• Tidak ada hasil yang ditemukan

Raih Hadiah dengan Berbagi Pengalaman Menyenangkan Bareng UNAIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Raih Hadiah dengan Berbagi Pengalaman Menyenangkan Bareng UNAIR"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Raih Hadiah dengan Berbagi

Pengalaman

Menyenangkan

Bareng UNAIR

UNAIR NEWS – Pusat Informasi dan Humas (PIH) Universitas

Airlangga memberikan penghargaan kepada 18 peserta lomba penulisan opini, foto, dan video competition, Rabu (20/9). Selain seluruh pemenang, pemberian penghargaan tersebut juga dihadiri oleh awak media, maupun staf dan pimpinan PIH.

Defrina Sukma Satiti, S. IP., selaku Ketua Panitia acara mengatakan, ketiga lomba yang bertema “Pengalaman Menyenangkan Bersama UNAIR” itu diadakan dengan tujuan menguatkan reputasi UNAIR melalui media sosial. Selain itu, lomba ini juga diadakan untuk meningkatkan kesadaran bersama bahwa UNAIR telah diamanahi pemerintah menuju top 500 world class

university pada tahun 2020 mendatang.

“Maka dengan lomba-lomba yang kami adakan ini, kami sedang mensosialisasikan amanah dari pemerintah tersebut. Mengapa melalui medsos? Sebab medsos menjadi media yang paling akrab dengan dunia kita saat ini,” ucap Defrina.

Melalui lomba-lomba yang diadakan ini, Defrina berharap bahwa pemenang lomba tetap aware untuk membagi pengalaman menyenangkan mereka di UNAIR. Sementara kepada pemenang penulisan opini, ia berharap agar mereka tetap menulis berbagai gagasan mereka untuk kemajuan perguruan tinggi, khususnya UNAIR.

“Semoga tetman-teman tetap sharing tentang fun experience mereka, serta berbagi gagasan untuk kemajuan perguruan tinggi, khususnya UNAIR,” ujar alumnus Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNAIR itu.

(2)

mengatakan, para pemenang lomba adalah mereka yang terpilih berdasarkan kualitas dari masing-masing kriteria pemenang perlombaan. Ia mengatakan, PIH siap untuk membina bakat yang mereka miliki untuk dapat semakin dikembangkan.

Selain itu, pakar komunikasi politik itu juga mengatakan bahwa lomba-lomba yang memicu kreatifitas mahasiswa semacam ini akan terus diadakan, minimal satu kali dalam setahun.

“Akan kita adakan lomba-lomba semacam ini, minimal satu kali dalam setahun. Tentunya, lomba akan dikemas yang lebih menarik dan dengan hadiah yang lebih besar lagi,” ujar dosen yang baru lulus sebagai doktor Ilmu Sosial FISIP UNAIR itu.

Mewakili pemenang kompetisi, M. Wahyu Syafiul Mubarok pemenang lomba penulisan opini berharap agar UNAIR lebih memperbaiki dan meningkatkan sektor baca dan tulis mahasiswa. Hal ini agar cita-cita menuju WCU tidak sebatas mimpi belaka.

“Untuk meningkatkan sektor baca dan tulis mahasiswa, menurut saya yang pertama adalah dengan optimalisasi perpustakaan yang tidak hanya berpusat di kampus B saja melainkan di kampus UNAIR lainnya. Selain itu juga dengan mendekatkan mahasiswa dengan jurnal-jurnal internasional yang sudah dibeli oleh UNAIR semenjak semester awal,” ungkap Wahyu.

Sementara itu, Gaby Calisha Azzahra pemenang lomba video m e n g u n g k a p k a n t e r i m a k a s i h k e p a d a P I H y a n g t e l a h menyelenggarakan lomba sehingga dapat menjadi wadah kreasi bagi mahasiswa.

“Yang jelas lomba ini memberikan wadah buat teman-teman kreator, videografer, juga lomba opini dan foto. Lomba ini bukan hanya membuat kami berkompetisi, tapi juga membuat kami melahirkan sebuah karya baru,” ucap Gaby. (*)

Penulis : Binti Q. Masruroh Editor : Nuri Hermawan

(3)

Jelang MTQ Nasional, Kafilah

UNAIR

adakan

Pemusatan

Latihan Intensif

UNAIR NEWS – Setelah melewati proses panjang terkait pembinaan rutin di setiap cabangnya, kafilah UNAIR adakan pemusatan latihan atau training center jelang dimulainya Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Tingkat Nasional XV 2017. Pemusatan latihan ini digelar pada 15-17 Juli 2017 di Villa Arumdalu, Batu. Seluruh kafilah UNAIR beserta para pembinanya hadir untuk kemudian berlatih secara intensif juga ditampilkan diseluruh kafilah sendiri. Pemusatan latihan kali ini diharapkan mampu mengukur sejauh mana kesiapan masing-masing cabang. Ditambah lagi, kekompakan seluruh tim perlu ditingkatkan guna memupuk semangat kebersamaan.

“TC ini diharapkan semua cabang mampu memaksimalkan potensinya masing-masing, semua masih bisa ditingkatkan, karena masih ada waktu dan tidak ada yang tidak mungkin,” ujar Ustadz Sunan Fanani pada pembukaan TC, Sabtu (15/7).

Dalam kurun waktu dua hari, seluruh peserta dituntut untuk berlatih maksimal.

“Yang membedakan TC dengan pembinaan pada umumnya ialah adanya pembinaan secara intensif yang terdiri dari pembinaan mental, spiritual, kesatuan dan kekeluargaan tim dan tentunya pembinaan keilmuan masing-masing cabang,” ungkap Fauzi, ketua kafilah UNAIR.

Akan ada banyak acara dalam pelaksanaan TC ini, diantaranya pembinaan spiritualitas berupa salat berjamaah, mengaji bersama, renungan malam, serta mengamalkan amalan-amalan lain yang berguna untuk musabaqoh. Pembinaan kekeluargaan tim berupa games, tadabbur alam, dan lain-lain. Pembinaan keilmuan

(4)

masing-masing cabang berupa pembinaan bersama pembina tim, untuk simulasi setiap cabang lomba.

Pembina MTQ UNAIR, KH Abdul Wahhab Husein mengaku bahwa kafilah UNAIR selalu berkembang setiap tahunnya, hal ini dibuktikan dengan semakin terarahnya skema latihan. Selain itu, pembina asal Malang tersebut mengapresiasi pihak universitas yang telah peduli dan banyak membantu kesuksesan tim.

“Pelatihan yang diadakan hingga saat ini saya rasa cukup untuk tampil di tingkat nasional, segala sesuatu sudah diusahakan dan disiapkan sebaik mungkin, tinggal berserah diri sama yang maha penentu soal bagaimana hasilnya. Ikhtiyar, doa dan usaha sangat perlu,” ujar KH Abdul Wahab Husein.

Beliau berpesan agar kafilah mampu disiplin, berani beraksi dan fokus dalam pembinaan, karena itu prinsip untuk mencapai kesuksesan. Dalam TC kali ini terdapat sosok dibalik layar yang membantu persiapan kafilah. Mereka menyebut diri mereka tim Buroq MTQ yang terdiri dari koordinator, desainer dan penulis konten berita disetiap akun media sosialnya. Salah satu tim Buroq MTQ, khoiriyah mengaku senang dapat membantu agar kafilah dapat fokus lomba, dan tim buroq bisa membantu publikasi dan diseminasi informasi seputar kafilah UNAIR.

Ahmad Fauzi menambahkan, persiapan kafilah dalam menghadapi MTQM Nasional 2017 sampai saat ini sudah cukup baik. Dalam sisa waktu kurang lebih sembilan hari, peserta diharapkan mampu mempersiapkan lebih matang lagi. Tak lupa juga untuk meminta doa dan restu dari orang tua dan juga guru-guru mereka, agar mampu tampil maksimal dengan membawa nama baik almamater.

Penulis: Ahalla Tsauro Editor : Nuri Hermawan

(5)

Tiga Srikandi Airlangga Raih

Runner Up di Pulau Dewata

UNAIR NEWS – Tiga mahasiswa Universitas Airlangga berhasil

meraih posisi dua terbaik dalam ajang Sharia Economic Learning Forum (SELF) XIV, Minggu (21/5). Kompetisi penulisan gagasan ilmiah itu diselenggarakan di Universitas Udayana, Bali.

Ketiga mahasiswa itu adalah Yurike Dhika Adhela (Fakultas Kesehatan Masyarakat/2015), Yuli Puspitasari Devi (FKM/2014), d a n N i n i k R o s y i d a h ( F a k u l t a s I l m u S o s i a l d a n I l m u Politik/2014).

Dalam kompetisi tersebut, mereka mengusung gagasan tentang pemanfaatan limbah cangkang kerang yang tidak dimanfaatkan dan menjadi sampah. Gagasan tersebut berjudul “Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Daerah (Anadar granosa) sebagai Subtitusi Ransum Ternak berbasis Sociopreneurship dalam Upaya Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Pesisir Surabaya”. “Saya melihat peluang di wilayah pesisir Surabaya sangat banyak limbah cangkang kerang yang tidak dimanfaatkan dan menjadi sampah,” terang Ninik.

Tim UNAIR berhasil menjadi juara dua terbaik setelah menyisihkan sembilan finalis dari perguruan tinggi lainnya. “Jujur saja kami sangat senang karena bisa membanggakan keluarga maupun almamater, meskipun pada saat itu belum yakin kalau ternyata bisa mendapat juara,” tambah Ninik.

Kompetisi SELF merupakan ajang lomba karya tulis ilmiah mahasiswa tingkat nasional. Kompetisi ini diikuti mahasiswa D-3 dan S-1 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia.

“Awalnya saya ragu untuk mengikuti kompetisi ini namun dengan dukungan Ninik dan Yuli saya kirimkan saja ide ini dalam

(6)

kompetisi tersebut,” cetus Yurike.

Penulis: Wahyu Nur Wahid (mahasiswa Ilmu Administrasi Negara) Editor: Defrina Sukma S

UNAIR Terpilih Menjadi Tuan

Rumah Eagle Award 2017

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga kembali terpilih menjadi

tuan rumah road show kompetisi Eagle Award 2017, setelah sebelumnya menjadi tuan rumah di tahun 2013. Kompetisi bergengsi film dokumenter ini menjadi salah satu kompetisi yang dinantikan sineas di Indonesia. Kompetisi tersebut rencananya akan dilangsungkan pada tanggal 27 April mendatang. “Ide manarik menjadi hal utama pada kompetisi ini. Kurang mengerti secara teknis tidak menjadi persoalan. Nantinya 10 besar terbaik akan diundang langsung Metro TV untuk pitching

forum,” kata Syahrir Akbar selaku program koordinator Eagle Awards Documentary Competition.

Ditemui di ruang Pusat Informasi dan Humas Universitas Airlangga, Syahrir mengatakan bahwa Eagle Awards Documentary

Competition merupakan program yang mengkolaborasikan antara

pendidikan, produksi, dan kompetisi. Selain itu juga sebagai sebuah upaya untuk merekam dan menafsirkan Indonesia.

“Ini menjadi wadah untuk mendorong kaum intelektual muda Indonesia agar bisa merespon isu-isu di sekitarnya melalui sebuah film dokumenter,” jelasnya. “Dulu juga ada salah satu finalis dari Jawa Timur yang mengangkat cerita megenai lumpur lapindo,” imbuhnya.

(7)

Menambahkan pernyataan Syahrir, Ketua PIH UNAIR Drs. Suko Widodo, M.Si., menyambut baik tawaran dari salah satu televisi swasta nasional tersebut. Baginya ini adalah momen berharga bagi mahasiswa UNAIR khususnya untuk menggali gagasan dan kreatifitasnya.

“Ini sebuah kehormatan dalam penyelenggaran event yang bergensi. UNAIR juga mendorong kompetisi-kompetisi bagi anak muda Indonesia. Adanya kompetisi ini diharapkan dapat menstimulasi pikirian-pikiran prestatif,” ucap Suko. “Tahun ini UNAIR menjadi tuan rumah, anak-anak UNAIR harus memanfaatkan momen ini untuk terus berprestasi,” tutupnya.

Penulis : Helmy Rafsanjani Editor : Nuri Hermawan

Tumbuhkan Semangat Wirausaha,

FEB Adakan Kompetisi dan

Seminar Bisnis

UNAIR NEWS – Seorang pebisnis dituntut untuk mampu menciptakan

lapangan usaha dan turut mewujudkan kemandirian ekonomi. Tentunya tuntutan tersebut diawali oleh langkah mahasiswa sebagai calon pebisnis muda. Dalam rangka menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan mahasiswa Universitas Airlangga, kali ini Divisi Bisnis Departemen Keilmuan BEM FEB menyelenggarakan

Business Competition and Achievement pada Sabtu, (4/6). Acara

ini memberikan wadah bagi mahasiswa untuk memulai semangat berwirausaha melalui rangkaian acara Kompetisi Business Plan dan Seminar Bisnis.

(8)

Dalam acara Kompetisi Business Plan tersebut, panitia telah menyaring 15 peserta terbaik yang kemudian mempresentasikan idenya dihadapan para dewan juri pada 1 Juni lalu, di Aula Fadjar Notonegoro. Kompetisi ini diikuti oleh peserta dari FEB UNAIR maupun dari fakultas di UNAIR lainnya. Ide bisnis yang dipresentasikan pun beragam, mulai dari ragam kuliner hingga jasa traveling.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan

Business Competition and Achievement lewat Seminar Bisnis

bertajuk “How to Start Business from Zero” bertempat di Aula ABC dengan menghadirkan dua pembicara serta dihadiri oleh peserta dari berbagai fakultas dari beragam universitas.

Dalam seminar tersebut, Alfan Cipto Wahyudin, ST selaku pembicara pertama menyampaikan, tentang perlunya menumbuhkan semangat memulai bisnis dari awal bagi kalangan mahasiswa sebagai wujud sumbangsih pemuda dalam menciptakan lapangan pekerjaan. CEO dari PT Asuka Engineering Indonesia yang juga menjabat sebagai President of Indonesia HypnotheraphyCenter tersebut menceritakan pengalamannya saat mengundurkan diri dari posisi karier perusahaan di Jepang, demi memulai usaha dari nol, dengan bermodalkan niat menciptakan lapangan kerja bagi sesama, walaupun belum memiliki modal sama sekali.

“Jangan pernah takut untuk menjadi pengusaha, karena menjadi pengusaha itu mulia,” ujar Alfan yang juga menjadi owner PT Asuka Rental Indonesia, PT Asuka Kinetik Indonesia, dan PT Asuka Agro Indonesia tersebut.

Sedangkan pembicara kedua diseminar tersebut adalah Lussi Agustin, S.STAT, yang merupakan CEO INDORAJ Consulting dan Koordinator kampus HIPMI Surabaya. Ia berbagi pengalaman memulai usahanya di bidang pelayanan jasa konsultan statistik untuk tugas akhir mahasiswa. Demikian karena keinginannya untuk hidup mandiri selepas lulus kuliah dan menghilangkan sebuah anggapan, bahwa kuliah bukan hanya untuk menjadi karyawan.

(9)

“Jangan menyiakan kesempatan yang datang, jujur, fokus dan telaten lah dalam memulai usaha,” seru alumni Prodi Statistik Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga tersebut. Rangkaian acara Business Competition and Achievement ditutup oleh pengumuman pemenang kompetisi Business Plan. Diantaranya, juara 1 diraih oleh “Nasgor Salto” dari FEB, juara 2 diraih oleh “Vit Cuit” dari FKH, dan juara 3 diraih oleh “Bebek Racing” dari Fakultas Vokasi. (*)

Penulis : Erdila Sitma Putri Editor : Dilan Salsabila

Mahasiswa

UNAIR

Gelar

Kompetisi Hukum Nasional

UNAIR NEWS – Airlangga Law Competition (ALC) 2016 telah sukses

dilaksanakan pada 15-17 Januari 2016. Rangkaian acara ALC yang diadakan di gedung A, B dan C Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (UNAIR) tersebut meliputi lomba debat hukum nasional, dan lomba karya tulis ilmiah nasional.

ALC merupakan salah satu media sebagai wujud kepedulian mahasiswa untuk menyadarkan kembali nilai-nilai dan kesadaran hukum dari masyarakat, yakni melalui pemikiran-pemikiran generasi muda, khususnya mahasiswa.

Sejumlah 14 universitas se-Indonesia memperebutkan piala debat Prof. Kuntjoro, dan 10 universitas memperebutkan piala Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara. Keberhasilan ALC 2016 ini tak lepas dari dukungan BEM FH UNAIR dan Badan Semi Ortonom (BSO) Masyarakat Yuris Muda Airlangga (MYMA) UNAIR.

(10)

Mahasiswa-FH-Membawa-Piala-debat-Prof.- Kuntjoro-dan-piala-Asosiasi-Pengajar-Hukum-Tata-Negara-dan-Hukum-Administrasi-Negara. (Foto: Aulia Intani)

Selain perlombaan, digelar pula seminar dengan tema “Menata Sistem Demokrasi Dalam Era Globalisasi di Indonesia”. Seminar ini dihadiri oleh 4 narasumber, yakni Drs. Priyatmoko, M.A, Dr. Harjono, S.H., MCL, Dr. Himawan Estu Bagijo, S.H., M.H., dan Dr. Herlambang P.W. S.H.,M.A. Seminar ini mengupas permasalahan-permasalahan demokrasi dalam sistem hukum Indonesia saat ini.

Virga Dwi Efendi selaku ketua pelaksana ALC 2016 menyatakan puas dengan berlangsungnya seluruh rangkaian acara ALC.

“Saya merasa bangga dan terharu melihat penyelenggaraan acara pada tahun pertama yang berjalan dengan amat baik ini. Acara ini pun mendapat animo teman-teman dari berbagai universitas untuk ikut berkompetisi. Kami berharap MYMA tetap dapat menyelenggarakan ALC pada tahun-tahun berikutnya,” ungkap Virga.

Novta Rizky, mahasiswa dari Universitas Brawijaya Malang mengungkapkan terimakasihnya untuk penyelenggara ALC.

(11)

“Terimakasih atas pengalaman dan fasilitas yang diberikan kepada delegasi kami, untuk panitia yang sangat berkompeten dan juga pembelajaran bagi kita agar bisa mengadakan acara sebagus ALC”, papar Novta.

ALC 2016 juga turut mengundang tim Paduan Suara UNAIR dengan membawakan 7 buah lagu. Salah satu lagunya adalah lagu Rek Ayo

Rek yang dikemas apik dalam nuansa jawa timuran. Selain paduan

suara, ALC juga mengundang tim Teater Mata Angin UNAIR yang membawakan drama berjudul “Prabu Airlangga”.

Teater-Mata-Angin-UNAIR-Mementaskan-Prabu-Airlangga. (Foto: Aulia Intani)

Rangkaian acara ALC ditutup dengan pengumuman juara 1 lomba debat yang di peroleh oleh Universitas Hasanuddin, juara 2 Univeritas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan juara 3 oleh Universitas Indonesia. Sedangkan juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah diperoleh oleh Tim A Universitas Brawijaya, juara 2 oleh Universitas Diponegoro, dan juara 3 oleh tim B Universitas Brawijaya.(*)

Penulis: Aulia Intani Editor: Binti Q. Masruroh

(12)

Lawan

Mahasiswa

Tingkat

Akhir, Maba Sabet Juara Esai

Satria Airlangga tak hentinya menorehkan prestasi yang membanggakan. Meskipun masih terhitung sebagai Mahasiswa Baru (Maba), tim esai dari Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNAIR berhasil memboyong juara dalam ajang “Happysmart Competition with Happyfresh” yang diadakan oleh Happyfresh di wisma Jerman pada 28 November 2015. Kompetisi esai tingkat perguruan tinggi se-regional Surabaya ini mengangkat tema tentang solusi untuk permasalah kota Surabaya.

“Di kompetisi ini, kami satu-satunya tim yang anggotanya maba semua. Peserta lain rata-rata semester tujuh dan semester akhir. Jadi waktu masuk ruangan, sudah kelihatan kalau kami masih maba. Tapi kami tetap percaya diri,” ujar Bayu Mahardika yang juga ketua tim esai.

Melalui esainya yang berjudul “IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Komunal”, Bayu bersama empat rekannya, Galih Priambodo, Anas Nur Fadhilah, Nanik Nadyni, dan Sintya Tifani Sari, merancang program sanitasi dengan menanggulangi limbah yang mencemari sungai Surabaya. Terutama, tinja yang langsung dibuang ke sungai. Melalui program ini, kotoran yang menumpuk diolah dengan cara bertahap sehingga berubah menjadi wujud air. Baru kemudian dialirkan ke sungai sehingga mengurangi pencemaran.

Dalam mempersiapkan programnya, Bayu dan tim melakukan survey dan mengumpulkan data tentang pengolahan air di Surabaya. Mereka menyusuri sungai Surabaya dan menghimpun data dari kantor PDAM Surabaya. Setelah menganalisis data bersama tim, mereka menemukan IPAL Komunal sebagai solusi atas sanitasi

(13)

sungai Surabaya. (has/nui).

Alumni Unair Juara Karya

Tulis Antikorupsi

Alumni Jurusan Komunikasi Universitas Airlangga Catur Ratna Wulandari berhasil meraih juara pertama dalam lomba karya tulis anti korupsi. Bersama rekannya, Tri Joko Heriadi, sesama wartawan Pikiran Rakyat, dia menulis artikel tentang Kantin Kejujuran berjudul “Apa Kabar Kantin Kejujuran: Jerih Payah Jujur Di Sekolah, Komitmen Jujur ala Komunitas, dan Rumus Sederhana Tentang Kejujuran”. Mereka menjadi yang terbaik di kategori Jurnalis.

Dalam kegiatan yang digelar oleh KPK dan Konsorsium Komunitas Festival Antikorupsi 2015 tersebut, berhasil menyabet peringkat kedua Aghnia Adzkia dari CNN Indonesia, Jakarta dengan tulisan berjudul “Aksi Perempuan Agen ‘007’ Cegah Korupsi”, dan Eva Fahas dari Harian Pikiran Rakyat Bandung, dengan judul “Belajar Nilai Integritas Mulai Dari Rumah”.

“Jejakku”, Aplikasi tentang

Perjalanan Wisata

Geliat dunia pariwisata Indonesia kian tampak. Hal ini bisa kita lihat dari beredarnya film-film dan acara-acara televisi bertema petualangan dan wisata, maupun artikel dan video

(14)

perjalanan wisata yang kesemuanya merupakan respon terhadap minat masyarakat akan pariwisata. Menyadari potensi di bidang pariwisata Indonesia cukup menjanjikan, bisnis di bidang trip

organizer atau biro wisata pun tumbuh subur. Mengiringi

tumbuhnya bisnis pariwisata, media promosi pariwisata pun turut berkembang, salah satunya melalui pengembangan aplikasi pada gadget.

Mendukung geliat pariwisata Indonesia, Ahimsa Afrizal, alumnus program studi Sistem Informasi (SI) UNAIR angkatan tahun 2009, membuat inovasi berupa aplikasi yang diberi nama “Jejakku.” Aplikasi ini menyediakan informasi trip dan servis trip bagi para penggunanya. Jejakku ini dibuat sekaligus sebagai

marketplace bagi trip organizer. Fitur-fitur yang disediakan

antara lain Info Wisata, Info Event, Berbagi Kisah, Sharing, Challenges, Request Trip, dan Store.

Keunikan dari aplikasi ini adalah adanya fitur Challenges atau tantangan. Melalu tantangan ini, pengembang ingin membantu mengatasi masalah-masalah berkaitan dengan lingkungan dan sosial di sekitar area wisata. Tantangan yang diberikan misalnya memungut sampah, penghijauan, dan pemberian edukasi. Kegiatan tersebut dilakukan dengan kerjasama dengan Trash Hero Indonesia untuk kegiatan pemungutan sampah, dan Komunitas 1000 Guru untuk kegiatan edukasi. Pelancong yang berhasil memenangkan tantangan akan mendapatkan diskon perjalanan wisata.

“Dengan adanya aplikasi ini, baik trip organizer, masyarakat maupun traveler, semua mendapatkan keuntungan. Trip organizer bisa mempromosikan jasanya, traveler dimudahkan untuk menemukan tempat wisata impian, dan masyarakat yang ada di daerah sekitar wisata juga memperoleh keuntungan setelah diadakannya tantangan sosial pada trip tersebut,” papar Ahimsa.

Lokasi trip yang disediakan pada aplikasi yang dirancang oleh Ahimsa dan lima rekannya ini masih mencakup pariwisata di Jawa

(15)

dan Flores. Target yang ingin dicapai pada akhir tahun ini minimal 20 provinsi di Indonesia dapat tergabung dalam aplikasinya.

“Saat ini lokasi trip masih mencakup daerah Jawa dan Flores pulau komodo, akhir tahun ini kita akan membuka minimal 20 trip pada 20 provinsi di Indonesia serta kami bekerjasama dengan 200 trip organizer untuk seluruh wilayah Indonesia,” papar Ahimsa.

Aplikasi yang dikerjakan sejak tahun 2013 dan launching pada 2015 ini, sudah diinstall oleh 5.000 lebih pengguna melalui layanan Google Play Store. Jejakku masuk ke dalam tiga aplikasi terbaik pada ajang kompetisi aplikasi sosiopreneur NEXTDEV 2015. Ke depan, layanan yang menghubungkan pelancong dan trip organizer serta masyarakat sekitar tempat wisata ini juga akan dikembangkan untuk bisa diakses melalui web.

Pengalaman kurang menyenangkan ketika menyalurkan hobi

traveling-nya, seperti lingkungan wisata yang rusak dan kotor,

menginspirasi Ahimsa untuk membuat sebuah inovasi. Berbekal keahlian di bidang teknologi informasi, ia ingin membantu masyarakat di sekitar area wisata dengan cara mempromosikan daerah tersebut sekaligus mendorong kontribusi positif para

traveler melalui tantangan sosial.

Lahirnya aplikasi Jejakku ini juga berawal dari sebuah ambisi untuk menorehkan prestasi bagi jurusan SI UNAIR yang terbilang baru. Prodi SI UNAIR baru didirikan pada tahun 2000 untuk program D3, dan tahun 2008 baru dibuka program S1-nya. Sebagai mahasiswa pada prodi baru, Ahimsa ingin menunjukkan eksistensi prodinya melalui prestasi-prestasi. Dengan programnya yang diberi nama Indonesian Space Explorer, pada tahun 2013 Ahimsa dan tim SI UNAIR melenggang menjadi finalis pada INAICTA dan Cakrawala Award tingkat Surabaya.

“ S a a t i t u a m b i s i k a m i m e n g a l a h k a n I T S . K a m i i n g i n mempersembahkan prestasi untuk SI UNAIR. Belum terbesit kata

(16)

bisnis saat itu,” ungkap Google Student Ambassador 2012 ini.

Referensi

Dokumen terkait

Namun demikian, dalam pengembangan BBOT yang bermutu masih ditemukan berbagai kendala utama, antara lain; (1) kurangnya riset terpadu di bidang pengembangan BBOT,

Hasil wawancara terkait elemen Infrastruktur Data Spasial (IDS) meliputi jaringan akses, kebijakan, standar, data, dan komponen Sumber Daya Manusia (SDM) di Intansi

Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode Fuzzy Inference System Mamdani yang telah dioptimasi dengan algoritme genetika dapat diterapkan dalam menentukan lama waktu

Pada bab terakhir ini diuraikan mengenai kesimpulan yang dapat ditarik dari pengerjaan Tugas Akhir ini. Selain itu juga diuraikan mengenai saran-saran yang dapat diperhatikan untuk

Letak antarprofil provinsi digambarkan pada matriks koordinat profil baris F yang merupakan jarak Euclid dengan Gambar 1 Konfigurasi seluruh provinsi berdasarkan

Hasil penelitian menunjukan bahwa penggantian sebagian tepung terigu dengan tepung jagung dalam pembuatan nugget sampai 30% tidak berpengaruh nyata

[r]

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu “Terdapat perbedaan biomassa perifiton pada substrat keramik antara hulu, tengah, dan hilir Sungai Salo”..