I :ì,", p'r ? i ( N. V.
USAHA
PENERBITANINDONESIA
PAT.JINAN
9JOGJA
.. -:¡ i.i I . ¡.ì ,' ':.. 'Á io ,5 2680o/*h
[{r
lllolln
[J¡mt¡TARÄ
Íl n-') /t/tiilil/ilil
I
Gambar
kulit:
SAEIOMO
PANTJASILA
rko- Re-dan :an, úah .usa ¡an tur. ng-,as, tah lan úe- [a-ian laN ria, ng ng sia lm di-, Oleh:
Ki
Hadjar Dewanta¡:a -''*:,,{
I?;
s,
ì2ünr
-Lr 't __ì--rrì:a2'
Penerb itN.
V.
USAHA
PENERBITAN INDONESIAJOGJA
1950.
I lra t7 ta. PENBnBnàNP0PU[{[,,
;
i
li
P U R
WAKA.
,,BAHWA SESUNGGUHNJA"
-
demikianlah bunjiMuko-dimah, Purwaka atau Kata-pembukaan Undang-undang Dasar
Re-publik Indonesia
-
,,kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa danoleh sebab itu, maka pendjadjahan diatas dunia harus dihapuskan,
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dan perdjoangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat, jang berbahagia, dengan selamat sentausa
menghantarkan rakjat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, jang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rachmat Allah jang maha-kuasà dan dengan didorong-kan oleh keinginan luhur, sup4ja berkehidupan kebangsaan jang bebas,
maka rakjat Indonesia menjatakan dengan ini kemerdekaannja.
Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah
negara fndonesia, jang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memadjukan
kesedjahte-raan umum, mentjerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksana-kan ketertiban dunia, jang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemérdekaan Kebangsaan
fndonesia itu dalam suatu undang-undang dasar negara fndonesia,
jang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia, jang
berkedaulatan rakjat. dengan berdasar kepada':,,Ketuhanan Jang
Maha Esa, Kemanusiaan jang adil dan beradab, Persatuan Indonesia
dan Kerakjatan, jang dipimpin oleh hikmat kebidjaksanaan dalam
permusjawaratan perwakilan, serta dengan mewudjudkan suatu
Keadi-lan sosial bagi seluruh rakjat Indonesia"..
Itulah naskah ,,preambule" dalam Undang-undang Dasar negara
kita Republik Indonesia, berdasarkan Proklamasi Keqrerdekaan 17
Agustus 1945, jang ditanda-tangani Bung Karno dan Bung Hatta.
I li I I r ,1 \1 ,I R r
Agar terang bagi para iembatja, apa jang dimaksudkan daiam kata-pembirkaan itu umumnja, chususnja bahwa didalamnja ada termaktub
lima dasar tjita2, jang disebut ,,Pantja-sila" itu, maka baiklah pokok
isi Furwaka tadi kita singkatkan sebagai berikut:
I.
Dalam kata-pembukaan U.U.D. Republik Indonesia didjelaskan,bahwa dalam U.U.D. itu terkandung segala tjita2 perdjoangan
pergerakan nasional, mulai dulu hingga tertjapainja
kemerde-kaan, jang dengan ringkas digambarkan demikian:
1.
Kemerdekaan adalah þak segala bangsa; pendjadjahan haruslenjap dari muka dunia ini;
2.
Negara Indonesia harus:
merdeka, bersatu, berdaulat, adildan makmur;
.
3.
Pemerintah negara harus:I
a.
-"1¡drrngi segenap bangsa dan seluruh tumpah-darah,
i
lndonesia;b.
memadjukan kesedjahteraan umum;c.
mentjerdaskan kehidupan bangsa ;d.
ikut melaksanakan ketertiban dunia, jang berdasarkan,,kemerdekaan dan perdamaian jang abadf' serta
,,ke-adilan sosial".
U.
Adapun dasar-dasarnja ialah:1. Ketuhanan jang Maha Esa;
2.
Kemanusiaan jang adil dan berad¿b ;3.
Persatuan'Indonesia (Kebangsaan);1.
lG¡akjatan dan5.
Keadilan sosial.I.
Silaú
Panúia,
SilaKII+
tahr: apa jang disebut_ ,pant!a-sila,.:
5
pokoktjita-r\
tiita j¡rng termaktub. didala!, ,À4lukodimah"-afau
,,È;;_waka", ,Kata-pemþku', âtag ,Preambule" dalam ú"á;rgg
Dasar nesara Ëita RepubhÈ
i"d;;;;ã.
Þì"t¡._îirä'iti'iît"n
,l.
Ketuhanan,2.
Peri-kemanusiaan.t.
Kebangsaan.L
Kedaulatan Rakiat,5.
Keadilan sosial.. ,
Pantja-silatal
lu-rang dan tak lebih menundiukkan silatkeluhuran serta kehalusan budi bangsa
kita,
m-ensiambar_kan dengan singkat. namun djelas,
"ñ, i."*
li¿"o"äìãulu-fllrwa bangsa krta. Pantja-sila mendjelaskan éerta mènesaskan
t¡orak-rvarna atau watak rakja.t ki{a sebagai bangsa, Ëangsa
iang beradab, ùangsa jang be-rkebudajaar,l-L"-";;ii;"; me_
ngrns¡afi keluhuran
dan
kehalusan -hidup*äousiu,'
sertasanggup menjesuaikan hidnp kebangsaan;ia
ã;;;a; d;;";
peri-kemanugjaan iang _universal. rneliputi Ëeluruh'uiu*
k"-manusiaan tjiptaan Tuhan.
Pantia.-sila
lahlr
bersama-sama dengan lahirnia negarakita
Re-publik -lndonesia, bersama-sa-""de"gã;'ti-I;T;j;
bangsa
kita
sebagai bangsa iangmerd"k;
Aã; ¡*d"iJt,
.bersama-sama dengan tertiiptania,,Undang_undans Dasar"
lgs,u.ru, k ita. panti a"-si la tro"ïiu
[ä¿"i;;-U.
ù. ö.-[î"u
lËuguiisi N{ukodimab. dengan begitu memasuki U.U.D., ia'ni
pera-turan negarl kita jqás p_"Ë.ok;
l;;s- ;;d;;ãi-J.¡;;'-"ã¿;t.
_usaha kita, baik dalam hubungân -kebansjaar, -urrnoo
"hr-bungan kenegaraan. Pantja-silisebagai iJi dan inti,'sebagai
sari dan puntiak U.Lj.D. kita, harus "kita taati. harus
setran-tiasa mendjadi pedoman
kita, baik
dalam sesalalanskah-laku kita sebagai rakiat bersama, maupun
dalim
hidui
ke-pribadian kita masing2.
Pantia-sila dalat_n hakikatnla merupakan
diiwa
bangsakita. siÏat pribadi rakiat
kita
dålam linckunsan"k"oeg"ruurr.l'antja-sila sebenar-benarnja menghidupËan ù.U.D. kiãa.
2-
3-rena zonder Pantia-sila
itu
U. U.D. kita
hania merupakan"Peraturan Besar" atau "Statuten" semata-mata, jang
-boleh
d¡adi tjukup berisi peraturanZ jang penting, boleh
diãdi
pe-pak dgn lengkap. namun tidak berd¡iwa, tidak hidup-. BanJak
tiontoh peraturan2, statuten dan reglementen iang
-sungguh-pon "o"guoisatorisch" boleh disebut" lengkap,
huñoo
åtgu-niscÞ" tak _ berharga-, _karena
tidak
berdiiwa,tidak
hidup,sebaliknia hanja berlaku setjarà mesin gtau pesawat, iang
tak ber[ikir dan tak berperasaan. Peraturan jang sedemikian
itu biasania tak dapat mepberi semangat, sebaliknja
sering-kali menimbulkan akal muslihat dalam kalangan iang
ber-kepenti.ngan, untuk menghindarkan
diri
dari pada lingkìngaupengaruhnia.
Apabila
kita
menindiau kembali segala apa jangte-lah
kèdiadian disekitar17
Agustus 1945iang
beriwaiatitu,
maka teranglah, bahwa tertjiptanja Undang - undangDasar kita itu adálah salah satu peristiwa iang maha
pen-tine.
Tidak
sadia ,constitusi"kita
menundiukkan hasratiang "positifl' dan ,construktil" -dari -pemimp-in --peAimpin
kitã,
iang merasa bertanggung djawab atas berdirinjaRe-oublik
kita
sebaeai nesara hukum,tetapi susunan
sertaisi
U. U.D.
kitaÏtu
mðmbuktikao adania kebidjaksanaanpada mereka semua, para pentiipta dan perantjang, iang
sangat berdiasa
itu.
Bãrangtentu
tidak
semua- golongan
-eñi"tod¡oi'seratus persen segala isi peraturaù dasar
ne-s"""
kitu'ito.
Adaiaìe
ingin "mensubah, mengurangi atauäenambah U. U.
D.
tadi-dãn
bolehlah dipastikan. bahwananti, kalau sudah
ada
,Madlelis- PermusiawaratanRak-iat".
ians
dibentuk menurut - undangz pemilihan umum,i""t"
.s"ãndwet" kitaitu
akan diperuba[, dalaq'arti
di-oerbaikÏatau
disempurnakan. Bagaimanapun djuga, apaianE
kini
ada dalam ^U. U.D.
kitaitu,
terniata didjundjungiiofgi
ol"h
segenap golongan masiarakat kebangsaan kitaseluruhnia.
Kalau tentang
isi
U. U.D.
kita, masih ada keinginanun-tuk
mengubah, nienambah at-au mengurangi, misalnia iangberkenaaî denEan peraturan kewarga - negaraan, keagamaan,
oemerintahan. -ke-õkonomia4. pertahanan
d'li.
sebagain;a'maka
itu
tidak berarti adanià pèrbedaan laham tentangpo-koke atau garist besarnja, jáng- ada dalam U. U. D. jang
se-karang ini."Kesatuan laham
itu
lebilì3 nampak nja-ta, selamakita
titlak
mempersoalkan isi'U. U. D.kita
satu demi satu,atau memperbinijangkan garis2 be-sar dan
-pokokllja
pera-turan, tetapi selami kita'meres-apk1n sa-rie' iang ada d.alam
constit¡rsi 'kita
iiu.
Sari2 tadi tidák lain dari padaPantia-si-la, lima sari iang termaktub dalam .Purwaka"
ulqo,,M-ukodi-mah' dalam Ü. tJ. O. kita. Itulah jang
'lulai
diproklamirkan-niakemerdekaån negara dan bangsa kitá, hing-ga-saqt
ini,
mendia-di
dasar lilosofi-kenegaraan-kita jang õlia-k-dan-\ita
akuisepenuhnia. Pantia - sîla
kita
sunþguhz adalah djiwa jangmånghiduþkan U. U. D. kita, dan meñdinamiseer negara kita.
Sebagai
kita
semua mengetahuinia, maka ?antia - silakita
itu
Ëerapkali dengan tera-ng - teranga-n dipakai sebagai-dasa¡" atau "sendi'"atau..,,pe-mbatasan", migafniq dalam
menlusun ,anggarane - dasar" ãt-ag per-aturanz lainnia, baik
oleh" Íihak-.puãt"ikulir mau-pun oleh badane pemerintah iang
resmi. Ban!ák orang membitiarakan, menindiaq atau
mem-peladiari isi, maksùd dan tudjuan Pantia - sila, karena
meÌe-ka inäin menielami dan menginslaÏi sedala1
'dalaï'nia,
âPâianE ñendíadi tulans prrnEsuús dan diiwa dari pada
kemer-ä"Ëä"" nusa dan.baäisu iñdoñesia. Semua itu membuktikan
betapa seluruh raliat"tertarik serta membenarkan dan
men-diunäiung
tinsei
iåi
Pantia -sila, dan
sedapat - dap-at me'rrjesuáikãrr dirinia dengan apa jang terkandung didalamnia.
4
)
l]agtja - sila itu ? Menurut kejakinan sa
ja
tidaklain
karenadidaÌamnja dapat diketemukãn silat, jäng pokok dari pada
keluhuran dan kehalusan hidup manusla,"
b"ïk
dipandanE-dari.sudui-Áea gama¿ìn, maup-un Âudut lcebudajaan din
kemisjara-katan dalam arti ¡ang sõluasenja.
-
Meresapkan isi, maksud dan tudjuan Pantja-sila,meru-pakan suatu ,,confrontasi" antara
diri
kita densan
nusat-kebatinan atau ogeweten"
kita
sendiri, seolahlolah' kitamelihat kedalam kãtja benggala, dan melihat disitu gambar
þa{an dan wadiah
kita
servadjarnia. Gambar iang"-eoo.,-cljukkan beberapa keindahan
dan
keburukan. Èebenurunda-n . kesaluheo, -kebersihan dan kekotoran. jang
ada
padatubuh kita. Memang sebenarnia, Pantja-sila'merñpeladj.ikun .
dan menuadiukkan-ke ¡rada þira. bagaimana sehárusn¡ä kita
berpendirian. bersikap dan- bertindãk. lidak sadja sebagai
ry?r {.a-negara .i a.ng setia. melai nk an djug a'seba gai manusi a j ing
dJudJur clan OrdJ açsana,
Didalam membitjarakan maksud dan tudjuan
Pantja-sila. kadang-\adang áda jang memadlukan pertan¡aan
,
Ëa-gia.n.ap_tkah
dari
Pantia-sila itu jang terpenting: mana iangboleh dianggap mend¡ádi pusatnia ätuo' sariniT
d"o
s.,.luübetulkah urut-urutan, juog biasa terpakai, iaitu,
t.
Ketuhanan jang Maha Esa:2.
Perikemanusiaan;i.
Kebangsaan lndonesia:4.
Kerakjãtan atau Demokrasi:5.
Keadilan sosial.Urut-urutan jang sedemikian itu barang tentu
tidak
ter-susu.rì setjara tib¿-tiba. sebaliknia boleh -dianggap sebagai
gambaran
4ur
tjorak-wa_rnadari
pada djirv¿--ii-pentjipia.Susunan tadi memberi alasan urituk menduga. bahwä
pe-ngara+g Pantia-sila kita
itu
pasti ada seorang. jangmempu-ljai
dasar Keaganlaan, jang sangat daìam dan pãsitiÎ..Bu-l.uo
keagama.I jang,memusatkaà anpçan2nia kepadamystik.kegaiban. occultisme d. 1.1.. jang biasà disebut lkebatiìran".
tetapi atjap kali bersilat sangat leluasa dan kadang2
bersu-asana "lalamunan" atau chajai
jg speculatif.
Keagamaan jgbersysteem ,ke-Tuhanan", apa lagi ke-Tuhanan jg Maha Esa
adalah ke-agamaan jg bersilat
-positif"
dan ,dalam" pula..Selain
itu
maka urut-urutan Panila-sila menundiukkanllepada kita. bahwa pentiiptanja adalah seorang
ig
berpan-dangan luas, luhur dan Calam. Barang siapa mendasaikan
hidupnja kepqda Ferilcemanusiaan, pastilah
ia
ada seorangjaog
"beradab", seorang iang
"bertiita-tjita",
seorang iang .,berbudi".Sila jg
ke-i
ta'usahkita
bitlarakan dengan pandjanglebar. Tidak sadja si-pentjipia Pantja-sila, teiapi kita semua
merasai dalam dada
kita,
dalam hati-sanubarikita,
bahwakita
dengan bangga dan dengan sedar menginsjafi akankebangsaan kita, ialah Kebangsaan lndonesia ig wutuh bulat,
tidak terpetjah-belah atau bertierai-berai.
Kita
berbangsasatu, bernegara satu dan berbahasa satu.
Sila
ig
ke-4, ia'ni Kerakjatàn membuktikan bahwasi-pentjipta
Pantja -sila
buL*n sadia seorang ,.patriot"pen-tiinta bangsa, akan tetapi seorang ,.nasionalis",
jg
dengannjata berwatak ,,marhaen" dan menjatukan diri dengan
rak-iat umum,
rakjat
murba,rakiat
djelata.
Azas Kerakia{anatau ,,Demokräsi", !g olehnla- dimaïukkan kedalam
Panfia-sila-nja, tidak memungkinkan adanja haluan,.kapiialisme".
sikap,,imperialismeo' atau.,fascisme",semangat,,téodalisme"
atau ,,aristokrasi" dalam djiwa si-pentjipta tadi.
Sila
jg
ke-5, ig
mengutamakanso'al Keadilan
sosial,menggambarkan suatu tiorak jg istimewa pula dalam
idam-idaman si-pen{iipta Pantja-sila. Mungkin
dia
mengalamisendiri, betapa seringkali meluap-luapnja sentiment,,kerak-jatan"
itu, hingga
melalui
batas2nja demokrasi sendiri.Betapa meluap-luapnia sentiment demókrasi itu. hingga
me-tlilnbulkan matiam2 .,instincien" atau .,har,r'a-nalsu"
ig
ren-dahZ, misalnja kemqrkaan diri. tindak semau-maunja-ðetiara
Iascistis. meninggalkan silat2 keadilan, rasa-kasihan atau
tjinta-kasilr terhadap manusia
lain,
demikian seterusnja.Itulah sebabnja makã sila ,,Keadilan sosial"
tadi
termasukdalam Pantja-sila. Dan
inilah
merupakan isi ¡g terpenting,,kerak--6 7
jatan" sadja, !g biasa disebut deoguo perkataan ,,demokrasi"*
suatu perkataàn dari bahasa asing, ig þerap kali
menimbul-kan salah Íaham. Empat sila lain2-nja: ke-Tuhanan,
Peri-kemanusiaan, Kebangiaan dan Kerakjatan, memang
sebe-nârna lebih merup akan ,,batas-batas"
dari
pada,,ibi",
danpada umumnia rakiat dielata ta' dapat menginsiafinia dengan
Àedar dan positif. Keadilan sosial sebalikuja adalah satu
kdnjataan. jg dapat dikenjam oleh
rakjat
murba seluruhnja.Dengan begitumaka boleh dianggap sempurnalah
Pant'a-sila
itu
sebagai buah atauhasil
perdjoanganrak;at
kitasediak ,,Hari Kebangunan'Nasional" (20
Mei
1908) sampai',,Hari Proklamasi 17 Agustus '45,
ll.
Benúuk
Aúau SusunanPantfa'Sila.
Uraian saja jang pertama sebenarnia barulah merupakan
,ichtisar" serta
pula
pendielasnn tentang"sifatnia"
Pantja-sila, dan
,siÎat"
itu
ialah pokok-pokok dan dasar -dasarnja-iaitu ,hakekatnia".
Maksud uraian saja jang pertama
itu
ialah supaia orang.segera dapat menangkap dan menielami, mengerti dan
meng-insiafi, apakah sebenarnia pokok - pokok
jang
terkandungdidalam perkataan ,Pantja - sila"
iiu.
Mengengl ,si[at" - niasesuatu keadean berarti memaklumi pokok-pokok, dasar-dasar
dan garis - garis besarnja.
Ini perlu didalam
kita memandangatau -menielidiki sesuatu keadaan, karena dengan
menge-tahui poËok - pokoknia seolah - olah
lalu
terbuËalah piñiu eedungatau
tempai"iang akan kita
selidiki, sedaugkanäengeiuhui,,silat:'lnja"beiarti seolah-olah
kiia
pêgangbîku-tuntunan atau pedoman, iang mengikat atau
membatasipanda-ngan dan pen¡eiidikan kita. agãr djanganlah fikiran kita bergerak
setiaru leluasa iang ticlak teratur. Djadi seperii halnja orang
iaoe
hendak meñgundiunei ,mu.sei¡m" misalnia: kälause-"belúmnla ia mengetàhui pokók-pokoknia dari,buku' tun{unan'
(gids), maka
ia
ãkan lebih gampang dapat memahami segalaisi museum tadi.
Dalam pada
itu
hendaknla diingati sebaliknja, bahn'emengenali
"sifat" - nia sesuatu keadaan. kedjadian, peristiwa
atau hal-hal lain-lain, belum berarti bahwa orqng lalu
me-nseiabui benar - benar. apa iang terkandung didaþmnia
se-bãsai
"isi',
lebih-lebih orãng befum da-pat -me-ngetahui benar!akãn hargania atau nilainia -"isi" itu-
Uituk
dapat menjelamidan
meñginsiafi tiap -tiäp
keadaan dalam silat wutuhnig' oerlulah ä"uoe meneinali dua factor lainnia,iaitu"bentuk"-ñiu
serta
"iii
"
-
ñ¡a
tiap-tiap- keada-an, kedjadian ataupäristiwa. Niengenai -.bentuk"
ãan ,,isi"
itu
sangat perlu,tu""ou
tiap-tiaf
keadaan, scsudah terbatas oleh dasar - dasardan
gariËn - bäsarnja(!a'ni
sifatnja), - masih pula terbatas setiara"lebih
chus-usõleh
bentuk.dal
itt'.fiu"
Ilssiog'.Sama sifatnia. tetapi berbeda ,bentu-k"-nia, lebih--lebih
ber-Iainan
,isi'i -
nlai
menjebabkan ada:rja perbedaan antarakeadaan iane satl densan iang lain. ,Kê-Tthanan" misalnja,
mempuniäi ãilat lang tärtentuì pokok:pokok dan dasar'-nj3
dapai diþastikan.'Ak-an tetapi,ke - Tuhanaq" j-ang berbentuk
"oiganisási-keagamaan", sangat mungkin -berlain¿n dengan
,ke'-Tohuoan" rñenurut'konseþsi sesuatu aliran filsafah atau
anggapan seseorang individualisjqng religieus, iaitu orang iang
beñðtiwu keagamaãn, namun tidãk tergabung dalam sesuatu
organisasi. kaiena ia mementingkan hidu-p kep-ribadian.
Tam-baht pula, diika mengingati "isi", ja-ng-ada didalam masing!
bentuk keagamaan, muÈ. mudahlah -dapat dimengerti alian
adanja perbödaan antara,sekte" ig satu-dengan-,,selt-e" iang
lain "(diãalam satu agama), perbedáan mana kadallg-.ladang
menimbulkan pertentangan dan permusuhan iang haibat.
Untuk lengkapnia pandangan kita tentang m3pg"dPlSr
mempeladiari ätaù -me"¡etiaiti sesu-atu so'al, baiklah disini
saia iambähkan pula, bãhwa sesudah ,,siÎat" serta
"bentuk-ddn
,isi",
masih åda pula suatu factor atau sebab,igogdapatmengakibatkan perbedaan. antara
dua
hal
atau keadaan'walàipuu sifat
ierta
bentuk dan isinja pada kedua - duaniaada
"u-u.
Perbedaan iang masih nampakitu
disebabkan'karena
tjarania
melakukan, melaksatlak-a-n, me-makai ataumenggeruLkan, pendek tiarania mewudiudkan laku atau
tin-dakan" masih'
ãdu
bedania antara iang satu -dengãn ianglain.
Dalam
ilmu
kesenianhal
inilah iang disebut gera\*8-
o_gta-u okarakter" ( iaitu sifat wutuhnia ) tiap - tiap benda iang
hidup dan bergerak.
Uraian tentang tiaranja
kita
memandang, mempelad{ariatau menjelidiki sesuatu so'al itu, hendaknia kita pakaidiuga
dalam
kita
menjeiami Pantia-sila, agar kita dapat mengertibenar - benar akan hakikatnja,
ja'ni
sifat-nja
Pantia ' sila;menginsjafi benar-benar
akan
bentuknja.ia'ni
systeemniaatau
tjaranja
kita
memperso'alkannja;memahami'benar-benar akan isinja dan achirnia tahu benar-benar, bagaimana
kita
harus meLalcsanakan tiita-tjitaig
disebut ,Pantia -sila"itu.
Djangan sampai Pantja - sila mendjadi sembojan jangkosong: atau mendiadi siari'at jang tidak kitainsjafi. Djangan
sampai Pantja-sila kita pergunakan setiara keliru atar¡- salãh.
Lebih-lebih djangan sàmpãi Pantja-sila kita pakai sebagai
kedok untuk mengedjar kepentingan diri pribadi.
Dalam uraian saja iang pertama telah saia madiukan
pertaniaan, apakah bentuk daripada Pantja-siia, iaitu misalnia
urut-urutannia. (dan bolehlah disinisaja tambahkan
"isi"-nia),
tidak
dapatlain
dari
pada iang termasuk dalam PurwakaLI. U.
D.
kiiaitu.
Jaitu: 1. Ketuhanan.2,
Perikemanusiaan,5. Kebangsaan, 4. Kerakiatan, 5. Keadilan sosial. Sudah saja
,uraikan, bahwa hal
itu
-
bolehkita
sebut bentuk sertair"inja
-
adalah haknia si - pentiipta. Bagi oranglain
bolehd¡adi menieludjui pokok - dasarnja sepenuhnja bañkan sampai
bentuk
dan isinja, namun ingin menggunakan miramalain.Jaitu ingin memakai urut - r"oião lain,
Ïarena
mendasarkanfikiran serta perasaannia pada imbangane jang
lain.
Bagi'saja sendiri misalnia. memandang ,,perikemanusiaan" - lah
j_ang berdiri se,bagai pokok sarinia- Pantja - sila. Dalam pan-'dangan
itu
lalu - setiara ,deductif" dapatldh pokok. -sariatau
puntjak Pantia-silaitu
kita
petiah mendjadi dasare'Iainnia. Atau pabila
kita
berfikir
setiara"inductil". dasar
-perikemanusiaan"
iiu kita
letakkan paling belakang sebagi,kesimpulan". Lalu dapatlah imbangan-imbangan antara dasaie
?antja-sila
itu
serta urut - urutannia kita gambarkan sebagaijang berikut:
3.
Kedaulalan Rakiat, iang mengingati azas.perikemanu-siaan" ;
4.
Keadilan sosial, sesuai dengan tuntutan adab,perike-manusiaaD " ;
5.
Keluhuran bidup perikemanusiaan, ja'ni pangkal-induknja'Sansat boleh
diadi
ada lain orang, iang ingin lemakaiurut -
orituo
laiu pula, misalnja jang-diputjuki
oleh
n{"-banssaan". atau
'
,Kedulatan RakJat", -atãu
,Keadilan sosiäl',begitu
seterusnja. Dalamhal ini
hendaknia kita*ãrg"itil
Ëuh*u semuaitu berhubungan
lekat dengau sifatd¡iwä
budi
orang masing2.Ini
haruskita akui
dan kitabe-o"*kuo, karena d'eoguo ñemakai urut - urutan,lain- itu, harga
atau niiai dari pada?antia - sila sedikitpun tidak berkurang"
Sebaliknia denean memakai urut-urutan sendiri iang sesuai
dengan s"ifat d¡íwania, Pantia - sila-
tadi lalu
mendiadi"hi-dop"' bagi meieka,iang menggunakan-wiram-ania sendiri itu'
ses'uai dõngan wira-ma" lang
Ïidup
didalam djiwania sendiri.Pertaniaan
lain
tentang Pantia - sila itu ialah mengenai,, isi " -
nia.
Apakah tidak-ada
sila -sila
lain,
jang patutãi-asukËan diãalamnia? Misalnja pernah ada orangöertaniao
mengapakah ,, kemerðekaan
"
iidak termasuk didalamPan-tj a-sïa? Lain oran g la gi bertani a-, qpakah sebabnja',,kebuda j aan"
iidak
ada didalam ?antja-sila? Demikian s-eterusnþ,-o¡lngbertanja, atau dapat bertanja se-perti jang ter-sebut itu. Bolehlah
disiui 'sâja ulaogi, upu ¡an! teläh saia ur-aikan,
jaitu:
bahwabentuk dãn isi "Þaniia-iiti
itu
sudah selaiakniá merupakan-sambaran
sikap
bathinnia si-pent'ipta.Kita
tahu, bahwaþentjipta
Pantþ-sila kita
itu -tidaLlain
dari- pad'a Bung 'Karn,i
sendiri.'
Pernah Dr. Rad¡iman Wedyodiningratme-nerangkan, bahwa Pantia- sila itu pad-a suatu saat (iaitu dalam
sidan!
Pánitya persiapän Indonesiã Merdeka pada tahun 1945)terkeiuar
""íiu"ä
-sp'ontaan" (tak direntianákan lebih dulu)dari
mulut BLng Ku"oo. Seolahz utiapan -n!aitu
adalah ilhamiang langsungtiábul dari udiungh¡ti sãnubarinia.
Bagaimana-þund¡ugu',
kila
menerima utiapánzitu
sebagai keniataaniangËitu
Leîurkan, kita akui dan-kita sahkan-setiara iakin danichlas. Termasuknia Pantla-sila tadi kedalam U'U.D. kita, itu
'1
.
Ke - Tuhanan, menurut adab"perikemanusiaan" :
*10-
I î I I ; i :l ( I I-
t1
-pun sudah Lnenbukiikan ke-istimewaannja. Adania keinginan
untuk memakai urut-urutan lain, atau_ menambah, barangkali
untuk mengubah dalam
arti
nlemperbaiki ataumenlempur-nakan,
itu semua tidak
mendjadi so'al, dan kelak-kirãnjamungkin djuga kedjadian. Kalau zamannja atau
alam-keada-annja menuntut, barang tentu Pantja-sila akan dapat berubah
djuga. Jang dalsm hal
ini
haruskita
insjafi, jaitu sesuainjabentuk dan
isi
Pantja-sila itu dengan zamannja dan alamnjaPantja-sila
itu
dilahirkan. Jai"tu p"ada saat raËiat kitaberhå-sirat memusnakan alam-djqdiahan.
,.Ke-Tuhanan"
..
bukankahiniberarti, bahwa negarakita (fang pada waktu itu masih akan lahir) djanganlah
ñen-daknja mengoper silat djadjahan Belanda, iang hampir semata2
bersilat,,materialistis", iaitu mengagungkan hidup,,kãbendaan"
serta merendahkan hidup kebathinan, misalnja menggunakan
agama untuk keperluan koionial dan kapitalisme ?
,,Kemanusiaan"
.
bukankahini
dasar iang palingluas, jang mendjamin perikeadaban dalam
arti
seluas-luasnia,hingga dapat membatálkan segala angkara murka ?
,,Kebangsaan" .
.
. ..
bukankah ini, jang dapatmeng-hantiurkan,.kolonialisme" dan,,imperialisme", ig. meradjalela
diseluruh Indonesia ?
,,Kedaulatan Rakiat" " .
.
.
bukankah ini iangberkewa-djiban menghantiurkan ismé -
isme,
jang
selalu menekanhidup-tumbuhnja rakjat, baik dlm arti politik
dan
ekonomimaupun kemasjarakatan dan kebudajaan ?
,,Keadilan
Sosial"
. bukankab ini tiita2 jang positifdan concreet, jang harus mendiadi tudjuan segala usaha,
un-tuk memberi kesãlamatan dan kesediahteraan kepada rakiat
setjara merata
?
t'
II1. Isi
ata,u Adianan Panúia'Sila.
-
Sesudah
kita mengetahui
akan ,,silat" atau hakikatniaPantia-sila, jaitu keluhuran dan kehalusan budi manusia,- pula
mengètahui akan ,,bentuk",
ja'ni
susunan Pantja-sila s_ebagaidiimá Llndang -undang Dasar Republik Indonesia, maka
datang-lah
kini
waktunia saja memberi pendjelasan tentang rsr - niaPantia-sila. Adapun ,,isi" iang dimaksudkan
disini
tidakLi"'ãu"i
pad.a àd¡aran, ia.ng terka¡dung. didalamnia.Adja-ran itu ta"kurang dan t-a' le-bih da",¡ pada ,.lilsaÏah -
kenega-"uu";,-iang memîeri taTsiran. singkat .l"tqpi dlelus, tentang
du.u" - åasä" serta azas.azas, iang meodiadi tulang punggung
serta
diiwa
dari pada negarã Rlpublik Indonesia'Pantia--"it"
menEenuli ,,Ëarakter",ti¿åt sadia
m'emberi ia'ni watak iiorak dän sewutuhnia- warna'tiukup
dari
untukpadaoisu""t- kebángsaan, iang kitaberdirikan pada -hari
pr-o-klãmasi
itu,
aÈan.tetapi Pãntja-sila memberi isipula kep-ada;;;;"
kita sebasai
,inesara - hukum", iang setfara modernãe"nudju ke-arah" tertib -"damainja hidup
clan
penghidupanI N) I I \¿¡ I E
TE"E'äFFg-gõ
äË
'vE Ë'+Ë
Ftsrå
5åË
" t v),p p¡ Ë O-f or.-'u-YrPÞ!¡f
õ o.Ë3,¡Þ
ãsäi;'Ëf,E¿
þFË
f¡
Ë[Ð
ifF.Ë
i
gå;
;
s++sË
[
rÞeis
[Ë
ã,n;
ÉË
Fr
<n Ð | Õ ¡.r,5' õ'ö-H .=ñ
HFxp
flF
sË
e9 Þ . o b-"^: t-.J 3. ËåE
rtäär
r
FËã
FIF
ËFåÊEË
F
;Y'
Ëärç
s
sfårs
ËiË
$pE-
rE;gË
ÊoFË
E-:
.Fr
ÞÞtr
b=*.èï.
xÞ .!"o:P;acirF,ir
,
â ?I
e 5'o o- h'Þ ;í. X tì-r F r: 9, Þ A, äôilF iÐ 'Þ ã .P tr5.Þ ií Þ t..,4 - ..; +-*--ø¡¡-FØE'.s'5
FF+
pH
greË
Ë[ã*
Ë F^ - l5 o ts r,-Ë-5ÊåñgEE
=P*#E'ã
F5:"': Ë-E
Ër'Ë.üE
..I'*BeE-"
É(9!, =E .: !¿ ànrD nJ"rsË
Ëår
FË
a
-
t4-.di.*" diajaning .
rat,.
lebur
déling
pangastuti". Tuhan se-lalu ¿da pada kita!
Tuhan ta' akãn mðmbiarkanmeradja-lelanja arrgkara - murka, baik jang bersifat imperialisme
ma-upun kapitalisme
!
Sebaliknja. ta'- akan Tuhan memperbaikihidup manusia, kalau manusia
itu tidak
sanggup bèrdjuanguntuk. memper.baìki _nasibnja -sendiri.
Bukankä'ini
adiaran,jang be.rkali,- k¿li^ dipela{¡'arkan -oleh Presiden kita 'Bung
l(arno, jang banar! _mendjadi bekal, jang utama didulam kitã
melaksanakan perdjuangan kita
?
Mengertilahkita,
untukapa si-pentjipta Pantia-sila meletakkan -"Ketuhanan" sebagai
sila iang pertama. Dengan pertjaja akan adania kekuasaan
juog
maha - agung, maha - kuasa, maha - adil, maha - kasihdan maha - murah- maka seolah - olah
kita manusia
dengausendiri kemasukan sifat2 ke-Tuhanan itu.
Dari
muousi*¡änglemah,
kita
mendjadi manusia iang kuat. Ketakutan åtaùkebimbangan hati
lalu
lenjaplah.-Dã¡ kalau kita dari,ma-nusia takut" mendiadi "r+änusia berani", maka itu
disetab-kan karena kita märasai benarnia perdjúu"guï [itu. -Þ""u"i
karena benar
!
Keinsjafanini
pun memþerkúat dliwa kita.Disamping perasaan benar, Pantia-sila memberi bekal
iaug sangat bqlhg¡Sa pula. Rasa. ,,Kebangsaan" sebenarnja
adalah ,,rasa diri",-tetapi rasa
diri
iane tälah djperkuatsä-tjara lipat.ganda, karenã telah diperiatükan dalam hubungan
Femasjara\atln bersama. Sebagai,rasa-diri-sebangsu"
*ãk"
kesedaran kebangsaan
itu
berãrti tulang - prrn*grrñsnia rasakemerdekaan
diri.
Rasa - kebangsaan tidaÈ sääia "memberikeinsj,a.lan tentang hak2 atas kernerriekaatz .bangsa,' pun segala
kenadjiban nasional lalu
kita
rasai setiara mîrni.' sutii äankuat, teristimewa kewadjiban untuk mempertahankan
ke-merdekaañ nusa dan banfsa.
.,,Kedaul-atan
Rakja-t",.ia'ni'_,,Demokrasi" sebagai sila igke 4 mengadjarkan páda
[ita,
behwa didalarn ,nJneotukañnasib bersama, djanganlah hania satu - dua golonsan" lebihZ
djanganlah hanjS satu, dua orang s.odj? lang Ëertañggung
dja-lvab, namun seluruh anggeuta masjarakatlah, rakiãi sefuruh_
njalah ianq harus p-egang" kedaulatän. Kemauan
iukþ
selu-T"!¡iq,
itulah iang harus dilaksanakan dengan tlara "fangse-baik- baiknia, iaitu oleh orang- orang jang
"tjakäp
danï¡u-_15_.
djur
dan
. !a!g dqput kepertjajaan dari 'rakjat.Pelak-sanaan
itu
harus diwudjudkan dengandialan perwakilan
rakjat, iang dibentuk setiara demolcrãtis, jãitu rafa dan adil. Perwakilin iang rata dan
adil,
kata saia; pembatasanini
perlu agaknja, karena kerapkali kediadian,
ãdaperwa-kilan rakjat. -namun
tidak
mewakili semua golongan, atautidali
nampak sebagai perwakilan jang meratia, teiapisebe-pqrnja_(karena iang membentuk hanjã satu-dua gõlongan)
lalu
tidak
dapat memenuhi rasa ke-- adilanumuñ.
Itùlahsebabnja, untuk dapat_menentukan kemauanrakjat jang
se-benar_- benarnia, per_luJah adania tlara pemungütan- suara,
iang dapat memperoleh suara rakiat
itu
lang se-rata2-nfa.Sila
jang
ke-2 clanke-5, a'ni
,,Perikemanusiaan" dan-Keadilan Sosial". bolehlah dipandang sebagai ,dasar" dan
,,isi" Pantia - sila. Sebagai dasai maka Jerikemanusian" tidak
sadja memberi segala kemungkinan untuk .rnemperluas serta
memperdalam haluan - kenegaraan kita, namun
,,Perikemanu-siaan"
itu mendjamin
tetap adaniasilat
keluhuran budið,a-lam
azas - azas serta tudjuan kenegaraan dalam Republik kita. Ta' usah didjelaskan disini, bañwa ,Keadilan - Sosial"pun membuka begãla kemuugkinan serta memberi diaminan
pula lenta_ng _berbagai kepeñtingan
rakjat
seluruhnja, baikjang bertaìi dengan penghidupan dalam masjarakatn!â,
mau-pun jang berkenaan dengan hidup kebatinannja.
IY. Kernanusiaan
dan
Keúuhanan.Setelah mengetahui, apa jg. mendladi
,,inti"
atau ,,sari"dari
pada Paltja -sila sewutuhnia
(iaitu sifat, bentuk sertaisinia) dan sebelum membitjarakan tiara penglaksanaannja
jang pernah saia sebut ,,wirama" - nia, maka masih perlnlãh
kiranja kita menjelidiki lebih landjut akan
arti
atau tafsiraniS
oleh chalaiak diberikan pada tiap - tiap bagian dari padaPantja-sila ig berlima-djenis itu. Ini perlu, karena guna
penflak-sanaan
jg
baik,
masih perlu orang mengetalrui segalaim-bangan timbal -
balik
antara kelima - limania bagian-17-
t6-''
suasana,
ig
meliputi chalalak seumumnia. Perlu pula diingatiakan sikaõmerekä"
is
berkewadiiban atas penglaksanaan itu.Sikao
is'
subiectit."ts bertali densan sifat piibadinia fihakis
sa'ia'äaksuäkan -seÉagai,wiramat-nla laku-. Wirama inilahiË 'nänti masih akan ñemberi tiorak-warna
jg
pasti daniõrtentu, sesuai dengan watakmerekaig melakukan.-Diadi ig
saia maksudkan iaitu bahwa baik. - burtÙnia 'penglaksanaan
seÃuatu rantiangan usaha
itu
tidak sadia-beigantung padadan atau teibaiãs oleh sifahja, bentuknia dan isinja, namun
oasti akan dapat pengaruh pula dari keadaanz atau suasana
ïs
meli"skungi atäu ñelipuii terlaksananja rantlangan usahaiädi,
dal=amhana termasuk
silat pribadi dari pada merekaie melakukan penglaksanaan itu. Tegasnia ialah bahwa untuk
ä"apat mengertì búaimana nanti terrîudiirdnia Pantia- sila itu
beium tlukìrplah kita hanla memahami -benár2 arti, isi-nlaksud
dan tudiuan Pantia-silai-tadi, namun' masih perlulah kita
meneeouli suasuna
ig
meliputi seluruh masiarakat kita iangkini"sedangn!a berdjüang itul pula watak dari bangsa kita pada
umumnia.
Marilah kita mulai dengan menindjau lebih dulu, apakah
is
terkandung dalam arti - perkataan 2 bagianig
terpenting"ðari oada Pantia-sila
iaitu:
Kemanusiaan-dan ke-Tuhanan,jg
duå - duanja "benarn ãaling berhubungan sangat erat.Per-kätuuo ,kemänusiaan" mengãndung
a*l
keluhiran serta ke'halusan,"iaug tampak didalaä hiddp manusia, baik igbersilat
batin
mauiunlähir. Bila dibanding
dengan, hidup hewani,maka disitülah nampak luhur dan iialusnla hidup manusia.
Sebagai machluk, herran itu berdjiwa diuga, akan tet-api
¡e-eala Ëerak-Eerik áiir*u hervan
re*ätu--utõ
dikuasai olehke-Ëuata'n' koärat -
ui*-, ig
ada diluarnla. Sebaliknja,- diiwamanusia mempuniai
sifat
istime,wa, mempulrjai kekuatanzdidalamnia, juäg dapat mengalahkan qe¡t-a menguasai
keku-atan-kekúaian Ëodrät, baik iang ada dida-lam mãupun diluar
diiwania.
Tidak
sadia
manusiaiiu
dapat
menguasaikäkuatän -
kekuatan
- kodrat -alam, iang
meling\ungihidupnia, namun
ada
setutabi'at
ieng- -istimewadida-lam'diiwa
manusia,iaitu
tertariknja
djiw-a manusia itukepadå segala silat iang luhur dan iS. halus. Karena itulah
diiwa manusia, asal sudah melalui batas ketjerdasan
jg
ter-.tentu, lalu bersifat diiwa
ig
luhur dan halus dan diiwa inilahie
disebutåudi
Kárenabudi
inilah, manusia
lalu
dapatñewudiudkan hidup,
baik
lahir maupun batin, ig. bersifatluhur
dauhalus
pula, dan inilahlang
disebut,kebuda-jaan",
iangberarti-"buab-budi".
'
,Dalam hubungan
inj
baiklah diketahui, bahwa ada ali"¡n,!g. menggerombolkan hidup manusia dalan gerombolan h-iduq
liewan semata-mata. Artinia, manusia tidak dianggap sebagai
machluk,
jang
oleh
Tuhan ditakdirkan s-etjara chusus dgnistimewa. Menurut adiaran seorang lilosoof Darroin, manusia
itu
berasal dari beralihnia sekonjong-konjong seekor hewan,jg
bertingkat - hidup tinggi, mendj,adi ,manusia ig- pertama".Barang tentu adiaran Darwin
ini
ditentang hebat oleh adiaranagama, karena agama menetapkan bahwa manusia itu
m"achlu,k i
e
te roilihd-an oleh Tuhan diberi kodrat-iradat lainda-ri
oada ÉË*ori. SeoranE filosoof materialistlain,
Ernst Häckel,denean "evolusi- theorie"-nja menganggap, bahwa kemadjuan
hidùp - tumbuh manusia itu melalui lasen (tingkatan2 waktu)
is teidapat dalam hidupnja semua jg tumbuh
ietþra,cellen-i-vsteemt'. Diadi dalam -hal
ini
sama dengantumbuhnia hewan,pïn
samo dängan tumbuhnja segala tumbuh-tumbuhan pula.beEitulah ben"ih manusia -bertümbuh melalui semua lisen itulhania sadia karena terkandung hingga lama,laitu l0bulan,
didalam kandungan ibu-nia, makÀ machluk igkemudianlahir
itu
agak berbenäks"*purtt.,
berlain¡n silat"dari padamach-luk
Éewan biasa. Alirãnini
boleh kirania dianggap sebagaitheorie
ig
menengah. - nengahi.adia¡a.n agarya dan aliran iangilrenganggap manusia
itu
sebetulnia herùan semata - mata'beraialTaii se-ekor
"kera". Seperti -kita
mengetahgi¡ia,
rna-ka sediak lama hingga sekarang, parh penielidik dalam ilmu
biotoei masih terus-áentjahari iisã' d¡enis -manusia (terkenal
dengän nama ,missing
li;k",
atau bentuk peralihan !g masihharùs diketernukan) ¡g boleh dipandang sebagai bukti adania
tingkataù
hidup
manusia,iS
masih merup_ai dienis hewan(keia). Mengetahui adanja aliian
tg
"materialistis" atauona-turalistis" itù ada perlunia, meskipun hania utk diketahuisadia.
-18-
-t9-bahwa hidup manusia
itu
bersifat luhur dan halus. Keluhurandan kehalusan itulah iang menjebabkan timbulnja sifat
peri-keadaban.dan lcesusilaan, sedang keduaenja sifat iiulah jang
mendjadi pangkal pengertian perikemanusi aan.
Marilah
kini
kita
menindjau so'al ke-Tuhanan. Apakahitu ? Apakah1 maksud serta tudjuannia ? Tiita -
tjita
apakahig boleh dianggap sebagai bagian2 perintjian
dari
padaKe-Tuhanan, ig termaktub dalam Pantia - sila sebagai sila jang
pertama itu ? Saja mulai dengan mengingatkan, bahwa
sebe-tulnia sila tadi sèlengkapnia harus berbunii ; kepertiaiaan
ke-pada Tuhan jang Mah-a_Esa._ ,Esa" berarti,satir", seäangkan
perFataan,satu"
itu
dalam ilmu atau kesenian báhasa, ãt¡apF.alj terpakai dalam
arti
,sempurna". _Djadi "TuhanJj"ä
Maha - Esa" boleh diartikan sebagai .Tuhan ig -semata-matã
Satu" (tidak dua, tiga atau lebih)", namun boi'e"h pula
diarti-kan
sebagai"Tnhan Jang Mahã - Sempurtta".
bd"-
h"-bungan
ini
hendaknia dimengerti, bahwa perkataan ,satu',dan "sempurna" itu-memang" ada. h¡ibungännja. Sesuátu ¡g
sempurla itu selalg merupaEan kebulatanlg wutuh dansatï",
bukan kumpulnja bagianø'¡g. terpetlah belañ utuu
bà"i;ãr"i-berar.
,
Kep,er{jajaan ke.padaTuhan-
. dalam so'al ini puíl.u,",p tidak sebelumnia .kiia - me_ngetahui akan adanla aliranr, j'ang
suka menerimanj_a. Kãum
"vrijdenkers"' misalnia, ianÃ
kebanjakan menjebut äirin¡a de"gu"
nama,materialil'''(h-""-nia pertiaia pada alam - kôbendãan), atau densan sebutan
,nsturalis" (hanja pertiaja pada kodrat -
alam
ãtau naiuur)tidak suka menerima Ke - Tuhanan. Kalau dalam so'al ini
,
,kit? ambil poko\nja sadja. maka sebenarnja manusia itu,bark ra- seorang Þeragama maupun seorang materjalis atau
naturalis, pertjaialah
dia
terhadap adaniã kekuaran atautekuasaan. ig. sempurng, iS wutuh,-!g_ mahä -besar,
jg
menle-fra_bkan _adanja alam - dunia
ig
bersifat serba ,,rahäia" ini.Adanja bintange iS-tu. -dapat- terhitung. mataúari jg amat
adjaib, adanja tumbuhean -!g semuania äikuasai oleh
"Ëodrat-plup, lalu dapãt tumbqh sê-tjara tertíb, hingga manusia lang
berbudi dapat menemukan hukum2-nia- tum"Ëuh, adanja "mal
nusia ig lanqu! gaib sifat.hid_upnja danbahwahanla sebagian
s1{ia _ rabasia2 iang telah
dapat
diterangkan sétiara niataoleh ilmu - pengei"Ëuan
.
.
dan lain2 i"si selurühulåm-dunia ig serba rahasia
itu,
semuanjatadi
ta'
boleh tidakmend-orong manusia untuk pertjaja- akan adanja kekuatan
atau kekgasaan. iang sempuina,-ig berpangkala-n satu, iang
'_nenjebabkan segala Leadaan dan""kediadiaã didalam
ãtä-l
dunia ini, Disinilah timbql pengertian,Tuhan" dalam kalangan
orang2- jg beragama. Dalam pada
itu
kaum materiahs àannaturalis tidak suka menerima pengertian dan sebutan .Tu-I
l
-20-
21
-han" tadi, dengan hukum takdirnja. N[ereka sebaliknia me_lgadakan .lukuq_.sendiri,^iang- dinamakan "Hukum' sebab
crl".teoIadran" (Wet der CausaliteitL jg men$anggap, bahwa tidak ada kedjadian jg
tidak
ada sebaËoiu,ituo'-."Tahl"i*
tiap2-sebab tentu mengakibatkan kediadian. pengertian
Ti-han diganti dengan ,Nätuur".
__ - ,Båg1i-anakah
laku
Tikiral par? penganut adjaran aga_iií
?_"tlq
pokoknia sama, _ta' berbedaan !_ Agama menga_
$laqkan, bahwa term-asuk dalam kodrat - iradati¡a iuo,rr"iu,
::t-4
l"ltiahari
.Tqþan, Tenjemban--"i"-U"n-tünä,
¡"[iî
ËÌft
iiÏ:'Ë,Jl¡f
iliù:f
ä;Ë1Ëitn"il:1ta,i:^Y:li";[mt
g"pqgip sebagar suatu,dogma".atau ow-et" kenjataän-pasti, Ig ta. ,dapît drbantah. Para tjgt4ih _ pandaíjg
beragama, s€,d¡ak ctatrulu, senantiasa menielidiki dan rempeladiari segalá
rahasia2 alam lalu menetapkäq hu\uÀ-z
"G;:-h;Ë;'k;ãi;:
rlian, hukup keniata-an (kåsunjatu"),
h"["-'hìJoï_ï"*uoo_
slaan'
dll'
Dengan demikian lambat -laun
dapat'terbentuksysteem peladiaran, systeem ilmu-pengetahuan'-
ã""-iir.urut-systeem kenjataan,
jg
semuanja dìnaäak""Àsà;".
Sebe-luT
mìnusia menginsjaïi, mengetahui_dan men[arti hukum2!di,
bia¡apia m.f.usiä.ûøqrb"Èt kn¡"t-is--;i;h;þ
di:'ånggap Þanwa drs]tulah _Ietaknja kekuatan dan kekuasaan
:s" ;m
lll
__is11g: Disituþ h tim båinjã-
Ã"i*ir-",
Jg--i
" suos_ gap,
,bahrva ,selìlua benda2
di
alani. duniai"i-fËi¿tiïa
sertaoêpat.meû¡ebabkan keselamatan, kebahasiaan. dun
È"¡"iit-"rr¿-nJa
:
kesengsaraan, ketjelakaan dsb..
.ùukankab laku - fikiranini
dalaa
-pokq\nja sama dgn
!ak_u-fikiran para naturalis dan materialis?
Kallu
uã.
p""-bedaan, maka perbedaan
itu
terletak pada bedanianomen-clatuur (nama - lama dan istilah), bedania beberaóa
kesim-pglgq (sebagai akibat analys_e-nja masinþ2) dan
.'.
.
.(disi-nilahl letaknia pokok perbedaan) perbedaan adiaran keba-diikan,l kesusilaan, keadaban, ig
dlm
bahasa usìnr disebutEthik
dan Moral, Inipun adalahalibat
ig dengan õendirinjaterdiadi k¿þena bedañja tiara alalyse
fiäiiu
tjäraniameme-liah-petiah persoalan).ì Dal¡m hal ini_saja _séndirí
berkeia-kinan, bahwa masih selalu dapat diadakañ djembatan,
untlk
menjanlbung kedua2-nja aliran-
t"di.
Jaitu
apabila segalapertikaian jg dapat memetjah - belah bãngsa dan neeara
fita
itu,
kitj
pulihkan pada satu lapangan jg pokok, jaüu .. .
.dasar Kemanusiaan.
Tentang silat ,Esal' atau ,Satu", termasuk dalam
Pan-tja-sila
ada-orang jg mengira, bahwa mungkin disini nantiti+bql
pertikaian antara -golongan2 agamJ Islam, Kristen,þhudi
dan lain2 agama,jáng
ñanja þertjaia pada adaniáSatu Tuhan sdrlja menurut mõnotheismè, däoeun asama
Hiå-du, Buddha dan lain2 . iqng dianggap memp"uniai"beberapa
atau.banjak Tuhan (polythelsme). -ãnggapanìtu
iidak
benar,sebab agama2 jg dalãm systeem adiar-ãnnia nampak
seakan-akan pertiaia_akau adanja
lebih dãri
pada ,Sátu Tuhan",sebenarnia. lidak -begitu- Didalam systeêm2
jg
dianggaÞ,po-lytheisme"itu,-selalu ada anggapan"akan
adäja
SJti'fé["-asaan iang melingkungi seluruh-bagiane kekuasuuo
tadi.
Se-butan .Sanghiang Tunggal" misalnji membuktikan adanja
Ke-satuan; .,Sanghjang Wena4g" meñundjukkan adanja
"Keku-asaal ig tertinggi".-Baik
di
Djawa maupundi Bali,
dimanamasihlerus hidup kejakinan2.-jg berhubungan dengan
aga-ma2 Hindu dari ãarnan dahulu,"hal
itu
dapät kita ðaksikän.. .
piika
kita- menjelidiki, apaþqh kiranjäjg
mendjaãipo-kok isi atau adiarañ, ig ada ãidalam sila",,Ki-Tuhuoan"itu,
maka teringatlah kita pada satu perkataan, ie dipakai
seba-gai nama-sifat untuk semua kitäb2 pokok"tre-äeu*uan di
sgluruh dunia, seperti Al-Kor'an,
Indiil,
Taurét.Ëhaeawad-Gita,-dll.
sebagainia. Kitab2jtu
semuanie dapat rËb,rtuo"Kitab - Sutii".-
-.
Se\ingga bole-hlah kesutiian
iùt
dianggaps3b-agai ,pokok", sebafãi
,sari"
atau.inti"
dalamsilat"keÌ-Tuhanan.
Dimuka telah kami djelaskan adanja hubungan is erat
antara
"Kemanusiaan dan Ke-Tuhanan".
Bolehlah'"seka-rgqs saia teralgkan.disini, bahwa segala_
isi ig
terkandungdalam pengertian
"Kemanusiaan", itu- sebenarñja djadi
isil
B!'a, 'I'uhanan". sarinla
ùn
pokoknia _puladari
pada penfertiån,Ke-Kemanusiaan boleh dianggap éebagai dasarnja
keluhuran dan kehalusan hidup -uo,rãiá.'redancïan
-22-
-2t-sérta merupakan sendi ig perlu adarlia, agar segala benihZ
kemanusiaán semua dapat terus tumbuh dengan sehat dan
subur, serta kuat dan teratur, hingga dapat berkembang dan
berbuah sebaik-baiknja. Sekali lãgi: "Ke-Tuhanan" adalah
sebagai sinar dan
air
jang sulji
(bersih da-n diernih) sertasebagai sendi (pagar - rambatan) atau tulang punggung), ig
meniuburkan dän -menguatkan hidup tumbuh segãIa benih2
perikemanusiaan.
iang berdiiwa,,socialis",bahkad okomunis'1 -mengakui adania
rasà - kesatuan dalam jkatan ,kebangsaano'
itu. Dlm
upatia-ra peringatan resrni
di
Gedung - Presidenan, pada waktu itudi-ikrark-an oleh Presiden Sukarno, bahwa,[ari-kebangsaan
umum'', tanggal 20 Mei
itu,
uniuk
seterusniaakan
diperi-ngati setiara besar-besaran tiape 10 tabun sekali. Jangþerlu
di-constateer disini, jaitu bahwa
pada
waktuitu
talirasa-kebangsaan dirasai oleh seluruh masjarakat kita,
sebagai'tali-persatuan urnunt untuk semua go,bngan. dengan ta' ada ketju-'
alinja.
Rahasia apakah ig terkandung dalam perkataan dan
pe-ngertian
"Kebangsaan"
tadi?
Apakah sebenarnja rasaKe-bangsaan
itu?
Bagai4qqnakah, silatnia, bentuknia,_da!' apakahiunå mendjadi isinja ? Marilah semua
itu kita
selidiki.Sebenarnja perkataan
"bangsa" itu pada mulania berarti ,djenis". Masih sering kita dengar pertaniaan:
itu
bangsanja apa ? Jaitu kalau orang melihal sesuatu barang, sesuatuke-adaan, sesuatu machluk
ig
belumia
kenali. Djawab ataspertanjaan
itu
biasaniaialah
antaralain:
o, itu
bangsaniabahan makanan; o, itu bangsanja pasar - derma ; o, itu
bang-sanja kera
;
d.l.l. sebagainja. Teranglah disitu perkataan,banþ-sa" ierpakai dengan pengertian odlenis". Didalam diawaban
tadi terbukti, bahwa senantiasa ada kesamaan
sifat'
jangpokok, jg asli,
ig
murni,jg
semuanja dalam perbandingan'kita
itu
tampak sebagai pertalian kesatuanig
wutuh. Talikesatuan sifat tadi dirasai dengan sendirin serta segera,
se-belum kita menielidiki. Sesude'h dilakukan penielidiËan,
bi-asanja terdapat djuga si[at2, bentuk2 serta
isi
dan laku2 igsama pada barang2, keadaanz atau machluke,
ig
mendjadiobiect atau bahan perbandingan kita itu. Kesamaan
inilah-jaitu sama pada pokok'9nia-jg meneutukan pengertian
"die-nis".
Begitulah pula dalam perkataan ,bangsa" pasti adadasar2 kesatuan, iang nampak dengan Segera, Èerta kêmudian
'
akan- dapat dibuktikan adania dan ternjata mendjadi sifatpokoknja "kebangsaan".
Kebangsaan itu didalam hidup manusia dalam
masiara-kat dan negerinia. rnemang menundiukkan adania okesamaan"
'
Y.
Kebongsaondidalam
Panúln,Slla.
Tlita'
"Kebangsaan" ada salah satu bagian
dari
padaPant!å - sila, !g pal"ing dikenali oleh chalajak- umum,
m-eski-pun boleh diadi haniã dikenali sebagai nama atau
pengerti-än umum. Ñ{emang-sebenarnis sudah lama perkataan itu dipakai sehari -
hari
oleh bangsakita,
lebih'
oleh mereka,ie'ikut serta dalam pergerakan" rakiat,
baik
dilapangaopo-Ètik
dan ekonomi, maupun dalam lingkungan kebudajaanatau lain2nia. füdiak timbulnia pergerakan rakjat setiara
mo-dern, ia'ni dengan mendirikan perñimpunan2 serta
mengada-kan råpatz
untúk
membitiarakãn kepentingan2 umum, tiitStKebangsaan
itu
meliputi sêgala usaha pergerakau rakiat tadi.Berdirinia perhimpunan ,,Budi - Utomo", atas kggiatan para
peladiar lietabiban
di
S. T. O. V.I.A.
dibawah- pimpinanmarhúm Dr. Sutomo, pada
hari
20Mei 1908
di
Djakarta,diniatakan sebagai saat kebangunan nasional. Bahkan
seka-tuog
hari
itu
óleh seluruh pärgerakan rakiat didjundi-ungsebãgai "Hari Kebangsaan Unium".
Ini
-terbukti - pada tahun1948; ketika semua perhimpunan
ig
meliputi seluruhperge-ràkan rakiat (politili, agama, sosiá_l-, ekonomi, pendidikan,
pemuda. Ëewanitaan, kõpanduan dll.) serentak mengadakan
*perinsatan" bersama, baik di- lbu - Kota Republik
Jogjakar-ia. maünun di-lain2 tempat diseluruh Indonesia. Pada saat itu
t"g"oup golongan, jg teisebut tadi, Teniatakan rasa
kesatu-arinjà diäalad' iiit"an kebangsaan, ialqh- Kebangsaan
ln-done-sia." Golongan' Islam, Kristeã, Kaiholik dan iang memelibara
-2,4-
-25*
dan adanja "tali-kesataan" djenisdlm arti jang luas dan umum.
Dan dienis iang sedemikian
itu
ta' bukan dan ta' lain ialahsllat peradaban dan kebudajaan Memang sebenarnja oke.
bangsaan"
itu
pada tingkat iang pertamà adalah pengertianlcultureel, pengertian adab dan kebudaiaan. Baru sésud'ah itu
,.kebangsaan" napp.ak sebagai pengertiãn -politik. Seorang jang
disebut
"nasional!*" adalah pertaia- kalinjaorang¡ang tiintã
bangsa, iang mendiundjung tinggi bahasanjasendiri,
keõenian-nja sendiri, adat-istiadatnia €bendiri
dsb
dan barulah keduakalinja iaada seorang, iangJa' sukadidjadjah bangsa laindan
sanggup memperiahankan Hemerdekaan bangsa dan
negara-nja sendiri. Dalam pada itu betul dan benar, menurui
ke-igkinan saja sendiri, ialah harus adania berbarengan
kedua-duanjasifattadi. Bersendi pada djiwa perasaan memang
,ke-bangsaan"
itu
soal kebudaiaan, -namundjiwa pikirañ
kitamenuntut termasuknja arti -
politik dalam
perkataan,ke-bangsaan" tadi.
Sebenarnia Kebangsaan
itu
ada salah satu ,lingkaran"atau
,cir\el", ja'ni
,alam", jang melingkungihiduptiap2ma-nusia. Sebagai
"machluk jang terpilih" maka tiape mÀnusia
mempunjai "hidup - diri", djuga mémpuniai,,hidup-keluargd',
pula ,hidup - masiarakat". Tiap -
tiaþ
bentuk hidup
[adimerupakan
satu
lingkaran iang wutuh satu, dalam manatiap2 manusia mendjadi titik - puÀatnja. Tiapt lingkaran tadi
mewudjudkan satu alam jang wutuh pula, sèdutrg*kutr semua
lingkaran tadi bersama - sama merupakan suatu susunan iang
oconcentrisl', jaitu bertitik - pusat sátu; titik - pusat
ini
iälañþi4op - diri tia-p¿_manusia tadi. Begilulah manusia mempunlai
hiduþ -
d!ri,
hj4op-
keluarga, hidup --kebangsaan,niaop-kemanusiaan, dalam mana
ia
merasà bersalu- dengan lainemanusia, jang bersamaan - hidup, bersamaan-alam atlau
bersa-maan - lingkaran dengan dia seàdiri.
Biasanja manusia itu hania daÞat merasai satu alam
sa-dia pada sesuatu saat. Misainja ãeseorang, lang sedangnja
bérdioang untuk kepentingao Ëungsuoja, b'iasänji lupa atau
tidak ingat, kurang aiau -trCak memperhatikan
akan-hidup-keluargania. Baru kalau didalam alam - keluarganja ada apa,
apa, iang sangat menarik djiwanja (misalnia anaknja
meniùg-gal),.perhatiannia
beralih
k_ep-ada lingkaran-keluargania,untuk
sementarawaktu. Pãda
saat -ia
merasai älam-keluarga''iaitl,
.biasaniaia
l_upa - atau_ kurangmemper-hatikan alam - kebangsaannja. Dia lupa. djuga biãsania aian
alam-dirinia dan alãm - ke'manusiaannia.' ñIemung ñanusia
itu
sangat terÞalts kesedarannia dalgm lingkurrgankedliwa-an, iang ia insjafi. pada satu saat. Gampañg .misalnja
sese-gralg_menegakkan pendiriannia sebagal manusia jãng
,lu-þur" dan
,sutji',
tetapi
selama didalamãlam-keluargania, alam - diiinia dan alam-kebangsaannia tidak ada
apa', iang melggarlggu pjkiran dan perasaãnnja. Dalam pada
itu
diangan dilrrpakan adanja dasa_rt chusus -didalam d:iiwamanusia masing2" Ada orangz misalnja, iang memang
mem-punjai dasar kedjiwaan,
{áng
disebut-,individualiõ" atau,egois" dan kare_nanja sangat_ kuat,rasa-aku"-nja,lalu tidak
gampang berpendirian
"soéial" atâu ,nasional"i lebihe ber-sikap,pe^riFemanusiaan" sukarlah baginja.- Demikian pula
ada orang2t jang memang mempunjai dasai
"kemasjarakaian"
atau
"kebangsaan"atau
,kemanusiaan"jang
amat kuat.Sifat2 kedjiwaannia atau owatak"nia, "karaktei"nia
ianschu-sus itulah iang nampak -sehari -
haii.
Haqjadjika
áda" apaejang s_angat menarik perbatiannja, barulah
ia
tertarikkeäa-Iam alam iang lain.
Dalam so'al alamt-kedjiwaan manusia
ini,
(mulaialam-iiri'sampai ala-m-kemanusiaan) ada
satu
alam,- satu ling-karan, jang biasania sangat mempengaruhi pikiran serfaperasaan manusia, (lebih
dari
pada lainr-nia)jaiiu
alam-lcebangsaan, _iang kini sedang kita bitiarakan
itu.
RasaKe-bangsaan tidak sadja dirasai lebih kuat oleh seluruhnja
cha-laiak dari pada lain2nia, namun rasa. kebangsaan
itú
meli-puti chalajak jang lebih besar dan umum dan lebih luas daripada lingkungan lainenja. Agar ta' menimbulkansalahfaham,
hendaknia dimengerti, bahwã ada rasa2 kedjiwaan atau
ke-batinan lain; iang sangat kuat dan kerap kali menguasaisepenuh
diiwg kita, kad_ange bahkan setjara- berkober-kobar.- Jaiiu
misalnja rasa- keaganxaan dan rasa -kepolitikan, pendek-
ka-ta segala ,r?sa- - kebatinan'l, j.og tela6 meningkat mendjadi
,pendirian - hidup" jang pokok. Namun henda[nialah diinþati
-.;26
-bahwa jang kami maksudkan jaitu luas lebarnia lingkungap
jang diliputi oleh rasa okesatuan bangsa". Seluruh
masiara-kat, jang merupakqn satu negarg dan satu bangsa, dengan
sendirinia termasuk dalaq satu lingkuqgan, ialaþ lingkunlan
Kebangsaan
tadi.
Rasa Kebangsaan dapat lneliputi segãlagolongan itu, karena Kebangsaan mempuniai dasar jg. sangat
luas,
luhur dan dalam. Dasar
Kebangsaan bukan lain dari pada "Kemanusiaan".hal
manananti
akan kemite-rangkan lebih djelas.
Factor lain, ig, menjebabkrn rasa - kebangsaan
itu
ber-pengaruh besar_ kepada d¡iwa manusia, ialah karena
rasa-kebangsaan
itu
merupakan lipat - gandanja rasa -diri
dariorangt jang bersamaan nasib, djadi menurut adjaran
masa-psychologi, bersifat sangat
kuat dan
sangat keras,'hinggadapat meleniapkân rasa -
diri
perseorangan. Demikian pularasa - kemanusiaan,
ig
termasuk dalam lingkungan - alam' ig lebihluas dari pada lingkaran-kebangsaan, ta'diiasai sekerasrasa-kebangsaân, dan-oleh karenania
tidak
mudah dapatmelemahkañ rasa- kebangsaan. Urtuk -mendjaga, diangan
sam-pai gerak-gerik rasa-kebangsaan tadi melampaui batas -
peri-kemanusiaan atau menialahi kodrat - iradatnja hidup - pribadi
manusia, maka perlulah sebaliknja,
kita
selalu menginsjafibenar2, adania hubungan jang erat antara silat hidup -
kebang-saan,
tidak
sadiâ dengan hidup - diri - príbadi, namun puladengan hidup -perikemanusiaan Siukurlah didalam Pantia-sila,
tjita? kebangsaan
itu
telah terbatas dengan sendiri, karenaadania sila-sila lainnia. Dalam pada
itu
sebaiknjalah kitamenarik garisz sebagai iang berikut:
1. djangan sampai hidup-kebangsaan
itu
melanggar ataubertentangan dengan siarat2 "perikemanusiaano';
in-sjafilah, bahwa
"kebangsaan"
itu
bentuk chususnia,kemanusiaan";
2. diangan sampai hidup-kebangsaan menindas
,hidup-pribadi" manusia_;'
baik
lahir maupun batin; ingatlahpada silae "kedaulatan
rakiat'
dan ,,keadilan sosial";3. hendaknjalah
kita
seuantiasa bersendi ,kesutiian"seperti terkandung dalam sila ,ke-Tuhanan".
Selain
itu
hendaknia di-ingali pula, bahwa ,,Kebangsaan'jang tersebut dalam Pantia -
sila
itu,
sewutuhnia beibunii:"Kebangsaaniang wutuh satu".
Ini
berartibahwa hanja"Ke-bangsaan Indonesia"-lah iang ada,
bukan
kebangsaane daridaeiahsnja. Kesatuan Bangsa
Indonesia,
.
haniaitulah, iang dapat mendjamin iegak -tetapnia Kemerdekaan
kita untuk selamaz - nia.
Sesudah kita memberi batass tadi, sesuai dengan adjaran
Pantja-sila seumumnia, maka insia - Allah, Ìasa - kebangsaan
seperti iang_dímaksudkan dalam Pantja-sila itu, akan ilapat'
memperteguh hidup' kegegaraan- kita serta
memperkembang-kan hidup - kebangsaan
kita.
Tidak sadja rakiat lalu setiariinsial dan sadar akan sanggup mempertahankan kedudukan
nusa dan bangsania, sebagai negara dan rakjat iang merdeka
dan berdaulat, tidak sadja rakiat akan ichlas dan-ridla
ber-korban guna kepentingan negara dan bangsa, namun ¡akiat akan beisedia djuga untuk membangun hidup serta
penghi-dupannia bersama, keqrqh keselamalan dan kebahagiaàn
rãk-jaf
setjara merata, adil d,an sutji,_þa¡e,na berdasarEan,..peri-kemanusiaan' dan bertiang-pangkal,,ke-Tuhanan".
Peringatan-peringatan dan pembatasane dlm. so'al hidup
kebangsaan tadi, sangat perlu, olehkarena tidak lkurang
tjon-toh2 iang buruk dan diahat dalam hidup kebangsaan pada
umumnia. Tjorak-warna djiwa manusia, watak manusia, -sifat
hidup manusia, kadang2 semata-mata merupakan peluapan
hawå-nafsu hewani, pe"rkobaran,instineten" äan
"bågeert'en"
melupakan arti dan peladjaran peri - kemanusiaan. Kalau
si-Íat-hewaii itu meluap-luap dan berkobar-kobar, lebiht karena
diperkuat setiara massa-psychologis didalam gabungan besar,
gabuog"o,,Libangsaan', maka'þastilah akai' hani¡ur lebuí fdab dan keb,r4aiaan dalam hidirp sesuatu bangsa.
Disitu-lah akan hilangleniap deradiat peri-kemanusiaan dalam
bang-sa itu, dan_dengan-demikian akan sirna dengan sendiri
hal.--nia qtqs s_ebutan "bangsa' dan onegara'. Hãnia rakiat iang
beradab dan berkebudaiaan, berhilk bernama -.bangsa"-dañ
hanja .negeri jang ter,atur setjara
tertib
dan damai,- berhakatas sebutan,üegara'-.
Þ