• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beragam Program Warnai KKN di Nganjuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Beragam Program Warnai KKN di Nganjuk"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Beragam Program Warnai KKN di

Nganjuk

UNAIR NEWS – Beragam program diberikan mahasiswa yang

melakukan Kuliah Kerja Nyata-Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) di Kecamatan Tanjung Anom, Kabupaten Nganjuk. Program-program tersebut meliputi bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga kewirausahaan.

Kegiatan KKN menjadi momen bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang mereka miliki kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan tim mahasiswa di Desa Kampung Baru, Kamis (2/2). Mereka melakukan pendampingan pembuatan urea mineral molases

block (UMMB) kepada peternak di desa.

Rizki Putrianirma, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, mengatakan pendampingan pembuatan UMMB bertujuan meningkatkan wawasan terkait pakan ternak bernilai gizi.

“UMMB dibuat dari dedak, mineral dan garam sebagai sumber mineral, urea, molases/tetes (limbah pabrik gula tebu) sebagai sumber energi, dan tepung kanji/semen putih sebagai perekat. Manfaatnya untuk meningkatkan efisiensi pencernaan pakan, meningkatkan produksi dan perbaikan reproduksi, serta memperbaiki nilai gizi pakan,” ujar Rizki.

Rizki menambahkan, setelah UMMB kering, tim mahasiswa akan melakukan pendampingan hingga pemberian makanan ke ternak secara langsung.

Selain pendampingan, ada juga cek kesehatan gratis yang diinisiasi mahasiswa Fakultas Kedokteran. Di bidang kesehatan masyarakat, mereka menyelenggarakan penyuluhan pentingnya air susu ibu, dan periksa gula darah, asam urat, dan tensi darah. Sementara itu di tempat terpisah, Abel Dwi Laksono koordinator KKN Kecamatan Tanjung Anom menceritakan rencana program kerja

(2)

bersama akan dilaksanakan 8 Februari mendatang. Mereka akan menggelar acara yang dihadiri Bupati Nganjuk.

Tim mahasiswa KKN melakukan pendampingan pembuatan UMMB di Desa Kampung Baru, Kecamatan Tanjung Anom, Kabupaten Nganjuk, Kamis (2/2). (Foto: Binti Q. Masruroh)

“Kami akan mendatangkan Bupati Nganjuk. Acaranya senam bersama, donor darah, penanaman 1000 pohon untuk penghijauan, pameran produk unggulan, pembagian sembako, lomba melukis, pentas seni, dan penampilan tarian dari mahasiswa asal Brunei,” ujar Abel, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Budiarto, drh., MP., Sekretaris Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat (LP4M) mengapresiasi beragam kegiatan yang diprogram oleh mahasiswa KKN. Ia berharap, program-program yang diinisiasi oleh mahasiswa ini berdampak positif bagi masyarakat.

“Kalau dulu KKN dilakukan dengan membangun gardu, membangun jalan, membuat pos kamling. Kalau sekarang lebih pada mengubah pola pikir masyarakat dan anggapan sosial yang ada di mereka,”

(3)

ujar Budi. (*)

Penulis : Binti Q. Masruroh Editor: Defrina Sukma S

Pemkab Sampang Terima 523

Mahasiswa KKN

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga kembali menerjunkan

mahasiswanya melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM). Tahun ini merupakan tahun ke-55 UNAIR mengirim mahasiswa ke lima wilayah di Jawa Timur. Sebanyak 2531 mahasiswa tersebar di Kabupaten Probolinggo, Sampang, Bojonegoro, Nganjuk, dan Kota Surabaya.

Hari ini Selasa (16/1) pemberangkatan awal dilakukan di sekitar Airlangga Convention Center, Kampus C UNAIR. Seluruh mahasiswa berkumpul dan berkelompok sesuai dengan kabupaten masing-masing. Seluruh mahasiswa berangkat ke masing-masing pembagian wilayah KKN dengan menggunakan bus yang disediakan oleh UNAIR.

Kabupaten Sampang merupakan wilayah terdekat kedua setelah Kota Surabaya untuk wilayah pelaksanaan KKN-BBM 55 ini. Sebanyak 523 mahasiswa dari 14 fakultas, tersebar di 49 desa di Kabupaten Sampang.

Sebaran 523 mahasiswa tersebut yaitu 62 mahasiswa di Kecamatan Pangarengan, 87 mahasiswa di Kecamatan Banyuates, 129 mahasiswa di Kecamatan Sreseh, 110 mahasiswa di Kecamatan Tambelangan, dan 135 mahasiswa di Kecamatan Mandangin.

(4)

Kabupaten Sampang. Penerimaan mahasiswa KKN kali ini, dihadiri oleh Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono. Sedangkan dari UNAIR, turut hadir Wakil Rektor III Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D, Ir., M.Si., Ph.D., Ketua Ketua Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat (LP4M) Prof. Dr. H. Jusuf Irianto, M.Com., dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) masing masing desa.

Pada kesempatan ini, Fadhilah mengajak mahasiswa untuk melaksanalan KKN-BBM dengan sungguh-sungguh. Sehingga, hasil KKN mahasiswa secara pelan-pelan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Kabupaten Sampang.

Menurutnya, permasalahan terbesar saat ini memang masih dalam area penggunaan narkoba yang tak terbendung, dan banjir yang nyaris menjadi masalah tahunan.

“Kontribusi yang nyata sangat kami tunggu. Sehingga kegiatan ini tidak hanya datang dan pulang saja. Saya harap apabila mahasiswa menemui permasalahan dan apapun itu, bisa ditulis dalam laporan dan menjadi bahan evaluasi bagi kami,” tambah Fadhilah.

Rifqi Muhammad D.P, ketua kelompok mahasiswa yang melakukan KKN di Kecamatan Pangarengan, Desa Pangarengan, Kabupaten Sampang, mengatakan, ia dan tim sangat siap untuk segera menjalankan program kerja mereka.

“Proker kami di bidang kesehatan yaitu penyuluhan hipertensi pada orang dewasa. Di bidang pendidikan dengan mengajar dan buka les atau bimbingan di rumah. Program ekonomi atau kewirausahaan dengan penyuluhan pembukaan rekening menabung untuk anak SD. Sedangkan bidang lingkungan dengan program kerja bakti dan penyediaan bank sampah,” ujar mahasiswa Akuntansi tahun angkatan 2012 ini. (*)

Penulis : Zahrina Arum Nabilah Editor : Binti Q. Masruroh

(5)

KKN Tematik, Mahasiswa Asing

UNAIR Dampingi Ibu Hamil

UNAIR NEWS – Program Kuliah Kerja Nyata – Belajar Bersama

Masyarakat (KKN-BBM) ialah salah satu program unggulan yang dimiliki Universitas Airlangga. Melalui program KKN-BBM, mahasiswa UNAIR diajak untuk menyelami kehidupan serta berkenalan secara langsung dengan problema kehidupan yang dirasa warga.

Kali ini, sebanyak 36 mahasiswa asing dan lokal belajar bersama masyarakat dalam program KKN – BBM Tematik. Peserta KKN – BBM Tematik terdiri dari 5 mahasiswa S-1 UNAIR, 13 mahasiswa program Permata (Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara), 11 mahasiswa asing dari Universitas Brunei Darussalam, dan 7 mahasiswa asing S-2 UNAIR.

Program tersebut dilaksanakan pada 30 September-5 November di dua kelurahan di Surabaya, yakni Kelurahan Airlangga, Gubeng, dan Kelurahan Menur Pumpungan, Sukolilo. Peserta KKN – BBM Tematik dibagi rata untuk diterjunkan di dua kelurahan tersebut.

Direktur Pendidikan UNAIR Prof. Dr. Dra. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, M.Si, mengatakan, KKN – BBM Tematik kali ini memilih untuk fokus pada topik menekan angka kematian ibu hamil dan bayi. Alasannya, angka kematian ibu dan bayi di Jawa Timur cukup tinggi.

“Kalau KKN – BBM reguler kan, ada empat bidang yaitu kesehatan, lingkungan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat. Dalam KKN – BBM Tematik kali ini diambil yang bidang kesehatan, yaitu kematian ibu dan bayi. Tinggi angka kematian akibat ibu melahirkan cukup tinggi,” tutur Direktur Pendidikan

(6)

UNAIR itu.

Guna menekan angka kematian ibu dan bayi, para mahasiswa peserta KKN – BBM Tematik ini diminta untuk berpartisipasi dalam sebuah komunitas di UNAIR bernama Gerakan Peduli Ibu dan Anak Sehat (Geliat). Komunitas Geliat itu dibentuk oleh pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR Dr. Nyoman Anita Damayanti, drg., M.Kes, dan mendapat dukungan dari United Nations Children’s Fund (UNICEF).

Peserta KKN-BBM Tematik melakukan pendampingan terhadap ibu hamil. (Foto: Istimewa)

Salah satu peserta KKN – BBM Tematik di Menur Pumpungan, Winahyu Dwi Hapsari, bercerita mengenai pengalamannya ketika melakukan pendampingan kepada ibu hamil hingga masa nifas. Peserta diberi tugas untuk melakukan pendataan dan pendampingan kepada ibu hamil.

“Kita diberi saran oleh pihak Geliat untuk melakukan pendataan karena tidak semua ibu hamil itu didata. Kita datang secara

(7)

mereka ada masalah, baru kita lakukan pendampingan. Karena dalam satu tim ada rekan dari FKM, maka kita juga memberi pengetahuan tentang kehamilan, seperti risiko dan bahaya,” tutur Winahyu yang juga mahasiswa S-1 Pendidikan Ners, Fakultas Keperawatan UNAIR.

Selama KKN – BBM Tematik berlangsung, selain pendampingan, peserta juga melaksanakan kegiatan pada bidang-bidang lainnya, sepert pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat. (*)

Penulis: Defrina Sukma S

Editor : Binti Q. Masruroh

Beragam Cara Mahasiswa UNAIR

Dekati

Masyarakat

dalam

Program KKN-BBM

UNAIR NEWS – Mengikuti kegiatan sehari-hari yang dilakukan

masyarakat adalah salah satu cara mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Belajar Bersama Masyarakat (KKN – BBM) Universitas Airlangga mendekatkan diri dengan warga setempat. Nantinya, pendekatan itu akan berguna dalam melaksanakan program-program yang telah dirancang sekaligus memahami kehidupan masyarakat secara lebih dalam.

Itulah yang kini dilakukan oleh 3.052 mahasiswa UNAIR yang kini sedang mengikuti program KKN – BBM. Mereka diterjunkan ke lima wilayah di Jawa Timur dan Kepulauan Riau sejak 19 Juli – 13 Agustus 2016.

(8)

setempat. Seperti yang diutarakan oleh Roby Suhada, koordinator mahasiswa KKN – BBM Desa Putren, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. “Kedatangan kami disambut dengan suasana hangat dan nyaman,” ungkap Roby, yang juga mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNAIR.

Wilayah kelompok penerjunan KKN – BBM di Putren ini tergolong wilayah pertanian yang subur. Letaknya tak jauh dari pendopo kecamatan setempat. Desa yang memiliki lima dusun ini ditinggali oleh masyarakat yang sebagian besar berprofesi yang tak jauh-jauh dari petani. Berdasarkan pengamatan Roby, warganya sudah cukup sejahtera.

“Kami memanfaatkan kondisi tersebut untuk belajar bersama masyarakat. (Kami) tidak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berbaur dengan masyarakat sini. Biasanya, kami ikut pergi ke sawah, menanam bawang merah, dan panen sayur sawi. Sambil ngobrol juga dengan warga,” cerita Roby.

Lain Nganjuk, lain pula dengan Sampang. Siti Rohmah, peserta KKN – BBM di Desa Penyapen, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, turut bercerita tentang pengalamannya mendekatkan diri dengan masyarakat. Di Penyapen, salah satu kegiatan rutin yang dilakukan warga setempat adalah berselawat usai salat Magrib. Siti bersama kawan-kawan kelompok KKN – BBM turut serta bersama warga mengikuti selawat hampir setiap malam.

“Di depan rumah tempat kita KKN – BBM kan ada masjid besar. Lha ketika di sana ada kegiatan seperti baca selawat setiap Magrib. Nah, kita ambil momen itu untuk memperkenalkan diri lebih jauh mengenai KKN – BBM dan program-program kelompok,” tutur Siti yang juga mahasiswa Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, UNAIR itu.

Menyeduh kopi bersama warga juga dilakukan oleh mahasiswa UNAIR untuk mendekatkan diri dengan masyarakat setempat. Ricky Nuari, contohnya. Mahasiswa Ekonomi Islam yang juga peserta KKN – BBM di Desa Sarirejo, Kabupaten Bojonegoro, memilih

(9)

untuk ngobrol dan ngopi di warung kopi agar bisa berbaur dengan masyarakat.

Selain dengan warga, anak-anak muda juga harus didekati demi kelancaran implementasi program KKN – BBM. Reny Rachmalia, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan, ini memilih mendekatkan diri dengan anggota karang taruna di Desa Karangtengah, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk.

“Kita harus akrab sama karang taruna sehingga nantinya kita bisa mengajak mereka bekerja sama,” ujar Reny. (*)

Penulis: Akhmad Janni Editor: Defrina Sukma S.

Referensi

Dokumen terkait

Sementara Sudibyakto (2007) menyatakan bahwa pengelolaan pulau-pulau kecil di Indonesia menjadi sangat penting manakala dampak perubahan iklim berupa kenaikan muka air laut

interaksi/pembicaraan yang terjadi antara satu orang pewawancara dengan satu orang informan (Manzilati, 2017). Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk

Persamaan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini sama-sama meneliti tentang ojek online, adapun perbedaan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini sangat

Seyogianya guru harus dapatmenganalisis karakter siswa baik yang terlihat ( character as seen ) ataupun karakter yang bisa dialami ( character as experienced ) [4],

Tetapi dari hasil teresebut menunjukan Kombinasi kedua, yaitu kombinasi dekokta akar beluntas (Pluchea indica L .) dan infusa daun jambu biji (Psidium guajava

Penelitian tentang nilai noise dengan variasi rekonstruksi kernel perlu dilakukan agar pengaruh rekonstruksi kernel dengan variasi slice thickness terhadap nilai noise

Phycocyanin mempunyai kandungan yang cukup signifikan sebagai antioksidan, melindungi fungsi hati, dan membuang senyawa radikal (Weil, 2000 dalam Setyawan dan Satria,

Berbekal pengetahuan jenis atau kategori komunikasi tersebut, dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah perbuatan mentransfer pesan atau informasi dari satu tempat ke tempat