• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diduga Selingkuh, Perangkat Desa Diarak Warga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Diduga Selingkuh, Perangkat Desa Diarak Warga"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Diduga Selingkuh, Perangkat

Desa Diarak Warga

KEBUMEN, FP – Karena diduga melakukan perselingkuhan dengan wanita yang bukan istrinya, S (40) seorang Perangkat Desa Kalipurwo Kecamatan Kuwarasan digelandang warga ke Balai Desa oleh warganya. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Piket Polsek Kuwarasan yang datang ke Balai Desa Kalipurwo setelah mendengar peristiwa itu, segera mengamankan S (40) ke Mapolsek Kuwarasan.

Kapolres Kebumen AKP Alpen,SIK,MH melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budianto, SH, MH membenarkan adanya kejadian di Kuwarasan.

Dijelaskan, kejadian itu berawal dari kecurigaan warga sekitar yang melihat S mendatangi rumah wanita yang masih tetangga nya pada Senin (19/12) malam.

Karena dianggap sudah melakukan tindakan tidak terpuji, kemudian warga membawa S ke Kantor Desa Kalipurwo untuk dimintai pertanggungjawabanya. “Warga juga menuntut agar S mundur dari jabatanya sebagai perangkat desa, ” kata AKP willy.

Menurut AKP willy, kepada warga yang berkumpul di Mapolsek Kuwarasan, Kapolsek Kuwarasan Polres Kebumen AKP Heru malam itu mengatakan siap menangani perkara dugaan perselingkuhan itu.

“Karena pasal perzinahan adalah delik aduan, jadi kami akan melakukan proses hukum setelah menerima aduan.” ungkap Willy. Menyinggung tuntutan warga agar S mundur dari jabatanya sebagai perangkat desa, Kapolsek mengatakan bahwa itu bukan kewenanganya, tapi akan melakukan koordinasi dengan Camat Kuwarasan yang akan diteruskan ke Bupati Kebumen.

(2)

Sebelum warga membubarkan diri, AKP Heru menghimbau kepada warga untuk tetap tenang dan bersama-sama menjaga situasi lingkungan agar tetap kondusif.

Polres Kebumen Bentuk Tim

Khusus Untuk Ungkap Kasus

Pembunuhan Buluspesantren

KEBUMEN, FP – Jajaran Polres Kebumen bertindak cepat menangani kasus pembunuhan di Desa Banjurpasar, Buluspesantren, yang menewaskan Sugeng Riyadi (38), mantri desa setempat pada Sabtu (21/01) pagi.

Kapolres Kebumen, AKBP Alpen melalui Kasat Reskrim Polres Kebumen, AKP Kholiq Salis Hirmawan, SH, mengatakan, untuk m e n g u n g k a p k a s u s p e m b u n u h a n d i D e s a B a n j u r p a s a r , Buluspesantren pihak Polres Kebumen telah membentuk tim khusus untuk mengejar pelaku pembunuhan Sugeng Riyadi.

Tim yang terdiri dari jajaran Satreskrim Polres Kebumen, Unit Reserse Polsek Buluspesantren, Jajaran Sat Intel Polres Kebumen, serta Jatanras Polda Jawa Tengah.

“Tim dibentuk untuk mempercepat pengungkapan kasus itu,” kata AKP Kholiq Salis Hirmawan.

Dijelaskan, dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menduga, kuat bahwa pelaku pembunuhan lebih dari satu orang. Hal itu karena dilokasi kejadian ditemukan jejak tapak kaki di atas genangan darah, ada jejak tanpa alas kaki, ada juga jejak sepatu.

(3)

terbalik, kuat dugaan korban sempat melakukan perlawanan, ” ucap Kasat Reskrim.

Diungkapkan, polisi menduga motif pelaku adalah menguasai barang-barang milik korban, terbukti ada beberapa barang milik korban hilang, diantaranya satu unit mobil, satu unit sepeda motor, beberap telepon genggam dan sejumlah perhiasan milik korban.

” Saat ini tim Inafis Polres Kebumen sedang menuju RSU Dr. Margono di Purwokerto untuk melakukan otopsi terhadap tubuh korban,” ujar Kasat Reskrim.

Menurut AKP kholiq Salis Hirmawan, sebelum dibawa ke RS Dr Margono, Purwokerto, jenasah korban sempat dibawa ke ruang jenasah RS dr Sudirman, Kebumen. ” Menurut dokter yang melakukan pemeriksaan awal, ada sebilah pisau yang menancap di leher korban dan seutas tali melilit di leher. Tim Medis RSUD dr Soedirman tidak melakukan tindakan medis apapun terhadap tubuh korban demi menjaga status quo mayat, tuturnya.

Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH, saat meninjau korban di RSUD Dr. Sudirman Kebumen menghimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan. ” Mengaktifkan kembali siskamling dan segera melapor kepada aparat setempat jika sesuatu yang mencurigakan, ” himbau Kapolres.

Polsek

Purworejo

Bekuk

(4)

Rental

PURWOREJO, FP – Seorang tersangka penggelapan mobil rental, Adi Waluya Budaya alias Yoyok (23) warga RT 02 RW 06 Kelurahan Pangenrejo, Kecamatan Purworejo berhasil ditangkap Unit Reskrim Polsek Kota, Polres Purworejo.

Tersangka Yoyok ditangkap Minggu (19/2) di Purwokerto. Dari tangan tersangka berhasil disita satu unit mobil Daihatsu Xenia nopol AA 9375 FC.

Kapolsek Kota, AKP Bambang Susetya mengatakan, kejadian bermula saat tersangka merental mobil Daihatsu Xenia selama satu hari kepada Ganung Sukarni (43) warga RT 06 RW 04 Kelurahan Sindurjan, Kecamatan Purworejo, Jumat (3/2).

Namun setelah lewat satu hari tersangka dihubungi oleh pemilik mobil untuk menanyakan kejelasan rental akan diperpanjang atau dikembalikan ternyata tidak ada jawaban.

Karena curiga, pemilik mobil kemudian mengecek keberadaan mobil lewat GPS yang terpasang di mobil. ” Dari pemantauan GPS, diketahui mobil berada di Tasik Malaya, Jawa Barat, ” kata AKP Bambang Sulistyo dalam gelar perkara di Polsek Kota, Rabu (22/2).

Setelah tidak ada kejelasan dari tersangka dan keberadaan mobil sudah diketahui, selanjutnya suami korban melacak mobil tersebut. Setelah mengetahui keberadaan mobilnya, suami korban meminta bantuan Polsek terdekat untuk mengambil mobil tersebut.

Akhirnya diketahui mobil tersebut sudah berpindah tangan ke orang lain dengan cara digadaikan Rp 15 juta. Setelah mobil berhasil dibawa pulang ke Purworejo korban kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Purworejo.

(5)

Ganung Sukarni (kanan) pemilik mobil rental

Mendapat laoporan, unit Reskrim Polsek Purworejo langsung bergerak cepat dan akhirnya bisa menangkap tersangka di Purwokerto. ” Untuk pengusutan lebih lanjut tersangka kami amakan di Polsek Purworejo, ” kata AKP Bambang.

Diungkapkan, selain menjadi tersangka penggelapan mobil rental, Yoyok juga turut serta membantu dalam penggelapan mobil Daihatsu Grandmax nopol AA 1817 HT yang dilakukan oleh Muhammad Zahroni (DPO).

“Atas perbuatanya, tersangka akan dikenai pasal 378 / 372 KUHP tentang penipian dan penggelapan dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara, ” ucap AKP Bambang.

Disita sebagau barang bukti, satu unit mobil Daihatsu Xenia nopol AA 9375 FC, satu buah Kartu Keluarga (KK), dan satu lembar kwitansi rental.

Pemilik mobil, Ganung Sukarni menuturkan, dirinya dengan tersangka sudah kenal lama sehingga ketika tersangka hendak merental mobilnya dengan harga Rp 300 ribu dengan jaminan KK dirinya tidak curiga. “Apalagi rentalnya hanya satu hari, ya saya kasih, ” kata Ganung Sukarni.

Ganung mangakui, dirinya curiga ada yang tidak beres saat tersangka dihubungi tidak menjawab dan alat pemantau yang dipasang di mobil sudah tidak respon.

(6)

Meski demikian dirinya lebih senang persoalan ditempuh secara kekelurgaan daripada lewat jalur hukum. Namun untuk memberi efek jera dirinya terpaksa menempuh jalur hukum. “Ini agar pengusaha rental mobil tidak dilecehkan. Begitu mudahnya rental mobil kemudian digadaikan, ” kata Ganung Sukarni.

Polisi Terus Dalami Kasus

Pembuangan Bayi

PURWOREJO, FP – Hingga kini aparat Polres Purworejo sampai saat ini terus mendalami kasus dua penemuan mayat bayi di Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo dan Kelurahan Sucenjurutengah, Kecamatan Bayan.

Kapolres Purworejo AKBP Satrio Wibowo, SIK didampingi Kasat Reskrim AKP Kholid Mawardi mengatakan, kasus masih terus didalami dengan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. ” Kami juga kerjasama dengan bidan dalam mengumpulkan informasi, ”

kata Kapolres Purworejo di ruang kerjanya, Kamis (13/10).

Menurut kapolres, kuat dugaan pelaku pembuangan mayat bayi bukan warga lokal, melainkan dari luar daerah yang secara sengaja membuang bayi di wilayah Purworejo, ” ujarnya.

Karena itu polres Purworejo menghimbau kepada masyarakat agar segera melapor jika mendengar informasi berkaitan kasus penmuan mayat bayi.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu masyarakat Purworejo digegerkan dengan penemuan mayat bayi lengkap dengan tali pusarnya. Pertama penemuan mayat bayi terjadi di Kelurahan Mranti pada Jumat 16 September 2016. Penemuan kedua terjadi di Kelurahan Sucenjurutengah, Kecamatan Bayan. Tepatnya di RT 07

(7)

RW 02 dusun Secang pada Senin 3 Oktober 2016 lalu. Dari dua kasus tersebut hingga kini belum diketahui siapa pelakunya.

Keluyuran Malam, Dua Siswa

MTs Disuruh Nginap di Polsek

KEBUMEN, FP – Dua siswa MTs Mafatikhulhuda Desa Jogosimo masing-masing Riski Prilianto Nugroho dan Abu Mubin terpaksa harus menginap selama 48 jam setelah ketahuan keluyururan malam dan dicurigai hendak berbuat tidak terpuji di desa tetangga.

Namun setelah disuruh istirahat di Sektor Petanahan Polres Kebumen selama 48 jam hari ini Selasa (2/1) dikembalikan ke orang tuanya.

Kapolsek Petanahan AKP I Made Arjana melalui kanit Reskrimnya Aiptu Joko Tresno ,SH memerintahkan kedua bocah yg masih sekolah tersebut untuk istirahat di Polsek hanya ingin memberikan pelajaran agar keduanya tidak mengulangi perbuatan nakalnya kluyuran malam di desa tetangga . ” Sekedar untuk sock terapi agar keduanya jera dan tidak mengulangi perbuatanya, ” kata Aiptu Joko Tresno.

Dijelaskan, kedua pelajar MTs itu tidak dilakukan penahanan di Polsek mengingat anak-anak tersebut belum melakukan tindak pidana, namun baru akan dan diamankan warga . Untuk membuat efek jera kepada kedua bocah tersebut selama 48 jam tidak boleh meninggalkan Polsek Petanahan.

Menurutnya, selama di polsek bocah tadi tidak diberikan hukuman fisik, hanya tidak boleh pulang, ” berkaitan besok pagi masuk sekolah tadi pagi oleh Kapolsek orang tuanya

(8)

dihubungi untuk menjemutnya, ” ucapnya.

Sementara itu, kedua orang tua yg menjemput anaknya mengucapkan terima kasih kepada Polsek Petanahan Polres Kebumen. Orang tua siswa tersebut berharap anak-anaknya bisa menjadi anak yg bener tidak dan tidak nakal lagi karena hanya akan menjadi musuh banyak orang.

Rekontruksi Pembunuhan Mantri

Sugeng Diwarnai Emosi Warga

KEBUMEN, FP – Satuan Reserse Kriminal Polres Kebumen menggelar rekontruksi kasus pembunuhan Mantri Sugeng Wahyudi (42) di Rumah Korban, di Desa Banjurpasar Kecamatan Buluspesantren, Selasa (22/2).

“Untuk mengamankan jalanya rekontruksi puluhan personil Polres Kebumen yang terdiri dari Satu peleton Dalmas Pelres Kebumen, personil sat reskrim Polres Kebumen dan dibantu personil Polsek Buluspesantren dikerahkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban saat digelarnya rekonstruksi itu,” kata Kapolres Kebumen, AKBP Alpen, SIK, SH, MH didampingi Kasat Reskrim Polres Kebumen, AKP Koliq Salis Hirmawan, SH

Dijelaskan, ratusan warga tampak berkerumun menyaksikan jalannya rekonstruksi itu, terutama di sekitar TKP (rumah korban). Akibat banyaknya warga yang datang personil Polres Kebumen harus melakukan pengamanan ekstra guna mengantisipasi warga yang anarkis untuk memaksa masuk ke TKP.

Masyarakat di lingkungan sekitar sempat emosi saat melihat korban dan jalanya rekontruksi namun hal itu dapat diantisipasi oleh petugas Polres Kebumen.

“Kesiapan pengamanan dilakukan agar kegiatan berjalan lancar dan aman, mengingat banyak warga yang datang ingin menyaksikan proses reka ulang itu,” ujar Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH., SIK., MH

(9)

21 adegan. Adegan dilakukan mulai dari persiapan pembunuhan, pelaksanaan sampai dengan membuang barang bukti dan kabur ke luar kota dengan membawa mobil dan barang berharga lainya.

Dalam rekon struk s i i t u , tersa n g k a D A , E A d a n M G mempe ragak a n langs u n g adega n

mulai dari datang ke rumah korban, proses pembunuhan, membuang sepatu yang digunakan dan pergi meninggalkan rumah korban. Tersangka tampak lancar memperagakan setiap adegan dalam rekonstruksi itu.

“Dilihat dari jalannya rekonstruksi yang dilakukan tersangka mulai dari mempersiapkan alat yang digunakan, diduga kuat tersangka telah merencanakan aksi pembunuhannya,” jelas AKP Kholiq.

Menurut penuturan tetangga korban, mereka berharap kepada pihak kepolisian agar para tersangka dapat dihukum seberat-beratnya, karena korban dikenal baik dihadapan masyarakat sekitar, suka menolong dan tidak punya masalah dengan masyarakat sekitar.

Dikatakan Kasat Reskrim, para tersangka dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana untuk tersangka DA, yang ancaman hukumanya selain diancam dengan pidana mati, pelaku tindak pidana pembunuhan berencana juga dapat dipidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun.

(10)

pembunuhan dengan pemberatan yang disertai kekerasan dengan ancaman hukuman penjara selama-lamanya dua puluh tahun.” kata Kasat Reskrim.

SDN Separe Disatroni Maling,

Uang Simpan Pinjam dan Barang

Eketronik Raib

PURWOREJO, FP – SD Negeri Separe yang terletak di Banyuasin 01 Kecamatan Loano, Purworejo disatroni pencuri, Jumat (13/1) tengah malam. Akibatnya satu LCD Proyektor merek Hithaci, satu buah laptop merek Accer, satu buah LCD player merek Asus, dua buah taplak warna hijau, dan uang tunai (simpan pinjam) Rp 3 juta raib dibawa pencuri.

Dari keterangan yang berhasil dihimpun, tersangka masuk ruangan melalui atap sekolah kemudian menjebol eternit.

Kejadian pencurian awalnya diketahui oleh C. Turiah, salah seorang guru SDN separe yang melihat ruang guru dalam kondisi acak-acakan dan salah satu eternitnya jebol. Selanjutnya hal tersebut disampaikan kepada rekan guru yang lain, Muhtiyadi (50).

” Kedua guru tersebut kemudian mengecek ruangan dan sejumlah barang sudah tidak ada ditempatnya. Selanjutnya melaporkan kejadian itu ke Polsek Loano,” kata warga.

Mendapat laporan, anggota Polsek Loano langsung menuju lokasi dan melakukan pemeriksaan tempat kejadian untuk mengungkap pelaku pencurian. Kasus pencurian tersebut kini masih ditangani Polsek Loano. Akibat kejadian itu, kerugian ditaksir mencapai belasan juta rupiah.

(11)

Resahkan Warga, Pria Ini

Diamankan Polsek Grabag

PURWOREJO, FP – Muhammad Madhan Anis, warga RT 02 RW 04 Desa Banyuasin Kembaran, Kecamatan Loano yang mengaku anggota Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dan sedang melakukan ferivikasi dan validasi di sejumlah desa di Kecamatan Grabag Senin (28/11) diamankan Polsek Grabag karena diduga sudah melakukan kegiatan yang meresahkan masyarakat. Namun setelah dimintai keterangan yang bersangkutan dilepas.

Kapolsek Grabag AKP Suwito, SH mengungkapkan, yang bersangkutan terpaksa diamankan dan dimintai keterangan karena pada saat melakukan kegiatan ferivikasi dan validasi data kependudukan untuk keperluan iuran pemegang Kartu Indonesia Sehat tidak koordinasi dengan dinas terkait,Kecamatan,dan kepala desa setempat. “Saat dimintai keterangan yang bersangkutan mengaku anggota Biro Klasifikasi Indonesia yang sedang melakukan ferivikasi dan validasi, “kata AKP Suwito, Selasa (29/11).

Menurut AKP Suwito, yang bersangkutan juga mengaku kegiatan itu atas perintah atasanya yang sudah menjalin kerjasama dengan Kementerian Sosial. Yang bersangkutan mengaku mendapat tugas memverifikasi dan validasi 14 desa di Kecamatan Grabag namun baru tujuh desa yang diferivikasi. Namun demikian ketika dimintai keterangan siapa yang memerintah yang bersangkutan tidak bisa menjawab. Yang bersangkutan malah mengaku jika surat perintah dan surat tugas didapat dari mengunduh di media sosial facebook. “Karena tidak jelas dan sudah meresahkan warga terpaksa kami amankan untuk dimintai keterangan, “ujar AKP Suwito.

(12)

Dijelaskan kejadian berawal saat yang bersangkutan melakukan ferivikasi dan validasi di Desa Munggangsari. Oleh Pujianto, Kepala Desa Munggangsari yang bersangkutan dimintai keterangan untuk tujuan apa dan siapa yang memerintah. Namun karena jawaban yang bersangkutan tidak menuaskan bahkan mengancam warga Desa Munggangsari tidak akan mendapat kartu KIS, Parjianto kemudian melaporkan hal tersebut ke Polsek Grabag. Mendapat laporan, anggota Polsek Grabag kemudian menfatangi lokasi dan mengamankan yang bersangkutan. “Yang bersangkutan hanya kami mintai keterangan saja, setelah itu kita bebaskan, “pungkas AKP Suwito.

Pelajar SMP Dicekoki Miras

Sampai Tidak Sadarkan Diri

KEBUMEN, FP – Entah apa yang ada di benak MK (17) dan pacarnya (S) tanpa alasan jelas tiba-tiba mereka memaksa KL (13 ) minum miras di pinggir Sungai Irigasi Kutowinangun, Rabu (30/11). Kapolres Kebumen AKBP Alpen, SH., SIK., M.H melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Wasidi membenarkan ada kejadian itu, menurut keterangan korban pada hari Sabtu (20/11) sekitar pukul 19.00 WIB korban yang masih pelajar SMP diajak oleh MS, pelajar SMK teman perempuan yang masih tetangga korban.

Keduanya pergi menggunakan sepeda motor ke tempat wisata alam Jembangan. Sampai di lokasi, korban diajak untuk berfoto-foto. Setelah berfoto ria, korban diajak pergi dengan tujuan tidak diketahui oleh korban. Ketika sampai Poncowarno korban minta diantar pulang, namun MS malah mempercepat laju kendaraannya. Sampai akhirnya korban bersama MS tiba dipinggir sungai

(13)

irigasi Desa Kuwarisan, Kecamatan Kutowinangun. Ditempat tersebut sudah ada yang menunggu dua orang laki laki, yakni S (17) pelajar SMK, pacar MS dan D (17) teman S.

Ditempat itu korban sempat bertanya mengapa dia diajak kesitu, namun tidak ada jawaban, justru MS menawarkan miras. Korban pada saat itu sudah menolak dan berontak namun S dan D memegang tangan korban kebelakang dan tangan kanan S megang sebuah botol miras yang dicium-ciumi ke hidung korban, setelah korban makin kuat membrontak justru MS memegang mulut korban sembari membuka mulut korban dan pada saat bersamaan S menuangkan miras kemulut korban sampai tertelan oleh korban. Setelah korban merasa pusing dan tidak sadarkan diri, kemudian korban diantar pulang oleh MS hingga di depan rumah korban. Sampai dalam rumah langsung pingsan dan di tolong sama Sumiyati, bude korban.

“Kedua orang tua korban bekerja merantau di jakarta, dan selama ini korban diasuh sama Budenya. Keesokan harinya korban baru menceritakan apa yg dialaminya semalam”, ucap Kasubbag Humas.

“Perkara ini diselesaikan oleh Polsek Kutowinangun secara muasyawarah dan membuat surat pernyataan mengingat para pelaku masih dibawah umur dan masih bersekolah”, tutur Kasubbag Humas Polres Kebumen.

Ketangkap Basah Membawa Miras

Warga Sadang Diamankan Polisi

KEBUMEN, FP – Nasib sial dialami oleh Sdm (33) warga RT 02 RW 02 Desa Sadang Kulon, Kecamatan Sadang. Bermaksud ingin

(14)

menikmati minuman keras bersama teman-temannya, tetapi tidak kesampaian karena terlebih dulu diamankan polisi, Rabu,(18/01).

Kejadian bermula Polsek Sadang Polres Kebumen yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Aipda M.Suhud Parwanto sedang melaksanakan operasi pekat dengan sasaran minuman keras di kawasan pertokoan sekitar pasar Sadang Kulon.

Melihat kedatangan beberapa polisi dari Polsek Sadang Polres Kebumen, tersangka yang awalnya sedang duduk diatas motor didepan toko milik bapak Supono langsung menghidupkan motornya dan tancap gas kearah utara jalan raya Sadang.

Karena merasa curiga atas gerak gerik tersangka, Kanit Reskrim langsung menghubungi anggota yang sedang tugas jaga dimako Polsek Sadang untuk melaksanakan penghadangan terhadap orang dengan ciri-ciri tersebut.

Alhasil setelah dilaksanakan penghadangan didepan mako Polsek Sadang ternyata kecurigaan petugas berbuah hasil.

” Setelah diadakan pengecekan, ternyata didalam jok motornya didapati dua botol minuman keras, satu botol jenis anggur merah dan satu botol merek Vodka, ” kata Kapolsek Sadang.

Kapolsek Sadang Polres Kebumen AKP HM.Fadholi langsung memerintahkan kepada Kanit Sabhara Aiptu Saryono untuk diadakan pemeriksaan kepada yang bersangkutan baik dalam bentuk pembinaan ataupun dilanjut sampai keproses sidang tindak pidana ringan.

Referensi

Dokumen terkait

Mikrokontroler untuk menentukan alamat dari memori program yang akan dibaca, dan proses membaca data dalam memori sesuai dengan perintah program yang akan membaca dalam

Kecamatan Martapura Barat Dalam Angka 2016 merupakan publikasi tahunan yang diterbitkan oleh BPS Kabupaten Banjar.. Disadari bahwa publikasi ini belum sepenuhnya memenuhi harapan

Sedangkan secara parsial variabel Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, dan Ijarah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan operasional dengan nilai

Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan peserta, tetapi juga secara tidak langsung dapat membantu proses pembelajaran bahasa Inggris pada lembaga bimbingan

Untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit, maka Komite Medis telah membentuk suatu sub komite Peningkatan Mutu Pelayanan yang membantu Komite Medis

Variabel ini merupakan variabel tujuan yang dianggap penting untuk diteliti, guna memberikan suatu prediksi mengenai loyalitas pelanggan.Berdasarkan latar belakang,

Catat penunjukan suhu dari termometer gelas dengan urutan pencatatan dimulai dari penunjukan suhu pada termometer bantu termometer digital atau termometer gelas ( t

Sistem informasi pengelolaan administrasi dokumen pendaftaran skripsi merupakan sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu mempermudah dalam