• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J010051 16.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J010051 16."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

24

Lampiran 1. Spesifikasi alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian

No

Nama Alat

Merek/Tipe

Kegunaan

Tempat

1.

Bor gambut pisau

Hasil

4.

Sepidol permanen

marker

Untuk menandai

sedimen

Milik pribadi

5.

Plastik werping

-

Membungkus

sedimen

Milik Pribadi

6.

Camera digital

Sony

Dokumentasi

pengambilan sempel

Milik pribadi

7.

Sarung tangan

karet

Sensi gloves

Pelindung tangan

dari zat kimia

10.

Netbook

Acer

Untuk pengolahan

data penelitian

Milik pribadi

11.

Mikroskop cahaya

Olympus

Melihat objek yang

kecil

Laboratorium

Pengajaran I Fakultas

Biologi Unsoed

12. timbangan analitik

Ohaus

Menimbang tanah

Laboratorium Geologi

Fakultas Teknik

Unsoed

13.

beaker glass

Pyrex lwaki

Menampung larutan

Laboratorium Geologi

Fakultas Teknik

Unsoed

14

lemari asam

Mascotte

Menyimpan bahan

kimia kandungan

asam tinggi

Laboratorium Geologi

Fakultas Teknik

Unsoed

15

tabung

sentrifuge

Eppendorf

Tempat bahan untuk

di sentrifugasi

Laboratorium Geologi

Fakultas Teknik

Unsoed

16

Mikropipet

Milliphore

Memindahkan

sempel ke tambung

rekasi

Laboratorium Geologi

Fakultas Teknik

Unsoed

17

saringan nilom 5

KGaA

Penyaring sempel

Laboratorium Geologi

(2)

25

dan 250 µm

Fakultas Teknik

Unsoed

18

Mortar

Bistro

Menumbuk sempel

Laboratorium Geologi

Fakultas Teknik

Unsoed

19

Hotplate

MS-H280

pemanasan sekaligus

pengadukan agar

Garmin Nuvi Alat pengukur lokasi

penelitian

Laboratorium Geologi

Fakultas Teknik

Unsoed

22

Palu geologi

Penghancur sampel

Laboratorium Geologi

Fakultas Teknik

27

Meteran

Butterfly

Mengukur Sedimen(

sempel

Laboratorium Geologi

Fakultas Teknik

Unsoed

No. Nama Bahan

Tempat

Kegunaan

1

Sempel tanah

Laboratorium Geologi

Fakultas Teknik

Unsoed

Objek penelitian

2

HCL

Laboratorium Geologi

Fakultas Teknik

3

HF

Laboratorium Geologi

Fakultas Teknik

5

KOH

Laboratorium Geologi

Pelarutan material

(3)

26

Fakultas Teknik

Unsoed

organik tumbuhan

selain polen dan

spora yang masih

bercampur dengan

sampel sedimen

6

Akuades

Laboratorium Geologi

Fakultas Teknik

Unsoed

Untuk menetralkan

7

Entelan

Laboratorium Geologi

Fakultas Teknik

Unsoed

mounting

8

Alkohol

Laboratorium Geologi

Fakultas Teknik

Unsoed

Untuk merendam

hasil sedimen

preparasi agar tidak

terkena jamur

(4)

27

Lampiran 2. Diagram Alur Preparasi Sampel Sedimen

Perconto batuan

Penghilangan karbonat: HCl 32%

selama 3 jam

Penghilangan silikat: HF 40% selama

24 jam

Penghilangan CaF2: HCl 32%

dipanaskan 2 jam

Dioksidasi: HNO3 dipanaskan selama

10 menit

Penghilangan humic acid: KOH 10%

selama 10 menit

Mounting; Slide preparat

Dinetralkan:

akuades

Dinetralkan:

akuades

Analisis

karogen

Disaring

mesh 5µ

Disaring

mesh 5µ,

direndam

alkohol

70%

selama 24

jam

Dinetralkan:

akuades

Dinetralkan:

akuades

Dinetralkan:

akuades

(5)

28

Lampiran 3. Foto Kegiatan Penelitian

a.

Foto pengambilan sampel dilapangan.

Lokasi pengambilan sempel

proses pengambilan sempel

menggunakan bor pisau gambut

.

(6)

29

b.

Foto kegiatan di Laboratorium

Penimbangan sampel

Sampel di rendam HCL 32% selama

3 jam.

Proses sampel dinetralkan

Perendaman HF selama 24 jam.

(7)

30

Pemanasan untuk menghilangkan

Proses penyaringan residu dengan

Humic acid selama 2 jam

penyaring nilon 200µ dan 5µ.

Sampel hasil penyaringan dimasukan Residu siap dipindahkan ke botol

di centrifuge kemudian dipanaskan

vial.

(8)

31

Sampel siap di buat preparat

Pembuatan preparat kemudian

Dikeringkan dengan

Hot plate

.

Preparat siap diamati

Preparat diamati menggunakan

Mikroskop cahaya.

(9)

32

Lampiran 4. Foto fosil dan Spora

1

. Moraceae

2.

Casuarina

3.

Podocarpus

4.

Nypa fruticans

5.

Sonneratia alba

6.

Soneratia caseolaris

7.

Rhizophora

8.

Malpighiaceae

9.

Loranthaceae

10

. Pandanus

11.

Sapotaceae

12.

Araceae

13.

Cyperaceae

14.

Poaceae/Gramine

15.

Fabaceae/ Leguminose

16.

Cucurbitaceae

17.

Acanthus ilicifolius

18.

Malvaceae

19.

Asteraceae

20.

Rubiaceae

21.

Polygonum

(10)

33

25.

Stenochlaena palustris

26.

Selaginela

27.

Cyatheaeceae

28.

Pteris

29.

Psilotum

30.

Lycopodium

31.

Polypodiaceae

32.

Aspidiaceae

33.

Lygodium

(11)

34

Lampiran 5. Deskripsi morfologi tipe polen dan spora.

No

Nama Fosil

Deskripsi

1

Moraceae

porate, oblate-bulat untuk suboblate, 9-20 x

11-24µ, amb melingkar, aperture umum atau drop

jenis, exine 1µ tebal, tectum psilate, sexsine

butiran

2

Casuarina

Triporate, suboblate, 15 -20 µ, ornamentasi

psilate, terkadang scabrate halus, porusnya

sirkular

3

Podocarpus

Mempunyai dua saccus/bladder, 40-50u, badan

utama atau bodi reticulate tetapi tidak jelas,

saccus lebih besar dari bodi dengan reticulate

tidak teratur.

4

Nypa fruticans

Monocolpate, subspheroidal, sulcus panjang,

ormentasi echinate. 33 µ.

5

Sonneratia alba

Triporate, prolate, pada bagian atas dan bawah

memiliki cap psilate, dengan ornamentasi

scabrate, dan adanya ciri utama meridional

ridge, serta kolumela jelas, 30-60 µ

6

Soneratia caseolaris

Triporate, prolate, bagian atas dan bawah

terdapat cap, tidak mempunyai meridional

ridge, kolumela tidak jelas, 30-60 µ

7

Rhizophora

Tricolporate, prolate-spheroidal, pandangan

ekuatorial semiangular, apertur tranversal

pararel,

pore

memberikan

gambaran

memanjang seperti garis didaerah ekuatorial,

ornamentasi reticulate halus, ukuran 16-19 µ

8

Malpighiaceae

porate, spherodial, heksagonal lebar 23-57µ,

tebal exine 1-3µ, psilate tectum, dengan

scabrate, butiran sexine atau retikular.

9

Loranthaceae

colpate atau syncolpate, peroblate tersebar luas,

aperture jenis umum, exine 1-2µ tebal, tectum

psilate, butiran sexine halus .

(12)

35

No

Nama Fosil

Deskripsi

10 Padanus

Monoporate, oblate, 15

25 µ, ornamentasi

echinate berukuran kecil, pore tidak jelas

11 Sapotaceae

Stephanocolporate,

bentuk

prolate

sampai

subprolate, pandangan polar sirkular, porus

bertipe

drop,

apertura

transversal

elips,

ornamentasi eksin psilate dengan kolpus ada yang

panjang dan pendek.

12 Araceae

colporate, oblate, 15

25 µ, ornamentasi echinate

berukuran kecil, pore tidak jelas. Tebal exine

1-2µ.

13 Cyperaceae

Monoporate, pandangan polar sirkular atau

triangular, ukuran 20-50 µ, ornamentasi scabrate,

apertur umumnya tidak jelas.

14 Poaceae/Gramine

Monoporate, spherical sampai oblate, 20-50 µ,

ornamentasi psilate terkadang scabrate, pore

sirkular seperti cincin. (annulus)

15 Fabaceae/

Leguminose

Polen tricolporate, oblate sampai prolate,

pandangan polar sirkular, ornamentasi scabrate,

pore tipe drop.

16 Cucurbitaceae

Polen

tricolpate,

oblate

sampai

prolate,

pandangan polar semiangular sampai sirkular,

ornamentasi reticulate, colpus umumnya panjang.

17 Acanthus

ilicifolius

Polen dengan 3-5 colporate, berbetuk prolate,

serta ornamentasi reticulate.

18 Malvaceae

Polen pantoporate, spheroidal atau suboblate, 65

µ, ornamentasi dengan echinate panjang atau

bacula panjang.

19 Asteraceae

Triporate, tektum echinate, bentuk circular-

lobate, ukuran 30 µ.

20 Rubiaceae

Triporate, peroblate, sirkular pada pandangan

polar, dengan ornamentasi reticulate, porus

sirkular 20-30 µ

21 Polygonum

Tricolporate, subprolate, ukuran 20-30µ, kolpus

transversal, ornamentasi reticulate kasar, lumina

berbentuk hexagonal

22 Gleichenia

Trilete, triangular pada pandangan polar, pada

bagian ekuatorial diameter 25-35 µ, ornamentasi

psilate, laesura panjang.

23 Polypodium

Monolete, planokonvek, 30-40µ, laesura panjang

30µ, ornamentasinya verucate.

24 Acrostichum

aureum

Bentuk semiangular pada pandangan polar,

apertura trilete tidak sampai bagian tepi,

ornamentasi psilate, ukuran 75 μm dan cingulum

tipis.

(13)

36

No

Nama Fosil

Deskripsi

25

Stenochlaena

Palustris

Monolete, planokonveks, ukuran 30-

50 μm dan

ornamentasi verrucate

26

Selaginela

Trilete, sebagian besar pada pandangan polar

sirkular, ornamentasi baculate yang tidak teratur.

27

Cyatheaeceae

Pandangan polar angular, aperture trilete,

ornamentasi psilate, 30µ

28

Pteris

Trilete, triangular pada pandangan polar, 50 µ,

ornamentasi granulate, verucate pada permukaan

distal dengan cingulum tebal.

29

Psilotum

Monolete, planokonvek, 30

50 µ, ornamentasi

psilate, laesura panjang.

30

Lycopodium

Spora trilete, berbentuk srikulur, eksin dengan

ornamentasi foveolate, berukuran 20-40 µ

31

Polypodiaceae

Monolate, 30-50µ, ornamentasinya verucate

32

Aspidiaceae

Spora monolete, anisopolar, panjang laesurae

12-45µ, tebal exine 1-2µ , halus, psilate

33

Lygodium

Trilete, triangular pada pandangan polar,

ornamentasinya reticular dengan gambaran yang

jelas dan juga lumina sangat jelas.

(14)

37

Lampiran 6. Data Pengamatan Jumlah Individu Polen dan Spora

(15)

38

Lampiran 6. Lanjutan ( sampel S.14-S.23)

Jenis Fosil

no Tipe Palinomorf Jumlah Individu tiap Sampel

(16)

39

Lampiran 6. Lanjutan ( sampel S.24-S.35)

(17)

40

Lampiran 6. Lanjutan ( sampel S.36-S.40)

Jenis Fosil

No Tipe

Palinomorf

Jumlah Individu tiap Sampel Junlah

(18)

41

(19)

42

Lampiran 7. Lanjutan (Sampel S.17-S.30)

S.17 S.18 S.19 S.20 S. 21 S. 22 S.23 S.24 S.25 S.26 S.27 S.28 S.29 S.30

S. 1 0,18 0 0 0 0 0 0 0 0,18 0,33 0,28 0,44 0 0

S.2 0,46 0,46 0,22 0,43 0 0,33 0,25 0,55 0,31 0,5 0 0,36 0 0,22

S.3 0,44 0,22 0 0,2 0 0,25 0 0,28 0,44 0,5 0 0 0 0,4

S .4 0,22 0,22 0 0,2 0 0,25 0 0,28 0,44 0,5 0,4 0 0 0,4

S. 5 0,18 0,36 0,57 0,17 0,28 0 0,33 0,44 0,18 0 0 0 0 0,28

S .6 0,5 0,5 0,25 0,31 0 0,36 0,28 0,4 0,17 0,28 0 0,4 0 0,25

S .7 0 0 0 0,18 0 0 0 0 0 0 0,67 0 0 0

S .8 0,44 0,22 0 0,2 0 0,25 0 0,28 0,22 0,5 0 0,28 0 0,4

S. 9 0,17 0,33 0,25 0,31 0 0,18 0,28 0,4 0,33 0,57 0 0,2 0 0,25

S. 10 0,22 0,22 0 0,2 0 0,25 0 0,28 0,22 0,5 0 0,28 0 0,4

S .11 0,36 0,36 0 0,17 0,28 0,2 0 0,22 0,55 0,67 0 0,44 0 0,28

S .12 0,33 0,33 0 0,31 0 0,36 0 0,4 0,33 0,28 0,25 0,2 0,25 0,25

S .13 0 0 0 0,18 0 0 0,4 0 0 0 0,33 0 0,33 0

S. 14 0,22 0,22 0 0,4 0 0,25 0 0 0 0 0 0,28 0 0

S .15 0,33 0,33 0,25 0,31 0,75 0,18 0 0,4 0,33 0 0 0,2 0 0,5

S. 16 0,22 0,22 0,4 0 0 0 0,5 0,28 0,22 0 0 0 0 0

S. 17 1 0,57 0 0,27 0,2 0,31 0 0,33 0,43 0,22 0 0,5 0 0,2

S. 18 1 0,2 0,27 0,4 0,31 0,22 0,33 0,43 0,22 0 0,33 0 0,4

S. 19 1 0,36 0,33 0,22 0,4 0,5 0 0 0 0 0 0,33

S .20 1 0,18 0,41 0,2 0,31 0,13 0,2 0 0,15 0,18 0,36

S. 21 1 0,22 0 0,25 0,4 0 0 0,25 0 0,66

S. 22 1 0 0,36 0,15 0,25 0 0,18 0 0,44

S. 23 1 0,28 0 0 0 0 0,4 0

S .24 1 0,17 0,28 0 0 0 0,5

S .25 1 0,44 0,2 0,33 0 0,4

S. 26 1 0 0,28 0 0,4

S. 27 1 0 0 0

S. 28 1 0 0

S. 29 1 0

S.30 1

(20)

43

Lampiran 7. Lanjutan (Sampel S.17-S.30)

(21)

44

Lampiran 8. Presentase AP, NAP dan Spora

(22)

45

Lampiran 8. Lanjutan (sampel S.9-S.16)

(23)

46

Lampiran 8. Lanjutan ( sampel S.17-S.24)

(24)

47

Lampiran 8. Lanjutan ( sampel S.25-S.32)

(25)

48

Lampiran 8. Lanjutan ( sampel S.33-S.40)

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

- D’utiliser les mathématiques financières pour estimer la valeur présente ou future de paiements ou séries de paiements.. - De comprendre comment un actif financier peut

Demonstrasi pada Siswa Kelas XII Tata Boga SMKN 4 Banjarmasin. 3) Apakah terjadi Peningkatan Hasil Belajar Pengelolaan Usaha Boga Materi Pengolahan Kue dari Puff Pastry

Minat Bertransaksi Secara Online (studi kasus Mahasiswa Mercu Buana Yogyakarta yang menggunakan layanan E-banking ).”.

Proses pembelajaran Penjasorkes yang ada selama ini masih terbatas sekali jenis atau ragam yang diajarkan kepada peserta didik, terlebih lagi dengan minimnya

 Kegiatan ini merupakan kegiatan pembelajaran yang memadukan IPS dan PPKn, melalui satu teks bacaan, guru memperkenalkan konsep pentingnya nilai keragaman dan kebersamaan

Hasil penelitian ini mempunyai implikasi bahwa untuk meningkatkan hasil belajar yang tinggi pada peserta didik dapat dilakukan dengan selalu memperhatikan faktor-faktor

Dengan data jumlah kalori yang dimiliki buruh angkut diatas, peneliti dapat menentukan kekurangan kalori buruh angkut yang seharusnya terpenuhi dari makanan

Dengan faktor yang menjadi pertimbangan Bank Syariah Mandiri dalam memberikan penyaluran dana kepada masyarakat yaitu hanya mengutamakan dan memfokuskan nasabah, memiliki