• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH INSENTIF KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA TELEMARKETING PT. AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES DI JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH INSENTIF KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA TELEMARKETING PT. AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES DI JAKARTA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH INSENTIF KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA TELEMARKETING PT. AXA

MANDIRI FINANCIAL SERVICES DI JAKARTA Meti Nurhayati 1) Widio Purwani 2) 1) Universitas Gunadarma Email: meti2911@staff.gunadarma.ac.id 2) Univeritas Gunadarma Email: wpurwani@staff.gunadarma.ac.id Abstrak

Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi. Manajemen sumber daya manusia juga dapat menghasilkan kinerja yang baik dalam sebuah perusahaan dengan cara menilai, pemberian balas jasa dalam setiap individu anggota organisasi sesuai dengan kemampuan kerjanya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuan. Salah satu cara mengoptimalkan kinerja karyawan adalah dengan pemberian balas jasa (insentif) secara tidak sengaja diberikan kepada karyawan agar di dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk meningkatkan prestasi kerja seingga produktivitas dan kinerjanya meningkat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Analisis pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan pada PT. Axa Mandiri Financial Services di Jakarta. Metode Penelitian yang digunakan adalah Analisa korelasi dan uji hipotesis. Hasil penelitian pengaruh antara insentif (x) dengan kinerja karyawan (y) adalah sebesar 24,0% hal ini membuktikan bahwa variabel insentif mempengaruhi terhadap kinerja karyawan sementara itu 76,0% dipengaruhi oleh variabel insentif karyawan.

Kata Kunci: Insentif Karyawan, Kinerja Karyawan Abstract

Human resource management is an area of management that specializes in the relationship and role of people in the organization. Human resource management can also produce good performance in a company by assessing, reciproation in each individual member of the organization in accordance with its working abilities. Performance is a real behavior that everyone displays as a work achievement generated by employees in accordance with their role in the company. Employee performance is very important in the company's efforts to achieve goals. One way to optimize employee performance is by inadvertently providing incentives to employees so that in themselves there is a greater spirit to improve work performance so that productivity and performance increase. The purpose of this study is to find out the analysis of the effect of incentives on employee performance on PT. Axa Mandiri Financial Services in Jakarta. Research method used is correlation analysis and hypothesis test. The results of the study of the influence between incentives (x) and employee performance (y) is 24.0% this proves that incentive variables affect employee performance while 76.0% is influenced by employee incentive variables.

(2)

I. PENDAHULUAN

Menjelang era perdagangan bebas, semakin ketatnya persaingan antar perusahaan dari tahun ke tahun menuntut perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi dengan perusahaan lain. Salah satu hal yang dapat yang ditempuh perusahaan agar mampu bertahan dalam persaingan adalah meningkatkan sumber daya yang ada pada perusahaan tersebut, karena faktor penting yang turut menentukan keberhasilan suatu perusahaan adalah manusia.

Oleh karena itu, keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber daya manusia yaitu orang-orang yang menyediakan tenaga, bakat, kreativitas dan semangat bagi perusahaan serta memegang peran penting dalam fungsi operasional perusahaan.

Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi.

Hal ini disebabkan manajemen sumber daya manusia mengatur tenaga kerja yang ada didalam organisasi sehingga terwujud tujuan organisasi dan kepuasan kerja karyawan. Manajemen sumber daya manusia juga dapat menghasilkan kinerja yang baik dalam sebuah perusahaan dengan cara menilai, pemberian balas jasa dalam setiap individu anggota organisasi sesuai dengan kemampuan kerjanya. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuan.

Salah satu cara mengoptimalkan kinerja karyawan adalah dengan pemberian balas jasa (insentif) secara

tidak sengaja diberikan kepada karyawan agar di dalam diri mereka timbul semangat yang lebih besar untuk meningkatkan prestasi kerja seingga produktivitas dan kinerjanya meningkat. Pemberian insentif didalam suatu perusahaan memegang peranan penting karena diyakini akan dapat mengatasi berbagai permasalahan di tempat kerja yang semakin kompleks seperti rendahnya kinerja dikarenakan semangat dan gairah kerja karyawan yang masih belum sepenuhnya baik, hal ini bisa disebabkan masih kurangnya motivasi kerja, status karyawan (bukan karyawan tetap) dan tidak adanya tambahan pendapatan bagi karyawan selain gaji. Bagi perusahaan, adanya pemberian insentif diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan, produktivitas kerja, loyalitas, disiplin, rasa tanggung jawab terhadap jabatan dan semakin baiknya mutu kepemimpinan bagi karyawan, dengan adanya pemberian insentif mereka memperoleh kesempatan untuk menambah pendapatan.

Apabila insentif yang diterima karyawan tidak sebanding dengan pengorbanan yang diberikan pada saat bekerja maka motivasi yang dimiliki pada karyawan berkurang dalam bekerja sehingga berpengaruh pada output perusahaan dan berimplikasi langsung dengan income yang diterima perusahaan. . Selain berguna untuk memotivasi karyawan, insentif juga haruslah diberikan kepada karyawan yang memiliki kinerja yang baik. Hal ini merupakan suatu penghargaan kepada kinerja mereka yang baik yang meningkatkan penghasilan atau kinerja perusahaan.

II. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian

Adapun lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Axa Mandiri Financial Services yang beralamat di Gedung Axa

(3)

Tower Lt.19, JL. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan City, Jakarta selatan 12940, Indonesia Tel: 30058888, Fax: 021-30058500, Website:

www.axa-mandiri.co.id/life Email:

CorporateSolutions@axa-mandiri.co.id

Populasi dan Sampel

Populasi adalah sejumlah obyek dengan sifat tertentu dengan sasaran penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Axa Mandiri Financial Services di Jakarta berjumlah 50 orang. Sampel penelitian sebanyak 33 orang yang diambil dengan Teknik Sampel Random Sampling (Acak Sederhana).

Penentuan jumlah sampel penelitian menurut Sugiyono (2011:7) dalam bukunya "Metodologi Penelitian Administrasi" menggunakan dengan Rumus Slovin yaitu:

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁(𝑒)2

𝑛 = 50

1 + 50(0.1)2 = 33

Sehingga diperoleh sebanyak 37 orang Dimana:

n = ukuran sampel N = Populasi

e = Standar error, yang dalam penelitian ini ditetapkan 10%.

Data dan Sumber Data

Di dalam melakukan penelitian diperlukan data primer dan data sekunder yang diperoleh dari sumber yang sesuai dengan karakteristik data penelitian. Data primer dikumpulkan dari hasil pengisian penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden yaitu karyawan PT. Axa Mandiri Financial Services di Jakarta. Untuk menjaring informasi mengenai Analisis Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Karyawan akan digunakan instrumen yaitu kuesioner (angket). Pengumpulan data primer dengan menggunakan metode pengisian angket

dengan pihak-pihak terkait. Data sekunder dikumpulkan dan laporan atau penerbitan, jurnal dan literatul Iainnya yang terkait dengan penelitian.

Konsep Operasional Variabel a. Variabel Insentif (X)

Indikator dari variabel Insentif merupakan diantaranya gaji, insentif, tunjangan dan fasilitas.

b. Variabel Kinerja Karyawan (Y) Adapun indikator-indikator dari variabel kinerja ini adalah, hasil kerja, pengetahuan pekerjaan, inisiatif, kecekatan mental, sikap, disiplin waktu dan absensi.

Metode Pengumpulan Data a. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari orang – orang atau informan yang secara sengaja dipilih oleh peneliti. Pengumpulan data yang didapat langsung dari lapangan, dengan metode sebagai berikut:

1. Wawancara

Pengumpulan data dengan mewawancarai beberapa karyawan 2. Observasi

Pada tahap ini dilakukan kunjungan langsung pada organisasi yang menjadi objek penelitian untuk mengumpulkan data dan informasi, tentunya yang ada kaitannya dengan masalah penelitian.

3. Daftar Pertanyaan (Quesioner) Pada tahap ini dibuat daftar pertanyaan kepada responden pada organisasi yang menjadi objek penelitian untuk mengumpulkan data dan informasi, tentunya yang ada kaitannya dengan masalah penelitian.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang didapat dari mengkaji sumber – sumber bacaan yang dapat digunakan sebagai dasar penunjang dalam menganalisa masalah – masalah yang berhubungan dengan penelitian yaitu mengkaji dengan

(4)

melalui studi kepustakaan, yaitu memperoleh data dengan cara membaca, mengkaji kemudian mengutip secara langsung atau tidak langsung dari buku – buku, literatur – literatur lainnya yang bersifat ilmiah sesuai dengan topik yang diteliti, yaitu mengenai Insentif dan kinerja karyawan.

Teknik Analisis Data a. Analisa Korelasi

Analisa Korelasi adalah analisa yang digunakan untuk melihat kuat tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih

sedangkan analisa regresi adalah untuk melihat besarnya hubungan antara variabel.

b. Uji Hipotesis

Hipotesis penelitian tentang kinerja karyawan terhadap kualitas pelayanan ini adalah Uji t, yaitu dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat. Dan Uji F, dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh kedua variabel bebas secara bersama terhadap variabel terikat.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 1

Data Variabel Insentif (X)

N Valid 33 Missing 0 Mean 44,73 Median 47,00 Mode 50 Range 23 Maximum 50 Sum 1476 Insentif Karyawan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid 27 1 3,0 3,0 3,0 35 1 3,0 3,0 6,1 36 2 6,1 6,1 12,1 38 2 6,1 6,1 18,2 39 1 3,0 3,0 21,2 40 1 3,0 3,0 24,2 43 2 6,1 6,1 30,3 44 3 9,1 9,1 39,4

(5)

45 2 6,1 6,1 45,5 46 1 3,0 3,0 48,5 47 2 6,1 6,1 54,5 48 3 9,1 9,1 63,6 49 5 15,2 15,2 78,8 50 7 21,2 21,2 100,0 Total 33 100,0 100,0

Sementara untuk variabel Insentif nilai yang frekuensinya terbanyak (mode) adalah nilai 50 sebanyak 7 kali, oleh

karena itu ada 1 mode yaitu nilai 50, untuk nilai Mediannya (nilai tengah) adalah pada nilai skor 47. Meannya adalah 44,73.

Tabel 2

Data Variabel Kinerja Karyawan (Y)

N Valid 33 Missing 0 Mean 44,61 Median 45,00 Mode 45 Range 15 Maximum 50 Sum 1472 Kinerja Karyawan

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative Percent Valid 35 2 6,1 6,1 6,1 39 2 6,1 6,1 12,1 40 1 3,0 3,0 15,2 41 1 3,0 3,0 18,2 42 4 12,1 12,1 30,3 43 2 6,1 6,1 36,4

(6)

44 1 3,0 3,0 39,4 45 6 18,2 18,2 57,6 46 2 6,1 6,1 63,6 47 2 6,1 6,1 69,7 48 5 15,2 15,2 84,8 49 1 3,0 3,0 87,9 50 4 12,1 12,1 100,0 Total 33 100,0 100,0

Sementara untuk variabel Kinerja Karyawan nilai yang frekuensinya (mode) adalah 45 sebanyak 6 kali, Untuk nilai Mediannya ( nilai tengah) adalah pada nilai skor 45. Meannya adalah 44,61.

Untuk nilai rentangan (R) nilai terbesar – nilai terkecil maka untuk :

Rentangan variabel Insentif adalah 50 - 27 = 23

Rentangan variabel Kinerja Karyawan adalah 50 – 35 = 15

Pengujian Hipotesis

Analisis Hubungan Insentif (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Tabel 3 Coefficients Standardized Coefficients Unstandardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 29,086 4,998 5,819 ,000

Insentif ,347 ,111 ,490 3.129 ,000

a. Dependent Variabel: Kinerja Karyawan Hasil Komputasi koefisien regresi menunjukan bahwa koefisien regresi konstansta, variabel Insentif masing – masing adalah 29,086 dan 0,347, Dengan demikian persamaan regresi yang menggambarkan hubungan antara variabel Insentif terhadap Kinerja Karyawan adalah:

Y= a+bx Y= 29,086 + 0,347x

Dimana:

X = Variabel Insentif

Y = Variabel Kinerja Karyawan

Nilai konstansta menunjukan bahwa bila tidak terdapat perubahan atas variabel Insentif maka Kinerja Karyawan sebesar 29,086 satuan. Kemudian bila terjadi perubahan atas kebijakan Insentif akan meningkatkan Kinerja Karyawan sebesar 0,347 satuan dengan asumsi bahwa kebijakan tetap (konstan).

(7)

Tabel 4 Correlations

Insentif Kinerja_karyawan

Insentif Pearson Correlation 1 , 490∗∗

Sig. (2-tailed) ,000

N 33 33

Kinerja_

Karyawan Pearson Correlation , 490

∗∗ 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 33 33

∗∗

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

Dengan melihat hasil dari perhitungan Koefisien Korelasi sebesar 0.490 atau 49% maka dapat simpulkan bahwa pengaruh antara

Insentif (X) dengan Kinerja Karyawan (Y) sedang oleh karena itu hipotesis H1=0,5=1 telah terbukti.

Tabel 5 Model Summary

Adjusted R Std. Error of the

Model R R. Square Square Estimated

1 , 490∗∗ ,240 ,216 3,584

a. Predictors: (Constant), Xskor_total

Dengan demikian diketahui bahwa pengaruh antara Insentif (X) terhadap Kinerja Karyawan adalah sebesar 24,0%, membuktikan bahwa variabel Insentif

mempengaruhi terhadap Kinerja Karyawan, Sementara sejumlah 76,0% dipengaruhi oleh variabel insentif karyawan. Tabel 6 Coefficients Standardized Coefficients Unstandardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 29,086 4,998 5,819 ,000

Insentif ,347 ,111 ,490 3.129 ,000

a. Dependent Variabel Kinerja Karyawan

Hasil dari uji t adalah 5,819 hal ini menunjukan bahwa hasil koefisien korelasi parsial membuktikan bahwa

antara Insentif (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y) memiliki hubungan yang signifikan, yaitu Hi = ≥ 1 = 5,819

(8)

Tabel 7

𝐀𝐍𝐎𝐕𝐀a

M od el

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 125,771 1 125,771 9,794 , 000b

Residual 398,108 31 12,842

Total 523,879 32

a. Dependent Variabel: Kinerja_karyawan

b. Predictors: (Constant), Insentif

Hasil perhitungan pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai perolehan F (Fhitung) sebesar 9,794 dengan nilai probabilitas sebesar 0.000 pada kolom Sig dimana nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari nilai alfa yaitu 0,05, dengan demikian maka H0 (tidak ada pengaruh nyata) ditolak dengan H1 (terdapat pengaruh nyata) diterima. Dengan demikian terbukti bahwa Insentif berpengaruh besar terhadap Kinerja Karyawan.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Melihat hasil perhitungan kofisien korelasi sebesar 0,490 atau sebesar 49,0 % maka dapat di simpulkan bahwa pengaruh insentif (x) terhadap kinerja karyawan (y) sedang, dengan nilai 0,490 oleh karena itu hipotesis H1 = 0,5 = 1 telah terbukti.Pengaruh antara Insentif (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y) adalah sebesar 50,40%, hal ini membuktikan bahwa variabel Insentif mempengaruhi secara signifıkan terhadap Kinerja Karyawan sejumlah 50,40%. Sementara sejumlah 49,60% dipengaruhi oleh variabel lainnya seperti factor disiplin kerja karyawan, etos kerja, prestasi kerja karyawan dan Pendidikan serta motivasi kerja karyawan.

2. pengaruh antara insentif (x) dengan kinerja karyawan (y) adalah sebesar

24,0% hal ini membuktikan bahwa variabel insentif mempengaruhi terhadap kinerja karyawan sementara itu 76,0% dipengaruhi oleh variabel insentif karyawan.

3. Hasil dari uji t adalah 5,819 hal ini menunjukan bahwa hasil koefisien koreklasi parsial membuktikan bahwa antara insentif (x) terhadap kinerja karyawan (y) memiliki hubungan yang signifikan yaitu H1 = ≥ 1 = 5,819.

4. Hasil perhitungan nilai perolehan F (Fhitung) sebesar 9,794 dengan nilai probalitas sebesar 0,000 pada kolam sign dimana nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari nilai alfa yaitu 0,05, dengan demikian terbukti bahwa insentif berpengaruh besar terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan dari kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi PT. Axa Mandiri Financial Services di Jakarta, antara lain:

1. Bagi karyawan, insentif terbukti memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja mereka dalam bekerja. Oleh karena itu, karyawan hendaknya menjadikan insentif sebagai penyemangat dalam bekerja. Selain itu harus selalu memperhatikan atau bahkan meningkatkan motivasi, khususnya

(9)

untuk memperoleh insentif yang lebih besar.

2. PT.Axa Mandiri Financial Services di Jakarta. hendaknya lebih memperhatikan karyawan, lebih memperhatikan hak-hak, memberikan kesejahteraan, dan sebagainya agar mereka lebih loyal dan memiliki kinerja yang tinggi. 3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya

dapat menganalisis faktor- faktor lain yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan pada PT. Axa Mandiri Financial Services di Jakarta seperti pemberian gaji, kemampuan karyawan dan motivasi karyawan agar penelitian ini dapat lebih baik.

V. DAFTAR PUSTAKA

Hamrini. 2014. Manajemen Sumber Daya

Manusia. Makassar: Alauddin

University Press.

Kadarisman, M. 2014. Manajemen

Kompensasi. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Yusuf, Burhauddin. 2015. Manajemen

Sumber Daya Manusia di

Lembaga Keuangan Syariah.

Jakarta: Rajawali Press. Kaswan. 2011. Pelatihan dan

Pengembangan Untuk

Meningkatkan SDM. Bandung:

Alfabeta.

Marwansyah. 2012. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Bandung:

Alfabeta.

T. Hani Handoko. 2013. Manajemen

Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE.

Bangun, Wilson, 2012. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Bandung:

Gambar

Tabel 4  Correlations

Referensi

Dokumen terkait

Berangkat dari penjelasan dan latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam terkait dengan kompensaso, lingkungan kerja serta

Berdasarkan tinjauan literatur yang diperoleh, didapati faktor sikap dan keagamaan boleh digunakan untuk kajian selanjutnya dalam melihat pencarian maklumat produk

Ostala onečišćenja koja se mogu dokazati su potencijalna, nisu detektirana niti u jednom ispitivanom uzorku tijekom izrade monografi je, ali su ograničena ispitivanjima u

Seluruh Layer dibuat dalam sebuah design file yang merupakan bagian umum dari global origins dan secara bersamaan akan mempunyai hubungan antar project untuk menyetarakan

Seperti penanganan terkait barang bukti (pengibahan dan pemusnahan barang bukti), kategori tindakan pembiaran, dll. Jika UU ini memasukkan kegiatan pembakaran hutan dalam

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk membantu guru-guru dalam melaksanakan dan mengaplikasikan kurikulum 2013 memperoleh hasil gambaran

Dimana manajemen rantai pasokan merupakan suatu kolaborasi perusahaan dengan pihak terkait dalam pengelolaan bahan mentah hingga barang jadi yang sudah atau akan