• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pareto Langkah Demi Langkah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pareto Langkah Demi Langkah"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Pareto Langkah demi Langkah

Analisis Pareto adalah teknik statistik dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk pemilihan sejumlah tugas yang menghasilkan efek keseluruhan yang signifikan. Ia menggunakan Prinsip Pareto (juga dikenal sebagai aturan 80/20) gagasan bahwa dengan melakukan 20% dari pekerjaan Anda dapat menghasilkan 80% dari manfaat melakukan seluruh pekerjaan. Atau dalam hal peningkatan kualitas, mayoritas besar masalah (80%) diproduksi oleh beberapa penyebab utama (20%). Hal ini juga dikenal sebagai beberapa penting dan banyak sepele.

Pada akhir 1940-an guru manajemen kualitas Joseph M. Juran menyatakan prinsip dan diberi nama setelah ekonom Italia Vilfredo Pareto, yang mengamati bahwa 80% dari pendapatan di Italia pergi ke 20% dari populasi. Pareto kemudian dilakukan survei pada sejumlah negara lain dan ditemukan untuk mengejutkan bahwa suatu distribusi yang serupa diterapkan.

Aturan 80/20 dapat diterapkan pada hampir semua hal:

 80% dari keluhan pelanggan timbul dari 20% dari produk atau jasa.

 80% dari keterlambatan dalam jadwal timbul dari 20% dari kemungkinan penyebab penundaan.

 20% dari produk atau jasa account untuk 80% dari keuntungan Anda.

 20% dari penjualan Anda force menghasilkan 80% dari pendapatan perusahaan Anda.  20% dari cacat sistem menyebabkan 80% dari masalah.

Prinsip Pareto memiliki banyak aplikasi dalam kontrol kualitas. Ini adalah dasar bagi diagram Pareto, salah satu alat utama yang digunakan dalam kontrol kualitas total dan Six Sigma.

Dalam PMBOK memesan Pareto digunakan untuk memandu tindakan korektif dan membantu tim proyek mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah yang menyebabkan jumlah terbesar cacat pertama.

Analisis Pareto

Tujuh langkah untuk mengidentifikasi penyebab penting menggunakan Analisis Pareto [1]: 1. Formulir tabel daftar penyebab dan frekuensi mereka sebagai persentase.

2. Mengatur baris dalam urutan penurunan pentingnya penyebab, yaitu penyebab paling penting pertama.

3. Tambahkan kolom persentase kumulatif ke meja.

4. Plot dengan penyebab pada x-axis dan persentase kumulatif pada sumbu-y. 5. Bergabung dengan poin di atas untuk membentuk kurva.

(2)

6. Plot (pada grafik yang sama) grafik batang dengan penyebab pada x-axis dan persen frekuensi pada sumbu-y.

7. Menarik garis di 80% pada y-axis sejajar dengan sumbu-x. Kemudian turun garis pada titik persimpangan dengan kurva pada sumbu-x. Ini titik pada sumbu-x memisahkan penyebab penting pada penyebab kiri dan kurang penting di sebelah kanan.

Ini adalah contoh sederhana diagram Pareto menggunakan data sampel menunjukkan frekuensi relatif dari penyebab kesalahan pada situs. Hal ini memungkinkan Anda untuk melihat apa yang 20% dari kasus yang menyebabkan 80% dari masalah dan di mana upaya harus difokuskan untuk mencapai peningkatan terbesar.

Nilai Prinsip Pareto untuk seorang manajer proyek adalah bahwa hal itu mengingatkan Anda untuk fokus pada 20% dari hal-hal penting. Dari hal-hal yang Anda lakukan selama proyek Anda, hanya 20% yang benar-benar penting. Mereka menghasilkan 80% 20% dari hasil Anda. Mengidentifikasi dan fokus pada hal-hal pertama, tetapi tidak benar-benar mengabaikan sisanya 80% penyebab.

(3)

Pengertian Analisis Pareto

Analisis Pareto adalah teknik statistik dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk pemilihan sejumlah tugas yang menghasilkan efek keseluruhan yang signifikan. Ia menggunakan Prinsip Pareto (juga dikenal sebagai aturan 80/20) gagasan bahwa dengan melakukan 20% dari pekerjaan Anda, dapat menghasilkan 80% dari keuntungan melakukan seluruh pekerjaan. Atau dalam hal peningkatan kualitas, sebagian besar masalah (80%) diproduksi oleh beberapa penyebab utama (20%). Paham kagak gan???

Ane pertama kali baca gak mudeng juga, tapi akhirnya paham. Jadi gini lho, ketika ada sebuah pekerjaan (kita anggep pekerjaan dari awal hingga akhir adalah 100%, baik dalam hal teknis pelaksanaan dan waktu) maka kita cukup mengerjakan 20% dari 100% tersebut. Loh, ko cuma 20%???

20% ini punya syarat, yaitu harus harga tertinggi atau pelaksanaannya paling membutuhkan harga yang mahal. Nilai Prinsip Pareto untuk seorang manajer proyek adalah hal itu digunakan untuk mengingatkan pada Anda untuk fokus pada 20% dari hal-hal penting. Hal yang Anda lakukan selama proyek adalah hanya fokus pada 20% yang benar-benar penting. Ada tujuh langkah untuk mengidentifikasi penyebab penting menggunakan Analisis Pareto:

1. Membentuk tabel daftar penyebab dan frekuensi mereka sebagai persentase.

2. Mengatur baris dalam urutan penurunan pentingnya penyebab, yaitu penyebab paling penting atau paling mahal pertama.

3. Tambah kolom persentase kumulatif ke tabel.

4. Plot dengan penyebab persentase sumbu x dan kumulatif pada y-axis.

5. Gabungkan dengan poin di atas untuk membentuk kurva.

6. Plot (pada grafik yang sama) grafik batang dengan penyebab pada frekuensi sumbu x dan persen pada sumbu-y.

(4)

7. Menarik garis pada 80% pada y-axis yang sejajar dengan sumbu x. Kemudian drop baris pada titik persimpangan dengan kurva pada sumbu x. Ini titik pada sumbu x memisahkan penyebab penting pada penyebab kiri dan kurang penting di sebelah kanan.

Pada gambar diatas nampak bahwa garis merah (garis 80 terletak pada sumbu Y, sedangkan garis 20 terletak pada sumbu X) jika diambil garis tegak lurus maka akan mendapatkan nilai. Dan dari nilai yang didapatkan itulah nantinya akan dimasukkan pada rumus analisa pareto di bawah ini. Nilai dari grafik tegak lurus analisa pareto 80 adalah kira-kira 42, sedangkan nilai dari grafik tegak lurus analisa pareto 20 adalah kira-kira 56.

Maka : ΔX = 42 - 20 = 22 % ΔY = 80 - 56 = 24 % Jika : ΔY < ΔX = 20 % + ΔY ΔY > ΔX = 20 % + ΔX Hasilnya = ΔY > ΔX = 20 % + 24 = 24 % = 24 % x 12 = 2.88 ≈ 3 Item pekerjaan

(5)

Perhitungan diatas terdapat dua rumus, yang dimana jika ΔY < ΔX maka menggunakan rumus pertama, sedangkan jika ΔY > ΔX maka menggunakan rumus kedua. Setelah melalui proses grafik dan perhitungan rumus pareto, maka didapatkan hasil 3 item pekerjaan. Maka kita cukup konsentrasi pada 3 hal tersebut dengan harga prosentase tertinggi.

(6)

MANAJEMEN MUTU TERPADU TENTANG ANALISIS PARETO KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kita semua, Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pada waktunya dengan baik.

Sholawat beriringan salam marilah kita hadiahkan kepada pucuk junjungan umat yakni Nabi Muhammad SAW yang mana beliau telah membawa kita dari zaman tak berilmu ke zaman berilmu pengetahuan pada saat sekarang ini.

Harapan yang tulus dan ikhlas, Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulisan makalah ini telah diusahakan semaksimal mungkin namun penulis meminta kritik dan saran dari pembaca.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis, Amiin.

Padang, 2 Mei 2014 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 1

C. Tujuan Penulisan ... 1

D. Manfaat Penulisan... 1

BAB II PEMBAHASAN A. Analisis Pareto………... 2

B. Langkah-langkah dalam melakukan teknik Analisis Pareto... 4

C. Langkah mengidentifikasi penyebab pentingnya Analisis Pareto….. 5

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... 7 B. Saran... 7 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Salah satu tantangan penting yang dihadapi sekolah, perguruan tinggi, maupun universitas adalah bagaimana mengelola sebuah mutu. Untuk mencapai perbaikan mutu, tim-tim dalam institusi pendidikan harus dan perlu mengarahkan filosofi TQM kepada dataran yang lebih praktis.

Alat dan teknik mutu adalah media untuk dapat mengidentifikasikan dan memecahkan persoalan secara kreatif. Salah satu aspek terpenting dalam TQM adalah mengumpulkan sejumlah alat-alat yang bermanfaat untuk mengimplementasikan konsep yang telah ditentukan. Yang terpenting adalah bagaimana menemukan alat yang tepat untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan dan pembuatan keputusan dalam sebuah institusi.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini di uraikan bagaimana teknik dan apa saja alat-alat yang digunakan dalam peningkatan mutu. Serta Langkah-langkah dalam melakukan teknik Analisis Pareto,

(8)

Penyusunan Diagram Pareto, dan langkah untuk mengidentifikasi penyebab penting menggunakan Analisis Pareto.

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas kelompok Manajemen Mutu Terpadu 2. Untuk mengetahui seberapa pentingnya teknik dan alat MMT

3. Untuk mengetahui penting nya menggunakan teknik Analisis Pareto dan mengetahui langkah-langkah dalam melakukan teknik Analisis Pareto.

D. Manfaat Penulisan

Diharapkan dengan mengetahui Teknik dan Alat MMT maka, para mahasiswa mengetahui pentingnya Analisis Pareto yang telah digunakan secara luas dalam kegiatan kendali mutu untuk menangani kerangka proyek, proses program, kombinasi pelatihan, proyek dan proses, sehingga sangat membantu dan memberikan kemudahan bagi para pekerja dalam meningkatkan mutu pekerjaan.

(9)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis Pareto

Analisis pareto merupakan teknik yang sederhana, yang membantu kita dalam memilih perubahan tindakan yang akan kita ambil secara efektif. Analisis pareto merupakan sebuah teknik pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menemukan perubahan yang akan memberikan manfaat terbesar bagi pengambil keputusan. Teknik ini berguna dalam kondisi terdapatnya sejumlah alternatif solusi dan tindakan yang memungkinkan yang dapat dipilih. Analisis pareto tidak hanya memberikan gambaran pada kita tentang masalah yang paling penting untuk diselesaikan, namun teknik tersebut juga memberikan sejumlah nilai yang memperlihatkan seberapa besar atau parah masalah tersebut.

Analisis pareto di ambil dari nama ahli ekonomi italia Vilfredo Pareto, yang pada akhir abad ke-19 mengadakan riset tentang distribusi kemakmuran. Ia berkesimpulan bahwa mayoritas kemakmuran hanya menyentuh sebagian kecil populasi saja. Dari analisis ini di kembangkan aturan pareto di mana 80% masalah muncul dari 20% proses, aturan ini kadang disebut juga dengan aturan 80/20 atau merupakan pendekatan logic dari tahap awal pada proses perbaikan suatu situasi yang digambarkan dalam bentuk histogram yang dikenal sebagai konsep vital few and the trivial many untuk mendapatkan penyebab utamanya.

Aturan ini dinilai sebagai ide yang paling penting karena jika 80% masalah dapat diidentifikasi, maka dapat diputuskan apa yang harus dilakukan guna mengatasi masalah tersebut, khususnya dalam proses peningkatan kualitas.

Analisis Pareto adalah metode analisis berdasarkan pada konsep bahwa 20% dari variabel dalam analisis bertanggung jawab atas 80% dari hasil. Misalnya, 20% dari semua pelanggan bertanggung jawab untuk 80% dari semua aktivitas layanan pelanggan, atau 20% dari seluruh barang persediaan mewakili 80% dari nilai persediaan.

Analisis Pareto telah digunakan secara luas dalam kegiatan kendali mutu untuk menangani kerangka proyek, proses program, kombinasi pelatihan, proyek dan proses, sehingga sangat membantu dan memberikan kemudahan bagi para pekerja dalam meningkatkan mutu pekerjaan. Analisis Pareto merupakan metode standar dalam pengendalian mutu untuk mendapatkan hasil maksimal atau memilih masalah-masalah utama dan dianggap sebagai suatu

(10)

pendekatan sederhana yang dapat dipahami oleh pekerja tidak terlalu terdidik, serta sebagai perangkat pemecahan dalam bidang yang cukup kompleks.

Diagram Pareto dibuat berdasarkan data statistik dan prinsip bahwa 20% penyebab bertanggungjawab terhadap 80% masalah yang muncul atau sebaliknya. Kedua aksioma tersebut menegaskan bahwa lebih mudah mengurangi bagian lajur yang terletak di bagian kiri diagram Pareto dari pada mencoba untuk menghilangkan secara sistematik lajur yang terletak di sebelah kanan diagram. Hal ini dapat diartikan bahwa diagram Pareto dapat menghasilkan sedikit sebab penting untuk meningkatkan mutu produk atau jasa.

Keberhasilan penggunaan diagram Pareto sangat ditentukan oleh partisipasi personel terhadap situasi yang diamati, dampak keuangan yang terlihat pada proses perbaikan situasi dan penetapan tujuan secara tepat. Faktor lain yang perlu dihindari adalah jangan membuat persoalan terlalu kompleks dan juga jangan terlalu mencari penyederhanaan pemecahan.

Tahapan penggunaan dari Analisis Pareto adalah mencari fakta dari data ciri gugus kendali mutu yang diukur, menentukan penyebab masalah dari tahapan sebelumnya dan mengelompokkan sesuai dengan periodenya, membentuk histogram evaluasi dari kondisi awal permasalahan yang ditemui, melakukan rencana dan pelaksanaan perbaikan dari evaluasi awal permasalahan yang ditemui, melakukan standarisasi dari hasil perbaikan yang telah ditetapkan dan menentukan tema selanjutnya.

Aturan 80/20 dapat diterapkan pada hampir semua hal:

 80% dari keluhan pelanggan timbul dari 20% dari produk atau jasa.

 80% dari keterlambatan dalam jadwal timbul dari 20% dari kemungkinan penyebab penundaan.

 20% dari produk atau jasa account untuk 80% dari keuntungan Anda.

 20% dari penjualan Anda force menghasilkan 80% dari pendapatan perusahaan Anda.

 20% dari cacat sistem menyebabkan 80% dari masalah.

Prinsip Pareto memiliki banyak aplikasi dalam kontrol kualitas. Ini adalah dasar bagi diagram Pareto, salah satu alat utama yang digunakan dalam kontrol kualitas total dan Six Sigma.

(11)

Dalam PMBOK memesan Pareto digunakan untuk memandu tindakan korektif dan membantu tim proyek mengambil tindakan untuk memperbaiki masalah yang menyebabkan jumlah terbesar cacat pertama.

B. Langkah-langkah dalam melakukan teknik Analisis Pareto yaitu : 1. Buatlah daftar masalah yang sedang dihadapi atau pilihan-pilihan yang ada. 2. Jika memiliki banyak masalah, kelompokkan sesuai besar kecilnya.

3. Berikan skor yang tepat untuk masing-masing kelompok. 4. Selesaikan kelompok yang mempunyai skor yang paling tinggi.

Pareto Analysis tidak hanya menunjukkan masalah mana yang paling penting dan harus diselesaikan terlebih dahulu. Hal ini juga menunjukkan kepada kita mengenai berat ringannya suatu masalah.

Diagram Pareto

Tempat kerja kita dibanjiri oleh banyak masalah (semoga juga tidak terlalu banyak biar bisa pulang tepat waktu J), sedangkan sumberdaya yang kita punya, baik manuasia maupun waktu, sangat terbatas. Untuk itu kita perlu memusatkan sumberdaya yang ada untuk menyelesaikan masalah yang paling signifikan memberikan hasil terbesar. Prinsip Pareto atau lebih dikenal juga sebagai aturan 20/80 menyatakan banyak kejadian atau akibat sebesar 80% dari total efeknya hanya disebabkan 20% dari sebabnya. Prinsip ini dinamakan berdasarkan seorang ekonom dari italia yang bernama Vilfredo Pareto yang pada tahun 1906 mengamati dan menemukan fakta bahwa 80% tanah di Italia, hanya dimiliki oleh 20% dari total populasi. Contoh diagram Pareto adalah adalah sebagai berikut:

(12)

Dari diagram Pareto diatas, dapat diketahui bahwa hanya 4 Masalah yang menyebabkan kerugian terbesar, yaitu hingga 80% dari total masalah. Sehingga, untuk mengurangi total kerugian, kita dapat berfokus pada 4 masalah tersebut dari pada keseluruhan masalah yang ada namun tetap memberikan implikasi yang besar terhadap pengurangan total kerugian yang ada.

Pareto diagram merupakan salah satu perangkat kendali mutu (QC 7 Tools) yang membantu kita untuk menganalisa data berdasarkan kategorinya dan implikasi dari pola datanya (sebab terhadap akibat) terhadap akibat atau masalah seluruhnya. Serta membantu kita untuk memfokuskan usaha kepada kontribusi data terbesar (20/80)

Cara membuat diagram pareto secara sederhana melalui program MS Excel dalah sebagai berikut:

1. Definisikan apa masalah yang akan dianalisa (sebab) dan kumpulkan data kerugian dari masalah tersebut (akibat), contoh sebagai berikut:

(13)

2. Lalu urutkan berdasarkan jumlah kerugian mulai dari yang terbesar, hingga yang terkecil.

3. Buatlah tabel sebagai berikut, lalu hitung rasio kerugian tersebut serta kalkulasi juga kumulatif dari rasio tersebut.

(14)

4. Buatlah grafik batang dan secondary axis berupa grafik garis. Untuk grafik batang, gunakan data kerugian, sedangkan grafik garis gunakan data kumulatif rasio. Hasilnya adalah grafik sebagai berikut. Lalu interpretasikan berdasarkan hasil data dan tujuan kita dalam membuat data tersebut, misal mengurangi kerugian.

Berdasarkan grafik Pareto, kita dapat mengolah berapa besarkah masalah yang kita hadapi, akibat dari setiapmasalah yang ada dan strategi apa yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah berdasarkan target yang ada. Jadi, misalnya kita dapat target untuk mengurangi kerugian sebesar 30% dari kerugian total Rp. 132.004 atau sebesar Rp. 39.601. Maka dari pada kita menurunkan seluruh kerugian baik masalah A sampai J masing-masing sebesar 30%, lebih effisien jika kita menurukan kerugian dimasalah yang paling besar yaitu G dan C dengan total kontribusi kerugian sebesar 65% (kumulatif) menjadi separuhnya atau 50%. Sehingga didapatkan hasil penurunan kerugian sebesar 32.5% sesuai atau melebihi target.

(15)

Diagram Pareto juga bisa kita gunakan sebagai analisa perbandingan sebelum dan sesudah perbaikan. Fungsinya adalah untuk menganalisa hasil perbaikan dan implikasi dari tindakan perbaikan yang dilakukan. Gambarannya sebagai berikut.

Memungkinkan juga, dari hasil perbandingan Pareto sebelum dan sesudah perbaikan, terdapat distribusi data yang berubah, bisa jadi lebih baik atau lebih buruk, contohnya sebagai berikut.

Terdapat peningkatan kerugian di masalah F. Hal ini perlu dianalisa, apakah peningkatan kerugian ini akibat implikasi “negatif” penerapan perbaikan ataukah ada akar masalah lain yang timbul.

Prinsip Pareto dapat kita gunakan juga sebagai filosofi dalam tindakan kita. Kita harusnya berfokus untuk mengerjakan dengan baik sebab yang 20% untuk menghasilkan akibat sebesar 80%. Contoh sederhananya adalah, Tukul Arwana yang “fenomenal” hanya menggunakan 1 jam waktunya di acara empat mata, sedangkan sebagian karyawan menghabiskan 10 sampai 12 jam ditempat kerja (kurang lebih 20% tukul 80% karyawan untuk waktu kerja). Namun hasil sehari

(16)

yang didapatkan Tukul Arwana jauh lebih besar dari pada gaji sebulan sebagian besar karyawan (kurang lebih 20% Karyawan 80% Tukul Arwana untuk besar penghasilan).

Langkah-langkah membuat diagram pareto

1. Mengidentifikasi permaslahan yang akan diteliti dan penyebab kejadiannya (contoh permasalahan: tingginya cacat di produksi perakitan PCB, penyebabnya: solder short, no solder, missing, solder ball dan solder crack)

2. Memnentukan periode waktu yang diperlukan (bulanan, mingguan, dan harian) 3. Membuat catatan frekuensi kejadian pada lembaran periksa

4. Membuat daftar masalah sesuai dengan ukuran frekuensi kejadian (dari tertinggi hingga rendah)

5. Menghitung frekuensi kamulatif dan presentase kamulatif 6. Gambarkan frekuensi dalam bentuk grafik batang

7. Gambarkan kumulatif dalam bentuk grafik garis 8. Terjemahkan pareto chart tersebut

9. Mengambil tindakan berdasarkan prioritas kejadian/masalah

10. Ulangi lagi lagkah-langkah tersebut meng-implementasikan tindakan improvement (tindakan peningkatan) untuk melakukan perbandingan hasil.

Penyusunan Diagram Pareto meliputi enam langkah, yaitu:

1. Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data, misalnya berdasarkan masalah, penyebab jenis ketidaksesuaian, dan sebagainya.

2. Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan karakteristik-karakteristik tersebut, misalnya rupiah, frekuensi, unit, dan sebagainya.

3. Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan.

4. Merangkum data dan membuat rangking kategori data tersebut dari yaang terbesar hingga yang terkecil.

5. Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang digunakan. 6. Menggambar diagram batang, menunjukkan tingkat kepentingan relatif

masing-masing masalah. Mengidentifikasi beberapa hal yang penting untuk mendapat perhatian.

C. Langkah mengidentifikasi penyebab pentingnya Analisis Pareto

Tujuh langkah untuk mengidentifikasi penyebab penting menggunakan Analisis Pareto :

(17)

2. Mengatur baris dalam urutan penurunan pentingnya penyebab. 3. Tambahkan kolom persentase kumulatif ke meja.

4. Plot dengan penyebab pada x-axis dan persentase kumulatif pada sumbu-y. 5. Bergabung dengan poin di atas untuk membentuk kurva.

6. Plot (pada grafik yang sama) grafik batang dengan penyebab pada x-axis dan persen frekuensi pada sumbu-y.

7. Menarik garis di 80% pada y-axis sejajar dengan sumbu-x. Kemudian turun garis pada titik persimpangan dengan kurva pada sumbu-x. Ini titik pada sumbu-x memisahkan penyebab penting pada penyebab kiri dan kurang penting di sebelah kanan.

Ini adalah contoh sederhana diagram Pareto menggunakan data sampel menunjukkan frekuensi relatif dari penyebab kesalahan pada situs. Hal ini memungkinkan untuk melihat apa yang 20% dari kasus yang menyebabkan 80% dari masalah dan di mana upaya harus difokuskan untuk mencapai peningkatan terbesar.

(18)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Analisis Pareto merupakan metode standar dalam pengendalian mutu untuk mendapatkan hasil maksimal atau memilih masalah-masalah utama dan dianggap sebagai suatu pendekatan sederhana yang dapat dipahami oleh pekerja tidak terlalu terdidik, serta sebagai perangkat pemecahan dalam bidang yang cukup kompleks.

Analisis pareto merupakan teknik yang sederhana, yang membantu kita dalam memilih perubahan tindakan yang akan kita ambil secara efektif. Analisis pareto merupakan sebuah teknik pengambilan keputusan yang bertujuan untuk menemukan perubahan yang akan memberikan manfaat terbesar bagi pengambil keputusan.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun bagi pihak yang memerlukan.

Tak lupa kami sampaikan maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan pada penyusunan makalah Teknik dan Alat MMT yang berkaitan dengan analisis pareto, karena tidak ada gading yang tak retak, tidak seorang manusiapun yang tak luput dari kesalahan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan pada masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

http://jauharoh.wordpress.com/2010/12/11/analisis-pareto/

http://mushma.wordpress.com/2008/08/09/teknik-teknik-peningkatan-mutu/http://en.wikipedia.org/wiki/Pareto_analysis

Nellitawati. Manajemen Mutu Terpadu,(Padang : UNP Press, 2011).

Drs. M. N. Nasution, M. Sc, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), (Bogor : Ghalia Indonesia, 2005)

(19)

Menggunakan Aturan untuk Prioritaskan 80:20 Hindari "hukum semakin berkurang".

Bayangkan bahwa Anda baru saja melangkah ke dalam peran baru sebagai kepala departemen. Tidak mengherankan, Anda telah mewarisi seluruh host masalah yang membutuhkan perhatian Anda. Idealnya, Anda ingin memusatkan perhatian pada memperbaiki masalah yang paling penting. Tapi bagaimana Anda memutuskan mana masalah yang Anda butuhkan untuk berurusan dengan yang pertama? Dan beberapa masalah disebabkan oleh masalah mendasar yang sama? Analisis Pareto adalah teknik sederhana untuk memprioritaskan kemungkinan perubahan dengan mengidentifikasi masalah yang akan diselesaikan dengan membuat perubahan ini. Dengan menggunakan pendekatan ini, Anda dapat memprioritaskan perubahan individu yang akan paling memperbaiki situasi. Analisis Pareto menggunakan Prinsip Pareto - juga dikenal sebagai "Aturan 80/20" - yang merupakan ide bahwa 20% penyebab menghasilkan 80% hasil. Dengan alat ini, kami mencoba untuk menemukan 20% dari pekerjaan yang akan menghasilkan 80% dari hasil yang melakukan semua pekerjaan akan memberikan. Catatan: Angkaangka 80 dan 20 adalah ilustrasi -Prinsip Pareto menggambarkan kurangnya simetri yang sering muncul antara kerja dimasukkan ke dalam dan hasil yang dicapai. Misalnya, 13% dari pekerjaan yang bisa menghasilkan 87% pengembalian. Atau 70% masalah bisa diselesaikan dengan berurusan dengan 30% penyebab. Cara Menggunakan Perangkat : Langkah 1: Mengidentifikasi dan Daftar Masalah Pertama, menulis daftar semua masalah yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan. Jika memungkinkan, berbicara dengan klien dan anggota tim untuk mendapatkan masukan mereka, dan menarik pada survei, helpdesk log dan sejenisnya, di mana ini tersedia. Langkah 2: Mengidentifikasi Penyebab Setiap Akar Masalah Untuk setiap masalah, mengidentifikasi penyebabnya fundamental. (Teknik seperti Brainstorming , 5 mengapa , Penyebab dan Analisis Efek , dan Analisis Akar Penyebab akan membantu dengan ini.) Langkah 3: Masalah Skor Sekarang Anda perlu untuk mencetak setiap masalah. Metode penilaian Anda gunakan tergantung pada jenis masalah yang Anda sedang mencoba untuk memecahkan. Misalnya, jika Anda mencoba untuk meningkatkan keuntungan, Anda mungkin skor masalah berdasarkan berapa banyak mereka biaya Anda. Atau, jika Anda mencoba untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, Anda mungkin skor mereka berdasarkan jumlah pengaduan dihilangkan dengan pemecahan masalah. Langkah 4: Masalah Kelompok Bersama Dengan Akar Penyebab Berikutnya kelompok masalah, bersama-sama dengan penyebabnya. Sebagai contoh, jika tiga masalah Anda disebabkan oleh kurangnya staf, taruh di grup yang sama. Langkah 5: Jumlahkan Skor untuk Grup Setiap Anda sekarang dapat menambahkan

(20)

nilai untuk setiap kelompok penyebab. Kelompok dengan top skor Anda adalah prioritas tertinggi, dan kelompok dengan skor terendah adalah prioritas Anda terendah. Langkah 6: Ambil Tindakan Sekarang Anda perlu berurusan dengan penyebab masalah Anda, berurusan dengan top-prioritas masalah Anda, atau kelompok masalah, pertama. Perlu diingat bahwa masalah nilai rendah bahkan mungkin tidak pantas mengganggu dengan memecahkan masalah ini Anda mungkin dikenakan biaya lebih dari solusi yang layak. Catatan: Meskipun pendekatan ini sangat bagus untuk mengidentifikasi akar penyebab yang paling penting untuk berurusan dengan, tidak memperhitungkan biaya melakukannya. Dimana biaya yang signifikan, Anda akan perlu menggunakan teknik seperti Biaya / Manfaat Analisis , dan menggunakan IRR dan NPV untuk menentukan perubahan mana yang harus melaksanakan. Contoh Analisis Pareto Jack telah mengambil alih pusat layanan gagal, dengan sejumlah masalah yang perlu penyelesaian. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan. Dia memutuskan untuk mencetak setiap masalah dengan jumlah keluhan bahwa pusat telah menerima untuk masing-masing. (Dalam tabel di bawah, kolom kedua menunjukkan masalah dia telah terdaftar pada langkah 1 di atas, kolom ketiga menunjukkan penyebab yang diidentifikasi pada langkah 2, dan kolom keempat menunjukkan jumlah keluhan tentang setiap kolom yang diidentifikasi dalam langkah 3.) # Soal (Langkah 1) Penyebab (Langkah 2) Skor (Langkah 3) 1 Telepon tidak menjawab cukup cepat. Layanan terlalu sedikit staf pusat. 15 2 Staf tampak terganggu dan di bawah tekanan. Layanan terlalu sedikit staf pusat. 6 3 Insinyur tampaknya tidak terorganisir dengan baik. Mereka perlu kunjungan kedua untuk membawa komponen tambahan. Miskin organisasi dan persiapan. 4 4 Insinyur tidak tahu kapan mereka akan tiba. Ini berarti bahwa pelanggan mungkin harus di sepanjang hari untuk seorang insinyur untuk mengunjungi. Miskin organisasi dan persiapan. 2 5 Layanan staf pusat tidak selalu tampak tahu apa yang mereka lakukan. Kurangnya pelatihan. 30 6 Ketika insinyur mengunjungi, pelanggan menemukan bahwa masalah bisa dipecahkan melalui telepon. Kurangnya pelatihan. 21 Jack kemudian kelompokan masalah bersama-sama (langkah 4 dan 5). Dia skor setiap kelompok dengan jumlah keluhan, dan perintah daftar sebagai berikut: Kurangnya pelatihan (item 5 dan 6) - 51 keluhan. Layanan terlalu sedikit staf pusat (item 1 dan 42) - 21 keluhan. Miskin organisasi dan persiapan (item 3 dan 4) - 6 keluhan. Seperti yang dapat Anda lihat dari gambar 1 di atas, Jack akan mendapatkan manfaat terbesar dengan menyediakan staf dengan pelatihan. Setelah ini dilakukan, mungkin patut melihat peningkatan jumlah staf di call center. Itu mungkin, bagaimanapun, bahwa ini tidak akan diperlukan: jumlah keluhan mungkin menurun, dan pelatihan harus membantu orang untuk lebih produktif. Dengan melaksanakan Analisis

(21)

Pareto, Jack dapat fokus pada pelatihan sebagai suatu masalah, bukannya menyebarkan usahanya selama pelatihan, mengambil anggota staf baru, dan mungkin menginstal sebuah sistem komputer baru untuk membantu insinyur lebih siap. Poin Penting : Analisis Pareto adalah teknik sederhana untuk memprioritaskan pemecahan masalah kerja sehingga potongan pertama pekerjaan yang Anda lakukan diselesaikan jumlah terbesar masalah. Ini didasarkan pada Prinsip Pareto (juga dikenal sebagai Aturan 80/20) - gagasan bahwa 80% masalah dapat disebabkan oleh sedikitnya 20% penyebab. Untuk menggunakan Analisis Pareto, mengidentifikasi dan daftar masalah dan penyebabnya. Kemudian skor setiap masalah dan kelompok mereka bersama-sama dengan tujuan mereka. Kemudian menjumlahkan skor untuk setiap kelompok. Akhirnya, bekerja pada mencari solusi untuk penyebab masalah dalam kelompok dengan skor tertinggi. Analisis Pareto tidak hanya berisi masalah yang paling penting untuk memecahkan, juga memberi Anda nilai menunjukkan seberapa parah masalahnya

(22)

Pareto analysis. could be called the 80/20 rule and ABC analysis. Pareto analysis is a simple technique, which helps us in selecting the changes that we will take action effectively. Pareto analysis is a decision-making techniques that aim to find changes that will provide the greatest benefit to the decision maker. This technique is useful in the condition of the presence of a number of alternative solutions and possible measures that can be selected. Pareto analysis not only gives us an idea about the most important issue to be resolved, but the technique also provides a number of value shows how big or severe are the problems we face.

Gambar

Diagram   Pareto   juga   bisa   kita   gunakan   sebagai   analisa   perbandingan   sebelum   dan   sesudah perbaikan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam sistem SMS Gateway memiliki fasilitas auto respon dan dengan mengadopsi aplikasi dari sistem gammu untuk menjembatani antara database SMS Gateway

Pada penelitian ini digunakan beberapa peltier yang disusun secara seri maupun parallel pada kondisi putaran mesin variasi mulai dari 1000 RPM sampai 2500 RPM

Dari hasil penelitian dan olah data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada pasien lanjut usia yang diinduksi dengan anestesi umum terjadi perubahan

Namun belum sesuai dengan mekanisme pembagian kerja dengan proses dan prinsip-prinsip pengorganisasian mutu (4) Pelaksanaan Manajemen Mutu Terpadu dalam pembinaan kompetensi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) multimedia pembelajaran yang telah dikembangkan dinilai dari ahli: (a) ahli materi menyatakan bahwa materi pelajaran dalam aspek

Hasilpenelitian ini setelah dilakukan pengukuran lingkar pinggang pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi didapatkan sebagian besar mahasiswa dengan

Segala Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat , kasih karunia dan penyertaanNya yang selalu menyertai penulis dalam melaksanakan studi

Pengurangan pemasokan dilakukan dari sisi hukum dan peraturan, dengan memberikan sanksi hukum yang berat bagi pengedar narkoba, sedangkan pengurangan permintaan dilakukan dengan