• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNTERTRIP (UNIVERSAL INTERTRIP DEVICE)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNTERTRIP (UNIVERSAL INTERTRIP DEVICE)"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

UNTERTRIP

(UNIVERSAL INTERTRIP DEVICE)

OLEH

(AKHMAD RIZAL EFENDI/8811827Z)

(BENI SEPTIAN NUGROHO/9116448ZY)

PT PLN (PERSERO)

UNIT INDUK WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT

2020

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya

penulis bisa menyelesaikan Makalah Karya Inovasi yang berjudul “UNTERTRIP

(UNIVERSAL INTERTRIP DEVICE)”. Penyusunan Makalah Karya Inovasi ini merupakan

salah satu persyaratan untuk mengikuti Seleksi Penghargaan Karya Inovasi Tingkat Internal

ke XXIII Tahun 2020 yang diselenggarakan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa

Tenggara Barat.

Dalam penyusunan Makalah Karya Inovasi ini, penulis banyak memperoleh petunjuk

dan bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Edo Adrianto sebagai Manager PT PLN (Persero) UP3B Mataram.

2. Seluruh pegawai PT PLN (Persero) UP3B Mataram.

3. Keluarga yang telah memberikan dukungan dan do’a.

Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada Karya

Inovasi ini. Oleh karena itu, besar harapan penulis untuk dapat masukan dari semua pihak

agar dapat menyempurnakan Makalah Karya Inovasi ini. Semoga Karya Inovasi ini dapat

bermanfaat dalam pekerjaan sehari-hari.

Mataram, 06 Maret 2020

(9)

ix

DAFTAR ISI

PERNYATAAN PERSETUJUAN ... ii

PERNYATAAN ORIGINALITAS ... iii

PERNYATAAN IMPLEMENTASI ... iv

KLAIM INOVASI ... v

PERNYATAAN PENYERAHAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.

Latar Belakang ... 1

1.2.

Maksud dan Tujuan Inovasi ... 3

1.3. Ruang Lingkup ... 3

1.4.

Metodologi ... 3

BAB II PEMBAHASAN INOVASI... 4

2.1. Landasan Teori ... 4

2.1.1

Intertripping ... 4

2.1.2 Kecepatan Pembebasan Gangguan ... 4

2.2. Rancangan Kerja UNTERTRIP ... 5

2.3.

Prinsip Kerja UNTERTRIP ... 5

2.4.

Pengujian UNTERTRIP ... 7

2.5. Hasil dan Evaluasi ... 7

BAB III MANFAAT KARYA INOVASI ... 9

3.1.

Manfaat Finansial ... 9

3.1.1 Rincian Biaya Inovasi UNTERTRIP ... 9

3.1.2 Perhitungan ENS ... 9

3.1.2

Biaya Start Up Pembangkit ... 10

3.1.3 Potential Saving ... 11

3.2. Manfaat Non Finansial... 11

3.3.

Manfaat terhadap KPI Kooporat ... 11

BAB IV ANALISA RISIKO ... 13

4.1. Acuan Standarisasi ... 13

(10)

x

BAB V KESIMPULAN ... 15

5.1.

Kesimpulan ... 15

5.2. Saran ... 15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Lampiran 1

Formulir CoP

Lampiran 2

Rincian CoP

Lampiran 3

Formulir Inisiasi CoP

Lampiran 4

Berita Acara CoP

Lampiran 5

Nutulen CoP

Lampiran 6

Workplan Implementasi Anti-Hunting Protection Relay

Lampiran 7

Dokumentasi CoP

Lampiran 8

Nota Dinas Evaluasi Tindak Lanjut Padam Meluas akibat Cogindo

Pringgabaya

Lampiran 10

Perintah Kerja Pemasangan UNTERTRIP

Lampiran 11

Berita Acara Pemasangan UNTERTRIP

Lampiran 12

Form Impementasi CoP

Lampiran 13

Dokumentasi Implementasi UNTERTRIP

Lampiran 14

Sosialisasi dan Simulasi UNTERTRIP

Lampiran 16

Flowchart UNTERTRIP

Lampiran 17

Data Blackout Sistem Lombok periode 2017-2019

Lampiran 18

Penanganan Risiko

Lampiran 19

Prioritas Penanganan

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Maksud dan Tujuan inovasi UNTERTRIP ... 2

Tabel 2.1 Penjelasan Input, Skema dan Output UNTERTRIP ... 5

Tabel 2.2 Hasil Pengujian UNTERTRIP ... 7

Tabel 3.1 Komponen - komponen UNTERTRIP ... 9

Tabel 3.2 Estimasi ENS saat Black Out ... 10

Tabel 3.2 Rincian biaya start up pembangkit setelah kejadian blackout ... 11

Tabel 4.1 Analisa risiko inovasi UNTERTRIP ... 13

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Breakdown Arrester sisi 11.5kV tanggal 26 Juni 2019 di Cogindo

Pringgabaya ... 1

Gambar 1.2 Frekuensi Sistem Saat Gangguan tanggal 26 Juni 2019 ... 1

Gambar 1.3 RCPS inovasi UNTERTRIP ... 2

Gambar 1.4 UNTERTRIP terpasang pada Generator Transformer 1 dan

Generator Transformer 2 PLTD Cogindo Pringgabaya ... 2

Gambar 2.1 Skema transfer trip standard Generator Transformer ... 4

Gambar 2.2 Rancangan Kerja UNTERTRIP ... 5

Gambar 2.3 Pengujian Untertrip di Laboratorium Proteksi PLN UP3B Mataram ... 7

Gambar 2.4 Bekas short-circuit 3 fasa pada kubikel Incoming GT 10.5/150kV ... 7

Gambar 2.5 Indikasi UNTERTIP bekerja saat gangguan short-circuit 3 fasa pada

Busbar 10.5kV tanggal 12 November 2019 pukul 18:14 WITA ... 8

(13)

xiii

ABSTRAK

UNTERTRIP (Universal Interip Device) adalah peralatan yang berfungsi untuk

mengakselarasi waktu kerja sistem proteksi pada seksi yang berbeda dengan beberapa

skema, mampu memisahkan sistem terganggu dari Sistem sehingga mencegah terjadinya

padam meluas bahkan blackout. UNTERTRIP telah diimplementasikan di PLTD Sewa

Cogindo Pringgabaya berdasarkan riwayat gangguan yang menyebabkan padam meluas

Sistem Kelistrikan Lombok. UNTERTRIP didesain dengan kemampuan kerja tinggi untuk

memutus saat terjadi gangguan di PLTD Sewa Cogindo Pringgabaya sehingga tidak

menyebabkan padam meluas bahkan blackout. Potensi saving yang didapatkan dari

implementasi UNTERTRIP adalah sebesar Rp 1.872.751.531,- untuk satu kali kejadian

blackout saat beban puncak.

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kegagalan kerja sistem Proteksi sisi LV dan HV pada Generator Transformer 2 di PLTD

Sewa Cogindo Pringgabaya saat terjadi gangguan bus 10.5kV tanggal 27 April 2018 yang

lalu menyebabkan terjadinya voltage collapse berdampak pada blackout Sistem Lombok.

Gangguan Sistem Lombok lainnya tanggal 26 Juni 2019 disebabkan oleh breakdown

Arrester sisi 11.5kV mengakibatkan trip Generator Transformer 2 PLTD Sewa Cogindo

Pringgabaya. Letak gangguan berada diluar daerah pengamanan proteksi utama, dalam hal

ini overcurrent dan ground fault relay sebagai peralatan proteksi cadangan bekerja dengan

waktu tunda yang sesuai dengan kaidah yaitu 1,5 detik.

Gambar 1.1 Breakdown Arrester sisi 11.5kV tanggal 26 Juni 2019 di Cogindo Pringgabaya

Periode pemutusan gangguan berdampak drop tegangan (dip) pada sistem

menyebabkan terganggunya operasi VFD (variable frequency drive) coal feeder PLTU LED

1 & 2, akibatnya pasokan batubara ke dalam boiler furnace terhenti dan menyebabkan tidak

adanya proses pembakaran batubara di di dalam boiler furnace. Berhentinya proses

pembakaran pada boiler furnace akan mengaktifkan proteksi control boiler MFT (Main Fuel

Trip). Dengan aktifnya proteksi Boiler MFT otomatis juga akan memicu aktifnya proteksi

Turbine Trip dan dilanjutkan dengan auto open pada Generator Circuit Breaker di PLTU

LED, pada akhirnya PLTU LED 1 & 2 lepas sinkron dengan sistem kelistrikan Lombok.

(15)

2

Oleh karena itu diperlukan suatu inovasi yang mampu mengakselarasi kerja dari sistem

proteksi pada seksi yang berbeda sehingga mencegah terjadinya padam meluas bahkan

blackout. Inovasi UNTERTRIP (Universal Intertrip Device) dibuat dengan beberapa kondisi

sehingga memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk diterapkan untuk beberapa skema proteksi.

Berikut merupakan RCPS dari inovasi UNTERTRIP.

PADAM MELUAS SISTEM LOMBOK PASOKAN ENERGI LISTRIK DARI PEMBANGKIT TERHENTI (BLACKOUT) PLTU LED #1 & #2 TRIP (26 JUNI 2019) PASOKAN BATUBARA KE FURNACE TERHENTI COAL FEEDER (SPARE) GAGAL START-UP COAL FEEDER TRIP

INOVASI UNTERTRIP

TIDAK ADA UPS KEDIP TEGANGAN (VOLTAGE DIP) YANG LAMA WAKTU PEMUTUSAN GANGGUAN DI COGINDO LAMA PENINGKATAN KINERJA PERALATAN BACKUP PEMASANGAN UPS VOLTAGE COLLAPSE SISTEM PROTEKSI COGINDO PRINGGABAYA TIDAK BERFUNGSI GANGUAN BUSBAR 10.5 kV COGINDO PRINGGABAYA PEMELIHARAAN TIDAK OPTIMAL PERALATAN SUDAH TUA RELAY PROTEKSI RUSAK SUMBER DC PADA TRIPPING CIRCUIT TIDAK TERSEDIA PERBAIKAN SUMBER DC PADA TRIPPING CIRCUIT PENGGANTIAN RELAY PROTEKSI RUSAK PENINGKATAN PEMELIHARAAN PREVENTIF GANGGUAN TIDAK DILOKALISIR USULAN PEREMAJAAN PERALATAN TUA

Gambar 1.3 RCPS Inovasi UNTERTRIP

Berdasarkan RCPS diatas inovasi UNTERTRIP diimplementasikan sebagai salah satu

upaya untuk mencegah padam meluas bahkan blackout sistem Lombok yang disebabkan

lamanya waktu pemutusan gangguan oleh sistem proteksi pembangkit seksi yang berbeda.

Gambar 1.4 UNTERTRIP terpasang pada Generator Transformer 1 dan Generator

Transformer 1 PTLD Cogindo Pringgabaya

(16)

3

1.2. Maksud dan Tujuan Inovasi

Adapun maksud dan tujuan dari inovasi UNTERTRIP (Universal Intertrip Device) adalah

sebagai berikut:

Tabel 1.1 Maksud dan Tujuan inovasi UNTERTRIP

No. Maksud dan Tujuan KPI PIC KPI terdampak

1. Mencegah padam meluas dan

blackout serta meningkatkan

kehandalan

- Kecepatan Pemulihan Sistem

- Manager UP3B

2. Menurunkan BPP - Biaya Sewa Pembangkit - BPP

- Manager UPK - Manager UP3B

3. Meningkatkan citra perusahaan

1.3. Ruang Lingkup

Ruang lingkup inovasi UNTERTRIP (Universal Intertrip Device) adalah implementasi

UNTERTRIP yang telah terpasang pada Generator Transformer 1 dan 2 di PLTD Sewa

Cogindo Pringgabaya untuk mengakselasari waktu kerja sistem kerja pada seksi yang

berbeda sehingga mampu mencegah terjadinya padam meluas bahkan blackout.

1.4. Metodologi

Metodologi yang kami lakukan terdiri dari empat tahap yaitu pengambilan data; analisis

masalah; perancangan, pembuatan dan pengujian; serta implementasi dan evaluasi.

1. Pengambilan Data

 Pengambilan data-data gangguan PLTD Sewa Cogindo Pringgabaya

 Data riwayat padam meluas bahkan blackout disebabkan oleh gangguan

PLTD Sewa Cogindo Pringgabaya

2. Analisis Masalah

 Rapat pembahasan gangguan PLTD Sewa Cogindo Pringgabaya

 Forum group discussion ide perbaikan dan CoP UNTERTRIP

 Penentuan lokasi implementasi UNTERTRIP

 Studi literatur

3. Perancangan, Pembuatan dan Pengujian UNTERTRIP

 Perancangan UNTERTRIP

 Pembuatan UNTERTRIP

 Pengujian UNTERTRIP terhadap beberapa fungsi

4. Implementasi dan Evaluasi UNTERTRIP

 Impementasi UNTERTRIP pada GT 1 dan 2 PLTD Cogindo Pringgabaya

 Evaluasi kinerja UNTERTRIP

(17)

4

BAB II

PEMBAHASAN INOVASI

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Intertripping

Secara umum, intertripping atau transfer trip merupakan kondisi trip pemutus

tenaga oleh sinyal yang diinisiasi dari proteksi di sisi remote kepada proteksi lokal.

GENERATOR

TRANSFORMER

CB HV

CB MV

87T

OCR/GFR

OCR/GFR

LA

REF

Gambar 2.1 Skema transfer trip standard Generator Transformer

UNTERTRIP (Universal Intertrip Device) mengaplikasikan pola intertripping pada

Trafo Generator / Generator Transformer memanfaatkan satu atau lebih input yang

dirancang menjadi beberapa skema untuk mengakselarasi waktu kerja sistem proteksi

pada seksi yang berbeda sehingga mampu mencegah padam meluas bahkan blackout.

2.1.2 Kecepatan Pembebasan Gangguan

Elemen sistem proteksi harus mampu memberikan respon sesuai dengan

kebutuhan peralatan yang dilindungi untuk meminimalisasi terjadinya gangguan meluas,

lama gangguan dan gangguan pada stabilitas sistem.

Desain sistem proteksi harus mempertimbangkan kecepatan pemutusan

gangguan untuk memisahkan sumber gangguan. Inovasi UNTERTRIP (Universal

Intertrip Device) memanfaatkan sinyal untuk mengakselarasi waktu kerja sistem proteksi

pada seksi berbeda saat terjadi gangguan pada blind area sehingga mampu mencegah

padam meluas bahkan blackout.

(18)

5

2.2. Rancangan Kerja UNTERTRIP

UNTERTRIP (Universal Intertrip Device) bekerja mengakselarasi waktu kerja sistem

proteksi dengan melepas CB Generator Transformer sisi Grid saat terjadi gangguan sisi

Generator sehingga mencegah terjadinya voltage dip dalam periode waktu yang lama.

Voltage dip merupakan fenomena kedip tegangan saat terjadi gangguan yang berdampak

pada kestabilan pembangkit listrik lainnya yang beroperasi pada sistem. Untuk fleksibilitas

pengaplikasian, maka UNTERTRIP memanfaatkan input lebih dari satu bertujuan agar

pemanfaatannya tidak terbatas pada jenis peralatan proteksi terpasang dan skema kerja

yang ingin digunakan, maka perlu adanya rancangan ide sebagai berikut:

INPUT 1 INPUT 2 SKEMA 1 SKEMA 2 AND SKEMA 3 SKEMA 1 SKEMA 2 SKEMA 3 PILIH SKEMA OUTPUT RESET INDIKASI AND

Gambar 2.2 Rancangan Kerja UNTERTRIP

2.3. Prinsip Kerja UNTERTRIP

Pada sub bab ini akan menjelaskan prinsip kerja dari inovasi UNTERTRIP yang telah

terpasang pada Generator Transformer 1 dan 2 PLTD Sewa Cogindo Pringgabaya.

Mengacu pada Gambar 2.4, UNTERTRIP terdapat diaplikasikan untuk 3 kondisi tergantung

sensing yang akan digunakan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penjelasan Input, Skema dan Output UNTERTRIP

INPUT

Input 1

:

Binary Output Relay sisi LV (Incoming GT)

(19)

6

SKEMA

Skema 1

:

Direct Relay Output Intertrip

Skema 2

:

Permissive LV CB Intertrip

Skema 3

:

Direct LV CB Intertrip

OUTPUT

Output

:

Trip Command

Target Trip

:

HV CB (Primer GT / Grid)

Ketika terjadi gangguan hubung singkat sisi 10.5 kV di PLTD Sewa Cogindo

Pringgabaya, maka sistem proteksi sisi LV akan memerintahkan CB Incoming CT untuk trip

tanpa waktu tunda (instantaneous). Untuk menghindari waktu pemutusan yang lama

sehingga berpotensi menggangu operasi paralel pembangkit lain dalam sistem, UNTERTRIP

akan bekerja mengakselerasi waktu kerja pemutusan kontribusi sistem melalui sisi HV

dengan melepas CB Bay GT 150 kV PLTD Sewa Cogindo Pringgabaya di GI Pringgabaya

dengan beberapa skema sebagai berikut :

1) Direct Relay Output Intertrip

Skema Direct Relay Output Intertrip memanfaatkan binary output relay proteksi sisi

LV sebagai input, UNTERTRIP akan mengakselerasi untuk memisahkan PLTD Sewa

Cogindo Pringgabaya dari Sistem dengan memerintahkan trip CB GT HV seketika.

2) Permissive LV CB Intertrip

Skema Permissive LV CB Intertrip memanfaatkan binary output relay proteksi sisi LV

dan status CB sisi LV sebagai input ganda, memiliki tingkat akurasi kerja yang tinggi.

Apabila kedua kondisinya terpenuhi, maka UNTERTRIP akan memberi perintah trip

CB GT HV seketika untuk memisahkan PLTD Sewa Cogindo Pringgabaya dari

Sistem.

3) Direct LV CB Intertip

Skema Direct Relay Output Intertrip memanfaatkan status CB sisi LV sebagai input,

UNTERTRIP akan mengakselerasi untuk memisahkan PLTD Sewa Cogindo

Pringgabaya dari Sistem dengan memberi perintah trip CB GT HV seketika. Skema

ini disiapkan untuk mengaktisipasi binary output relay proteksi yang tidak tersedia di

lapangan.

(20)

7

2.4. Pengujian UNTERTRIP

Untuk memastikan UNTERTRIP bekerja sesuai dengan fungsinya, maka dilakukan

pengujian menggunakan protection relay tester merk OMICRON tipe CMC 356 dan relay

proteksi diaman parameter setting diduplikasi sesuai dengan setting dengan beberapa

kondisi berdasarkan riwayat gangguan di Sistem Lombok sebagai berikut:

Gambar 2.3 Pengujian UNTERTRIP di Laboratorium Proteksi PLN UP3B Mataram

Tabel 2.2 Hasil Pengujian UNTERTRIP

NO. KONDISI SWTICH

POSITION

INPUT OUTPUT

HASIL

Relay Output Status CB Trip

Command Indikasi

1. Kondisi 1 Direct Relay

Intertrip Energized/Deenergized Open/Close Ya/Tidak Ya/Tidak BAIK

2. Kondisi 2 Direct Relay

Intertrip Energized/Deenergized Open/Close Ya/Tidak Ya/Tidak BAIK

3. Kondisi 3 Direct Relay

Intertrip Energized/Deenergized Open/Close Ya/Tidak Ya/Tidak BAIK

4. Kondisi 4 Direct Relay

Intertrip Energized/Deenergized Open/Close Ya/Tidak Ya/Tidak BAIK

5. Kondisi 1 Permissive LV

CB Intertrip Energized/Deenergized Open/Close Ya/Tidak Ya/Tidak BAIK

6. Kondisi 2 Permissive LV

CB Intertrip Energized/Deenergized Open/Close Ya/Tidak Ya/Tidak BAIK

7. Kondisi 3 Permissive LV

CB Intertrip Energized/Deenergized Open/Close Ya/Tidak Ya/Tidak BAIK

8. Kondisi 4 Permissive LV

CB Intertrip Energized/Deenergized Open/Close Ya/Tidak Ya/Tidak BAIK

9. Kondisi 1 Direct LV CB

Intertrip Energized/Deenergized Open/Close Ya/Tidak Ya/Tidak BAIK

10. Kondisi 2 Direct LV CB

Intertrip Energized/Deenergized Open/Close Ya/Tidak Ya/Tidak BAIK

11. Kondisi 3 Direct LV CB

Intertrip Energized/Deenergized Open/Close Ya/Tidak Ya/Tidak BAIK

12. Kondisi 4 Direct LV CB

Intertrip Energized/Deenergized Open/Close Ya/Tidak Ya/Tidak BAIK

2.5. Hasil dan Evaluasi

Sejak Impelementasi inovasi UNTERTRIP (Universal Intertrip Device) pada Generator

Transformer 1 dan 2 di PLTD Sewa Cogindo Pringgabaya tanggal 12 Agustus 2019,

UNTERTRIP telah bekerja tanggal 12 November 2019 pukul 18:14 WITA mengakselarasi

perintah trip CB HV sehingga sistem terindar dari blackout disebabkan voltage collapse

seperti yang terjadi tanggal 27 April 2020 dengan detil sebagai berikut :

(21)

8

Gambar 2.4 Bekas short-circuit 3 fasa pada kubikel Incoming GT 1 10.5/150kV

1. Tanggal 12 November 2019 pukul 18:14 WITA terjadi short-circuit 3 fasa pada

kubikel Incoming GT 1 10.5/150kV sisi busbar 10.5kV dengan arus gangguan R: 12,5

kA S: 14,98 kA T: 12,33 kA. Relay Proteksi Incoming GT 1 memerintah CB LV trip

seketika (instantaneous).

2. Trip Command Output Relay Proteksi Incoming GT 1 diterima UNTERTRIP sebagai

trigger signal untuk mengakselarasi kerja dari CB HV.

3. Dengan memisahkan PLTD Sewa Cogindo Pringgabaya yang merupakan

pembangkit terganggu dari Sistem, berarti menghentikan kontribusi arus gangguan

dari sistem yang dapat menyebabkan Voltage Collapse.

4. Apabila durasi Voltage Collapse lebih dari Critical Clearing Time Sistem, sistem dapat

kehilangan kestabilan, berakibat pada sistem blackout.

Gambar 2.5 Indikasi UNTERTRIP bekerja saat gangguan short-circuit 3 fasa pada

busbar 10.5kV tanggal 12 November 2019 pukul 18:14 WITA

(22)

9

BAB III

MANFAAT KARYA INOVASI

3.1. Manfaat Finansial

Manfaat finansial didapatkan dari selisih biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan

inovasi UNTERTRIP dengan potential saving kemungkinan Energy Not Serve (ENS) akibat

gangguan gangguan meluas bahkan blackout disebabkan gangguan di PLTD Sewa Cogindo

Pringgabaya.

3.1.1 Rincian Biaya Inovasi UNTERTRIP

Biaya yang diperlukan dalam pembuatan inovasi UNTERTRIP dimana pengadaan

material dilakukan oleh PT Iradat Aman selaku O&M PLTD Cogindo Pringgabaya

dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Komponen - komponen UNTERTRIP

No. Uraian Satuan Volume Harga Satuan Harga

1 Relay Bantu MY4 110 Vdc 4 bh 50.000 200.000

2 Socket Relay Bantu MY4 4 bh 20.000 80.000

3 Clips Relay Bantu MY4 4 bh 5.000 20.000

4 Kabel NYAF 1x1.5mm2 5 m 10.000 50.000

5 Selector Switch 2 Posisi 1 bh 30.000 30.000

6 Selector Switch 3 Posisi 1 bh 35.000 35.000

7 Push On Switch 1 bh 15.000 15.000

8 Lampu indikasi 110 Vdc 2 bh 35.000 70.000

9 Terminal 20 bh 2.000 40.000

10 Box Akrilik 1 set 100.000 100.000

11 DIN REL 30 cm 500 15.000

12 Skun Kabel 1.5mm2 1 bks 25.000 25.000

Total 680.000

Pembuatan 1 unit UNTERTRIP membutuhkan biaya sekitar Rp 680.000,-. Jadi

total biaya yang dibutuhkan untuk impelementasi UNTERTRIP pada Generator

Transformer 1 dan Generator Transformer 2 di PLTD Sewa Cogindo Pringgabaya

adalah sekitar Rp.1.360.000,-.

3.1.2 Perhitungan ENS

Manfaat finansial dalam inovasi ini adalah mengurangi kemungkinan Energy Not

(23)

10

kemungkinan lamanya penormalan gangguan akibat sistem mengalami blackout. Saat

ini beban puncak sistem Lombok mencapai 252 MW, sehingga kerugian finansial akibat

kemungkinan Energy Not Serve saat terjadi blackout sistem Lombok pada beban

puncak adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Estimasi ENS saat Blackout

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 (𝑅𝑝) = 𝐸𝑁𝑆 (𝑘𝑊ℎ) 𝑥 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑘𝑊ℎ (𝑅𝑝)

= 971,26 𝑀𝑊 𝑥 1 ℎ 𝑥 1000 𝑥 𝑅𝑝. 1.467

= 𝑹𝒑 𝟏. 𝟒𝟐𝟒. 𝟖𝟑𝟏. 𝟑𝟖𝟕

Dimana menurut data kejadian blackout yang telah terjadi selama tahun 2017-2019,

rata-rata waktu yang diperlukan untuk penormalan blackout adalah selama 6,4 jam.

3.1.2 Biaya Start Up Pembangkit

Kerugian finansial tersebut belum ditambah dengan adanya biaya tambahan yang

diperlukan untuk proses start up pembangkit setelah kejadian blackout, dimana biaya

yang dibutuhkan untuk start up pembangkit pada saat gangguan black out pada beban

puncak adalah sebagai berikut:

(24)

11

Tabel 3.3 Rincian biaya start up pembangkit setelah kejadian blackout

3.1.3 Potential Saving

Dengan demikian, potential saving yang bisa didapatkan dari selisih biaya yang

dibutuhkan untuk pembuatan inovasi UNTERTRIP dengan potential saving

kemungkinan Energy Not Serve (ENS), adalah sebesar Rp 1.872.751.531 untuk sekali

kejadian blackout.

3.2. Manfaat Non Finansial

Manfaat non finansial dari inovasi ini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kehandalan sistem Lombok.

2. Meningkatkan citra PT PLN (Persero) di mata pelanggan.

3. Meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan PT PLN (Persero)

khususnya pelanggan PLN di pulau Lombok.

3.3. Manfaat terhadap KPI Kooporat

Beberapa kinerja unit dapat ditingkatkan dengan adanya penerapan inovasi ini

diantaranya adalah sebagai berikut :

 Kecepatan Pemulihan Sistem

Dengan adanya penerapan inovasi ini diharapkan kejadian blackout yang diakibatkan

oleh gangguan di PLTD Sewa Cogindo Pringgabaya sehingga nilai kinerja pemulihan

sistem dapat ditingkatkan. Dimana kejadian blackout akibat gangguan di PLTD Sewa

Cogindo Pringgabaya yang telah terjadi selama periode tahun 2017-2019 adalah

sebanyak 1 kali.

(25)

12

 Pengendalian Biaya Pembangkit Sewa

Kejadian blackout menyebabkan pembangkit-pembangkit sewa dioperasikan tidak

sesuai dengan ROH (Rencana Operasi Harian). Pengoperasiaan

pembangkit-pembangkit sewa tersebut menggantikan pembangkit-pembangkit-pembangkit-pembangkit PLTU yang harus

mengalami start dingin sehingga biaya sewa pembangkit meningkat dari yang telah

direncanakan.

 Fuelmix

Pengoperasian pembangkit-pembangkit sewa dengan bahan bakar HSD dan MFO saat

kejadian blackout menggantikan pembangkit-pembangkit PLTU dengan bahan bakar

batu bara ini tentu saja mempengaruhi bauran energi sistem.

 BPP (Biaya Pokok Produksi)

Pengoperasian pembangkit-pembangkit sewa dengan bahan bakar HSD dan MFO saat

kejadian blackout menggantikan pembangkit-pembangkit PLTU dengan bahan bakar

batu bara juga mempengaruhi BPP sistem.

(26)

13

BAB IV

ANALISA RISIKO

4.1. Acuan Standarisasi

UNTERTRIP (Universal Intertrip Device) dirancang mengacu pada PERMEN ESDM

Nomor 18 Tahun 2016 tentang Aturan Jaringan (Grid Code) Tenaga Listrik Kalimantan BAB

IV tentang Aturan Operasi (Operating Code) untuk menjamin keandalan pengoperasian dan

penyaluran tenaga listrik sehingga tidak terjadi osilasi yang dipicu hunting pembangkit listrik

yang beroperasi pada beban rendah hingga menyebabkan blackout seperti yang terjadi pada

Sistem Lombok tanggal 27 Mei 2018 yang lalu. Aturan Jaringan (Grid Code) Tenaga Listrik

Nusa Tenggara Barat saat ini sedang dalam proses perumusan.

4.2. Analisa Risiko

Kerja inovasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menyebabkan tidak

berfungsi maupun mala kerja, terdiri dari faktor internal maupun eksternal sebagai berikut:

(27)

14

Pada peta risiko diatas terlihat bahwa implementasi inovasi UNTERTRIP memiliki

inherent risk tinggi yaitu tingkat kemungkinan yang besar dan tingkat dampak medium

sehingga perlunya dilakukan mitigasi. Berikut merupakan table risiko dari inovasi

UNTERTRIP setelah dilakukan mitigasi:

Tabel 4.2 Level Risiko UNTERTRIP

Dari mitigasi risiko yang telah dilakukan risiko inherent dapat ditiurunkan dari yang

semula tinggi menjadi moderat.

(28)

15

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari implementasi inovasi UNTERTRIP ini adalah sebagai

berikut:

1. Mencegah terjadinya padam meluas dan blackout Sistem Lombok yang disebabkan

oleh gangguan PLTD Sewa Cogindo Pringgabaya serta meningkatkan kehandalan

Sistem Lombok, BPP dan menjaga citra perusahaan di mata pelanggan.

2. Berdasarkan hasil kajian finansial, potential saving bisa didapatkan dari penerapan

UNTERTRIP adalah sebesar Rp 1.872.751.531,- untuk satu kali kejadian blackout

saat beban puncak.

5.2. Saran

Adapun ide pengembangan kedepan dari inovasi UNTERTIP adalah sebagai berikut:

1. UNTERTIP agar dapat diimplementasikan pada unit-unit PLN diluar Sistem Lombok

yang memiliki permasalahan sejenis.

2. UNTERTIP dibuat dengan menggunakan peratalan digital sehingga mampu merekam

urutan kejadian secara rinci untuk keperluan analisa gangguan.

(29)

LAMPIRAN

Formulir COP

Berikut ini merupakan bukti upload Kegiatan CoP pada Aplikasi Knowledge Management PT

PLN (Persero):

(30)

Tutup

   Rincian COP

Nama COP : Upaya peningkatan kehandalan Sistem Lombok dengan implementasi inovasi UniversalIntertrip Device di PLTD Cogindo Pringgabaya Subjek Pengetahuan : Transmisi & Sistem Operasi - Protection & Control - Protection

Tempat : WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT

Target : Sistem Kelistrikan Lombok

Lingkup Keanggotaan : PLN UP3B Mataram

Tujuan : Upaya peningkatan kehandalan Sistem Lombok dengan implementasi inovasi UniversalIntertrip Device di PLTD Cogindo Pringgabaya sehingga saat terjadi gangguan pada PLTD Cogindo Pringgabaya tidak menyebabkan padam meluas hingga blackout

Sponsor : Nama NIP Jabatan

AKHMAD RIZAL EFENDI 8811827Z MANAGER BAGIAN SCADA DAN TELEKOMUNIKASI

Anggota COP :

No Nama NIP Jabatan Peran

1 BENI SEPTIAN NUGROHO 9116448ZY

ASSISTANT ENGINEER PROTEKSI (PLT

SUPERVISOR PROTEK Champion 2 CITRA REZKHI DEWI MAHARANI 8611082Z SUPERVISOR SCADA DANTELEKOMUNIKASI Anggota 3 MUHAMMAD ADAM RIDHLOHAKIKI 9817065NAY JUNIOR TECHNICIANPROTEKSI Anggota 4 MOKHAMAD SAGALAY KAMANDMUDA 9717041NAY JUNIOR TECHNICIANPROTEKSI Anggota 5 NI MADE LAKSMI WIDYANTARI 92141078ZY JUNIOR ENGINEER SCADA Anggota

(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)

DOKUMENTASI IMPEMENTASI

Berikut ini merupakan dokumentasi implementasi inovasi UNTERTRIP pada Generator

Transformer 1 dan 2 di PLTD Sewa Cogindo Pringgabaya yang dilakukan tanggal 12

Agustus 2019:

(61)

FLOWCHART UNTERTRIP

Pembuatan inovasi UNTERTRIP (Universal Intertrip Device) dilatar belakangi oleh

kejadian blackout sistem Lombok yang disebabkan oleh Gangguan padam meluas dan

blackout Sistem Lombok. Berikut ini merupakan flowchart ide dari inovasi UNTERTRIP:

PADAM MELUAS DAN BLACKOUT SISTEM LOMBOK ANALISA DAN EVALUASI DESAIN SKEMA UNITERTRIP (UNIVERSAL INTERTRIP DEVICE) INOVASI? TIDAK

PENGUJIAN DAN SIMULASI

IMPLEMENTASI INOVASI UNTERTRIP DI PLTD COGINDO PRINGGABAYA TIDAK YA SELESAI

EVALUASI & PERBAIKAN PEMBELIAN MATERIAL DAN PEMBUATAN INOVASI

UNTERTRIP PENGUMPULAN DATA

YA

BERHASIL?

BERHASIL?

EVALUASI & PERBAIKAN

(62)

DATA KEJADIAN BLACKOUT SISTEM LOMBOK

PERIODE 2017-2019

DISEBABKAN COGINDO PRINGGABAYA

No. Tanggal Jam Beban Sebelum

Gangguan Penyebab Lama Penormalan

1 13 Maret 2017 9:58 144.17

PMT Line Pringgabaya 2 trip indikasi overcurrent dikarenakan setting proteksi Line Pringgabaya 2

belum mengakomodir operasi dua unit pembangkit PLTU LED

8 Jam 31 Menit

2 30 September 2017 18:08 185.69

Pembangkit PLTD Cogindo Pringga kehilangan eksitasi (lost of field) sehingga menyerap VAR dari

sitem menyebabkan voltage collapse

4 Jam 56 Menit

3 27 April 2018 23:55 170.57

Ledakan pada outgoing II Busbar 10,5 kV PLTD Cogindo yang disebabkan oleh hubung singkat 3 fasa. Ditemukan tikus pada bus 2 PLTD Cogindo

Pringgabaya

9 jam 50 menit

4 2 Juni 2018 7:24 119.72 Gangguan pembangkit PLTU #1 Jeranjang yang

menyebabkan adanya power swing pada sistem 3 jam 38 menit

5 13 Agustus 2018 1:47 111.46 PLTU #3 Jeranjang mengalami hunting karena

dioperasikan dibawah 50% 8 jam 22 menit

6 28 Agustus 2018 10:42 134.03 Gangguan transmisi pada Line Jeranjang - Sengkol,

rele distance zone 1 bekerja 3 jam 51 menit

7 24 Januari 2019 17:53 114.42

Frekuensi tinggi akibat banyak gangguan penyulang (cuaca ekstrim) menyebabkan #1 PLTU Jeranjang, #1 dan #2 Jeranjang mengalami hunting

(63)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gangguan Sistem Lomb ok, 27-04-2018-23:55:35 Halaman 1 dari 28

LAPORAN GANGGUAN KELISTRIKAN SISTEM LOMBOK

Tanggal : 27 April 2018, pukul 23:55:35

I.

Kondisi Sistem sebelum Gangguan

a. Operasi Pembangkit Sistem Lombok

PLTU Lombok 2 2x50 MW (2020/21) PLTU Lombok (FTP2) 2x50 MW (2019/20) Lombok Peaker 150 MW (2018/19) PLTU Lombok (FTP 1) 1x25 MW (2017) U P A A A D G0 PLTMH Santong 1 MW PLTM Kokok Putih 3,8 MW PLTP Sembalun (FTP2) 2x10 MW (2024)

PLTU Lombok Timur 2x25 MW (2017) GI Pringgabaya GI Selong GI Sengkol GI Kuta GI Jeranjang GI Ampenan PLTM Segara 7 MW 2 cct, 1 x HAWK 38 kms - 2017 2 cct, 1 x HAWK 24 kms - 2017 GI Tanjung GI Bayan 2 cct, 1 x HAWK 70 kms - 2018 2 cct, 1 x HAWK 82 kms - 2018 GI Mantang 2 cct, 1 x HAWK 30 kms - 2024 GI Mataram GI Sekotong PLTD Ampenan 55 MW D PLTD Taman 9,6 MW MPP Lombok 50 MW 2 cct, 2 x ZEBRA 40 kms - 2020 U G 2 cct, 1 x HAWK 20 kms - 2017 A A 2 cct, 1 x ZEBRA 30 kms - 2017 U2 cct, 2 x HAWK 30 kms - 2023 U A A 2 cct, 2 x HAWK 20 kms - 2017 D PLTD Paokmotong 42 MW U MPP Sambalia 30 MW (2018) Lombok Peaker 150 MW (2018/19) G PLTU Lombok (FTP 1) 2x25 MW (2017) PLTU Lombok APBN

1x25 MW PLTU Lombok (FTP 2) 2x50 MW (2019) PLTU Lombok 2 2x50 MW (2020) Lombok 1 150 MW (2022) PLTU Lombok 3 2x50 MW (2023/24) PLTS IPP 5 MW (2017) PLTS IPP 5 MW (2017) PLTS IPP 5 MW (2017) PLTS IPP 5 MW (2017) PLTM Kokok Babak 2.3 MW (2022) PLTM Kumbi Sedau 1.3 MW (2017) PLTM Batu Bedil 0.55 MW (2019) PLTM Karang Bayan 1.3 MW (2019) PT PLN (Persero)

PETA JARINGAN SISTEM LOMBOK PROPINSI NTB T/L 70 kV Existing / Rencana T/L 150 kV Existing / Rencana T/L 275 kV Existing / Rencana T/L 500 kV Existing / Rencana / / / /

PLTU Existing / Rencana PLTG Existing / Rencana PLTP Existing / Rencana PLTA Existing / Rencana

G A U P / / / /

PLTGU Existing / Rencana PLTMG Existing / Rencana PLTM Existing / Rencana PLTD Existing / Rencana MG D GU M GI 500 kV Existing / Rencana GI 275 kV Existing / Rencana GI 150 kV Existing / Rencana GI 70 kV Existing / Rencana GI 500/275 kV Existing / Rencana GI 500/275/150 kV Existing / Rencana GI 275/150 kV Existing / Rencana GI 150/70 kV Existing / Rencana / / / / / / / / MG D GU M G A U P / / / / Kit Existing Kit Rencana PERENCANAAN SISTEM Edit Mei 2017 Potensi PLTB IPP 15 MW (2021)

Kabel Tanah (UGC) XLPE 1000mm 5 + 11.2 kms - 2017

IPP Pltmh IPP Plts

PUSAT PEMBANGKIT BEBAN (MW) PUSAT PEMBANGKIT BEBAN (MW)

UNIT #1 MO UNIT #1 21.69

UNIT #2 4.98 UNIT #3 24.21

UNIT #3 Standby TOTAL IV 45.9

UNIT #4 4.02

UNIT #5 Standby MPP #1 Standby

UNIT #6 Standby MPP #2 Standby

UNIT #7 5.25 SEWATAMA 1 3.31

UNIT #8 Standby SEWATAMA 2 1

TOTAL I 14.25 SWJ 14.7

COGINDO PRGBY 20.64

UNIT #1 Standby LED #1 26.97

UNIT #2 Standby LED #2 26.68

UNIT #3 FO TOTAL V 93.3 UNIT #4 Standby TOTAL II 0 HIDRO 7.21 TOTAL VI 7.21 UNIT #2 4.97 UNIT #3 4.94 UNIT #4 Standby UNIT #5 MO TOTAL III 9.91

TOTAL SISTEM LOMBOK 170.57 PLTD AMPENAN PLTD TAMAN PLTD PAOKMOTONG PLTMH PLTU JERANJANG PLTD SEWA

(64)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gannguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 2 dari 28

b. Beban dan Aliran Daya Sistem sebelum gangguan

SISTEM BARAT

GI JERANJANG A M P S H E R G S R T R F 1 K P L .C IN T .1 BC 1-2 IN T .2 C E M N A R P E R B T D T R F 2 #1 #2 #3 B1 B2 B1B2 LINE JRJ-SKL SWJ 3 T R F 2 T R F 1 L B R P A G G E R LINE JRJ-MTG L2 L1 K O P B F E E D SWJ 1 SWJ 2 LINE MTG-SKL T R F 1 GI MANTANG K P L .D P E M A ik M -K S K T G T R F 3 IN T .3 GI AMPENAN MPP1 MPP2 M T G B O D P G R T B1 B2 GI SENGKOL B IA U M U J N O V B IL 1 B IL 2 P M T 1 P M T 2 SA D E T R F 1 B1 B2 K T A 1 K T A 2 G I1 #1 #2 #3 #4 P N R G K P L A G O M K E D G I2 #5 #6 #7 #8 S w tm 2 B IA S w tm 1 L O M B O K 2 L O M B O K Z V L O M B O K 1 L O M B O K 3 PLTD AMPENAN P R A Y A M E N I N T IN G 1 ,00 MW 4 ,02 MW 5 ,25 MW 21,69 MW 24,21 MW K O P 13 ,21 MW 13 ,04 MW 1,61 MW 4,01 Mvar 9,28 MW 6,86 Mvar 15 ,89 MW 15 ,07 MW 13,58 MW 5,2 Mvar 1 4 ,49 MW SISTEM TIMUR 21,74 MW 5,86 Mvar 21,69 MW 5,82 Mvar 5,25 MW 0,8 Mvar 25,27 MW6,67 Mvar 25,36 MW 6,67 Mvar 8 ,52 MW 4 ,21 MW 1 ,97 MW

(65)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gannguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 3 dari 28

SISTEM TIMUR

L2 T R F 1 T R F 1 GI PMTONG GI PGBAYA L1 A N J A N I K P L .P L T D P M T G S U R A L A G A P A N C O R S U G IH A N K E L A Y U R E M P U N G COGINDO A IK M E L BUS 1 BUS 2 BUS 1 BUS 2 29,29 MW S K L 1 S K L 2 29,67 MW 20,64 MW 8,08 MW BUS 1 BUS 2 GI SAMBELIA 22,87 MW L2 14,77 MW SISTEM BARAT 21,74 MW 21,69 MW L1 LED 2 BUS 1 BUS 2 26,68 MW GI PLTU LOTIM LED 1 26,97 MW 51,75 MW L2 L1 T R F 1 3,95 MW 23,19 MW T R F 2 9,45 Mvar 4,3 Mvar 4,24 Mvar 4,61 Mvar 4,78 Mvar 3,29 Mvar 3,22 Mvar B E L A N T IN G O B E L O B E L T P I

(66)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gannguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 4 dari 28

c. Beban dan Aliran Daya Sistem saat kejadian gangguan sistem

GI JERANJANG A M P S H E R G S R T R F 1 3 G KPL .C IN T .1 BC 1-2 IN T .2 C E M N A R P E R B T D T R F 2 #1 #2 #3 B1 B2 B1B2 LINE JRJ-SKL SWJ 3 T R F 2 T R F 1 L B R P A G G E R LINE JRJ-MTG L2 L1 K O P B F E E D SWJ 1 SWJ 2 LINE MTG-SKL T R F 1 GI MANTANG K P L .D P E M A ik M -K S K T G T R F IN T .3 GI AMPENAN MPP1 MPP2 M T G B O D P G R T B1 B2 GI SENGKOL B IA U M U J N O V B IL 1 B IL 2 P M T 1 P M T 2 S A D E T R F 1 B1 B2 K T A 1 K T A 2 G I1 #1 #2 #3 #4 P N R G K P L A G I2 #5 #6 #7 #8 S w tm 2 B IA S w tm 1 L O M B O K 2 L O M B O K Z V L O M B O K 1 L O M B O K 3 PLTD AMPENAN M E N IN T IN G K O P SISTEM TIMUR 04:0 2 04:0 9 02:4 5 03:4 8 39.38 MVAR C IL B E R T C A K M A T B A N K P L .D K P L .C # 5 #4 #3 #2 #1 K P L A KPL. 8 BUS 1

BUS2 BUS 3 BUS 4

PLTD TAMAN L E M 3.95MW -7.24 MVAR 3.69 MW 6.31 MVAR 25.18 MW 6.43 MVAR 25.048 MW 29.54 MVAR 7.01 MW 5.82 MVAR 21.69 MW 0.77 MVAR 5.25 MW 3.74 MVAR 11.7 MW

(67)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gannguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 5 dari 28

18.38 MW T R F 1 T R F 1 GI PMTONG GI PGBAYA L1 A N J A N I K P L .P L T D P M T G S U R A L A G A P A N C O R S U G IH A N K E L A Y U R E M P U N G COGINDO A IK M E L BUS 1 BUS 2 BUS 1 BUS 2 S K L 2 BUS 1 BUS 2 GI SAMBELIA L2 SISTEM BARAT L1 LED 2 BUS 1 BUS 2 GI PLTU LOTIM LED 1 L2 L1 T R F 1 0 MW T R F 2 L2 3.29 MVAR 04:56 18.58 MW -29.76 MVAR 26.44 MW 4.78 MVAR 7.08 MW -32.08 MVAR 81.90 MW 6.53 MVAR 23.19 MW 4.24 MVAR 22.87 MW 4.30 MVAR

(68)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gannguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 6 dari 28

Gambar 3. Grafik Frekuensi saat kejadian

d. Penyebab Gangguan

Ditemukan adanya ledakan pada outgoing II Busbar 10,5 kV PLTD

Cogindo yang disebabkan oleh hubung singkat 3 phasa di kubikel.

Berdasarkan data rekaman DFR terpasang di sisi Cogindo arus gangguan

phasa R, S, T yang bersifat resistif pada busbar 10,5 kV dengan bersifat

resistif yang tidak clear selama 1 detik pada pukul 23:55 WITA.

(69)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gannguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 7 dari 28

Gambar 4. Bekas ledakan pada outgoing 2 PLTD Cogindo

(70)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gannguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 8 dari 28

Gambar 5. Rekaman DFR Pre Fault

Gambar 6. Rekaman DFR saat terjadi gangguan (23:55 Wita)

(71)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gannguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 9 dari 28

Gambar 7. Rekaman DFR Pre Fault (04:46 Wita)

Gambar 8. Rekaman DFR Saat terjadi gangguan (04:46 Wita)

1. Pukul 23:55 PLTD Cogindo Pringgabaya turun beban 5 MW

menyebabkan frekuensi drop ke 49,67 Hz, pembangkit PLTU Jeranjang

dan LED merespon (beban hunting). Dua detik berikutnya, frekuensi

melonjak hingga 51,23 Hz karena Cogindo Pringgabaya juga hunting

hingga beban 24,6 MW. Hal ini dirasakan pula oleh beberapa mesin PLN

dan Sewa hingga mengakibatkan unitnya trip. Tegangan di sisi 150 kV di

(72)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gannguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 10 dari 28

beberapa Busbar GI turun hingga 73,16 kV dan membuat sistem tidak

dapat bertahan lagi.

2. Tegangan 150 kV tidak normal di beberapa Gardu Induk dan Transmisi:

a. GI Paokmotong (Busbar 1 : 86,06 kV & Busbar II : 94,57 kV)

b. GI Sengkol (Busbar 1 : 84,99kV & Busbar II : 56,74 kV)

c. GI Pringgebaya (Busbar 1 : 80,00 kV & Busbar II : 80,06 kV)

d. GI Sambelia (Busbar 1 :

41,63 kV

& Busbar II : 92,65 kV)

e. GI PLTU Lotim (Busbar 1 : 88,28 kV & Busbar II : 88,57 kV)

f. GI Ampenan (Busbar I : 79,16 kV & Busbar II : 75,08 kV)

g. GI Jeranjang (Busbar I : 93,89 kV & Busbar II : 73,04 kV)

e. Dampak Gangguan

1. GI Ampenan, GI Jeranjang, GI Mantang, GI Sengkol, GI Kuta, GI

Paokmotong, GI Pringgabaya, GI Sambelia, PLTD Ampenan, PLTD

Paokmotong dan PLTD Taman padam. Total beban padam sebesar 170,57

MW.

2. Sistem Lombok mengalami padam total (Black Out).

3. Unit Pembangkit trip di Sistem Barat meliputi :

a. Sewatama 1 dan 2 indikasi OC

b. Sewa Jeranjang 1 & 2 indikasi OC

c. PLTD Ampenan OC dan Under Voltage

d. PLTU Jeranjang #1 MOS (Mechanical Over Speed) di 52,3 Hz dan trip

EOS (Electric Over Speed) di 52 Hz.

e. PLTU Jeranjang #3 MOS (Mechanical Over Speed) di 55 Hz dan trip

EOS (Electric Over Speed) di 52 Hz.Relay yang bekerja adalah

overcurrent (3.500A) dan overfrequency (55Hz).

4. Unit Pembangkit trip di Sistem Timur meliputi :

a. LED generator defferensial 1.030A dan overcurrent di 3.849A

b. Cogindo Pringgabaya

c. PLTD Paokmotong #2 mechanical overspeed dan #3 electrical

overspeed

(73)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gannguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 11 dari 28

Pemulihan subsistem Barat diawali dengan melakukan black start dari unit

PLTD Taman ruston dan pilstik pada pukul 00:30 WITA. Beberapa saat

kemudian, tegangan diinjeksi ke PLTD Ampenan melalui Kopel A. Setelah

mesin di PLTD Ampenan beroperasi, injeksi tegangan dilanjutkan ke GI

Ampenan melalui Interkonektor 2. Penormalan beberapa penyulang seperti PS GI

Ampenan, perumnas, batudawa, dan bandara dilakukan bertahap menyesuaikan

pembebanan pembangkit yang sudah operasi. Pukul 02:12, pemulihan sistem

Barat berlanjut ke sisi 150 kV dengan injeksi tegangan melalui incoming 20 kV

dan PMT 150 kV bay Trafo 2 Ampenan untuk mengisi Busbar 150 kV GI

Ampenan dengan 3 unit operasi di PLTD Ampenan dan unit pilstik di PLTD

Taman. Dari GI Ampenan selanjutnya dilakukan injeksi ke GI Jeranjang melalui

line Jeranjang 1, dilanjutkan dengan injeksi Trafo 1 GI Jeranjang. Setelah

incoming trafo 1 GI Jeranjang masuk dan bus 20 kV terisi dinormalan beberapa

penyulang seperti lembar , gerung dan PS GI Jeranjang bersamaan dengan

mengoperasikan pembangkit MPP 2. MPP 2 operasi dan masuk sistem pada

pukul 02.45, dilanjutkan dengan injeksi tegangan ke GI Sengkol pukul 02:53

melalui Line Sengkol 2 dan injeksi trafo 1 GI Sengkol. Setelah incoming trafo 1

GI Sengkol masuk dan bus 20 kV terisi dinormalkan beberapa penyulang seperti

PS GI Sengkol, BIL dan sade dilakukan bertahap menyesuaikan pembebanan

pembangkit. Hingga pukul 03:00, beban subsistem barat yang sudah pulih

sebesar 27,9 MW.

Pemulihan Sub Sistem Timur berlanjut pukul 03:27 melalui Line

Paokmotong 1 GI Sengkol ke GI Paokmotong. Kemudian dilanjutkan dengan

injeksi Trafo 1 GI Paokmotong. Setelah incoming trafo 1 GI Paokmotong masuk

dan bus 20 kV terisi dinormalan beberapa penyulang seperti PS GI Paokmotong

dan injeksi tegangan ke PLTD Paokmotong melalui kopel ekspress pada pukul

03:39 dan sinkron 1 unit pada pukul 04:19. Pemulihan ke sisi timur berlanjut

dengan injeksi Line Pringgabaya 1 dan tegangan sudah masuk GI Pringgabaya

pada pukul 03:56. Kemudian dilanjutkan dengan injeksi Trafo 1 GI Pringgabaya.

Setelah incoming trafo 1 GI Pringgabaya masuk dan bus 20 kV terisi dinormalan

beberapa penyulang seperti sugihan. Hingga pukul 04.00 WITA, beban yang

sudah pulih sebesar 49,32 MW.

Injeksi tegangan ke GI Sambelia dari GI Pringgebaya dieksekusi pukul 04:21

dan pukul 04:33 tegangan sudah sampai di GI PLTU LED. Bay trafo #1 dan #2

(74)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gannguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 12 dari 28

PLTU LED diinjeksi tegangan untuk persiapan start pukul 04:34. Setelah

dispatcher memastikan melalui komunikasi radio, bahwa unit PLTD Cogindo

Pringgabaya dalam posisi aman, pada pukul 04:46 PMT 150 kV Cogindo

Pringgabaya di eksekusi dan kembali terjadi Black Out.

Penormalan sistem pasca Black Out kedua dilakukan pukul 05:40 mengikuti

prosedur pemulihan pertama, black start dengan mesin ruston dan pilstik PLTD

Taman kemudian injeksi tegangan melalui Kopel A pukul 05:50. Operasikan unit

PLTD Ampenan pukul 05:55 dan dilanjutkan injeksi interkonektor 2 ke GI

Ampenan. Pemulihan sistem Barat berlanjut ke sisi 150 kV dengan injeksi

tegangan melalui incoming 20 kV dan PMT 150 kV bay Trafo 2 Ampenan untuk

mengisi Busbar 150 kV GI Ampenan dengan 4 unit operasi di PLTD Ampenan.

Penormalan beberapa penyulang seperti PS GI Ampenan, perumnas dan

batudawa dilakukan bertahap menyesuaikan pembebanan pembangk it. Total

beban sampai pukul 06:30 adalah sebesar 15,88 MW.

Pukul 06:55 dilakukan injeksi tegangan ke GI jeranjang melalui Line

Jeranjang 1 dan dilanjutkan ke Trafo 1 GI Jeranjang pukul 08:12 untuk

penormalan PS GI Jeranjang dan penyulang lembar. Hingga pukul 09:00, total

beban yang sudah pulih sebesar 37,96 MW. Injeksi tegangan berlanjut ke GI

Sengkol pukul 08:40 melalui Line Sengkol 2 dan dilanjut ke Trafo 1 Sengkol dan

penormalan penyulang BIL. Penormalan berlanjut ke Sub Sistem Timur pukul

09:39 diinjeksi tegangan ke GI Paokmotong melalui Line Paokmotong 1.

Kemudian dilanjutkan dengan injeksi Trafo 1 GI Paokmotong. Setelah incoming

trafo 1 GI Paokmotong masuk dan bus 20 kV terisi dinormalan beberapa

penyulang seperti PS GI Paokmotong dan injeksi tegangan ke PLTD

Paokmotong melalui kopel ekspress pada pukul 09:49. Dua menit kemudian

lanjut injeksi tegangan ke GI Pringgabaya melalui Line Pringgabaya 1.

Kemudian dilanjutkan dengan injeksi Trafo 1 GI Pringgabaya. Setelah incoming

trafo 1 GI Pringgabaya masuk dan bus 20 kV terisi dinormalan beberapa

penyulang seperti sugihan. Tegangan sampai ke GI Sambelia pada pukul 11:12

melalui Line Sambelia 2. Pada pukul 12:13 tegangan berhasil dinjeksi ke GI

Lotim dan dilanjut ke bay PLTU LED #1 dan #2. Total beban yang sudah pulih

hingga pukul 13:00 adalah sebesar 118,24 MW dari beban normal 159,71 MW.

Selanjutnya dilakukan pemadaman bergilir karena keterbatasan pembangkit yang

(75)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gannguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 13 dari 28

bisa operasi. Total energy not served (ENS) gangguan adalah sebesar 1326,11 MWh,

sesuai Tabel 1.

Tabel 1 Energy not served (ENS) gangguan

Waktu Estimasi beban puncak (MW) Beban Real (MW) ENS (MWh) 0:00 163,03 0,00 81,52 0:30 156,15 0,15 78 1:00 152,22 0,47 75,88 1:30 147,57 6,71 70,43 2:00 145,53 10,95 67,29 2:30 143,10 17,63 62,74 3:00 140,23 20,64 59,80 3:30 139,30 42,02 48,64 4:00 138,01 52,68 42,67 4:30 140,20 70,70 34,75 5:00 146,16 14,66 65,75 5:30 153,16 14,66 69,25 6:00 163,49 9,22 77,14 6:30 155,79 13,55 71,12 7:00 145,19 15,34 64,93 7:30 140,48 17,96 61,26 8:00 140,63 21,78 59,43 8:30 141,00 29,47 55,76 9:00 147,98 38,03 54,98 9:30 149,74 56,13 46,80 10:00 152,99 70,76 41,11 10:30 158,72 84,95 36,89 1326,11 Total

(76)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gannguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 14 dari 28

Penormalan Sistem Barat

05:55 04:46 01:06 GI JERANJANG A M P S H E R G S R T R F 1 3 G KPL .C IN T .1 BC 1-2 IN T .2 C E M N A R P E R B T D T R F 2 #1 #2 #3 B1 B2 B1B2 LINE JRJ-SKL SWJ 3 T R F 2 T R F 1 L B R P A G G E R LINE JRJ-MTG L2 L1 K O P B F E E D SWJ 1 SWJ 2 LINE MTG-SKL T R F 1 GI MANTANG K P L .D P E M A ik M -K S K T G T R F 3 IN T .3 GI AMPENAN MPP1 MPP2 M T G B O D P G R T B1 B2 GI SENGKOL B IA U M U J N O V B IL 1 B IL 2 P M T 1 P M T 2 SA D E T R F 1 B1 B2 K T A 1 K T A 2 G I1 #1 #2 #3 #4 P N R G K P L A G I2 #5 #6 #7 #8 S w tm 2 B IA S w tm 1 L O M B O K 2 L O M B O K Z V L O M B O K 1 L O M B O K 3 PLTD AMPENAN M E N I N T IN G K O P SISTEM TIMUR 01:06 04:02 02:17 02:18 02:44 04:09 02:45 11:17 02:53 02:54 02:57 03:27 10:46 03:48 02:51 02:52 02:12 C IL B E R T C A K M A T B A N K P L .D K P L .C # 5 # 4 # 3 # 2 # 1 K P L A KPL . 8 BUS 1

BUS 2 BUS 3 BUS 4

PLTD TAMAN L E M 00:30 00:34 00:52 04:46 11:59 05:40 05:50 05:56 05:57 06:51 06:55 07:03 08:12 08:40 08:40 08:42 09:40

(77)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gannguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 15 dari 28

Penormalan Sistem Timur

10:09 03:57 03:28 T R F 1 T R F 1 GI PMTONG GI PGBAYA L1 A N J A N I K P L .P L T D P M T G S U R A L A G A P A N C O R S U G IH A N K E L A Y U R E M P U N G COGINDO A IK M E L BUS 1 BUS 2 BUS 1 BUS 2 S K L 1 S K L 2 BUS 1 BUS 2 GI SAMBELIA L2 SISTEM BARAT L1 LED 2 BUS 1 BUS 2 GI PLTU LOTIM LED 1 L2 L1 T R F 1 0 MW T R F 2 L2 03:27 03:39 04:21 03:56 04:56 04:10 04:22 04:32 04:33 04:33 04:33 09:51 09:40 09:45 09:49 09:52 10:26 10:33 10:33 10:09 11:38 11:39 12:13 12:13

(78)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gangguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 16 dari 28

Waktu penormalan system 150kV pada saat Blackout I selama 4 jam 38 menit, untuk

blackout ke II selama 5 jam 33 menit. Pada saat blackout ke II, MPP tidak bisa

operasi selama 4 jam karena lockout setelah 2x trip. Sistem Timur tidak memiliki

blackstar, sehingga penormalan lebih lama.

III.Analisa Gangguan dan Permasalahan

Hasil analisa dan investigasi ditemukan bahwa gangguan terjadi di busbar

10,5 kV blok II PLTD Cogindo. Gangguan tidak dapat diisolasi oleh rele proteksi

di PLTD Cogindo di proteksi 150kV dan 10,5 kV karena proteksi tersebut tidak

berfungsi. Berdasarkan data rekaman DFR terpasang, penyebab gangguan diduga

terjadi arus hubung singkat phasa R, S, T yang bersifat resistif yang terletak di

busbar 10,5 kV yang tidak clear selama 1 detik pada pukul 23:55 Wita.

Selain itu juga, disite PLTD Cogindo temukan bahwa tahanan isolasi busbar

blok II semua phasa to ground = 0 ohm (setelah tim APDP melakukan uji)

Dengan tidak berfungsinya alat proteksi milik Cogindo Pringgabaya, ketika terjadi

gangguan (arus hubung singkat) di unit setempat yang mengakibatkan gangguan

meluas.

IV.Tindak Lanjut

1. Mengharuskan PLTD Cogindo memperbaiki / memasang system proteksinya

2. Mengusulkan adanya pembangkit blackstart di Subsistem Timur (PLTD

Paokmotong) minimal 1 MW untuk mempercepat waktu pemulihan sistem

pasca gangguan.

(79)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

(80)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gangguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 18 dari 28

LAMPIRAN

(81)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gangguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 19 dari 28 27/04/2018 23:55:33 510220 PLTD TAMAN 20 20 OG.BANDARA CB OPEN

27/04/2018 23:55:33 510219 PLTD AMPENAN 20 20 GT21_2 CB OPEN 27/04/2018 23:55:33 510201 GI JERANJANG 150 150 TRAFO2 LI OPEN 27/04/2018 23:55:33 510201 GI JERANJANG 150 150 TRAFO1 LI OPEN 27/04/2018 23:55:35 510223 GI PRBAYA 20 20 OG.ANJANI CB OPEN 27/04/2018 23:55:35 510219 PLTD AMPENAN 20 20 GT21_4 CB OPEN 27/04/2018 23:55:35 510201 GI JERANJANG 150 150 GT51_3_B1 BI OPEN 27/04/2018 23:55:35 510201 GI JERANJANG 20 20 INS.SWJ2 CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510226 GI KUTA 20 20 OG.TELUK_AWANG CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510251 GI MANTANG 20 20 KOPEL_GI-KOPANG CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510251 GI MANTANG 20 20 OG.AIK_BUKAK CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510224 GI PKMTONG 20 20 OG.SURALAGA CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510224 GI PKMTONG 20 20 OG.REMPUNG2 CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510224 GI PKMTONG 20 20 OG.PKMTG2 CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510224 GI PKMTONG 20 20 OG. KELAYU CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510223 GI PRBAYA 20 20 OG.SUGIHAN CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510223 GI PRBAYA 20 20 AIKMEL CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510200 GI AMPENAN 20 20 OG.3GILI2 CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510200 GI AMPENAN 20 20 OG.SHERATON1 CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510200 GI AMPENAN 20 20 OG.NARMADA CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510200 GI AMPENAN 20 20 OG.CEMARA CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510200 GI AMPENAN 20 20 OG.BATUDAWA CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510200 GI AMPENAN 20 20 OG.AMPENAN CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510219 PLTD AMPENAN 20 20 OG.SPARE2 CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510219 PLTD AMPENAN 20 20 OG.SENGGIGI CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510203 GI SENGKOL 20 20 OG.BATUJAI CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510203 GI SENGKOL 20 20 OG.BIAU CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510201 GI JERANJANG 150 150 TRAFO2 LI CLOSE 27/04/2018 23:55:37 510201 GI JERANJANG 150 150 TRAFO1 LI CLOSE 27/04/2018 23:55:37 510201 GI JERANJANG 6 6 UNIT.G3 CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510201 GI JERANJANG 20 20 OG.SKOTONG CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510201 GI JERANJANG 20 20 OG.PAGUTAN CB OPEN 27/04/2018 23:55:37 510201 GI JERANJANG 20 20 OG.KPANG CB OPEN 27/04/2018 23:55:39 510203 GI SENGKOL 20 20 OG.MUJUR CB OPEN 27/04/2018 23:55:41 510213 GH PANARAGE 20 20 LBS.SWETA LBS CLOSE 27/04/2018 23:55:41 510213 GH PANARAGE 20 20 LBS.SWETA LBS CLOSE 27/04/2018 23:55:41 510201 GI JERANJANG 150 150 TRAFO2 LI OPEN 27/04/2018 23:55:41 510201 GI JERANJANG 150 150 TRAFO1 LI OPEN 27/04/2018 23:56:37 510216 GH SENGGIGI 20 20 OG.BT_LAYAR CB OPEN 27/04/2018 23:56:41 510216 GH SENGGIGI 20 20 OG.HILBERON CB OPEN 27/04/2018 23:57:18 510216 GH SENGGIGI 20 20 OG.TANJUNG CB OPEN 27/04/2018 23:57:27 510216 GH SENGGIGI 20 20 OG.3GILI CB OPEN 27/04/2018 23:57:31 510216 GH SENGGIGI 20 20 OG.SHERATON CB OPEN 27/04/2018 23:58:37 510200 GI AMPENAN 150 150 TRAFO1 CB OPEN FANAR 27/04/2018 23:58:54 510200 GI AMPENAN 150 150 TRAFO2 CB OPEN FANAR 27/04/2018 23:59:14 510200 GI AMPENAN 20 20 OG.GN_SARI CB OPEN 27/04/2018 23:59:14 510200 GI AMPENAN 150 150 TRAFO3 CB OPEN FANAR 27/04/2018 23:59:37 510200 GI AMPENAN 20 20 OG.PERUMNAS CB OPEN

(82)

PT PLN (PERSERO) WILAYAH NTB

APDP MATARAM

Laporan Gangguan Sistem Lomb ok , 27-04-2017-23:55:35 Halaman 20 dari 28 27/04/2018 23:59:41 510201 GI JERANJANG 20 20 OG.GERUNG CB OPEN

28/04/2018 00:00:02 510201 GI JERANJANG 20 20 INC.SWJ3 CB OPEN 28/04/2018 00:00:12 510201 GI JERANJANG 20 20 OG.B.FEEDING CB OPEN 28/04/2018 00:00:17 510201 GI JERANJANG 20 20 INC.SWJ1 CB OPEN 28/04/2018 00:00:25 510203 GI SENGKOL 20 20 OG.GI_SGKL CB OPEN 28/04/2018 00:00:31 510203 GI SENGKOL 20 20 INC.TRAFO1 CB OPEN 28/04/2018 00:00:33 510201 GI JERANJANG 20 20 2TRFO52_T2_CB CB OPEN 28/04/2018 00:00:42 510200 GI AMPENAN 20 20 INC.TRAFO2 CB OPEN FANAR 28/04/2018 00:00:44 510203 GI SENGKOL 20 20 OG.SKTM_BIL CB OPEN 28/04/2018 00:00:54 510201 GI JERANJANG 20 20 OG.LEMBAR CB OPEN 28/04/2018 00:01:00 510200 GI AMPENAN 20 20 INC.TRAFO1 CB OPEN FANAR 28/04/2018 00:01:08 510203 GI SENGKOL 20 20 OG.SADE CB OPEN

28/04/2018 00:01:15 510224 GI PKMTONG 20 20 OG.PANCOR CB OPEN 28/04/2018 00:01:17 510201 GI JERANJANG 20 20 2TRFO52_T1_CB CB OPEN 28/04/2018 00:01:23 510200 GI AMPENAN 20 20 INC.TRAFO3 CB OPEN FANAR 28/04/2018 00:01:40 510200 GI AMPENAN 20 20 KOPEL.C1 CB OPEN FANAR 28/04/2018 00:01:40 510201 GI JERANJANG 150 150 GT51_3_B1 BI CLOSE 28/04/2018 00:01:44 510224 GI PKMTONG 20 20 INC.TRAFO1 CB OPEN

28/04/2018 00:02:00 510200 GI AMPENAN 20 20 PLTD.AMPNN2 CB OPEN FANAR 28/04/2018 00:02:15 510200 GI AMPENAN 20 20 KPL.PLTD.AMP3 CB OPEN FANAR 28/04/2018 00:02:27 510224 GI PKMTONG 150 150 TRAFO1 CB OPEN

28/04/2018 00:02:42 510224 GI PKMTONG 150 150 5KOPEL1_CB CB OPEN 28/04/2018 00:02:52 510203 GI SENGKOL 20 20 OG.GI_SGKL CB CLOSE 28/04/2018 00:02:56 510224 GI PKMTONG 150 150 SENGKOL1 CB OPEN 28/04/2018 00:03:07 510224 GI PKMTONG 150 150 SENGKOL2 CB OPEN 28/04/2018 00:03:25 510224 GI PKMTONG 150 150 PRINGGABAYA1 CB OPEN 28/04/2018 00:03:34 510203 GI SENGKOL 150 150 MANTANG1 CB OPEN 28/04/2018 00:03:38 510224 GI PKMTONG 150 150 PRINGGABAYA2 CB OPEN 28/04/2018 00:03:38 510203 GI SENGKOL 150 150 JERANJANG2 CB OPEN 28/04/2018 00:03:48 510203 GI SENGKOL 150 150 TRAFO1 CB OPEN 28/04/2018 00:04:17 510203 GI SENGKOL 150 150 KUTA1 CB OPEN 28/04/2018 00:04:26 510203 GI SENGKOL 150 150 PK.MOTONG2 CB OPEN 28/04/2018 00:04:38 510203 GI SENGKOL 150 150 PK.MOTONG1 CB OPEN 28/04/2018 00:04:44 510226 GI KUTA 20 20 INC.TRAFO1 CB OPEN 28/04/2018 00:04:44 510226 GI KUTA 150 150 TRAFO1 CB OPEN 28/04/2018 00:05:19 510226 GI KUTA 150 150 SENGKOL1 CB OPEN 28/04/2018 00:06:01 510201 GI JERANJANG 150 150 AMPENAN2 CB OPEN 28/04/2018 00:06:05 510201 GI JERANJANG 150 150 AMPENAN1 CB OPEN 28/04/2018 00:06:15 510201 GI JERANJANG 150 150 SENGKOL2 CB OPEN 28/04/2018 00:06:26 510201 GI JERANJANG 150 150 MANTANG1 CB OPEN 28/04/2018 00:06:36 510201 GI JERANJANG 150 150 GT51_2 CB OPEN 28/04/2018 00:06:44 510201 GI JERANJANG 150 150 TRAFO1 CB OPEN 28/04/2018 00:06:50 510201 GI JERANJANG 150 150 GT51_1 CB OPEN 28/04/2018 00:07:16 510201 GI JERANJANG 150 150 TRAFO2 CB OPEN 28/04/2018 00:08:06 510226 GI KUTA 20 20 OG.KUTA CB OPEN 28/04/2018 00:08:10 510226 GI KUTA 20 20 NOVOTEL_KUTA CB OPEN 28/04/2018 00:11:54 510200 GI AMPENAN 20 20 REC.MALOMBA LBS OPEN 28/04/2018 00:13:05 510200 GI AMPENAN 150 150 JERANJANG2 CB OPEN 28/04/2018 00:13:30 510200 GI AMPENAN 150 150 JERANJANG1 CB OPEN 28/04/2018 00:18:41 510200 GI AMPENAN 20 20 LBS.PANJITILAR LBS OPEN FANAR

Referensi

Dokumen terkait

Ruang lingkup penulisan ini adalah: (1) berfokus dalam proses analisis dan perancangan, sedangkan untuk proses implementasi dan evaluasi merupakan rencana yang akan dilaksanakan; (2)