• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEAMANAN INFORMASI PADA SEKTOR KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEAMANAN INFORMASI PADA SEKTOR KESEHATAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN SIBER & SANDI NEGARA

KEAMANAN INFORMASI PADA

SEKTOR KESEHATAN

YON HANDRI

yon.handri@bssn.go.id

Badan Siber dan Sandi Negara

2018

(2)

2015

AS : 80 juta rekam medis darii Asuransi kesehatan Anthem dicuri

AS : 11 juta rekam medis Auransi Kesehatan Premera Blue Cross dicuri AS : 20 juta data pegawai Office of

Personnel Management dicuri

2016-2017

(3)
(4)

HOW WORTH YOUR PERSONAL DATA?

(5)

10 BIGGEST PROBLEMS IN

HEALTHCARE CYBERSECURITY

1. Healthcare’s attack surface is growing

2. Legacy medical hardware and

software

3. Healthcare cybersecurity risks are

ignored

4. Small health organizations are

outmatched

5. Healthcare is inter-connected

6. Stolen healthcare data is more

valuable

7. Patients are handling medical data

8. Limited resources for cybersecurity

9. Lack of cybersecurity education

10. No one is in charge of cybersecurity

Source : https://www.calyptix.com/hipaa/10-biggest-problems-in-healthcare-cybersecurity/

(6)

NETWORK IS COMPROMISED

How do we protect the most important

data in a compromised environment?

How do we make it difficult for

attackers to be successful?

How do we detect that an attack is

underway?

How do we respond to today’s

sophisticated attacks?

(7)
(8)

INFORMATION SECURITY LAYER

Layer Products

Bentuk fisik yang melindungi informasi baik berupa hardware maupun software

Layer People

Orang yang mengimplementasikan dan menggunakan dengan benar produk keamanan untuk melindungi informasi

Layer Procedures

Rencana dan kebijakan yang dibuat oleh organisasi untuk

menjamin bahwa orang organisasi menggunakan produk dengan benar

(9)

LAYER PRODUCT (1)

KARAKTERISTIK SERANGAN SIBER

Jenis Serangan Sertifikat digital SSL Palsu Tanpa tanda tangan digital dan enkripsi Code Signing dengan Sertifikat digital palsu Cookies tidak diamankan , akses kontrol lemah Konfigurasi keamanan di bawah standar (spear phising) Mekanisme Aspek Keamanan

Kerahasiaan, autentikasi, integritas data, nir-sangkal dan

ketersediaan

KRITOGRAF I

SERTIFIKAT DIGITAL

(10)

LAYER PRODUCT (2)

KERANGKA KEAMANAN INFORMASI

Confidentiality Authentication Integrity Non-Repudiation Availability

Not only increase efficiency for public administration but also to strengthen confidence in privacy measure by creating mutual transparency between public administrator and citizen

(11)

Sistem Elektronik Instansi e-budgeting Perijinan Online Persuratan Online Web Service Mobile Apps

LAYER PRODUCT (3)

E-SIGN SYSTEM

(12)

LAYER PEOPLE (1)

(13)

LAYER PEOPLE (2)

SERTIFIKAT ELEKTRONIK

Proteksi email Time Stamping

Tanda tangan digital

Code Signing

SSL/TLS (HTTPS)

Encrypted File System (EFS)

(14)

LAYER PROCEDURE (1)

REGULASI DAN KEBIJAKAN

Inpres No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government

Undang-Undang No.11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Peraturan Pemerintah No.82/2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik

Permendagri nomor 138 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Daerah

Permenkeu nomor 177 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Piloting Penerapan Tanda Tangan

Elektronik dan Penyampaian Dokumen Elektronik Melalaui Aplikasi Surat Perintah Membayar

Elektronik

Permenkes nomor 62 tahun 2017 tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In

Vitrodan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga

Perka BP Batam nomor 27 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Sertifikat Elektronik di

Lingkungan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam

Perka Lemsaneg nomor 7 tahun 2016 tentang Otoritas Sertifikat Digital

(15)

DASAR HUKUM (1)

INPRES NOMOR 3 TAHUN 2003

Strategi 3 - Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal

a.

Standardisasi yang berkaitan dengan interoperabilitas pertukaran dan transaksi informasi antar

portal pemerintah.

b.

Standardisasi dan prosedur yang berkaitan dengan manajemen dokumen dan informasi elektronik

(electronic document management system) serta standardisasi meta-data yang memungkinkan

pemakai menelusuri informasi tanpa harus memahami struktur informasi pemerintah.

c.

Perumusan kebijakan tentang pengamanan informasi serta pembakuan sistem otentikasi dan

public key infrastucture

untuk menjamin keamanan informasi dalam penyelenggaraan

transaksi dengan pihak-pihak lain, terutama yang berkaitan dengan kerahasiaan informasi

dan transaksi finansial.

d.

Pengembangan aplikasi dasar seperti e-billing, e-procurement, ereporting yang dapat

dimanfaatkan oleh setiap situs pemerintah untuk menjamin keandalan, kerahasiaan, keamanan

dan interoperabilitas transaksi informasi dan pelayanan publik.

e. Pengembangan jaringan intra pemerintah untuk mendukung

keandalan dan kerahasiaan

(16)

DASAR HUKUM (2)

UU NO.11 TAHUN 2008 ITE PASAL 16 (1)

Sepanjang tidak ditentukan lain oleh undang-undang tersendiri, setiap Penyelenggara

Sistem Elektronik wajib mengoperasikan Sistem Elektronik yang memenuhi

persyaratan minimum sebagai berikut :

a. dapat menampilkan kembali Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik

secara utuh sesuai dengan masa retensi yang ditetapkan dengan Peraturan

Perundang-undangan;

b. dapat melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan, kerahasiaan, dan

keteraksesan Informasi Elektronik dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik

tersebut;

c. dapat beroperasi sesuai dengan prosedur atau petunjuk dalam Penyelenggaraan

Sistem Elektronik tersebut;

d. dilengkapi dengan prosedur atau petunjuk yang diumumkan dengan bahasa,

informasi, atau simbol yang dapat dipahami oleh pihak yang bersangkutan dengan

Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut; dan

e. memiliki mekanisme yang berkelanjutan untuk menjaga kebaruan, kejelasan, dan

kebertanggungjawaban prosedur atau petunjuk.

(17)

DASAR HUKUM (3)

PP NO. 82 TAHUN 2012

PP PSTE Pasal 41

Penyelenggaraan Transaksi Elektronik dalam lingkup

publik atau privat yang menggunakan Sistem Elektronik

untuk kepentingan pelayanan publik

wajib

menggunakan

Sertifikat Keandalan dan/atau Sertifikat Elektronik

PP PSTE Pasal 59

Ayat 1

Penyelenggara Sistem Elektronik untuk pelayanan publik

wajib

memiliki Sertifikat Elektronik.

Ayat 2

Penyelenggara Sistem Elektronik untuk non pelayanan

(18)

DASAR HUKUM (4)

PERMENKES NOMOR 62TAHUN 2017

Pasal 22 ayat 1

 Izin Edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (5) dan Pasal 21 ayat (4)

diterbitkan dalam

bentuk elektronik, tidak memerlukan cap dan tanda tangan

basah.

(19)

IMPLEMENTASI SERTIFIKAT ELEKTRONIK

 E-Procurement LPSE (LKPP)

 E-FLPP dan Host-to-Host (PPDPP-Kemen PUPR)  E-SPM (DJPB-Kemenkeu)

 Hasil CAT Selekci CPNS (BKN)  SIKTLN (Setneg)

 E-Filling HKI (Ditjen KI – Kemenkumham)  E-Remisi (Ditjen Pas – Kemenkumham)  E-Cert SPS (Kementan, KemenKKP)  WhistleBlowing System Online (LPSK)  E-Reg Pangan (BPOM)

 E-Office (Pemrov Riau, Pemrov Sumbar, Kab Madiun)

 Sistem Perijinan (Pemrov Jateng, Pemrov Sumbar, Pemrov Riau, Kab Bogor, Kab Siak, Kab Langkat, Kab Cimahi)  dll

(20)
(21)
(22)

ELEKTRONIK VS DIGITAL (3)

Tanda tangan elektronik dapat di-copy ke dokumen elektronik lainnya

Pihak tidak bertanggung jawab dapat menggunakan tanda tangan elektronik untuk memalsukan dokumen Dokumen Asli

(23)

ELEKTRONIK VS DIGITAL (4)

Tanda tangan digital dihasilkan dari proses kriptografi yang menggunakan perhitungan matematik yang kompleks Tanda tangan digital bersifat unik untuk setiap dokumen yang ditandatangani sehingga sulit untuk dipalsukan

(di-Dokumen Asli

(24)

KARAKTERISTIK TANDA TANGAN DIGITAL

TIDAK DAPAT DIRUBAH

• Pihak yang tidak memiliki kunci privat, maka tidak dapat merubah dokumen elektronik

DAPAT DIIDENTIFIKASI

• Pihak yang memiliki kunci privat adalah orang yang dapat melakukan tanda tangan digital

TIDAK DAPAT DISANGKAL

• Mencegah dari penyangkalan proses penandatanganan yang dilakukan oleh pihak yang memiliki kunci privat

TIDAK DAPAT DIPALSUKAN

• Pihak yang tidak memiliki kunci privat, maka tidak dapat membuat tanda tangan digital

TIDAK DAPAT DIGUNAKAN LAGI

• Tanda tangan digital pada dokumen A tidak dapat

(25)

PRINSIP-PRINSIP IMPLEMENTASI

KERJASAMA

SECARA

SUBSTANSI

PARA PIHAK

YANG MEWAKILI

INSTITUSI

KETERLIBATAN & KOMITMEN PIMPINAN

SOSIALISASI

(PEMBELAJARAN)

SHIFT THE

CULTURE

PRA

ASSESMENT &

ADJUSMENT

AUDIT

PRIORITAS

SISTEM

ELEKTRONIK

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi jika sudah habis maka selanjutnya menjalankan perintah mengisi ulang register R6 dengan 2 kemudian memeriksa status bit Sensor_Input atau gerbang P3.2 jika

Demikian pula hasil validasi dari guru mata pelajaran prakarya menunjukkan bahwa job sheet praktik kerajinan bahan lunak buatan dari sabun batang berada pada kriteria

Solusi yang direncanakan oleh tim pengabdi adalah aktivitas fisik rutin yang tidak membutuhkan banyak alat dan lokasi yang luas. Selain menentukan aktivitas fisik yang

Dengan demikian, ke depan produksi kentang dalam negeri perlu terus dipacu agar mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor untuk

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah (Berita Negara tanggal 8 Agustus 1950) sebagaimana telah

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa konvergensi FRG1 yaitu foreign ownership yang diukur berdasarkan besar kepemilikan saham perusahaan tidak memiliki pengaruh

Penggunaan sudu berbentuk mangkok pada penelitian ini karena distribusi massa air melewati sudu mangkok memantul kembali menyebar ke segala arah dan dapat menahan aliran

Selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Metro, sekaligus Selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu