• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Surat Untuk Presiden

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Surat Untuk Presiden"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

contoh surat untuk presiden

Malang, 21 September 2012

Kepada Yth.

Presiden RI

Tempat

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Salam sejahtera kami sampaikan kepada Bapak yang senantiasa

memimpin negeri ini.

Bapak presiden yang kami hormati, kami selaku rakyat Indonesia tentu

mengidam-idamkan Negara yang tentram, damai, aman, adil dan sejahtera

keseluruhan rakyatnya. Namun, banyak kami lihat dan ketahui bahwa masih

banyak saudara kami yang tertatih-tatih karena kehidupan ekonomi yang kian

mencekik ditengah-tengah para pejabat tinggi dan elit politik yang sedang asyik

menikmati jutaan rupiah yang mereka dapatkan bahkan seperti yang kita ketahui

tak jarang rupiah-rupiah yang mereka dapatkan tersebut didapat dari cara yang

kurang terpuji dan menyengkarakan rakyat. Entah apa yang ada di benak

mereka ketika berhadapan dengan uang yang sekian banyaknya sehingga

menimbulkan niat untuk menggelpkan uang tersebut. Kemudian ketika

berbicara tentang hukum, menurut kami ada banyak ketidak adilan dalam

penegakan hukum di Negara ini. Sudah bukan rahasia lagi bahwa da banyak

pejabat tinggi Negara dan elit politik yang menurut kami termasuk kasus berat

karena secara tidak langsung tindakan mereka menyengsarakan rakyat.

Anehnya, mereka malah mendapatkan hukuman yang menurut kami tidak

setimpal dengan pelanggaran yang mereka lakukan. Belum lagi, ketika mereka

telah divonis., di balik jeruji besi mereka dengan mudahnya mendapatkan

fasilitas istimewa dan sangat berbeda dengan napi-napi lainnya. Padahal dalam

UUD 1945 pasal 28 D juga sudah di atur yakni “setiap orang berhak atas

pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hokum yang adil serta

perlakuan yang sama dihadapan hukum.” Apakah hukum di Indonesia saat ini

sudah takhluk kepada orang-orang tinggi/pejabat di negeri ini? Apakah hukum

hanya berlaku kepada orang-orang lemah (miskin)? Dan apakah hokum di

Indonesia saat ini sudah bias dijinakkan oleh uang? Dan sejauh yang kami tahu,

dibalik jeruji besi terdapat beberapa aturan yang menurut kami aneh seperti

misalnya : napi harus membayar sewa kamar. Semakin banyak budget yang

mereka keluarkan, semakin nyaman pula fasilitas yang mereka dapatkan. Lucu

sekali jika lapas/rutan saja bak hotel. Apa di Negara ini memang ada aturan

seperti itu?

(2)

Bapak presiden yang kami hormati, berbicara tentang pendidikan di ranah

pekerjaan, kami selaku mahasiswa terus terang saat ini masih bingung dan

bimbang karena ada banyak kenyataan yang kami lihat di lapangan yakni

senior-senior yang telah berhasil meraih gelar sarjana masih terombang-ambing

ketidak pastian diluar sana. Sejauh ini kami beranggapan kami gelar sarjana

sekalipun tidak menjamin mudahnya mendapatkan pekerjaan. Dan tidak jarang

orang-orang diluar sana yang meperoleh ijazah dengan cara yang mudah dan

cepat kilat (“membeli ijazah”) lebih mudah mendapatkankan pekerjaan

dibandingkan dengan orang-orang yang bersungguh mengikuti perkuliahan.

Secara logika, sangat tidak mungkin jika tidak ada peranan “uang” atau peranan

oknum-oknum terkait dalam hal tersebut. Lagi-lagi uang yang berbicara.

Sungguh menggelikan jika semua urusan harus ada peranan “uang” meskipun

sebenarnya ketika itu uang tidak perlu untuk keluar. Kemudian jika ada orang

yang berpotensi besar dalam bidangnya tapi tidak bias berbuat banyak karena

dia seorang yang lemah (miskin), apa tidak sangat sayangkan jikan anak negeri

mengalami hal tersebut? Apa Negara juga tidak merasa rugi jika berpotensi ini

pada akhirnya hanya bisa menjasi tukang sayur atau penjual gorengan di tepi

jalan atau profesi sejenis lainnya?

Berbagai macam pertanyaan di atas telah bekecamuk di benak kami

selama ini. Benar jika orang berkata bahwa kami hanya orang kecil, orang yang

lemah, orang yang kegunaannya tidak terlalu diperhitungkan di negeri ini.

Tetapi kami juga mempunyai hak hidup layak dan mendapatkan perlakuan yang

sama dalam hukum di Negara Indonesia ini.

Kami sangat berharap banyak kepada bapak selaku pemimpin Negara ini

untuk segera membenahi segala sesuatu yang salah dan ganjal di Negara ini.

Semoga bapak dan pejabat-pejabat yang duduk di kursi istimewa dapat

mengembalikan fungsi hukum yang sebenarnya.

Terima kasih atas perhatian bapak yang mungkin telah menyempatkan

waktu untuk membaca surat ini. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan,

kami mohon maaf.

Wassalamu’alaikun warahmatullahi wabarakatu.

Hormat kami,

Yogyakarta, 5 Desember 2014 Dengan hormat,

Kepada Bapak Jokowi yang baik dalam budi,

Bagaimana kabar kehidupan di istana, Bapak? Ah, pasti menyenangkan duduk di atas singgasana yang terbalut sutera, dengan kaki menjejak permadani yang bertabur permata. Doa saya, semoga segala tidak membuat Bapak alpa. Semoga mata hati tetap terbuka.

(3)

Bapak, mungkin saya bukan siapa-siapa. Saya masih belia, tetapi jiwa saya seperti Bapak di kala muda; berapi dan penuh cita, meski gempita dunia hampir membuat saya tiada. Bapak, ketahuilah, hadirnya mereka yang sedang terseok mengikuti laju roda kehidupan telah menyumbat rongga dada saya. Membuat saya membuka mata bahwa meski satu bangsa, malangnya, tidak semua rakyat Indonesia berada pada ujung-ujung kutub yang sama.

Rasanya, Bapak pasti lebih tahu daripada saya. Konon, Bapak tidak lahir dan tumbuh dalam gelimang harta. Bapak pernah menjadi saksi bagaimana laju roda kehidupan mampu melindas siapa-siapa saja yang tak mau dan tak mampu mengikuti geraknya. Bapak pasti mengerti, Bapak pasti memahami. Hal inilah yang menggerakkan jemari saya, yang membuat saya yakin dan berani untuk menulis surat kepada Bapak selaku wajah baru pemerintahan Indonesia.

Bapak, bangsa yang besar tidak hanya perihal kuasa pun harta sumber daya, tetapi juga perihal membantu rakyatnya untuk sebenar-benarnya merdeka. Lagipula, bagaimana bias menguasai bila rakyatnya sendiri masih dikuasai? Maka, besar harapan saya, era baru kepemimpinan kita mampu membebaskan bangsa dari jerat sengsara. Karena bebas dari sengsara berarti tercapainya sebagian dari apa yang Indonesia cita. Seperti yang founding

fathers kita kata, “…untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum...”

Yang kedua, Bapak, mungkin memang penting bagi Indonesia untuk menjadi adikuasa. Namun, meraih kuasa tidak melulu andalkan logika. Perlu main rasa, perlu nurani. Bapak bersama petinggi lainnya di atas sana, hendaknya menjadikan realitas di bawah sini sebagai gema yang mengingatkan kala hendak mengambil suatu kebijakan.

Di bawah sini, Bapak, masih ada para muda dan tetua yang terbata mengumpulkan lembar demi lembar rupiah. Berusaha menyambung rantai usia meski harus rela menggadai peluh dengan nominal yang tak seberapa. Malangnya, terkadang, yang tak seberapa harus terlepas jua dari genggam untuk sesuatu yang belum jelas apa. Seperti administrasi ini itu, yang acap tak dijelaskan terperinci apa gunanya.

Di bawah sini, Bapak, masih ada pula sebagian dari kami yang mencari-cari kemana haknya dibawa pergi. Sementara di sisi lain, sebagian lainnya justru sengaja membutakan mata sembari menikmati lebih dari apa yang seharusnya mereka terima. Masih ada ketidakadilan di bawah sini, Bapak. Masih ada ribuan tanya yang menguar di udara, berusaha meraba jawaban si mengapa.

Di bawah sini, Bapak, lagi-lagi masih ada realitas yang sama pahitnya. Tiang utama yang seharusnya menjadi tumpuan bangsa justru porak poranda di banyak sisi. Pendidikan, Bapak. Sesuatu yang dahulu membebaskan bangsa dari kejamnya tangan Belanda, kini justru menuai aral yang tiada habisnya. Entah soal kurikulum, entah soal prasarana, selalu saja ada. Begitu

(4)

banyak putra putrid bangsa, yang meski memiliki gagasan dan cita, terpaksa harus diam sahaja. Merelakan angan dan masa depan ditelan saku petinggi negara.

Kata kerja ubah berkawan dengan kata sifat sukar, memang. Tidak akan mudah membenahi segala yang sudah kadung poranda hanya dalam satu periode pemerintahan. Namun

ketahuilah Bapak, sesuatu yang sederhana terkadang bias menjadi pelita. Kita hanya butuh dua kosakata; tekad dan teguh, untuk mengakhiri keburukan yang terlanjur dimulai.

Mari, Bapak, bersama-sama kita bersihkan Indonesia dari apa yang disebut dengan korupsi; tempat segala poranda ini bermuara. Mari kembalikan senyum para muda dan tetua. Mari membuka gerbang bagi gagasan dan impian putra putri bangsa. Mari kita kembalikan harapan yang sempat terlepas dari genggaman. Semua dengan satu langkah sederhana; menjadi putih, bersih tanpa korupsi.

Bapak dan para petinggi lainnya tidak akan sendiri. Akan ada kami, rakyat yang peduli. Mata telinga kami akan ikut jeli, tidak sekadar mengawasi tapi juga menasihati.

Bapak, salam cinta dari saya. Dari kami disini, yang berbaris rapi ingin turut mengabdi pada negeri.

Semoga terlindungi rahmat Ilahi. -Hasna

Shabrinisa-tentang masalah yang

dialami indonesia

Medan, 06 Maret 2015 Kepada Yth.

Bapak Presiden Republik Indonesia Di tempat

(5)

Salam hormat saya ucapkan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia yang saat ini menjabat dan memimpin Indonesia dengan jujur, adil dan makmur. Semoga Bapak diberi perlindungan dan arahan oleh Allah Swt untuk menjalankan tugas negara Republik Indonesia dengan jujur dan adil.

Perkenalkan saya Muhammad Sauqy Ihza Zuliandra. Saya sekolah di SMP Harapan 1 Medan. Saya selaku pelajar kelas 9 mau memberikan saran kepada Bapak Presiden untuk menjadikan Negara Indonesia ini menjadi Negara yang lebih maju seperti meningkatkan di beberapa bidang seperti bidang pendidikan, ekonomi, hukum, publik, dan sosial.

Di bidang pendidikan saya berharap Bapak Presiden lebih meningkatkan pendidikan yang lebih baik dan memadai seperti memberikan pengetahuan yang lebih baik, memberikan fasilitas sekolah yang lebih baik dan memadai, dan memberi keringanan biaya sekolah untuk warga miskin yang terkendala sekolahnya karena tidak memiliki biaya untuk sekolah dan saya ingin siswa sekolah yang miskin agar memberikan kendaraan yang layak dan

membangun jalan atau jembatan penyeberangan sungai agar siswa jika mau pergi ke sekolah tidak mempertaruhkan nyawanya hanya untuk mencari ilmu dengan bersekolah.

Di bidang ekonomi saya berharap Bapak Presiden tidak membuat harga sembako, harga BBM, dan pengobatan di rumah sakit mahal sehingga warga miskin Indonesia tidak susah jika sembako, BBM, dan pengobatan rumah sakit tidak mahal

Di bidang hukum saya ingin Bapak Presiden terus menegakkan hukum seperti memberantas korupsi, menangkap pelaku pembegalan, perampokan, dan yang paling utama adalah

memberantas narkoba karena dapat menyebabkan generasi muda hancur. Perilaku kejahatan yang saya tulis tadi mohon diberi hukum yang setimpal sehingga rakyat hidup aman tentram dan damai. Ekonomi pun akan membaik jika tidak ada yang korupsi.

Di bidang publik saya ingin Bapak Presiden lebih meningkatkan transportasi yang aman dan nyaman, gedung parkir yang aman dan nyaman dan memberikan transportasi untuk warga miskin yang lebih memadai. Untuk para petani diberikan kendaraan bajak sawah seperti traktor, untuk nelayan diberikan perahu yang layak digunakan untuk mencari hasil tangkapan laut

dan untuk masyarakat diberikan sejenis busway dengan tarif murah sehingga jalanan tidak macet. Saya juga berharap ada taman hijau yang bebas sampah, sungai yang bersih, jalanan yang bebas sampah, dan lebih meningkatkan penghijauan dan ada pembangunan juga sehingga masyarakat mancanegara nyaman tinggal di Indonesia dan bebas dari sampah. Dan yang terakhir adalah di bidang sosial karena saya berharap Bapak Presiden lebih

mengutamakan Rakyat Indonesia sejahtera dan damai karena jika Rakyat Indonesia sejahtera dan damai insya allah Indonesia akan lebih baik dan maju. Jika Rakyat Indonesia sejahtera dan damai maka tidak ada kejahatan, kerusuhan, dan kejadian yang dapat merusak moral pancasila . Di bidang sosial, saya berharap Bapak presiden lebih mengutamakannya dan

(6)

meningkatkan kerjasama antar masyarakat dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat seperti mengadakan Gotong royong membersihkan sampah di jalan, sungai, waduk, dan drainase, saling menberitahu satu sama lain tentang harus membuang sampah di tempat sampah agar tidak menimbulkan berbagai macam penyakit bagi anak dan penerus bangsa dan kita sama – sama membantu rakyat miskin agar hidup mereka damai dan tentram.

Demikian saya sampaikan jika ada pengucapan atau perkataan yang tidak dipekenaan di hati Bapak Presiden, saya mohon maaf. Semoga saran saya kepada bapak Presiden bermanfaat untuk membuat Negara Indonesia lebih maju, aman, dan damai. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum wr wb Hormat Saya

M Sauqy Ihza Zuliandra Surabaya, 9 Desember 2014 Kepada

Yang Terhormat Bapak Joko Widodo Presiden Indonesia yang Baik

Di tempat

Assalamualaikum Warohmatulahi Wabarokatu.

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk menulis surat kepada Bapak Jokowi, Presiden Republik Indonesia. Sebagai pelajar, saya merasa terhormat mendapat kesempatan ini. Saya harap bapak berkenan membaca dan merespon surat saya.

Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat atas terpilihnya bapak menjadi Presiden Indonesia ke 7. Saya yakin bukan perkara mudah memimpin negara Indonesia yang begitu kaya. Amat kaya sehingga terkadang kita terlena dan alpa untuk menjaga dan memanfaatkan kekayaan yang kita miliki untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, sebagaimana

diamanatkan dalam UUD 1945. Banyak pemangku jabatan yang tidak amanah, mengabaikan janjinya kepada ibu pertiwi dan menginjak-injak kepercayaan yang diberikan kepadanya. Dalam sosok bapak saya melihat harapan baru yang saya yakini bukan fatamorgana. Bukan semata karena janji kampanye bapak menuju RI 1. Saya melihat rekam jejak dimana bapak sukses memimpin kota Solo dan Provinsi DKI Jakarta. Saat saya melakukan penampilan Balet di Solo, saya menyempatkan diri menikmati kota Solo di pagi hari dengan berjalan kaki dan naik becak. Saya melihat geliat pembangunan, dimana banyak resto unik yang

(7)

memadukan kesederhanaan dan indahnya budaya. Hal baik juga terlihat saat bapak memimpin Ibukota yang susah “ditaklukan”. Bapak berhasil menggugah semua elemen masyarakat untuk bergerak, membangun kota dari sisi yang sebelumnya tidak terlihat dan terkelola dengan baik oleh pendahulu bapak. Kata “blusukan” menjadi idiom populer sekaligus ditakuti pemangku jabatan yang tidak amanah. “Gebrakan cerdas, cepat, cantik” adalah istilah saya untuk mengapresiasi langkah luar biasa yang bapak lakukan, gebrakan yang membuka mata kita semua bahwa masih banyak hal baik yang dapat kita lakukan untuk negeri ini. Saya harap jejak sukses tersebut berlanjut saat Bapak memimpin Indonesia.

Saya percaya, dibalik negara hebat tentu ada pemimpin yang dapat menjadi suri tauladan bagi rakyatnya. Kesederhanaan dan sikap Bapak yang apa adanya telah menjadi teladan bagi kami. Pemilihan kabinet yang mempertimbangkan keinginan rakyat, tidak hanya kepentingan partai serta proses transparan memberikan keyakinan bahwa bukan tidak mungkin mewujudkan pemerintahan yang memiliki etos “Kerja, Kerja, Kerja” dan anti KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Saya membaca berita mengenai putri Bapak yang mengikuti tes calon PNS. Putri bapak tidak menerima perlakuan istimewa saat tes CPNS, padahal dengan jabatan bapak tentu memudahkan putri bapak menjadi PNS. Saya juga melihat putera bapak berkeringat mengangkat kuali besar. Ini menunjukkan bapak mengajarkan anak untuk berjuang meraih sukses dengan tangannya, bukan karena bala bantuan orang tuanya. Bila anak selalu dimanjakan maka anak tidak akan memiliki semangat juang. Anak akan terbiasa

mendapatkan sesuatu dengan mudah dan instan, biasanya dengan menghalalkan segala cara. Tindakan kasih sayang berlebihan pada akhirnya dapat mendorong seseorang melakukan korupsi.

Membahas tentang korupsi, ternyata permasalahan ini bagaikan fenomena gunung es. Dengan integritas KPK yang bergandengan tangan dengan ICW, telah banyak kasus korupsi besar yang menyita perhatian masyarakat terungkap dan diusut, antara lain korupsi pengadaan Simulator SIM, pendirian Wisma Atlet, kasus Gayus, dan lain-lain. Suatu prestasi yang wajib dipertahankan bahkan ditingkatkan.

Tanpa disadari sebenarnya banyak korupsi “kecil-kecilan” terjadi di lingkungan kita. Pernahkah bapak pergi berbelanja kemudian kembaliannya berupa permen?. Menurut saya tindakan ini adalah korupsi. Memang terlihat nominalnya kecil, namun tetap saja perilaku ini merugikan dan merampas hak pelanggan. Tentu lebih baik menabung keping-keping koin daripada menabung permen kan pak? Menurut saya kebiasaan buruk walau terlihat remeh bila tidak segera diperbaiki seolah menjadi pembenar di hal salah yang skalanya lebih besar, demikian seterusnya... Upaya pembenaran harus selalu dilakukan. Saya setuju bila kurikulum pendidikan kita mengajarkan apa dan bagaimana upaya menghindari dan memerangi korupsi. Banyak tindakan yang telah dilakukan untuk mencegah tindak korupsi. Bahkan sekarang setiap tanggal 9 Desember, bertepatan di hari saya menulis surat ini, diperingati sebagai Hari Anti Korupsi sedunia. Ini adalah upaya sosialisasi. Korupsi adalah kejahatan yang harus diperangi seluruh penduduk dunia. Yang terpenting adalah keberanian diri sendiri untuk berkata tidak pada korupsi dan melawan segala bentuk tindak korupsi. Saya melihat Pak

(8)

Jokowi sangat ingin memberantas korupsi. Dengan kegigihan, komitmen, dan partisipasi segala lapisan masyarakat saya yakin korupsi dapat diberantas.

Salut untuk Pak Jokowi. Saya memiliki keyakinan bila Indonesia dipimpin oleh seseorang yang memiliki integritas dan sikap anti KKN seperti bapak, maka Indonesia dapat menjadi negara yang maju, berdaulat dan bebas dari korupsi. Saya percayakan nasib Indonesia 5 tahun ke depan pada bapak. Selamat kerja,kerja dan kerja Pak Jokowi... Semoga lagu-lagu

Metalicca dapat meringankan beban bapak. Salam hormat untuk ibu. Semoga keluarga bapak yang sederhana selalu mengawal bapak menjadi bapaknya kami semua, pelajar Indonesia yang melihat binar Indonesia lebih baik ditangan bapak.

Hormat saya, Alma Putri Dhiafira Pelajar SMAN 5 Surabaya

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, didalamnya terkandung pesan moral yang

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti mempunyai gagasan untuk mengadakan penelitian tentang adakah korelasi kecerdasan spiritual dengan motivasi belajar siswa pada

komunitas yaitu cerminan dan kesadaran kritis, membangun identitas komunitas, tindakan representasi dan politis, praktek yang berhubungan dengan budaya, asosiasi

Keseimbangan labil : Sebuah pararel epipedum miring ( balok miring ) yang bidang diagonalnya AB tegak lurus pada bidang alasnya diletakkan diatas bidang datar, maka ia dalam

Siswa adalah aset utama dari sekolah, dikatakan demikian karena peran siswa sangat menentukan berhasil tidaknya sekolah. Siswa merupakan obyek dalam proses transformasi ilmu

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari

Otot lurik, atau yang dikenal juga dengan nama otot rangka tak lain adalah jaringan yang menempel pada bagian rangka tubuh hewan atau manusia dimana

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa dokumentasi (kepustakaan/ library research ) dan wawancara untuk memperdalam