• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSIDING SEMINAR NASIONAL"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

______________________________________ Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA 2015

ii

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL

TEMA:

PENINGKATAN PROFESIONALITAS

PENDIDIK MATEMATIKA DALAM

MENGHADAPI MEA 2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

(3)

______________________________________ Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA 2015

iii

EDITOR

Dra. Bintang Zaura, M.Pd.

Juanda Kelana Putra, S.Pd., M.Sc

PENATA LETAK

Dra. Suryawati, M.Pd.

DESAIN COVER

Juanda BJ, S.Pd.

TEBAL BUKU

229 + x

PENERBIT

Program Studi Pendidikan Matematika

FKIP

Darussalam – Banda Aceh

Laman: http://matematika.fkip.unsyiah.ac.id/

© FKIP Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Syiah Kuala

Cetakan Pertama

(4)

______________________________________ Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA 2015

iv

LAPORAN KETUA PANITIA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Tiada ucapan yang lebih pantas disampaikan kecuali puji dan syukur

kepada Allah S.W.T, karena hanya atas ridho-Nya kegiatan “Seminar Nasional

Pendidikan” sesuai dengan waktu yang direncanakan. Seminar ini akan menjadi

kegiatan rutin dimasa yang akan datang (setiap tahun) di FKIP Unsyiah.

Seminar Nasional Pendidikan yang berlangsung di Auditoruim FKIP

Unsyiah lantai 3 Darussalam Banda Aceh pada tanggal 16 Februari 2015,

diselenggarakan atas kerjasama FKIP UNSYIAH. Tema Seminar Nasional

Pendidikan adalah “Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam

Menghadapi MEA 2015”. Dalam acara seminar tersebut panitia mengundang 3

orang keynote speaker yaitu; (1) Prof. dr. Ahmad Fauzan, M.Pd., M.Sc. dan (2)

Dr. Rahmah Johar, M.Pd. (Pascasarjana Universitas Syiah Kuala - Indonesia)

Pada kesempatan yang baik ini, kami sampaikan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada Rektor Unsyiah, Dekan FKIP Unsyiah, para tamu undangan,

para donatur, dan seluruh peserta seminar, atas segala partisipasi dan bantuannya.

Rasa bangga dan terimakasih juga kami sampaikan kepada seluruh anggota

panitia yang telah bekerja keras, bahu membahu untuk menyukseskan acara ini.

Akhirnya kami mengucapkan selamat mengikuti seluruh rangkaian seminar,

semoga bermanfaat.

Penanggung Jawab Seminar

Ketua Pelaksana

Ttd

Ttd

(5)

______________________________________ Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA 2015

v

SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM, BANDA ACEH

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang paling utama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah

SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat bertemu di forum "Seminar

Nasional Pendidikan" dalam kondisi sehat jiwa dan raga. Tema seminar ini adalah

“Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA

2015”. Tema tersebut sangatlah urgen dan up to date saat ini dalam rangka

meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di Provinsi Aceh dan umumnya di

Indonesia.

Saya selaku Ketua Program Studi begitu gembiranya melihat antusias para

panitia, dan para praktisi matematika, para alumni dan sarjanawan matematika

dari berbagai instansi beserta partisipasi dari himpunan mahasiswa pendidikan

matematika yang ikut ambil bagian dalam mensukseskan acara Seminar Nasional

Pendidikan Matematika (Seminar Nasional).

Penelitian dan pengembangan yang terkait dengan dunia pendidikan harus

terus digalakkan dan dikomunikasikan kepada semua stakeholder. Karenanya,

upaya mengundang keynotespeaker, baik dari tingkat internasional dan nasional

pun kami tempuh untuk menyemarakkan Seminar Nasional ini.

Pada kesempatan ini saya juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada;

Rektor Unsyiah yang telah memberikan arahan dan berkenan membuka seminar

ini; Bapak Dekan FKIP Unsyiah, Bapak Prof. Dr. Ahmad, M.Pd., M.Sc, dan Ibu

Dr. Rahmah Johar, M.Pd. sebagai keynotespeaker pada seminar ini. Saya

mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

penyelenggara dan seluruh panitia yang terlibat dalam merancang kegiatan

tersebut, atas upaya kreatif yang cukup mendasar sehingga pelaksanaannya cukup

mengesankan.

Demikianlah sambutan saya, mudah-mudahan Seminar Nasional

Pendidikan Matematika ini berjalan dengan baik dan lancar serta memberikan

pemikiran-pemikaran segar bagi upaya peningkatan mutu pendidikan di Aceh.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Ketua Program Studi

Matematika FKIP Unsyiah

Ttd

(6)

______________________________________ Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA 2015

vi

DAFTAR ISI

HAL

A.

KATA PENGANTAR

PEMAKALAH SESI STADIUM GENERAL

PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALITAS GURU

Dr. Rahmah Johar, M.Pd.

1

PEMAKALAH SESI PARALEL

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA PEMBELAJARAN PERSAMAAN

LINIER SATU VARIABEL

Linda Vitoria

14

PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA BERDASARKAN

PENGALAMAN MENGAJAR GURU SMP NEGERI 15 BANDA ACEH

Salasi R, Putri Lestari

24

ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS

IX SMPN 6 BANDA ACEH DALAM MENYELESAIKAN SOAL KONTES

LITERASI MATEMATIKA (KLM)

Ellianti, Rahmah Johar, Asmaul Husna

31

THE MATH BODY, UNTUK EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Asmudi

46

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PLANTET

QUESTION PADA MATERI SEGI EMPAT DI KELAS VII

SMP NEGERI 3 BANDA ACEH

(7)

______________________________________ Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA 2015

vii

LEVEL PROBLEM POSING SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG DI

KELAS VIII SMP NEGERI 8 BANDA ACEH

Bintang Zaura

65

HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH PADA MATERI

STATISTIKA DI SMP NEGERI 17 BANDA ACEH

Leviani, Musafir Kumar

73

PERAN TECHNOLOGY PEDAGOGICAL AND CONTENT KNOWLEDGE

(TPACK) GURU MATEMATIKA SMA LABSCHOOL BANDA ACEH

Ellianti, Mukhlis Hidayat, Maulana Saputra

81

PENGARUH KEGIATAN LESSON STUDY PADA PENINGKATAN

KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN

PENJUMLAHAN PECAHAN DI KELAS IV SDN LAMSAYEUN

Monawati, Cut Khairunnisak

91

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIFITAS SISWA PADA

MATERI LOGARITMA DI KELAS X-IPS2 MAN 3 BANDA ACEH TAHUN

AJARAN 2014-2015.

Mutia Fariha, Sri Ekayanti

101

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM

MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PISA DI KELAS VIII SMP NEGERI 6

BANDA ACEH TAHUN AJARAN 2013-2014

Ellianti, Rahmah Johar, Nana Mulya

107

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 19

PERCONTOHAN MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING DAN PENDEKATAN SAINTIFIK

(8)

______________________________________ Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA 2015

viii

IMPLEMENTASI PENDEKATAN ILMIAH BERBASIS MASALAH DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Sumarno Ismail, Satra Hamzah

131

AL-KHAWARIZMI DAN PERSAMAAN KUADRAT

Budiman, Suryawati, Herizal

141

PEMBELAJARAN QUANTUM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Yuhasriati

148

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI LIMIT DI

KELAS X SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN AJARAN 2013/2014

Erni Maidiyah, Roza Yefissa

156

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS IX

SMP NEGERI 1 BANDA ACEH DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL

PISA PADA KONTEN SPACE AND SHAPE

Yusrina, Rahmah Johar

165

PENGGUNAAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA NEGERI 2 SIGLI

Zuraida IM

178

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

KELAS XI-B1 SMK-PP NEGERI SAREE

Yustina

190

KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA

MELALUI MODEL LEARNING CYCLE “5E” DI KELAS VIII SMP PLUS

AL-‘ATHIYAH ACEH BESAR

(9)

______________________________________ Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tema : Peningkatan Profesionalitas Pendidik Matematika dalam Menghadapi MEA 2015

ix

KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA PADA MATERI

PERBANDINGAN DENGAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE

THINK-PAIR-SHARE

Suryawati, Bainuddin Yani, Lisa Ramadhani

214

PENDEKATAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MAHASISWA PGSD PADA

PEMBELAJARAN SOAL CERITA MATEMATIKA: PENGEMBANGAN

MODEL PEMBELAJARAN

(10)

1

Pemanfaatan Teknologi dalam Pembelajaran Matematika untuk

Meningkatkan Profesionalitas Guru

Rahmah Johar

Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Email: rahmahjohar@fkip.unsyiah.ac.id

Abstrak.Teknologi merupakan alat untuk mengajar maupun belajar matematika. Guru yang profesional dituntut untuk selalu meningkatkan pengetahuan mereka baik dari segi content maupun pedagogic dalam memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Beberapa teknologi yang bisa digunakan diantaranya adalah powerpoint, software matematika, video, game on line, software inspiration, kalkulator, dan e-learning. Tulisan ini membahas peran teknologi dalam pembelajaran matematika, contoh penggunaan teknologi dalam pembelajaran matematika, dan hasil penelitian berkaitan dengan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran matematika

Kata kunci: teknologi, software, game, video, guru profesional

1.

Pendahuluan

Abad 21 ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat sehingga berdampak pada perubahan terkait pekerjaan, cara bermasyarakat, dan gaya hidup. Perkembangan otomasi juga berakibat pada banyak pekerjaan yang sifatnya pekerjaan rutin dan berulang-ulang mulai digantikan oleh mesin, baik mesin produksi maupun komputer. Namun, beberapa pekerjaan tetap tidak tergantikan oleh mesin yaitu pekerjaan yang menuntut adanya pemikiran pakar (expert thinking) dan komunikasi yang kompleks. Kebutuhan sumber daya manusia untuk hal-hal rutin semakin menurun dari tahun ke tahun. Sebaliknya kebutuhan akan kecakapan berfikir dan komunikasi yang kompleks semakin naik. Hal ini mengakibatkan adanya perubahan paradigma tentang kacakapan yang akan diperlukan di masa depan serta tentunya perubahan paradigma pendidikan (Hidayatullah, 2013).

Pada tahun 2015 ini, kesepatan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau pasar bebas ASEAN mulai dilaksanakan. Agar dapat bersaing, Indonesia harus selalu berbenah, salah satunya di sektor pendidikan. Semua yang bertanggung jawab dalam dunia pendidikan ditantang untuk mempersiapkan generasi mendatang supaya eksis dalam kehidupannya. Upaya penyiapan itu bisa diawali dari guru.

Berdasarkan UU No 14 tahun 2005, dijelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru dan dosen berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perekembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Selanjutnya, Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 mengenai Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru memuat daftar kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial yang terintegrasi dalam kinerja guru. Dalam daftar kompetensi tersebut, kompetensi memanfaatkan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) terdapat pada kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional untuk semua kelompok guru (Guru PAUD/TK/RA, Guru Kelas SD/MI, Guru Mata Pelajaran). Lebih jelas dituliskan bahwa salah satu kompetensi guru yang berkaitan dengan TIK adalah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Pada kurikulum 2013, tidak ada mata pelajaran TIK, tetapi TIK digunakan sebagai sarana atau media pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Oleh karena itu guru-guru hendaknya menguasai TIK yang bisa mendukung pembelajaran.

(11)

2

Guru yang efektif adalah guru yang mampu memaksimalkan pemanfaatan teknologi untuk mengembangkan pemahaman siswa, meningkatkan minat siswa, dan meningkatkan kecakapan matematis (NCTM, 2008).Teknologi dalam pembelajaran matematika yang dimaksud oleh NCTM (2000, h. 25-26) berupa kakulator dan komputer. Dengan kalkulator dan komputer, siswa dapat menganalisis contoh dan bentuk representasi yang lebih banyak dan bervariasi. Teknologi dapat membantu siswa memahami visualisasi dari ide matematika, membantu siswa mengorganisasikan dan menganalisis data, menghitung dengan cepat dan tepat (NCTM, 2008; Rohendi, 2012). Beberapa contoh pemanfaatan teknologi komputer diantaranya adalah dalam bentuk power point, Excel, SPSS, game on line, softwareaplikasi, vidio pembelajaran, dan e-learning.Dengan memanfaatkan teknologi komputer diharapkan siswa tidak lagi menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang menakutkan, membosankan, dan kurang bermakna. Rohendi (2012) menjelaskan bahwa guru di Indonesia kurang memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. Walaupun tersedia sejumlah program aplikasi untuk pembelajaran, seperti software pembelajaran, namun guru kesulitan dalam memanfaatkannya, diantaranya kesulitan menyesuaikan software dengan materi, memilih strategi yang akan diterapkan, dan kesulitan dalam bahasa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Akker dan Feiter (Douglas and Voogt, 2012) bahwa hambatan utama dalam mengintegrasikan teknologi di kelas yaitu karena minimnya pengetahuan guru tentang strategi pembelajaran berbasis teknologi. Dikaitkan dengan program pendidikan pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), Douglas and Voogt (2012) menambahkan bahwa sebagian besar dosen tidak menerapkan pembelajaran berbasis teknologi sehingga mahasiswa calon guru tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai untuk mengintegrasikan teknologi di sekolah.

Berdasarkan uraian di atas, tulisan ini membahas tentang manfaat teknologi dalam pembelajaran matematika, contoh penggunaan teknologi dalam pembelajaran matematika, hasil penelitianberkaitan dengan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran matematika, dan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran matematika. 2. Pembahasan

a. Teknologi dalam Pembelajaran Matematika

Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material, dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya (Sutabri, 2014). Dalam proses pembelajaran, teknologi pembelajaran merupakan sebuah keterampilan dan pengetahuan spesifik dalam memanfaatkan sebuah alat untuk mendudukung pembelajaran. Hung (2005) menjelaskan bahwa ‘learning from technology’ berbeda dengan ‘learning with technology’. Learning from technology artinya guru menggunakan teknologi sebagai alat mengajar (teaching tool), sedangkan learning with technologyguru menggunakan teknologi sebagai partner dalam proses belajar mengajar yang bertujuan untuk mendorong siswa berfikir. Ketika siswa belajar dengan menggunakan teknologisiswa memahami materi secara lebih mendalam, kemudian mendisain dan menghasilkan representasi dari pengetahuan mereka sendiri.

Technology is essential in teaching and learning mathematics; it influences the mathematics that is taught and enhances students’ thinking (NCTM, 2000 h. 24). Teknologi pembelajaran yang dimaksud dalam tulisan ini seperti yang dikemukakan oleh NCTM, yaitu electronic technology, seperti kalkulator dan komputer yang meliputi kalkulator grafik, powerpoint,inspiration, Excel, SPSS, game on line, softwareaplikasi untuk matematika, vidio pembelajaran, dan e-learning.

Teknologi dalam pembelajaran matematika menyediakan visualisasi untuk ide-ide matematika, memfasilitasi siswa megorganisasikan dan menganalisis data, dan menghitung secara cepat dan akurat. Teknologi juga dapat mendorong siswa melakukan investigasi pada semua materi matematika seperti geometri, statistik, aljabar, pengukuran, dan bilangan. Melalui teknologi siswa bisa fokus dalam membuat keputusan, refleksi, penalaran, dan penyelesaian masalah. Berdasarkan prinsip dan standar dalam pembelajaran matematika, setiap sekolah harus

(12)

3

memastikan siswa mereka memiliki akses ke teknologi dalam memfasilitasi mereka untuk belajar dengan bimbingan guru yang terampil (NCTM, 2000, h. 24-25).

b. Contoh penggunaan teknologi dalam pembelajaran matematika 1) Powerpoint interaktif

Microsoft Powerpoint (Ms Powerpoint) adalah salah satu program aplikasi microsoft office yang berguna untuk membuat presentasi dalam bentuk slide. Aplikasi ini biasanya digunakan untuk keperluan presentasi, mengajar, dan untuk membuat animasi sederhana. Dalam pembelajaran matematika, guru dapat mendisain tampilan animasi sebagai visualisasi dari konsep matematika yang abstrak agar lebih mudah dibayangkan oleh siswa, lebih bermakna, dan lebih menarik.

Contoh:

(a) Mengenalkan gradien dan menemukan rumus gradien garis

Guru menyajikan ilustrasi dan animasi sederhana dengan bantuan powerpoint untuk menantang siswa menyelidiki makna dari gradien, seperti gambar berikut.

Sumber: Powerpoint Microteaching oleh Surasta Sari D, mahasiswa PGBI Mat, 2013 Dengan adanya ilustrasi tersebut siswa diharapkan mampu merumuskan pengertian gradien dengan bahasa mereka sendiri, guru menyempurnakannya. Akibatnya siswa berfikir kritis, kreatif, percaya diri, dan mandiri.

Mengingat objek matematika bersifat abstrak, animasi melalui powerpoint saja tidak cukup untuk membantu siswa menemukan rumus. Oleh karena itu selanjutnya guru tetap perlu merancang aktivitas agar siswa menemukan rumus untuk menentukan gradien garis melalui dua titik, seperti LKS berikut (Johar, 2006).

Perhatikan bermacam kemiringan kayu yang disandarkan pada tembok, yang disertai dengan ukuran, seperti gambar berikut.

1. Pada gambar yang manakah posisi kayu memiliki kemiringan paling besar? Jelaskan! Jawab: ...

2. Pada gambar yang manakah posisi kayu memiliki kemiringan paling kecil? Jelaskan!

2 4 2 6 Gambar 1 Gambar 2 4 2 Gambar 4 3 6 Gambar 3

(13)

4

Jawab: ...

3. Adakah posisi kayu yang memiliki kemiringan sama?” Jelaskan!

Jawab: ... Untuk menjawab soal 4-6, perhatikan grafik garis berikut!

4. Manakah garis yang mempunyai kemiringan “paling besar”, “paling kecil”, dan “sama”?

Jelaskan!

Jawab:... ... 5. Ukuran-ukuran/nilai-nilai apa saja yang mempengaruhi kemiringan garis?”

Jawab: ... ... 6. Jika titik-titik yang dilalui oleh garis adalah (X1, Y1) dan (X2, Y2), bagaimana kamu

menentukan kemiringan garis tersebut? Jawab:

... ... (b) Mengenalkan jumlah n-suku pada barisan geometri

Guru menyajikan masalah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan jumlah deret geometri, misalnya jumlah tinggi bola ketika dilemparkan ke lantai seperti gambar berikut.

Power point di atas hanya berfungsi untuk memberikan visualisasi kepada siswa

tentang hubungan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan deret geometri.

(14)

5

Guru tetap perlu merancang LKS yang memberikan kesempatan kepada siswa

menyelidika jumlah suku pada deret geometri lainnya.

2) Game

Game yang dimaksud dalam tulisan ini adalah game pembelajaran menggunakan komputer (educational computer game). Game ini sangat bermanfaat bagi siswa dalam visualisasi dan eksplorasi konsep yang kompleks (Klawe, 1998). Selanjutnya Klawe (1998) menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih game, yaitu There are many choices that must be made in designing a computer game aimed at enhancing mathematics learning:

content to be learned,

activity in which the learning is to occur

underlying model(s) of learning

representations of the concepts

interfaces used to manipulate concepts and objects

navigational structure and sequencing of activities,

feedback and reward systems

entertainment elements such as graphics, sound, story, characters, and humor Contoh Game untuk membantu siswa belajar matematika adalah sebagai berikut (a) Stop the Clock

Permainan ini meminta pemain memasangkan jam digital dengan jam analog dengan cara men-drag atau memindahkan kotak berisi jam digital ke atas jam analog yang bersesuaian seperti diilustrasikan pada Gambar 8. Di bawah gambar jam analog, terdapat pencatat waktu yang dapat merekam waktu yang diperlukan pemain untuk menyelesaikan permainan tersebut. “TRY AGAIN” adalah umpan balik yang diterima pemain jika pemain salah dalam mencocokkan jam digital dengan jam analog. “STOP THE CLOCK” akan muncul jika pemain benar mencocokkan seluruh jam yang ada. Dengan demikian, melalui permainan ini anak bisa juga melatih kecepatan dalam menjawab soal-soal matematika. Permainan ini dapat diakses melalui http://resources.oswego.org/games/stoptheclock/sthec3.html. (Patahuddin dan Rokhim, 2009)

Dengan bermain game siswa bisa berkembang sesuai dengan potensi mereka. Bagi siswa yang sudah berhasil menentukan jam interval 30 menit bisa melanjutkan pada level berikutnya untuk interval 15 menit, 10 menit, dan seterusnya.

(b) Website rekenweb.nl

Untuk mengaktifkan game dari website ini, harus diintall dulu program Java atau Flash pada komputer atau laptop. Website ini dirancang oleh Freudenthal Institute, Universitait Utrecht, the Netherlands. Dari Freudenthal Institute inilah Realistic Mathematics Education (RME) dilahirkan dan berkembang sampai saat iini. Game yang dirancang bukan hanya untuk melatih drill, tetapi lebih kepada penalaran dan problem solving dengan menggunakan konteks yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Tersedia

(15)

6

sebanyak 145 jenis game yang tersebar dalam 13 sheet. Pengguna boleh memilih game yang sesuai dengan umur siswa. Pada gambar berikut dapat dilihat halaman depan dari website dengan cara mengetik www.rekenweb.nl, atau langsung ke alamat http://www.fisme.science.uu.nl/publicaties/subsets/rekenweb_en/

.

Game yang disediakan dapat membantu siswa belajar tentang bilangan, geometri, aljabar, peluang, dan trigonometri. Game berkaitan dengan geometri untuk mengembangkan spatial reasoning (penalaran spasial) ada tiga macam game yang dapat dipilih, yaitu Building with Blocks, Guess the View, Cube Houses, dan Rotating Houses. Sebagai contoh, pada game Rotating Houses (lihat gambar 2), diberikan bangun datar (pada gambar sebelah kanan) yang terlihat ketika objek tiga dimensi dilihat dari depan, samping, atas, dan bawah. Siswa diminta memutar bangunan sehingga sesuai dengan tampak depan yang diberikan.

Untuk siswa SMP, game yang sesuai seperti Solving Equations with Balance, Navigation, Shooting Balls, Cubes Houses, dan lain-lain.

Berdasarkan hasil penelitian Ke (1998) diketahui bahwa permainan yang terlalu matematis kurang menarik perhatian siswa. Hal ini diindikasikan dengan perilaku siswa yang cenderung hanya sekedar memenuhi tujuan untuk segera menyelesaikan permainan tanpa merasa terlibat sepenuhnya.Temuan lain adalah permainan komputer dengan menggunakan teman sebaya menyebabkan siswa lebih ekspresif dan lebih komunikatif dibandingkan ketika mereka belajar tanpa menggunakan permainan.

(16)

7

Software yang dimaksud dalam tulisan ini adalah program aplikasi yang membantu siswa belajar matematika, diantaranya adalah a) software untuk geometri, b) software untuk penyelesaian masalah persamaan, dan c) software untuk pengolahan data.

a) Software untuk geometri

Diantara software yang dapat membantu menyelesaikan masalah geometri adalah Autograph, Geometer’s Sketchpad, GeoGebra, Cabri, dan Google SketcUp. Software tersebut dapat menampilkan objek geometri yang ingin dilukis, seperti titik , garis, bidang, dan ruang. Besaran-besaran pada objek tersebut juga dapat ditentukan, misalnya panjang segmen garis, sudut antara dua garis, gradien garis. Objek-objek geometri juga dapat ditransformasikan, melalui translasi, refleksi, rotasi, dilatasi. Pilihan untuk transformasipun disediakan, misalnya refleksi terhadap sumbu x, sumbu y, garis y=ax, dan matriks. Bahkan Autograph dapat menampilkan tampilan animasi volume benda putar beserta ukuran volumenya. Sedangkan Geogebra dapat menentukan volume bangun ruang, luas permukaan, dan jaring-jaringnya. Empat dari lima software tersebut mampu menampilkan grafik 2-D dan 3-D. Hanya Geometer’s Skechpad yang fokus pada 2-D, namun pilihan menu untuk 2-D pada Geometer’s Skechpad lebih banyak. Contoh penerapan software Autograph dapat dilihat pada RPP dan LKS di lampiran.

Berikut langkah sederhana menggunakan autograph untuk merefleksikansegitiga terhadap gari y = x.

(1) Edit sumbu koordinat supaya mempunyai skala sama, dengan langkah: pilih Edit Axes pada toolbar bagian atas, lalu masukkan batas minimum, maximum, skala yang diinginkan, seperti gambar berikut.

(2) Pilih option, beri checklist pada Square Format. Lalu klik OK

(3) Untuk melukis bangun datar, misalnya segitiga; ambil titik pada toolbar bagian kiri, lalu tempatkan pada tiga posisi yang tidak segaris di layar autograph.Blok titik-titik sudutyang sudah dilukis, lalu klik kanan, pilih ‘Group to Shape’. Diperoleh bangun datar segitiga yang diinginkan.

(4) Untuk mencerminkan segitiga terhadap garis y=x, klik Equation pada toolbar bagian atas, pilih Enter Equation, ketik persamaan y=x. Pada layar Autograph diperoleh gambar garis y=x. Blok segitiga dan garis y=x, klik kanan, pilih Reflection. Hasil refleksi diperoleh seperti gambar berikut.

(17)

8

Berdasarkan gambar yang diperoleh melalui autograph, siswa melakukan penyelidikan terhadap hubungan titik sebelum direfleksikan dengan sesudah direfleksikan.

b) Software Maple

Software Maple digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan persamaan aljabar dan persamaan diferensial, baik diferensial biasa maupun parsial. Banyak masalah nyata (fenomena alam) yang dimodelkan ke dalam bentuk persamaan diferensial. Dengan bantuan Maple, solusi persamaan diferensial yang rumit dan gambaran perilaku dari solusi tersebut dapat diperoleh (Kartono, 2005). Pada gambar di bawah dapat dilihat bahwa Maple dengan mudah membantu menentukan penyelesaian dari persamaan g(x) = x3

-3x2+x-3 dan pemfaktoran dari persamaan x69-1 = 0

Contoh masalah persamaan diferensial:

Suatu percobaan menunjukkan bahwa suatu unsur radioaktif meluruh dengan laju yang sebanding dengan banyaknya unsur saat itu. Jika banyaknya unsur yang diberikan 3 gram pada waktu t = 0, apa yang terjadi dengan banyaknya unsur yang tersisa kemudian? Proses fisis ini dinyatakan oleh persamaan diferensial orde pertama seperti berikut.

(18)

9

dimana k merupakan konstanta fisis yang nilai numeriknya diketahui untuk berbagai unsur radioaktif. Bila k=-C, C > 0 maka persamaan diferensial ini menyatakan proses peluruhan eksponensial.

Penyelesaian persamaan diferensial tersebut adalah y = c ekt

Untuk t=0 dan y=3 diperoleh c=3 Jadi y = 3 ekt

Jika k = -0,5, diperoleh y = 3 e-0,5t

Untuk t = 2 tahun, y = 3 e-1 = =

, = 1,10

Artinya pada waktu 2 tahun berikutnya, banyaknya unsur yang tersisa adalah 1,1 gram. Penyelesaian di atas dapat juga dikerjakan dengan menggunakan program Maple sebagai berikut.

4)

Software Inspiration

Software inspiration sangat bermanfaat dalam membuat peta konsep (concept

map) ataupun mind map. Menu yang disediakan menarik dalam hal pilihan

bentuk sajian, dekorasi picture yang diinginkan, dan background. Bahkan

pembuat peta konsep bisa menambahkan Note, untuk memberikan penejelasan

tentang konsep yang ditampilkan. Note ini bisa disembunyikan dari screen

utama, tapi bisa dibuka dengan mudah jika diperlukan. Berikut contoh peta

konsep tentang teori belajar yang dibuat oleh mahasiswa S2 MPMAT PPs

Unsyiah.

Keuntungan membuat peta konsep bagi seseorang yang sedang belajar

diantaranya adalah mudah mengingat hubungan antar konsep dengan cara yang

bermakna dan kreatif mencari informasi lain untuk melengkapi dan mendesain

peta konsep. Bagi guru, dengan meminta siswa membuat peta konsep, guru dapat

menganalisis bagaimana siswa menempatkan konsep-konsep dan hubungannya

dalam pikiran mereka secara bermakna. Hasil penelitian Johar (1994)

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi persamaan kuadrat yang

menggunakan peta konsep lebih baik dari belajar siswa pada materi persamaan

(19)

10

kuadrat yang tidak menggunakan peta konsep. Bahri, Johar, dan Duskri (2014)

menemukan bahwa kemampuan koneksi siswa yang belajar melalui model

pembelajaran advance organizer (berbantuan peta konsep) lebih baik dari pada

siswa yang belajar secara konvensional. Selain itu, kemampuan siswa membuat

peta konsep tentang segiempat dan segitiga.

5) Video

Video merupakan salah satu elemen dalam multimedia yang berbentuk gambar yang bergerak. Video merupakan salah satu sumber belajar yang disarankan oleh NCTM (2000) untuk membantu siswa membangun pemahaman matematika dan untuk meningkatkan strategi mengajar guru matematika.

Vidio untuk membantu siswa membangun pemahaman matematika dapat dibuat sendiri atau diunduh dari google. Untuk mendapatkan vidio yang diinginkan, sebaiknya diketik dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, diantaranya adalah seperti berikut.

a. Powering number (Bilangan berpangkat) b. Surface are (luas permukaan)

c. Fibonacci Sequence (barisan Fibonacci)

d. Clinometer Project (Proyek Penggunaan klinometer) e. Limit of a Function

f. How to find a center point of circle

Vidio untuk meningkatkan strategi mengajar guru dapat diperoleh dengan cara merekam guru yang dianggap baik, lalu guru lain mengambil pelajaran dari video tersebut. Pada beberapa tahun belakangan ini banyak penelitian tentang memanfaatkan video, baik untuk calon guru (Alsawaie & Alghazo, 2010 and Spitzer et al., 2011) maupun untuk guru (Kleinknecht & Schneider, 2013). Dengan bantuan vidio pembelajaran guru dapat memperoleh dua keuntungan, pertama melalui vidio guru dapat memperoleh realitas proses pelaksanaan pembelajaran di kelas dan kedua dengan mengobservasi vidio pembelajaran guru mempunyai kesempatan untuk menilai pelaksanaan pembelajaran dari jarak jauh, misalnya berkaitan dengan interaksi guru dan siswa.

Menurut Kellog dan Kersaint (2004), dengan menonton vidio pembelajaran, calon guru dan guru dapat memahami kondisi kelas yang telah sukses menerapkan ide pembelajaran, bagaimana kelas diorganisasikan, dan mendorong interaksi. Berdasarkan hasil penelitian, skil untuk menilai vidio pelaksanaan pembelajaran di kelas perlu dipelajari (Colestock dan Sherin, 2009).

5) E-learning

Istilah e-learning mengandung perngertian yang snagat luas, sehingga banyak ahli menguraikan definisi e-learning dari berbagai perspektif. Salah satu definisi yang diterima adalah yang dinyatakan oleh Hartley (dalam Rohendi, 2012) yang menyatakan bahwa e-learning adalah jenis pengajaran dan pembelajaran yang memungkinkan untuk memberikan bahan ajar bagi siswa dengan menggunakan internet, intranet, atau media jaringan komputer lainnya. Untuk mengembangkan sistem e-learning, salah satunya adalah dengan menggunakan program Moddle.

Dengan adanya e-learning, siswa dapat berinteraksi secara mandiri, dimanapun dan kapanpun. Bahan ajar yang dapat dimasukkan pada e-learning sangat bervariasi, misalnya bahan ajar dalam bentuk pdf yang bisa didownload oleh siswa, game, vidio, dan tugas yang disertai dengan feed back. Guru sebagai pembuat e-learning daat juga mengaktifkan interaksi langsung dengan siswa melalui forum komentar misalnya.

(20)

11

Salah satu materi pada Program Studi S2 Pendidikan Matematika Pascasarjana Unsyiah. Oleh karena itu, sampai saat ini terdapat 175 mahasiswa yang telah memiliki e-learning, dengan topik matematika yang berbeda-beda.

Hasil penelitian Rohendi (2012) menunjukkan bahwa kemampan koneksi matematis siswa melalui e-learninh lebih baik dari pendekatan konvensional

c. Hasil penelitian berkaitan dengan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran matematika

Hasil penelitian Dogan (2012) terhadap mahasiswa calon guru di Turki menunjukkan bahwa pandangan calon guru 'tentang komputer dan penggunaannya dalam matematika bersifat positif. Mereka senang bekerja dengan komputer, meskipun hanya mampu melakukan perhitungan yang relatif kecil dengan komputer. Mereka menyatakan bahwa meningkatkan penggunaan komputer dapat membantu mereka untuk belajar dan mengajar matematika lebih efektif. Namun, mereka tidak merasa yakin tentang kemampuan mereka untuk mengajar matematika dengan menggunakan computer.

Hasil penelitian Rimilda (2015) terhadap lima mahasiswa FKIP Unsyiah yang melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP menunjukkan bahwa kelima mahasiswa menggunakan software dalam mengajarkan bangun ruang sisi datar. Software yang mereka gunakan adalah GeoGebra, Cabri, dan Google SketcUp, dan slide powerpoint. Namun mereka hanya menggunakan tampilan sederhana untuk siswa. Mereka berharap agar matakuliah berbasis teknologi di kampus sebaiknya lebih dominan memberikan aktivitas kepada mahasiswa untuk merancang pembelajaran dengan memanfaatkan software.

3. Penutup

Teknologi dapat membantu guru memahami materi, merancang aktivitas untuk siswa, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali konsep-konsep matematika secara lebih mendalam. Oleh karena itu, guru perlu memilih teknologi pembelajaran yang dapat digunakan oleh siswa sebagai sarana belajar matematika. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran matematika adalah:

1. Teknologi tidak dapat menggantikan guru matematika mengajar di kelas. Guru perlu mengamati proses yang dilakukan siswa termasuk juga hasil yang diperoleh. Informasi ini berguna untuk guru dalam merancang pembelajaran berikutnya 2. Teknologi tidak boleh menghilangkan proses bermatematika. Sebelum siswa belajar

melalui teknologi, sebaiknya pemahaman dasar dan intuisi siswa terhadap matematika diberikan terlebih dahulu

3. Teknologi tidak harus digunakan diseluruh waktu pelajaran yang tersedia, tetapi bisa dipilih mislanya, pada saat membuka pelajaran yang bertujuan untuk memotivasi siswa, pada saat kegiatan inti yang bertujuan agar siswa menemukan konsep/aturan dalam matematika, pada ssat kegiatan menutup pelajaran yang bertujuan untuk latihan (drill).

Daftar Pustaka

Alsawaie, O. N. & Alghazo, I. M. 2010. The Effect of Video-based Approach on Prospective teachers’ Ability to Analyze Mathematical Teaching. Journal Mathematics Teacher Education. 13, pp. 223-241

Bahri, S., Johar, R., dan Duskri. 2014. Kemmapuan Koneksi Matematis dan Peta Konsep Siswa SMP melalui Model Pembelajaran Advance Organizer. Jurnal Didaktik Matematika. 2(1).

(21)

12

Colestock , A. and Sherin, A.M.G. 2009. Teachers’ Sense-Making Strategies While Watching

Video of Mathematics Instruction. Journal of Technology and Teacher Education. 17(1), 7-29

Dogan, M. 2012. Prospective Turkish primary teachers’ views about the use of computers in mathematics education. Journal of Mathematics Teacher Education. 15. 329-341. Douglas, A. D and Voogt, J. 2012. Developing Technological Pedagogical Content Knowledge

in Pre-Service Mathematics Teachers throught Collaborative Design. Australian Journal of Eductional Technology. 28(4). 547-564.

Hidayatullah, M. T. 2013. E-Learning dan Pembelajaran Abad 21: Best Practice E-Learning PPPPTK Matematika. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Pembelajaran Matematika Menyongsong Implementasi Kurikulum 2013 pada Tanggal 20 Mei 2013 di P4TK Yogyakarta. Diakses dari http://p4tkmatematika.org/2014/03/sendimat2-2014/ pada Tanggal 9 Februari 2015.

Hung, V. H. K. 2005. Video as a Learning tool: An off-campus Experience in Learning with Media Technology. Proceeding of ASCILITE Conference, Australia 4-7 December 2005.

Johar, R. 1994. Studi tentang Penggunaan Teknik Pemetaan Konsep dalam Proses Belajar Mengajar Matematika. Skripsi tidak diterbitkan. IKIP Padang.

Johar, R. 2006. Mengaktifkan Penalaran Siswa: Upaya Menerapkan Pembelajaran Matematika Humanistik. Makalah disampaikan pada Semiloka Nasional di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tanggal 21-22 April 2006.

Kartono. 2005. Maple untuk Persamaan Diferensial. Yogyakarta: Graha Ilmu

Ke, Fengfeng. 2007. A Case Study of Computer Gaming for Math: Engaged Learning from Gameplay?Computer and Education (p.1609-1620)

Kellogg, M. & Kersaint, G. 2004. Creating a vision for the standards using online videos in an elementary mathematics methods course. Contemporary Issues in Technology and Teacher Education [Online serial], 4(1). Available: http://www.citejournal.org/vol4/iss1/mathematics/article1.cfm

Kleinknecht, M. & Schneider, J. 2013. What do Teachers Think and Feel when Analyzing Videos of Themselves and Other Teachers?. Teaching and Teacher Education. 33 p. 13-23

NCTM. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. Reston VA: NCTM. USA _______. 2008. The Role of Technology in Teaching and Learning of Mathematics. Diakses

dari https://www.google.com/search?q=NCTM+technology&ie=utf-8&oe=utf-8 pada tanggal 8 Februari 2015.

_______ 2011. Technology in Teaching and Learning Mathematics. Diakses dari https://www.google.com/search?q=NCTM+technology&ie=utf-8&oe=utf-8 pada tanggal 8 Februari 2015

Patahuddin, S.M dan Rokhim, A. F. 2010. Website Permainan Matematika Online untuk Belajar Matematika secara Menyenangkan. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika di FMIPA UNY.

Rimilda. 20015. Analisis Technological Pedagogical Content Knowledge Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Tesisi tidak dipublikasikan. Universitas Syiah Kuala

Rohendi, Dedi. 2012. Developing e-Learning Based on Animation Content for Improving Mathematical Connection Abilities in High School Students. International Journal of Computer Science Issues. 9 (4) 1-5.

Spitzer, S. M., Phelps, C. M., Beyers, J. E. R., Johnson, D. Y., &Sieminski, E. M. 2011. Developing Prospective Elementary Teachers’ Abilities to Identify Evidence of

(22)

13

Student Mathematical Achievement. Journal Mathematics Teacher Education. 14, pp. 67-87.

Referensi

Dokumen terkait

a) Fungsi informatif, yaitu organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Bermakna seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang

Hasil analisis menunjukkan bahwa wilayah Kecamatan Lembang dan Parongpong yang tersusun oleh lapisan endapan danau dan pasir tufan, umumnya dicirikan oleh nilai frekuensi

Fikri anak usia 4 tahun yang seharusnya sudah bisa mengucapakan kalimat sederhana yang baik namun, hasil penelitian yang didapat oleh peneliti Rafa masih kurang dalam

Hal ini diduga bahwa pada limbah cair sagu terdapat bakteri pengurai yang hidup secara alami dan apa bila suatu zat cair dibiarkan maka kondisinya akan

Pada eksperimen running memory task, terlihat bahwa performansi short term memory pria dan wanita menurun dengan semakin bertambahnya kedalaman secara signifikan. Pria

Dilihat dari tingkat inflasi maka dapat disimpulkan bahwa inflasi yang terjadi pada tahun 2005 sampai tahun 2011 di Provinsi Riau khususnya di Kota Dumai dan di Kota

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesiapan untuk menjadi guru profesional PJOK mahasiswa Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu

Hasil pengumpulan data koping keluarga terhadap bencana tsunami menggunakan kuesioner yang dilakukan sebelum dan sesudah menggunakan panduan tanggap bencana tsunami