HERNIA
HERNIA
INCARCERATA DAN
INCARCERATA DAN
STRANGULATA
STRANGULATA
Dr. JUNI MITRA, Dr. JUNI MITRA, SpB(K)BDSpB(K)BDHERNIA
HERNIA
•
• penonjolan penonjolan isi isi suatu suatu rongga rongga melalui melalui defek defek atau atau bagian bagian yangyang
lemah dari dindi
lemah dari dinding rongga yang bersangkutng rongga yang bersangkutan.an.
•
• Hernia terdiri dariHernia terdiri dari
♥
♥ cincincincin ♥
♥ kantong kantong ♥
•
• Menurut sifatnyMenurut sifatnya hernia dibea hernia dibedakan menjadi :dakan menjadi :
1. hernia reponibel 1. hernia reponibel
isi
isi hernia hernia dapat dapat keluar keluar dan dan masuk masuk lagi lagi kedalam kedalam ronggarongga asal
asal
2. hernia irreponibel / hernia akreta 2. hernia irreponibel / hernia akreta
isi
isi kantong kantong hernia hernia tidak tidak dapat dapat dikembalikandikembalikan kedalam
kedalam rongga rongga asal, asal, karena karena perlengketan perlengketan isi isi kantongkantong dengan peritonium kantong hernia.
3. hernia inkarserata
isi hernia terjepit oleh cincin hernia,
isi kantong terperangkap, tidak
dapat kembali ke dalam rongga perut
disertai terjadinya gangguan pasase
usus
4. hernia strangulata
isi hernia terjepit oleh cincin
hernia, isi kantong terperangkap dan terjadi
gangguan pasase usus serta gangguan
vaskularisasi sehingga dapat terjadi
nekrosis.
HERNIA INCARCERATA/ STRANGULATA :
H. INGUINALIS LAT
H. FEMORALIS
HERNIA INGUINALIS LATERALIS / INDIREK
keluar dari rongga peritoneum melalui annulus inguinalis internus
yang terletak sebelah lateral dari pembuluh darah epigastrika inferior, kemudian masuk kedalam kanalis inguinalis dan jika cukup panjang, menonjol keluar dari annulus inguinalis eksternus
HERNIA INGUINALIS MEDIALIS / DIREK
Hernia yang melalui dinding inguinal posteromedial
dari vasa epigastrika inferior di daerah yang dibatasi
segitiga Hasselbach.
Direk
langsung mel. segitiga Hasselbach,
daerah yang dibatasi oleh :
Inferior : ligamentum inguinale,
Lateral : pembuluh darah epigastrika
inferior
Dasar segitiga Hasselbach dibentuk oleh facia transversa yang diperkuat oleh serat aponeurosis m. transversus abdominis yang kadang-kadang tidak sempurna sehingga daerah ini potensial untuk menjadi lemah.
PENATALAKSANAAN
• konservatif
- reposisi isi kantong
- penggunaan penyangga
• operatif
- anak-anak : herniotomi
Berbagai metode herniorafi
• Memperkecil anulus inguinalis internus dengan jahitan
terputus
• Menutup dan memperkuat facia transfersa • Metode Bassini
menjahitkan facia transversa m. rectus abdominis dengan m. oblikus internus abdominis yang dikenal dengan nama
conjoint tendon ke ligamentum inguinale Poupart
• Metode Mc Vay
• menjahitkan fascia tranversa, M. tranversus abdominis, M.
HERNIA FEMORALIS
• Batas kranioventral : ligamentum inguinalis
• Batas kaudodorsal : pinggir os pubis yang terdiri dari
ligamentum Iliopektineale (ligamentum Cooper )
• Batas lateral : v. emoralis
• Batas medial : ligamentum lakunare
Gambaran klinik
benjolan dilipat paha yang muncul terutama pada waktu melakukan kegiatan yang menaikkan tekanan intraabdomen seperti mengankat barang atau batuk. hilang pada waktu berbaring.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan lunak dilipat paha dibawah ligamentum inguinale di medial V. femoralis dan
lateral tuberkulum pubikum.
Penatalaksaan
Operasi terdiri dari herniotomy disusul dengan hernioplasty dengan tujuan menjepit annulus femoralis.
HERNIA VENTRALIS
• Hernia ventralis adalah nama umum untuk semua hernia bagian anterior
dinding perut seperti hernia Insisional.
• Hernia Insisional merupakan penonjolan peritoneum melalui bekas luka
Factor predisposisinya adalah infeksi luka operasi, dehisensi luka, teknik penutupan luka operasi yang kurang baik, obesitas, peninggian tekanan intra abdomen.
Keadaan umum pasien yang kurang baik seperti pada malnutrisi dan juga pemakaian obat steroid yang lama juga merupakan factor
Penatalaksanaan
• Pengelolaan konservatif menggunakan alat penyanggah atau korset
elastic khusus dapat digunakan untuk sementara atau lebih lama bila ada kontraindikasi pembedahan.
• Terapi operatif berupa herniotomy dan hernioplasty dengan tujuan
menutup defek dilapisan muskuloaponeurosis.
HERNIA LABIALIS
• Merupakan hernia inguinalis lateralis yang mencapai labium mayus. • Secara klinis tampak benjolan pada labium mayus yang jelas pada
Patofisiologi
Respon usus terhadap obstruksi
Akumulasi cairan intestinal di proksimal daerah obstruksi terjadi gangguan mekanisme absorbsi normal kegagalan isi lumen untuk mencapai daerah distal dari obstruksi.
Peristaltik bagian proksimal usus meningkat menyebabkan aktivitasnya meningkat. Bila obstruksi terus berlanjut terjadi peningkatan tekanan intraluminal bagian proksimal dari usus tidak akan berkontraksi dengan baik dan bising usus menjadi tidak teratur dan hilang.
Peningkatan tekanan intraluminal dan adanya distensi gangguan vaskuler terutama stasis vena dinding usus menjadi udem dan terjadi translokasi bakteri ke pembuluh darah produksi toksin oleh translokasi bakteri timbul gejala sistemik.
Efek lokal peregangan usus adalah iskemik mengakibatkan nekrosis disertai absorpsi toksin-toksin bakteri ke dalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik.
Peningkatan volume intralumen distensi intestinal di bagian proksimal obstruksi bermanifestasi pada mual dan muntah.
Obstruksi mekanik ini mengarah pada peningkatan defisit cairan intravaskular yang disebabkan oleh terjadinya muntah, akumulasi cairan intralumen, edema intramural, dan transudasi cairan intraperitoneal.
Koloni berlebihan dari bakteri dapat merangsang absorbtif dan fungsi motorik dari intestinal dan menyebabkan terjadinya translokasi bakteri dan komplikasi sepsis.
Manifestasi Klinis
Terdapat 4 tanda kardinal gejala hernia dg obstruksi usus : 1) Nyeri abdomen
2) Muntah 3) Distensi
4) Kegagalan buang air besar atau gas (konstipasi) Gejala tersebut bervariasi tergantung kepada:
1) Lokasi obstruksi 2) Lamanya obstruksi
Gejala utama nyeri kolik, mual-muntah dan obstipasi.
Adanya flatus atau feses selama 6-12 jam setelah gejala merupakan ciri khas dari obstruksi parsial.
Nyeri kram abdomen bisa merupakan gejala penyerta, nyeri menyebar dan jarang terlokalisir, namun sering dikeluhkan nyeri pada bagian tengah abdomen, sekitar umbilikus atau bagian epigastrium.
Saat nyeri menetap dan terus menerus curiga telah terjadi strangulasi dan infark.
Saat bising usus tak terdengar dapat diartikan bahwa obstruksi telah berlangsung lama, ileus paralitik atau terjadinya infark.
Tanda-tanda terjadinya strangulasi seperi nyeri terus menerus, demam, takikardia, dan nyeri tekan bisa tak terdeteksi pada 10-15% pasien sehingga menyebabkan diagnosis strangulasi menjadi sulit untuk ditegakkan.
Diagnosis
Anamnesis• Adanya benjolan di tubuh hilang timbul.
• Pada hernia interna incarcerata kolik dirasakan di
sekitar umbilIkus.
• Nyeri pada daerah hernia eksternanya.
• Muntah pada h.incarcerata usus halus berwarna
kehijauan.
• Demam
• Pemeriksaan Fisik
1)Inspeksi
-Benjolan hernia +
-Dapat ditemukan tanda-tanda generalisata dehidrasi, yang mencakup kehilangan turgor kulit maupun mulut dan lidah kering.
-Pada abdomen harus dilihat adanya distensi.
-Inspeksi pada penderita yang kurus/sedang juga dapat ditemukan “darm contour ” (gambaran kontur usus) maupun “darm steifung” (gambaran gerakan usus).
2) Palpasi dan perkusi
-Pada palpasi didapatkan distensi abdomen dan perkusi tympani yang menandakan adanya obstruksi.
-Palpasi bertujuan mencari adanya tanda iritasi peritoneum apapun atau nyeri tekan, yang mencakup ‘defance musculair’ involunter
atau nyeri lepas dan pembengkakan atau massa yang abnormal. 3) Auskultasi
Terdengar kehadiran episodik gemerincing logam bernada tinggi dan gelora (rush) diantara masa tenang. Tetapi setelah beberapa hari dalam perjalanan penyakit dan usus di atas telah berdilatasi, maka aktivitas peristaltik (sehingga juga bising usus) bisa tidak ada atau menurun.
Pemeriksaan Radiologi
Foto polos abdomen (foto posisi supine, posisi tegak abdomen atau posisi dekubitus) dan posisi tegak thoraks. Pada foto abdomen dapat ditemukan beberapa gambaran, antara lain:
1) Distensi usus bagian proksimal obstruksi 2) Kolaps pada usus bagian distal obstruksi 3) Posisi tegak atau dekubitus: Air-fluid levels
4) Posisi supine dapat ditemukan distensi usus, step-ladder sign dan herring bone
Penatalaksanaan
Pasien dengan obstruksi intestinal biasanya mengalami dehidrasi dan kekurangan Natrium, Khlorida dan Kalium yang membutuhkan penggantian cairan intravena dengan cairan salin isotonic seperti Ringer Laktat.
Urin harus di monitor dengan pemasangan Foley Kateter.
Pemeriksaan elektrolit serial, seperti halnya hematokrit dan leukosit, dilakukan untuk menilai kekurangan cairan.
Antibiotik spektrum luas diberikan untuk profilaksis atas dasar temuan adanya translokasi bakteri pada ostruksi intestinal.
Dekompresi
Pemasangan nasogastric tube bertujuan untuk mengosongkan lambung, mengurangi resiko terjadinya aspirasi pulmonal karena muntah dan meminimalkan terjadinya distensi abdomen.
Terapi Operatif
1) Koreksi sederhana (simple correction). Tindakan bedah sederhana untuk membebaskan usus dari jepitan..
2) Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujung-ujung usus untuk mempertahankan kontinuitas lumen usus. 3) Herniotomi
4) Hernioplasty 5) Hernioraphy :
- OPEN