• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V TEMA DAN KONSEP PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V TEMA DAN KONSEP PERANCANGAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

TEMA DAN KONSEP

PERANCANGAN

A. KONTEKSTUAL IDE PERANCANGAN

Pada studi ini pentol korek api hanyalah salah satu objek grafis yang dapat dijadikan sebuah metafora visual dari hal-hal yang kecil dan sederhana, sementara ide besarnya ialah mengajak dan merangsang khlayak untuk mengeksplorasi kreativitas masing-masing untuk coba menghasilkan sesuatu yang luar biasa dengan bersumber dari sesuatu yang kecil, sesuatu yang sederhana, bahkan sesuatu yang mungkin diangggap sepele oleh kebanyakan orang. Hal inilah yang menjadi energi optimis bagi penulis untuk memulai gagasan ini sebagai sebuah judul proyek tugas akhir mengingat bahwa ekplorasi objek grafis tentang pentol korek api ini mungkin belum banyak digali sebagai sebuah inspirasi visual dalam penciptaan karya tentang kreativitas (artwork of creativity). Tantangan terbesarnya tentu saja untuk mengeksplorasi karakter dari pentol korek api itu sendiri agar benar-benar mampu merepresentasikan makna kreativitas dengan analogi yang lugas secara visual. Diharapkan melalui penggalian karakter visual dari pentol korek ini akan dihasilkan karya-karya bernilai kreativitas tinggi yang sekiranya mampu menggugah khalayak untuk mulai memperhatikan hal-hal kecil yang bertebaran di lingkungan sekitar dan mengolahnya menjadi sesuatu yang lebih bernilai.

Proses eksplorasi karakter pentol korek api ini tidak hanya terbatas pada kajian-kajian makna visual secara implisit tetapi juga coba bergeser kepada makna-makna visual yang lebih variatif lagi. Selain itu, eksplorasi ini juga ditujukan untuk menggapai paparan aspek sosial dan psikologis, bahkan makna filosofis yang mungkin terkandung dalam sebuah sebuah objek grafis berupa pentol korek api, sehingga dibutuhkan suatu proses penggalian yang cukup komprehensif untuk menelisik kedalaman makna tersebut sebagai penjiwaan dari suatu rangkaian proses desain komunikasi visual yang utuh.

(2)

Dengan demikian berarti perlu dilakukan suatu upaya pendistorsian makna terhadap objek pentol korek api ini agar tidak lagi dipandang sebagai sebatang kayu kecil dengan gumpalan fosfor atau sulfur di salah satu ujungnya, melainkan bergeser kepada makna-makna visual yang lebih filosofis.

B. PENERAPAN IDE DALAM KARYA DESAIN GRAFIS

Beberapa hal yang penulis bayangkan kemudian untuk mewujudkan ide/gagasan tentang eksplorasi pentol korek api dalam perancangan karya-karya tentang kreativitas (artwork of creativity) ini diantaranya dengan:

• melakukan eksperimen-eksperimen kecil dengan menyusun beberapa batang pentol korek api,

• menerapkan bentukan visual secara implisit dari pentol korek api sebagai elemen desain,

• menerapkan bentukan visual pentol korek api sebagai outline dari pencitraan bentukan visual objek grafis tertentu, serta

• melakukan sebuah pendekatan imajinatif seputar pentol korek api dalam membentuk pencitraan objek visual tertentu,

• mengimplementasikan karakter pentol korek api secara tersirat ke dalam suatu sistem desain komunikasi visual yang kompleks.

C. TEMA PERANCANGAN

Dengan mengangkat tema sosial, yakni dengan menekankan pada pengembangan karya grafis berlandas pada pandangan masyarakat tentang kreativitas, studi perancangan grafis ini mencoba memfokuskan pokok bahasan pada suatu proses kampanye visual terhadap pentingnya nilai kreativitas yang diasosiasikan dengan eksplorasi pentol korek sebagai inspirasi sekaligus sebagai objek grafis utamanya. Adapun media yang dipilih meliputi objek yang bisa dimanfaatkan sebagai media visual yang dinilai cukup efektif dan komunikatif, hal ini dianggap penting karena berkaitan erat dengan keberhasilan proses penyampaian pesan itu sendiri. Lebih spesifik

(3)

lagi, studi perancangan grafis ini akan banyak menuturkan tentang pentol korek api sebagai objek utama eksplorasi gafisnya.

Pada perkembangannya pentol korek api juga mengalami dinamika sosial berupa isu-isu tentang pencemaran lingkungan dan bahayanya terhadap kesehatan manusia mengingat digunakannya bahan fosfor dan sulfur sebagai pelapis pentol koreknya, hal ini tentunya tidak lepas dari perkembangan dunia teknologi yang dapat mendeteksi kandungan berbahaya dari penggunaan bahan fosfor dan sulfur tersebut. Selain itu juga berkaitan dengan penggunaan bahan kayu sebagai bahan utamanya, yang banyak mendapatkan kritikan dari para pemerhati lingkungan tentang sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dalam waktu yang singkat.

(4)

D. KONSEP PERANCANGAN

Meskipun pentol korek api telah dipilih dan ditetapkan sebagai sumber inspirasi perancangan striping grafis bukan berarti bahwa proses eksekusi teknis perancangan ini hanya seperti serangkaian proses pemindahan visualisasi pentol korek api dari gambaran riil ke konsep digital dengan komputer grafis. Karena menurut Arief Adityawan Sosrojudho dalam bukunya Tinjauan Desain Grafis (2010)8, ia menyebutkan bahwa desain sebuah desain yang bertanggung jawab itu walaupun sangat fungsional tetapi juga harus memenuhi selera keindahan dari penggunanya. Berangkat dari persepsi inilah yang kemudian mendorong penulis untuk bisa mempresentasikan pentol korek api tidak hanya dalam bentuk klasiknya saja tetapi juga disesuaikan dengan trend desain yang sedang berkembang dan diminati saat ini. Apalagi jika mengingat bahwa communication target yang ingin dituju adalah berbagai kalangan, tentunya referensi visual yang dipilih dalam perancangan ini harus mampu mengakomodasi dan mengaspirasi keinginan penggunanya.

1. KONSEP WARNA

Warna yang mungkin bisa dipilih dan digunakan pada desain eksplorasi pentol korek api ini nantinya akan banyak terinspirasi langsung dari objek pentol korek api itu sendiri sebagai objek grafis utamanya. Seperti yang kita ketahui bersama, batang dan pentol korek secara keseluruhan didominasi oleh warna coklat (batangnya berwarna coklat muda dan pentolnya berwarna coklat tua) yang akan memudahkan penentuan konsep warna yang akan digunakan pada objek utama desain, yakni dengan menentukan warna-warna yang masih satu turunan. Sementara warna background yang dapat dipadukan dengan desain utama adalah warna-wana yang kontras dan mungkin sedikit berseberangan jika ditinjau dari suatu diagram cakram warna (color wheel). Namun pada pengaplikasiannya, warna-warna yang digunakan pada desain tidak harus selalu menerapkan warna-warna identik dari objek pentol korek api.

8

Arief Adityawan Sosrojudho, dosen fakultas seni rupa dan desain Universitas Tarumanagara, yang menulis salah satu buku berjudul Tinjauan Desain Grafis bersama Tim Litbang Concept.

(5)

Gambar 12. Konsep warna desain

Gambar di atas merupakan salah satu alternatif komposisi warna yang mungkin dapat diaplikasikan pada final design. Hal ini bertujuan agar keseluruhan desain dapat dengan lugas menegaskan konsep duotone yang simple dan menonjolkan pesan visual yang ingin disajikan. Karena jika ditinjau dari posisinya pada Color Wheel, warna kuning muda dan biru

(6)

muda berada pada posisi yang hampir berseberangan sehingga efek kontras yang dihasilkan pun akan lebih optimal antara foreground dan

background desain.

Gambar 13. Referensi warna berdasarkan Color Wheel

2. KONSEP BENTUK

Berangkat dari tema perancangan yang telah dijabarkan pada bahasan terdahulu, studi ini tentunya akan terfokus pada eksplorasi desain eksperimental dari pentol korek api yang secara garis besarnya akan membangun sebuah imaji visual dalam penciptaan karya-karya tentang kreativitas (artwork of creativity), maka bentukan-bentukan eksperimen yang akan dihasilkan dari pentol korek api pun mungkin tidak akan terlepas dari penggambaran-penggambaran imajinatif yang berbau inovatif dan penuh ide. Dengan demikian pencitraan-pencitraan visual yang akan dibuat harus dapat mengasosiakan sesuatu tentang gagasan yang cemerlang

(7)

seperti misalnya bentukan otak, lampu pijar ataupun bentukan lain yang sekiranya dapat menunjang ketegasan konsep perancangan artwork of

creativity. Untuk itu sebelum masuk kepada proses desain eksperimental

ada baiknya dilakukan terlebih dahulu serangkaian proses pemetaan pikiran (mindmapping atau brainmapping) guna menemukan beberapa kata kunci yang berkaitan dengan objek grafis pentol korek api.

Gambar di bawah ini menampilkan penggambaran proses pemetaan pikiran (brainmapping) sehingga ditemukan beberapa kata kunci (pada gambar 14 ditunjukkan dengan kata-kata yang diberi background warna hitam)yang nantinya mungkin akan sangat berguna dalam menentukan konsep bentuk perancangan.

Gambar 14. Skema Brainmapping untuk menentukan konsep bentuk perancangan

Selanjutnya beberapa kata kunci yang telah terpilih akan coba diaplikasikan pada beberapa desain eksperimental yang mengeksplorasi pentol korek api sebagai referensi visual dalam membuat karya-karya

(8)

visual yang berkaitan dengan kreativitas (artwork of creativity). Berawal dari proses pemetaan pikiran (brainmapping) inilah akan terbentuk sebuah kronologi yang menceritakan suatu perjalanan desain yang sekiranya dapat dipahami oleh siapapun pemirsanya, sehingga karya dapat dipertanggungjawabkan secara moril karena mampu menyampaikan serangkaian pesan yang mengandunganalogi-analogi visual.

Desain-desain eksperimental dari pentol korek api :

• Desain eksperimen 1 (karya utama) - lampu bohlam

(9)

Analogi bentuk:

Desain eksperimental yang menggambarkan bentukan sebuah lampu pijar ini dianalogikan sebagai perlambang (ikon) dari kreativitas, namun pada proses aplikasi desain digitalnya nanti bisa saja bentukan lampu bohlam ini dibuat agak menyimpang, yakni dengan membuat bentukan lampu teplok sebagai salah satu metode berpikir yang out of the box meninjau bahwa lampu bohlam sudah terlalu banyak dipakai dan sangat identik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan ide kreatif.

• Desain eksperimental 2 - batang korek api

Gambar 16. Desain eksperimental batang korek api

Analogi bentuk:

Batang korek api ini yang ditampilkan secara tunggal ini nantinya akan diarahkan sebagai sebuah penganalogian dari nilai-nilai kemandirian yang mungkin bisa dibangun oleh masing-masing individu dalam suatu tatanan kelompok tertentu. Dalam desain ini pentol korek api nantinya

(10)

akan menginspirasi penggayaan iconic graphic dengan maksud untuk menonjolkan karakteristik pentol korek api.

• Desain eksperimental 3 - batang dan kemasan korek api

(11)

Analogi bentuk:

Penggambaran beberapa batang pentol korek api yang sebagian berada di luar kemasannya sedangkan sebagian besar lainnya masih tersimpan dan tersembunyi di dalam kemasannya ini merupakan sebuah ilustrasi yang sekiranya dapat menyiratkan pesan visual tentang pentingnya penggalian potensi kreatif yang pada hakikatnya mungkin masih banyak tersimpan dan tersembunyi pada masing-masing diri kita. Penggambilan gambar sengaja disajikan dalam perspektif yang agak menyerong dengan tujuan agar nantinya desain akhir dapat dikawinkan dengan penggayaan isometric art, sebuah penggayaan grafis yang menekankan perspektif dengan sudut kemiringan 30 derajat.

• Desain eksperimental 4 - karakter huruf (abjad)

(12)

Analogi bentuk:

Desain eksperimental pentol korek api yang membentuk rangkaian huruf dalam abjad ini mengasosiasikan sebuah makna manfaat atau khaedah yang dapat dihasilkan dari sebuah jalinan kebersamaan yang membentuk harmonisasi tersendiri dalam suatu kelompok yang besar.

• Desain eksperimental 5 - otak manusia

Gambar 19. Desain eksperimental otak manusia

Analogi bentuk:

Otak merupakan mesin berpikir bagi manusia dan beberapa makhluk lainnya, karena otak mampu mengolah dan menghasilkan ide-ide maupun gagasan-gagasan yang pada proses selanjutnya akan membawa kita pada proses kreativitas. Jadi pada intinya desain

(13)

eksperimental ini ingin merepresentasikan fungsi otak sebagai mesin kreatif bagi setiap manusia.

• Desain eksperimental 6 - pasukan tentara

Gambar 20. Desain eksperimental pasukan tentara

Analogi bentuk:

Desain eksperimental yang memanfaatkan perangkat lunak pengolah 3D ini menceritakan sebuah ajakan untuk segera mengobarkan semangat kreativitas dan menjadi bagian dari gerakan massal ini. Pada desain eksperimental ini digambarkan beberapa tentara dari pentol korek api yang menghadap ke arah tujuan yang sama, yakni kreativitas.

3. KONSEP HURUF

Selain sebagai referensi untuk menentukan konsep perancangan bentuk, desain elsperimental pentol korek juga dapat digunakan sebagai referensi dalam menentukan konsep perancangan tipografi yang akan digunakan dalam perancangan artwork of creativity, yang dalam proses eksplorasinya tentu saja akan senantiasa berorientasi pada karakteristik

(14)

visual dari objek grafis pentol korek api itu sendiri. Hal ini tentunya menuntut suatu tingkat kesulitan (handicap) tersendiri untuk tetap membuat eksperimen yang baik tingkat keterbacaannya (readibility) sekaligus tetap menjaga karakteristik pentol korek api agar tidak hilang.

Gambar 21. Konsep perancangan tipografi

4. KONSEP PESAN

Seperti telah diungkapkan pada bab-bab terdahulu, studi perancangan ini mencoba untuk menitikberatkan terminologi gagasannya pada penyampaian pesan visual yang bersifat langsung dan implisit melalui pencitraan-pencitraan visual yang sekiranya dapat

(15)

mengajak/mempengaruhi/mengingatkan audiencenya untuk memahami dan menyadari arti pentingnya kreativitas untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maupun pada lingkungan kerja. Sehingga selain melalui penggambaran-penggambaran visual yang merangsang untuk berkreativitas, proses perancangan ini juga perlu dilengkapi dengan

quote-quote tentang kreativitas guna memperkuat dan mempertegas

konsep pesan visual yang ingin ditawarkan.

Adapun beberapa alternatif quote tentang kreatvitas yang coba penulis buat untuk menegaskan pesan visual tersebut, antara lain:

• "berdirilah di perspektif yang tepat untuk melihat sesuatu, lalu pindahlah ke perspektif lain yang belum pernah diinjak orang agar anda terlihat kreatif",

• "kreativitas akan menuntun sebuah titik, menuju suatu titik yang luar biasa",

• "kreativitas itu seperti menarik garis yang anda sendiri belum tahu dimana ujungnya",

• "gambarlah awan ketika orang lain meminta anda untuk menggambarkan domba, pastikan anda bertanggung jawab dengan gambar tersebut".

5. KONSEP MEDIA APLIKASI

Untuk mendelegasikan gagasan tentang eksplorasi pentol korek ini sebagai studi perancangan mungkin dibutuhkan kepercaya-dirian yang tinggi guna mempertanggungjawabkan kadar orisinalitas ide dan pesan visual yang ingin disampaikan. Apalagi mengingat bahwa objek yang ingin dieksplorasi hanyalah pentol korek api yang oleh sebagian orang mungkin akan dianggap sepele, sehingga studi perancangan ini seyogyanya harus mampu memberikan nuansa segar sekaligus memberikan dampak yang besar dalam merepresentasikan arti pesan kreativitas yang ingin ditawarkan kepada khlayak. Oleh karena itu, media aplikasi yang nantinya akan dipilih dan digunakan untuk menyampaikan

(16)

pesan visual pun harus efektif, komunikatif dan memiliki mobilitas yang tinggi.

Adapun media aplikasi yang nantinya akan digunakan untuk mendukung pesan visual yang ingin disampaikan antara lain:

• Kaos

Media kaos sengaja dipilih sebagai salah satu media utama aplikasi karena dianggap paling ekspresif dan memiliki mobilitas yang tinggi sehingga mengoptimalkan proses penyampaian pesan visual terhadap audience. Adapun posisi pengaplikasiannya disesuaikan dengan proporsi desain secara keseluruhan.

• Poster

Selain kaos, sebenarnya penggayaan desain ini cukup aplikatif pada media pendukung lainnya, seperti: poster. Poster ini nantinya akan dibuat dalam ukuran yang tidak terlalu besar (tidak lebih dari ukuran A3) dan dilengkapi ornamen kayu sebagai bingkainya pada tepian desain tujuan agar audience mau mendekati poster dan menelaah semua detail yang ada poster seraya menjadikannya sebuah refeleksi diri yang direpresentasikan oleh bingkai kayu sebagai asosiasi dari cermin.

• Cover buku

Dengan membuat studi perancangan tentang eksplorasi pentol korek api ini tentunya penulis memiliki harapan untuk merealisasikan gagasan ini ke dalam format buku. Oleh karena itu, pemilihan cover buku sebagai salah media aplikasi desain mungkin perlu dilampirkan pada studi ini.

Gambar

Gambar 11. Ilustrasi komposisi tema perancangan
Gambar 12.  Konsep warna desain
Gambar 13. Referensi warna berdasarkan Color Wheel
Gambar di bawah ini menampilkan penggambaran proses pemetaan  pikiran (brainmapping) sehingga ditemukan beberapa kata kunci (pada  gambar 14 ditunjukkan dengan kata-kata yang diberi background  warna  hitam)yang nantinya mungkin akan sangat berguna dalam m
+5

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat permasalahan yang dihadapi peserta didik dan guru di kelas dalam menerapkan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran, maka dibutuhkan alternatif solusi

Pada Gambar 9, Laporan buku masuk atau pengadaan buku menampilkan buku-buku yang dibeli maupun diterima dari donatur per periode tertentu.

Pada masa Nabi, masjid bukan hanya sebagai sarana ibadah, tapi juga sebagai tempat menyiarkan ilmu pengetahuan pada anak-anak dan orang- orang dewasa, disamping sebagai

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian eksploratoris (menjelajah), penelitian deskriptif dan penelitian eksplanatoris. Suatu

Diharapkan dengan adanya proses rekrutmen, pelatihan dan penempatan yang baik dan efektif akan berdampak pada perkembangan perusahaan kedepannya untuk memperoleh

9 sifat seperti ini tidak hanya terdapat pada Bani Israil saja, akan tetapi, ini merupakan sifat semua golongan manusia yang belum matang pendidikan imannya,

Kantor Urusan Agama Kecamatan Cikole sebagai unit teknis pelaksanaan dari Bidang Urusan Agama Islam Kota Sukabumi dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang

Memiliki bandwidth yang besar: Semua intermediate node pada jalur yang aktif mengupdate routing table dan memaksimalkan penggunaan bandwidth, walaupun routing tabel