• Tidak ada hasil yang ditemukan

Muatan Lokal Gumi Sasak Kelas 4-Jadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Muatan Lokal Gumi Sasak Kelas 4-Jadi"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

H. SUDIRMAN, S. Pd

BAHRIE, S.Pd

LALU RATMAJA, S.Pd

DRAFT

BAHAN AJ AR

MUATAN LOKAL GUM I SA SA K

TERI NTE GR ASI BUDI P EK ER TI

UNTU K SEKOLA H DASA R / MI KEL AS I V

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah dan berkat izin, serta rahmat-Nya, penyusun akhirnya berhasil menyusun buku Muatal Lokal. Buku ini khusus disajikan untuk murid sukolah dasar/madrasah ibtidaiyah, yaitu :

1. Jilid 4 untuk kelas 4; semester I dan II 2. Jilid 5 untuk kelas 5; semester I dan II 3. Jilid 6 untuk kelas 6; semester I dan II

Buku ini mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan Permen Diknas No.22 tahun 2006.

Buku ini disusun guna memenuhi Standar Kompetensi yang ada pada gilirannya memacu kemampuan dasar dalam Muatal Lokal agar dapat menjadi pengetahuan serta wawasan tentang sejarah budaya nenek moyang orang Gumi sasak sehingga peserta didik dengan mudah memahami apa yang sebenarnya terjadi di masa sejarah dan prasejarah. Selain itu, penyusun buku ini juga untuk memenuhi kekurangan buku-buku teks Muatal Lokal yang sampai sekarang masih belum mencukupi.

Selain itu juga, sebagai tujuan utama penyususn buku ini adalah agar peserta didik :

1. Menjadi anak cerdas, terampil dan menghargai sejarah nenek moyangnya sendiri

2. Menjadi anak yang berakhlak mulia, seperti baik budi, ramah, tidak mementingkan diri sendiri, dan

3. Menjadi anggota masyarakat dan warga negara yang baik, dan berguna bagi agama, bangsa, serta negara.

4. Mengetahui serta memahami sejarah dan budaya lokal. Semoga buku ini bermanfaat. Amin

Selong, Mei 2009

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

...

Kata Sambutan... Daftar Isi...

Program Semester I...5

Program Semester II...6

Program Tahunan...7

Pelajaran 1 Gumi Sasak pada Masa Prasejarah...9

A. Asal Usul Penghuni Gumi Sasak...9

Aktivitas Siswa...10

B. Penemuan di Gunung Piring...13

Aktivitas Siswa...14

C. Kehidupan Nenek Moyang Gumi Sasak...15

Tugas Individu...15

D. Sistem Kepercayaan...16

Aktivitas Siswa...18

Uji Kompetensi...18

Pelajaran 2 Adat Sasak...21

Adep Betanduran...21

1. Betanduran ...21

2. Panen (Upacara Tong-tong Suit)...22

Upacara Ngayu-ayu...23

Aktivitas Siswa...25

Uji Kompetensi...26

(4)

Jaja Sasak... 27

A. Renggi... 27

B. Kaliadem ...28

C. Tugas Kelompok...28

D. Uji Kompetensi...28

Pelajaran 4 Sastra Sasak...30

Tembang Sasak...30

1. Contoh Tembang Sinom...31

2. Contoh Tembang Maskumambang...32

3. Contoh Tembang Pangkur...32

4. Contoh Tembang Dangdang Gule...32

Aktivitas Siswa...33

Pelajaran 5 Bahasa Sasak...34

Sesenggak ...34

A. Melengkapi Sesenggak...37

B. Tugas Individu...37

C. Uji Kompetensi...37

Pelajaran 6 Kesenian Sasak...39

Alat Musik Tradisional...39

1. Genggong...39

2. Mandolin dan Gambus...39

3. Rebana Burdah...40

4. Barong Tengkok...40

5. Alat Musik Gula Gending...40

(5)

7. Gendang Belek...41

8. Cilokak ...42

Aktivitas Siswa...44

Uji Kompetensi...44

Pelajaran 7 Sejarah Sasak...46

Tugas Kelompok...47

Kerajaan Tertua di Gumi Sasak...49

Aktivitas Siswa...51

Uji Kompetensi...51

Pelajaran 8 Cerita Rakyat Sasak...53

Dongeng Sasak...53

Dongeng Loq Sesekek...53

Tugas Individu ...60

Uji Kompetensi...60

Pelajaran 9 Sastra Sasak...61

Lelakaq ...61

Tugas Individu ...63

Uji Kompetensi...64

Pelajaran 10 Bahasa Sasak...65

Bahasa Alus...65

Tugas Mandiri ...67

Uji Kompetensi...68

Pelajaran 11 Permainan Sasak...69

Manuk Pesek...69

Manuk Kurung. ...71

Aktivitas Siswa...71

(6)

PROGRAM SEMESTER I Satuan Pendidikan : ... Mata Pelajaran : ... Kelas Semester : ... Tahun Pelajaran : ... A. Banyaknya Pekan

No Nama Bulan Jumlah Pekan

1 Juli 2 Agustus 3 September 4 Oktober 5 November 6 Desember Jumlah Pekan

B. Banyaknya Pekan Tidak Efektif

(sesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah/madrasah masing-masing) 1...= ...pekan 2. ...= ...pekan 3. ...= ...pekan 4. ...= ...pekan 5. ...= ...pekan J u m l a h = ...pekan

C. Banyaknya Pekan Efektif = Banyak Pekan Total – Banyak Pekan Tidak Efektif =...pekan

D. Banyaknya Jam Pembelajaran = Banyak Pekan Efektif x Jam Pembelajaran 1 Minggu =...pekan

(7)

Mengetahui Guru Mata Pelajaran Kepala ...

(...) (...) NIP : ... NIP : ...

(8)

PROGRAM SEMESTER II Satuan Pendidikan : ... Mata Pelajaran : ... Kelas Semester : ... Tahun Pelajaran : ... E. Banyaknya Pekan

No Nama Bulan Jumlah Pekan

1 Januari 2 Pebruari 3 Maret 4 April 5 Mei 6 Juni Jumlah Pekan

F. Banyaknya Pekan Tidak Efektif

(sesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah/madrasah masing-masing) 1...= ...pekan 2. ...= ...pekan 3. ...= ...pekan 4. ...= ...pekan 5. ...= ...pekan J u m l a h = ...pekan

G. Banyaknya Pekan Efektif = Banyak Pekan Total – Banyak Pekan Tidak Efektif =...pekan

H. Banyaknya Jam Pembelajaran = Banyak Pekan Efektif x Jam Pembelajaran 1 Minggu =...pekan

...,...

Mengetahui Guru Mata Pelajaran

Kepala ...

(...) (...)

NIP : ... NIP : ...

(9)

PROGRAM TAHUNAN Satuan Pendidikan : ... Mata Pelajaran : ... Kelas Semester : ... Tahun Pelajaran : ... No Standar kompetensi

Kompetensi Dasar Alokasi Wakt

u

1 Memahami asal usul dan nenek moyang masyarakat suku Sasak

Menjelaskan asal usul nenek moyang masyarakat suku Sasak

Menjelaskan penyebaran penduduk masyarakat Suku Sasak

8 Jam

2 Memahami adat bertani

nenek moyang Gumi SasakMenjelaskan adab betanduran cara Sasak 8 Jam 3 Memahami Budaya

masyarakat Gumi SasakMendeskripsikan budaya yang ada pada masyarakat Gumi Sasak 8 Jam 4 Memahami sastra yang

berkembang di masyarakat Gumi Sasak

Menjelaskan sastra Gumi Sasak 6 Jam

5 Memahami Sesenggak yang berkembang di masyarakat Gumi Sasak

Mendeskripsikan Sesenggak yang

berkembang di Gumi Sasak 8 Jam 6 Memahami seluk beluk

budaya masyarakat SasakMendeskripsikan kesenian yang berkembang di masyarakat Gumi Sasak

8 Jam

7 Memahami pengaruh

Hindu-Budha di Gumi Sasak Menjelaskan asal usul Hindu-BudhaMenjelaskan bukti-bukti adanya pengaruh Hindu-Budha

8 Jam

8 Memahami cerita yang berkembang di masyarakat Gumi Sasak

Mendeskripsikan cerita yang berkembang di Gumi Sasak

8 Jam

9 Memahami Sastra yang berkembang di masyarakat Gumi Sasak

Mendeskripsikan sastra yang

berkembang di Gumi Sasak 6 Jam 10 Memahami bahasa Alus

(10)

masyarakat Gumi Sasak 11 Memahami permainan yang

berkembang di masyarakat Gumi Sasak

Mendeskripsikan permainan yang

berkembang di Gumi Sasak 8 Jam

Mengetahui

...,...

Kepala ... Guru Mata Pelajaran

(...) (...)

NIP : ... NIP : ...

(11)

PELAJARAN I

SEJARAH SASAK

STANDAR KOMPETENSI

Memahami asal usul dan nenek moyang masyarakat suku Sasak

KOM PETENSI DASAR

Menjelaskan asal usul nenek moyang masyarakat suku Sasak

Menjelaskan penyebaran penduduk masyarakat Suku Sasak INDIKATOR

1. Menyebutkan dua ras yang mendiami pulau Lombok 2. Menyebutkan tempat –tempat sejarah di pulau Lombok

3. Menyebutkan tahapan perkembangan kehidupan masyarakat suku Sasak 4. Menyebutkan bentuk kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Suku

Sasak pada masa lampau

MATERI PELAJARAN

GUMI SASAK PADA MASA PRASEJARAH

Salah satu petunjuk tentang kehidupan nenek moyang dimasa lampau adalah peninggalan peninggalan termasuk peninggalan berupa jejak yang dapat diamati pada bentangan alam. Kebiasaan hidup nenek moyang kita pada masa itu adalah berpindah- pindah dengan mata pencaharian utama adalah berburu dan meramu. Kemudian pada tahap selanjutnya nenek moyang kita hidup secara berkelompok dan membentuk pemimpin -pemimpin di tempat tinggalnya. Pemukiman nenek moyang kita pada masa prasejarah dibagi menjadi dua yaitu pemukiman di daerah pantai dan pemukiman di daerah pedalaman. (1). Pemukiman nenek moyang kita di daerah pesisir pantai mengambil makanan dari hasil laut. Bukti tentang keberadaannya ialah

(12)

Tahukah kamu apa itu zaman prasejarah ?

Zaman prasejarah adalah zaman dimana nenek moyang kita belum mengenal tulisan.

ditemukannya peralatan seperti jaring (kerakat), alat penangkap cumi-cumi, adanya sisi kerang . (2). Pemukiman di daerah pedalaman ditandai dengan ditemukannya alat-alat berburu seperti tombak, jaring, kodong ipin (alat untuk menangkap udang), Kodong lindung, dan sebagainya. Nenek moyang kita yang tinggal di pedalaman mengambil bahan makanan dari hutan maupun sungai-sungai yang ada di sekitarnya. Berita tentang hidup dan kehidupan nenek moyang kita dapat ditemukan dalam bentuk penuturan berantai secara turun temurun itu sebabnya dikatakan zaman prasejarah, karena pada waktu itu nenek moyang kita belum mengenal tulisan. Zaman ketika nenek moyang kita sudah mengenal huruf dan tulisan disebut zaman sejarah.

(Lalu Wacana,1977), menjelaskan bahwa untuk mengetahui tentang

kehidupan nenek moyang kita pada masa lampau, kita dapatkan dari sumber informasi seperti :

1. cerita-cerita rakyat 2. babad lontar

(13)

4. hasil penemuan Gunung Piring

Banyak hal dapat dijelaskan dari situs-situs peninggalan di pulau Lombok, akan tetapi penelitian ke arah itu masih sangat kurang seperti situs Gunung Piring, penemuan arca Budha Awalokiteswara, penemuan Genta di Pendua maupun benda-benda yang masih tersimpan dan dipegang oleh para pewaris.

AKTIVITAS SISWA

Amatilah lingkungan desa tempat tinggalmu, setelah itu tulislah nama-nama peninggalan nenek moyangmu pada tabel berikut.

No Nama Peninggalan Jenis 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10

Babad Takepan daun lontar

B. ASAL USUL PENGHUNI GUMI SASAK

(Martono, 1994). Berdasarkan hasil temuan arkeologis menjelaskan

bahwa, manusia purba di Indonesia adalah jenis Homo sapiens. Homo sapiens yang bermukim di Indonesia adalah dua ras yaitu

1. Ras Mongoloid, khusus sub ras Melayu-Indonesia, tersebar di sebagain besar wilayah Indonesia terutama Indonesia yang

(14)

terletak di bagian Barat dan Selatan antara lain Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok

2. Ras Austromelanesoid, tersebar di wilayah Indonesia bagian timur terutama Irian Jaya dan pulau-pulau sekitarnya

Dengan demikian, sebagaimana suku-suku lainnya di Indonesia, maka penghuni suku di pulau Lombok berasal dari Asia Tenggara. Adapun kemudian penduduk pendatang berasal dari Bali, Sulawesi Selatan, Jawa, Kalimantan, Sumatera, Maluku dan Nusa Tenggara Timur.

Nenek moyang kita menyusuri lembah-lembah sungai di Vietnam dan Thailand sampai di Semenanjung Malaya. Kemudian dengan menggunakan perahu bercadik mereka datang ke Nusantara mendarat di Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Bali, Nusa Tenggara termasuk Lombok sampai ke Flores dan Sulawesi Selatan.

Aktivitas Siswa

Diskusikan bersama teman-temanmu soal-soal di bawah ini ! 1. Nenek moyang suku Sasak berasal dari mana?

2. Apa pemahamanmu tentang ras Mongoloid ?

3. Ras Austromelanesoid hidup dan berkembang di wilayah Indonesia bagian ? 4. Suku Sasak tergolong sub ras ?

(15)

(Prima Dewi, 1994). Hasil penemuan arkeologis di Gunung Piring,

desa Truwai Kecamatan Pujut, Lombok Selatan oleh proyek penggalian dan penelitian purbakala Jakarta tahun 1976 adalah periuk utuh, kereweng, kerangka manusia, sisa kulit kerang, arang, fragmen logam dan binatang. Dari hasil tersebut , disimpulkan bahwa kira-kira pada akhir zaman perunggu, enam abad yang lalu pulau Lombok bagian Selatan telah dihuni oleh sekelompok manusia yang sama kebudayaannya dengan penduduk ; (1) penduduk di Vietnam Selatan di Gua Tabon dan Gua Sasak, (2) penduduk di pulau Pallawan-Filipina, (3) penduduk di Gilimanuk Bali, (4) penduduk di Malielo-Sumba. Menurut Drs.M.M. Sukarto dan Prof Solheim, guru besar di Universitas Hawai, kebudayaan mereka di Gunung Piring itu termasuk ke dalam Shan Huyn Kalanny Tradition.

Bagian Selatan telah dihuni oleh sekelompok manusia yang sama kebudayaannya dengan penduduk ; (1) penduduk di Vietnam Selatan di Gua Tabon dan Gua Sasak, (2) penduduk di pulau Pallawan-Filipina, (3) penduduk di Gilimanuk Bali, (4) Penduduk di Malielo-Sumba. Menurut Drs.M.M.

(16)

Sukarto dan Prof Solheim, guru besar di Universitas Hawai, kebudayaan mereka di Gunung Piring itu termasuk ke dalam Shan Huyn Kalanny Tradition.

TUGAS MANDIRI

Jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai pada kolom yang tersedia !

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Siapakah nama arkeologi yang menemukan bekas peninggalan nenek moyang kita di Gunung Piring ?

1.

2 Sebutkan nama benda-benda kuno yang ditemukan di Gunung Piring !

2.

3 Gunung Piring itu terletak di desa mana ? 3.

4 Zaman Perunggu wilayah Lombok te;ah dihuni oleh manusia yang sama kebudayaanya dengahn penduduk....

4.

5 Nenek moyang kita yang tinggal di bagian selatan pulau Lombok memiliki kebudayaan yang sama dengan penduduk ...?

5.

(17)

Pada zaman dahulu nenek moyang kita hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mengumpulkan bahan makanan dari hewan dan tumbuhan. Masa seperti ini di sebut dengan masa meramu. Nenek moyang kita yang tinggal di daerah Belongas, Sekaroh dan sekitarnya mulai bercocok tanam sehingga pada saat ini daerah tersebut kurang subur itu sebabnya daerah Belongas, Sekaroh dan sekitarnya sekarang ini banyak di tumbuhi semak belukar.

Kehidupan nenek moyang kita pada saat itu sudah mulai menetap (bertempat tinggal) secara berkelompok. Dengan demikian, hidupnya sudah lebih teratur dan membentuk pemimpin-pemimpin di tempat tinggalnya. Pemukiman masyarakat zaman prasejarah dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :

1. Pemukiman di Daerah Pesisir Pantai.

Nenek moyang kita yang tinggal di pesisir pantai mengambil makanan dari pantai dan laut. Bukti tentang keberadaannya adanya alat yang ditemukan seperti jaring (kerakat), alat penangkap cumi-cumi, adanya sisa kerang 2. Pemukiman di Daerah Pedalaman

Nenek moyang kita yang tinggal di daerah pedalaman (hutan) mengambil bahan makanannya dari hutan maupun sungai-sungai yang ada di dalam hutan. Adapun jenis alat yang telah ditemukan dan kini disimpan di Museum NTB yaitu alat-alat berburu seperti tombak, iwus, jaring, kodong

(18)

ipin untuk menangkap udang, kodong lindung untuk menangkap belut dan sebagainya.

TUGAS INDIVIDU

Jawablah pertanyaan pada kolom di bawah ini !

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Apa yang dimaksud dengan masa meramu ? 1

2 Nenek moyang kita sudah mulai hidup menetap setelah tinggal di daerah ...?

2

3 Pemukiman nenek moyang kita pada zaman prasejarah dibagi 2 sebutkan...!

3

4 Jenis alat apa saja yang disimpan dalam Museum NTB, sebutkan...!

4

5 Sebutkan jenis alat-alat yang digunakan oleh nenek moyang kita untuk berburu, lihat gambar !

5

E. SISTEM KEPERCAYAAN

Setelah nenek moyang kita hidup menetap mereka memilki dua aliran kepecayaan yaitu animisme dan dinamisme. Kepercayaan nenek moyang kita bahwa benda memiliki roh-roh halus di sebut Animisme. Bukti nenek moyang kita percaya adanya roh-roh halus yaitu tempat penguburan di Gunung Piring berada di perbukitan. Di bukit-bukit yang tinggi roh nenek moyang kita bersemayam menurut dia. Kepercayaan nenek moyang kita bahwa benda-benda memiliki memiliki kekuatan gaib disebut Dinamisme. Oleh sebab itu, ia menyembah dan memuja roh-roh agar tidak terjadi bencana alam.

Setelah adanya pengaruh dari luar, nenek moyang kita menganut sistem kepercayaan Boda. Boda bukan Budha tetapi Boda adalah anasir atau unsur dari kepercayaan animisme, dinamisme, antroformisme dan politisme. Begitu

(19)

pula setelah penyebaran agama Islam dan agama Hindu ke pulau Lombok nenek moyang kita menganut sistem kepercayaan Islam Waktu Telu (Wetu Telu). Islam Waktu Telu adalah penggabungan antara ajaran Hindu dan Islam.

(Fawaizul Umam, 2006), menegaskan sampai saat ini, komunitas Islam

Wetu Telu terletak di kawasan Tanjung dan beberapa desa di Kecamatan Bayan seperti Loloan, Anyar, Akar-akar, dan Mumbul Sari. Sedangkan dusun-dusunnya memusat di Senaru, Barung Birak, Jeruk Manis, Dasan Tutul, Nangka Rempek, Semokan dan Lendang Jeliti.

(Lalu Wacana, 1977), menjelaskan kepercayaan masyarakat masa

lampau tentang adanya makhluk-makhluk halus yang memiliki kekuatan (supernatural) masih terdengar sampai sekarang seperti :

1. Betara guru yaitu raja dewa-dewa yang menurunkan raja Lombok

2. Bidadari yaitu sebangsa dewi yang hidup di madya antara awang-awang 3. Bebodo’ yaitu sebangsa hantu yang berkeliaran bila magrib tiba, terutama

pada malam Jum’at. Itulah sebabnya pada saat-saat itu, anak-anak dilarang bermain-main. Ia suka menyembunyikan anak kecil yang diberi makan ulat. Untuk menemukannya dipukulkan parang buntung.

4. Bake’ juga sebangsa hantu yang sangat jahat membuat manusia sakit. Tempat tinggalnya di hutan, batu-batu besar dan pohon kayu yang rindang. 5. Belata’, sama halnya dengan bake, hanya perbedaannya belata makan

orang.

6. Bebai sejenis makhluk halus yang kecil, tidak semua orang dapat melihatnya. Bebai dipelihara oleh selak

7. Sela’ sebenarnya bukanlah makhluk halus melainkan manusia biasa. Seorang dapat menjadi sela disebabkan memiliki ilmu sejenis sihir. Oleh sebab itu, ia dapat menjadi sesuatu sesuai kehendaknya. Ada juga orang menjadi sela’ karena keturunan, demikian juga orang yang beristrikan sela’, maka ia menjadi sela’. Jenis sela’ ada dua yaitu :

(20)

a. Sela’ Beleq : kekuatannya lebih besar dan lebih hebat dalam menghancurkan kekuatan lawan umumnya memakan bangkai dan kotoran manusia.

b. Sela’ Bunga : hidupnya di angkasa dan selalu mencari musuh di malam hari. Sela’ bunga tidak memakan makanan yang kotor seperti halnya sela’ beleq.

AKTIVITAS SISWA

Diskusikan soal-soal di bawah ini bersama teman-temanmu !

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Apa yang dimaksud dengan kepercayaan animisme ?

2 Apa yang dimaksud dengan kepercaan dinamisme ?

3 Apa yang dimaksud dengan boda ?

4 Sebutkan dua contoh benda yang diyakini memiliki roh halus ...!

5 Sebebutkan empat benda yang memiliki kekuatan ghaib...!

UJI KEMAMPUAN AKHIR PELAJARAN -I

A. Pilihlah jawaban yang kamu anggap paling benar diantara a, b, c, dan d yang telah tersedia.

1. Zaman ketika nenek moyang kita belum mengenal tulisan di sebut : a. zaman sejarah

b. zaman prasejarah c. zaman kuno d. zaman batu

2. Kehidupan nenek moyang kita pada zaman prasejarah dapat kita ketahui melalui :

a. cerita-cerita rakyat b. surat kabar

(21)

d. majalah

3. Nenek moyang masyarakat gumi sasak berasal dari : a. Asia Barat

b. Asia Selatan c. Asia Timur d. Asia Tenggara

4. Kehidupan nenek moyang kita berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain, masa seperti itu disebut...

a. masa meramu b. masa berburu c. masa berpindah d. masa berhuma

5. Kepercayaan nenek moyang kita tentang benda memiliki kekuatan ghaib disebut...

a. animisme b. dinamisme c. animisator d. dinamisator

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Pemukiman masyarakat pada zaman prasejarah dibagi menjadi 2 (dua) sebutkan !

2. Sebutkan dua bentuk kepercayaan nenek moyang kita pada masa prasejarah !

3. Apa pemahaman orang Sasak tentang bebai ?

4. Sebutkan jenis peralatan yang dipakai oleh nenek moyang kita yang tinggal di daerah pedalaman !

5. Sebutkan 2 (dua) ras yang menjadi nenek moyang masyarakat Gumi Sasak!

(22)

Silaq ngiring ilingan pituah lengan pengelingsir .

Di sasak ini banyaklah masih Pusaka lama di tempat tersisih Lobar Loteng di temapt terpilih

Di Lotim penuh dijaga Patih

(wasiat renungan masa)

PELAJARAN II

ADAT SASAK

MATERI PELAJARAN ADEP BETANDURAN

STANDAR KOMPETENSI

Memahami adat bertani nenek moyang Gumi Sasak

KOMPETENSI DASAR

Menjelaskan adab betanduran cara Sasak

INDIKATOR

1. Menjelaskan adab betanduran cara Sasak 2. Menjelaskan waktu betanduran cara Sasak

(23)

1. Betanduran

Masyarakat Gumi Sasak sejak dahulu kala mengenal pola betanduran (bertani) sejak zaman nenek moyang. Dalam adat sasak sebelum menanam padi di sawah sebagai bahan makanan pokok mempersiapkan beberapa hal :

a. Mempersiapkan bibit yang baik dari hasil panen tahun lalu yang ditempatkan pada bagian bawah lumbung, hal ini dimaksudkan supaya bibit tetap terpelihara dengan baik dan tidak dimakan hama.

b. Jika musim hujan diperkirakan akan tiba para petani mempersiapkan diri menurunkan bibit dengan menyiapkan daun bikan, sejenis rumput, daun jeringo yang akan digunakan sebagai bubus, selanjutnya air merendam perak dan emas dicampur air rendaman empit (kerak nasi).

c. Acara penanaman bibit dengan doa dengan harapan agar buah padi yang di tanam putih seperti perak dan kuning seperti emas. Baru kemudian bibit dihamparkan sebagai bibit.

d. Setelah tiba waktunya untuk ditanam, bibit dicabut untuk ditanam secara bergotong royong tua, muda, laki, perempuan. Acara gotong royong sesuai jadwal yang ditetapkan oleh pekasih (petugas pengatur air).

(24)

Upacara ini dilakukan apabila tanaman disawah sudah waktunya dipanen. Pemilik sawah kemudian dicari pemimpin adat untuk mengadakan upacara. Prosesinya adalah :

a. Menyiapkan ancak, yaitu, anyaman dari bambu yang berbentuk segi empat yang digunakan sebagai pengganti nare (dulang)

b. Ancak diisi dengan nasi sebatok (seperiuk kecil) dengan dialasi dengan dedaunan.

c. Di atas nasi diletakkan lekok lekes yang terdiri dari daun sirih, buah penang, tembakau dan rokok tradisional.

d. Ancak dibuatkan onger-onger dengan daun kelapa yang diikat daun padi.

e. Setelah selesai barulah pemimpin adat memberikan doa. Perlengkapan di bawa ke sawah untuk dipasang atau digantung di tempat saluran air pertama yang masuk ke sawah. Pimpinan adat mulai panen dengan membuat inan pade (induk padi ) yang diletakkan di atas ancak. Setelah itu panen bisa dilaksanakan.

f. Panen diawali oleh pemilik sawah yang diiringi terune dedare (pemuda –pemudi) sambil bekekayak (pantun khas Lombok) secara spontan yang menggambarkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, menggambarkan kehidupan muda mudi, rasa cinta dan kekaguman. Pada saat ini tidak jarang perjanjian merari’ (kawin) antara pemuda pemudi. A. UPACARA NGAYU-AYU

Upacara ngayu-anyu adalah sejenis upacara penghormatan kepada alam. Kodrat manusia adalah mengambil berbagai keperluan hidupnya dari alam untuk kelangsungan hidupnya, apapun wujud, cara, dan media yang dipergunakan pada hakikatnya tidak lepas hubungannya dengan pencipta, lingkungan dan sesama manusia.

Dua kebutuhan manusia yang bersifat mendasar adalah kebutuhan lahiriah dan batiniah. Terpenuhnya kebutuhan lahiriyah memberikan

(25)

dampak kepada kebutuhan batiniah. Sebagai contoh terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan, dan papan akan dapat memberikan ketenangan jiwa dan memiliki rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan harapan itulah upacara ngayu-ayu dilaksanakan setiap tanggal 5, 15, 25 bulan Rajab Gumi Sasak. Perhitungan tahun diperhitungkan dengan tahun Sasak yang berputar delapan tahun sekali atau di sebut windu. Perhitungan tahun windu di mulai dengan tahun Alif, tahun Ehe, tahun Jimawal, tahun Je, tahun Dal, tahun Be, tahun Wawu, dan tahun Jumahir. Perputaran tahun disebut tahun Penitian sedangkan penyebutan nama bulan memakai nama Hijriyah.

Upacara ngayu-ayu dilaksanakan oleh seorang Kyai, Pemangku, Krama Desa. ngayu-ayu berasal dari kata Rahayu artinya memohon keselamatan. Upacara ngayu-ayu bermula dari keyakinan masyarakat penduduk asli Gumi Sasak terhadap Tuhan Sang Penciptadan kewajiban daripada hamba yang harus menyembah.

Latar belakang kegiatan ini, mereka percaya bahwa pada zaman dahulu, Gumi Sasak didiami oleh tujuh pasangan suami istri yang hidup secara primitif tanpa mengenal peradaban. Mereka belum mengenal pakaian dan bertani. Dalam keadaan yang demikian, datanglah dua orang yaitu Raden Harta Pati,dan Raden Harya Mangujaya yang membawa perubahan kepada ketujuh orang tersebut.

Salah satu pelajaran yang diberikan oleh kedua pendatang tersebut diawali dengan pertanyaan :

− Maukah kalian menjadi manusia yang beradab dan berpakaian ? − Maukah kalian hidup diatas tanah ini sebagai manusia

selayaknya?

− Maukah kalian sebagai manusia yang menyembah Tuhan sebagai menciptamu ?

Ketujuh menjawab setuju, dan pendatang melanjutkan ajarannya dengan memberikan empat macam pegangan hidup yaitu :

1. Adat dan Agama sebagai pegangan hidup.

(26)

3. Satu ikat Padi merah sebagai makanan. 4. Senjata untuk bertani dan membela diri.

Pada saat itu pula mereka diberi sebuah tempat yang dikenal dengan Gumi Sasak. Diakhir wejangannya kedua orang tersebut memperingati bahwa pada waktu yang akan datang kalian akan menghadapi peperangan tetapi kalian akan mendapat pertolongan. Peperangan tersebut adalah :

1. Perang Ketupat yaitu perang melawan iblis. 2. Perang Panah beracun

3. Perang Bala’.

Dalam peperangan tersebut, masyarakat Gumi Sasak di bantu oleh Raden Ketip, Raden Sayid, Hamzah, Raden Patih Jorong. Ketiga penolong itu, dengan mudah mengalahkan iblis dengan melemparkan ketupat sebanyak tiga kali :

1. Lemparan pertama pada tanggal 5 dengan mengucap tanggal lima. 2. Lemparan kedua pada tanggal 15 dengan mengucap tanggal lima

belas.

3. Lemparan ketiga pada tanggal 25 dengan mengucap tanggal dua puluh lima.

Ketika lemparan ketiga dilakukan, maka tentara iblis hilang tanpa bekas, setelah selesai peperangan, Raden Ketip, Raden Sayid Hamzah, dan Raden Patih Jorong berpesan kepada masyarakat Gumi Sasak sebagai berikut :

1. Kamu harus mengambil air setiap kali panen padi sebagai tanda kemenangan terhadap iblis.

2. Setiap tiga tahun sekali kamu harus memotong kerbau sebagai rasa syukur atas kemenangan menghadapi peperangan.

Kedua pesan tersebut dilaksanakan dalam upacara peringatan Perang Ketupat yang diperingati setiap tiga tahun sekali oleh masyarakat Gumi Sasak sampai sekarang. Inilah yang disebut sebagai upacara Ngayu-ayu.

(27)

Diskusikan soal-soal di bawah ini bersama teman-temanmu !

N O

PERTANYAAN JAWABAN

1 Apa yang dimaksud adab Betanduran ?

2 Upacara Ngayu-ayu biasa di lakukan oleh masyarakat desa!

3 Apa pertanyaan yang diajukan oleh raden Harya Pati dan Raden Harya maupun Jaya ketika pertama datang memberikan pelajaran ?

4 Apa saja yang dilakukan oleh orang Sasak zaman dahulu dalam menghadapi musim tanam ?

5 Sebebutkan dua alat yang dipakai betanduran oleh masyarakat Sasak !

UJI KOMPETENSI

Jawabalah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas ! 1. Apa yang dimaksud dengan Betanduran ?

2. Tulislah ururtan tata upacara Betanduran cara Sasak ! 3. Apa pemahaman mengenai Tong-tong Suit ?

4. Sebutkan nama-nama tahun yang digunakan sebagai dasar perhitungan orang Sasak ?

5. Apa pegangan hidup yang di wejangkan oleh tokoh penyebar agama di desa Sembalun !

(28)

Wali songo Malik Ibrahim

Sentral da’wahnya pernah bermukim Di Gersik hanya diberi setengah Memang Tuhanlah mengatur hikmah.

(wasiat renungan masa)

PELAJARAN III

BUDAYA SASAK

STANDAR KOMPETENSI

Memahami Budaya masyarakat Gumi Sasak KOMPETENSI DASAR

Mendeskripsikan budaya yang ada pada masyarakat Gumi Sasak INDIKATOR

1. Menjelaskan tata cara membuat jaja Sasak 2. Memberikan contoh jaja Sasak

3. Menyebutkan bahan-bahan membuat jaja Sasak

MATERI PELAJARAN JAJA SASAK

Jaja Sasak lueq geti macemna mulei lekan jeje Ure Renggi, Pangan, Wajik, Keludan Bucung, Celilong Ambon, Gagar Mayang, Nage Sari, Keciput, Tempeni, Kaliadem. Ngumbe ceren tepiaq jejer niki ?

(29)

Jaja Renggi niki mudaq ceren te piaq. Renggi tepiaq lekan bahan reket siq te kukus atawe ta dang saq tercampur kanca aiq santen. Sa wahan na masak reket nike baru tepiaq sesuai kemeleq mulai lekan saq kodeq jangka saq beleq terusna te kendang jangka gero. Sewahanna gero baruqna te goreng kadu minyak jeleng.

Jaja Renggi rasane maiq anyir, selapuq batur Sasak seneng ngeloran jaja niki. Jaja Renggi biasa tekadu besatuq leq acara begawe terutama begawe merariq. Jaja Renggi te beng Julukan endah jaja penganten.

B. KALIADEM

Sai ndeq man taoq aran Kaliadem?

Kaliadem niki aran jaja si tepiaq lekan bahan beras saq wah jari tepung tercampur kanca gula beaq (gula aren). Tepung beras kanca gula beaq nike tercampur jari sopoq terusna ta aduq jangka tepung beras nike bewarna beaq. Sewahan nike baruqna terpelintir atau tepeliset jangka belo baruq na te gecok konteq –konteq membentuk Jajar Genjang. Sewahan nike terusna ta goreng ngadu minyak jeleng. Aduh rasana manis, anyir, seger. Araq maliq resep teminaq jaja Sasak silain. Silaq pade berajah minaq jaja Sasak ngadu resep niki !

C. KELEPON KECERIT

BAHAN-BAHAN : 1 kg beras ketan 1 butir kelapa tua 1 kg gula merah

2 sendok makan garam halus Air secukupnya

Daun pandan secukupnya CARA MEMBUATNYA :

Beras ketan dibuat jadi tepung kemudian dibuat adonan, lalu dicampur dengan garam dan air daun pandan, selanjutnya dibentuk seperti kelereng, di

(30)

tengahnya diisi dengan gula merah yang diiris kecil-kecil, lalu direbus pada air panas hingga terapung. Apabila sudah terpung menandakan kelepon sudah matang. Parutlah kelapa tadi kemudian hidangkan kelopon di atas piring cantik lalu taruhkan parutan kelapa di atas kelepon yang sudah dihidangkan. Selamat mencoba.

D. GAGAR MAYANG

BAHAN-BAHAN 1 kg tepung beras 1 butir kelapa tua 1 kg gula merah 1 liter minyak goreng Garam secukupnya Air secukupnya ALAT-ALAT :

1. Gilingan kue

2. Alat pemototng kue bergerigi 3. Nare (tempat membuat jajan) 4. Wajan

CARA MEMBUAT

Tepung beras di buat adonan dicampur air santan dan garam kemudian dimasukkan dalam gilingan dibuat tipis, adonan yang sudah ditipiskan dipotong menggunakan alat pemotong bergerigi agar kelihatan pinggir-pinggir jajan berlekuk-lekuk. Kemudian dibentuk dengan cara diputar setengah lingkaran sehingga membentuk kipas, lalu digoreng sampai matang. Gula merah dicairkan lalu dimasak sampai kelihatan tidak terlalu kental dan

(31)

tidak terlalu cair. Gula merah yang sudah matang dierotkan tipis-tipis di atas Gagar Mayang sehingga kelihatan seperti tali yang menlingkar di atas Gagar Mayang. Selamat memperaktikkan.

E. JAJA BIKAN

Teparan aran jaja Bikan lantaran bentuk dait warna ne pade marak buaq bikan. Ngumbe carente minaq jaja Bikan ? silaq turut resep niki.

BAHAN-BAHAN 1 kg tepung beras ketan Santan kelapa secukupnya ¼ kg gula pasir

Kelapa parut secukupnya Garam dan vanili secukupnya Bahan pewarna

CARA MEMBUATNYA :

Buatlah adonan tepung dicampur santan, bahan pewarna, garam dan vanili kemudian parutan kelapa dicampur gula pasir dan diberi vanili secukupnya. Adonan tepung dibuat lonjong agak panjang sepanjang genggaman tangan lalu dimasukkan parutan kelapa yang sudah dicampur gula, selanjutnya direbus sampai matang. Selamat mencoba !

F. JAJA SERABI

serabi niki maiq gati rasane, sai mele tao minaq jaja Serabi ? silaq niki resepnya. BAHAN-BAHAN : ½ kg tepung beras 1 buah kelapa Garam secukupnya ½ kg gula merah

(32)

1 buah gelas

1 buah sendok makan Rembagan pembuat serabi CARA MEMBUATNYA :

Buatlah adonan cair dengan menggunakan tepung beras yang dicampur air santan. Masukkan adonan pada rembagan yang sudah dipanaskan, tutuplah rembagan dengan tudung panci selama 5 menit. Bukalah kembali tudung panci tersebut, jika adonan tadi sudah matang lalu hidangkan di atas piring cantik. Parutlah kelapa dan masaklah gula merah tersebut sampai tidak terlau cair dan tidak terlalu kental. Bubuhkan parutan kelapa di atas serabi kemudian erotkan dengan air gula. Jadilah jaja Serabi yang enak rasanya. Selamat mencoba !

G. TUGAS KELOMPOK

Buatlah salah satu jenis Jaja Sasak yang ada di daerahmu. Kemudian isilah tabel di bawah ini.

No Nama Jajan Bahan-bahan

1 2 3 4 5 H. UJI KOMPETENSI

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.

1. Selain Renggi, pangan, wajik, jajan apa saja yang kalian ketahui ? sebutkan 3 jenis !

2. Tuliskan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat jajan Kaliadem !

Dawek ngiring piringan napi bebaos pengelingsir

Banyak sekali pandai membaca Tapi tak pandai mengkaji nyata Kitab yang gundul dibaca nyata

(33)

Di kitab berbaris hatinya buta

(wa si at renung an m asa )

PELAJARAN IV

SASTRA SASAK

Mengenai tembang-tembang Sasak menggunakan tembang yang sudah pakem, yaitu bersumber dari tembang ciptaan para Wali. Kita perhatikan tembang Dangdang Gule berikut ini :

1. Tembang sinom awit karye dining Sunan Giri ( I ) 2. Dangdang Gule saking Sunan Bonang (a)

3. Tembang Maskumambang Sunan Prapen (e/o) 4. Asmarandane saking Sunan Kudus (u)

5. Tembang Durme saking Sunan Gunung Jati(i) STANDAR KOMPETENSI

Memahami sastra yang berkembang di masyarakat Gumi Sasak KOMPETENSI DASAR

Menjelaskan sastra Gumi Sasak INDIKATOR

1. Menyebutkan kitab-kitab sastra peninggalan lama 2. Menyebutkan macam-macam tembang

3. Memberikan contoh cara membaca tembang

MATERI PELAJARAN TEMBANG SASAK

(34)

6. Tembang Kinanti Sunan Dradjat (a) 7. Sunan Kalijaga puh tembang pangkur (u) 8. Karye pujangge pare Wali Allah (a) 9. Sedayane saking pulau Tanah Jawi.(i) 10.Karye tulis amal ugame (e)

Banyak baris tembang Dangdang Gule adalah 10 baris dalam sebait, Sinom 9 baris dalam sebait, Durme 7 baris dalam sebait, Asmarandana 7 baris dalam sebait, Pangkur 7 baris dalam sebait, Maskumambang 4 baris dalam sebait. Sebagian besar naskah kuno yang ada di Lombok ditulis dalam bentuk tembang-tembang .Untuk memperoleh gambaran yang dapat memberikan informasi, selanjutnya disampaikan garis besar cerita- cerita yang berkembang di Gumi Sasak. Untuk lebih jelasnya mengenai suku kata dan sajak dalam setiap tembang yang pakem di Lombok dapat kita perhatikan pada contoh berikut ini :

1. CONTOH SINOM

Jumlah barisnya dalam sebait adalah 9

Tabeq pade warge sanak ( a ), banyak suku katanya = 8 Wayah anom bini laki ( i) banyak suku katanya = 8 Tecobaq berajah ngarang ( a) banyak suku katanya = 8 Jari pekedekan biwih (i) banyak suku katanya = 8 Poroq nganggur ngantih 1nasik ( I) banyak suku katanya = 8 To leq pondok karang suwung ( u) banyak suku katanya = 8 Sedek turun leq karye ( a) banyak suku katanya = 8 Gustino melebon manik ( I) banyak suku katanya = 8 Leq Selase pelebon dane Gusti Nyoman (a) banyak suku katanya = 13

(35)

2. CONTOH TEMBANG MASKUMAMBANG

Jumlah barisnya dalam sebait adalah 4

Neneq bini no bemanik sampiqne nangis (i) banyak suku katanya = 12 Aduh Na’ Rangde Sanyoman (a) banyak suku katanya = 8 Alur jari pengiling- iling (i) banyak suku katanya = 9 Sangku mate laun jemaq (a ) banyak suku katanya = 8

3. CONTOH TEMBANG PANGKUR

Jumlah barisnya dalam sebait adalah 7

Mangsah raje daru dirham ( a ) banyak suku katanya = 9 Nateng saldum nitih gajah ngaprihi (i) banyak suku katanya = 11 Sarwi hangagem salukun ( u ) banyak suku katanya = 8 Prapte hayun-ayunan (a) banyak suku katanya = 7

Hangling sugal eh sape ran mu ratu (u) banyak suku katanya = 11 Sumahur suratis daham ( a) banyak suku katanya = 8 Hingsun raje hing surati ( I) banyak suku katanya = 8

4. CONTOH TEMBANG DANGDANG GULE

Jumlah barisnya dalam sebait adalah 10

Sireping wayahe kang wengi (i) banyak suku katanya = 9 Dian kekalih marepeki kite (a) banyak suku katanya =11

(36)

Ki humarmaye nulye hage (i/o) banyak suku katanya = 8

Malungpating jero rawuh (u) banyak suku katanya = 7 Nguncalaken pendarat nuli (i) banyak suku katanya = 9 Marang jawining kite (a) banyak suku katanya = 7

Wong menak hagapuh (u) banyak suku katanya = 6 Nyandak pendarat rinembat (a) banyak suku katanya = 8 Prapting inggil melorot wus prapting siti (i) banyak suku katanya = 12

Lajeng sami lalampah (a) banyak suku katanya = 7

AKTIVITAS SISWA

Diskusikan soal-soal di bawah ini bersama teman-temanmu !

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Apa yang dimaksud Tembang ?

2 Berapa baris tiap bait yang terdapat dalam Tembang ?

3 Sebutkan macam-macam Tembang !

4 Apa beda Tembang dengan Pantun ?

5 Tulislah dua bait Tembang Sinom !

Niki sopoq pituah si solah

Pulau Sasak kecil sekali

Tapi gunungnya besar dan tinggi Kalau orang pandai mengkaji

Pastilah sujud seribu kali.

(37)

PELAJARAN V

BAHASA SASAK

STANDAR KOMPETENSI

Memahami Sandangan dan Sesenggak yang berkembang di masyarakat Gumi Sasak

KOMPETENSI DASAR

Mendeskripsikan Sesenggak yang berkembang di Gumi Sasak Mendeskripsikan sandangan aksara Sasak

INDIKATOR

1. Menjelaskan pengertian Sesenggak

2. Membedakan Lelakaq dengan Sesenggaq

3. Membuat Sesenggaq

4. Menjelaskan sandangan basa Sasak

5. Membuat kalimat dengan menggunakan sandangan

MATERI PELAJARAN

TANDA BACA BASE SASAK

Tanda baca dalem basa Sasak lueq macemna, arak teparan aran Sandangan, Gantungan, Layar, Wisah, Cecek, Paten, dait lueq malik siq lain. Mangkin niki ngiring berajah tanda baca si teparan aran sandangan. Sandangan niki minaq huruf “a” jari hurup “i, e, o, u”. Silaq ngiring berajah sandangan-sandangan maraq leq bawaq niki.

(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)

AKTIVITAS SISWA

Silaq ngiring berajah minaq kalimat ngadu aksara Sasak !

No Kalimat Aksara Sasak

1 Lalo ngaro

2 Bibi Gani

3 Buku Rani baru

4 Budi beli sepatu baru

5 Guru Budi baru tiba

6 Jari napi jaja niki

7 Sate sisoq mule maiq

8 Silaq ngiring simpang

9 Guru Maje lalo ngayo

(44)

MATERI PELAJARAN

SESENGGAK SASAK

Sesenggak sama artinya dengan Pribahasa, sesenggak merupakan kalimat dalam bahasa Sasak yang di pakai untuk menyampaikan sesuatu maksud tertentu dengan menggunakan kata MARAQ atau MISAL sebagai kata awal dalam kalimat. Mari kita baca Sesenggak dibawah ini beserta artinya yang di tulis dalam bahasa Sasak.

1. Araq pendet araq api

artinya : ada maksud yang tersembunyi / segala sesuatu pasti ada penyebabnya.

2. Antih bintang gerik eleq langit

artinya : mengharap sesuatu yang mustahil didapat 3. Buaq ate kembang mate

Artinya : tumpuan kasih sayang 4. Belek belek balang bambung

Artinya : hanya badannya yang besar tetapi tidak dapat diandalkan 5. Betongkem jarang jarang

Artinya pura pura tidak tahu. 6. Dua dua mangan parut

Artinya : mendapat penghasilan dari beberapa tempat 7. Dengan nine konteqan lengkaq

Artinya : hak dan kewajiban orang wanita ada batasnya 8. Endeqman geriq wah tesangklap

Artinya : tidak memberi kesempatan pada orang lain berpendapat 9. Endeqne maraq balik lampak ima

Artinya : berbuat sesuatu tidak semudah mengucapkannya 10. Endeq araq rintis dateng ite

Artinya : tidak tahu menahu karena tanpa pemberitahuan 11.Iya datu iya pemban

Artinya : Seorang penguasa yang mampu mengayomi (melindungi) rakyatnya

12.Iya ruana iya rasana

Artinya : Tidak ditutup-tutupi kelebihan dan kekurangannya. 13.Jeromatik joat gunung

Artinya : Tak sebanding antara kemampuan dengan keadaan. 14.Kedebong embus bae bau jari oat

(45)

Artinya : Sesuatu yang tak berharga mungkin saja berguna 15.Jaoq gumi kance langit

Artinya : Tidak sesuai antara harapan dengan kenyataan. 16.Kedung angen uwah sede

Artinya : Keadaan yang sulit diperbaiki lagi karena sudah salah sejak permulaan.

17.Kodek kodeq penyalin cancing

Artinya : Orang yang sederhana tapi berisi (banyak ilmunya) 18.Kodeq kodeq sebie kedi

Artinya : Tubuhnya kecil tapi pemberani. 19.Loeqan empat dait telu

Artinya : Diumpamakan pada orang yang suka berbohong. 20.Lampak langan sandang andang

Artinya : Orang yang tak mempunyai tujuan yang pasti. 21.Maraq kelampan godeq ngincang

Artinya : Tak betah diam ditempat 22.Maraq belok jari pemales

Artinya : Sesuai antara kemampuan dengan tugasnya. 23.Maraq nasi kurang aik

Artinya : Tidak terpelihara dengan baik 24.Maraq dengan mincing eleq rangkep

Artinya : Tidak mau berusha keras karena mengharapkan yang sudah ada 25.Mans manis tanduran gunung

Artinya : Nampak selalu tentram karena orang tak tahu keadaan yang sebenarnya

26.Pare reket pare rau

Artinya : Orang yang pandai memanfaatkan kesempatan (siapa cepat dia dapat )

27.Pinaq dengan jari rekengan

Artinya : Suka memeras orang lain. 28.Peres santen ndarak aiq

Artinya : Mengharap dari orang yang tak mungkin bisa membantu karena memang kekurangan .

29.Piring jombeng masih ndeq araq Artinya : Orang yang sangat miskin 30.Raos jak maraq selapuq barang embuk

Artinya : Orang yang selalu menggampangkan sesuatu. 31.Pade bani betukah tatu

Artinya : Sama-sama berani berkorban 32.Pire laloq buaq bikan

(46)

33.Pemantok maraq ujan rintis

Artinya : Cepat dan jitu dalam menyelesaika pekerjaan. 34.Sawut batu puraq puraq ngengaok

Artinya : Tidak berani mempertanggungjawabkan pekerjaan. 35.sakit maik bareng idap

Artinya : Sama-sama bertanggung jawab dalam susah maupun senang 36.Solah lenge isiq pengeraos

Artinya : Baik buruknya hasil perundingan sangat tergantung dari cara berbicara.

37.Tukah sampi isiq jangan,tukah beras isiq nasiq

Artinya : Bukan berusaha untuk mencari untung (laba) tetapi selalu menderita rugi

38.Teteh teteh kambut basaq

Artinya : Tidak konsekuen dengan keputusannya 39.tulek semu dane isiq tai

Artinya : Kebaikan orang dibalas dengan kejahatan 40.Takut isik lingon mesaq

Artinya : Takut karena memang telah merasa bersalah.

A. MELENGKAPI SESENGGAK

Lengkapilah sesenggak di bawah ini ! Maraq ………….. paoq perawa 1. Bau asaq ……….. besi 2. Alus alus ………….. jaran

3. Marak ……… timpal senduk 4. Pelagaq lekong ……… 5. ……….. paok dait asem

6. Ndarak ……… elek elaq 7. Bau baling ……….. pemontot 8. Pelagaq lekong ………. 9. Maraq palek mayung ………….

B. TUGAS INDIVIDU

(47)

1. Solah solah tanduran gunung 2. Maraq buaq toek dua

3. Kodeq kodeq penyalin cancing 4. Lampaq langan sandang andang 5. Jaoq gumi kance langit

6. Teteh teteh kambut basaq 7. Pemantoq maraq ujan rintis 8. Maraq bembeq takut aiq 9. Maraq basong tepantoq otaq 10.Maraq jelo dait bulan

C. UJI KOMPETENSI

1. Kedebong embus bae……… 2. ENdeq man geriq bae ……….. 3. ………joat gunung

4. Maraq dengan mincing ……… 5. Piring jombeng masih ………. Araq 6. Sawut batu ………. Ngengaok geres

7. Pada bvani betukah ………. 8. Maraq kelampan godeq ……… 9. Dengan nina konteqan ……….. 10. Antih bintang geriq oleq ……….

Dawek ngiring paos pituah niki

Negara kita berpancasila Berketuhanan Yang Maha Esa

Umat Islam paling setia

Tegakkan sila yang paling utama

(wasiat renungan masa)

PELAJARAN

VI

(48)

STANDAR KOMPETENSI

Memahami seluk beluk budaya masyarakat Sasak KOMPETENSI DASAR

Mendeskripsikan kesenian yang berkembang di masyarakat Gumi Sasak INDIKATOR

1. Menjelaskan kesenian masyarakat Gumi Sasak

2. Menyebutkan macam-macam kesenian masyarakat Gumi Sasak

MATERI PELAJARAN

ALAT MUSIK TRADISIONAL

Jenis alat musik tradisional Lombok antara lain :

1. Genggong

Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup yang terbuat dari pelepah daun enau. Secara etimologis kata genggong berasal dai kata “geng” (suara tinggi) disebut genggong lanang, dan “gong” (suara rendah) disebut wadon, sehingga musik genggong selalu dimainkan secara berpasangan. Musik genggong orkestra dapat dimainkan dengan musik yang lain secara bersamaan seperti petuq, seruling, rincik dan lain-lain.

2. Mandolin dan Gambus

Mandolin merupakan sebuah alat musik petik tradisional yang mempunyai senar yang dimainkan seperti biola. Sering dipakai untuk mengiringi tari rudat dan lagu-lagu tradisional. Alat musik ini dapat dipadukan dengan alat musik lainnya untuk mengiringi lagu tradisional. Sedangkan Gambus juga alat musik petik dengan menggunakan dawai sebagai sumber suara (bunyi) yang digunakan untuk mengiringi lagu-lagu tradisional. Dapat dimainkan secara bersama-sama atau tersendiri.

(49)

Sebuah bentuk alat musik akulturasi kebudayaan bangsa Arab dengan Etnis Sasak. Rebana Burdah dipadukan dengan syair-syair pujian terhadap Allah SWT dan riwayat Nabi Muhammad SAW yang dipetik dari kitab karya sastra Arab “Al-Barzanzi”.

4. Barong Tengkok

Merupakan salah satu jenis orkestra Lombok, terdiri dari kerenceng enam pasang, satu buah gendak dan sebuah petuk. Barong lanang/wadon yang berfungsi sebagai tempat reong sebuah gong dan tiga buah seruling sebagai pembawa melodi. Disebut Barong Tengkok karena salah satu alatnya (reong) diletakkan pada bentuk Barong yang di bawa dengan tengkokan.

5. Alat Musik Gula Gending

Senis alat musik pukul khas Lombok , cara membunyikannya dengan tangan. Disebut Gula Gending karena alat ini dipakai untuk menjajakan sejenis makanan yang terbuat dari gula putih. Untuk menarik pembeli, tempat gula (tanggok) dipukul berirama sebagai musik. Dulu alat ini terdiri dari tengkok dan rincik dan dalam perkembangannya ditambah dengan mandolin, gendang dan seruling.

6. Rebana Gending

Rebana merupakan sebuah bentuk alat musik orkestra yang merupakan hasil pengembangan kreasi seni dari rebana lima oktaf oleh Aq. Sarah pada tahun 1956.

(50)

Disebut Gendang Belek karena alat musiknya adalah gendang belek (gendang besar). Orkestra ini terdiri atas 2 buah yaitu :

a. Gendang mama (laki-laki) b. Gendang nine (perempuan)

Keduanya berfungsi sebagai pembawa dinamika. Kemudian peralatan lainnya adalah (1) sebuah gendang kodeq (gendang kecil), (2) dua buah reong yang terdiri dari reong mama dan reong nina berfungsi sebagai pembawa melodi, (3) sebuah perebaq beleq yang berfungsi sebagai alat ritmis, (4) delapan buah perebak kodeq, disebut juga “copek”, berfungsi sebagai alat ritmis, (5) sebuah petuk sebagai alat ritmis, (6) sebuah gong besar sebagai alat ritmis, (7) sebuah gong penyentak sebagai alat ritmis, (8) sebuah gong oncer sebagai alat ritmis, dan (9) dua buah bendera merah atau kuning yang disebut lelontek.

Gendang beleq ini dulu dimainkan kalau ada pesta-pesta kerajaan, sedangkan kalau perang perfungsi sebagai komandan perang, sedangkan copek menjadi prajuritnya. Kalau perlu datu (raja) ikut berperang, disini patung agung akan digunakan. Sekarang fungsi payung ini ditiru dalam upacara perkawinan. Gendang beleq dapat dimainkan dengan berjalan atau duduk. Komposisi berjalan mempunyai aturan tertentu, berbeda dengan duduk yang tidak mempunyai aturan. Pada waktu dimainkan pembawa gendang beleq akan memainkan sambil menari, demikian juga pembawa petuk, sopek dan lelontok.

8. Cilokakq.

Musik ini terdiri atas bermacam-macam alat yakni :

a. Alat petik, gambus ada dua buah masing-masing berfungsi sebagai melodi dan akor.

(51)

b. Alat gesek, biola ada dua buah berfungsi sebagai pembawa melodi. Gambus terbuat dari kayu gerupuk dan kulit kambing sebagai resonatornya. Bentuknya menyerupai gitar, hanya pada bagian perutnya tidak berpinggang. Senarnya terdiri atas empat nada, masing –masing satu senar.

c. Alat tiup, suling dan pererat yang berfungsi sebagai pembawa melodi.

d. Alat pukul, gendang ada tiga buah, masing –masing berfungsi sebagai pembawa irama, pembawa dinamika dan tempo, juga sebagai gong. Rerincik digunakan sebagai alat ritmis.

Fungsi orkestra ini adalah sebagai hiburan pada acara perkawinan, khitanan atau hari-hari besar nasional dan daerah. Orkestra ini datang pada tempat pesta dengan ditanggap (diupah). Selain itu dapat juga berfungsi sebagai pemberi semangat dalam gotong royong. Dengan gambus ini orang membawakan lagu-lagu untuk pengisi waktu senggang dan pelepas lelah. Berangsur-angsur gambus ditambahkan dan dikombinasikan dengan lat-alat lain sebagai pelengkap irama, melodi dan ritmis lagu-lagu yang dibawakan.

Pada tahun 1948 disebuah desa yang bernama Lengkok Kali, kecamatan Sakra, cilokaq dipagelarkan sebagai musik orkestra. Pagelaran tersebut dipimpin oleh Mamiq Srinatih (alm), dan selanjutnya dianggap sebagai pecinta musik cilokaq. Nama cilokak diambil dari salah satu nama atau judul lagu yang digemari pada saat itu. Namun pendapat yang mengatakan cilokaq berasal dari kata seloka , lebih mendekati kenyataan karena syair-syair yang dinamakan merupakan sloka.

Cilokaq yang ada di Sakra sekarang ini merupakan kelanjutan dari cilokaq yang lahir di desa Lingkok Kali 30 tahun yang lalu. Pada tahun1968 cilokaq lebih dikenal setelah mendapat bimbingan dari seorang pemusik keroncong bernama Lalu Sinarep. Ia berusaha memasukka teknik musik keroncong dan lagu-lagu lain dari cilokaq. Sekarang musik cilokaq sudah direkam diperjualbelikan di pulau Lombok dan di daerah lain. Lagu-lagu yang dimainkan oleh cilokaq ini umumnya di sebut kayak.

(52)

Kayak merupakan kesenian yang sangat populer di kalangan masyarakat pedesaan di pulau Lombok. Biasanya orang –orang pedesaan melagukan sambil menanam atau memotong padi di sawah. Kayak pada saat memotong padi di sawah di sebut kayak mataq. Kayak mataq merupakan kayak rubahan baru yang terdiri atas empat baris. Dalam membawakannya dapat berisi nasehat-nasehat, percintaan, atau ekspresi jiwa lainnya. Pada masing-masing desa kayaq mempunyai ciri tersendiri, namun bagi yang sudah biasa mendengarnya dapat membedakannya. Nama kayak ada yang diberikan menurut tempat lahirnya, kayaq Padamara adalah kayaq dari desa Pademara, Lombok Timur.

Kayaq yang susunan nadanya non-dianotis antara lain : kayaq Mataq, Kayaq Jor, kayaq Nyati, kayaq Pekosong, Kayaq Bayemare, kayaq Padamara, kayaq Mare, Kayaq Sakra, kayaq Turun Tangis, Pemban Selaparang, Sandaran, Ngesek Kumambang Pitue, Begur gati-gati, Pengeli Eling, Do Gendang, Jeruk Manis, Gelung Perade, Musim Ujan, lagu yang memakai nada dianotis : Genjak, Gending lampak, Setembe, Amaq Teme, Sembarang Kelor, Lagu Daeng, Lagu Tanjung Luar, Lagu Anton-anton.

AKTIVITAS SISWA

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Apa yang dimaksud dengan Kesenian tradisional ?

2 Kesenian apa saja yang ada di daerahmu ? Sebutkan !

3 Sebutkan nama jenis alat-alat kesenian tradisional Gendang Beleq ?

(53)

Cilokaq !

5 Sebebutkan jenis-jenis kesenian tradisional !

UJI KOMPETENSI -6

Jawblah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas ! 1. Apa yang dimaksud dengan Cilokaq ?

2. Berapa jumlah pemain kesenian Gendang Beleq ?

3. Gambus adalah alat musik yang di pakai pada kesenian !

4. Sebutkan macam-macam jenis alat yang dipakai pada Cilokaq! 5. Apa yang dimaksud dengan Genggong ?

6. Berapa jumlah pemain Rebana Burdah !

7. Sebutkan alat-alat yang dipakai pada kesenian Barang Tangkok !

8. Alat musik yang dipakai untuk menjual gula secara keliling dari kampung ke kampung disebut !

9. Apa yang dimaksud dengan Kekayak ?

10.Berapa jumlah pemain kesenian Rebana Gending !

Niki pituah lekan pengelingsir Gumi Sasak

Yang paling Esa adalah Satu

Mustahil berbilang mustahil bermadu Dengan dalil Quran yang Satu

Surat Al Ikhlas tempatnya jitu (Wasiat renungan masa)

(54)

PELAJARAN VII

(55)

STANDAR KOMPETENSI

Memahami pengaruh Hindu-Budha di Gumi Sasak KOMPETENSI DASAR

Menjelaskan asal usul Hindu-Budha

Menjelaskan bukti-bukti adanya pengaruh Hindu-Budha INDIKATOR

1. Menyebutkan agama yang Dianut oleh nenek moyang kita 2. Menjelaskan asal usul agama Hindu dan Budha

3. Menyebutkan bukti-bukti masuknya agama Hindu dan Budha

di Gumi Sasak

4. Menyebutkan kerajaan-kerajaan tertua di Gumi Sasak

Untuk mengetahui tentang pengaruh luar di Gumi Sasak dapat ditelusuri dari temuan benda-benda purbakala. (V.J. Herman, 1994), menjelaskan bahwa benda-benda dari hasil temuan merupakan kekayaan budaya material yang dapat menggambarkan tentang aktivitas dan kreativitas kehidupan

MATERI PELAJARAN

ZAMAN KUNO GUMI SASAK

Kedudeng dan Pring Porselin dari Cina

(56)

masa lalu. Oleh sebab itu, penemuan-penemuan benda yang merupakan produksi luar menunjukkan hubungan Lombok dengan daerah luar.

Pada akhir zaman prasejarah masyarakat di Indonesia telah mulai mengenal kehidupan secara teratur. Nenek moyang kita melakukan hubungan dengan dunia luar berbagai peralatan semakin berkembang dengan adanya saling tukar menukar barang, mulai dari perhiasan untuk melengkapi kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam situasi yang demikian nenek moyang kita menerima pengaruh Hindu-Budha. Pengaruh agama Budha telah dapat diketahui sejak awal keberadaan kerajaan di Indonesia seperi Kutai, Tarumanegara dan Sriwijaya.

(H. Muhsipuddin, 2004), Gumi Sasak disebutkan pada saat kerajaan

Sriwijaya berkuasa wilayahnya meliputi : Sin-to (Sunda), yang berbatasan dengan Yong-ya-lu (Jenggala), Batas Su-chi-ton (Sriwijaya), adalah Suito. Disamping kekuasaan Yong-ya-lu juga Ta-ban (Tumapel), Po-hu-yuan, Ma-teng (Medang), Hsi-ning (?), Teng-che, Ta-kang, Huan-ma-chu, Ma-li (Bali)

Niu-lun (Lombok), Tan-jung-wu-lo (Tanjung Pura-Kalimantan), ti-wu

(Timor), Peng-ya-i (Banggai, Sulawesi), Wa-nu-ku (Maluku)

Bukti adanya pengaruh agama Budha di Gumi Sasak adalah :

(57)

1. Temuan 4 (empat) buah arca Budha dari perunggu pada tahun 1960 di Lombok Timur tepatnya di Batu Pandang, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur. Keempat patung Budha tersebut kini disimpan di Museum Nasional Jakarta. Dua di antara patung tersebut dikenal sebagai Tara dan Awalokiteswara. Menurut (Dr.

Soekmono), satu di antaranya mirip dengan patung Budha yang

terdapat di Candi Borobudur.

2. Penemuan sebuah Genta di Pendua, Desa Sesait, Kecamatan Gangga Lombok Barat. Genta yang ditemukan terbuat dari perunggu, bentuknya menyerupai stupa dengan bagian tangkai bagian atas diberi hias Wajra berujung lima. Wajra adalah tanda Dewa Indra atau tanda pendeta Budha.

(H. Muhsippudin, 2004), menjelaskan pengaruh dari kerajaan

Majapahit yang beragama Hindu tertulis dalam kitab Kertagama karya Pujangga Mpu Prapanca, nama pulau Lombok disebutnya dalam Sarga XIII dan XIV dengan perincian sebagai berikut : Jawa, Sumatera, Kalimantan, Semenanjung Malaya, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Irian Jaya. Sesudah gurun maka sampailah kita ke daerah pulau Lombok Mirah Sasak yang utama.

Dengan demikian pengaruh agama Hindu berkembang juga di Lombok, banyak masyarakat di Lombok yang memeluk agama Hindu. Bukti bahwa di Gumi Sasak mendapat pengaruh dari Kerajaan Majapahit sebagai penganut agama Hindu adalah :

(58)

1. Temuan Arca Siwa Mahadewa Tahun 1950, di Batu Pandang, Desa Sapit Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur. Arca tersebut bergaya Jawa Tengahan abad IX.

2. Kemudian tradisi masyarakat Pujut mengatakan tentang asal usul nenek moyangnya dari Majapahit yaitu Raden Mas Mulia.

Di Klungkung, Bali Mas Mulia kawin dengan Putri Dewa Agung Putu Alit bernama Dewi Mas Ayu Supraba. Dari Bali, Mas Mulia disertai 17 keluarga berangkat menuju Lombok dan menetap di Pujut.

TUGAS KELOMPOK

Diskusikan bersama anggota kelompokmu soal-soal di bawah ini !

1. Sebutkan dua bukti yang menunjukkan masuknya agama Budha di Gumi Sasak !

2. Sebutkan 2 (dua) yang menunjukkan masukn ya agama Hindu di gumi Sasak !

3. Pada zaman kerajaan Sriwijaya wilayah kekuasaannya meliputi sebutkan !

A. Kerajaan Tertua di Gumi Sasak

Informasi tentang kerajaan Lombok, karena sumbernya yang sangat kurang sehingga timbul beberapa pendapat. Adapun pendapat itu antara lain : 1. Menurut Babad Lombok kerajaan tertua di Lombok terletak di Desa

Lae’ diperkirakan di sekitar Sambelia. Beberapa tahun pindah dan membangun negeri baru yang disebut Pamatan di Kecamatan Aikmel. Ketika meletusnya Gunung Rinjani penduduk kerajaan ini terpencar-pencar anatara lain ada yang ke Batu dendeng kemudian Suwung yang terletak di sebelah Utara Perigi rajanya Batara Indra. Setelah itu Kerajaan Lombok.

(59)

2. Sumber lain mengatakan bahwa setelah kerajaan Lombok dihancurkan oleh tentara Majapahit, Raden Maspahit melarikan diri ke dalam hutan, dan sekembalinya tentara itu Raden Maspahit membangun kerajaan baru yang bernama Batu Parang yang kemudian terkenal dengan nama Selaparang.

3. Sumber lain mengatakan bahwa pada abad ke XIII disebutkan Kerajaan Perigi yang dibangun oleh sekelompok transmigran dari Jawa di bawah pimpinan Prabu Inopati. Ketika Majapahit mengirimkan ekspedisinya ke pulau Bali tahun 1343 diteruskan ke Lombok di bawah pimpinan Empu Nala, untuk menaklukkan Selaparang. Setelah ditaklukkan Gajah Mada datang ke Lombok yang dikenal dengan nama Selapawis. Kedatangan Gajah Mada ke Lombok ditulis dalam sebuah memori yang disebut Bencangah Pinan. Sejak kehancuran Selaparang Hindu, di pulau Lombok timbul kerajaan-kerajaan kecil, diantaranya kerajaan Mumbul yang berpusat di Labuhan Lombok.

4. Kira-kira pada abad IX – abad ke XI di Lombok berdiri satu kerajaan bernama kerajaan Sasak (diketahui dari kentongan perunggu di Punjungan Tabanan). Mengenai bentuk dan bentuk susunan pemerintah kerajaan ini tidak diketahui dengan pasti, justru kentongan tersebut merupakan peringatan kemenangan Negara Sasak atas Bali yang kira-kira dibuat setelah jaman Anak Wungsu (1077).

5. Kerajaan Kedaro merupakan kerajaan yang terletak di Belongas, rajanya bernama Ratu Maspanji berasal dari Jawa, kemudian pindah ke Pengantap dengan nama kerajaan Samarkaton. Peninggalan kerajaan ini ialah pakaian kerajaan berupa pakaian yang disimpan oleh Amaq Darminah di Belongas, demikian pula alat-alat upacara seperti gong saat ini masih tersimpan di Penujak. Kerajaan ini

(60)

berakhir, ketika terjadi serangan dari kerajaan Langko dipimpin oleh Patih Singarepa dan Patih Singaulung.

AKTIVITAS SISWA

Bacalah dengan teliti tentang kerajaan tertua di Gumi Sasak kemudian diskusikan dengan teman-temanmu soal-soal- di bawah ini.

1. Jelaskan asal mula berdirinya kerajaan di Lombok !

2. Pada abad ke XIII kerajaan Majapahit berkuasa di Lombok, siapakah nama maha patih yan g memimpin ekspedisi Majapahit ke Lombok ? 3. Sebutkan nama-nama kerajaan tertua yang ada di Lombok !

UJI KOMPETENSI A. Pilihlah jawaban yang paling tepat

1. Pada akhir zaman prasejarah nenek moyang kita sudah mulai

melakukan hubungan dengan dunia luar hal ini terbukti dengan adanya saling tukar menukar

a. barang-barang b. tanah-tanah c. hewan-hewan d. kepercayaan

2. Adanya hubungan dengan dunia luar nenek moyang kita menerima pengaruh agama ....

a. Hindu-Budha b. Kristen –Khatolik c. Hindu – kristen d. Islam - Hindu

3. Pada masa kerajaan Sriwijaya pulau Lombok di sebut .... a. Niu - lun c. Ti- wu

b. Ma-li d. Peng-ya-i

4. Archa Budha dari perunggu ditemukan pada tahun 1950 di Lombok timur tepatnya di Desa...

(61)

b. Pringgabaya d. Pringga Jurang

5. Tempat menyimpan benda-benda kuno peninggalan nenek moyang kita di sebut...

a. Museum c. Bale ble’

b. Mushalla d. Bale atas

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas.

1. Sebutkan 2 (dua)bukti bahwa agama Hindu berkembang di Gumi Sasak !

2. Sebutkan 2 (dua) bukti adanya pengaruh agama Budha di gumi Sasak !

3. Ceritakan secara singkat tentang kerjaan Kedaro! Niki pemesen lengan Pengelingsir

Di akhir zaman banyak berbohong Setiap detik beromong kosong Tutur katanya kosong melompong

Karena inginnya jadi pemborong

(62)

PELAJARAN VIII

CERITA RAKYAT SASAK

STANDAR KOMPETENSI

Memahami cerita yang berkembang di masyarakat Gumi Sasak KOMPETENSI DASAR

Mendeskripsikan cerita yang berkembang di Gumi Sasak

INDIKATOR

1. Menjelaskan tokoh-tokoh dalam cerita rakyat Sasak

2. Menyebutkan nama tokoh dalam cerita rakyat Sasak

3. Menyebutkan tempat terjadinya cerita Loq Sesekek

4. Menceritakan kembali cerita Loq Sesekeq

MATERI PELAJARAN DONGENG SASAK

A. Dongeng Loq Sesekeq

Teceritaan, leq zaman laeq araq sopoq cerite. Sepasang senine sememe sanget patuh. Leq akhir hayatne simeme bepesen tipak seninakne si nyeke betian.. ” Lamun lahir anakte meme, ndak lupak beng ye aran Loq Sesekeq.

Kontek cerite lahir meme, mukne teparan Loq Seskeq. Seseq artine bodo. Spok jelo leq waktu genne araq subuh, manuk ngungkung tende benar. Selapuk kemanukan tarik muni, tesambut isik sueren bang leq masjid. Loq Sesekek tures lalo sembahyang.

Selese sembahyang, Sesekeq lalo tulung inakne nyepu meriri, ronas piring, mopoq natap dait siram tetaletan.

(63)

Tetu-tetu mule bodo, sesuai isik aranne Lok Sesekeq. Sekalipun sak ngeno, Sesekeq sanget isine tetunah kangen isik inakne.

Sopoq jelo, inakne suruk Sesekeq lalo beli kemek ojok peken, lalo nguruk jeri saudagar kemek, saudagar si jujur dait pecu. Sesekeq ndek neuah tolak perintah inakne. Sambil terenyuk lalok si tesuruk beli kemek. Si pikiranane berembe entan yak jauk kemek.

Dateng leq peken, langsung ye pileq kemek si ndek boke atau ntek. Yahne beli kemek sino, bingiung ye Loq Sesekeq. Berembe bae ntan yak jauk kemek sino. ” Oh, eku bingung jauk kemek sine. Bedagang doang dekke tao, epe legi jauk kemek. Oh, eku dait akal... Mem ! ” Unin Sesekeq.

Banjur boyakne telu, beterusne totos kemek sino ntan-ntan sopoq. Suahan sino boyakne teli, beterus perentokne kemek sino jeri sekeq, langsung teoros ojok sopok taok.

Sesekeq lampaq ndek nearak kereguan. Sesekeq pencar kemekne teapek yakne bedagang jeri saudagar kemek. Ndek arak bae dengan mele beregak sekek-sekek. Bahkan lueq dengan si bengak lalok gitak kemek tarik tepong.

Ndek jak arak leku kemekne, Sesekeq ulek lalo ngelapur tipak inakne. Muni inakne ” O, gamak anakku, tetu jak luek dengan dateng, tetujak luek pemborong, laguk pasti pede bengak si gitak kemekde si selapukne tepong”

Lamun ngeno, becat de lalo malik ojok peken. Beliang te bebek, laguk ndak bae beli kelinci laun salak belinde. Bebek teharepan telokne adekte mauk mbun telok bilang kelemak.

Sesekek patuh leq perentahan inakne. Beterus ye berangkat, lalo jok peken lampak nae. Demen dateng leq peken, langsung ye bayah bebek dengan, dekne girang beregak. Selapuk kepengne serahanne kedu bayah bebek.

Beterus Sesekeq lampak uleq. Jaukne bebekne kedu keranjang. Waktu sino ye lapah geti dait melet nginem. Pekok tian si nengkeok selangan-langan. Sengak dekne uah nyenyapah olek kelemak.

Banjur betelah Sesekeq lek sedin langan. Iton arak sopok kokok, ye taokne mandik. Ngelai mesak-mesak marak empak gurami. Sesekek banjur

Referensi

Dokumen terkait