• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG -5-

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG -5-"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI

ENREKANG NOMOR :

TENTANG PENGESAHAN RENCANA

STRATEGIS DINAS KOPERASI, USAHA KECIL MENENGAH, TENAGA KERJA

DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN

ENREKANG TAHUN 2014-2018

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2014-2019, merupakan bentuk pelaksanaan Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang-Undang ini secara substansi mengamanatkan penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk periode 5 (lima) tahun dan juga sebagai instrumen untuk menyusun dan mengukur kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD.

Rencana Strategis (Renstra) SKPD merupakan dokumen perencanaan jangka menengah SKPD yang tidak terpisahkan dengan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD). Renstra SKPD disusun guna memberikan masukan bagi penyempurnaan penyusunan dokumen RPJMD. Rancangan akhir Renstra SKPD disusun dengan mengacu kepada RPJMD yang sudah ditetapkan dengan Perda.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, bahwa dalam rangka menyelenggarakan Pemerintah Daerah sesuai amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pemerintah Daerah yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan tersusunnya Rencana Strategis Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang, diharapkan dapat menjadi arah dan pedoman penyelenggaraan pembangunan di bidang Koperasi dan UKM, serta Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.

(2)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

Dokumen ini menterjemahkan perencanaan pembangunan setiap tahun dengan program dan kegiatan yang fokus dan terukur serta menunjang pencapaian sasaran pembangunan Kabupaten Enrekang.

1.2. LANDASAN HUKUM

Landasan idil penyusunan Rencana Strategis SKPD Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang Tahun 2014-2018 adalah Pancasila, sedangkan landasan konstitusionalnya adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kemudian untuk landasan operasionalnya meliputi peraturan - peraturan yang berkaitan dengan Pembangunan Daerah, antara lain :

1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Rebuplik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor

Ketenagakerjaan di Perusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3466);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor m116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502);

4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3466);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 39 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3682) yang telah diubah dengan Undang nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian;

6. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

7. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 133 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4445);

(3)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

8. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Lembaran Negara RI Nomor 93, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4866);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan

Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5404);

12. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku ketua Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 13 Tahun 2015;

13. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Rencana Strategis Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang tahun 2014 – 2018 selanjutnya disebut RENSTRA Dinas Koperasi, UKM dan Nakertrans Tahun 2014 – 2018, merupakan dokumen resmi perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk 5 (lima) tahun yang menggambarkan visi, misi, strategi atau kebijakan umum serta tahapan program kegiatan strategis yang akan dicapai dalam rangka penyelenggaraan pembangunan daerah Kabupaten Enrekang di bidang Koperasi, UKM, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, disusun sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Renstra Dinas Koperasi, UKM & Nakertrans tahun 2014 – 2018 ditetapkan dengan maksud :

(4)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

a. Sebagai dokumen perencanaan yang dijadikan pedoman atau acuan dalam menyusun Rencana Kinerja Tahunan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

b. Sebagai sarana dalam menentukan sasaran, arah kebijakan dan program serta kegiatan prioritas Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

c. Sebagai dasar penilaian kinerja Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang mencerminkan penyelenggaran pembangunan yang baik, transparan dan akuntabel.

Adapun tujuan penyusunan Renstra ini adalah :

a. Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama lima (5) tahun yang akan datang.

b. Untuk mencapai penggunaan sumberdaya secara efektif, efisien dan berkelanjutan.

c. Untuk terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar pelaku pembangunan di Kabupaten Enrekang.

1.4. SISTEMATIKA

Rencana Strategis Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang tahun 2014-2018 secara garis besar disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang penyusunan Renstra, landasan hukum penyusunan Renstra, maksud dan tujuan penyusunan Renstra dan sistematika penulisan dokumen Renstra.

Bab II Gambaran Pelayanan,Tugas dan Fungsi

Memuat tugas, fungsi dan struktur organisasi SKPD; sumber daya yang dimiliki oleh SKPD, kinerja pelayanan sampai saat ini, tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD.

Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Bab ini memuat identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD; telaahan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; telaahan Renstra Kementerian Koperasi dan UKM; telahan Renstra Kementerian Tenaga Kerja dan Masyarakat Transmigrasi; telahan Renstra Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan; telaahan Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan; Kajian Lingkungan Hidup Strategis; serta penentuan

(5)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

isu strategis di bidang Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Bab ini berisi visi dan misi SKPD, tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD, serta strategi dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran jangka menengah SKPD.

Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Memuat rencana program dan kegiatan SKPD selama 5 (lima) tahun kedepan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

Bab VI Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Bab ini memuat indikator kinerja Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang terkait langsung atau mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Enrekang. Bab VII Penutup

Berisi ringkasan singkat dari maksud dan tujuan penyusunan dokumen Renstra SKPD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh SKPD.

(6)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN

TRANSMIGRASI

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang adalah unsur utama Pemerintah Kabupaten Enrekang dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan di bidang Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Enrekang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dipimpin oleh Kepala Dinas yang mempunyai tugas memimpin Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang dalam hal melaksanakan urusan Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan penyelenggaraan pelayanan sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis operasional pembinaan, pelatihan dan pengembangan Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; b. Penyusunan pedoman pelaksanaan bimbingan teknis dibidang

Koperasi, UKM , Tenaga kerja dan Transmigrasi;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pengawasan dan pengendalian dibidang Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi:

d. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Sekretaris

Sekretaris dipimpin oleh seorang sekretaris, yang mempunyai tugas mengkoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi urusan umum dan kepegawaian, keuangan serta penyusunan program dalam lingkup Dinas Koperasi, UKM, Tenaga

(7)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

Kerja dan Transmigrasi. Dalam melaksanakan tugasnya sekretaris mempunyai fungsi :

a. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan;

b. Perumusan kebijakan teknis dibidang kesekretariatan;

c. Pengelolaan urusan umum dan kepegawaian meliputi surat menyurat, kearsipan, kepegawaian, pengadaan, perlengkapan, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat dan keprotokolan Dinas; d. Pengelolaan urusan administrasi keuangan Dinas;

e. Pengelolaan penyusunan program Dinas;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.1. Sub Bagian Perencanaan

Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan program, menganalisis dan menelaah bahan rumusan kebijakan pengendalian program, melakukan hubungan kerja dan menyusun laporan kegiatan program.

2.2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, yang mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang, urusan rumah tangga serta mengelola administrasi kepegawaian.

2.3. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, yang mempunyai tugas menghimpun bahan dan mengelola administrasi keuangan meliputi penyusunan anggaran, penggunaan, pembukuan pertanggungjawaban dan pelaporan. 3. Kepala Bidang Koperasi

Bidang Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas melaksanakan, merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan dibidang koperasi.

3.1. Seksi Kelembagaan Koperasi

Seksi Kelembagaan Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memahami, menghimpun, menganalisis dan menyusun program serta merumuskan bahan kebijakan kelembagaan koperasi.

(8)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

3.2. Seksi Pemberdayaan Usaha dan Pembiayaan Koperasi

Seksi Pemberdayaan Usaha dan Pembiayaan Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas memahami, menghimpun, menganalisis dan menyusun program serta merumuskan bahan kebijakan pemberdayaan usaha dan pembiayaan koperasi.

4. Kepala Bidang UKM

Bidang Usaha Kecil Menengah (UKM) dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas melaksanakan, merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan dibidang usaha mikro, kecil dan menengah.

4.1. Seksi Kelembagaan dan Usaha UKM

Seksi Kelembagaan dan Usaha UKM dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan, kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan kelembagaan usaha mikro, kecil dan menengah.

4.2. Seksi Kemitraan, Pembiayaan dan Promosi UKM

Seksi Kemitraan, Pembiayaan dan Promosi UMKM dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan, kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan kemitraan, pembiayaan dan promosi usaha mikro, kecil dan menengah.

5. Kepala Bidang Tenaga Kerja

Bidang Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas melaksanakan, merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan dibidang tenaga kerja.

5.1. Seksi Pembinaan, Pelatihan, Penempatan dan Produktifitas Tenaga Kerja.

Seksi Pembinaan, Pelatihan, Penempatan dan Produktifitas Tenaga Kerja dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan, kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan pembinaan pelatihan, penempatan dan produktivitas tenaga kerja. 5.2. Seksi Pembayaran Jamsos dan Kesejahteraan Tenaga Kerja dan

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industri.

Seksi Pembayaran Jamsos dan Kesejahteraan Tenaga Kerja dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industri dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan, kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, pengendalian

(9)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

dan pemberian bimbingan pembinaan jaminan sosial, kesejahteraan tenaga kerja dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial. 6. Kepala Bidang Transmigrasi

Bidang Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas melaksanakan, merumuskan kebijhakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan dibidang transmigrasi.

6.1. Seksi Perencanaan Kawasan Transmigrasi

Seksi Perencanaan Kawasan Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan, kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, pengendalian perencanaan kawasan transmigrasi.

6.2. Seksi Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Seksi Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan, kebijakan teknis, koordinasi, pembinaan, pengendalian pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi.

Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan unsur pelaksana bidang Koperasi dan UKM, serta bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang Koperasi dan UKM, serta bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi melaksanakan urusan Koperasi dan UKM, urusan Tenaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan. Tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang mengacu pada Perda Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2017 tentang Penyesuaian Nomenklatur Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 dan Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun 2017 tersebut diatas, maka struktur organisasi Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang terdiri dari :

(10)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN NAKERTRANS KAB. ENREKANG

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Perencanaan;

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 3. Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Koperasi, membawahi : 1. Seksi Kelembagaan Koperasi;

2. Seksi Pemberdayaan Usaha dan Pembiayaan Koperasi. d. Bidang Usaha Kecil Menengah, membawahi :

1. Seksi Kelembagaan dan Usaha UMKM;

2. Seksi Kemitraan, Pembiayaan dan Promosi UMKM. e. Bidang Tenaga Kerja, membawahi :

1. Seksi Pembinaan, Pelatihan, Penempatan dan Produktivitas Tenaga Kerja;

2. Seksi Pembangunan Jamsos dan Keselamatan Tenaga Kerja dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industri.

f. Bidang Transmigrasi, membawahi :

1. Seksi Perencanaan Kawasan Transmigrasi;

2. Seksi Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi. g. Kelompok Jabatan Fungsional

Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang dapat digambarkan sebagai berikut :

(11)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG GAMBAR 1 : BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN ENREKANG

KEPALA DINAS Ir. H. UMAR SAPPE, MBA

SEKERTARIS

Drs. RUSLAN S

SUB. BAGIAN PERENCANAAN SUB. BAGIAN KEUANGAN SUB. BAGIAN KEPEGAWAIAN

SUSANTI, SE, M.A.P ERMITA IMRAWATI, SE Drs. SUKIMAN

BIDANG KOPERASI BIDANG USAHA KECIL

MENENGAH BIDANG TENAGA KERJA BIDANG TRANSMIGRASI

KASUWIAN, SE ABDUL MANNAN, SE HANISA, SE HUSAIN, S.Pt, M. Si

SEKSI KELEMBAGAAN KOPERASI

SEKSI KELEMBAGAAN &

USAHA UMKM

SEKSI

PEMBINAAN,PELATIHAN,PENEMPATAN & PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA

SEKSI PERENCANAAN KAWASAN TRANSMIGRASI

SUARNI, SE SUKMAWATI MUSTAFA T, SE AGUS SALIM P Dra. FARIDAH PALENNE

SEKSI PEMBERDAYAAN USAHA & PEMBIAYAAN

KOPERASI

SEKSI KEMITRAAN, PEMBIAYAAN & PROMOSI

UMKM

SEKSI PEMB. JAMSOS & KES. NAKER & PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUB.

INDUSTRI

SEKSI PEMB. & PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI MUSTAMIN, S. Sos MARLIANI, SE A.HAERIANA, ST M. ERDI, S. Sos

(12)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG 2.2. SUMBERDAYA DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN

TRANSMIGRASI

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu institusi/organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi. Kondisi institusi akan sangat dipengaruhi dan tergantung pada kualitas serta kemampuan kompetitif sumber daya manusia yang dimilikinya.

Pegawai Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi berjumlah 39 orang, terdiri dari 24 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 15 orang Pegawai Tidak Tetap (PTT). Sedangkan jumlah pegawai berdasarkan pangkat dan golongan adalah sebagai berikut :

TABEL 1

DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN TENAGA HONORER BERDASARKAN GOLONGAN RUANG DAN JENIS KELAMIN

Golongan / Ruang Bidang Koperasi Bidang UKM Bidang Tenaga Kerja Bidang

Transmigrasi Sekretariat Jumlah

Total L P L P L P L P L P L P I/a 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I/b 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I/c 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 I/d 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 II/a 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 3 0 3 II/b 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 II/c 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 II/d 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 III/a 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 2 0 2 III/b 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 3 III/c 0 0 0 1 0 0 1 0 0 2 1 3 4 III/d 1 0 0 1 1 1 0 2 1 0 3 4 7 IV/a 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 3 1 4 IV/b 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 IV/c 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 IV/d 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 IV/e 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Honorer 1 1 1 1 2 1 0 2 4 1 7 7 15 JUMLAH 3 3 3 4 3 4 3 4 9 4 19 20 39 TOTAL 6 7 7 7 13 39

(13)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

Jika melihat data pada tabel 1 diatas, maka masih terdapat kekurangan jumlah pegawai untuk melengkapi struktur organisasi, khususnya staf pegawai pada tiap bidang. Staf pegawai pada bidang hanya ada 2 Orang dan ada juga bidang yang belum mempunyai staf. Hal ini tentu belum memadai untuk melaksanakan tugas-tugas yang ada pada bidang-bidang. Kemudian untuk jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut :

TABEL 2

DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN TENAGA HONORER BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

Pendidikan Sekretariat Koperasi Bidang Bidang UKM Tenaga Bidang Kerja Bidang Transmigrasi Jumlah Honorer 6 2 2 3 2 15 SD / MI - - - 0 SLTP / MTS - - - 0 SLTA / MAS 2 1 - 1 1 5 D1 - - - 0 D2 - - - 0 D3 - - - 0 S1 3 3 5 3 2 16 S2 2 - - - 1 3 S3 - - - 0 Jumlah 13 6 7 7 6 39

Sumber : Subag. Umum dan Kepegawaian (2017)

Pada tabel tersebut diatas menggambarkan bahwa tingkat pendidikan pegawai Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sudah cukup memadai dimana tingkat pendidikan untuk Sarjana (S1) lebih banyak daripada pegawai yang hanya lulusan SLTA/MAS. Untuk lebih jelasnya gambaran tingkat pendidikan pegawai Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat dilhat pada tabel dibawah ini :

(14)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG TABEL 3

PENDIDIKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN TENAGA HONORER PADA DINAS KOPERASI, UKM & NAKERTRANS KABUPATEN ENREKANG

No Jabatan Pendidikan Jumlah

1 Kepala Dinas S2 1 Orang

2 Sekretaris S1-Sospol 1 Orang

3 Kabid. Koperasi S1-Ekonomi 1 Orang

4 Kabid. Usaha Kecil Menengah S1-Ekonomi 1 Orang

5 Kabid. Tenaga Kerja S1-Ekonomi 1 Orang

6 Kabid. Transmigrasi S2-Agribisnis Pertanian 1 Orang 7 Kasi. Perencanaan Kawasan Transmigrasi S1-Administrasi Negara 1 Orang

8

Kasi. Pembinaan, Pelatihan,

Penempatan & Produktifitas Tenaga Kerja

SMA 1 Orang

9 Kasubag. Umum & Kepegawaian S1-Pendidikan 1 Orang 10 Kasi. Pemberdayaan Usaha Koperasi S1-Sospol 1 Orang

11

Kasi. Pembinaan Jaminan Sosial & Kesejahteraan Tenaga Kerja & Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

S1-T. Industri 1 Orang

12 Kasi. Kelembagaan dan Usaha UMKM S1-Ekonomi 1 Orang

13

Kasi. Pembangunan & Pengembangan kawasan

Transmigrasi S1-Sospol 1 Orang

14 Kasubag. Keuangan S1-Ekonomi 1 Orang

15 Kasi. Kemitraan, Pembiayaan & Promosi UMKM S1-Ekonomi 1 Orang 16 Kasubag. Perencanaan S2-Kebijakan Publik 1 Orang 17 Kasi. Kelembagaan Koperasi S1-Ekonomi 1 Orang

19 Staf S1 4 Orang DIII - SMA 4 Orang SMP - 20 Honorer S1 7 Orang DIII 2 Orang SMA 6 Orang SMP - Orang

Sumber : Subag. Umum dan Kepegawaian (2017)

Berdasarkan data pada tabel di atas, diketahui bahwa Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi memiliki jumlah pegawai yang terbatas dengan berbagai disiplin ilmu. Untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi pegawai, perlu dilakukan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia serta penambahan jumlah pegawai.

(15)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG 2.2.2. Sarana dan Prasarana

Perlengkapan kantor merupakan sarana penunjang kinerja pegawai yang cukup penting untuk dipenuhi karena terkait dengan aktivitas dan mobilitas kerja dinas. Saat ini, jumlah perlengkapan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi masih kurang, hal ini merupakan salah satu kendala yang harus mendapat perhatian serius. Berikut perlengkapan yang mendukung kinerja pegawai :

TABEL 4

DAFTAR SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN

NO NAMA BARANG MEREK/TYPE JUMLAH KET

1 2 3 4 5

1 Mobil Roda Empat Toyota/ Innova 1

2 Motor Kawasaki KLX 1

5 Motor Yamaha/Jupiter 1

6 Motor Honda/Blade 1

7 Motor Supra x/Honda 1

8 Motor Jupiter z/Yamaha 1

9 Motor Jupiter z/Yamaha 1

10 Motor Yamaha/Soul GT 1 11 Printer Brother 1 12 Printer Brother 1 13 Printer Canon 9 15 Komputer Lenovo 1 16 Komputer Lenovo 1 17 Komputer Lenovo 1 18 Laptop Asus 1 19 Laptop Toshiba 1

20 Kursi Tamu Chitose 10

21 AC Panasonic 1 PK 10

22 Lemari Arsip Kaca 1

23 Lemari Arsip Besi 7

24 Kursi Putar Pimpinan Informa 6

25 Meja Rapat Informa 1

26 Kursi Rapat Informa 7

27 Meja Kayu ½ Biro Informa 12

28 Meja Biro Informa 6

29 Meja Kaca Informa 41

30 Meja Komputer Informa 2

31 Kursi Putar Kerja Informa 49

(16)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG 2.3. KINERJA PELAYANAN DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA

DAN TRANSMIGRASI

2.3.1. Pelayanan Data dan Informasi Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dalam meningkatkan perekonomian daerah dan pendapatan masyarakat berbasis agribisnis dan agroindustri, maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut; pembinaan dan fasilitasi kelembagaan, organisasi, usaha manajemen, dan permodalan Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (K-UMKM) serta meningkatkan pembinaan dan pengawasan Koperasi dan UKM. Adapun kondisi kinerja pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang sebagaimana termuat pada tabel berikut :

1. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Tabel 1

Persentase Koperasi Aktif Tahun 2012 s.d 2016 Kabupaten Enrekang

NO URAIAN TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016

1 Jumlah koperasi aktif 47 47 89 88 88

2 Jumlah koperasi 182 182 189 189 205

3 Persentase koperasi aktif 26% 26% 47% 46% 42,9%

Sumber: Koperindag Kab. Enrekang

Tabel 2

Jumlah UKM non BPR/LKM Tahun 2012 - 2016 Kabupaten Enrekang

NO URAIAN TAHUN

2012 2013 2014 2015 2016

1 Jumlah seluruh UKM 4041 4200 4368 4529 4776

2 Jumlah BPR/LKM 10 120 30 70 110

3 Jumlah UKM non BPR/LKM 70 83 207 300 400

(17)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG Tabel 3

Perkembangan Jumlah Koperasi dan Anggotaanya Tahun 2012-2016 Kabupaten Enrekang

Uraian Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 Total Koperasi 182 182 189 189 205 Jml Koperasi wanita 8 8 3 3 3 Jenis Kelamin L P L P L P L P L P Jml Anggota 8492 1041 8492 1041 8668 4498 8668 4490 8668 4490 Jml Pengurus 411 65 411 65 455 163 455 163 455 163

Sumber: Koperindag Kab. Enrekang

Tabel 4

Perkembangan Jumlah UMKM di Kabupaten Enrekang Tahun 2012-2016 Uraian Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 Jml Kelompok UMKM - - 30 40 40 Jml Kelompok UMKM Wanita - - 8 15 12 Jumlah Anggota L P L P L P L P L P - - - - 310 290 380 420 350 450 Total Anggota - - 600 800 800

(18)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG 2.Tenaga Kerja

Tabel 5

Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur dan Daerah di Kabupaten Enrekang (Agustus 2016)

No Golongan Umur Daerah (Orang) Total Perkotaan Perdesaan 1 15-24 2469 11858 14327 2 25-34 4633 17599 22232 3 35-44 4063 17941 22004 4 45-54 2739 12964 15703 5 55+ 2949 13607 16556 Jumlah 16853 73969 90822

Sumber: Pusat Data & Informasi Ketenakerjaan Kemnaker

Tabel 6

Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Enrekang (Agustus 2016)

No Golongan Umur

Jenis Kelamin (Orang)

Total Laki-Laki Perempuan 1 15-24 10208 4119 14327 2 25-34 13473 8759 22232 3 35-44 12797 9207 22004 4 45-54 9180 6523 15703 5 55+ 9720 6836 16556 Jumlah 55378 35444 90822

(19)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG Tabel 7

Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur dan Pendidikan di Kabupaten Enrekang (Agustus 2016)

N0 GOLONGAN UMUR

JENIS KELAMIN (ORANG)

TOTAL

SD SMPT SMTA /AKADED1/II/II

MI UNIVERSITA S 1 15-24 4232 3573 231 231 499 14327 2 25-34 7258 4472 1189 1189 2968 22232 3 35-44 8763 5497 5068 138 2538 22004 4 45-54 6252 1691 4858 1079 1823 15703 5 55+ 11843 2112 1658 585 358 16556 JUMLAH 38439 17345 23630 3222 8186 90822

Sumber: Pusat Data & Informasi Ketenakerjaan Kemnaker

Tabel 8

Angkatan Kerja Menurut Pendidikan dan Daerah di Kabupaten Enrekang (Agustus 2016) No Pendidikan Daerah (Orang) Total Perkotaan Perdesaan 1 SD 3447 34992 38439 2 SMTP 3238 14107 17345 3 SMTA 6199 17431 23630 4 Diploma I/II/III/Akademi 1030 2192 3222 5 Universitas 2939 5247 8186 Jumlah 16853 73969 90822

(20)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG Tabel 9

Angkatan Kerja Menurut Golongan Umur dan Pendidikan di Kabupaten Enrekang (Agustus 2016)

No Pendidikan

Jenis Kelamin (Orang)

Total Laki-Laki Perempuan 1 SD 23307 15132 38439 2 SMTP 9549 7796 17345 3 SMTA 16994 6636 23630 4 Diploma I/II/III 1503 1719 3222 5 Universitas 4025 4161 8186 Jumlah 55378 35444 90822

Sumber: Pusat Data & Informasi Ketenakerjaan Kemnaker

3. Transmigrasi

Tabel 10

Total Penilaian kriteria Kawasan Potensi Transmigrasi di Kabupaten Enrekang

NO KECAMATAN TOTAL SKOR TOTAL

1 Maiwa 3,8 Tinggi

2 Bungin 2,4 Sedang

3 Enrekang 2,58 Sedang

4 Cendana 1,7 Rendah

5 Baraka 2,16 Sedang

6 Buntu Batu 1,66 Rendah

7 Anggeraja 1,9 Rendah 8 Malua 1,8 Rendah 9 Alla 1,9 Rendah 10 Curio 2,28 Sedang 11 Masalle 1,6 Rendah 12 Baroko 1,4 Rendah

(21)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

Dari Tabel tersebut diatas, dapat dilihat bahwa ruang wilayah Kecamatan yang berpotensi bagi penggunaan Kawasan Transmigrasi di Kabupaten Enrekang yaitu ada 5 wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Maiwa, Bungin, Enrekang, Baraka dan Curio.

Kemudian untuk capaian kinerja pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2017 – 2018 belum dapat diukur capaian kinerjanya karena perubahan nomenklatur sesuai dengan PP No.18 Tahun 2016 dan baru dimulai Tahun ini yakni Tahun 2017, pecahan dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan dengan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Namun untuk capaian kinerja pelayanan dari masing – masing bidang sebelum adanya PP No. 18 Tahun 2016 dan masih melekat pada Dinas masing-masing terhitung Tahun 2009 – 2013 dapat disajikan pada tabel 2.1 berikut :

(22)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa program dan kegiatan yang tidak mencapai target disebabkan karena perubahan nomenklatur SKPD, keterbatasan personil yang menguasai secara teknis tentang program dan kegiatan yang dilaksanakan, rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) baik aparat maupun pengelola Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (K-UMKM), serta terbatasnya anggaran yang ada di Dinas Koperasi, UKM, Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang.

Berikut ini disajikan anggaran dan realisasi pendanaan pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang Tahun 2017-2018 pada table 2.2 berikut ini :

(23)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

Kemampuan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang untuk membiayai kegiatan program dan kegiatan sangat dipengaruhi oleh kemampuan keuangan daerah sebagai daerah otonom. Berkaitan dengan hal ini, maka kapasitas fiskal Kabupaten Enrekang akan sangat menentukan keberhasilan.

Tabel 2.2 tersebut diatas juga menggambarkan bahwa belanja tidak langsung pada tahun pertama sejak perubahan nomenklatur SKPD sebagai Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebesar Rp. 2.755.983.568,- Hal ini disebabkan gaji PNS yang sedikit karena jumlah PNS di Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi masih sangat kurang.

Demikian juga pada belanja langsung, alokasi anggaran tahun 2017 sebesar Rp 1.485.772.000,-. Hal ini sangat berpengaruh terhadap program dan kegiatan dimana sebagai SKPD yang masih baru, Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi perlu meningkatkan kualitas pelayanan mengingat kebutuhan pembiayaan operasional yang juga meningkat. Dampak dari adanya hal tersebut adalah kualitas pelayanan di Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi tidak maksimal ditandai dengan terbatasnya stok bantuan dan rendahnya biaya operasional rutin lainnya seperti biaya pemeliharaan sarana dan prasarana Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN

2.4.1. Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang.

Tantangan Pengembangan Pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah :

1. Kebutuhan dan investasi semakin meningkat, sedangkan sumber daya terbatas. Demikian pula sarana dan prasarana penunjang dalam pembangunan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) sangat minim,

2. Globalisasi yang memberi peluang masuknya pengusaha asing dengan produk yang lebih murah dan berkualitas dibanding produk dalam negeri,

(24)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG 2.4.2. Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang.

Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah :

1. Otonomi daerah memberi peluang untuk mengembangkan ekonomi daerah sesuai kemampuan yang ada.

2. Pasar tersedia khususnya komoditi unggulan

3. Besarnya peluang masyarakat untuk bermitra dengan pengusaha

4. Besarnya potensi pasar usaha kecil, termasuk sebagai jalur pariwisata yang memberi peluang pasar bagi K-UMKM.

5. Meningkatnya fungsi Staf melalui pemenuhan peningkatan kualitas pelayanan, pengelolaan managemen dan SDM, pemenuhan sarana, prasarana, pelayanan ketenagakerjaan.

(25)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN

TUGAS DAN FUNGSI

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI PELAYANAN DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN ENREKANG.

3.1.1. Permasalahan Bidang Koperasi dan UKM

Identifikasi beberapa permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang terkait dengan bidang Koperasi dan UKM, adalah:

1. Rendahnya SDM pengelola Koperasi dan UKM

2. Rendahnya manajemen pengelola Koperasi dan UKM

3. Terbatasnya kemampuan Koperasi dan UKM dalam mengakses permodalan

4. Cakupan skala usaha Koperasi dan UKM masih terbatas 5. Rendahnya kemandirian Koperasi dan UKM

6. Belum adanya sarana informasi dan konsultasi bisnis/klinik bisnis Koperasi dan UKM

7. Kurangnya kepercayaan anggota dan masyarakat terhadap koperasi (citra)

3.1.2. Permasalahan Bidang Tenaga Kerja

Beberapa permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang terkait dengan bidang ketenagakerjaan, antara lain:

1. Kurangnya sosialisasi masalah ketenagakerjaan (Hak dan Kewajiban Tenaga Kerja)

2. Masih rendahnya SDM dan kurangnya personil pengelolah pengawasan ketenagakerjaan

3. Belum tersedianya data base ketenagakerjaan (data terpilah)

4. Belum optimalnya pengelolaan Loka Bina Karya (LBK) di Kabupaten Enrekang

5. Rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang disebabkan oleh : a. Rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja

b. Rendahnya keterampilan tenaga kerja

c. Ketidaksesuaian antara persyaratan kualifikasi yang dibutuhkan oleh pasar kerja dengan kompetensi pendidikan yang dimiliki

(26)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

d. Ketersediaan lembaga pelatihan untuk meningkatkan kualitas pekerja belum memadai

3.1.3. Permasalahan Bidang Transmigrasi

Beberapa permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang terkait dengan bidang Transmigrasi, antara lain :

1. Masih kurangnya personil dan rendahnya kualitas SDM pengelolah ketransmigrasian

2. Kurangnya minat masyarakat untuk bertransmigrasi dan tidak ada lagi program transmigrasi dari Pemerintah Pusat.

Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi lebih lengkapnya pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Enrekang

ASPEK KAJIAN CAPAIAN/KONDISI SAAT INI

STANDAR YANG DIGUNAKAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMASALAHAN PELAYANAN SKPD INTERNAL (KEWENANGAN SKPD) EKSTERNAL (DILUAR KEWENANGAN SKPD) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Peningkatan Kualitas dan kuantitas aparatur SKPD Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja danTransmigrasi Kab.Enrekang Terbatasnya staf pada bidang-bidang dalam pelaksanaan kegiatan  SK Bupati untuk penempatan staf  Masih adanya bidang yang tidak mempunyai staf  Penumpukan

tugas dan pekerjaan karena tidak adanya staf

 Rendahnya respon terhadap permintaan staf  Kekurangan personil dalam melakukan pendataan  Pelayanan belum maksimal Kajian Renstra/KL Porsentase jumlah tenaga kerja di bawah umur

Pekerja anak usia 5-14 thun x 100 %

 Data tenaga kerja dibawah umur belum optimal  Data tenaga kerja dibawah umur belum maksimal  Kurangnya sosialisasi masalah ketenagakerjaan ( hak dan kewajiban tenaga kerja  Masih rendahnya SDM dan kurangnya personil pengelolah pengawasan ketenagakerjaan  Belum tersedianya data base ketenagakerjaan ( data terpilah  Belum optimalnya pengelolaan Loka Bina Karya (LBK) di Kab.Enrekang Jumlah pekerja usia 5 tahun ke atas Porsentase jumlah angkatan kerja perempuan Jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan x 100 %

 Data tenaga kerja perempuan belum optimal  Data tenaga kerja perempuan belum maksimal  Kurangnya sosialisasi masalah ketenagakerjaan( hak dan kewajiban tenaga kerja  Masih rendahnya SDM dan kurangnya personil pengelolah Jumlah angkatan kerja perempuan

(27)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG pengawasan ketenagakerjaan  Belum tersedianya data base ketenagakerjaan ( data terpilah  Belum optimalnya pengelolaan Loka Bina Karya (LBK) di Kab.Enrekang  Rendanya kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang disebabkan oleh : -Rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja -Rendahnya keterampilan tenga kerja -Ketersedian lembaga pelatihan untuk meningkatkan kualitas pekerja juga belaum memadai Porsentase angka partipasi angkatan kerja Angkatan kerja 15 tahun keatas x 100 %  Data angkatan kerja belum optimal  Data angkatan kerja belum maksimal  Belum tersedianya data base ketenagakerjaan ( data terpilah  Rendanya kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang disebabkan oleh : -Rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja -Rendahnya keterampilan tenga kerja -Ketidaksesuaian antara persyaratan kualifikasi yng dibutuhkan oleh pasar kerja dengan kopetensi pendidikan yang dimiliki Jumlah penduduk 15 tahun keatas Porsentase angka sengketa pengusaha pekerja per tahun

Jumlah sengketa pengusaha pekerja x 100 %  Data sengketa pengusaha pekerja belum optimal  Data sengketa pengusaha pekerja belum maksimal  Kurangnya sosialisasi masalah ketenagakerjaan( hak dan kewajiban tenaga kerja  Masih rendahnya SDM dan kurangnya personil pengelolah pengawasan ketenagakerjaan Jumlah penduduk usia kerja 15-64 tahun Porsentase tingkat partisipasi angkatan kerja Jumlah penduduk angkatan kerja x 100 %  Data Angkatan kerja belum optimal  Data Angkatan kerja belum maksimal  Kurangnya sosialisasi maslah ketenagakerjaan( hak dan kewajiban tenaga kerja  Masih rendahnya SDM dan kurangnya personil pengelolah pengawasan ketenagakerjaan  Kurangnya sosialisasi masalah ketenagakerjaan( hak dan kewajiban tenaga kerja  Belum tersedianya data base ketenagakerjaan ( data terpilah  Rendanya kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang disebabkan oleh : Jumlah

penduduk usia kerja 15-64 tahun

(28)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

Persentase jumlah pencari kerja yang ditempatkan Jumlah pencari kerja yang ditempatkan x 100 %  Data jumlah pencari kerja belum optimal  Data jumlah pencari kerja belum maksimal  Ketidaksesuaian antara persyaratan kualifikasi yng dibutuhkan oleh pasar kerja dengan kopetensi Jumlah pencari kerja yang mendaftar Porsentase tingkat pengangguran terbuka Jumlah pengangguran terbuka usia angkatan kerja x 100 %  Data tingkat Pengangguran belum optimal  Tingkat Pengangguran belum maksimal  Belum optimalnya pengelolaan Loka Bina Karya (LBK) di Kab.Enrekang Jumlah penduduk angkatan kerja Porsentase jumlah keselamatan dan perlindungan Jumlah perusahaan yang menerapkan K3 pada thn N x 100 %  Data jumlah keselamayan dan perlindungan belum optimal  Data jumlah keselamayan dan perlindungan belum maksimal  Kurangnya sosialisasi masalah ketenagakerjaan ( hak dan kewajiban tenaga kerja Jumlah perusahaan diwilayah kab.Enrekang Persentase perselisihan buruh dengan pengusaha dengan kebijakan pemerintah Jumlah kejadian perselisihan buruh dan pengusaha x 100 %  Data perselisihan buruh degan pengusaha dengan kebijakan pemerintah belum optimal  Data perselisihan buruh degan pengusaha dengan kebijakan pemerintah belum maksimal  Kurangnya sosialisasi masalah ketenagakerjaan( hak dan kewajiban tenaga kerja  Masih rendahnya SDM dan kurangnya personil pengelolah pengawasan ketenagakerjaan Jumlah kejadian perelisihan buruh dan pengusaha Persentase rasio

lulusan S1/S2/S3 Jumlah lulusan S1/S2/S3 X 100%

 Data belum

akurat  Masih banyak lulusan S1/S2/23 menganggur  Ketidaksesuaian antara persyaratan kualifikasi yng dibutuhkan oleh pasar kerja dengan kopetensi Jumlah pendduk Porsentase jumlah transmigrasi swakarsa Jumlah trasnsmigrasi swakarsa x 100 %  Belum tersedianya lahan transmigrasi  Sebagian masyarakat belum membebaskan lahan transmigrasi  Masih kurangnya personil dan rendahnya kualitas SDM pengelolah transmigrasi  Kurangnya minat masyarakat untuk bertransmigrasi, dan tidak ada lagi program transmigrasi dari pusat Jumlah transmigrasi Porsentase jumlah kontribusi tranmigrasi PDRB Jumlah kontribusi PDRB dan transmigrasi x 100 %  Belum ada

kontribusi PDRB  Belum ada warga transmigrasi  Masih kurangnya personil dan rendahnya kualitas SDM pengelolah transmigrasi  Kurangnya minat masyarakat untuk bertransmigrasi, dan tidak ada lagi program

transmigrasi dari pusat

(29)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG 3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN

WAKIL KEPALA DAERAH

Penyusunan Rencana Strategis SKPD merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Enrekang sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam Renstra Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sejalan dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Enrekang Tahun 2014 – 2018.

Visi Kabupaten Enrekang:

” TERWUJUDNYA ENREKANG MAJU, AMAN, SEJAHTERA (EMAS), MENUJU DAERAH AGROPOLITAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN”

Misi Kabupaten Enrekang:

Sesuai dengan visi ” Enrekang Maju, Aman, Sejahtera (EMAS), menuju Daerah Agropolitan Mandiri yang Berwawasan Lingkungan”, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Enrekang 2014 – 2018 sebagai upaya yang ditempuh dalam mewujudkan visi, sebagaimana berikut :

Misi 1 : Meningkatkan Kualitas dan Ketersediaan Infrastruktur Pelayanan Umum;

Misi 2 : Meningkatkan Kualitas SDM yang berdaya saing dan aplikasi teknologi;

Misi 3 : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan disertai dengan jaminan rasa aman dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat tanpa Diskriminasi Laki-Laki Perempuan

Misi 4 : Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Pendapatan Masyarakat berbasis Agribisnis dan Agroindustri

Misi 5 : Mewujudkan tatanan kehidupan sosial masyarakat yang religius dan berbudaya

Misi 6 : Meningkatkan Pengelolaan Sumberdaya Alam secara Optimal dan Berwawasan Lingkungan

(30)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

Penjelasan dari visi diatas, sebagai berikut:

1. ENREKANG : dimaknai sebagai suatu kesatuan wilayah Kabupaten

Enrekang yang dihuni oleh seluruh warga masyarakat, yang menjadi fokus gerakan permbangunan bagi semua unsur untuk mewujudkan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.

2. MAJU : Kondisi dimana terjadi peningkatan kualitas SDM (Pendidikan dan Kesehatan), ketersediaan Infrastruktur yang memadai serta aplikasi teknologi

3. AMAN : mengandung makna keadaan yang lebih kondusif untuk berlangsungnya aktivitas pemerintahan, sosial budaya, aktivitas ekonomi dan investasi, yang ditandai dengan adanya rasa aman untuk berusaha/ berinvestasi, bekerja, beribadah serta aman dari bencana

4. SEJAHTERA : Secara sederhana, sejahtera mudah dipahami sebagai

perasaan: aman sentosa, makmur, dan selamat atau terlepas dari segala macam gangguan. Dengan pendekatan yang lain, sejahtera juga dapat dikaitkan dengan terbebasnya masyarakat dari “rasa lapar” dan “rasa takut”. Di sini, kesejahteraan dikaitkan tidak saja pada konsep lahiriah, tapi juga menjangkau segi batin. Kesejahteraan yang dihubungkan dengan pelaksanaan otonomi daerah juga dimaknai oleh terselenggaranya kehidupan demokrasi di tingkat lokal sebagai salah satu pilar penyangga pencapaian kesejahteraan masyarakat secara lebih fundamental. Dalam hubungan dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan bagaimana masyarakat menjadi tujuan pembangunan, kesejahteraan pembangunan Enrekang dalam 5 (lima) tahun ke depan dijadikan rujukan utama tentang berhasil-tidaknya pembangunan daerah. Pemerintahan daerah (baik tingkat eksekutif maupun legislatif) harus dapat bersinergi dalam menyelenggarakan pembangunan daerah dimana kesejahteraan sebagai titik tolak pengembangan strategi daerah yang berdimensi kerakyatan. Di sini, kesejahteraan juga dikaitkan dengan diperolehnya pelayanan dasar sebagai mahluk

(31)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

hidup dan masyarakat Enrekang dan hasil-hasil pembangunan. Kesejahteraan harus dapat dirasakan secara nyata dalam beberapa aspek terpenting seperti kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial, serta seni budaya dan olahraga.

5. BERMORAL : Diartikulasikan sebagai dimensi dari insan yang

bertaqwa yakni berperilaku taat dan takut kepada Tuhan, atas kesadaran sendiri baik dikalangan masyarakat umum maupun dikalangan penyelenggara pemerintahan daerah, sehingga perilaku Korupsi dan Indisipliner dalam menjalankan tugas dapat dihindari. Hal ini ditujukan untuk pengembangan kepribadian dan karakter sesorang, yaitu karakter yang memiliki keteguhan terhadap nilai-nilai agama, mempunyai kepekaan sosial yang tinggi, dan mampu mengatasi persoalan dengan baik, bijak dan tegas.

6. MENUJU DAERAH AGROPOLITAN : dalam pengertian bahwa periode

pembangunan Lima (5) tahun kedepan (2014-2018) sebagai tahapan dari proses mewujudkan daerah Agropolitan 2028 sesuai Visi Jangka Panjang Daerah, yang ditandai dengan kondisi berkembangnya pusat-pusat ekonomi berbasis pertanian yang tumbuh dan berkembang dalam suatu kawasan pengembangan komoditi unggulan pertanian, yang didukung oleh tumbuh dan berkembangnya berbagai aktivitas ekonomi pendungkung utama sistem agribisnis pertanian di Sulawesi Selatan.

7. BERWAWASAN LINGKUNGAN : diartikan sebagai komitmen

memanfaatkan dan mengelola sumberdaya alam secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu/kualitas hidup masyarakat masa kini dan masa mendatang.

(32)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

Telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Hal ini ditunjukkan melalui:

Pernyataan Misi 2 :Meningkatkan Kualitas SDM yang berdaya saing dan

aplikasi teknologi

Pada misi ini terlihat jelas peran serta Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam meningkatkan kualitas SDM khususnya dibidang Tenaga Kerja yang berdaya saing dengan melalui pendidikan dan pelatihan aplikasi teknologi

Pernyataan Misi 4 :Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Pendapatan

Masyarakat Berbasis Agribisnis dan Agroindusri

Pada misi ini terlihat jelas peran serta Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam meningkatkan perekonomian daerah khususnya dalam pemenuhan bantuan dana melalui Koperasi dan yang memiliki daya dukung terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum untuk menunjang produktifitas publik.

3.3. TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN RENSTRA DINAS PROVINSI SULAWESI SELATAN

3.3.1. Renstra Kementerian Koperasi dan UKM

Berdasarkan mandat dari perangkat peraturan dan undang-undang terhadap tugas dan fungsi Kementerian Koperasi dan UKM, maka visi Kementerian Koperasi dan UKM adalah :

“MENJADIKAN KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (KUMKM) SEHAT DAN KUAT”.

Untuk mencapai visi tersebut, maka Misi Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2014 – 2018 adalah :

1. Memberdayakan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan.

2. Memperluas kesempatan kerja dan menurunkan jumlah kemiskinan dalam rangka mewujudkan Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan.

Pernyataan visi dan misi Kementerian Koperasi dan UKM memberikan arahan bagi seluruh daerah (provinsi/kabupaten/kota) di dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang Koperasi dan UKM.

(33)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan Renstra Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yaitu:

a. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap Koperasi dan UKM. b. Meningkatkan pembinaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan

Koperasi dan UKM yang memberi nilai tambah, pertumbuhan perekonomian.

c. Peningkatan sumber daya manusia dan pelaksanaan good governance.

3.3.2. Renstra Kementerian Menakertrans

Visi Kementerian Tenaga Kerja dan Masyarakat Transmigrasi adalah:

“TERWUJUDNYA TENAGA KERJA DAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI YANG PRODUKTIF, KOMPETITIF DAN SEJAHTERAH ”

Untuk mencapai visi tersebut, maka Misi Kementerian Menakertrans tahun 2014 – 2018 adalah:

1. Perluasan kesempatan kerja dan peningkatan pelayanan penempatan tenaga kerja,

2. Penguatan informasi pasar kerja dan bursa kerja,

3. Peningkatan kompetensi keterampilan dan produktivitas tenaga kerja dan masyarakat transmigrasi,

4. Peningkatan pembinaan hubungan industrial serta perlindungan sosial tenaga kerja dan masyarakat transmigrasi,

5. Peningkatan pengawasan ketenagakerjaan,

6. Percepatan dan pemerataan pembangunan wilayah,

7. penerapan organisasi yang efisien, tatalaksana yang terpadu dengan prinsip Good Govermance.

3.3.3. Renstra Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan

Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan adalah:

“MENJADIKAN KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (KUMKM) SEBAGAI PILAR UTAMA PEREKONOMIAN SULAWESI SELATAN

(34)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh Visi maka Misi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut :

1. Memberdayakan Koperasi, KUMKM untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, memperluas kesempatan kerja dan menurunkan jumlah kemiskinan dalam rangka mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai pilar utama pembangunan nasional dan simpul jejaring akselerasi perekonomian masyarakat;

2. Memberdayakan Koperasi, KUMKM untuk menjadi tumpuan harapan hidup, mempunyai kebanggaan dengan menjalankan usaha sesuai dengan aturan agar menjadi lebih produktif.

Berdasarkan visi dan misi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan, maka Dinas Koperasi, UKM dan Nakertrans Kabupaten Enrekang menetapkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan pembangunan selama lima tahun kedepan, sebagai berikut:

a. Meningkatkan peran dan kontribusi Koperasi dan UKM dalam perekonomian daerah.

b. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan keterampilan SDM Koperasi dan UKM.

c. Meningkatkan dukungan sarana dan prasarana pemasaran produk Koperasi dan KUMKM.

d. Meningkatkan legalitas dan kualitas Kelembagaan Koperasi dan UKM.

3.3.4.Renstra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan

Visi pembangunan yang menjadi acuan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan adalah:

“MEWUJUDKAN TENAGA KERJA DAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI YANG PRODUKTIF DAN KOMPETITIF DALAM RANGKA MENCAPAI 10

(35)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh Visi maka Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas dan produktivitas Aparatur dalam pelayanan prima kepada Tenaga kerja dan Masyarakat Transmigrasi;

2. Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja serta mendorong perluasan kesempatan kerja dan meningkatnya penempatan tenaga kerja dalam rangka menanggulangi pengangguran;

3. Peningkatan kualitas hubungan industrial dan persyaratan kerja yang harmonis, dinamis, dan demokratis guna mewujudkan kesejahteraan pekerja dan kelangsungan usaha perusahaan;

4. Meningkatkan jaminan kepastian hukum dan perlindungan dibidang ketenagakerjaan dan menciptakan suasana aman dan produktif dalam bekerja dan berusaha;

5. Mengembangkan potensi sumberdaya kawasan serta mewujudkan keunggulan lokal untuk memicu laju pertumbuhan ekonomi di wilayah pemukiman transmigrasi;

6. Pengembangan sistem informasi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

Berdasarkan visi dan misi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan, maka Dinas Koperasi, UKM dan Nakertrans Kabupaten Enrekang menetapkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyelenggarakan pembangunan selama lima tahun kedepan, sebagai berikut:

a. Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja serta meningkatkan perluasan kesempatan kerja dan penempatan tenaga kerja.

b. Mewujudkan jaminan kepastian hukum di bidang ketenagakerjaan dan menciptakan suasan yang nyaman dan produktif dalam bekerja dan berusaha.

c. Meningkatkan kualitas dan pengembangan sistem informasi Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.

(36)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

d. Pengembangan pemukiman transmigrasi yang berwawasan lingkungan dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas aparatur dalam pelayanan prima kepada tenaga kerja dan masyarakat.

Uraian di atas tidak jauh berbeda dengan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan acuan dari dokumen Renstra Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Tenaga Kerja dan Masyarakat Transmigrasi, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Selatan sebagaimana telah dijelaskan di bagian sebelumnya. Hal-hal tersebut menjadi pertimbangan di dalam menetapkan visi, misi, sasaran, kebijakan serta program dan kegiatan Dinas Koperasi, UKM dan Nakertrans Kabupaten Enrekang.

3.4. TELAAH RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Perencanaan Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) merupakan pedoman untuk penyusunan rencana pembangunan jangka panjang; penyusunan rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten; pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah Kabupaten; mewujudkan keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan antar wilayah Kabupaten, serta keserasian antar sektor; penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; penataan ruang kawasan strategis Kabupaten dan penataan ruang wilayah Kabupaten/Kota.

Oleh karena itu, RTRWK disusun dengan memperhatikan dinamika pembangunan yang berkembang antara lain tantangan globalisasi, otonomi dan aspirasi daerah, keseimbangan perkembangan antar kabupaten/kota , kondisi fisik wilayah Kabupaten/Kota yang rentan terhadap bencana alam, dampak pemanasan global, pengembangan potensi sumber daya alam, dan peran teknologi dalam memanfaatkan ruang.

Untuk mengantisipasi dinamika pembangunan tersebut, upaya pembangunan Kabupaten juga harus ditingkatkan melalui perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang lebih baik agar seluruh pikiran dan sumberdaya dapat berhasil guna dan berdaya guna. Salah satu hal penting yang dibutuhkan untuk mencapai hal tersebut adalah peningkatan keterpaduan dan keserasian pembangunan di segala bidang pembangunan yang secara spasial dirumuskan dalam RTRWK.

(37)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

RTRW dibangun dengan proses yang diatur untuk memasukkan prinsip partisipatif dan sustainable melalui Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). KLHS adalah sebuah bentuk tindakan strategik dalam menuntun, mengarahkan dan menjamin tidak terjadi efek negatif terhadap keberlanjutan lingkungan yang dipertimbangkan secara berkaitan dalam kebijakan, rencana dan program.

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan/atau program (defenisi KLHS dalam RUU Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup).

Secara prinsip sebenarnya KLHS adalah suatu self assessment untuk melihat sejauh mana Kebijakan, Rencana dan/atau Program (KRP) yang diusulkan oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah telah mempertimbangkan prinsip pembangunan berkelanjutan. Dengan KLHS ini pula diharapkan KRP yang dihasilkan dan ditetapkan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi lebih baik.

Dengan KLHS ini pula diharapkan KRP yang dihasilkan dan ditetapkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah, menjadi lebih baik. KLHS dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Pengkajian pengaruh Kebijakan, Rencana, dan/atau Program terhadap kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah;

b. Perumusan alternatif penyempurnaan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program; dan

c. Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan Kebijakan, Rencana, dan/atau Program yang mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan.

KLHS digunakan untuk merencanakan dan mengevaluasi kebijakan, rencana dan/atau program agar dampak dan/atau risiko lingkungan yang tidak diharapkan dapat diminimalkan, sedangkan dalam evaluasi kebijakan, rencana dan/atau program, KLHS digunakan untuk mengidentifikasi dan memberikan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program yang menimbulkan dampak dan/atau risiko negatif terhadap lingkungan. KLHS bermanfaat untuk memfasilitasi dan menjadi media proses belajar bersama antara pelaku pembangunan, dimana seluruh pihak yang terkait penyusunan dan evaluasi kebijakan, rencana dan/atau program dapat secara aktif mendiskusikan seberapa jauh substansi kebijakan, rencana dan/atau program yang dirumuskan telah mempertimbangkan

(38)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Melalui proses KLHS, diharapkan pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan dan evaluasi kebijakan, rencana dan/atau program dapat mengetahui dan memahami pentingnya menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam setiap penyusunan dan evaluasi kebijakan, rencana dan/atau program.

Kabupaten Enrekang memiliki alam yang kaya akan potensi bahan tambang yang tersebar di seluruh wilayahnya. Namun sehubungan dengan belum adanya Perda tentang Rencana Tata Ruang dan Kajian Lingkungan Strategis, maka telaahan pada sub Bab ini tidak dilakukan.

3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Berdasarkan identifikasi permasalahan dan telahaan dari beberapa dokumen perencanaan lainnya, maka isu-isu strategis yang dianggap prioritas dalam penentuan fokus arah kebijakan sektor perekonomian, ketenagakerjaan dan Transmigrasi yang harus menjadi perhatian Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai berikut:

1. Belum optimalnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia;

2. Belum optimalnya pemberdayaan kelembagaan pelaku Koperasi dan UKM;

3. Masih belum maksimalnya penguatan ekonomi kerakyatan dan perluasan kesempatan berusaha dan jangkauan pasar lokal;

4. Kurangnya sosialisasi masalah ketenagakerjaan (Hak dan Kewajiban tenaga kerja);

5. Masih rendahnya SDM dan kurangnya personil pengelolah pengawasan ketenagakerjaan;

6. Belum tersedianya data base ketenagakerjaan (data terpilah);

7. Belum optimalnya pengelolaan Loka Bina Karya (LBK) di Kab. Enrekang; 8. Masih rendahnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang

disebabkan oleh :

a. rendahnya tingkat pendidikan tenaga kerja, b. rendahnya keterampilan tenaga kerja,

c. ketidaksesuaian antara persyaratan kualifikasi yang dibutuhkan oleh pasar kerja dengan kompetensi pendidikan yang dimiliki, dan

d. ketersediaan lembaga pelatihan untuk meningkatkan kualitas pekerja yang belum memadai.

9. Masih kurangnya personil dan rendahnya kualitas SDM pengelolah ketransmigrasian;

(39)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

10. Kurangnya minat masyarakat untuk bertransmigrasi, serta tidak ada lagi program transmigrasi dari Pemerintah Pusat.

Disamping itu, belum sepenuhnya aparat/SDM patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang mencerminkaan belum cukup besarnya kemajuan dalam peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pembangunan perekonomian.

(40)

DINAS KOPERASI, UKM, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KAB. ENREKANG

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

4.1 VISI DAN MISI 4.1.1. Visi

Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena dengan visi tersebut akan dapat mencerminkan apa yang hendak dicapai oleh organisasi serta memberikan arah dan fokus strategis yang berorientasi terhadap masa depan pembangunan dan bahkan menjamin kesinambungan pelaksanaan tugas organisasi.

Visi yang ditetapkan mencerminkan gambaran peran dan kondisi

yang ingin diwujudkan oleh Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di masa depan. Berdasarkan makna tersebut dan sejalan dengan Visi Pemerintah Kabupaten Enrekang tahun 2014-2018, maka visi Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang tahun 2014 – 2018 adalah:

“MEWUJUDKAN KOPERASI UKM SEHAT MANDIRI DIDUKUNG TENAGA KERJA DAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI YANG PRODUKTIF BERDAYA SAING MENUJU ENREKANG MAJU AMAN DAN SEJAHTERA

(EMAS)”

Diharapkan dengan terumuskannya visi Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang tersebut, maka dapat menjadi motivasi seluruh elemen dinas untuk mewujudkannya, melalui peningkatan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

4.1.2. Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi serta dilandasi oleh visi, maka misi Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Enrekang tahun 2014 – 2018 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas kelembagaan, produktivitas, daya saing dan kemandirian Koperasi dan UKM;

Referensi

Dokumen terkait

Program Studi Manajemen Informatika Diploma III Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya adalah sebuah lembaga pendidikan dimana sebuah kuesioner sangat diperlukan,

Studi pustaka dengan mempelajari materi pembelajaran mengenai pengenalan membaca dan menulis melalui buku, jurnal dan internet sebagai bahan penelitian

a) Terapis meminta pasien menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua pasien mendapat giliran. b) Berikan pujian

Saat ini, lagi dikembangkan model dengan memanfaatkan data-data GCM – yang bersifat global – untuk memprediksi cuaca atau iklim yang bersifat lokal dengan menggunakan

2) membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris. 3)

Akhirnya ciri penting yang membedakan pembagian ilmu menurut ragam dengan menurut jenis pengetahuan ialah bahwa yang terdahulu merupakan suatu skema yang tertutup.. Ini

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kelautan

Hal ini sejalan dengan hasil pengamatan mortalitas dan keberadaan virus melalui PCR konvensional pada udang windu pasca infeksi WSSV, menunjukkan mortalitas yang