BAGIAN I BAGIAN I
KONSEP TEORITIS SKALA KONSEP TEORITIS SKALA
A.
A. DeDefifininisi si SkSkalalaa
Pengukuran merupakan proses kuantifikasi suatu atribut. Pengukuran yang Pengukuran merupakan proses kuantifikasi suatu atribut. Pengukuran yang diharapkan akan menghasilkan data yang valid harus dilakukan secara sistematis. diharapkan akan menghasilkan data yang valid harus dilakukan secara sistematis. Dibandingkan atribut pengukuran fisik, pengukuran atribut-atribut psikologi jauh Dibandingkan atribut pengukuran fisik, pengukuran atribut-atribut psikologi jauh lebih sukar, bahkan mungkin tidak akan pernah dapat dilakukan dengan tingkat lebih sukar, bahkan mungkin tidak akan pernah dapat dilakukan dengan tingkat validitas, reliabilitas, dan objektivitas yang sangat tinggi (Azar, !"#!$.
validitas, reliabilitas, dan objektivitas yang sangat tinggi (Azar, !"#!$. %e
%erdapat beberapa alasan rdapat beberapa alasan pengukuran psikolopengukuran psikologis sangat sulit, antara lain &gis sangat sulit, antara lain & #.
#. AtAtriribubut t pspsikikolologogi i bebersrsififatat latlatent,ent, yang eksistensinya ada secara konseptual.yang eksistensinya ada secara konseptual. Artiny
Artinya, a, objek pengukuobjek pengukuran ran psikopsikologis merupakan konstrak yang logis merupakan konstrak yang tidak dapattidak dapat teramati secara langsung.
teramati secara langsung. !.
!. AiAitemtem-ai-aitetem m yayang ng diditutulilis s beberdrdasaasarkrkan an inindidikakatotor r kekepeperilrilakakuan uan jujumlmlahahnynyaa terbatas sehingga hasil pengukuran psikologi menjadi tidak komprehensif. terbatas sehingga hasil pengukuran psikologi menjadi tidak komprehensif. '.
'. eespspon on yayang ng didibeberikrikan an ololeh eh susubjbjek ek didipepengngararuhuhi i ololeh eh vavariariabebel l yayang ng titidadak k relevan, seperti suasana hati subjek dan lainnya.
relevan, seperti suasana hati subjek dan lainnya. ).
). AtribuAtribut psikt psikologi ologi pada pada diri diri manusimanusia mua mudah bdah berubaherubah.. *.
*. +n+nteterprpretretasi asi teterhrhadadap ap hahasisil l ukukur ur pspsikikolologogi i hahanynya a dadapapat t didilaklakukukan an sesecacarara normatif.
normatif.
alah satu alat ukur uyang digunakan untuk pengukuran psikologis adalah alah satu alat ukur uyang digunakan untuk pengukuran psikologis adalah sk
skalala. a. eebbagagai ai alalat at ukukururm m skskalala a mememmililikiki i kakararaktktererisistitik k khkhuususus s yyanangg membe
membedakandakannya nya dari dari berbagberbagai ai bentubentuk k instruinstrumen men pengupengumpulmpulan an data yang data yang lainlain seperti angket, inventori dan lain-lainnya. +stilah skala psikologi mengacu kepada seperti angket, inventori dan lain-lainnya. +stilah skala psikologi mengacu kepada bentuk alat
bentuk alat ukur atribut ukur atribut non-kognitif, khususnya yang non-kognitif, khususnya yang disajikan dlam disajikan dlam format tulisformat tulis (Azar, !"#!$.
(Azar, !"#!$.
arakteristik skala pikologi menurut Azar yaitu sebagai berikut & arakteristik skala pikologi menurut Azar yaitu sebagai berikut &
#.
#. timultimulus atau aius atau aitem dalam stem dalam skala psikala psikologkologi berupa pi berupa pertanyertanyaan atau peaan atau pernyatarnyataanan yan
yang g tidtidak ak lanlangsugsung ng menmengungungkagkap p atratribuibut t yanyang g henhendak dak diudiukur kur melmelainainkankan mengungkap indikator perilaku dari atribut melainkan mengungkap indicator mengungkap indikator perilaku dari atribut melainkan mengungkap indicator perilaku
mudah memaham
mudah memahami i isi aitemnya namun tidak isi aitemnya namun tidak mengemengetahui arah tahui arah jaabajaaban n yangyang dikehendaki oleh aitem diajukan sehingga jaaban yang diberikan subjek dikehendaki oleh aitem diajukan sehingga jaaban yang diberikan subjek akan banyak tergantung pada interprestasinya terhadap isi aitem. arena itu akan banyak tergantung pada interprestasinya terhadap isi aitem. arena itu jaaban
jaaban yang yang diberikan diberikan atau atau dipilih dipilih oleh oleh subjek subjek lebih lebih bersifat bersifat proyeksi proyeksi diridiri dan perasaannya dan merupakan gambaran tipikal reaksinya.
dan perasaannya dan merupakan gambaran tipikal reaksinya.
!.
!. DiDikakarerenanakakan n atatriribubut t ppsisikokolologi gi didiunungkgkap ap sesecacara ra titidadak k lalangngsusung ng leleaatt ind
indikatikator-or-indindikaikator tor perperilailaku ku sedsedangangkan kan indindicaticator or perperilakilaku u ditditerjeerjemahmahkankan dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu berisi banyak aitem. dalam bentuk aitem-aitem, maka skala psikologi selalu berisi banyak aitem. /aaban subjek terhadap satu aitem baru merupakan sebagaian dari banyak /aaban subjek terhadap satu aitem baru merupakan sebagaian dari banyak indik
indikasi asi mengemengenai nai atribuatribut t yang diukur, sedangyang diukur, sedangkan kan kesimpkesimpulan akhir ulan akhir sebagasebagaii suatu diagnosis diperoleh berdasar respon terhadap semua aitem.
suatu diagnosis diperoleh berdasar respon terhadap semua aitem.
'.
'. espespon subjeon subjek k tidtidak diklaak diklasifisifikasikasikan sebakan sebagia jaabgia jaaban 0benaan 0benar1 atau r1 atau 0sal0salah1ah1.. emua jaaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan emua jaaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungg
sungguh. kor uh. kor yang diberikan hanyalah kuantitas yang yang diberikan hanyalah kuantitas yang meakmeakili ili indikindikasiasi adanya atribut yang diukur.
adanya atribut yang diukur.
B.
B. DefDefininisi isi KonKonsepseptuatuall
urray dan 2ine (dalam arono, #344$ mendefinisikan agresi sebagai urray dan 2ine (dalam arono, #344$ mendefinisikan agresi sebagai tingk
tingkah ah laku kekerasan secara fisik laku kekerasan secara fisik ataupuataupun n secara verbal terhadap induvidu lainsecara verbal terhadap induvidu lain atau terhadap
atau terhadap objekobjek-objek-objek. . enurenurut ut 5uss (dalam 5uss (dalam orgorgan, #343$, perilaku an, #343$, perilaku agresiagresi ad
adalalah ah susuatatu u peperilrilakaku u yayang ng didilalakukukakan n ununtutuk k memenynyakiakititi, , memengnganancam cam ataatauu membahayakan individu-individu atau objek-objek yang menjadi sasaran perilaku membahayakan individu-individu atau objek-objek yang menjadi sasaran perilaku tersebut baik (secara fisik atau verbal$ dan langsung atau tidak langsung.
tersebut baik (secara fisik atau verbal$ dan langsung atau tidak langsung. e
enunururut t AAtktkininsoson n (#(#33333$3$, , peperirilalaku ku agagreresi si adadalalah ah peperirilalaku ku yyanangg dimaksudkan untuk melukai orang lain atau merusak harta benda. enurut 6oble dimaksudkan untuk melukai orang lain atau merusak harta benda. enurut 6oble (#
(#34347$ 7$ agagresresi i adadalaalah h susuatatu u rereakaksi si teterhrhadadap ap frufrustrstrasi asi ataatau u keketidtidakmakmamampupuanan memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis dasar dan bukan naluri.
memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis dasar dan bukan naluri. 5e
5erkrkooititz z (#(#3333*$ *$ memenynyebebutkutkan an babahha a secsecara ara umumum um papara ra ahahli li yayangng menulis mengenai masalah agresi yang berorientasi penelitian mengartikan agresi menulis mengenai masalah agresi yang berorientasi penelitian mengartikan agresi
sebagai segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti seseorang baik secara fisik maupun mental.
Agresi menurut oore 8 2ine (dalam, oesara #344$ adalah tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap individu lain atau terhadap objek. Agresi secara fisik meliputi kekerasan yang dilakukan secara fisik, seperti memukul, menampar, menendang dan lain sebagainya. elain itu agresi secara verbal adalah penggunaan kata-kata kasar seperti bodoh.
C. Definisi Oprasional
Perilaku agresi adalah suatu perilaku, kecenderungan atau stimulus yang tidak menyenangkan atau merugikan, baik perilaku fisik maupun verbal, yang dilakukan satu pihak kepada pihak lainnya dengan maksud menyakiti baik secara fisik maupun psikologis dan dengan harapan baha perilaku atau tindakan tersebut akan mencapai hasil yang diinginkan atau mempunyai tujuan.
D. Dimensi Aspek
5uss dan Perry (#33!$, menggolongkan tindakan agresif ke dalam empat golongan yang mana diadaptasi dari 5uss dan Durkee, yakni &
#. Agresi fisik & kekerasan fisik dan termasuk perusakan properti.
!. Agresi verbal & berdebat, berteriak, menjerit, mengancam dan memaki. '. Amarah (anger) & tempramental, mudah tersulut amarah.
). asa permusuhan & pendendam, mudah cemburu, mudah curiga.
BAGIAN II BLUEPRINT SKALA
A. Ta!el Kisi"Kisi
5erikut ini merupakan tabel kisi-kisi skala perilaku agresif. %abel kisi-kisi berikut dilengkapi dengan bobot relatif masing-masing indikator keperilakuannya.
No Aspek Dimensi In#ikator $umla%
Soal
Bo!ot &'(
#. Agresi 2isik #$ enyerang orang 4 ),4 9
!$ erusak barang * ' 9
!. Agresi :erbal '$ 5erkata kasar ) !,) 9
)$ 5erteriak ) !,) 9
*$ engancam ) !,) 9
;$ engejek ) !,) 9
7$ enyebarkan gosip 7 ),! 9
'. asa arah 4$ 5alas dendam ) !,) 9
3$ enentang 7 ),! 9
#"$ udah marah ; ',; 9
). asa Permusuhan ##$ +ri hati ' #,4 9
#!$ etidakpuasan ! #,! 9
#'$ Prasangka buruk ! #,! 9
Total )* +** '
%abel #. isi-isi dan 5obot elatif kala Perilaku Agresif %ahap Aal.
B. Spesifikasi Skala
Penyusunan skala psikologi pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua macam bentuk, yaitu bentuk pernyataan dan bentuk pertanyaan. 2ormat aitem yang digunakan dalam skala perilaku agresif ini adalah salah satu tipe aitem bentuk pernyataan yang disajikan dalam bentuk kalimat deklaratif mengenai apa
yang dialami individu sebagai subjek.
5erbagai macam stimulus dalam skala psikologi dapat direspon dalam berbagai bentuk perilaku seperti menggambar, menjaab dengan kata-kata, memilih gambar, memilih jaaban yang disediakan, dan sebagainya. Pada skala perilaku agresif ini, penulis menggunakan format respon memilih jaaban yang disediakan. Dalam hal ini jaaban yang disediakan berbentuk respon negatif dan positif, yaitu respon yang dapat dibuat berjenjang sehingga diperoleh diferensiasi
:ariasi bentuk memilih jaaban yang memperlihatkan tingkat kesesuaian pada skala perilaku agresif ini adalah &
<%= > <%= > <= > <= % ? angat %idak esuai % ? %idak esuai
? esuai
? angat esuai
Penggunaan tingkat kesesuaian pada skala ini dikarenakan skala bertujuan untuk melihat perilaku subjek, sehingga lebih cocok menggunakan kata @sesuai untuk menggambarkan perilakunya.
Pada tahap aal, penulis membuat ;" aitem perilaku agresif, yang terdiri dari '3 aitem favorable dan !# aitem unfavorable. eseluruhan aitem dapat dilihat pada lampiran #. etelah meleati proses validasi, aitem yang lulus tersisa '* aitem favorable dan #* aitem unfavorable. incian mengenai nomor aitem dapat dilihat pada tabel !.
C. Penskalaan
Penskalaan merupakan proses penentuan letak stimulus atau letak kategori respon tertentu pada satu kontinum psikologis (Azar, #333$. %ogerson (#3*4$ mengemukakan tiga pendekatan utama yaitu metode yang berorientasi pada subjek, metode yang berorientasi pada stimulus, dan metode yang berorientasi pada respon.
Pada skala perilaku agresif ini, penulis menggunakan metode yang berorientasi pada subjek atau Penskalaan ubjek. etode penskalaan yang berorientasi pada subjek bertujuan meletakkan individu-individu pada suatu kontinum penilaian sehingga kedudukan relatif individu menurut suatu atribut yang diukur dapat diperoleh.
enurut Azar (!"#!$ pemberian skor yang dimulai dari " akan menghasilkan rentang skor yang lazim dibandingkan memulai dengan skor #. Bleh karena itu penulis memberikan rentang skor antara " sampai dengan '.
Pemberian skor dapat berbeda untuk aitem favorable dan unfavorable. Pada skala perilaku agresif ini, aitem yang dibuat bertujuan untuk menggambarkan sejauh mana tingkat agresifitas subjek, maka aitem favorable memiliki skor yang begerak dari " untuk % dan ' untuk . ementara pada aitem unfavorable -tidak mendukung perilaku agresif- penulis memberikan skor yang bergerak dari ' untuk % dan " untuk .
5erikut rincian rentang skor aitem favorable dan unfavorable& Aitem Respon STS TS S SS Favorable " # ! ' Unfavorable ' ! # " BAGIAN III ,ETODE A. Su!-ek Penelitian
ubjek penelitian ini terdiri dari !" mahasisa 2akultas Psikologi, !" mahasisa 2akultas Ckonomi, !" mahasisa 2akultas ains Dan %ekhnologi di kampus niversitas +slam Eegeri ultan yarif asim iau serta !" mahasisa 2akultas Agorteknologi dikampus niversitas iau.
5erikut rincian pengumpulan data sesuai pembagian tugas & #. "# > !" & Devia albiah
!. !# > )" & 2itria ahmadani '. )# > ;" & eni 6usniati ). ;# > 4" & alim Andeslan
B. $umla% Su!-ek
Dalam proses mengumpulkan data mengenai perilaku agresi peneliti mengambil sebanyak 4" subjek yang terdiri dari ;" mahasisa niversitas +slam Eegeri ultan yarif asim iau dan !" subjek lainnya adalah mahasisa
2akultas Agroteknologi niversitas iau.
C. Lokasi #an aktu Pen/umpulan Data
Peneliti mengumpulkan data mengenai perilaku agresi di beberapa fakultas yang ada di kampus universitas islam negeri sultan syarif kasim riau dengan membagi kedalam beberapa lokasi yaitu &
#. 2akultas Psikologi pada tanggal #4 desember !"#) !. 2akultas Ckonomi pada tanggal #4 desember !"#)
'. 2akultas ains Dan %eknologi pada tanggal #7 desember !"#) ). 2akultas Agroteknologi pada tanggal #7 desember !"#)
BAGIAN I0 ANALISIS DATA
A. 0ali#itas
Proses pengujian validitas atau validasi bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah skala mampu menghasilkan data yang akurat dengan tujuan ukurannya. ubstansi yang terpenting dalam validasi skala psikologi adalah membuktikan baha struktur seluruh Aspek eperilakuan, +ndikator eperlakuan,
dan Aitem-Aitemnya memenag membentuk suatu konstrak yang akurat bagi atribut yang diukur (Azar, !"#!$.
Pada skala perilaku agresi ini penulis menggunakan validasi logik (logical $ sebagai bagian dari validasi isi, dimana relevansi aitem dengan indikator keperilakuan dan tujuan ukur sebenarnya sudah dapat dievaluasi leat nalar dan akal sehat (common sense$ yang mampu menilai apakah isi skala memang mendukung konstrak teoritik yang diukur. eputusan akal sehat mengenai keselarasan atau relevansi aitem dengan tujuan ukur skala tidak dapat didasarkan hanya pada penilaian penulis soal sendiri, tetapi juga memerlukan kesepakatan penilaian dari beberapa penilai yang kompeten (expert judgment $, dalam hal ini
adalah dosen pembimbing sendiri.
Pada tahap aal, penulis membuat ;" aitem perilaku agresif, yang terdiri dari aitem favorable dan unfavorable. eseluruhan aitem dapat dilihat pada lampiran #.
Dari hasil validasi expert judgment , terdapat 3 aitem yang gugur, dan # aitem dihilangkan oleh penulis sendiri. Adapun aitem yang gugur tersebut adalah aitem nomor 4, #!, !4, )", )#, *", *#, dan *!, serta nomor *4 oleh penulis. Pada beberapa aitem juga tedapat beberapa kata yang diganti atau kalimat yang
diperbaiki agar tidak terjadi kesalahpahaman subjek.
etelah proses validasi maka diperoleh *" aitem perilaku agresif yang siap untuk digunakan. Pada tahap ini, sebelum skala disebar ke lapangan, terjadi perubahan nomor urut aitem yang bertujuan untuk mengecoh subjek mengenai
aitem favorable dan unfavorable.
elanjutnya, berikut ini penulis sajikan tabel kisi-kisi atau blueprint setelah proses validasi yang mencantumkan nomor aitem favorable dan unfavorable.
No .
Aspek
Dimensi In#ikator
Nomor Aitem $umla%
soal Favorable Unfavorable
orang !$ erusak barang 4, )), '", '', #!, )*, !. Agresi :erbal #$ 5erkata kasar !$ 5erteriak '$ engancam )$ engejek *$ enyebarkan gosip )', )", '7, *", !), !!, !#, #3, #*, ', !', #4, #;, )#, '!, )!, '3, *, #7, #), #, #', !! '. asa arah #$ 5alas dendam !$ enentang '$ udah marah ##, );, ;, 3, '*, )3, '4, #", !;, !*, '), ), #! ). asa Permusuhan #$ +ri hati !$ etidakpuasan '$ Prasangka buruk !, !", )4, ';, !3, * Total 12 +2 2*
%abel !. isi-isi atau blueprint kala Perilaku Agresif %ahap Akhir.
kala yang digunakan untuk mengambil data di lapangan dapat dilihat pada lampiran !.
B. Da3a Diskriminasi
Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur. Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri. omputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total (r iF$.
Dalam menghitung daya diskriminasi masing-masing aitem perilaku agresif ini, penulis menggunakan P. 5erdasarkan hasil dari P diperoleh data aal sebelum koreksi sebagai berikut &
Corrected Item-Total Correlation VAR00001 .197 VAR00002 .415 VAR00003 .198 VAR00004 .398 VAR00005 .316
VAR00006 .461 VAR00007 .255 VAR00008 .198 VAR00009 .208 VAR00010 .172 VAR00011 .537 VAR00012 .376 VAR00013 -.034 VAR00014 .212 VAR00015 .473 VAR00016 .570 VAR00017 .189 VAR00018 .444 VAR00019 .378 VAR00020 .271 VAR00021 .425 VAR00022 .539 VAR00023 .497 VAR00024 .543 VAR00025 .299 VAR00026 .263 VAR00027 .552 VAR00028 .634 VAR00029 .537 VAR00030 .573 VAR00031 .476 VAR00032 .449 VAR00033 .615 VAR00034 .139 VAR00035 .480 VAR00036 .334 VAR00037 .658 VAR00038 .430 VAR00039 .418 VAR00040 .424 VAR00041 .489 VAR00042 .428 VAR00043 .652 VAR00044 .485 VAR00045 .454 VAR00046 .645 VAR00047 .251 VAR00048 .136 VAR00049 .335 VAR00050 .573
riteria pemilihan aitem berdasar korelasi aitem total biasanya menggunakan batasan r iG H ",'". emua aitem yang mencapai koefisien korelasi
Pada tahap #, penulis membuang * aitem, yaitu #", #', #7, '), dan )4. elanjutnya pada tahap !, penulis membuang * aitem lagi, yaitu #, ', 4, 3, dan #). Bleh karena masih terdapat aitem di baah ",'" maka penulis kembali membuang ' dan ! aitem, yaitu masing-masing 7, !*, !;, serta !" dan )7. Pada akhirnya diperoleh daya diskriminasi aitem yang keseluruhannya dapat diterima, yakni H ",'".
5erikut ini data akhir dari P mengenai daya diskriminasi aitem &
Corrected Item-Total Correlation VAR00002 .350 VAR00004 .406 VAR00005 .307 VAR00006 .445 VAR00011 .552 VAR00012 .416 VAR00015 .465 VAR00016 .540 VAR00018 .437 VAR00019 .345 VAR00021 .391 VAR00022 .544 VAR00023 .541 VAR00024 .519 VAR00027 .586 VAR00028 .676 VAR00029 .558 VAR00030 .609 VAR00031 .513 VAR00032 .459 VAR00033 .624 VAR00035 .486 VAR00036 .303 VAR00037 .679 VAR00038 .454 VAR00039 .427 VAR00040 .474 VAR00041 .515 VAR00042 .412 VAR00043 .656 VAR00044 .458 VAR00045 .419 VAR00046 .649 VAR00049 .378 VAR00050 .590
5erdasarkan hasil akhir di atas, standar daya diskriminasi H ",'" dapat diterima karena tidak ada indikator yang terbuang akibat pengurangan aitem. 5erikut ini penulis sajikan kembali tabel kisi-kisi skala perilaku agresif setelah beberapa aitem gugur &
No Aspek
Dimensi In#ikator
Nomor Aitem $umla
% soal Favorable Unfavorable #. Agresi 2isik #$ enyerang orang !$ erusak barang '#, !7, !4, )), '", '', #!, )*, 4 !. Agresi :erbal #$ 5erkata kasar !$ 5erteriak '$ engancam )$ engejek *$ enyebarkan gosip )', )", '7, *", !), !!, !#, #3, #*, !', #4, #;, )#, '!, )!, '3, *, !3 '. asa arah #$ 5alas dendam !$ enentang '$ udah marah ##, );, ;, '*, )3, '4, ), 7 ). asa Permusuhan #$ +ri hati !$ etidakpuasan '$ Prasangka buruk !, ';, !3, ' Total 1* 2 12 C. Relia!ilitas
alah satu ciri instrumen ukur yang berkualitas baik adalah reliabel, yaitu mampu menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran kecil. Pengertian reliabilitas mengacu pada keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. oefisien reliabilitas (r FF$ berada dalam rentang angka dari " sampai dengan #,"".
oefisien reliabilitas dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa cara, salah satunya yang dipergunakan dalam skala perilaku agresif ini adalah koefisien reliabilitas alpha. oefisien alpha dapat langsung diproses dengan P dari data distribusi skor tanpa membelah atau membagi aitem menjadi kelompok-kelompok.
5erikut ini koefisien reliabilitas alpha yang diperoleh pada tahap aal dan tahap akhir setelah aitem gugur &
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of I!"s
.908 50
eliabilitas tahap aal
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of I!"s
.924 35
eliabilitas tahap akhir
Dari tabel diatas dapat dilihat koefisien reliabilitas alpha atau Cronbach’s Alpha pada tahap aal adalah ",3"4 dan pada tahap akhir meningkat menjadi ",3!). enurut Azar (!"#!$ reliabilitas telah dianggap memuaskan bila koefisiennya mencapai minimal r FF? ",3".
D. Interpretasi Skor
kor pada skala psikologi yang ditentukan leat prosedur penskalaan akan menghasilkan angka-angka pada level pengukuran interval, namun dalam interpretasinya hanya dapat dihasilkan kategori-kategori atau kelompok-kelompok skor yang berada pada level ordinal.
ategorisasi yang digunakan untuk menginterpretasi skor pada skala perilaku agresif ini adalah kategorisaisi berdasarkan model distribusi normal, yakni kategorisasi jenjang (ordinal$. ategorisasi jenjang bertujuan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang posisinya berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur. Dalam hal ini penulis menggunakan tiga tingkat kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi.
Pembagian kategori rendah, sedang, dan tinggi dalam menginterpetasi skor subjek didasarkan pada mean hipotetik, dimana mean atau nilai tengah tidak memperhatikan skor subjek. ehingga banyak sedikitnya jumlah subjek dalam satu kategori dapat sangat bervariasi.
5erikut ini merupakan tabel total skor subjek & N o Subj ek Tot al 1 A1 57 2 A2 53 3 A3 42 4 A4 24 5 A5 66 6 A6 33 7 A7 50 8 A8 34 9 A9 62 10 A10 66 11 A11 55 12 A12 53 13 A13 45 14 A14 30 15 A15 62 16 A16 46 17 A17 69 18 A18 24 19 A19 29 20 A20 73 21 B21 19 22 B22 53 23 B23 50 24 B24 50 25 B25 48 26 B26 69 27 B27 46 28 B28 58 29 B29 45 30 B30 18 31 B31 28 32 B32 43 33 B33 43 34 B34 36 35 B35 33 36 B36 53 37 B37 37 38 B38 37 39 B39 38
40 B40 62 41 C1 48 42 C2 37 43 C3 54 44 C4 88 45 C5 41 46 C6 60 47 C7 42 48 C8 32 49 C9 92 50 C10 61 51 C11 35 52 C12 42 53 C13 39 54 C14 26 55 C15 44 56 C16 51 57 C17 51 58 C18 78 59 C19 73 60 C20 43 61 D1 44 62 D2 38 63 D3 60 64 D4 43 65 D5 22 66 D6 53 67 D7 50 68 D8 49 69 D9 56 70 D10 30 71 D11 45 72 D12 76 73 D13 40 74 D14 34 75 D15 66 76 D16 64 77 D17 26 78 D18 41 79 D19 33 80 D20 53
kala perilaku agresif ini terdiri atas *" aitem yang masing-masing aitemnya diberi skor yang berkisar mulai dari ",#,!, dan '. Dengan demikian skor terkecil yang mungkin diperoleh oleh subjek adalah G ? *"F" ? " dan skor terbesar yang mungkin diperoleh adalah G ? *"F' ?#*". aka rentangan skor
skala sebesar #*" dibagi dalam ; satuan deviasi standar sehingga diperoleh #*"I; ? !*.
elanjutnya untuk menentukan mean teoritik dari skor di atas maka & J ? nilai tengah F jumlah aitem ? #,* F *" ? 7*
eperti yang telah dijelaskan sebelumnya, subjek akan digolongkan menjadi ' kategori tingkat skor, maka keenam satuan deviasi di atas dibagi menjadi ' bagian, yaitu &
endah X
<(
μ−
1,0σ)
edang(
μ−
1,0σ)
K X<(
μ+
1,0σ)
%inggi(
μ+
1,0σ)
≤ Xehingga, dengan σ
=
25 , diperoleh kategori-kategori skor jenjang sebagai berikut &endah X
<(
75−
1,0×25)
edang(
75−
1,0×25)
K X<(
75+
1,0×25)
%inggi(
75+
1,0×25)
≤ X atau endah X<
50 edang 50 K X<
100 %inggi 100≤ X5erdasarkan perhitungan di atas maka subjek dapat dikelompokan secara beurutan berdasarkan kategori sebagai berikut &
Su!-ek kate/ori ren#a% 4
N o Subj ek Tot al 1 B30 18 2 B21 19
3 D5 22 4 A4 24 5 A18 24 6 C14 26 7 D17 26 8 B31 28 9 A19 29 10 A14 30 11 D10 30 12 C8 32 13 A6 33 14 B35 33 15 D19 33 16 A8 34 17 D14 34 18 C11 35 19 B34 36 20 B37 37 21 B38 37 22 C2 37 23 B39 38 24 D2 38 25 C13 39 26 D13 40 27 C5 41 28 D18 41 29 A3 42 30 C7 42 31 C12 42 32 B32 43 33 B33 43 34 C20 43 35 D4 43 36 C15 44 37 D1 44 38 A13 45 39 B29 45 40 D11 45 41 A16 46 42 B27 46 43 B25 48 44 C1 48 45 D8 49 $umla% 5 62 Oran/
N o Subj ek Tot al 1 A7 50 2 B23 50 3 B24 50 4 D7 50 5 C16 51 6 C17 51 7 A2 53 8 A12 53 9 B22 53 10 B36 53 11 D6 53 12 D20 53 13 C3 54 14 A11 55 15 D9 56 16 A1 57 17 B28 58 18 C6 60 19 D3 60 20 C10 61 21 A9 62 22 A15 62 23 B40 62 24 D16 64 25 A5 66 26 A10 66 27 D15 66 28 A17 69 29 B26 69 30 A20 73 31 C19 73 32 D12 76 33 C18 78 34 C4 88 35 C9 92 $umla% 5 12 Oran/
ementara untuk kategori tinggi, tidak ada subjek yang termasuk kedalam kategori tinggi.
BAGIAN 0
KESI,P8LAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
kala perilaku agresif adalah skala atau alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku agresif individu yang ditunjukan melalui perilaku fisik maupun verbal, yang dilakukan satu pihak kepada pihak lainnya dengan maksud menyakiti baik secara fisik maupun psikologis dengan harapan baha perilaku atau tindakan tersebut akan mencapai hasil yang diinginkan atau mempunyai tujuan.
Dari ;" aitem yang dibuat pada tahap aal, terdapat #" aitem yang gugur pada tahap validasi. elanjutnya, setelah mengambil data di lapangan dengan 4"
orang subjek, diperoleh hasil #* aitem gugur karena tidak memenuhi standar daya diskriminasi, yaitu H ",'". ementara reliabilitas aitem meningkat dari ",3"4 menjadi ",3!) setelah menggugurkan aitem, dan telah mencapai nilai koefisien minimal yaitu r FF? ",3".
Lasil interpetasi skor subjek yang didasarkan pada mean hipotetik dengan membagi ke dalam ' kategori menyatakan baha, )* orang termasuk kedalam kategori rendah, yakni X
<
50 . elanjutnya '* orang masuk ke dalam kategorisedang, yakni 50 K X
<
100 . edangkan untuk kategori tinggi, tidak ada satupun subjek yang tergolog ke dalam kategori tinggi.B. Saran
nantinya. ntuk menghindari kekosongan salah satu kategori, peneliti selanjutnya dapat mencoba menggunakan mean empirik.
elanjutnya untuk subjek penelitian agar dapat mengisi skala dengan sejujur-jujurnya dan tidak perlu mengkhaatirkan penilaian negatif.
DA9TAR P8STAKA
Azar, . !"#!. en!usunan "#ala si#ologi (edisi $). Penerbit Pustaka Pelajar. Mogyakarta.
2ortuna, 2ini. %aganing, E.. !""4. %ubungan ola Asuh dengan erila#u Agresif ada &emaja. /urnal 2akultas Psikologi. niversitas
6unadarma.