• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2, 2013 (hal )"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

239

PENGARUH PENGETAHUAN KTSP DAN PENDIDIKAN TERHADAP KEMAMPUAN

MENYUSUN RPP GURU SDN JATIYOSO TAHUN2011/2012

Wiyana

1

Sri Anitah

2

Samsi Haryanto

3

1

Mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS

2

Dosen Pembimbing I Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS

3

Dosen Pembimbing II Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS

PENDAHULUAN

Kegiatan pendidikan adalah suatu proses

sosial yang tidak dapat terjadi tanpa

interaksi antar pribadi. Belajar adalah

suatu proses pribadi, tetapi juga proses

sosial yang terjadi ketika masing-masing

orang berhubungan dengan yang lain dan

membangun pengertian dan pengetahuan

bersama. Pengetahuan ditemukan,

di-bentuk, dan dikembangkan oleh siswa.

Guru menciptakan kondisi dan situasi

yang memungkinkan siswa membentuk

makna dari bahan-bahan pelajaran

me-lalui

suatu

proses

belajar

dan

menyimpannya dalam ingatan yang

sewaktu-waktu dapat diproses dan

di-kembangkan lebih lanjut.

Guru adalah pendidik profesional

dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan melatih,

me-nilai, dan mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini jalur

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Pengaruh tingkat

pengetahuan tentang KTSP terhadap kemampuan menyusun RPP. (2)

Pengaruh tingkat pendidikan guru terhadap kemampuan menyusun RPP. (3)

Pengaruh antara tingkat pengetahuan guru tentang KTSP dan tingkat

pendidikan guru secara bersama-sama terhadap kemampuan menyusun

RPP.

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri se Kecamatan Jatiyoso Karanganyar.

Dengan jumlah populasi sebanyak 232 guru. Jumlah sampel yang diambil

dalam penelitian ini sebanyak 77 guru. Pengambilan sampel dilakukan

dengan cara proporsional random sampling. Teknik analisis data dengan uji

persyaratan

analisis

(uji

linearitas,

uji

multikolinearitas,

uji

heteroskedastisitas, uji autokorelasi, dan uji normalitas), analisis regresi

linear berganda, uji keberartian regresi linear ganda, uji koefisien

determinasi, dan sumbangan prediktor (sumbangan relatif dan efektif).

Hasil penelitian ini adalah (1) Terdapat pengaruh tingkat pengetahuan

tentang KTSP yang positif dan signifikan terhadap kemampuan menyusun

RPP (2) Terdapat pengaruh tingkat pendidikan yang positif dan signifikan

terhadap kemampuan menyusun RPP (3) Terdapat pengaruh pengetahuan

tentang KTSP dan tingkat pendidikan secara simultan yang signifikan

terhadap kemampuan menyusun RPP.

Kata kunci: tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, KTSP, kemampuan

guru, RPP.

(2)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

240

pendidikan formal, pendidikan dasar dan

pendidikan

menengah.

Menurut

Soedijarto

(2008),

kemampuan

profesional guru meliputi: ”(1) merancang

dan merencanakan program

pembelajar-an, (2) mengembangkan program

pem-belajaran, (3) mengelola pelaksanaan

program pembelajaran, (4) menilai proses

dan hasil pembelajaran, (5) mendiagnosis

faktor yang mempengaruhi keberhasilan

proses

pembelajaran.

Kemampuan

profesional tersebut merupakan bagian

dari kompetensi yang dimiliki guru.

McAhsan sebagaimana dikutip oleh

Mulyasa (2008: 38) mengemukakan

bahwa kompetensi: Competency is a

knowledge, skills,

and abilities or

capabilities that a person achieves, which

become part of his or her being to the

extent he or she can satisfactorily perform

particular

cognitive,

affective,

and

psychomotor

behaviors”

(Kompetensi

diartikan sebagai pengetahuan,

ke-terampilan, dan kemampuan yang

di-kuasai oleh seseorang yang telah menjadi

bagian dari dirinya, sehingga ia dapat

melakukan perilaku-perilaku kognitif,

afektif, dan psikomotorik dengan

sebaik-baiknya).

Spencer dan Spencer (1993: 9)

mengatakan “Competency is underlying

characteristic of an individual that is

causally related to criterion-reference

effective and/ or superior performance in

a job or situation” (kompetensi adalah

karakteristik dasar seseorang yang

ber-kaitan dengan kinerja berkriteria efektif

dan atau unggul dalam suatu pekerjaan

dan situasi tertentu). Menurut

Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen pasal 10 ayat (1) kompetensi

guru meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi

kepribadian,

kompetensi

sosial, dan kompetensi profesional yang

diperoleh melalui pendidikan profesi

(Yamin, 2006).

Dimilikinya empat kompetensi

ter-sebut oleh guru merupakan faktor yang

penting khususnya dalam implementasi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP).

Kurikulum

Tingkat

Satuan

Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

operasional yang disusun dan

dilaksana-kan oleh masing-masing satuan

pendidik-an. Penyusunan KTSP dilakukan oleh

satuan pendidikan dengan

memperhati-kan dan berdasarmemperhati-kan standar kompetensi

serta kompetensi dasar yang

dikembang-kan oleh Badan Standar Nasional

Pen-didikan (BSNP) Wina Sanjaya (2008: 130).

KTSP

merupakan

upaya

untuk

menyempurnakan kurikulum agar lebih

familiar dengan guru, karena mereka

banyak dilibatkan diharapkan memiliki

tanggung

jawab

yang

memadai.

Penyempurnaan kurikulum yang

berke-lanjutan merupakan keharusan agar

sistem pendidikan nasional selalu relevan

dan kompetitif (Mulyasa, 2008: 9). KTSP

adalah kurikulum yang memuat semua

unsur desain kurikilum. Semua unsur

desain mewarnai KTSP, akan tetapi

(3)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

241

desain KTSP sebagai desain kurikulum

Subjek Akademis tampak lebih dominan.

Sebagai

tenaga

pendidik

yang

profesional, guru harus menguasai atau

memahami tentang KTSP beserta

pen-jabarannya termasuk didalamnya adalah

mengembangkan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP). Hasil tersebut

di-dukung penelitian Alim Sumarno (2011)

bahwa pemberdayaan kemampuan guru

yang meliputi peningkatan kualifikasi

pendidikan,

pelatihan

penyusunan

silabus dan RPP, serta penataran

pe-nulisan karya ilmiah terhadap guru

ber-pengaruh positif terhadap kinerja guru.

Kinerja

guru

(melalui

indikator

pengetahuan, sikap, keterampilan)

ber-pengaruh positif terhadap kualitas

pendidikan (kualitas nilai dan kuantitas

belajar). Kinerja guru memiliki peranan

yang penting didalam mempengaruhi

peningkatan kualitas pendidikan di

Sekolah Dasar. Hal itu menyiratkan

bahwa kemampuan menyusun RPP

merupakan bagian dari upaya

peningkat-an kualitas pendidikpeningkat-an.

RPP adalah rencana yang

meng-gambarkan prosedur dan

pengorganisasi-an pembelajarpengorganisasi-an untuk mencapai satu

kompetensi dasar yang ditetapkan dalam

Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus

(Supinah, 2008: 26). Lingkup RPP paling

luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar

yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau

beberapa indikator untuk 1 (satu) kali

pertemuan atau lebih. RPP

sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran,

materi ajar, metode pengajaran, sumber

belajar, dan penilaian hasil belajar. Jadi,

RPP merupakan persiapan yang harus

di-lakukan guru sebelum mengajar dan

ber-peran sebagai skenario proses

pem-belajaran. Oleh karena itu, RPP

hendak-nya bersifat luwes (fleksibel) dan

mem-beri kemungkinan bagi guru untuk

menyesuaikannya dengan respon siswa

dalam pembelajaran sesungguhnya.

Berdasarkan pengamatan penulis,

menganalisis RPP yang dirancang oleh

guru sekolah dasar se Kecamatan

Jatiyoso, pada umumnya bervariasi dan

cenderung

hanya

dibuat

untuk

memenuhi

standar

pengumpulan

administrasi, sedangkan RPP yang sesuai

dengan tuntutan KTSP yang merupakan

skenario atau rancangan yang dijadikan

acuan pembelajaran di kelas. Hal ini

terbukti, RPP tidak dijadikan pedoman

bagi sebagian guru, namun buku paket

atau lembar kerja siswa yang dijadikan

sebagai pedoman. Kondisi demikian tidak

lepas dari tingkat pengetahuan guru

tentang penyusunan RPP maupun tingkat

pendidikan guru sehingga berdampak

pada kemampuan guru dalam menyusun

RPP.

Hasil penelitian yang dilakukan

Wijaya (2011) menunjukkan bahwa (1)

kemampuan awal guru dalam menyusun

RPP tergolong rendah karena guru

ke-bingungan dalam merumuskan RPP

karena mata pelajaran yang diajarkan

(4)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

242

berbeda dengan latar belakang yang

di-miliki dan tidak medi-miliki inisiatif dalam

menyusun RPP karena hanya copy-paste

dari MGMP; (2) penerapan supervisi klinis

untuk meningkatkan kemampuan guru

dalam menyusun RPP terbagi menjadi

dua siklus dalam setiap siklus melalui

tiga tahap yakni tahap pendahuluan,

observasi, dan umpan balik. Penerapan

supervisi klinis ini dapat dikatakan

ber-hasil karena ketiga tahap dalam setiap

siklus berjalan lancar; (3) penerapan

supervisi klinis dapat meningkatkan

ke-mampuan guru dalam menyusun RPP.

Hal ini dapat dilihat dari perubahan ke

arah yang lebih baik dari subjek

penelitian dalam menyusun RPP

Safardi (2009) dalam hasil

penelitian-nya menyimpulkan bahwa supervisi

akademik dengan program pembinaan

penyusunan RPP melalui FGD memiliki

dampak positif dalam meningkatkan

kemampuan guru menyusun RPP. Hal ini

ditandai dengan meningkatkan skor RPP

yang dibuat guru pada setiap siklus, yaitu

siklus I 61% dan siklus II 92%. Dengan

pelaksanaan FGD dapat memotivasi guru

dalam mempelajari dan meningkatkan

diri dalam menyusun RPP.

Dari latar belakang masalah di atas

dapat

diidentifikasi

beberapa

per-masalahan: (1) RPP cenderung hanya

di-buat

untuk

memenuhi

standar

pengumpulan administrasi pembelajaran.

(2) Kurangnya pengetahuan guru dalam

menjabarkan RPP sehingga RPP tidak

dijadikan pedoman bagi sebagian guru.

(3) Kurangnya kemampuan guru dalam

menyusun RPP sehingga RPP kurang

sesuai dengan tuntutan KTSP yang

me-rupakan skenario atau rancangan yang

dijadikan acuan pembelajaran di kelas.

(4) Tingkat pendidikan guru yang

ber-variasi

yang

berdampak

pada

pengetahuan dan kemampuan dalam

menjabarkan RPP.

Berdasarkan latar belakang masalah

dan identifikasi masalah, maka tujuan

yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh

tingkat pengetahuan tentang KTSP

ter-hadap kemampuan menyusun RPP; (2)

pengaruh tingkat pendidikan guru

ter-hadap kemampuan menyusun RPP; dan

(3) pengaruh antara tingkat pengetahuan

guru tentang KTSP dan tingkat

pendidik-an guru secara bersama-sama terhadap

kemampuan menyusun RPP.

Berdasarkan tujuan penelitian

ter-sebut maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah: (1) Terdapat

pengaruh tingkat pengetahuan tentang

KTSP terhadap kemampuan menyusun

RPP. (2) Terdapat pengaruh tingkat

pen-didikan guru terhadap kemampuan

menyusun RPP. (3) Terdapat pengaruh

antara tingkat pengetahuan tentang KTSP

dan tingkat pendidikan guru secara

bersama-sama

terhadap

kemampuan

menyusun RPP.

(5)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

243

METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian yang

di-tetapkan, maka penelitian ini adalah

penelitian ex post facto yaitu penelitian

yang variabel-variabel bebasnya telah

ter-jadi perlakuan atau treatment tidak

di-lakukan pada saat penelitian berlangsung

(Furchan, 383: 2002). Tempat penelitian

pada SD Negeri se Kecamatan Jatiyoso

Kabupaten Karanganyar. Waktu

peneliti-an pada semester 1, tahun pelajarpeneliti-an

2011/2012.

Dalam penelitian ini terdapat tiga

variabel yaitu: (1). Variabel bebas pertama

(X1) yaitu tingkat pengetahuan tentang

KTSP. (2). Variabel bebas kedua (X2) yaitu

tingkat pendidikan guru yang dibedakan

menjadi dua yaitu tingkat pendidikan

tinggi dan tingkat pendidikan menengah.

(3). Variabel terikat (Y) yaitu kemampuan

menyusun RPP. Populasi penelitian

adalah guru SD se Kecamatan Jatiyoso

Kabupaten Karanganyar sebanyak 232

orang dan yang dijadikan sebagai sampel

sebanyak 77 orang dengan teknik

proportional stratified random sampling.

Teknik pengumpulan data dengan:

(1) metode tes untuk mengumpulkan

data pengetahuan guru tentang KTSP dan

(2)

metode

dokumentasi

untuk

mengumpulkan data tentang kemampuan

menyusun RPP yang diperoleh dari

dokumen supervisi akademik untuk

pe-nilaian bidang RPP dan tingkat

pendidik-an guru. Uji prasyarat pendidik-analisis dilakukpendidik-an

dengan uji linearitas, multikolinearitas,

heteroskedastisitas, autokorelasi dan

normalitas. Teknik analisis data dengan

analisis regresi linear berganda, uji t, uji

F, dan koefisien determinasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengetahuan tentang KTSP

Data pengetahuan tentang KTSP

diper-oleh dari hasil tes pengetahuan tentang

KTSP yang dikerjakan oleh responden

dengan data: nilai tertinggi= 24, nilai

terendah= 18, rata-rata (mean)= 21,857,

standar deviasi= 1,675 dan variansi=

2,808.

Pengetahuan

tentang

KTSP

penduduk guru SD Negeri se Kecamatan

Jatiyoso cenderung tinggi dengan skor di

atas rata-rata sebanyak 58,4%. Tingkat

pengetahuan tentang KTSP di bawah

mean sebanyak 18,2% sedangkan yang

berada pada rentang rata-rata atau batas

mean sebanyak 23,4%. Kondisi tersebut

menurut pengamatan penulis termasuk

kategori tinggi karena lebih dari 50% guru

mencapai skor di atas rata-rata (21,857).

Tingkat pendidikan

Data tentang tingkat pendidikan

diper-oleh dari data tingkat pendidikan guru

SD Negeri se Kecamatan Jatiyoso yang

bervariasi. Tingkat pendidikan guru SD

Negeri se Kecamatan Jatipuro meliputi

PGA/ SPG (10,4%), S-1 (83,1%) dan S-2

(6,5%) sehingga tingkat pendidikan

ter-banyak adalah Sarjana (83,1%). Menurut

pengamatan penulis, seperti halnya

tingkat pengetahuan tentang KTSP hal

(6)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

244

tersebut menunjukkan bahwa tingkat

pendidikan guru SD Negeri se Kecamatan

Jatiyoso dalam kategori tinggi. Hal

tersebut tidak lepas dari kebijakan

sertifikasi yang mensyaratkan guru harus

berpendidikan

serendah-rendahnya

Sarjana bagi yang belum memiliki masa

kerja kurang dari 20 tahun.

Kemampuan menyusun RPP

Data tentang kemampuan menyusun RPP

diperoleh dari data sekunder hasil

pe-nilaian pembuatan RPP yang dilakukan

Kepala Sekolah sebagai atasan langsung

guru bersangkutan dalam supervisi

akademik diketahui bahwa kemampuan

guru SD Negeri se Kecamatan Jatiyoso

dalam kategori amat baik. Sebanyak 47

(61%)

memiliki

kemampuan

dalam

kategori amat baik, 27 (25%) dalam

kategori baik dan 3 (4%) dalam kategori

cukup baik. Menurut pengamatan

pe-nulis, hal tersebut tidak lepas dari

aktifnya kegiatan kerja kelompok guru

(KKG) yang dilaksanakan setiap minggu

sekali pada hari Sabtu di SD inti setiap

daerah binaan dengan bimbingan Kepala

Sekolah maupun Pengawas Sekolah.

Hasil Uji Prasyarat Analisis

Hasil uji prasayarat analisis menunjukan

bahwa persamaan regresi linear berganda

yang diperoleh menunjukkan: (1) tidak

terdapat gangguan multikolinearitas, (2)

tidak terdapat autokorelasi dalam model

regresi,

(3) tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas, (4) residual dari

per-samaan terdistribusi normal, dan (5)

variabel X1 (tingkat pengetahuan tentang

KTSP) mempunyai hubungan yang tidak

linear secara signifikan dan variabel X2

(tingkat pendidikan) mempunyai

hubung-an yhubung-ang tidak linear secara signifikhubung-an.

Uji Hipotesis Penelitian

Berdasarkan analisis regresi berganda

pengaruh pengetahuan tentang KTSP dan

tingkat pendidikan terhadap kemampuan

menyusun RPP diperoleh persamaan:

Y = 18,689 + 0,545 X

1

+ 3,220 X

2

Berdasarkan

pengujian

secara

statistik menggunakan uji t diperoleh

temuan penelitian bahwa pengetahuan

tentang KTSP berpengaruh terhadap

ke-mampuan menyusun RPP guru SD Negeri

se Kecamatan Jatiyoso Sesuai dengan

hasil tersebut maka hipotesis penelitian

yang menyatakan bahwa: ”Terdapat

pengaruh tingkat pengetahuan tentang

KTSP terhadap kemampuan menyusun

RPP” terbukti kebenarannya.

Temuan penelitian tersebut relevan

dengan penelitian yang dilakukan Wijaya

(2011)

yang

menyimpulkan

bahwa

pengetahuan guru tentang KTSP dapat

di-tingkatkan melalui supervisi klinis dalam

bidang pengembangan RPP. Hal itu

ber-arti secara tidak langsung supervisi klinis

dapat meningkatkan pengetahuan guru

sehingga dapat menyusun RPP dengan

baik. Inti dari kegiatan KTSP adalah

desentralisasi pendidikan, yaitu sekolah

(7)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

245

dalam

kegiatan

pengembangan

kurikulum dan semua perangkatnya

di-beri kebebasan setinggi-tingginya sesuai

dengan potensi yang dimiliki sekolah

tersebut. Artinya, guru atau tenaga

pen-didik dituntut untuk menguasai

ke-terampilan

dalam

mengembangkan

proses

perencanaan

pembelajaran

(Silabus, RPP, dan perangkat

pembelajar-an lainnya). Silabus dpembelajar-an RPP (Rencpembelajar-ana

Pelaksanaan Pembelajaran) harus

di-kembangkan dengan baik, karena

ke-duanya merupakan elemen penting yang

menentukan tujuan dari kurikulum dapat

terlaksana dengan baik atau tidak.

Sinkronisasi antara Silabus, RPP,

Pe-laksanaan Pembelajaran, dan hasil

pem-belajaran juga sangat perlu diperhatikan.

Karena

komponen-komponen

diatas

saling bertautan dan mempunyai

keter-ikatan,

yang

menentukan

apakah

kurikulum tersebut telah berjalan dengan

baik atau belum.

Berdasarkan

pengujian

secara

statistik menggunakan uji t diperoleh

temuan penelitian bahwa pengetahuan

tentang KTSP berpengaruh terhadap

kemampuan menyusun RPP guru SD

Negeri se Kecamatan Jatiyoso Sesuai

dengan hasil tersebut maka hipotesis

pe-nelitian yang menyatakan bahwa:

”Ter-dapat pengaruh tingkat tingkat

pendidik-an terhadap kemampupendidik-an menyusun RPP”

terbukti kebenarannya.

Temuan penelitian tersebut relevan

dengan penelitian teori yang

dikemuka-kan Anderson yang dikutip Manullang

(2006) bahwa faktor utama yang

men-jamin sekolah lebih baik adalah apabila

sekolah tersebut memiliki guru-guru

yang baik, karena itu harapan untuk

memiliki sekolah yang baik dalam arti

berkualitas tinggi harus didahului dengan

pembinaan terhadap gurunya. Amijaya

(2009) menyatakan bahwa kualitas guru

yang dibutuhkan dalam era

pembangun-an ialah mereka ypembangun-ang mampu dpembangun-an siap

berperan secara profesional dalam dua

lingkungan besar yaitu sekolah dan

masyarakat. Pendapat ini memberi arti

bahwa guru yang profesional adalah guru

yang mampu menunjukkan performansi

mengajar yang tinggi dalam tugasnya,

dan berinteraksi dengan warga sekolah

dan anak didik, sesama guru, staf

administrasi sekolah, dan masyarakat di

luar sekolah. Disamping itu guru yang

profesional juga diharapkan mampu

ber-komunikasi dengan orang tua anak didik,

masyarakat sekitarnya, dan organisasi

atau institusi terkait dengan lembaga

pendidikan itu.

Darmodiharjo (2002) menyatakan

bahwa untuk dapat menghasilkan

guru-guru yang (performansinya bagus, maka

guru-guru harus memiliki kemampuan

dalam

bahan

pelajaran,

profesi,

penyesuaian diri, sikap-sikap nilai dan

kepribadian. Menurut Hamalik (2004),

ada tiga kompetensi yang harus dimiliki

guru yaitu: (a) kompetensi profesional, (b)

kompetensi

kepribadian,

dan

(c)

(8)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

246

kompetensi kemasyarakatan.

Kemampu-an profesional adalah

guru

yang

bertanggungjawab, mampu

melaksana-kan perannya, mampu bekerja untuk

mencapai tujuan pendidikan dan mampu

melaksanakan perannya dalam mengajar

di kelas.

Berdasarkan

pengujian

secara

statistik menggunakan uji F diperoleh

temuan penelitian bahwa pengetahuan

tentang KTSP dan tingkat pendidikan

ber-pengaruh secara bersama-sama terhadap

kemampuan menyusun RPP guru SD

Negeri se Kecamatan Jatiyoso sebesar

0,437. Artinya kemampuan menyusun

RPP ditentukan oleh tingkat pengetahuan

tentang KTSP dan tingkat pendidikan

sebesar 43.70%. Sisanya ditentukan oleh

variabel

lain

yang

tidak

diteliti

sebagaimana ditunjukkan oleh variabel

residu (ε). Sesuai dengan hasil tersebut

maka

hipotesis

penelitian

yang

menyatakan

bahwa:

”Pengetahuan

tentang KTSP dan tingkat pendidikan

ber-pengaruh secara bersama-sama terhadap

kemampuan menyusun RPP guru SD

Negeri se Kecamatan Jatiyoso” terbukti

kebenarannya.

Temuan penelitian tersebut relevan

dengan penelitian yang dilakukan Alim

Sumarno (2011) bahwa: 1) Pemberdayaan

kemampuan guru yang meliputi

pe-ningkatan kualifikasi pendidikan,

pelatih-an penyusunpelatih-an silabus dpelatih-an RPP, serta

penataran penulisan karya ilmiah

ter-hadap guru berpengaruh positif terter-hadap

kinerja guru. 2) Pemberdayaan terhadap

kemampuan guru yang meliputi

pe-ningkatan kualifikasi pendidikan,

pelatih-an penyusunpelatih-an silabus dpelatih-an RPP, serta

penataran penulisan karya ilmiah

ber-pengaruhi positif terhadap kualitas

pendidikan.

Guru dituntut untuk mampu

me-mahami kurikulum yang berlaku saat ini

yaitu KTSP. Kemampuan pemahaman

yang baik terhadap kurikulum akan

sangat berpengaruh pada proses

pem-belajaran. Sesuai dengan peraturan dalam

KTSP sebelum melaksanakan kegiatan

pembelajaran, guru harus membuat

pe-rencanaan pembelajaran yang baik.

Dalam membuat perencanaan tersebut

guru harus mampu menentukan dan

memilih materi yang sesuai, media yang

tepat, metode yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran, serta alat evaluasi yang

tepat. Komponen-komponen yang

di-rencanakan tersebut harus berlandaskan

pada silabus yang ditetapkan dalam

kurikulum yang berlaku sekarang. Setelah

membuat perencanaan, selanjutnya guru

melaksanakan

pembelajaran

sesuai

dengan apa yang telah direncanakan

sebelumnya. Selain itu, guru juga harus

mampu

mengidentifikasi

masalah-masalah dan kendala-kendala yang

meng-hambat proses pembelajaran membaca

menulis

permulaan.

Dari

masalah-masalah tersebut, guru dituntut untuk

menemukan solusi dan langkah untuk

mengatasi hambatan-hambatan tersebut.

(9)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

247

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan hasil penelitian adalah

sebagai berikut: (1) Terdapat pengaruh

positif

yang

signifikan

tingkat

pengetahuan tentang KTSP terhadap

ke-mampuan menyusun RPP guru SD Negeri

se Kecamatan Jatiyoso. Dengan demikian

maka

hipotesis

penelitian

yang

menyatakan tingkat pengetahuan tentang

KTSP berpengaruh terhadap kemampuan

menyusun RPP guru SD Negeri se

Kecamatan Jatiyoso dapat diterima. (2)

Terdapat

pengaruh

positif

yang

signifikan tingkat pendidikan terhadap

kemampuan menyusun RPP guru SD

Negeri se Kecamatan Jatiyoso. Dengan

demikian maka hipotesis penelitian yang

menyatakan

tingkat

pendidikan

berpengaruh

terhadap

kemampuan

menyusun RPP guru SD Negeri se

Kecamatan Jatiyoso dapat diterima. (4)

Terdapat pengaruh pengetahuan tentang

KTSP dan tingkat pendidikan secara

simultan yang signifikan terhadap

ke-mampuan menyusun RPP guru SD Negeri

se Kecamatan Jatiyoso. Dengan demikian

hipotesis penelitian yang menyatakan

bahwa pengetahuan tentang KTSP dan

tingkat pendidikan berpengaruh secara

bersama-sama

terhadap

kemampuan

menyusun RPP guru SD Negeri se

Kecamatan Jatiyoso dapat diterima.

Saran yang dapat dikemukakan

berdasarkan hasil penelitian ini adalah:

(1) Mengingat Pengetahuan tentang KTSP

dan tingkat pendidikan merupakan

faktor yang cukup dominan berpengaruh

terhadap kemampuan menyusun RPP,

maka

pemahaman

guru

terhadap

kurikulum maupun kompetenssi yang

dimiliki guru (khususnya kompetensi

paedagogis), untuk selalu ditingkatkan.

(2) Mengingat pada penelitian ini hanya

mencakup guru yang mengajar di SD

Negeri, hendaknya kepada para peneliti

selanjutnya dapat memerluas cakupan

penelitian seluruh guru sehingga

diper-oleh hasil yang lebih komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA

Alim

Sumarno.

“Analisis

Pengaruh

Pemberdayaan

Guru

terhadap

Kinerjanya dalam Meningkatkan

Kualitas Pendidikan di Sekolah

Dasar Kota Surabaya”. Tesis. Tidak

Dipublikasikan. Program Pasca

Sarjana

Magister

Pendidikan

Universitas Negeri Surabaya.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur

Penelitian:

Suatu

Pendekatan

Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta.

Budiyono. 2004. Statistik Dasar untuk

Penelitian. Surakarta: UNS Press

Hasan, Hamid. 2008 Evaluasi Kurikulum

Sekolah. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Joni, T. Raka. 1994.Pedoman Umum Alat

Penilaian

Kemampuan

Guru.

Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi

Depdikbud

Majid,

Abdul.

(2005).

Perencanaan

Pembelajaran dan

Mengembang-kan Standar. Kompetensi Guru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2001.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Mulyasa E.2008. Standar Kompetensi dan

Sertifikasi

Guru.

Jakarta:

PT

(10)

http://jurnal.pasca.uns.ac.id

248

Notoatmodjo,

S.

2003.

Pengantar

Pendidikan Kesehatan dan Ilmu

Perilaku Kesehatan. Yogyakarta:

Andi Offset.

Robotham, David. 1996. Competences:

Measuring

the

Unmeasurable.

Management Development Review.

Vol. 8 No.6

Safardi.

2009.

“Meningkatkan

Kemampuan

Guru

Pendidikan

Kewarganegaraan

dalam

Menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) melalui Focus

Group Discussion pada SMAS

Muhammadiyah Pekanbaru”. Tesis.

Tidak Dipublikasikan. Program

Pasca Sarjana Magister Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia.

Soedijarto.2008. Landasan Dan Arah

Pendidikan Nasional Kita. Jakarta:

Kompas

Spencer, Lyle M.,JR, & Signe M. Spencer.

1993. Competence at Work, Models

for Superior Performance. John

Willey & Sons Inc.

Sudjana.

2005.

Metoda

Statistika.

Bandung: Tarsito.

Supinah. 2008. Penyusunan Silabus dan

Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) Matematika

SD dalam Rangka Pengembangan

KTSP. Yogyakarta: Dirjen PMPTK

Depdiknas.

Syah,

Muhibbin.

2000.

Psikologi

Pendidikan dengan Pendekatan

Baru.

Bandung:

PT.

Remaja

Rosdakarya.

Tim Citra Umbara. 2003. Undang-undang

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem

Pendidikan

Nasional

beserta Penjelasannya. Bandung:

Citra Umbara.

Usman, Muh. Uzer. 2004. Menjadi Guru

Profesional. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Wijaya. 2011. Peningkatan Kemampuan

Guru dalam Menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

melalui

Supervisi

Klinis

dan

Implikasinya

terhadap

Pembelajaran IPS di SMP Negeri 2

Wlingi Kabupaten Blitar. Tesis.

Tidak Dipublikasikan. Program

Pasca Sarjana Magister Pendidikan

Universitas

Muhammadiyah

Malang.

Wina Sanjaya. 2008. Kurikulum dan

Pembelajaran: Teori dan Praktik

Pengembangan

KTSP.

Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Yamin, Martinis. 2006. Profesionalisasi

Guru dan Implementasi Kurikulum

Berbasis

Kompetensi.

Jakarta,

Gaung Persada Press.

Yutmini, Sri. 1992. Strategi Belajar

Referensi

Dokumen terkait

anti korupsi dan nilai karakter kepada siswa yaitu melalui pembelajaran. Upaya yang dilakukan dalam hal ini yaitu dengan menggunakan media pembelajaran permainan

Unsur Fe memiliki beberapa peran yang sangat penting dalam kehidupan tumbuhan yaitu (1) Fe merupakan bagian proses katalisis dari banyak enzim oksidasi-reduksi,

Tabel 1 merincikan persentase butiran sedimen per fraksi, dimana ditemukan bahwa pada daerah aliran sungai (stasiun 1-5) memiliki kandungan fraksi kerikil dan pasir sangat

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui 1) Pengaruh pengalaman praktik kerja industri terhadap kesiapan kerja siswa. 2) Pengaruh bimbingan karir terhadap kesiapan

1) Pendidik pada pendidikan anak usia dini memiliki: a) Kualifikasi akademik pedidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1); b) Latar belakang

širenja. Ispostavlja se tako da sama Freudova psihoanaliza podliježe metoni- miji, to č no u onoj mjeri u kojoj se formira oko tuma č enja snova. Freud,

Dalam perancangan seismik rangka baja terbuka, sambungan balok dan kolom termasuk zona panel dan daerah pertemuan antara balok dan kolom harus memenuhi tiga kriteria: (1) cukup

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah dijabarkan dapat diperoleh media pembelajaran berbasis video pada pokok bahasan gelombang