Diduga Selingkuh, Perangkat
Desa Diarak Warga
KEBUMEN, FP – Karena diduga melakukan perselingkuhan dengan wanita yang bukan istrinya, S (40) seorang Perangkat Desa Kalipurwo Kecamatan Kuwarasan digelandang warga ke Balai Desa oleh warganya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Piket Polsek Kuwarasan yang datang ke Balai Desa Kalipurwo setelah mendengar peristiwa itu, segera mengamankan S (40) ke Mapolsek Kuwarasan.
Kapolres Kebumen AKP Alpen,SIK,MH melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budianto, SH, MH membenarkan adanya kejadian di Kuwarasan.
Dijelaskan, kejadian itu berawal dari kecurigaan warga sekitar yang melihat S mendatangi rumah wanita yang masih tetangga nya pada Senin (19/12) malam.
Karena dianggap sudah melakukan tindakan tidak terpuji, kemudian warga membawa S ke Kantor Desa Kalipurwo untuk dimintai pertanggungjawabanya. “Warga juga menuntut agar S mundur dari jabatanya sebagai perangkat desa, ” kata AKP willy.
Menurut AKP willy, kepada warga yang berkumpul di Mapolsek Kuwarasan, Kapolsek Kuwarasan Polres Kebumen AKP Heru malam itu mengatakan siap menangani perkara dugaan perselingkuhan itu.
“Karena pasal perzinahan adalah delik aduan, jadi kami akan melakukan proses hukum setelah menerima aduan.” ungkap Willy. Menyinggung tuntutan warga agar S mundur dari jabatanya sebagai perangkat desa, Kapolsek mengatakan bahwa itu bukan kewenanganya, tapi akan melakukan koordinasi dengan Camat Kuwarasan yang akan diteruskan ke Bupati Kebumen.
Sebelum warga membubarkan diri, AKP Heru menghimbau kepada warga untuk tetap tenang dan bersama-sama menjaga situasi lingkungan agar tetap kondusif.
Setelah
Dibacok,
Korban
Dijerat Lehernya Hingga Tewas
KEBUMEN, FP – Sadis, mungkin itu kata yang pas untuk kasus pembunuhan yang menimpa Rasno (22) warga Purwanegara Banjarnegara, yang tewas oleh nasabahnya saat menagih hutang. Rasno yang merupakan karyawan koperasi simpan pinjam di daerah Gombong, tewas setelah dibacok menggunakan senjata tajam oleh Tusmiadi alias Gudel di rumahnya di Desa Ayamputih, Kecamatan Buluspesantren pada pertengahan Desember 2016 lalu.
Hal itu terungkap dari hasil Rekontruksi, dimana Gudel memperagakan 21 adegan di hadapan penyidik Sat Reskrim Polres Kebumen, Rabu (11/01).
Kasatreskrim Polres Kebumen AKP Koliq Salis Hirmawan, SH saat memimpin rekontruksi yang didampingi Kapolsek Bulus Pesantren AKP Surono dan Kanit III Sat Reskrim Polres Kebumen IPTU Sugyianto, SH menjelaskan, tersangka melakukan adegan rekonturksi dengan didampingi penasehat hukumnya.
Dari hasil rekontruksi, terungkap betapa sadisnya nya tersangka saat menghabisi korban dengan menggunakan senjata tajam saat akan menagih hutang.
“ S a a t k o r b a n m e n g e r ang kesakitan karena dibacok menggunakan senjata tajam bagian kepala, takut aksinya diketahui tetangganya, selanjutnya tersangka menjerat leher Rasno dengan tambang plastik yang biasa digunakan untuk menjemur pakaiannya,” terang AKP Koliq. Karena kehabisan nafas, Rasno akhirnya meregang nyawa dengan kondisi kepala bersimbah darah dan tambang plasatik masih terlilit di leharnya.
“Hal itu terbukti dengan ditemukannya kotoran di celana korban, sebagaimana ciri ciri orang meninggal karena kehabisan nafas,” kata AKP Koliq.
Setelah korban dipastikan meninggal, selanjutnya tersangka mengambil sejumlah barang berharga milik korban, termasuk sepeda motor milik korban untuk digadaikan kepada salah satu temannya.
Dikatakan Kasat Reskrim Polres Kebumen, Rekontrusi ini untuk melengkapi berkas penyidikan. Akibat kasus ini Gudel diancam dengan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan,
dengan ancaman pidana kurungan selama lama nya 15 tahun penjara.
Mulai Hari Ini Polres Kebumen
Gelar Operasi Patuh Candi
2017
KEBUMEN, FP – Terhitung hari ini sampai 14 hari kedepan atau tanggal 22 Mei 2017 Sat Lantas Polres Kebumen akan menggelar operasi terpusat dengan sandi Patuh Candi 2017.
Operasi diawali dengan apel gelar pasukan operasi Patuh Candi 2017 di halaman depan Polres Kebumen yang dihadiri oleh forkompinda Kabupaten Kebumen, Selasa (9/5).
Operasi yang ditandai dengan penyematan pita tanda operasi oleh Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, S.Sos kepada perwakilan dari anggota sat lantas Polres Kebumen, anggota Kodim 0709 dan anggota Dishub Kabupaten Kebumen.
Kapolres Kebumen dalam amanatnya mengatakan Operasi Patuh Candi 2017 ini bertujuan untuk memperlancar arus dan menekan angka kecelakaan akibat dari pelanggaran lalu lintas. Operasi ini berbeda dengan Operasi Simpatik sebelumnya yang mengedepankan beberapa kegiatan simpatik dan himbauan, di Operasi Patuh ini akan mengedepankan penegakan hukum (represif).
“Namun demikian upaya pencegahan (preventif) masih akan tetap dilaksanakan walaupun dengan prosentasi yang berkurang dari Operasi Simpatik dan tidak lupa mengedepankan 3s Senyum, Sapa dan Salam” kata Kapolres Kebumen.
Masih Kapolres, melalui penyelenggaraan Operasi Patuh ini maka diharapkan akan tercapai beberapa tujuan, yang diiantaranya adalah meningkatnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas, terciptanya situasi kamseltibcar lantas secara optimal serta menurunya kecelakaan lalu lintas. Terciptanya kepercayaan masyarakat terhadap Polri dengan terbentuknya opini positif
dan citra tertib dalam berlalu lintas dan menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas serta menurunnya tingkat pelanggaran dan kemacetan lalu lintas.
Ada yang menarik setelah selesai acara apel gelar pasukan Operasi Patuh Candi 2017 ini yaitu adanya peragaan pengaturan lalu lintas oleh Polisi Kecil Model Polres Kebumen (Pokemon) dimana anak – anak SD itu merupakan anak – anak pilihan dari perwakilan 4 Sekolah yang berjumlah 25 anak, yang dilatih dibawah asuhan Kasat Lantas Polres Kebumen AKP Aditiya Mulia R, SIK dengan dibantu oleh Guru SMK N 1 Puring Anggit Nugroho sebagai pelatih langsung.
Resahkan Warga, Pria Ini
Diamankan Polsek Grabag
PURWOREJO, FP – Muhammad Madhan Anis, warga RT 02 RW 04 Desa Banyuasin Kembaran, Kecamatan Loano yang mengaku anggota Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dan sedang melakukan ferivikasi dan validasi di sejumlah desa di Kecamatan Grabag Senin (28/11) diamankan Polsek Grabag karena diduga sudah melakukan kegiatan yang meresahkan masyarakat. Namun setelah dimintai keterangan yang bersangkutan dilepas.
Kapolsek Grabag AKP Suwito, SH mengungkapkan, yang bersangkutan terpaksa diamankan dan dimintai keterangan karena pada saat melakukan kegiatan ferivikasi dan validasi data kependudukan untuk keperluan iuran pemegang Kartu Indonesia Sehat tidak koordinasi dengan dinas terkait,Kecamatan,dan kepala desa setempat. “Saat dimintai keterangan yang bersangkutan mengaku anggota Biro Klasifikasi Indonesia yang sedang melakukan ferivikasi dan validasi, “kata AKP Suwito, Selasa (29/11).
itu atas perintah atasanya yang sudah menjalin kerjasama dengan Kementerian Sosial. Yang bersangkutan mengaku mendapat tugas memverifikasi dan validasi 14 desa di Kecamatan Grabag namun baru tujuh desa yang diferivikasi. Namun demikian ketika dimintai keterangan siapa yang memerintah yang bersangkutan tidak bisa menjawab. Yang bersangkutan malah mengaku jika surat perintah dan surat tugas didapat dari mengunduh di media sosial facebook. “Karena tidak jelas dan sudah meresahkan warga terpaksa kami amankan untuk dimintai keterangan, “ujar AKP Suwito.
Dijelaskan kejadian berawal saat yang bersangkutan melakukan ferivikasi dan validasi di Desa Munggangsari. Oleh Pujianto, Kepala Desa Munggangsari yang bersangkutan dimintai keterangan untuk tujuan apa dan siapa yang memerintah. Namun karena jawaban yang bersangkutan tidak menuaskan bahkan mengancam warga Desa Munggangsari tidak akan mendapat kartu KIS, Parjianto kemudian melaporkan hal tersebut ke Polsek Grabag. Mendapat laporan, anggota Polsek Grabag kemudian menfatangi lokasi dan mengamankan yang bersangkutan. “Yang bersangkutan hanya kami mintai keterangan saja, setelah itu kita bebaskan, “pungkas AKP Suwito.
Polsek Bayan Tangkap Dua
Penjudi Sam Gong, Satu Kabur
PURWOREJO,FP – Polsek Bayan berhasil menangkap dua penjudi samgong, yakni Kar (40) dan Kog (45). Sementara Ar (35) berhasil kabur saat dilakukan penggerebegan. Ketiganya warga Desa Beringin, Kecamatan Bayan, Purworejo.
di rumah milik Amat Bandi, warga Desa Beringin, Kecamatan Bayan,Purworejo,” kata Kasubag Humas Polres Purworejo AKP Lasuyem Rabu (01/06)
Dikatakan, penangkapan berawal sewaktu petugas sedang patroli mendapat informasi tentang adanya perjudian sam gong yang dilakukan ketiga pelaku di rumah Amat Bandi (Alm).
Mendapat informasi itu Unit Reskrim Polsek Bayan kemudian mengecek informasi tersebut dan benar petugas mendapati ketiga pelaku sedang melakukan perjudian.
“Petugas kemudian melakukan penangkapan terhadap ketiganya, namun pelaku Ar berhasil lolos. Selanjutnya kedua pelaku yang berhasil ditangkap diamankan di Polsek Bayan,” jelas AKP Lasiyem.
Selain menangkap dua pelaku petugas juga mengamankan barang bukti berupa satu set kartu remi, satu buah tikar untuk alas judi, dan uang tunai sebesar Rp 290 ribu.
Guna pengsutan lebih lanjut saat ini kedua palaku meringkuk dalam sel tahanan Mapolsek Bayan
Kasat Lantas Polres Purworejo
: Akan Beri Layanan Terbaik
Buat Publik
PURWOREJO, FP – Sebagai Kasat Lantas Polres Purworejo yang baru, AKP Johan Valentino Nanuru yang lahir di Sorong 10 Juli 1985 mengaku siap berkoordinasi dengan berbagai pihak. Namun demikian dirinya akan segera beradaptasi dulu setiap wilayah, kabupaten berbeda kultur dan budayanya. AKP Johan Valentino
juga akan koordinasi dengan instansi terkait dan secara bersama-sama turun ke lapangan survei daerah rawan kecelakaan fatal. “Fatalitas dalam arti yang bisa mengakibatkan banyak korban, “kata AKP Johan kepada wartawan di sela-sela acara sertijab Selasa (18/10)
Diungkapkan, nantinya dari hasil survei lapangan secara bersama-sama akan dibuat rencana untuk menurunkan angka kecelakaan. “Dengan rencana tersebut nantinya diharapkan akan berdampak kepada masyarakat dan psrekinomian masyarakat Purworejo, “ungkapnya.
Menurut AKP Johan Valentino, dalam menangani masalah lalu lintas dirinya punya semboyan dan hal itu nantinya akan dikembangkan di Sat Lantas Polres Purworejo. “Lebih antusias, lebih disiplin, dan lebih produktif, itulah semboyan yang akan saya terapkan disini sebagai program awal,” tuturnya.
Disinggung layanan publik yang akhir-akhir ini disorot oleh Presiden Jokowi, dirinya akan memberikan yang terbaik sesuai
dengan undang-undang sehingga tidak akan ada lagi pungutan liar yang dilakukan oleh anggota Sat Lantas maupun calo dan siapa saja. “Kita akan transparan agar masyarakat tahu, ” tegas AKP Johan Valentino.
Berikut sekilas biodata Kasat Lantas Polres Purworejo, nama lengkap, AKP Johan Valentino Nanuru, lahir di Sorong 1985, nama istri, Brigitha Dyas Asrina, ST. Dari hasil perkawinanya dikaruniai anak Valdhy Delbert Nanuru. Karier polisinya dimulai dari penempatan dinas di Nusa Tenggara Timur sebagai KSPK Polres Atambua, kemudian menjadi KBO Lantas, kemudian menjabat PAUR STNK Ditlantas, setelah itu menjabat Kapolsek Malaka Tengah, Kasat Lantas Sumba Barat, dan Kasat Kefamenanu. Setelah itu sekolah PTIK, ke AKPOL sebagai Pengasuh, Kanit III Dikyasa Polda Jateng, dan Kasat Lantas Polres Purworejo.
Pelajar SMP Dicekoki Miras
Sampai Tidak Sadarkan Diri
KEBUMEN, FP – Entah apa yang ada di benak MK (17) dan pacarnya (S) tanpa alasan jelas tiba-tiba mereka memaksa KL (13 ) minum miras di pinggir Sungai Irigasi Kutowinangun, Rabu (30/11). Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH., SIK., M.H melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Wasidi membenarkan ada kejadian itu, menurut keterangan korban pada hari Sabtu (20/11) sekitar pukul 19.00 WIB korban yang masih pelajar SMP diajak oleh MS, pelajar SMK teman perempuan yang masih tetangga korban.
Keduanya pergi menggunakan sepeda motor ke tempat wisata alam Jembangan. Sampai di lokasi, korban diajak untuk berfoto-foto. Setelah berfoto ria, korban diajak pergi dengan tujuan tidak diketahui oleh korban. Ketika sampai Poncowarno korban minta diantar pulang, namun MS malah mempercepat laju kendaraannya. Sampai akhirnya korban bersama MS tiba dipinggir sungai irigasi Desa Kuwarisan, Kecamatan Kutowinangun. Ditempat tersebut sudah ada yang menunggu dua orang laki laki, yakni S (17) pelajar SMK, pacar MS dan D (17) teman S.
Ditempat itu korban sempat bertanya mengapa dia diajak kesitu, namun tidak ada jawaban, justru MS menawarkan miras. Korban pada saat itu sudah menolak dan berontak namun S dan D memegang tangan korban kebelakang dan tangan kanan S megang sebuah botol miras yang dicium-ciumi ke hidung korban, setelah korban makin kuat membrontak justru MS memegang mulut korban sembari membuka mulut korban dan pada saat bersamaan S menuangkan miras kemulut korban sampai tertelan oleh korban. Setelah korban merasa pusing dan tidak sadarkan diri, kemudian korban diantar pulang oleh MS hingga di depan rumah korban. Sampai dalam rumah langsung pingsan dan di tolong sama Sumiyati, bude korban.
“Kedua orang tua korban bekerja merantau di jakarta, dan selama ini korban diasuh sama Budenya. Keesokan harinya korban baru menceritakan apa yg dialaminya semalam”, ucap Kasubbag Humas.
“Perkara ini diselesaikan oleh Polsek Kutowinangun secara muasyawarah dan membuat surat pernyataan mengingat para pelaku masih dibawah umur dan masih bersekolah”, tutur Kasubbag Humas Polres Kebumen.
Asyik Nenggak Miras, Dua
Pemuda Digelandang Polisi
PURWOREJO, FP – Nasib kurang beruntung dialami FF (21) dan AP (19). Keduanya warga Dusun Piji Kibon RT 02 RW 03 Desa Piji, Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo.
Saat asyik nenggak minuman keras di trotoar alun-alun sebelah utara, tepatnya di perempatan BRI Cabang Purworejo Minggu (30/4) sekitar pukul 23.00 WIB, kepergok Unit Patroli Sat Sabhara Polres Purworejo.
Akibatnya, tanpa ampun lagi keduanya langsung digelandang ke Polres Purworejo beserta barang bukti berupa 50 ml miras oplosan jenis ciu dicampur dengan minuman Fanta dikemas dalam botol minuman Frestea ukuran 500 ml, satu botol miras oplosan jenis ciu dicampur dengan minuman Fanta yang dikemas dalam botol ukuran 390 ml, dan empat bungkus plastik kecil kacang atom.
Kasat Sabhara Polres Purworejo AKP Prayogo Setyabudi, SH mengungkapkan, Unit Patroli yang melakukan rutinas patroli saat melintas di trotoar jalan alun – alun Purworejo sebelah
utara atau simpang empat BRI Cabang Purworejo melihat kedua pelaku sedang mengkonsumsi minuman keras.
“Mendapati hal itu Unit Patroli langsung mengamankan kedua pelaku dan barang buktinya, “kata AKP Prayogo.
Dikatakan, untuk kepentingan pemeriksaan dan penyidikan lebih lanjut kedua pelaku berikut barang buktinya langsung diamankan ke Mapolres Purworejo.
“Kedua pelaku dan barang bukti dalam minggu ini kita ajukan ke Pengadilan Negeri Purworejo untuk disidangkan dalam tindak pidana ringan, “jelas Kasat Sabhara Polres Purworejo.
Polres Purworejo Tahan Nova
Apriyani, Pelaku Pemalsuan
Identitas Yang Nyaris Menikah
PURWOREJO, FP – Nova Apriyani alias Pratama L Jiyanto (26) warga Binong Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang pelaku pemalsuan identitas yang hampir menikahi Lilis Setyowati (27) akhirnya ditetapkan sebagai tersangka dan kini ditahan di Mapolres Purworejo.
Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK melalui Kasat Reskrim Polres Purworejo AKP Kholid Mawardi, SH menjelaskan, penangkapan dan penahanan tersangka setelah ayah korban, Tamrin (50) melaporkan peristiwa memalukan tersebut ke Polres Purworejo Senin(4/9). “Ayah korban melapor karena selain merasa dirugikan juga dipermalukan, “kata AKP Kholid Mawardi, SH diruang kerjanya Selasa (5/9).
tahun menjalin hubungan asmara dengan korban. Keduanya bertemu saat menjadi karyawan konfeksi di Jakarta. Setelah korban tidak bekerja dan kembali ke kampung halamannya di Desa Sidoleren Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo jalinan Asmara keduanya tetap berlanjut. “Tiap tahun saat hari raya idul fitri tersangka datang ke rumah korban, “tuturnya.
Persiapan pernikahan oleh keluarga korban Persiapan pernikahan oleh keluarga korban
Meski datang dan menginap selama beberapa hari namun keluarga korban dan warga sekitar tidak mengetahui jika tersangka seorang wanita. Sebab keseharianya tersangka selalu mengenakan jaket dan baju tebal. Selain itu dengan potingan rambut cepak semakin meyakinkan tersangka adalah seorang pria. “Bahkan saat Salat Idul Fitri tersangka juga berbaur dengan shof laki-laki, “kata AKP Kholid Mawardi, SH.
Penyamaran tersangka baru terungkap saat mendaftar untuk pernikahan dengan korban di KUA Gebang Senin (4/9). Tak urung akibat kejadian itu Lilis Styowati mengalami sock berat dan berteriak histeris. Sementara orange tua korban merasa dipermalukan karena persiapan pernikahan seperti menyebar undangan, sewa perlengkapan, dan susunan acara pernikahan sudah siap semua.
Dikatakan, saat ini tersangka sedang dalam pemeriksaan perkara pemalsuan surat, dari tangan pelaku dilakukan penyitaan barang bukti surat permohonan numpang nikah.
karena diduga melakukan tindak pidana pemalsuan surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 263 KUHP, “tandasnya.
Tebang Pohon Untuk Perbaiki
Rumah, Dua Warga Kebumen
Berurusan Dengan Polisi
KEBUMEN, FP – Niat baik belum tentu berdampak baik. Mungkin ini kata yang pas untuk kasus yang menimpa JM (32) warga Somagede Sempor dan HZ (45) warga Kuwarisan Kutowinangun Kebumen.
Kejadian itu disaksikan oleh pihak Perhutani saat menebang pohon Akasia milik Perhutani di petak 63 C wilayah RPH Somagede Kec. Sempor Kab. Kebumen pada hari Sabtu, (21/1) sekitar pukul 17.00 WIB.
Karena pada saat kejadian tidak memungkinkan mendekat ke tersangka yang sedang menebang pohon, selanjutnya pihak Perhutani melaporkan kejadian itu ke Polsek Sempor Polres Kebumen untuk dilakukan penyelidikan serta penangkapan terhadap pelaku.
kapolsek Sempor, AKP Warsidi mengatakan, setelah mendapat laporan serta mempunyai bukti dan keterangan yang cukup dari para saksi, serta bukti di lokasi kejadian, selanjutnya dilakukan penangkapan terhadap dua tersangka di rumah masing masing.
“JM berhasil diamankan di rumah orang tuanya, sedangkan HZ berhasil diamankan di Selilin Alian rumah isteri sirinya,”
terang AKP Wasidi, Selasa (31/1).
Dijelaskan Kapolsek Sempor Polres Kebumen, AKP Wasidi, saat dimintai keterangan terhadap kedua tersangka, mereka nekat mencuri pohon Akasia untuk memperbaiki rumah orang tua JM karena kondisinya rusak.
Dari tangan kedua tersangka, Polsek Sempor mengamankan tujuh pohon Akasia senilai sekitar Rp.16.381.540,-.
Menurut keterangan HZ yang ternyata berprovesi srabutan, mesin Chainsaw (gergaji mesin) yang digunakan untuk menebang pohon Akasia milik negara itu, hasil pinjaman salah satu temannya. Dari hasil pemeriksaan, HZ mengaku dirinya merasa kasihan kepada JM, setelah melihat kondisi rumah orang tua JM sudah mulai rusak pada beberapa bagian.
” Apapun alasannya, perusakan hutan, terutama berupa pembalakan liar, penambangan tanpa izin adalah perbuatan melanggar hukum dan sudah merugikan negara, ” kata AKP Warsidi.
Menurut AKP Warsidi, Sehingga, atas aksinya itu, kedua tersangka dijerat dengan Undang Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (P3H) dengan ancaman maksimal 5 tahun kurungan.
Karena lokasi kejadian di perbukitan dan berada di dalam hutan, pohon yang sudah ditebang masih dibiarkan berada di TKP.