• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SECARA SWAKELOLA DI KABUPATEN PAMEKASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SECARA SWAKELOLA DI KABUPATEN PAMEKASAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017

EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SECARA

SWAKELOLA DI KABUPATEN PAMEKASAN

Muhammad Saifuddin1

1Jurusan Teknik Sipil, Universitas Madura, Jl. Raya Panglegur, KM. 3,5 Pamekasan Email: msaif2480@gmail.com

ABSTRAK

Kabupaten Pamekasan merupakan salah satu kabupaten di Pulau Madura yang menerima program bantuan sosial pembangunan perpustakaan yang meliputi ruang perpustakaan berikut perabotnya. Dalam pelaksanaannya, sekolah penerima bantuan harus membentuk tim pelaksana kegiatan untuk melaksanakan pembangunan dengan kualitas sesuai dengan spesifikasi teknis yang terdapat dalam rancangan teknis dan anggaran biaya serta diharapkan adanya partisipasi masyarakat. Penelitian ini dilakukan terhadap tim pelaksana kegiatan untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan pembangunan perpustakaan sekolah dengan sistem swakelola di Kabupaten Pamekasan, faktor-faktor yang mempengaruhinya serta strategi yang dapat dilakukan untuk peningkatan efektivitas. Metode pengolahan data menggunakan statistika deskriptif dan analisa regresi linier berganda. Penelitian dilakukan melalui penyebaran kuisioner kepada 66 responden di 11 sekolah dasar penerima bantuan perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa efektivitas pembangunan perpustakaan sekolah secara swakelola di Kabupaten Pamekasan sebesar 88,30%. Adapun nilai koefisien determinasi R Square (R2) sebesar 0,535 atau 53,5%. Artinya bahwa variabel efektivitas pembangunan perpustakaan dipengaruhi sebesar 53,5% oleh administrasi proyek, mutu/kualitas, biaya, manfaat, partisipasi masyarakat, waktu dan kemampuan pelaksana, dan sebesar 46,5% dipengaruhi oleh variabel lain selain yang diteliti dalam penelitian ini. Dari hasil uji F didapatkan Fhitung sebesar 9,552, lebih besar dari Ftabel sebesar 2,17. Selain itu, nilai p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai  sebesar 0,05. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari administrasi proyek, mutu/kualitas, biaya, manfaat, partisipasi masyarakat, waktu dan kemampuan pelaksana terhadap efektivitas pembangunan perpustakaan. Dari hasil uji t didapatkan bahwa secara parsial faktor administrasi proyek (thitung = 2,629) dan dan faktor manfaat (thitung = 2,538) berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas pembangunan perpustakaan secara swakelola, karena thitung > ttabel. (ttabel = 2,002). Adapun mutu/kualitas, biaya, partisipasi masyarakat, waktu dan kemampuan pelaksana tidak berpengaruh signifikan karena memiliki thitung < ttabel. Dari ketujuh variabel yang diteliti, variabel manfaat memiliki pengaruh paling dominan sebab variabel tersebut memiliki koefisien regresi terbesar, yaitu  = 0,389. Strategi untuk meningkatkan efektivitas adalah dengan meningkatkan faktor manfaat dan faktor administrasi proyek yang merupakan faktor yang berpengaruh signifikan dalam penelitian ini. Kata Kunci: Efektivitas, Swakelola

1.

PENDAHULUAN

Kabupaten Pamekasan sebagai salah satu kabupaten penerima bantuan sosial untuk pembangunan perpustakaan sekolah secara swakelola. Pada program bantuan sosial tersebut, pelaksana proyek bukan orang-orang yang memiliki kompetensi dalam masalah konstruksi tetapi dituntut untuk melaksanakan pembangunan dengan kualitas sesuai dengan spesifikasi teknis yang terdapat dalam rancangan teknis dan anggaran biaya serta diharapkan adanya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaannya. Hal lain yang dilakukan adalah dibentuknya organisasi proyek di sekolah menjadi faktor penentu dalam suksesnya pembangunan perpustakaan.

Tujuan dari penelitian ini antara lain mengetahui efektivitas, faktor-faktor yang mempengaruhi, faktor paling dominan yang mempengaruhi, dan menentukan strategi untuk peningkatan efektivitas pelaksanaan pembangunan perpustakaan sekolah secara swakelola di Kabupaten Pamekasan.

2.

LANDASAN TEORI

Manajemen Proyek Konstruksi

(2)

penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia (Dipohusodo, 1995:9). Soeharto (1999) mendefinisikan bahwa proyek adalah suatu rangkaian aktivitas yang dapat direncanakan, yang didalamnya menggunakan sumber-sumber keuangan, tenaga kerja dan lain-lain untuk mendapatkan manfaat atau hasil pada masa yang akan datang. Aktivitas proyek ini mempunyai saat mulai dan saat berakhir.

Ciri-ciri proyek sebagaimana disebutkan oleh Widiasanti (2013:26) adalah memiliki tujuan dan sasaran berupa suatu produk akhir, proyek memiliki sifat sementara, yaitu telah jelas titik awal mulai dan selesai, biaya, waktu, dan mutu dalam pencapaian tujuan dan sasaran tersebut telah ditentukan, jenis dan intensitas kegiatan berubah sepanjang proyek berlangsung menyebabkan proyek memiliki sifat nonrepetitif, atau tidak berulang.

Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan waktu, serta keselarnatan kerja (Husen, 2011:5).

Efektivitas Proyek

Yang dimaksud efektif dalam proyek adalah produk perencanaan berfungsi sesuai yang diharapkan (Husen, 2011:85). Efektivitas proyek berkaitan dengan kinerja proyek. Suatu proyek dikatakan efektif jika standar kinerja proyek selama proses berlangsung telah ditetapkan sedetail dan seakurat mungkin untuk meminimalkan penyimpangan. Husen (2011:60) menyebutkan kinerja proyek dapat diukur dari indikator kinerja biaya, mutu, waktu, serta keselamatan kerja dengan merencanakan secara cermat, teliti, dan terpadu seluruh alokasi sumber daya manusia, peralatan, material serta biaya yang sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Semua itu diselaraskan dengan sasaran dan tujuan proyek.

Mekanisme Swakelola Pembangunan Perpustakaan

Swakelola dalam Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 26 Ayat 1 adalah Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan, dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat. Pembangunan perpustakaan sekolah pada penelitian ini merupakan program kegiatan dari dana APBN tahun anggaran 2013 yang dikatagorikan sebagai swakelola yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat. Dalam Panduan Pelaksanaan Bantuan Pembangunan Perpustakaan

Sekolah Dasar tahun 2013 diuraikan tentang mekanisme pemberian bantuan sosial kepada sekolah yang secara

ringkas sebagai berikut :

1. Sekolah mengajukan proposal permohonan bantuan pembangunan perpustakaan kepada Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi

2. Direktur Pembinaan Sekolah Dasar selaku Kuasa Pengguna Anggaran menerbitkan Surat Keputusan Penetapan Sekolah Penerima Bantuan Pembangunan Perpustakaan berdasarkan hasil verifikasi bersama Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi

3. Dinas Pendidikan Provinsi menginformasikan dan mengkoordinasikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang diteruskan ke sekolah penerima tentang bantuan sosial yang akan dilaksanakan.

4. Sekolah membentuk Tim Pelaksana Pembangunan Perpustakaan secara demokratis dan transparan yang terdiri dari penanggungjawab, ketua, sekretaris, bendahara, penanggungjawab teknis dan anggota

5. Dalam menjalankan tugasnya, Tim pelaksana tersebut dibantu oleh perencana/pengawas yang berpengalaman dalam masalah proyek dan bertanggungjawab kepada tim pelaksana.

Beberapa aspek yang berbeda antara manajemen proyek konstruksi pada umumnya dengan swakelola pembangunan perpustakaan sebagai berikut

Tabel 1. Manajemen Proyek Konstruksi pada Swakelola Pembangunan Perpustakaan

No. Aspek Manajemen Proyek

Konstruksi

Swakelola Pembangunan Perpustakaan 1. Pemilik proyek Pemilik proyek pada

umumnya sebagai pemilik dana dan pengelola hasil proyek

Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar sebagai pemilik dana Sekolah sebagai pengelola hasil proyek

2. Konsultan Konsultan ditunjuk oleh pemilik proyek dan bertanggungjawab kepada pemilik proyek

Konsultan ditunjuk oleh sekolah dan bertanggungjawab kepada tim pelaksana kegiatan di sekolah 3. Pelaksana

proyek

Kontraktor yang ditentukan oleh pemilik proyek melalui

Sekolah yang ditunjuk oleh Direktorat Pembinaan Sekolah

(3)

No. Aspek Manajemen Proyek Konstruksi

Swakelola Pembangunan Perpustakaan proses lelang Dasar melalui proses verifikasi

usulan 4. Keterlibatan

masyarakat

Masyarakat terlibat dalam pelaksanaan pembangunan yang berprofesi sebagai mandor/ tukang

Adanya partisipasi masyarakat sekitar sekolah sejak pelaksanaan sampai dengan pemeliharaan

5. Studi kelayakan Dilaksanakan oleh pemilik proyek dengan memakai jasa konsultan

Dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota 6. Mekanisme

pengadaan proyek

Sistem lelang berdasarkan Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010

Usulan dari sekolah yang diverifikasi oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar 7. Pelaksanaan

proyek

Berpedoman pada RKS yang telah disusun oleh konsultan

Berpedoman pada petunjuk teknis yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar

8. Operasi dan pemeliharaan

Dilaksanakan oleh pemilik proyek

Dilaksanakan oleh sekolah penerima bantuan

Sumber : Husen (2011) dan Panduan Pelaksanaan Bantuan Pembangunan Perpustakaan Sekolah Dasar tahun 2013

Dengan adanya pertimbangan wacana dari Panduan Pelaksanaan Bantuan Pembangunan Perpustakaan Sekolah

Dasar tahun 2013, maka dalam penelitian ini digunakan tujuh indikator sebagai faktor yang mempengaruhi

efektivitas pembangunan perpustakaan secara swakelola. Ketujuh indikator tersebut adalah administrasi proyek, mutu/kualitas pekerjaan, biaya, manfaat, partisipasi masyarakat, waktu, dan kemampuan tim pelaksana.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. (Sugiyono, 2013).

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Pengujian validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kuesioner yang dibuat merupakan alat yang tepat dan cermat untuk mengukur apa yang ingin diukur, dalam hal ini apakah kuesioner sudah cukup dipahami oleh semua responden yang diindikasikan oleh kecilnya jawaban yang tidak terlalu menyimpang dengan rata-rata jawaban responden lain. (Riduwan, 2010)

Reliabilitas menunjukan satu pengertian bahwa suatu instrumen stabil dan konsisten untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. (Riduwan, 2010)

Regresi Linier

Regresi linier digunakan untuk merumuskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Rumus yang dapat digunakan sebagai berikut (Sugiyono, 2010).

Y = a + b1 . X1 + b2 . X2 + b3 . X3…….+ bn . Xn Dimana:

Y : Subyek dalam varibel dependen yang diprediksikan

Xn : Subyek data variabel Independen yang mempunyai nilai tertentu. a : Harga Y bila X = 0 (Harga Konstanta)

bn : Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi penurunan.

Analisa Faktor

Analisa faktor merupakan perluasan dari analisis komponen utama. Analisis faktor digunakan untuk mereduksi data dan untuk menggambarkan hubungan korelasi dari beberapa variabel dalam sejumlah kecil faktor. Tujuan

(4)

Rumusan Masalah Peningkatan efektivitas

Tinjauan Pustaka efektivitas dan swakelola

Identifikasi Variabel Variabel bebas :

Administrasi proyek, mutu, biaya, manfaat, partisipasi masyarakat, waktu, kemampuan pelaksana

Variabel terikat :

Efektivitas pembangunan perpustakaan

Pengumpulan Data Mulai

Uji Validitas dan Reliabilitas

kuisioner

Perbaikan kuisioner

Pengolahan dan analisis data Uji Asumsi klasik, Uji F, Uji t, Regresi dan

Analisa Faktor Ya

Tidak

Kesimpulan dan saran

Selesai Pembahasan hasil analisis

data Faktor yang berpengaruh

terhadap efektivitas

Tingkat efektivitas pembangunan perpustakan

utama dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu data matrix dan menganalisa struktur saling hubungan (korelasi) antar sejumlah besar variabel dengan cara mendefinisikan satu set kesamaan variabel atau dimensi yang sering disebut dengan faktor (Gozali, 2006:267).

3.

METODE PENELITIAN

Bagan Alir Penelitian

Dalam penelitian ini langkah – langkah yang harus dilakukan oleh peneliti digambarkan di dalam diagram alir sebagai berikut :

(5)

Tempat dan Jenis Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang berupa kuesioner kepada responden.

Objek penelitian adalah Pembangunan Perpustakaan di 11 Sekolah Dasar yang tersebar di 7 kecamatan di Kabupaten Pamekasan, antara lain :

1. Kecamatan Pamekasan : SDN Kangenan I, SDN Barurambat Kota IV 2. Kecamatan Proppo : SDN Tlangoh, SDN Batu Kalangan I

3. Kecamatan Tlanakan : SDN Dabuan I, SDN Dabuan II 4. Kecamatan Pademawu : SDN Sentol II

5. Kecamatan Pakong : SDN Pakong II

6. Kecamatan Palengaan : SDN Rek Kerrek II, SDN Potoan Daya III 7. Kecamatan Kadur : SDN Kertagenah Tengah II

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Tim Pelaksana Pembangunan Perpustakaan se-Kabupaten Pamekasan yang berada di sekolah penerima bantuan. Sampel dari penelitian ini adalah jumlah anggota tim pelaksana pembangunan perpustakaan sebanyak 6 orang pada masing-masing sekolah

Variabel Penelitian

Untuk mendapatkan data-data yang akan digunakan dalam penelitian ini melalui kuisioner, maka dibuat pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan antara variabel-variabel tersebut dengan indikatornya masing-masing sebagaimana disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel Indikator

Administrasi proyek (X1)

administrasi diselesaikan tepat waktu (X11) data pendukung administrasi lengkap (X12) administrasi sesuai dengan petunjuk teknis (X13) laporan mingguan, bulanan dan akhir proyek (X14) Mutu/Kualitas (X2) kemampuan tukang untuk melaksanakan pekerjaan (X21)

adanya tim pendamping teknis yang berpengalaman (X22) peralatan yang memadai untuk kelancaran pekerjaan (X23) metode pelaksanaan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis (X24)

pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis (X25)

Biaya (X3) kesesuaian dana yang digunakan dengan pelaksanaan di lapangan (X31)

transparan dalam pengelolaan dana (X32) peran aktif tim dalam pengelolaan dana (X33) tidak terdapat sisa dana proyek (X34)

Manfaat (X4) bangunan digunakan sebagaimana mestinya (X41) adanya organisasi pengelola bangunan (X42) adanya peningkatan fungsi bangunan (X43) adanya sarana pendukung fungsi bangunan (X44) Partisipasi masyarakat

(X5)

peran aktif masyarakat pada setiap tahapan pelaksanaan kegiatan (X51)

operasional dan pemeliharaan proyek melibatkan masyarakat (X52)

swadaya masyarakat selain tenaga kerja (X53) swadaya berupa tenaga kerja tanpa dibayar (X54) Waktu (X6) Waktu awal mulai pekerjaan (X61)

Waktu selesai pekerjaan (X62) Tahapan sesuai perencanaan (X63) Tidak terdapat pekerjaan terlambat (X64)

Kemampuan tim

pelaksana (X7)

Pengalaman mengelola proyek sejenis (X71) Pengetahuan tentang petunjuk teknis (X72)

(6)

Variabel Indikator Koordinasi perencanaan (X73) Koordinasi pelaksanaan (X74) Efektifitas pembangunan

perpustakaan dengan sistem swakelola (Y)

Gedung perpustakaan yang dibangun bermanfaat bagi sekolah (Y1)

Sekolah penerima bantuan membutuhkan perpustakaan sekolah (Y2)

Pembangunan perpustakaan sesuai petunjuk teknis (Y3) Biaya pembangunan gedung sesuai dengan hasil yang dilaksanakan (Y4)

Pembangunan gedung perpustakaan menggunakan material lokal (Y5)

Penilaian Indikator Variabel

Pengukuran variabel pada penelitian ini menggunakan skala 5 point (Likert). Skala Likert adalah skala yang didasarkan atas penjumlahan sikap responden dalam merespon pernyataan berkaitan indikator-indikator suatu konsep atau variabel yang sedang diukur. Nilai skala Likert variabel bebas dan variabel tidak bebas sebagai berikut :

Tabel 3. Skala Likert

Variabel Bebas (X) Variabel Tidak Bebas (Y) Sangat setuju : diberi skor 5

Setuju : diberi skor 4 Cukup setuju : diberi skor 3 Tidak setuju : diberi skor 2 Sangat tidak setuju : diberi skor 1

Sangat efektif : diberi skor 5 Efektif : diberi skor 4

Cukup Efektif : diberi skor 3 Tidak Efektif : diberi skor 2 Sangat tidak Efektif : diberi skor 1

Metode Analisis Data

Setelah mengidentifikasi faktor – faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas pembangunan perpus takaan secara swakelola, maka untuk mendapatkan faktor – faktor yang paling dominan pengaruhnya, menggunakan model regresi linier ganda. Pengujian dalam analisis regresi adalah menggunakan uji F, uji t dan koefisien determinasi (R2). Uji F merupakan pengujian untuk mengetahui pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat yang diuji menggunakan F-test dan  = 5 %. Uji t merupakan Pengujian untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel terkait dilakukan menggunakn t-test dengan  = 5%. Sedangkan koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur prosentase variasi variabel tidak bebas yang dijelaskan oleh semua variabel bebasnya. Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dimana semakin tinggi nilai R2 suatu regresi atau semakin mendekati 1, maka hasil regresi tersebut akan semakin baik.

4.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Validitas

Dan hasil uji validitas variabel administrasi proyek (X1), mutu/kualitas (X2), biaya (X3), manfaat (X4), partisipasi masyarakat (X5), waktu (X6), kemampuan tim pelaksana (X7), dan efektivitas pembangunan perpustakaan (Y) dijelaskan bahwa nilai thitung pada setiap pertanyaan kuisioner dari masing -masing variabel lebih besar daripada tt a b e l(1,996) dengan derajat bebas sebesar 66. Nilai koefisien korelasi tiap variabel > 0,3 dan nilai p-value pada tiap variabel <  (0,05) (lampiran I). Dapat disimpulkan bahwa kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini sudah valid.

Tabel 4. Hasil Uji Validitas

Variabel Pertanyaan kuisoner Koefisien korelasi Nilai t hitung Nilai t

tabel p- value Hasil X1 Administrasi

Proyek X11 0,861 13,543 1,996 0,000 valid

X12 0,791 10,343 1,996 0,000 valid

X13 0,857 13,304 1,996 0,000 valid

(7)

Variabel Pertanyaan kuisoner Koefisien korelasi Nilai t hitung Nilai t

tabel p- value Hasil X2

Kualitas / Mutu X21 0,828 11,813 1,996 0,000 valid

X22 0,889 15,532 1,996 0,000 valid X23 0,515 4,806 1,996 0,000 valid X24 0,480 4,377 1,996 0,000 valid X25 0,697 7,776 1,996 0,000 valid X3 Biaya X31 0,636 6,593 1,996 0,000 valid X32 0,888 15,449 1,996 0,000 valid X33 0,687 7,563 1,996 0,000 valid X34 0,377 3,256 1,996 0,002 Valid X4 Manfaat X41 0,787 10,205 1,996 0,000 valid X42 0,781 10,004 1,996 0,000 valid X43 0,693 7,690 1,996 0,000 valid X44 0,685 7,522 1,996 0,000 valid X5 Partisipasi Masyarakat X51 0,586 5,785 1,996 0,000 valid X52 0,578 5,666 1,996 0,000 valid X53 0,801 10,704 1,996 0,000 valid X54 0,659 7,009 1,996 0,000 valid X6 Waktu X61 0,675 7,319 1,996 0,000 valid X62 0,779 9,939 1,996 0,000 valid X63 0,850 12,909 1,996 0,000 valid X64 0,896 16,142 1,996 0,000 valid X7 Kemampuan Pelaksana X71 0,729 8,520 1,996 0,000 valid X72 0,872 14,251 1,996 0,000 valid X73 0,760 9,355 1,996 0,000 valid X74 0,803 10,779 1,996 0,000 Valid Y Efektifitas pembangunan Y1 0,829 11,859 1,996 0,000 valid Y2 0,775 9,811 1,996 0,000 valid Y3 0,785 10,137 1,996 0,000 valid Y4 0,810 11,050 1,996 0,000 valid Y5 0,785 10,137 1,996 0,000 valid

Hasil Uji Reliabilitas

Dari tabel uji reliabilitas validitas variabel administrasi proyek (X1), mutu/kualitas (X2), biaya (X3), manfaat (X4), partisipasi masyarakat (X5), waktu (X6), kemampuan tim pelaksana (X7), dan efektivitas pembangunan perpustakaan (Y), didapatkan koefisien Alpha lebih besar daripada 0,6. Sehingga dapat disimpulk an bahwa kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini dapat dihandalkan atau reliable

Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel Cronbach's

Alpha

N of

Items Keterangan

1 Administrasi Proyek (X1) 0.822 5 Reliabel

2 Mutu/Kualitas (X2) 0.758 6 Reliabel

3 Biaya (X3) 0.756 5 Reliabel

(8)

5 Partisipasi Masyarakat (X5) 0.759 5 Reliabel

6 Waktu (X6) 0.814 5 Reliabel

7 Kemampuan Pelaksana (X7) 0.795 5 Reliabel

8 Efektifitas Pembangunan

Perpustakaan (Y)

0.792 6 Reliabel

Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas secara simultan dan parsial. Dalam pengolahan data dengan menggunakan analisa regresi linier berganda, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan tidak bebas. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS didapatkan ringkasan seperti terlihat pada tabel berikut :

Tabel 6. Ringkasan Pengujian Hipotesis

Variabel Koefisien t Sig Keterangan

(Constant) 14.797 1.912 0.061 X1 0.340 2.629 0.011 Signifikan X2 -0.174 -1.100 0.276 Tidak Signifikan X3 -0.358 -1.295 0.200 Tidak Signifikan X4 0.389 2.538 0.014 Signifikan X5 0.007 0.065 0.948 Tidak Signifikan X6 0.180 0.871 0.387 Tidak Signifikan X7 0.123 0.743 0.460 Tidak Signifikan

Sumber: Data diolah dengan SPSS 16, 2014 ttabel = 2,002 R = 0,732 R2 = 0,535 Fhitung = 9,552 Ftabel = 2,17 Sig. F = 0,000 ttabel = 2,002

Model regresi yang diperoleh berdasarkan tabel diatas adalah sebagai berikut :

Y = 14,797 + 0,340X1 – 0.174X2 – 0,358X3 + 0,389X4 + 0,007X5 + 0,180X6 + 0,123X7

Dari tabel diatas diperoleh nilai koefisien determinasi R Square (R2) sebesar 0,535 atau 53,5%. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel efektivitas pembangunan perpustakaan dipengaruhi sebesar 53,5% oleh administrasi proyek, mutu/kualitas, biaya, manfaat, partisipasi masyarakat, waktu dan kemampuan pelaksana. Sedangkan sisanya sebesar 46,5% dipengaruhi oleh variabel lain di luar tujuh variabel bebas yang diteliti dalam penelitian ini.

Untuk uji F, didapat nilai Fhitung sebesar 9,552, sedangkan Ftabel didapat dengan melihat perpotongan nilai df(N1) = 7 dan nilai df(N2) = 58 sehingga didapat nilai 2,17. Dengan demikian jika dibandingkan nilai Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel. Selain itu, nilai p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai  sebesar 0,05. Kesimpulannya adalah Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan variabel administrasi proyek (X1), mutu/kualitas (X2), biaya (X3), manfaat (X4), partisipasi masyarakat (X5), waktu (X6), dan kemampuan tim pelaksana (X7) terhadap efektivitas pembangunan perpustakaan (Y).

Dari hasil uji t didapatkan bahwa secara parsial faktor administrasi proyek (thitung = 2,629) dan dan faktor manfaat (thitung = 2,538) berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas pembangunan perpustakaan secara swakelola, karena thitung yang diperoleh lebih besar daripada ttabel, dimana ttabel = 2,002. Sedangkan faktor mutu (thitung = -1,100), biaya (thitung = -1,295), partisipasi masyarakat (thitung = 0,065), waktu (thitung = 0,871) dan kemampuan pelaksana (thitung = 0,743) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas pembangunan perpustakaan secara swakelola, sebab thitung yang diperoleh lebih kecil dari ttabel.

Untuk menentukan variabel bebas yang paling dominan berpengaruh terhadap efektivitas pembangunan perpustakaan, dapat dilakukan dengan melihat nilai koefisien regresi () diantara variabel bebas tersebut, yaitu variabel manfaat merupakan variabel yang memiliki koefisien regresi terbesar.

(9)

Pengukuran Efektivitas

Efektivitas pembangunan perpustakaan secara sweakelola dapat diukur melalui persentase jawaban responden terhadap variabel efektivitas pembangunan perpustakaan secara swakelola. Berdasarkan hasil skor indikator efektivitas dirata-rata sehingga menghasilkan skor rata-rata sebesar 88,30%, yang merupakan nilai efektivitas pembangunan perpustakaan sekolah secara swakelola di Kabupaten Pamekasan

Hasil Analisa Faktor

1. Variabel Administrasi Proyek dipengaruhi oleh administrasi diselesaikan tepat waktu (X11), data pendukung administrasi lengkap (X12), administrasi sesuai dengan petunjuk teknis (X13), dan laporan mingguan, bulanan dan akhir proyek (X14) dengan kontribusi terbesar atau faktor dominannya adalah faktor administrasi diselesaikan tepat waktu (X11) sebesar 0,869 atau 86,9%.

2. Variabel Mutu/Kualitas dipengaruhi oleh kemampuan tukang untuk melaksanakan pekerjaan (X21), adanya tim pendamping teknis yang berpengalaman (X22), metode pelaksanaan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis (X24), dan pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis (X25) dengan faktor dominan adalah kemampuan tukang untuk melaksanakan pekerjaan (X21) sebesar 0,898 atau 89,8 %.

3. Variabel Biaya dipengaruhi oleh kesesuaian dana yang digunakan dengan pelaksanaan di lapangan (X31), transparan dalam pengelolaan dana (X32), dan peran aktif struktur dalam pengelolaan dana (X33) dengan faktor dominan adalah transparan dalam pengelolaan dana (X32) sebesar 0,920 atau 92,0 %.

4. Variabel Manfaat dipengaruhi oleh bangunan digunakan sebagaimana mestinya (X41), adanya organisasi pengelola bangunan (X42), adanya peningkatan fungsi bangunan (X43), dan adanya sarana pendukung fungsi bangunan (X44) dengan kontribusi terbesar atau faktor dominannya adalah faktor bangunan digunakan sebagaimana mestinya (X41) sebesar 0,910 atau 91,0%.

5. Variabel Partisipasi Masyarakat dipengaruhi oleh operasional dan pemeliharaan proyek melibatkan masyarakat (X52), swadaya masyarakat selain tenaga kerja (X53), dan swadaya berupa tenaga kerja tanpa dibayar (X54) dengan faktor dominan adalah swadaya masyarakat selain tenaga kerja (X53) sebesar 0,828 atau 82,8%. 6. Variabel Waktu dipengaruhi oleh waktu awal mulai pekerjaan (X61), waktu selesai pekerjaan (X62), tahapan

sesuai perencanaan (X63), dan tidak terdapat pekerjaan terlambat (X64) dengan kontribusi terbesar atau faktor dominannya adalah faktor tidak terdapat pekerjaan terlambat (X64) sebesar 0,915 atau 91,5%.

7. Variabel Kemampuan Pelaksana dipengaruhi oleh pengalaman mengelola proyek sejenis (X71), pengetahuan tentang petunjuk teknis (X72), koordinasi perencanaan (X73), dan koordinasi pelaksanaan (X74) dengan faktor dominannya adalah faktor koordinasi pelaksanaan (X74) sebesar 0,868 atau 86,8 %.

Tabel 7. Ringkasan Strategi Peningkatan Efektivitas Nama Variabel

Bebas Indikator Rencana Tindak Lanjut

Manfaat (X4) bangunan digunakan sebagaimana mestinya (X41)

Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan harus melakukan monitoring secara berkala untuk memastikan bahwa hasil dari pembangunan perpustakaan tersebut digunakan oleh sekolah sebagaimana mestinya.

adanya organisasi pengelola bangunan (X42)

Sekolah penerima bantuan perpustakaan harus membentuk organisasi pengelola perpustakaan serta memfungsikan struktur organisasi tersebut secara maksimal

sarana pendukung fungsi bangunan (X44)

Sekolah penerima bantuan perpustakaan harus mengusahakan untuk pengadaan sarana pendukung fungsi bangunan, seperti meubelair, komputer serta koleksi buku yang dibutuhkan oleh sekolah

peningkatan fungsi bangunan (X43)

Perpustakaan sekolah harus ditingkatkan fungsinya, misalnya sekaligus sebagai laboratorium komputer dan internet bagi siswa

Administrasi Proyek (X1)

administrasi

diselesaikan tepat waktu (X11)

Tim pelaksana kegiatan pembangunan perpustakaan diberikan dukungan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pertanggungjawaban administrasi proyek tepat waktu pada saat pembangunan selesai.

administrasi sesuai dengan petunjuk teknis (X13)

Dalam pelaporan administrasi pelaksanaan pembangunan, tim pelaksana kegiatan harus mengacu pada petunjuk teknis pelaksanaan pembangunan

(10)

Nama Variabel

Bebas Indikator Rencana Tindak Lanjut

perpustakaan yang dikeluarkan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Dasar

data pendukung

administrasi lengkap (X12)

Dalam penyelesaian administrasi proyek, maka tim

pelaksana kegiatan harus melengkapi

pertanggungjawaban administrasi proyek dengan data-data pendukung yang benar

laporan mingguan, bulanan dan akhir proyek (X14)

Tim pelaksana kegiatan membuat laporan mingguan, bulanan secara rutin serta laporan akhir sebagai bagian pertanggungjawaban administrasi proyek.

5.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Efektivitas pembangunan perpustakaan sekolah secara swakelola di Kabupaten Pamekasan termasuk

katagori sangat efektif karena berdasarkan analisa deskripsi variabel efektivitas menghasilkan nilai rata-rata jawaban responden sebesar 88,30%.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan dari variabel administrasi proyek, mutu/kualitas, biaya, manfaat, partisipasi masyarakat, waktu, dan kemampuan tim pelaksana terhadap efektivitas pembangunan perpustakaan.

3. Faktor administrasi proyek (thitung = 2,629) dan dan faktor manfaat (thitung = 2,538) berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas pembangunan perpustakaan secara swakelola, karena thitung yang diperoleh lebih besar daripada ttabel, dimana ttabel = 2,002.

4. Variabel manfaat memiliki pengaruh paling dominan terhadap efektivitas pembangunan perpustakaan secara swakelola, sebab variabel tersebut memiliki koefisien regresi terbesar, yaitu  = 0,389.

5. Strategi untuk meningkatkan efektivitas pembangunan perpustakaan sekolah secara swakelola di Kabupaten Pamekasan dengan cara mengoptimalkan indikator-indikator yang terdapat pada variabel manfaat dan administrasi proyek.

Saran

1. Hasil pembangunan perpustakaan tersebut dimanfaatkan sebagaimana fungsinya serta membentuk struktur pengelola perpustakaan untuk pemanfaatan yang lebih optimal.

2. Untuk pelaksanaan proyek pembangunan secara swakelola sebaiknya diberikan bimbingan teknis bagi tim pelaksana proyek untuk pengelolaan administrasi proyek serta pelaksanaannya didampingi oleh konsultan yang berkompeten dalam masalah administrasi proyek.

3. Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan lebih proaktif dalam memonitoring hasil pembangunan tersebut terutama dari segi pemanfaatan dan administrasi proyeknya agar pembangunan gedung perpustakaan tersebut bisa lebih efektif.

4. Untuk peneliti yang akan datang, jika ingin meneliti efektivitas suatu proyek yang dilaksanakan secara swakelola, sebaiknya menggunakan variabel selain yang telah dibahas pada penelitian ini, atau penelitian dilakukan untuk jenis proyek yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek & Konstruksi. Kanisius. Yogyakarta

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.

Husen, Abrar, Ir, MT. 2011. Manajemen Proyek. Pustaka Andi. Yogyakarta.

Janie, Dyah Nirmala Arum. 2012. Statistik Deskriptif & Regresi Linier Berganda dengan SPSS. Semarang University Press. Semarang

Peraturan Presiden N0. 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah.

Panduan Pelaksanaan Bantuan Pembangunan Perpustakaan Sekolah Dasar Tahun 2013. Direktorat Pembinaan

Sekolah Dasar.

Riduan. 2006. Dasar-dasar Statistik. Alfabetha. Bandung Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 1. Manajemen Proyek Konstruksi pada Swakelola Pembangunan Perpustakaan
Gambar 1 Bagan Alir Penelitian
Tabel 2. Variabel dan Indikator Penelitian
Tabel 3. Skala Likert
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kendala yang teridentifikasi setelah pengukuran beban kerja mental menggunakan metode SWAT dan Analisa Man and Machine Chart diperoleh hasil dimana aktivitas pekerjaan

Penelitian ini menemukan 11 leksia yang diperoleh dari judul dan jumlah larik (baris). Ekspektasi sosial pemuda Sasak yang semestinya ia lakukan seperti 1) membela

Kajian ini dilatar belakangi oleh tatanan geologi daerah Harau dan sekitarnya, Sumatera Barat yang diidentifikasi sebagai daerah favourable bagi akumulasi uranium yaitu

Keseimbangan lintasan produksi dengan metode RPW dan MY berdasarkan penetapan waktu baku tertinggi sebagai dasar perhitungan penugasan operasi, meskipun memberikan

Kemudian madrasah dengan sekolah menempati posisi sejajar sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri yakni Menteri Agama, Menteri Pendidikan

Rekayasa kebutuhan dilakukan dengan mendata beberapa industri sebagai sampel awal dalam pengembangan sistem, selain itu peneliti melakukan observasi lapangan ke

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: “PENGARUH TANGGAPAN KONSUMEN TERHADAP RITEL MODERN BARU 2010 DI KOTA

This study describes changes in serum protein fractions, hematological and biochemical variables of Pêga donkeys, an important Brazilian asinine breed, during their fi rst year