• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Jum at, 10 April 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Jum at, 10 April 2009"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB

Jum’at, 10 April 2009

Pada hari Kamis, 09 April 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Jumat, 10 April 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Bencana Banjir Bandang di Tangerang Provinsi Banten dan di Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta. (Laporan Perkembangan)

A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Banjir Bandang

2. Waktu Kejadian : 27 Maret 2009, pukul 04.30 WIB 3. Lokasi Kejadian : Ciputat, Tangerang di Prov. Banten

4. Penyebab : Hujan deras sejak pukul 02.30 WIB menyebabkan tanggul Situ Gintung jebol karena tidak mampu menahan debit air.

B. Kondisi Mutakhir

LOKASI PENAMPUNGAN BARU WISMA KERTA MUKTI CIPUTAT Tanggul Jebol ( Situ Gintung )

(2)

2

1. Korban

o Meninggal : 90 orang (87 orang sudah diketahui identitasnya dan 3 orang masih belum diketahui identitasnya saat ini berada di RS. Fatmawati). Hasil dari evaluasi dan verifikasi data oleh pihak Kepolisian dimana data sebelumnya berjumlah 100 orang.

o Hilang : 4 orang

o Pengungsi : 295 KK (Wisma Kerta Mukiti I, Kerta Mukti II dan di RW 008). 2. Kerusakan

o Rumah

- Rusak Berat : 99 unit - Rusak Sedang : 43 unit - Rusak Ringan : 20 unit o Fasilitas Umum

- Gedung : 11 unit. - Tempat ibadah : 4 Mushola

- Lain – lain : 1 (satu) unit rusak berat dan Pagar TPU jebol

o Saat ini kampus UMJ sudah memulai kembali aktifias belajarnya berhubung pengungsi sudah dipindahkan ke Wisma Kerta Mukti.

o Konferensi pers akan dilakukan satu hari sekali dari yang semula 2 (dua) hari sekali. o Berdasarkan laporan PT Perumnas dan Pengamatan dari Tim Posko BNPB bahwa

pembangunan Huntara I telah dinyatakan selesai dan siap huni serta dilanjutkan serah terima kunci dan dilaporkan saat ini sebagian warga yang mengungsi telah mulai pindah.

o Saat ini masih sedang dilakukan percepatan pembangunan Huntara II. Kemajuan pembangunan Huntara II dapat diuraikan sebagai berikut :

o Jumlah Huntara yang dibangun sebanyak 4 unit, 2 unit Huntara telah mencapai sekitar 60 % yang pembangunannya dilaksanakan PT. PP (Persero) dibawah pengendalian Ditjen Cipta Karya, Dep. PU, 2 unit Huntara mencapai 40 % dilaksanakan oleh PT. Gapura Konstruksi. Pembangunan Huntara II diperkirakan dapat diselesaikan 2-3 hari.

o Huntara II dibangun dengan kapasitas 12 KK/12 pintu/unit, dengan ukuran 8x30 m/unit atau ukuran 4x5 m/KK.

C. Upaya Penanganan

1. Kamis, 09 April 2009 pukul 14.00 WIB Tim Posko BNPB mengadakan peninjauan kemajuan pembangunan hunian sementara (Huntara II) di Wisma Kertamukti II yang berlokasi di Jl. H. Murisalim RT 001 RW 011, Kel. Pisangan, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

2. Setelah pembangunan Huntara I dinyatakan selesai dibangun, maka Perumnas melanjutkan pembangunan Huntara II untuk kapasitas 12 KK/12 pintu/unit, dengan ukuran 8x30 m/unit atau ukuran 4 x 5 m/KK.

3. Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengharapkan percepatan pembangunan Huntara II dan dalam pelaksanaannya TNI akan menambah personil untuk mendukung pecepatan pembangunan Huntara II dan untuk mendukung kegiatan Bakti Sosial Jak TV.

4. Pengungsi 21 KK/84 jiwa diberikan uang kontrak oleh Dompet Dhuafa agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Pihak Dhuafa diharapkan mengadakan koordinasi dengan posko Terpadu untuk memberikan layanan kesehatan.

5. pengungsi yang sudah menempati Huntara harus teregistrasi dan diadministrasikan. 6. Dinas Kesehatan Kab. Tangerang telah memberikan pelayanan kesehatan kepada para

pengungsi, pemberian MP-ASI, vitamin bagi balita dan telah dilakukan konsultasi trauma psikis terhadap korban bencana. Persediaan obat saat ini masih mencukupi.

7. PLN akan menyelesaikan pemasangan instalasi listrik di Huntara I dan II dan Dirut PLN akan menyerahkan bantuan listrik secara simbolis.

8. Badan Zakat dan Istri Kapolri akan memberikan bantuan kepada korban bencana yang jadwal penyerahannya diharapkan dijadwalkan oleh Walikota Tanagerang Selatan.

9. Komas Perlindungan Anak akan membantu pencarian anak di Pusat Pelayanan Pemakaman Petamburan.

10. Permakanan dapur umum di ambil dari gudang posko kodam setiap 3 hari sekali. 11. Cipta karya menyanggupi pemasangan paving di DU.

(3)

3

disyahkan oleh kepolisian dan pemkot.

13. Dinas Sosial mengusulkan agar PMI bergabung ke posko terpadu karena saat ini masih berposko di luar.

Sumber :TRC BNPB, Pusdatin Humas BNPB, Depkes, Depsos, Mako Menwa UIN dan UMJ, TAGANA dan Koramil Ciputat

II. Bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Kab. Tanah Datar, Agam dan Kota Sawah Lunto Prov. Sumatera Barat (Laporan Perkembangan)

A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Tanah Longsor dan Banjir Bandang 2. Waktu Kejadian : 30 Maret 2009, pukul 06.15 WIB

3. Lokasi Kejadian : Kab. Tanah Datar (Desa Nagari Pasir Laweh Kec. Sungai Tarab), Kab. Agam ( Desa Lasi Kec. Baso) dan Kota Sawah Lunto ( Ds. Silungkang Kec. Silungkang)

4. Penyebab : Akibat hujan deras dan meluapnya sungai Lawas.

B. Kondisi Mutakhir

1. Kabupaten Tanah Datar ( Banjir Bandang dan Tanah Longsor )

a. Korban jiwa

o Meninggal : 1 orang o Luka : 3 orang

o Mengungsi : 981 jiwa (mengungsi di rumah saudara dan tetangga). b. Kerusakan

o Rumah

- Rusak Berat : 35 unit - Rusak ringan : 34 unit - Hanyut : 22 unit o Fasilitas Umum

- Sekolah : 2 unit rusak berat - Tempat ibadah : 5 unit rusak berat

- Jembatan : 4 unit hancur dan 26 unit rusak berat - Pasar : 1 unit rusak berat

- Sawah : 270,5 hektar rusak berat - Irigasi : 165 unit rusak berat - Saluran air bersih : 1.300 m rusak berat - Jalan : 5.000 m rusak berat - Huler : 1 unit rusak berat

- Lain-lain : Kantor Nagari rusak berat

2. Kabupaten Agam ( Tanah Longsor )

a. Korban jiwa : tidak ada b. Kerusakan fasilitas umum

- Tempat ibadah : 1 unit rusak ringan - Jembatan : 3 unit rusak berat/putus - Sawah : 11 hektar rusak berat

3. Kota Sawah Lunto ( Tanah Longsor )

a. Korban jiwa : Tidak ada b. Kerusakan

- Rumah : 4 unit rusak berat - Sekolah SDN : 1 unit rusak ringan

- Lain-lain : Fasilitas jalan umum longsor di 1 titik, batang sungai aliran dari Batusangkar ke Ombilin menuju Sawahlunto meluap hingga merusak ladang/persawahan penduduk.

C. Upaya penanganan

1. Hari ini Kamis, 09 April 2009 masih melanjutkan pembersihan puing-puing yang dilakukan oleh Tim gabungan TNI, Polri, SAR, relawan dibantu masyarakat serta melanjutkan

(4)

4

pengerjaan sarana sarana-sarana yang rusak di 3 (tiga) Kecamatan sebagai berikut :

a. Kec. Sungai Tarab :pembuatan 2 unit jembatan darurat di Jorong Tiga Batu dan Jorong Koto Panjang Nagari Sungai Tarab Kec. Sungai Tarab dengan mengerahkan personil dari Kodim 03/07 sebanyak 1 SST, pemuda lingkungan sebanyak 12 orang, relawan 18 orang dan dibantu warga masyarakat lainnya sebanyak 106 orang.

b. Kec. Sungaiyang : Pembuatan bendungan irigasi di Nagari Sungai Papai Kec. Sungaiyang dilakukan oleh anggota Kodim 0307 sebanyak 12 personil, 9 orang aparat Pemda dibantu warga masyarakat sebanyak 80 orang.

c. Kec. Salim Paung : pembuatan bendungan irigasi di Nagari Tanjung Alam Kec. Salim Paung dilakukan oleh Kodim 03/07 dengan mengerahkan 9 personil, 7 orang aparat Pemda dan dibantu warga masyarakat sebanyak 56 orang.

Sumber :TRC BNPB, Satkorlak PB Prov. Sumbar dan Kodm 0307/Tanah Datar. III. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan

A. Kondisi Terkini

1. Hari Kamis 09 April 2009 informasi adanya hotspot (titik panas) di wilayah Sumatera terdapat di wilayah Riau dan Jambi dan tidak terpantau adanya hotspot di wilayah Kalimantan. Kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG di Sumatera dan Kalimantan sebagai berikut :

Daerah Jumlah Hot Spot*) Kondisi Cuaca**)

SUMATERA

Sumatera Utara - Hujan Sedang

Riau 1 Hujan Ringan

Jambi 1 Hujan Sedang

Sumatera Selatan - Hujan Ringan

KALIMANTAN

Kalimantan Barat - Hujan Sedang

Kalimantan Selatan - Hujan Ringan

Kalimantan Tengah - Hujan Ringan

Kalimantan Timur - Hujan Ringan

*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) informasi **) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara umum)

2. Jarak pandang (visibility) pada hari Kamis, 09 April 2009 di beberapa kota di Sumatera dilaporkan sebagai berikut :

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00

Medan 8.000 m 8.000 m 10.000 m 7.000 m Pekanbaru 8.000 m 10.000 m 9.000 m 10.000 m

Jambi 10.000 m - m 14.000 m 10.000 m

Palembang 10.000 m 10.000 m 10.000 m 8.000 m 3. Jarak pandang (visibility) pada hari Kamis, 09 April 2009 di beberapa Kota di Kalimantan

dilaporkan sebagai berikut :

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00

Pontianak 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m Palangkaraya 6.000 m 7.000 m 9.000 m 11.000 m Samarinda 5.000 m 6.000 m 8.000 m 10.000 m Banjarmasin 9.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter

4. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 08 – 10 April 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diprakirakan mempunyai :

(5)

5

Kalsel, Kalbar dan Kaltim.

b. Potensi Kebakaran Sangat Tinggi di Sumatera terdapat di sebagian kecil Sumbar.

5. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 10 April 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Jambi arahnya menuju Selatan-Tenggara dan di wilayah Lampung arahnya menuju Selatan.

Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika B. Upaya Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan

1. BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, Lapan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari.

2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar.

4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk mensiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Sumber : Dep. Kehutanan dan Meneg LH

IV. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia

Saat ini masih ada 3 (tiga) gunung api yang dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III) diantaranya :

1. Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang Provinsi Jawa Timur (Laporan

Perkembangan)

Hingga hari Kamis, 09 April 2009 pukul 06.00 WIB, status kegiatan G. Semeru masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Aktivitas gunung untuk hari Kamis, 09 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WIB terjadi 12 kali gempa letusan degan amplitudo maksimum 2 - 6 mm. Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIB, cuaca terang, angin tenang, suhu udara 23° C. Awan panas tidak terjadi, letusan abu, asap kawah dan sinar api tidak teramati, gunung tertutup kabut dan tidak terjadi hujan.

2. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan pekembangan)

Hingga hari Kamis, 09 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Kamis, 09 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WITA terjadi 1 kali Gempa Fase Banyak dengan amplitudo maksimum 4 mm, lama gempa 10 detik, 2 kali gempa tektonik jauh (TJ) dengan amplitudo 2 -12 mm, S-P 23 detik dan lama gempa 45 - 65 detik dan1 kali Gempa Tremor dari pukul 02.30 – 06.00 WITA dengan amplituda maksimum 0,5 mm dan lama gempa 1,5 - 3,5 detik. Secara visual pukul 00.00-06.00 WITA, cuaca cerah, angin tenang, asap kawah utama putih sedang - tebal dengan tinggi 50 m. Asap kawah II putih sedang dengan tinggi 100 meter.

3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan pekembangan)

Hingga hari Kamis 09 April 2009 posko Pusat Vulkanologi belum menerima informasi perkembangan Gunung Ibu dan komunikasi antar posko BNPB dan posko PVMBG masih tetap dilakukan. Hingga hari Sabtu, 04 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Sabtu, 04 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WITA terjadi 36 kali Gempa Letusan, dengan amplituda maksimum 39 – 50 mm dan lama gempa 26 – 65 detik, 21 kali Gempa Hembusan dengan amplituda 8 – 35 mm dan lama gempa 14 – 55 detik, 2 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ) dengan amplitudo maksimum 20 – 45 mm, S-P 21 – 30 detik dan lama gempa 120 – 160 detik. Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIT, cuaca cerah, angin tenang, gunung tertutup kabut.

Rekomendasi :

(6)

6

tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat.

2.

Masyarakat di sekitar G. Semeru tidak melakukan aktifitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng Tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai alur luncuran awan panas, tidak mendekati Puncak Mahameru dan melakukan pendakian yang melebihi wilayah Kalimanti.

3.

Bagi pesawat yang akan melintasi wilayah G. Semeru agar berhati-hati terhadap dampak abu letusan.

4.

Masyarakat di sekitar G. Api Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Ibu dalam radius 2 km.

5.

Masyarakat sekitar G. Karangetang tidak diperbolehkan menaiki melebihi ketinggian 500 m dari permukaan laut.

6.

Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran pernafasan.

7.

Belum dipandang perlu adanya pengungsian.

8.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.

Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi V. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Jum’at, 10 April 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 – 12.00) Siang (12.05 – 18.00) Malam (18.05 – 24.00)

1 JAKARTA PUSAT Berawan Berawan Berawan 2 JAKARTA UTARA Berawan Berawan Berawan dan hujan

ringan 3 JAKARTA SELATAN Berawan Berawan dan hujan

ringan-sedang Berawan 4 JAKARTA TIMUR Berawan Berawan dan hujan

ringan-sedang Berawan 5 JAKARTA BARAT Berawan Berawan dan hujan

ringan

Berawan dan hujan ringan 6 KEP. SERIBU Berawan Berawan dan hujan

ringan

Berawan dan hujan ringan 7 BOGOR Berawan dan hujan

ringan

Berawan dan hujan ringan – sedang

Berawan dan hujan ringan 8 TANGERANG Berawan Berawan dan hujan

ringan

Berawan dan hujan ringan 9 DEPOK Berawan Berawan dan hujan

ringan

Berawan dan hujan ringan 10 BEKASI Berawan Berawan dan hujan

ringan

Berawan dan hujan ringan

Keterangan :

- Hujan ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari

- Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari

- Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari

- Hujan sangat lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari

Peringatan dini : hati-hati/waspada potensi hunan dengan intensitas ringan-sedang yang disertai

(7)

7

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika VI. Prakiraan Gelombang Tinggi

Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 10 April 2009 pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 11 April 2009 pukul 07:00 WIB. sebagai berikut :

• 2.0 - 3.0 m : Perairan selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, Perairan Sangihe Talaud, Laut Cina Selatan yang berbahaya bagi perahu nelayan dan tongkang.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika VII. Lain-lain

a. Telah terjadi Gempa Bumi Tektonik pada hari Kamis, 09 April 2009 pada pukul 13:14:33 WIB pada titik koordinat (3.63 LU – 126.85 BT), dengan kekuatan 5,1 SR, Kedalaman 50 Km. Pusat Gempa berada pada 45 km Tenggara Melonguane – Sulut, 153 km TimurLaut Tahuna – Sulut, 304 km TimurLaut Bitung – Sulut, 321 km BaratLaut Ternate – MalukuUtara, 327 km TimurLaut Manado – Sulut. Gempa tersebut tidak terdapat korban jiwa dan tidak adanya kerusakan dan tidak berpotensi Tsunami.

Sumber Data : BMKG

b. Telah terjadi gempa bumi tektonk pada hari Kamis, 09 April 2009 pukul 15:10:54 WIB dengan kekuatan 5.5 SR pada kedalaman 42 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 6.11 LU dan 94.37 BT (108 km Barat Laut Sabang-NAD, 122 km Barat Laut Banda Aceh-NAD, 193 km Barat Laut Sigli-NAD, 277 km Barat Laut Bireun-NAD dan 292 km Barat Laut Meulaboh-NAD). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami, dirasakan di wilayah Banda Aceh, sebagian berhamburan keluar rumah dan sempat menghentikan aktifitas warga yang sedang mengikuti Pemilu. Saat ini kondisi sudah normal kembali dan belum diperoleh informasi adanya dampak gempa terhadap lingkungan.

Sumber : BMKG dan radio elshinta

c. Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Kamis, 9 April 2009 pukul 15:18:37 WIB dengan kekuatan 5.2 SR pada kedalaman 11 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 10.14 LS dan 120.69 BT (71 km Tenggara Waingapu, 172 km Barat Daya Ruteng-NTT, 204 km Tenggara Labuhanbajo-NTT dan 283 km Tenggara Raba-NTB). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa.

Sumber : BMKG

d. Jum’at, 10 April 2009 pukul 05:10:27 WIB telah terjadi gempa bumi tektonik dengan kekuatan 5.2 SR pada kedalaman 10 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 3.81 LU dan 126.86 BT (29 km Tenggara Melonguane-Sulut, 156 km Timur Laut Tahuna-Sulut, 321 km Timur Laut Bitung-Sulut, 341 km Barat Laut Ternate-Maluku Utara dan 342 km Timur Laut Manado-Sulut). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi adanya dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa.

Sumber : BMKG

Pengawas,

Dra. Anny Isgiati, M.M.

Jakarta, 10 April 2009 Ketua Kelompok Piket,

Referensi

Dokumen terkait

Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa struktur keuangan merupakan perimbangan dari modal asing dan modal sendiri dan profitabilitas dalam hal ini yaitu Return On

Pemberian pupuk kascing dan NPK 16:16:16 diduga tidak cukup yang menyebabkan pertumbuhan tanaman menurun ini sesuai dengan pendapat Menurut Buckman (1969)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konservatisme laba, struktur modal, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan corporate social responsibility terhadap

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada MTs Muhammadiyah Metro dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil dari analisa, Sistem Informasi Geografis siswa berbasis

Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2021 RSUD Kota Yogyakarta ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi pelaksanaan rencana kerja dengan program dan kegiatan

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bungkil kedelai dan bungkil kelapa dalam ransum berbasis indeks sinkronisasi energi dan protein (E-P)

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkah dan rahmad Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Studi

Subyek penelitian yang digunakan yaitu adalah seluruh ibu bersalin dengan plasenta previa yang datanya terdapat pada buku register kebidanan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada