• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN KONFERENSI NASIONAL SEKOLAH AMAN Jakarta, Desember 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KERANGKA ACUAN KONFERENSI NASIONAL SEKOLAH AMAN Jakarta, Desember 2010"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN

KONFERENSI NASIONAL SEKOLAH AMAN

Jakarta, 20 – 21 Desember 2010

I. Latarbelakang

Pendidikan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) untuk semua kalangan termasuk anak-anak di Indonesia adalah suatu keharusan. Hal ini didasarkan pada isi dari UU Penanggunalangan Bencana (PB) no 24/2007 pasal 26 yang secara khusus menyinggung tentang kegiatan PRB yang berkaitan dengan pendidikan, dimana menyatakan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pendidikan, pelatihan dan ketrampilan dalam penyelenggaraan PB.

Sementara itu, dalam UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam definisi ini tampak bahwa Indonesia memandang pendidikan tidak sempit pada persekolahan tapi merupakan sebuah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran. Penekanan pada konteks belajar dan pembelajaran ini menunjukkan bahwa pendidikan di Indonesia tidak berbatas ruang dan waktu. Di mana pun peserta didik itu berada maka sebagai warga negara yang dijamin haknya atas Pendidikan oleh UUD 1945 lewat pasal 31 maka pemerintah wajib menyediakannya dalam bentuk yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik tersebut. (KPB; 2009).

Kejadian bencana di banyak tempat di belahan dunia ini sering meninggalkan cerita pilu tentang nasib anak-anak. Mereka bukan hanya menjadi korban langsung akibat peristiwa bencana yang terjadi, tetapi dalam banyak kejadian kehilangan hak mereka atas pendidikan karena kegiatan belajar mengajar tergangu atau tidak bisa dilangsungkan untuk waktu yang sangat lama. Selain itu, dampak dan akibat dari bencana yang terjadi, anak-anak dapat mengalami tekanan psikis seperti perasaan takut, stress bahkan trauma yang tidak mudah untuk dihilangkan begitu saja.

Fakta juga menunjukkan, banyak peristiwa bencana berlangsung saat anak-anak sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar. Bisa dipastikan bila kemudian banyak anak-anak yang menjadi korban karenanya. Ketidaksiapan komponen sekolah termasuk anak-anak dalam menghadapi peristiwa bencana yang terjadi semakin memperbesar risiko yang mereka alami. Bencana gempa dan Tsunami Aceh dan Sumater Utara (2004) mengakibatkan sedikitnya 300 ribu anak-anak menjadi korban. Sebanyak 75 ribu di antaranya terpisah dari keluarga, kehilangan orang tua, dan menjadi yatim piatu (Komnas PA; 2005). Sementara itu gempa bumi di Pakistan (2005) telah merenggut nyawa 17.000 anak-anak (UNICEF; 2005). Demikian pula gempa di China (2008) menyebabkan hampir 10.000 siswa meninggal terkena reruntuhan bangunan sekolah juga terperangkap di dalam reruntuhan bangunan (Metronews.com: 2010).

Kerangka Aksi Hyogo (HFA) telah memasukkan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dalam bidang pendidikan menjadi salah satu prioritas aksi 2005 - 2015. Salah satu penekanannya adalah bahwa pendidikan merupakan salah satu sektor strategis untuk membangun budaya aman dan kesiapsiagaan terhadap bencana.

Banyaknya anak-anak yang menjadi korban oleh peristiwa bencana juga telah menghilhami UN ISDR untuk melakukan kampanye pengurangan risiko bencana dimulai dari sekolah. Kampanye global ini dicanangkan tahun 2006, dan Indonesia menjadi salah satu negara yang cukup aktif mengkampanyekan ini. Melanjutkan kampanye sebelumnya, di tahun 2009 UN ISDR kembali

(2)

mengkampanyekan pentingnya sekolah sebagai tempat yang harus aman terhadap bencana. Kampanye 1 juta sekolah dan rumah sakit aman ”1MSSH” (One million School Safety and Hospital), diluncurkan dengan harapan sekolah-sekolah dan rumah sakit khususnya yang berada di lokasi rawan bencana, meningkatkan kemampuan dan kapasitasnya dalam menghadapi bencana. Ini menyangkut infrasutruktur, sumberdaya manusia, keuangan, dan semua kemampuan lainnya yang mendukung terwujudnya sekolah/rumah sakit aman dari bencana.

Pemerintah Indonesia yang dimotori oleh Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra), Kementrian Kesehatan dan Kementrian Pendidikan Nasional juga telah meluncurkan kampanye ”1 juta sekolah dan rumah sakit aman” tersebut pada 29 Juli 2010 di Jakarta. Pada peluncuran tersebut Pemerintah menargetkan akan ada 1000 sekolah dan rumah sakit aman dari bencana di Indonesia. Hanya saja, sejak peluncuran tersebut tampaknya sampai hari ini belum ada tindak lanjut yang cukup konkrit tentang upaya mewujudkan sekolah dan rumah sakit aman tersebut.

Konsep rumah aman sebagaimana yang dikampanyekan melalui gerakan ”1MSSH” adalah sekolah yang menyediakan suasana belajar dimana pendidikan, kesehatan, keselamatan dan keamanan siswanya terjamin setiap saat. Selain itu, sekolah aman menuntut adanya suatu komunitas sekolah yang berkomitmen terhadap budaya aman, menyadari risiko dari suatu kondisi yang tidak aman dan siap untuk merespon situasi darurat bencana. Tidak kalah penting adalah bahwa sekolah aman harus memiliki struktur bangunan yang dapat diandalkan dan tahan terhadap bencana.

Tentu tidak mudah muwujudkan tercapainya tujuan sekolah dan rumah sakit aman tersebut. Tetapi bila ada kemauan, tujuan itu bukan tidak mungkin untuk diwujudkan. Karena ini bukan pekerjaan ringan, maka diperlukan kerjasama dan kolaborasi yang sangat luas antar komponen yang ada; pemerintah, INGO/NGO, perguruan tinggi, sekolah, pelaku bisnis/swasta, lembaga agama, media, dan tak lupa partisipasi aktif dari anak-anak yang juga berperan krusial dalam pewujudan sekolah aman dari bencana.

Di Indonesia, inisiatif untuk mewujudkan sekolah aman sebenarnya sudah dimulai jauh sebelum UN ISDR mengkampanyekan isu ini. Ada banyak NGO yang mempromosikan sekolah aman dengan berbagai model dan pendekatan termasuk Plan Indonesia. Sebagai lembaga kemanusiaan internasional di Indonesia sejak pertengahan tahun 2007 Plan telah melaksanakan program PRB yang berpusat pada anak, ini merupakan komitmen Plan untuk memberikan akses informasi dan pendidikan PRB kepada anak-anak, meningkatkan kapasitas sekaligus mempromosikan perannya dalam aktivitas PRB.

Untuk memperkuat berbagai inisiatif yang sudah ada dan menemukan model/format ideal tentang sekolah aman dari bencana maka Plan Indonesia merancang dan meyelenggarakan KONFERENSI NASIONAL TENTANG SEKOLAH AMAN. Untuk mensinergikan tindak lanjut hasil konferensi ini Plan Indonesia akan bekerjasama dan berkoordinasi dengan Kosnsorsium Pendidikan Bencana (KPB), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) RI.

II. T u j u a n

1. Sebagai forum untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran berbagai pihak yang sudah melakukan kegiatan pengurangan risiko bencana yang berbasis sekolah.

2. Melakukan pemetaan lembaga/organisasi yang sudah bekerja/mempromosikan tentang sekolah aman

3. Menyamakan persepsi tentang prinsip-prinsip dasar dan konsep sekolah aman (bencana) 4. Merumuskan standar/parameter tentang sekolah aman untuk konteks Indonesia

(3)

III. K e l u a r a n

1. Terbentuk tim perumus untuk menyusun dan memfinalisasi standar sekolah aman yang melibatkan wakil Pemerintah (BNPB dan Kemendiknas RI) serta wakil-wakil NGO, perguruan tinggi dan swasta.

2. Standar/parameter sekolah aman bencana yang aplikatif untuk konteks Indonesia.

IV. K e g i a t an

Ada tiga bentuk kegiatan di acara ini, yaitu: 1. Diskusi dan tanya jawab

2. Unjuk kebolehan (performance) anak 3. Pameran

V. T e m a

Tema kegiatan ini adalah, ”Sekolahku Aman, Belajarku Nyaman”. VI. P e s e r t a

Peserta yang akan diundang dalam kegiatan ini sebanyak 150 orang yang mewakili unsur : Pemerintah, NGO/INGO, Perguruan Tinggi, Media, swasta/pelaku bisnis.

VII. Nara sumber

Nara sumber kegiatan ini berasal dari lembaga/instansi pemerintah, lembaga donor, NGO lokal, NGO internasional, perguruan tinggi dan perusahaan/swasta. Nara sumber akan diseleksi melalui pengiriman makalah (abstrak) kepada panitia. (Ketentuan terlampir).

VIII. Waktu dan Tempat

Kegiatan akan berlangsung selama 2 hari pada 20-21 Desember 2010 bertempat di Hotel Millenium, Jl. AR. Fachruddin, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

IX. Ketentuan Pameran

1. Pameran terbuka untuk umum

2. Peserta mendaftarkan keikutsertaannya kepada panitia paling lambat tanggal 15 Desember 2010. Mengingat tempat terbatas, panitia hanya akan menyediakan tempat/lokasi pameran untuk 15 lembaga/organisasi yang pertama mendaftar.

3. Peserta pameran tidak dipungut biaya/gratis

4. Bahan/materi yang dipamerkan harus sesuai dengan topik (berhubungan dengan hal-hal pengembangan sekolah aman/sekolah siaga).

5. Panitia hanya menyediakan meja untuk display materi/bahan pameran. Bila peserta pameran memerlukan tambahan perlengkapan pendukung lainnya, harap mengusahakan sendiri.

X. P e n u t u p

Demikian kerang acuan ini disusun untuk menjadi pegangan bagi semua pihak untuk mensukseskan acara ini. Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi :

Amin : Telp. 021-5229566/Fax : 021-5221580; Hp. 0818-699-369 Email : amin.magatani@plan-international.org

(4)

Lampiran 1 : Agenda Kegiatan

WAKTU AGENDA KETERANGAN

Senin, 20 Desember 2010

08.30 – 09.00 Pendaftaran Peserta Panitia (DRR Tim)

09.00 – 10.00 Pembukaan :

1. Laporan Penyelenggara

2. Sambutan Country Director Plan International Indonesia Country Office

3. Sambutan Kepala BNPB sekaligus membuka acara

4. Performance Anak Siaga Bencana dampingan Plan dan mitra

1. Panitia

2. John MCDonough

3. Dr. Syamsul Ma’arif, S.IP., M.Si 4. Pili Green Network; dan Anak Tambua Tasa Pariaman

10.00 – 10.30 Rehat kopi Panitia

10.30 – 11.30 Paparan Keynote Speech: 1. Pentingnya Sekolah Aman

2. Model Sekolah Aman: Pengalaman dari Jepang

3. Standar minimum pendidikan pada situasi tanggap darurat (versi terbaru)

Keynote Speech :

1. Mendiknas Republik Indonesia 2. Plan Jepang

3. INEE sekretariat

11.30 – 12.00 Dialog dan tanya jawab Moderator

12.00 – 13.00 Istirahat dan makan siang Panitia

13.00 – 14.30 Presentasi I:

1. Mengembangkan Pengetahuan, sikap dan ketrampilan siswa untuk membentuk budaya aman

2. Pengembangan Sekolah siaga Bencana 3. Perangkat Pengkajian struktur sekolah Aman

Nara sumber diseleksi dari proses call for paper

14.30 – 15.00 Dialog dan tanya jawab Moderator

15.00 – 15.30 Rehat Kopi

15.30 – 17.00 Diskusi cross cutting issue (Lesson Learnt) : 1. Peran Media dalam Promosi sekolah Aman

2. Urgensi pendidikan PRB untuk anak usia dini (PAUD)

3. Efektifitas media belajar untuk pengarusutamaan PRB di sekolah

1. The Jakarta Post 2. KYPA - Jogja 3. IDEP Foundation Selasa, 21 Desember 2010

08.30 – 09.00 Review Hari pertama fasilitator

09.00 – 10.30 Presentasi II :

1. Mobilisasi sumberdaya dan dukungan fasilitas sekolah Aman 2. Rencana tanggap darurat dan sistem peringatan dini sekolah

Aman

3. Standar sarana dan prasarana sekolah Aman

Nara sumber diseleksi dari proses call for papers

10.30 – 11.00 Rehat kopi panitia

11.00 – 12.30 Diskusi Kelompok Pengembangan Standar Sekolah Aman Kel 1 : Lokasi sekolah yang aman

Kel 2 : Pengembangan Pengetahuan, sikap dan perilaku Kel 3 : Struktur bangunan sekolah Aman

Kel 4 : Desain lay-out sekolah aman Kel 5 : Dukungan fasilitas sekolah aman

Fasilitator

12.30 – 15.30 Istirahat dan makan siang panitia

13.30 – 15.00 Diskusi Pengembangan Standar Sekolah Aman (lanjutan) fasilitator

15.00 – 15.15 Rehat kopi panitia

15.15 – 16.15 Presentasi hasil diskusi kelompok fasilitator 16.15 - 16.45 Kesimpulan dan rekomendasi fasilitator

(5)

Lampiran 2:

LEMBAR KONFIRMASI PESERTA

KONFERENSI NASIONAL SEKOLAH AMAN

Jakarta, 20-21 Desember 2010 1. Nama : ______________________________________________ 2. Tempat, tgl. Lahir : ______________________________________________ 3. Lembaga/organisasi : ______________________________________________ 4. Telepon : ______________________________________________ 5. Faksimil : ______________________________________________ 6. Email : ______________________________________________

Menyatakan bersedia/tidak bersedia* untuk menjadi peserta dan akan mengikuti sampai selesai kegiatan KONFERENSI NASIONAL SEKOLAH AMAN pada 20-21 Desember 2010 di Jakarta.

Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terimakasih. _____________, Desember 2010

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

(________________________) Catatan :

− Konfirmasi peserta paling lambat tanggal 17 Desember 2010, pukul 15.00 WIB.

− Lembar konfirmasi ini dikirimkan kembali ke Plan Indonesia melalui fax No: 021-5221580 atau email ke : amin.magatani@plan-international.org

− Panitia hanya menanggung konsumsi untuk peserta selama kegiatan berlangsung. − Informasi lebih lanjut : Amin telp. 021-5229566 Hp. (0818-699-369)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas, penulis telah mengangkat alat musik tiup tersebut sebagai objek penelitian Tugas Akhir dengan judul Ensembel Instrumen

Dengan demikian diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,64 > 0,29), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif

Hal ini terlihat dari dampak negatifnya yaitu pencemaran udara baik itu dari bau limbah, asap pabrik serta asap mobil angkutan perusahaan yang membawa TBS

Penyajian antarmuka menu utama berupa tampilan yang berisi 3 tombol menu yang disediakan pada media pembelajaran seperti tombol materi untuk menuju halaman 16 materi

yaitu di masa perkembangan perbankan komersial Eropa, di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki

Dimana hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Ho diterima atau Tidak ada hubungan yang signifikan antara Pengaruh Asap (rokok, kendaraan, dan pembakaran

Perkebunan Kelapa Sawit menjadi ruang yang paling tidak aman bagi Buruh Perempuan, tidak hanya karena status kerja mereka yang rentan – hanya sebagai BHL – tetapi

Salah satu media pembelajaran yang bisa dimanfaat adalah aplikasi Videoscribe dan aplikasi pemodelan 3 dimensi.Videoscribe adalah aplikasi untuk membuat media