dana Pensiun pemberi kerj a bagi karyawan bank at au perusahaan asuransi j iwa yang bersangkut an;

5. Perat uran Dana Pensiun adal ah perat uran yang berisi ket ent uan yang menj adi dasar penyel enggaraan program pensiun;

6. Program Pensiun adal ah set iap program yang mengupayakan manf aat pensiun bagi pesert a;

7. Program Pensiun Manf aat Past i adal ah program pensiun yang manf aat nya dit et apkan dal am perat uran Dana Pensiun at au program pensiun l ain yang bukan merupakan Program Pensiun Iuran Past i;

8. Program Pensiun Iuran Past i adal ah program pensiun yang iurannya dit et apkan dal am perat uran Dana Pensiun dan sel uruh iuran sert a hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing pesert a sebagai manf aat pensiun;

9. Manf aat Pensiun adal ah pembayaran berkal a yang dibayarkan kepada pesert a pada saat dan dengan cara yang dit et apkan dal am perat uran Dana Pensiun;

10. Manf aat Pensiun Normal adal ah manf aat pensiun bagi pesert a, yang mul ai dibayarkan pada saat pesert a pensiun set el ah mencapai usia pensiun normal at au sesudahnya;

(4)

12. Manf aat Pensiun Cacat adal ah manf aat pensiun bagi pesert a, yang dibayarkan bil a pesert a menj adi cacat ;

13. Pensiun Dit unda adal ah hak at as manf aat pensiun bagi pesert a yang berhent i bekerj a sebel um mencapai usia pensiun normal , yang dit unda pembayarannya sampai pada saat pesert a pensiun sesuai dengan perat uran Dana Pensiun;

14. Pesert a adal ah set iap orang yang memenuhi persyarat an perat uran Dana Pensiun;

15. Pemberi Kerj a adal ah pendiri at au mit ra pendiri yang mempekerj akan karyawan;

16. Pendiri adal ah:

a. orang at au badan yang membent uk Dana Pensiun Pemberi Kerj a;

b. bank at au pcrusahaan asuransi j iwa yang membent uk Dana Pensiun Lembaga Keuangan;

17. Mit ra Pendiri adal ah pemberi kerj a yang ikut sert a dal am suat u Dana Pensiun Pemberi Kerj a Pendiri, unt uk kepent ingan sebagian at au sel uruh karyawannya;

18. Pengurus adal ah pengurus Dana Pensiun; 19. Dewan Pengawas adal ah dewan pengawas Dana Pensiun; 20. Pekerj a Mandiri adal ah pekerj a at as usaha sendiri, bukan karyawan dari orang at au badan;

21. Penerima Tit ipan adal ah bank yang menyel enggarakan j asa penit ipan sebagaimana dimaksud dal am Undang-undang t ent ang Perbankan;

22. Buku Daf t ar Umum adal ah buku yang berisikan daf t ar pengesahan at as perat uran Dana Pensiun sert a perubahan-perubahannya dan set iap saat dapat dil ihat ol eh umum;

(5)

penghasil an yang l ayak diperol eh sesuai dengan pendidikan, keahl ian, ket rampil an, dan pengal amannya;

24. Ment eri adal ah Ment eri Keuangan Republ ik Indonesia.

BAB II

JENIS DAN STATUS HUKUM DANA PENSIUN

Pasal 2

Jenis Dana Pensiun adal ah: 1. Dana Pensiun Pemberi Kerj a; 2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

Pasal 3

Dana Pensiun memil iki st at us sebagai badan hukum dengan syarat dan t at a cara yang diat ur dal am Undang-undang ini.

Pasal 4

(6)

BAB III

DANA PENSIUN PEMBERI KERJA

Bagian Pert ama

Pembent ukan dan Tat a Cara Pengesahan

Pasal 5

(1) Pembent ukan Dana Pensiun Pemberi kerj a didasarkan pada:

a. pernyat aan t ert ul is pendiri yang menyat akan keput usannya unt uk mendirikan Dana Pensiun dan memberl akukan perat uran Dana Pensiun;

b. perat uran Dana Pensiun yang dit et apkan ol eh pendiri;

c. penunj ukan pengurus, dewan pengawas, dan penerima t it ipan. (2) Dal am hal Dana Pensiun dibent uk unt uk menyel enggarakan

program pensiun bagi karyawan l ebih dari 1 (sat u) pemberi kerj a, maka pembent ukannya didasarkan pada:

a. pernyat aan t ert ul is pendiri yang menyat akan keput usannya unt uk mendirikan Dana Pensiun, memberl akukan perat uran Dana Pensiun dan menegaskan perset uj uannya at as keikut sert aan karyawan mit ra pendiri;

b. pernyat aan t ert ul is mit ra pendiri yang menyat akan kesediaannya unt uk t unduk pada perat uran Dana Pensiun yang dit et apkan pendiri, bagi kepent ingan karyawan mit ra pendiri yang memenuhi persyarat an unt uk menj adi pesert a, sert a pemberian kuasa penuh kepada pendiri unt uk mel aksanakan perat uran Dana Pensiun;

c. perat uran Dana Pensiun yang dit et apkan ol eh Pendiri;

(7)

Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dan ayat (2) sert a t at a cara perubahannya diat ur l ebih l anj ut dengan Perat uran Pemerint ah.

Pasal 6

(1) Pendiri mengaj ukan permohonan pengesahan Dana Pensiun kepada Ment eri dengan mel ampirkan:

a. perat uran Dana Pensiun;

b. pernyat aan t ert ul is pendiri dan mit ra pendiri bil a ada;

c. keput usan pendiri t ent ang penunj ukan pengurus, dewan pengawas, dan penerima t it ipan;

d. arahan invest asi;

e. l aporan akt uaris, apabil a Dana Pensiun menycl enggarakan Program Pensiun Manf aat Past i;

e. surat perj anj ian ant ara pengurus dengan penerima t it ipan. (2) Dal am j angka wakt u pal ing l ama 3 (t iga) bul an t erhit ung sej ak

dit erimanya permohonan pengesahan Dana Pensiun secara l engkap dan memenuhi ket ent uan Undang-undang ini dan perat uran pel aksanaannya, maka perat uran Dana Pensiun t ersebut waj ib disahkan dengan keput usan Ment eri dan dicat at dal am buku daf t ar umum yang disediakan unt uk it u, dan dal am hal permohonan dit ol ak, pemberit ahuan penol akan harus disert ai al asan penol akannya.

(8)

Pasal 7

(1) Dana Pensiun memil iki st at us sebagai badan hukum dan dapat memul ai kegiat annya sebagai suat u Dana Pensiun sej ak t anggal pengesahan Ment eri.

(2) Pengurus waj ib mengumumkan pembent ukan Dana Pensiun dengan menempat kan keput usan Ment eri t ent ang pengesahan at as perat uran Dana Pensiun pada Berit a Negara Republ ik Indonesia.

Pasal 8

(1) Pemberi kerj a yang bel um mendirikan Dana Pensiun bagi sel uruh karyawannya dapat menj adi mit ra pendiri Dana Pensiun yang t el ah berdiri dengan memenuhi ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 5 ayat (2).

(2) Dana Pensiun yang t el ah berdiri dapat menggabungkan diri dengan Dana Pensiun l ain, at au memisahkan diri menj adi dua at au l ebih Dana Pensiun.

(3) Ket ent uan mengenai penggabungan dan pemisahan Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dal am ayat (2) diat ur l ebih l anj ut dengan Perat uran Pemerint ah.

Pasal 9

(9)

Bagian Kedua

Kepengurusan Dana Pensiun

Pasal 10

(1) Pengurus dit unj uk ol eh dan bert anggung j awab kepada pendiri. (2) Ment eri menet apkan ket ent uan dan persyarat an bagi orang at au

badan usaha, yang dapat dit unj uk sebagai pengurus.

(3) Pengurus bert anggung j awab at as pel aksanaan perat uran Dana Pensiun, pengel ol aan Dana Pensiun, sert a mel akukan t indakan hukum unt uk dan at as nama Dana Pensiun, dan mewakil i Dana Pensiun di dal am dan di l uar pengadil an.

(4) Tugas, kewaj iban dan t anggung j awab pengurus scrt a t at a cara penunj ukan dan perubahan pengurus diat ur l ebih l anj ut dengan Perat uran Pemerint ah.

Pasal 11

Unt uk mel akukan t indakan yang diperl ukan dal am rangka pel aksanaan ket ent uan dal am perat uran Dana Pensiun, pengel ol aan Dana Pensiun, pengel ol aan invest asi dan menj amin keamanan kekayaan Dana Pensiun, pengurus dapat mengadakan perj anj ian dengan pihak ket iga.

Pasal 12

(1) Keanggot aan dewan pengawas t erdiri dari wakil -wakil pemberi kerj a dan pesert a dengan j uml ah yang sama.

(2) Anggot a dewan pengawas diangkat ol ch pendiri.

(10)

Pasal 13

(1) Tugas dan wewenang dewan pengawas adal ah:

mel akukan pengawasan at as pengel ol aan Dana Pensiun ol eh pengurus;

menyampaikan l aporan t ahunan secara t ert ul is at as hasil pengawasannya kepada pendiri, dan sal inannya diumumkan agar pesert a menget ahuinya.

(2) Tugas, kewaj iban dan t anggung j awab dewan pengawas, sert a t at a cara penunj ukan dan perubahan dewan pengawas diat ur l ebih l anj ut dengan Perat uran Pemerint ah.

Pasal 14

Laporan keuangan Dana Pensiun set iap t ahun harus diaudit ol eh akunt an publ ik yang dit unj uk ol eh dewan pengawas.

Bagian Ket iga Iuran Dana Pensiun

Pasal 15

(1) Iuran Dana Pensiun Pemberi Kerj a berupa: a. iuran pemberi kerj a dan pesert a; at au b. iuran pemberi kerj a.

(11)

Pasal 16

(1) Iuran pemberi kerj a harus dibayarkan dengan angsuran set idak-t idaknya sekal i sebul an kecual i bagi suat u Dana Pensiun Berdasarkan Keunt ungan yang waj ib diset or sel ambat -l ambat nya 120 (serat us dua pul uh) hari sej ak berakhirnya t ahun buku pemberi kerj a.

(2) Apabil a berdasarkan l aporan akt uaris yang disampaikan kepada Ment eri t ernyat a Dana Pensiun memil iki kekayaan mel ebihi kewaj ibannya, maka kel ebihan yang mel ampaui bat as t ert ent u yang dit et apkan ol eh Ment eri, harus digunakan sebagai iuran pemberi kerj a.

(3) Dal am hal pendiri Dana Pensiun t idak mampu memenuhi kewaj iban sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) unt uk j angka wakt u 3 (t iga) bul an bert urut -t urut maka pengurus waj ib memberit ahukan hal t ersebut kepada Ment eri.

(4) Dal am hal mit ra pendiri t idak mampu memenuhi kewaj iban sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dal am j angka wakt u 3 (t iga) bul an bert urut -t urut at au mit ra pendiri bubar, pengurus waj ib memberit ahukan hal t ersebut kepada pendiri yang sel anj ut nya akan mel akukan perubahan t erhadap perat uran Dana Pensiun dengan menct apkan:

a. penangguhan kepesert aan karyawan dari mit ra pendiri; at au b. mengakhiri-kepesert aan karyawan mit ra pendiri set el ah

(12)

Pasal 17

(1) Dal am hal perat uran Dana Pensiun menet apkan adanya iuran pesert a maka pemberi kerj a merupakan waj ib pungut iuran pesert a yang dipungut set iap bul an.

(2) Pemberi kerj a waj ib menyet or scl uruh iuran pesert a yang dipungut nya sert a iurannya sendiri kepada Dana Pensiun sel ambat -l ambat nya t anggal 15 bul an berikut nya.

(3) Iuran pesert a dan iuran pemberi kerj a yang bel um diset or set el ah mel ewat i dua set engah bul an sej ak j at uh t emponya, dinyat akan: a. sebagai hut ang pemberi kerj a yang dapat segera dit agih, dan

dikenakan bunga yang l ayak yang dihit ung sej ak hari pert ama dari bul an sebagaimana dimaksud dal am ayat (2).

b. sebagai piut ang Dana Pensiun yang memil iki hak ut ama dal am pel aksanaan eksekusi keput usan pengadil an, apabil a pemberi kerj a dil ikuidasi.

(4) Ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), diat ur l ebih l anj ut dengan Perat uran Pemerint ah.

Pasal 18

(1) Besarnya iuran pesert a Dana Pensiun yang menyel enggarakan Program Pensiun Manf aat Past i t idak bol eh mel ebihi j uml ah yang dit et apkan ol eh Ment eri.

(2) Besarnya manf aat pensiun yang dit et apkan dal am perat uran Dana Pensiun, demikian pul a iuran dan kekayaan yang diperl ukan bagi pembiayaan program pensiun, t idak bol eh mel ampaui j uml ah yang dit et apkan ol eh Ment eri.

(13)

Bagian Keempat Hak Pesert a

Pasal 19

Set iap karyawan yang t ermasuk gol ongan karyawan yang memenuhi syarat kepesert aan dal am Dana Pensiun yang didirikan ol eh pemberi kerj a, berhak menj adi pesert a apabil a t el ah berusia set idak-t idaknya 18 (del apan bel as) t ahun at au t el ah kawin, dan t el ah memil iki, masa kerj a sekurang-kurangnya 1 (sat u) t ahun, pada pendiri at au mit ra pendiri.

Pasal 20

(1) Hak t erhadap set iap manf aat pensiun yang dibayarkan ol eh Dana Pensiun t idak dapat digunakan sebagai j aminan pinj aman, dan t idak dapat dial ihkan maupun disit a.

(2) Semua t ransaksi yang mengakibat kan penyerahan, pembebanan, pengikat an, pembayaran manf aat pensiun sebel um j at uh t empo at au menj aminkan manf aat pensiun yang diperol eh dari Dana Pensiun dinyat akan bat al bcrdasarkan Undang-undang ini.

(3) Suat u pembayaran manf aat pensiun yang dil akukan ol eh pengurus dengan it ikad baik, membebaskan Dana Pcnsiun dari t anggungj awabnya.

Pasal 21

(14)

(2) Perat uran Dana Pensiun waj ib memuat ket ent uan mengenai besarnya hak at as manf aat pensiun bagi j anda/ duda at au anak yang bel um dewasa dari pesert a.

(3) Dal am Dana Pensiun yang menycl enggarakan Program Pensiun Iuran Past i, perat uran Dana Pensiun waj ib memuat hak pesert a unt uk menent ukan pil ihan bent uk anuit as.

Pasal 22

(1) Dal am hal Dana Pensiun menycl enggarakan Program Pensiun Manf aat Past i, besarnya hak at as manf aat pensiun scbagaimana dimaksud dal am Pasal 21 ayat (2) harus memenuhi ket ent uan sebagai berikut :

a. dal am hal pensiunan meninggal dunia, manf aat pensiun yang dibayarkan kcpada j anda/ duda yang sah sekurang-kurangnya 60% (enam pul uh perserat us) dari manf aat pensiun yang t el ah dibayarkan kepada pensiunan;

b. dal am hal pesert a meninggal dunia dal am j angka wakt u 10 (sepul uh) t ahun sebel um dicapainya usia pensiun normal , manf aat pensiun yang dibayarkan kepada j anda/ duda yang sah sekurang-kurangnya 60% (enam pul uh perserat us) dari yang seharusnya dibayarkan kepada pesert a apabil a pesert a pensiun sesaat sebel um meninggal dunia,

c. dal am hal pesert a meninggal dunia l ebih dari 10 (sepul uh) t ahun sebel umnya dicapainya usia pensiun normal , manf aat pensiun yang dibayarkan kepada j anda/ duda yang sah sekurang-kurangnya 60% (enam pul uh perserat us) dari nil ai pensiun dit unda yang seharusnya menj adi haknya apabil a ia berhent i bekerj a.

(15)

pesert a.

(3) Pembayaran manf aat pensiun sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) huruf c dapat dil akukan secara sekal igus.

Pasal 23

(1) Dal am hal Dana Pensiun menycl enggarakan Program Pensiun Iuran Past i, besarnya hak at as manf aat pensiun sebagaimana dimaksud dal am Pasal 21 ayat (2) harus memenuhi ket ent uan sebagai berikut :

a. dal am hal pensiunan meninggal dunia, manf aat pensiun yang dibayarkan kcpada j anda/ duda yang sah t idak bol eh kurang dari haknya berdasarkan pil ihan bent uk anuit as sebagaimana dimaksud dal am Pasal 21 ayat (3);

b. dal am hal pesert a meninggal dunia sebel um dimul ainya pembayaran pensiun, maka manf aat pensiun yang dibayarkan kepada j anda/ duda yang sah adal ah scbesar 100% (scrat us pcrscrat us) dari j uml ah yang seharusnya menj adi hak pcscrt a apabil a ia berhent i bekerj a.

(2) Dal am hal t idak ada j anda/ duda yang sah at au j anda/ duda meninggal dunia, manf aat pensiun sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dibayarkan kepada anak yang bel um dewasa dari pesert a.

(3) Dal am hal pesert a meninggal dunia l ebih dari 10 (sepul uh) t ahun sebel um dicapainya usia pensiun normal , pembayaran manf aat pensiun sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) huruf b dapat dil akukan sccara sekal igus.

(16)

kepada pensiunan yang bersangkut an.

Pasal 24

(1) Pesert a yang berhent i bekerj a dan memil iki masa kepesert aan kurang dari 3 (t iga) t ahun, sekurang-kurangnya berhak menerima secara sekal igus himpunan iurannya sendiri, dit ambah bunga yang l ayak.

(2) Pesert a yang mengikut i Program Pensiun Manf aat Past i apabil a berhent i bekerj a set el ah memil iki masa kepesert aan sekurang-kurangnya 3 (t iga) t ahun dan bel um mencapai usia pensiun dipercepat , berhak menerima Pensiun Dit unda yang besarnya sama dengan j uml ah yang dihit ung berdasarkan rumus pensiun bagi kepesert aannya sampai pada saat pemberhent ian. (3) Pesert a Dana Pensiun yang menyel enggarakan Program Pensiun

Iuran Past i apabil a berhent i bekerj a set el ah memil iki masa kepesert aan sekurang-kurangnya 3 (t iga) t ahun dan bel um mencapai usia pensiun dipercepat , berhak at as j uml ah iurannya sendiri dan iuran pemberi kerj a besert a hasil pengembangannya yang harus dipergunakan unt uk memperol eh pensiun dit unda.

Pasal 25

(1) Manf aat pensiun dari suat u Dana Pensiun t idak dapat dibayarkan kepada pesert a sebel um dicapainya usia pensiun dipercepat , kecual i bagi pembayaran, pensiunan j anda/ duda sebagaimana dimaksud dal am Pasal 22 ayat (3) dan Pasal 23 ayat (3) dan bagi pengembal ian iuran sebagaimana dimaksud dal am Pasal 24 ayat (1).

(17)

unt uk seumur hidup.

(3) Dal am hal besarnya manf aat pensiun bul anan l ebih kecil dari suat u j uml ah t ert ent u yang dit et apkan dari wakt u ke wakt u ol eh Ment eri maka nil ai yang sama dapat dibayarkan secara sekal igus. (4) Tanpa mengurangi ket ent uan scbagaimana dimaksud dal am ayat

(1) dan ayat (2), perat uran Dana Pensiun dapat memungkinkan pil ihan bagi pesert a pada saat pensiun at au pada saat pemberhent ian dan bagi j anda/ duda at au anak pada saat pesert a meninggal dunia, unt uk menerima sampai sebanyak-banyaknya 20% (dua pul uh perserat us) dari manf aat pensiun secara sekal igus.

Pasal 26

(1) Seorang pesert a t idak dapat mengundurkan diri at au menunt ut haknya dari Dana Pensiun apabil a ia masih memenuhi syarat kepesert aan.

(2) Dal am hal pesert a berhent i bekerj a l ebih dari 10 (sepul uh) t ahun sebel um dicapainya usia pensiun normal , maka berdasarkan pil ihan pesert a, hak at as pensiun dit unda dapat t et ap dibayarkan ol eh Dana Pensiun yang bersangkut an, at au dapat dial ihkan kepada Dana Pensiun Pemberi Kerj a l ainnya, at au kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan, dengan ket ent uan yang bersangkut an masih hidup dal am wakt u 30 (t iga pul uh) hari set el ah ia berhent i bekerj a.

Pasal 27

(18)

Pensiun dan t idak bol eh mel ebihi usia yang dit et apkan ol ch Ment eri yang membidangi masal ah ket enagakerj aan.

(3) Seorang pesert a yang pensiun sebel um mencapai usia pensiun normal berhak mengaj ukan pembayaran Manf aat Pensiun Dipercepat dengan ket ent uan:

a. berusia sekurang-kurangnya 10 (sepul uh) t ahun sebel um usia pensiun normal ; at au

b. dal am keadaan cacat sebagaimana dimaksud dal am Undang-undang ini.

(4) Nil ai Manf aat Pensiun Dipercepat sekurang-kurangnya harus sama dengan nil ai sekarang dari Pensiun Dit unda.

(5) Dal am perat uran Dana Pensiun dapat dit et apkan bat as usia maksimum pesert a waj ib pensiun dal am hal pesert a t et ap bekerj a set el ah dicapainya usia pensiun normal , dengan ket ent uan bahwa bat as usia maksimum dimaksud sesuai dengan usia yang dit et apkan ol eh Ment eri yang membidangi masal ah ket enagakerj aan.

Pasal 28

Ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Pasal 25, Pasal 26, dan Pasal 27 ayat (1) dan ayat (4), diat ur l ebih l anj ut dengan Perat uran Pemerint ah.

Bagian Kel ima

Kekayaan Dana Pensiun dan Pengel ol aannva

Pasal 29

(19)

b. iuran pesert a; c. hasil invest asi;

d. pengal ihan dari Dana Pensiun l ain.

Pasal 30

(1) Pengel ol aan kekayaan Dana Pensiun harus dil akukan pengurus sesuai dengan:

a. arahan invest asi yang digariskan ol eh pendiri; dan

b. ket ent uan t ent ang invest asi yang dit et apkan ol eh Ment eri. (2) Dal am hal Dana Pensiun menyel enggarakan Program Pensiun

Iuran Past i, arahan invest asi dit et apkan ol eh pendiri bersama dewan pengawas.

(3) Arahan invest asi sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dan ayat (2) dapat diubah, dan perubahan dimaksud waj ib disampaikan ke pada Ment eri sel ambat -l ambat nya 30 (t iga pul uh) hari sej ak t anggal dit et apkannya perubahan.

(4) Dengan perset uj uan pendiri dan dewan pengawas, pengel ol aan kekayaan Dana Pensiun dapat dial ihkan ol eh pengurus kepada l embaga keuangan yang memenuhi ket ent uan Ment eri.

(5) Kekayaan Dana Pensiun yang disimpan pada penerima t it ipan hanya dapat dit arik at au dial ihkan at as perint ah pengurus.

(6) Tanggung j awab pembayaran manf aat pensiun kepada pesert a at au pihak yang berhak at as manf aat pensiun dapat dial ihkan pengurus dengan membel i anuit as seumur hidup dari perusahaan asuransi j iwa, yang sel anj ut nya bert anggung j awab unt uk mel akukan pembayaran dimaksud.

(20)

asuransi j iwa yang dipil ih ol eh pesert a at au pihak yang berhak at as manf aat pensiun.

Pasal 31

(1) Dana Pensiun t idak diperkenankan mel akukan pembayaran apapun, kecual i pembayaran yang dit et apkan dal am perat uran Dana Pensiun.

(2) Dana Pensiun t idak diperkenankan meminj am at au mengagunkan kekayaannya sebagai j aminan at as suat u pinj aman.

(3) Tidak sat u bagianpun dari kekayaan Dana Pensiun dapat dipinj amkan at au diinvest asikan, baik secara l angsung maupun t idak l angsung, pada surat berharga yang dit erbit kan ol eh, at au pada t anah dan bangunan yang dimil iki at au yang dipergunakan ol eh orang at au badan yang t ersebut di bawah ini:

a. pengurus, pendiri, mit ra pendiri at au penerima t it ipan;

b. badan usaha yang l ebih dari 25% (dua pul uh l ima perserat us) sahamnya dimil iki ol eh orang at au badan yang t erdiri dari pendiri, mit ra pendiri, pengurus, penerima t it ipan, at au serikat kerj a yang anggot anya adal ah pesert a Dana Pensiun yang bersangkut an;

c. pej abat at au direkt ur dari badan sebagaimana dimaksud dal am huruf a dan b, sert a kel uarganya sampai deraj at kedua menurut garis l urus maupun garis ke samping, t ermasuk menant u dan ipar.

Pasal 32

(21)

sebagaimana dimaksud dal am Pasal 31 ayat (3), hanya dapat dil akukan sepanj ang hal t ersebut mel al ui t ransaksi yang didasarkan pada harga pasar yang berl aku.

(2) Ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 31 ayat (3) t idak berl aku bagi invest asi Dana Pensiun dal am bent uk surat berharga yang diperdagangkan di Pasar Modal di Indonesia, dengan memenuhi ket ent uan t ent ang invest asi yang dit et apkan ol eh Ment eri.

(3) Ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 31 ayat (3) berl aku pul a bagi kekayaan Dana Pensiun Pemberi Kerj a yang dikel ol a ol eh suat u l embaga keuangan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 30 ayat (4).

(4) Tanpa mengurangi ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 31 ayat (3), suat u Dana Pensiun Berdasarkan Keunt ungan dapat menginvest asikan sebanyak-banyaknya 50% (l ima pul uh perserat us) dari kekayaannya dal am bent uk saham biasa pada perusahaan pendiri at au mit ra pendiri.

Bagian Keenam

Pembubaran dan Penyel esaian Dana Pensiun

Pasal 33

(1) Pembubaran Dana Pensiun dapat dil akukan berdasarkan permint aan pendiri kepada Ment eri.

(2) Dana Pcnsiun dapat dibubarkan apabil a Ment eri berpcndapat bahwa Dana Pensiun t idak dapat memenuhi kewaj ibannya kepada pesert a, pensiunan dan pihak l ain yang berhak, at au dal am hal t erhent inya iuran dinil ai dapat membahayakan keadaan keuangan Dana Pensiun dimaksud.

(22)

Pasal 34

(1) Pembubaran Dana Pcnsiun dit et apkan dengan Kcput usan Ment eri. yang sekal igus menunj uk l ikuidat or, unt uk mel aksanakan t indakant indakan yang diperl ukan dal am j angka wakt u yang dit et apkan ol eh Ment eri.

(2) Pengurus Dana Pensiun dapat dit unj uk sebagai l ikuidat or.

(3) Biaya yang t imbul dal am rangka pembubaran Dana Pensiun dibebankan pada Dana Pensiun.

Pasal 35

(1) Likuidat or mempunyai t ugas dan wewenang sebagai berikut : a. mel akukan segal a pcrbuat an hukum unt uk dan at as nama Dana

Pensiun sert a mewakil inya di dal am dan di l uar Pengadil an; b. mel akukan pencat at an at as segal a kekayaan dan kewaj iban

Dana Pensiun;

c. menent ukan dan mcmberit ahukan kepada set iap pesert a, pensiunan dan ahl i waris yang berhak, mengenai besarnya hak yang dapat dit erima dari Dana Pcnsiun.

(2) Likuidat or menyampaikan rencana kerj a dan mengusul kan t at a cara penyel esaian l ikuidasi kepada Ment eri dan mel aksanakan proses penyel esaian set el ah mendapat pcrset uj uan Mcnt eri.

Pasal 36

(23)

(2) Pengembal ian kekayaan Dana Pensiun kepada pemberi kerj a, dil arang.

(3) Set iap kel ebihan kekayaan at as kewaj iban pada saat pembubaran harus dipergunakan unt uk meningkat kan manf aat pensiun bagi pesert a sampai maksimum yang dit et apkan Ment eri sebagaimana dimaksud dal am Pasal 18 ayat (2).

(4) Dal am hal masih t erdapat kel ebihan dana sesudah peningkat an manf aat sampai bat as maksimum sebagaimana dimaksud dal am ayat (3) maka sisa dana t ersebut harus dibagikan kepada pesert a, pensiunan dan pihak yang berhak at as manf aat pensiun.

Pasal 37

(1) Dal am pembagian kekayaan Dana Pensiun yang dil ikuidasi, hak pesert a dan hak pensiunan at au ahl i warisnya merupakan hak ut ama.

(2) Pengat uran l ebih l anj ut t ent ang pembagian kekayaan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dit et apkan dengan Pcrat uran Pemerint ah.

Pasal 38

Likuidat or waj ib mel aporkan pel aksanaan dan penyel esaian l ikuidasi kepada Ment eri dal am j angka wakt u sebagaimana dimaksud dal am Pasal 34 ayat (1).

Pasal 39

(1) Likuidat or waj ib mengumumkan hasil penycl esaian l ikuidasi yang t el ah diset uj ui Ment eri dal am Berit a Negara Republ ik Indonesia. (2) St at us badan hukum Dana Pensiun berakhir t erhit ung sej ak

(24)

BAB IV

DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN

Pasal 40

(1) Dana Pensiun Lembaga Keuangan hanya dapat menyel enggarakan Program Pensiun Iuran Past i.

(2) Bank dan perusahaan asuransi j iwa dapat bert indak sebagai pendiri Dana Pensiun Lembaga Keuangan dengan memenuhi ket ent uan yang dit et apkan dengan Perat uran Pemerint ah.

(3) Unt uk dapat mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan, bank at au perusahaan asuransi j iwa sebagaimana dimaksud dal am ayat (2) waj ib mengaj ukan permohonan pengesahan kepada Ment eri, dengan mel ampirkan perat uran Dana Pensiun.

Pasal 41

(1) Ket ent uan mengenai hal -hal yang waj ib dimuat dal am perat uran Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dal am Pasal 40 ayat (3) diat ur l ebih l anj ut dengan Perat uran Pemerint ah.

(2) Set iap perubahan at as perat uran Dana Pensiun waj ib mendapat kan pengesahan dari Ment eri.

Pasal 42

(1) Kepesert aan dal am Dana Pensiun Lembaga Keuangan t erbuka bagi perorangan baik karyawan maupun pekerj a mandiri.

(25)

(3) Dal am hal pesert a meninggal dunia, maka hak pesert a menj adi hak ahl i warisnya.

Pasal 43

Pendiri Dana Pensiun Lembaga Keuangan bert indak sebagai pengurus Dana Pensiun Lembaga Keuangan dan bert anggungj awab at as pengel ol aan invest asi Dana Pensiun Lembaga Keuangan dengan memenuhi ket ent uan t ent ang invest asi yang dit et apkan ol eh Ment eri.

Pasal 44

(1) Dal am hal bank at au perusahaan asuransi j iwa pendiri Dana Pensiun Lembaga Keuangan bubar, maka Dana Pensiun Lembaga Keuangan bubar, dan Ment eri menunj uk l ikuidat or unt uk mel akukan penyel esaian.

(2) Likuidat or bank at au perusahaan asuransi j iwa pendiri Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang bubar dapat dit unj uk sebagai l ikuidat or Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

Pasal 45

Kekayaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan harus dikecual ikan dari set iap t unt ut an hukum at as kekayaan bank at au perusahaan asuransi j iwa pendiri Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

Pasal 46

(26)

30 ayat (1) huruf a, ayat (2), ayat (3), ayat (4) dan ayat (5), Pasal 32 ayat (3) dan ayat (4), sert a Pasal 36 ayat (1) dan ayat (2).

Pasal 47

(1) Tanpa mengurangi maksud ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 25 ayat (1) dan ayat (2) dan Pasal 26, Dana Pensiun Lembaga Keuangan dapat memungkinkan penarikan suat u j uml ah dana t ert ent u ol eh pesert a set iap saat dengan ket ent uan bahwa j uml ah dana yang dit arik t idak mel ebihi j uml ah iuran pesert a Dana Pensiun sebel um dil akukan penarikan.

(2) Juml ah dana yang dit arik sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) t idak t ermasuk hasil pengembangannya dan dana yang dial ihkan dari Dana Pensiun l ainnya.

Pasal 48

Ket ent uan l ebih l anj ut t ent ang Dana Pensiun Lembaga Keuangan dit et apkan dengan Perat uran Pemerint ah.

BAB V

PEMBERIAN FASILITAS PERPAJAKAN

Pasal 49

(1) Dana Pensiun Pemberi Kerj a dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan yang dibent uk berdasarkan Undang-undang ini merupakan subyek paj ak sebagaimana dimaksud dal am Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 t ent ang Paj ak Penghasil an. (2) Iuran yang dit erima diperol eh Dana Pensiun Pemberi Kerj a dan

(27)

dal am bidang-bidang t ert ent u berdasarkan Keput usan Ment eri Keuangan sebagaimana dimaksud dal am Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 t ent ang Paj ak Penghasil an bukan merupakan obyek paj ak dan berl angsung t erus sampai proses l ikuidasi sel esai dil aksanakan dal am hal Dana Pensiun dibubarkan.

BAB VI

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 50

(1) Pembinaan dan pengawasan at as Dana Pensiun Pemberi Kerj a dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan dil akukan ol eh Ment eri. (2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dal am ayat

(1) mel iput i pengel ol aan kekayaan Dana Pensiun dan penyel enggaraan program pensiun, baik dal am segi keuangan maupun t eknis operasional .

(3) Ket ent uan pel aksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dan ayat (2) dit et apkan ol eh Ment eri.

Pasal 51

(1) Dana Pensiun waj ib dikel ol a dengan memperhat ikan kepent ingan pesert a sert a pihak l ain yang berhak at as manf aat pensiun sebagaimana dit et apkan dal am perat uran Dana Pensiun.

(28)

Pasal 52

(1) Set iap Dana Pensiun waj ib menyampaikan l aporan berkal a mengenai kegiat annya kepada Ment eri yang t erdiri dari:

a. l aporan keuangan yang t el ah diaudit ol eh akunt an publ ik; b. l aporan t eknis yang disusun ol eh pengurus at au ol eh Pengurus

dan akt uaris sesuai ket ent uan yang dit et apkan ol eh Ment eri. (2) Dal am mel akukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana

dimaksud dal am Pasal 50 Ment eri mel akukan pemeriksaan l angsung t erhadap Dana Pensiun.

(3) Set iap pendiri, mit ra pendir i, pengurus, dan penerima t it ipan waj ib memperl ihat kan buku, cat at an, dokumen sert a memberikan ket erangan yang diperl ukan dal am rangka pemeriksaan sebagaimana dimaksud dal am ayat (2).

(4) Dal am rangka pemeriksaan l angsung sebagaimana dimaksud dal am ayat (2) Ment eri dapat menunj uk akunt an publ ik dan/ at au akt uaris.

Pasal 53

(1) Dana Pensiun yang menyel enggarakan Program Pensiun Manf aat Past i waj ib memil iki l aporan akt uaris yang harus disampaikan kepada Ment eri sekurang-kurangnya 3 (t iga) t ahun sekal i at au apabil a dil akukan perubahan t erhadap perat uran Dana Pensiun. (2) Laporan akt uaris sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) dan Pasal

6 ayat (1) huruf e harus menyat akan:

a. besarnya iuran yang diperl ukan unt uk membiayai program pensiun;

(29)

c. besarnya angsuran iuran t ambahan unt uk menut upi kekurangan pendanaan, yang perl u dibayarkan sel ama j angka wakt u yang diperkenankan dal am ket ent uan t ent ang pendanaan dan sol vabil it as yang dit et apkan ol eh Ment eri.

Pasal 54

(1) Set iap Dana Pensiun waj ib mengumumkan neraca dan perhit ungan hasil usaha kepada pesert a menurut bent uk, susunan dan wakt u yang dit et apkan ol eh Ment eri.

(2) Pengurus waj ib menyampaikan ket erangan kepada set iap pesert a mengenai hal -hal yang t imbul dal am rangka kepesert aannya dal am bent uk dan wakt u yang dit et apkan ol eh Ment eri.

(3) Pengurus waj ib menyampaikan ket erangan kepada pesert a mengenai set iap perubahan yang t erj adi pada perat uran Dana Pensiun.

(4) Pengurus waj ib merahasiakan ket erangan pribadi yang menyangkut masing-masing pesert a.

Pasal 55

(1) Penyimpangan t erhadap ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Pasal 17 ayat (2), dan ayat (3), Pasal 31 ayat (1), Pasal 51, Pasal 52 ayat (1) dan ayat (3), dan Pasal 54 sert a perat uran-perat uran pel aksanaannya, Ment eri dapat mengenakan sanksi administ rat if bagi Dana Pensiun at au pendiri.

(30)

BAB VII

KETENTUAN PIDANA

Pasal 56

(1) Barangsiapa dengan sengaj a, dengan at au t anpa iuran, mengel ol a dan menj al ankan program yang menj anj ikan sej uml ah uang yang pembayarannya dikait kan dengan pencapaian usia t ert ent u, at au menj al ankan kegiat an Dana Pensiun, t anpa mendapat pengesahan Ment eri sebagaimana dimaksud dal am Pasal 4, Pasal 6, dan Pasal 40, diancam dengan pidana penj ara pal ing l ama 5 (l ima) t ahun dan denda pal ing banyak Rp 5. 000. 000. 000, - (l ima mil yar rupiah).

(2) Ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) t idak berl aku bagi penyel enggaraan Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil , dan Anggot a Angkat an Bersenj at a Republ ik Indonesia, yang dikel ol a ol eh Badan Usaha Mil ik Negara berdasarkan perat uran perundang-undangan yang berl aku.

Pasal 57

Barangsiapa dengan sengaj a mel anggar ket ent uan Pasal 31 ayat (2) dan ayat (3), diancam dengan pidana penj ara pal ing l ama 5 (l ima) t ahun dan denda pal ing banyak Rp 5. 000. 000. 000, - (l ima mil yar rupiah).

Pasal 58

(31)

pal ing l ama 5 (l ima) t ahun dan denda pal ing banyak Rp 5. 000. 000. 000, - (l ima mil yar rupiah).

Pasal 59

Barangsiapa dengan sengaj a:

a. membuat at au menyebabkan adanya suat u l aporan pal su dal am buku cat at an at au dal am l aporan, maupun dal am dokumen at au l aporan kegiat an usaha, at au l aporan t ransaksi Dana Pensiun;

b. menghil angkan at au t idak memasukkan at au menyebabkan dihapuskannya suat u l aporan dal am buku cat at an at au dal am l aporan, dokumen at au l aporan kegiat an usaha, at au l aporan t ransaksi Dana Pensiun;

c. mengubah, mengaburkan, menyembunyikan, menghapus at au menghil angkan adanya suat u pencat at an dal am pembukuan at au dal am l aporan, maupun dal am dokumen at au l aporan kegiat an usaha, l aporan t ransaksi at au merusak cat at an pembukuan Dana Pensiun t ersebut , diancam dengan pidana penj ara pal ing l ama 6 (enam) t ahun dan denda pal ing banyak Rp 6. 000. 000. 000, -(enam mil yar rupiah).

Pasal 60

Tindak pidana sebagaimana dimaksud dal am Pasal 56, Pasal 57, Pasal 58, dan Pasal 59 adal ah kej ahat an.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 61

(32)

yang t el ah mendapat kan perset uj uan dari Ment eri sebagaimana dimaksud dal am Pasal 4 ayat (3) huruf h Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 t ent ang Paj ak Penghasil an, dinyat akan t el ah mendapat kan pengesahan berdasarkan Undang-undang ini.

(2) Dana Pensiun sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) waj ib menyesuaikan diri dengan ket ent uan Undang-undang ini, sel ambat -l ambat nya dal am j angka wakt u 1 (sat u) t ahun sej ak mul ai berl akunya Undang-undang ini.

(3) Tanpa mengurangi ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am ayat (2), invest asi yang dil akukan ol eh dana pensiun yang t el ah ada sebel um dit et apkannya Undang-undang ini waj ib disesuaikan dengan ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am Undang-undang ini dal am j angka wakt u 5 (l ima) t ahun scj ak mul ai berl akunya Undang-undang ini.

(4) Tanpa mengurangi ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am ayat (2), dana pensiun sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) yang menyel enggarakan program pensiun yang menj anj ikan pembayaran uang secara sekal igus, t et ap dapat mel anj ut kan program t ersebut sampai sel esainya sel uruh kewaj iban kepada karyawan yang t el ah menj adi pesert a pada saat mul ai berl akunya Undang-undang ini.

(5) Set iap orang at au badan usaha yang menyel enggarakan Dana Pensiun dengan nama apapun baik dengan at au t anpa iuran, yang bel um mendapat perset uj uan Ment eri diwaj ibkan mengaj ukan permohonan pengesahan kepada Ment eri berdasarkan Undang-undang ini, sel ambat -l ambat nya dal am j angka wakt u 1 (sat u) t ahun sej ak mul ai berl akunya Undang-undang ini.

(33)

(7) Dana Pensiun karyawan yang t el ah ada dal am bent uk apapun, hanya dapat menamakan diri sebagai Dana Pensiun bil a penyel enggaraannya didasarkan pada Undang-undang ini.

(8) Ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am, ayat (7) t idak berl aku bagi penyel enggaraan Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil dan Anggot a Angkat an Bersenj at a Republ ik Indonesia yang dikel ol a Badan Usaha Mil ik Negara.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 62

Dengan berl akunya Undang-undang ini, Arbeidersf ondsen Ordonnant ie (St aat sbl ad Tahun 1926 Nomor 377) dinyat akan t idak dapat l agi dipergunakan sebagai dasar pembent ukan Dana Pensiun.

Pasal 63

Undang-undang ini mul ai berl aku pada t anggal diundangkan.

Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempat annya dal am Lembaran Negara Republ ik Indonesia.

Disahkan di Jakart a

pada t anggal 20 April 1992 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

(34)

Diundangkan di Jakart a pada t anggal 20 April 1992 MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA

REPUBLIK INDONESIA t t d

(35)

PENJELASAN ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992

TENTANG DANA PENSIUN

UMUM

Dal am rangka pel aksanaan pembangunan nasional yang pada hakekat nya merupakan pembangunan manusia Indonesia seut uhnya dan pembangunan sel uruh masyarakat Indonesia berdasarkan Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945, maka upaya unt uk mewuj udkan kehidupan yang l ayak bagi sel uruh rakyat Indonesia merupakan kewaj iban konst it usional yang harus dil akukan secara berencana, bert ahap dan berkesinambungan.

Sej al an dengan it u upaya memel ihara kesinambungan penghasil an pada hari t ua perl u mendapat perhat ian dan penanganan yang l ebih berdayaguna dan berhasil guna. Dal am hubungan ini di masyarakat t el ah berkembang suat u bent uk t abungan masyarakat yang semakin banyak dikenal ol eh para karyawan, yait u dana pensiun. Bent uk t abungan ini mempunyai ciri sebagai t abungan j angka panj ang, unt uk dinikmat i hasil nya set el ah karyawan yang bersangkut an pensiun. Penyel enggaraannya dil akukan dal am suat u program, yait u program pensiun, yang mengupayakan manf aat pensiun bagi pesert anya mel al ui suat u sist em pemupukan dana yang l azim disebut sist em pendanaan.

(36)

yang l ebih l uas, akumul asi dana yang t erhimpun dari penyel enggaraan program pensiun merupakan sal ah sat u sumber dana yang diperl ukan unt uk memel ihara dan meningkat kan pembangunan nasional yang berl andaskan kemampuan sendiri. Hal ini sej al an dengan sal ah sat u arah dan kebij aksanaan pembangunan j angka panj ang, yakni peningkat an dan pengembangan sumber-sumber dana pembangunan yang berasal dari dal am negeri secara opt imal , baik dari Pemerint ah maupun dari masyarakat .

Mengingat manf aat nya yang besar, baik bagi pesert a maupun bagi masyarakat l uas dan bagi pembangunan nasional , maka upaya penyel enggaraan program pensiun sel ama ini t el ah didukung ol eh Pemerint ah. Dukungan t ersebut dinyat akan dal am perat uran perundang-undangan di bidang perpaj akan, yait u dengan pemberian f asil it as penundaan paj ak (penghasil an) sebagaimana t ert uang dal am Pasal 4 ayat (3) huruf h Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 t ent ang Paj ak Penghasil an.

Dewasa ini program pensiun dengan pemupukan dana disel enggarakan ol eh pemberi kerj a berdasarkan Arbeidersf ondsen Ordonnant ie (St aat sbl ad Tahun 1926 Nomor 377) yang merupakan perat uran pel aksanaan dari Pasal 1601 s bagian kedua Kit ab Undang-undang Hukum Perdat a. Ket ent uan t ersebut memungkinkan pembent ukan dana bersama ant ara pemberi kerj a dan karyawan, namun t idak memadai sebagai dasar hukum bagi penyel enggaraan program pensiun. Hal ini disebabkan t idak adanya ket ent uan yang mengat ur hal -hal mendasar dal am rangka pemenuhan hak dan kewaj iban para pihak dal am penyel enggaraan program pensiun, sert a mengenai pengel ol aan, kepengurusan, pengawasan, dan sebagainya. Di samping it u, kel embagaan yayasan yang dal am prakt ek dipergunakan sebagai wadah unt uk menyel enggarakan program pensiun, mengandung pul a berbagai kel emahan.

(37)

mandiri, yang t idak menj adi karyawan dari orang at au badan l ain. Terhadap mereka ini perl u pul a diberikan kesempat an yang sama unt uk mempersiapkan diri menghadapi masa purna bakt i, sekal igus kesempat an unt uk t urut menggunakan f asil it as penundaan paj ak penghasil an.

Dengan demikian kehadiran Undang-undang t ent ang Dana Pensiun sebagai l andasan hukum bagi penyel enggaraan program pensiun sangat dibut uhkan. Undang-undang t ent ang Dana Pensiun diharapkan membawa pert umbuhan Dana Pensiun di Indonesia secara l ebih pesat , t ert ib dan sehat , sehingga membawa manf aat nyat a bagi peningkat an kesej aht eraan sel uruh masyarakat .

Undang-undang t ent ang Dana Pensiun yang merupakan l andasan hukum pembent ukan Dana Pensi un dan penyel enggaraan program pensiun mengandung asas-asas pokok sebagai berikut :

1. Asas ket erpisahan kekayaan Dana Pensiun dari kekayaan badan hukum pendirinya. Asas ini didukung ol eh adanya badan hukum t ersendiri bagi Dana Pensiun, dan diurus sert a dikel ol a berdasarkan ket ent uan Undang-undang. Berdasarkan asas ini kekayaan Dana Pensiun yang t erut ama bersumber dari iuran, t erl indungi dari hal -hal yang t idak diinginkan yang dapat t erj adi pada pendirinya.

2. Asas penyel enggaraan dal am sist em pendanaan. Dengan asas ini penyel enggaraan program pensiun, baik bagi karyawan maupun bagi pekerj a mandiri, harusl ah dil akukan dengan pemupukan dana yang dikel ol a secara t erpisah dari kekayaan pendiri, sehingga cukup unt uk memenuhi pembayaran hak pesert a. Dengan demikian berdasarkan Undang-undang ini pembent ukan cadangan dal am perusahaan guna membiayai pembayaran manf aat pensiun karyawan t idak diperkenankan.

(38)

dihindarkan penggunaan kekayaan Dana Pensiun dari kepent ingan-kepent ingan yang dapat mengakibat kan t idak t ercapainya maksud ut ama dari pemupukan dana, yait u unt uk memenuhi pembayaran hak pesert a. Dal am pel aksanaannya, pembinaan dan pengawasan mel iput i ant ara l ain sist em pendanaan, dan pengawasan at as invest asi kekayaan Dana Pensiun.

4. Asas penundaan manf aat . Penghimpunan dana dal am penyel enggaraan program pensiun dimaksudkan unt uk memenuhi pembayaran hak pesert a yang t el ah pensiun, agar kesinambungan penghasil annya t erpel ihara. Sej al an dengan it u berl aku asas penundaan manf aat , yang mengharuskan bahwa pembayaran hak pesert a hanya dapat dil akukan set el ah pesert a pensiun, yang pembayarannya dil akukan secara berkal a.

5. Asas kebebasan unt uk membent uk at au t idak membent uk Dana Pensiun. Berdasarkan asas ini keput usan membent uk Dana Pensiun merupakan prakarsa pemberi kerj a unt uk menj anj ikan manf aat pensiun bagi karyawannya, yang membawa konsekuensi pendanaan. Dengan demikian prakarsa t ersebut harus didasarkan pada kemampuan keuangan pemberi kerj a. Hal pokok yang harus sel al u menj adi perhat ian ut ama adal ah bahwa keput usan unt uk menj anj ikan manf aat pensiun merupakan suat u komit men yang membawa konsekuensi pembiayaan, bahkan sampai pada saat Dana Pensiun t erpaksa dibubarkan.

(39)

Pada hakekat nya kegiat an perusahaan merupakan upaya bersama, ant ara pemberi kerj a (pengusaha) dan karyawan, unt uk meningkat kan pert umbuhan perusahaan sekal igus kesej aht eraan karyawan dan masyarakat l uas. Hal t ersebut sej al an dengan kewaj iban perusahaan unt uk memperhat ikan peningkat an kesej aht eraan karyawan sesuai dengan peningkat an kemampuan dan kemaj uan perusahaan. Ol eh karena it u wal aupun Undang-undang ini menganut asas kebebasan unt uk membent uk at au t idak membent uk Dana Pensiun, namun dal am rangka meningkat kan produkt ivit as karyawan yang pada gil irannya dapat meningkat kan kesej aht eraan karyawan, masyarakat l uas, dan sekal igus meningkat kan t abungan masyarakat , maka para pemberi kerj a yang mampu diharapkan unt uk membent uk Dana Pensiun di perusahaannya, menj adi mit ra pendiri dari Dana Pensiun yang sudah ada, at au mengikut sert akan karyawannya pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Angka 1 sampai dengan 24 Cukup j el as

Pasal 2

Cukup j el as

Pasal 3

(40)

Pasal 4

Cukup j el as

Pasal 5 Ayat (1)

Ket ent uan sebagaimana dimaksud dal am ayat ini diperl ukan sebagai bagian dari persyarat an unt uk membent uk Dana Pensiun, yang sel anj ut nya digunakan unt uk permohonan pengesahan Dana Pensiun sebagai badan hukum.

Huruf a

Agar supaya perat uran Dana Pensiun mengikat secara hukum bagi pemberi kerj a dan berl aku di perusahaan, maka pemberi kerj a harus menyat akan keinginannya t ersebut secara t ert ul is sebagai bukt i kesediaannya unt uk mendirikan Dana Pensiun.

Huruf b

Penyel enggaraan program pensiun bagi karyawan bermul a dari j anj i pemberi kerj a. Agar pemenuhan j anj i dimaksud sesuai dengan ket ent uan Undang-undang ini, maka j anj i t ersebut harus dit uangkan dal am perat uran Dana Pensiun yang dit et apkan ol eh pemberi kerj a sebagai pendiri, set el ah mendengar dan memperhat ikan pendapat dan saran karyawan.

Huruf c

(41)

Agar supaya j el as diket ahui siapa yang diberi t ugas dan wewenang dimaksud, harus ada keput usan pendiri t ent ang penunj ukkan pengurus dan dewan pengawas. Sel ain it u dal am rangka pengamanan kekayaan Dana Pensiun perl u dit unj uk penerima t it ipan. Penerima t it ipan adal ah bank yang menyel enggarakan j asa penit ipan sebagaimana dimaksud dal am Undang-undang t ent ang Perbankan, yang bert anggung j awab at as keamanan penyimpanan kekayaan Dana Pensiun yang disimpan secara t erpisah dari kekayaan penerima t it ipan, dan kekayaan dimaksud harus dibebaskan dari segal a t unt ut an yang t imbul t erhadap penerima t it ipan.

Ayat (2)

Dana Pensiun Pemberi kerj a dapat pul a didirikan ol eh l ebih dari 1 (sat u) pemberi kerj a yang:

a. memil iki kegiat an at au usaha sej enis;

b. berada dal am 1 (sat u) kel ompok usaha dengan pemil ikan yang sama;

c. didasarkan pada pert imbangan prakt is at au ef isiensi, at au al asan l ainnya,

Dal am hal demikian, perat uran Dana Pensiun dit et apkan ol eh sal ah sat u pemberi kerj a sebagai pendiri, set el ah mendengar dan memperhat ikan pendapat dan saran karyawan. Pemberi kerj a l ainnya sebagai mit ra pendiri menyat akan kesediaannya unt uk t unduk dan memberl akukan perat uran Dana Pensiun dimaksud pada perusahaan masing-masing, berart i mit ra pendiri t erikat t erhadap segal a ket ent uan yang dit et apkan dal am perat uran Dana Pensiun.

(42)

Perat uran Pemerint ah sebagaimana dimaksud dal am ayat ini mengat ur berbagai ket ent uan yang harus dimuat dal am perat uran Dana Pensiun, sebagai berikut :

a. rumus unt uk menent ukan manf aat pensiun, iuran dan semua f akt or yang mempengaruhi perhit ungannya;

b. hak dan kewaj iban para pesert a, pendiri dan bil a ada mit ra pendiri;

c. pembent ukan dana yang t erpisah dari kekayaan pemberi kerj a, yang secara j el as merupakan kekayaan Dana Pensiun; d. t at a cara perubahan perat uran Dana Pensiun;

e. t anggal pembent ukan dan nama Dana Pensiun yang secara j el as menunj ukkan pendiri dan bil a ada mit ra pendiri, sert a kel ompok karyawan berdasarkan unit kerj a yang berhak menj adi pesert a Dana Pensiun;

f . syarat kepesert aan;

g. kewaj iban pemberi kerj a unt uk membayar iuran;

h. ket ent uan t ent ang penunj ukkan dan penggant ian anggot a pengurus dan dewan pengawas, sert a penggunaan j asa penerima t it ipan;

i. t at a cara pembayaran manf aat pensiun;

j . t at a cara penunj ukkan dan penggant ian pihak yang berhak at as manf aat pensiun bil a seorang pesert a meninggal dunia; k. biaya yang merupakan beban Dana Pensiun;

l . ket ent uan-ket ent uan l ain yang dit et apkan berdasarkan Undang-undang ini.

(43)

Huruf a

Cukup j el as Huruf b

Cukup j el as Huruf c

Cukup j el as Huruf d

Arahan invest asi merupakan pedoman bagi pengurus Dana Pensiun dal am mengel ol a at au menginvest asikan kekayaan Dana Pensiun.

Huruf e

Laporan akt uaris diperl ukan unt uk menget ahui besarnya dana yang diperl ukan dan cara pemenuhannya. Pada saat pendirian Dana Pensiun l aporan ini diperl ukan agar sej ak awal diket ahui konsekuensi pembiayaan bagi pemberi kerj a, yang sel anj ut nya akan menj adi t ol ok ukur komit mennya dal am penyel enggaraan program pensiun.

Huruf f Cukup j el as Ayat (2)

Cukup j el as Ayat (3)

(44)

Pasal 7 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Cukup j el as

Pasal 8 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Cukup j el as Ayat (3)

Penggabungan at au pemisahan Dana Pensiun menyangkut berbagai masal ah ant ara l ain aspek hukum, pengal ihan kekayaan, hak dan kewaj iban, yang perl u pengat uran t ersendiri. Ol eh karena it u penggabungan at au pemisahan Dana Pensiun hanya dapat dil akukan apabil a memenuhi ket ent uan yang dit et apkan dal am Perat uran Pemerint ah.

Pasal 9

(45)

semul a masih t et ap harus dipenuhi sampai saat pengesahaan ol eh Ment eri at as perubahan perat uran Dana Pensiun. Sej ak saat pengesahan dimaksud, berl aku ket ent uan mengenai hak pesert a dal am perat uran Dana Pensiun yang t el ah diubah.

Pasal 10 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Persyarat an dimaksud mencakup ant ara l ain persyarat an kual it as dan keahl ian yang harus dimil iki orang at au badan usaha yang dit unj uk sebagai pengurus.

Ayat (3) Cukup j el as Ayat (4)

Perat uran Pemerint ah sebagaimana dimaksud dal am ayat ini mengat ur berbagai ket ent uan ant ara l ain mengenai surat penunj ukkan pengurus, hak pendiri unt uk mengubah susunan pengurus, t anggung j awab pengur us kepada pendiri, kewaj iban pengurus unt uk memel ihara buku dan cat at an Dana Pensiun, sert a kewaj ibannya menyampaikan dokumen yang dipersyarat kan berdasarkan Undang-undang ini.

Pasal 11

(46)

Pasal 12 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan wakil pesert a dal am keanggot aan dewan pengawas j uga mencakup wakil pensiunan.

Ayat (2) Cukup j el as Ayat (3)

Cukup j el as

Pasal 13 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Cukup j el as

Pasal 14

Penunj ukkan akunt an publ ik dil akukan ol eh dewan pengawas berdasarkan pert imbangan dewan pengawas mewakil i kepent ingan pesert a dan pendiri.

Pasal 15 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

(47)

Pasal 16 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Pada prinsipnya kekayaan Dana Pensiun harus dij aga agar t et ap berada pada t ingkat yang sama dengan kewaj ibannya. Dimungkinkannya ada kel ebihan kekayaan berdasarkan ayat ini dimaksudkan agar t erdapat f akt or pengamanan t erhadap penyimpangan hasil invest asi, sehingga wal aupun pada wakt u t ert ent u hasil invest asi menyimpang dari harapan, Dana Pensiun t et ap dapat menj aga perimbangan ant ara kekayaan dan kewaj iban. Sel ain it u, sesuai dengan prinsip bahwa t idak diperkenankan adanya pembayaran kembal i dari Dana Pensiun kepada pemberi kerj a, maka j uml ah di at as bat as maksimum yang dit et apkan Ment eri harus dibukukan sebagai iuran pemberi kerj a.

Ayat (3)

Ket ent uan ini dimaksudkan agar Ment eri berdasarkan pemberit ahuan pengurus t ermaksud dapat mengambil t indakan yang dipandang perl u unt uk mencegah memburuknya keadaan Dana Pensiun yang bersangkut an dal am rangka mel indungi kepent ingan pesert a.

Ayat (4)

(48)

Pasal 17 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Cukup j el as Ayat (3)

Ket erl ambat an pemberi kerj a unt uk menyerahkan iuran kepada Dana Pensiun akan mempengaruhi kemampuan Dana Pensiun dal am memenuhi kewaj ibannya. Ol eh sebab it u t idak dikehendaki adanya kel ambat an penyet oran iuran. Pemberi kerj a bert anggungj awab at as ket erl ambat an t ersebut . Adapun yang dimaksud dengan "bunga yang l ayak" adal ah t ingkat bunga yang berl aku pada masa kel ambat an penyet oran dimaksud. Mengingat t erdapat berbagai t ingkat bunga, maka sebagai dasar perhit ungan perl u dipil ih t ingkat bunga yang l ayak, yait u bunga deposit o Bank Umum mil ik Pemerint ah yang pal ing mengunt ungkan bagi pesert a yang bersangkut an. Sedangkan pengert ian hak ut ama dal am ayat ini adal ah dal am hal pembubaran pemberi kerj a. Dana Pensiun mempunyai kedudukan yang l ebih t inggi dari pada pihak-pihak l ainnya, kecual i dal am kewaj iban kepada Negara sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku.

Ayat (4) Cukup j el as

Pasal 18 Ayat (1)

(49)

pada pesert a. Tanggung j awab t ermaksud t idak bol eh dial ihkan kepada pesert a dengan mewaj ibkan pesert a menanggung beban iuran yang l ebih besar. Unt uk it u pengat uran t ent ang hal ini perl u diat ur ol eh Ment eri.

Ayat (2)

PembaLasan manf aat pensiun demikian pul a iuran dan kekayaan yang diperl ukan Dana Pensiun berkait an dengan f asil it as perpaj akan. Sesuai dengan ket ent uan Pasal 4 ayat (3) huruf h Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 t ent ang Paj ak Penghasil an, iuran pemberi kerj a dan karyawan (pesert a) yang dibayarkan kepada Dana Pensiun yang mendapat pengesahan Ment eri, demikian pul a hasil yang diperol eh dari penanaman dananya di bidang-bidang t ert ent u yang dit et apkan Ment eri, t idak diperl akukan sebagai obyek paj ak. Ol eh karena it u besar maksimum manf aat pensiun dan iuran perl u diat ur ol eh Ment eri agar t idak t erj adi pemberian f asil it as paj ak yang berl ebihan. Ayat (3)

Dal am suat u Dana Pensiun Berdasarkan Keunt ungan, besar iuran pemberi kerj a dikait kan dengan l aba/ rugi perusahaan. Dengan demikian iuran pemberi kerj a pada dasarnya menj adi beban pemberi kerj a apabil a t erdapat keunt ungan. Namun demikian t anggung j awab pemberi kerj a bukan saj a apabil a ada keunt ungan, mel ainkan j uga apabil a t idak ada keunt ungan, dengan pert imbangan agar kesinambungan Dana Pensiun t erj amin. Unt uk it u pengat uran t ent ang hal ini perl u dit et apkan ol eh Ment eri.

Pasal 19

(50)

menj adi pesert a. Di samping hak di at as, maka karyawan j uga t et ap dil indungi haknya unt uk t idak menj adi pesert a, khususnya apabil a karyawan harus mengiur. Dal am suat u Dana Pensiun yang karyawannya ikut mengiur, kepesert aan karyawan harus bersif at akt if dal am art i karyawan yang menj adi pesert a harus menyat akan kesediaannya unt uk dipot ong upah/ gaj inya set iap bul an Pada Dana Pensiun yang sel uruh iurannya berasal dari pemberi kerj a perl akuan yang sama harus diberl akukan kepada sel uruh karyawan, sepanj ang karyawan memenuhi syarat kepesert aan.

Pasal 20 Ayat (1)

Manf aat pensiun diharapkan merupakan penghasil an bagi pesert a pada masa pensiunnya. Agar maksud t ersebut dapat t ercapai, maka Undang-undang ini mel arang penggunaan hak pensiun sebagai j aminan at as pinj aman at au hut ang, at au disit a, yang dapat mengganggu kel ancaran penghasil an pesert a dimaksud. Ayat (2)

Sebagai akibat dari dil arangnya manf aat pensiun digunakan sebagai j aminan pinj aman sebagaimana diat ur dal am ayat (1), maka semua t ransaksi yang berkait an dengan pembayaran manf aat pensiun, misal nya pembebanan, at au pengikat an, menj adi bat al demi hukum, sehingga perikat an yang menyangkut manf aat pensiun t ersebut dianggap t idak pernah ada.

Ayat (3)

Pengert ian "it ikad baik" dal am ayat ini ial ah bahwa apabil a ada gugat an dari pihak l ain mengenai t indakan pengurus t ersebut , penyel esaiannya dil akukan berdasarkan put usan pengadil an.

(51)

Ayat (1)

Ket ent uan dal am ayat ini menegaskan bent uk-bent uk hak pesert a berdasarkan perist iwa yang t erj adi padanya. Dal am perat uran Dana Pensiun dari Dana Pensiun yang menyel enggarakan Program Pensiun Manf aat Past i, harus dit et apkan rumusan unt uk menent ukan besar t iap-t iap hak t ersebut . Dal am perat uran Dana Pensiun dari Dana Pensiun yang menyel enggarakan Program Pensiun l uran Past i, rumusan yang dit et apkan l ebih sederhana, yait u himpunan iuran dan hasil pengembangannya.

Yang dimaksud dengan rumus unt uk menent ukan pensiun adal ah rumus unt uk menget ahui berapa besarnya manf aat pensiun yang akan diperol eh pesert a apabil a pesert a pensiun. Fakt or-f akt or yang mempengaruhi rumus manf aat pensiun dal am perat uran Dana Pensiun yang menyel enggarakan Program Pensiun Manf aat Past i pada umumnya adal ah masa kerj a, f akt or penghargaan per t ahun masa kerj a (persent ase) dan dasar pensiun. Penghargaan per t ahun masa kerj a dapat pul a dinyat akan dal am sat uan rupiah.

Manf aat yang diperol eh pesert a Dana Pensiun Pemberi Kerj a yang menyel enggarakan Program Pensiun iuran Past i sebagaimana j uga pesert a Dana Pensiun Lembaga Keuangan pada dasarnya adal ah himpunan iuran besert a hasil pengembangannya. Akumul asi iuran dan hasil pengembangan inil ah yang akan dipergunakan unt uk membel i anuit as seumur hidup dari perusahaan asuransi j iwa yang sel anj ut nya akan berbent uk pensiun bul anan.

Baik iuran pesert a maupun iuran pemberi kerj a dit et apkan dal am perat uran Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pemberi Kerj a yang menyel enggarakan Program Pensiun iuran Past i.

(52)

l aporan akt uaris berdasarkan kebut uhan dana bagi pembiayaan progam pensiun yang t el ah dit et apkan.

Ayat (2)

Ket ent uan dal am ayat ini menegaskan adanya hak at as manf aat pensiun bagi j anda/ duda dal am hal pesert a at au pensiunan meninggal dunia.

Ayat (3)

Pada saat pensiun, pesert a Program Pensiun iuran Past i berhak memil ih bent uk anuit as yang dapat dibel i dengan menggunakan himpunan iuran besert a hasil pengembangannya.

Pasal 22 Ayat (1)

Ket ent uan dal am ayat ini adal ah bat asan mengenai besar manf aat pensiun minimum bagi j anda/ duda dari pensiunan at au j anda/ duda dari pesert a Program Pensiun Manf aat Past i.

Dal am perat uran Dana Pensiun harus dit ent ukan besar manf aat pensiun yang berl aku bagi Dana Pensiun yang bersangkut an. Manf aat pensiun yang dit ent ukan dal am perat uran Dana Pensiun dapat l ebih besar dari bat as-bat as yang dit et apkan dal am ayat ini.

Ayat (2) Cukup j el as Ayat (3)

(53)

Pasal 23 Ayat (1)

Berdasarkan ayat ini, dal am perat uran Dana Pensiun harus dinyat akan besarnya hak j anda/ duda dari pensiunan at au j anda/ duda dari pesert a Program Pensiun iuran Past i.

Huruf a

Ket ent uan ini merupakan penegasan bahwa besarnya manf aat pensiun bagi j anda/ duda pensiunan t ergant ung pada bent uk anuit as yang dipil ih ol eh pensiunan.

Huruf b

Cukup j el as Ayat (2)

Cukup j el as Ayat (3)

Dengan ayat ini dimungkinkan pembayaran manf aat pensiun secara sekal igus kepada j anda/ duda dari pesert a yang meninggal dunia sebel um mencapai usia pensiun dipercepat , yang diharapkan l ebih bermanf aat bagi j anda/ duda t ersebut daripada manf aat pensiun bul anan yang kecil .

Ayat (4)

(54)

Pasal 24 Ayat (1)

Pesert a yang memil iki masa kepesert aan kurang dari 3 (t iga) t ahun dan berhent i bekerj a hanya memil iki hak at as iurannya sendiri. Pemberian bunga dimaksudkan agar kepada pesert a yang berhent i t ersebut t idak hanya memperol eh kembal i iurannya saj a, t et api memperol eh pul a hasil dari iuran yang pernah dibayarnya, sebagaimana l azimnya bil a seseorang menabung. Adapun yang dimaksud dengan "bunga yang l ayak" adal ah t ingkat bunga yang berl aku pada masa kepesert aan yang bersangkut an. Mengingat t erdapat berbagai t ingkat bunga, maka sebagai dasar perhit ungan perl u dipil ih t ingkat bunga yang l ayak, yait u bunga deposit o Bank Umum mil ik Pemerint ah yang pal ing mengunt ungkan bagi pesert a yang bersangkut an.

Ayat (2)

Ayat ini menegaskan mengenai saat seseorang pesert a mempunyai hak at as Pensiun Dit unda.

Ayat (3) Cukup j el as

Pasal 25 Ayat (1)

Tuj uan pembent ukan Dana Pensiun adal ah memel ihara kesinambungan penghasil an pesert a pada hari t uanya dan unt uk it u penyel enggaraannya diberikan f asil it as penundaan paj ak penghasil an. Agar t uj uan penyel enggaraan Dana Pensiun t ercapai, maka pembayaran manf aat pensiun sebel um wakt unya t idak diperkenankan, kecual i dal am hal -hal t ert ent u.

(55)

Cukup j el as Ayat (3)

Ket ent uan ini dimaksudkan unt uk menghindari penat ausahaan j uml ah yang kecil unt uk j angka wakt u yang l ama.

Ayat (4)

Ket ent uan ini memungkinkan pembayaran pert ama bagi pesert a maupun pihak yang berhak unt uk memperol eh sej uml ah uang sampai sebanyak-banyaknya 20% (duapul uh perserat us) dari nil ai sekarang manf aat pensiun, unt uk keperl uan masa t ransisi pada awal pensiun.

Pasal 26 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Ket ent uan ini memberikan pil ihan bagi pesert a unt uk menent ukan apa yang dapat dil akukan t erhadap haknya at as Pensiun Dit unda, bil a ia berhent i bekerj a. Adapun bat as 30 (t iga pul uh) hari dimaksudkan agar j el as st at us hak yang t imbul bagi j anda/ duda apabil a pesert a meninggal dunia, yait u apakah hak at as Pensiun Dit unda at au hak al as pensiun j anda/ duda.

Pasal 27 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

(56)

Ayat (3) Cukup j el as Ayat (4)

Cukup j el as Ayat (5)

Ket ent uan ini dimaksudkan agar pendiri memil iki kesempat an apabil a ingin t et ap mempekerj akan karyawan yang t el ah mencapai usia pensiun normal sampai pada bat as usia t ert ent u, dimana set iap karyawan waj ib pensiun. Usia t ert ent u t ersebut harus diat ur dal am perat uran Dana Pensiun, sesuai dengan ket ent uan Ment eri yang membidangi ket enagakerj aan.

Pasal 28

Cukup j el as

Pasal 29

Kekayaan Dana Pensiun dipupuk agar Dana Pensiun mampu memenuhi kewaj iban pembiayaan program pensiun. Pasal ini menj el askan sumber-sumber kekayaan t ersebut .

Huruf a

Apabil a masa kerj a l ampau diperhit ungkan pul a dal am penent uan manf aat pensiun maka t ermasuk dal am pengert ian iuran pemberi kerj a adal ah :

(57)

2) iuran pemberi kerj a unt uk masa kerj a yang akan dat ang. Huruf b

Yang dimaksud dal am ket ent uan ini dengan iuran pesert a adal ah iuran unt uk masa kerj a set el ah Dana Pensiun didirikan. Dengan demikian iuran unt uk masa kerj a sebel um Dana Pensiun didirikan t idak dapat dibebankan kepada pesert a, t et api menj adi kewaj iban pemberi kerj a. Wal aupun iuran pesert a dicant umkan dal am ket ent uan ini t et api Undang-undang ini t et ap memungkinkan disel enggarakannya Dana Pensiun t anpa iuran pesert a.

Huruf c Cukup j el as Huruf d

"Pengal ihan dari Dana Pensiun l ain" adal ah pengal ihan dana yang menj adi hak pesert a sebagai konsekuensi pindahnya kepesert aan seorang pesert a dari Dana Pensiun yang sat u ke Dana Pensiun yang l ain.

Pasal 30 Ayat (1)

Kekayaan Dana Pensiun harus diinvest asikan dal am j enis-j enis invest asi yang aman. Unt uk it u penempat an kekayaan Dana Pensiun dal am j enis-j enis invest asi t ermaksud ol eh pengurus harus didasarkan pada arahan invest asi yang dit et apkan pendiri dengan berpedoman pada ket ent uan invest asi yang dit et apkan Ment eri.

Ayat (2)

(58)

it u adal ah waj ar apabil a pesert a ikut menent ukan arahan invest asi mel al ui wadah dewan pengawas.

Ayat (3) Cukup j el as Ayat (4)

Invest asi kekayaan Dana Pensiun merupakan sal ah sat u kegiat an yang memberikan dampak besar kepada keadaan keuangan Dana Pensiun, ol eh sebab it u kegiat an t ersebut harus dil akukan secara prof esional dan berhat i-hat i. Undang-undang ini memberikan kesempat an kepada pengurus Dana Pensiun unt uk menggunakan j asa l embaga keuangan yang memil iki keahl ian di bidang pengel ol aan invest asi. Lembaga keuangan yang dimaksud dal am ayat ini adal ah perusahaan ef ek yang memil iki izin unt uk bert indak sebagai manaj er invest asi dan Bank Umum, yang memenuhi persyarat an dal am perat uran perundang-undangan yang berl aku.

Ayat (5) Cukup j el as Ayat (6)

Pengel ol aan pembayaran manf aat pensiun mengandung berbagai risiko, ant ara l ain karena ket idakpast ian usia dan ket idakpast ian hasil invest asi. Unt uk mengurangi pengaruh risiko t ersebut kepada posisi pendanaan Dana Pensiun, maka Dana Pensiun yang menyel enggarakan Program Pensiun Manf aat Past i diberi kesempat an unt uk mengal ihkan pembayaran manf aat pensiun dengan cara membel i anuit as seumur hidup dari perusahaan asuransi j iwa, yang merupakan sat u-sat unya l embaga keuangan yang menj ual anuit as.

Ayat (7)

(59)

akumul asi dari iuran pemberi kerj a dan pesert a sert a hasil pengembangannya. Agar pembayaran manf aat pensiun secara berkal a dapat dipast ikan, pembayaran manf aat pensiun t ersebut ol eh pengurus waj ib dial ihkan kepada perusahaan asuransi j iwa. Pengal ihan dimaksud dil akukan at as dasar keput usan pesert a, unt uk memil ih perusahaan asuransi j iwa dan memil ih bent uk anuit as yang sesuai dengan kehendaknya.

Pasal 31 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Cukup j el as Ayat (3)

Ket ent uan ini dimaksudkan unt uk mel indungi kepent ingan pesert a dari prakt ek yang mengandung konf l ik kepent ingan yang merugikan Dana Pensiun. Yang dimaksud dengan "pej abat " dal am huruf c adal ah pegawai dari badan sebagaimana dimaksud dal am huruf a dan huruf b yang mempunyai wewenang unt uk mengambil keput usan t ent ang hal -hal yang berkait an dengan usaha badan yang bersangkut an.

Pasal 32 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

(60)

mengingat surat berharga t ermaksud, t ermasuk yang dit erbit kan ol eh pemberi kerj a, t el ah memenuhi persyarat an yang berl aku dal am emisi surat berharga t ersebut .

Ayat (3) Cukup j el as Ayat (4)

Besar kecil nya manf aat pensiun yang akan dit erima pesert a Dana Pensiun Berdasarkan Keunt ungan sangat bergant ung pada keunt ungan perusahaan. Ol eh karena it u ket ent uan ayat ini memungkinkan penempat an sebanyak-banyaknya 50% (l ima pul uh perserat us) dari kekayaan Dana Pensiun Berdasarkan Keunt ungan dal am bent uk saham biasa pada perusahaan pendiri at au mit ra pendiri, mengingat dengan adanya penempat an t ersebut , maka para pesert a dapat memperol eh manf aat ganda, yait u:

a. pemil ikan at as perusahaan pendiri/ mit ra pendiri ol eh pesert a, mel al ui Dana Pensiun, sehingga meningkat kan produkt ivit as perusahaan yang pada gil irannya dapat memperbesar keunt ungan pemberi kerj a yang akhirnya memperbesar iuran pemberi kerj a;

b. keunt ungan berupa dividen yang diperol eh dari penyert aan t ersebut .

Pasal 33 Ayat (1)

Cukup j el as Ayat (2)

Referensi

Dokumen terkait

PERAN METODE SIMULASI DAN DEMONSTRASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP BENCANA TANAH LONGSOR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[r]

Standar Kompetensi : Setelah kuliah diharapkan mahasiswa mengenal dasar pemanfaatan bidang ilmu teknik elektro dalam sistem Robotika, mengenal dan menganalisis berbagai

Market volatility in January illustrates the uncertainty in Indonesian economy, led by various government policies.. A lot of questions arise as what the new economic

[r]

[r]

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi kausalitas yakni untuk menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung 07/Ba-HPL/PL-Fisik/BM-APBDP/PU/XII/2014 Tanggal 08