ELEKTRONIKA ANALOG Pertemuan 9
TANGGAPAN FREKUENSI PENGUAT Tanggapan Frekuensi Rendah
Perhatikan rangkaian pelewat-atas (high-pass) RC berikut.
Rangkaian pelewat-atas RC
Dalam pernyataan peubah kompleks s = jω = j2πf, maka reaktansi kapasitor adalah 1/sC. Sehingga dari gambar di atas diperoleh:
i i o
V
C
R
s
s
V
sC
R
R
V
1 1 1 1 11
1
+
=
+
=
Perolehan tegangan didapatkan sbg:
⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = = f f j V V f A L i o L 1 1 ) ( Dengan j s f π 2 = dan 1 1 2 1 C R fL π ≡ Magnitute atau besarnya perolehan tegangan adalah:
2
)
/
(
1
1
)
(
f
f
f
A
L L+
=
Dan fasenya adalah
f
f
LL
=
arctan
Pada f = fL maka AL = 1/√2 = 0,707 sedangkan jika f >> fL maka AL akan
mendekati nilai satu. Dengan dmk maka fL mrpk frekuensi dimana perolehan
turun mjd 0,707 kali perolehan pada pita tengahnya (yaitu saat f >> fL).
Penurunan tingkat sinyal ini sesuai dgn penurunan sebesar 3 dB (yaitu 20 log 0,707 = 3 dB). Oleh karenanya fL dinamakan frekuensi 3 dB rendah. Nilai R1 utk
memperoleh fL dpt diperoleh dari persamaan:
1 1
2
1
C
f
R
Lπ
≡
Tanggapan Frekuensi Tinggi Perhatikan rangkaian RC berikut.
Rangkaian pelewat-rendah RC dan rangkaian ekivalennya Dari rangkaian diperoleh:
i i o
V
C
sR
V
sC
R
sC
V
2 2 2 2 21
1
1
1
+
=
+
=
Dengan s = jω = j2πf, maka magnitute atau besarnya perolehan tegangan adalah: 2
)
/
(
1
1
)
(
H Hf
f
f
A
+
=
Dan fasenya adalah:
H
f
f
arctan
−
=
θ
Dengan 2 2
2
1
C
R
f
Hπ
≡
Pada f = fH maka AH = 1/√2 = 0,707 sedangkan jika f << fH maka AL akan
mendekati nilai satu. Dengan dmk maka fH mrpk frekuensi dimana perolehan
turun mjd 0,707 kali perolehan pada pita tengahnya (yaitu saat f << fH).
Penurunan tingkat sinyal ini sesuai dgn penurunan sebesar 3 dB (yaitu 20 log 0,707 = 3 dB). Oleh karenanya fH dinamakan frekuensi 3 dB tinggi. Nilai R2 utk
memperoleh fL dpt diperoleh dari persamaan:
2 2
2
1
C
f
R
Hπ
≡
Dalam persamaan di atas, θL dan θH memperlihatkan sudut dimana keluaran
mendahului masukan. Karakteristik amplitude tanggapan frekuensi (Bode plot) penguat RC diperlihatkan pada gambar berikut. Batas frekuensi dari fL ke fH
disebut dengan lebar-pita atau bandwidth dari suatu tingkat penguat.
Tanggapan Tangga (Step Response) Penguat
Jika rangkaian pelewat-bawah diberikan masukan-tangga dengan amplitude V, maka tanggapannya akan mrpk fungsi eksponensial dengan konstanta waktu (time constant) R2 C2. Oleh karena tegangan kapasitor tdk dpt berubah seketika
maka tegangan keluarannya akan dimulai dari nol dan menaik menuju tegangan V spt diperlihatkan pd gambar berikut.
Tanggapan tegangan tangga rangkaian pelewat-bawah RC Keluaran (tegangan kapasitor) diberikan oleh formula:
(
1
1/R2C2)
o
V
e
v
=
−
−Untuk mencapai sepersepuluh nilai akhirnya, vo membutuhkan waktu selama:
t 1 = 0,1 R2 C2
dan untuk mencapai 0,9 nilai akhirnya, vo membutuhkan waktu selama:
t 2 = 2,3 R2 C2
Perbedaan nilai kedua waktu ini disebut waktu naik (rise time) atau t r seperti
juga diperlihatkan pd gambar di atas. t r = t 2 – t 1 = 2,2 R2 C2 atau H H r
f
f
t
0
,
35
2
2
,
2
=
=
π
Kemiringan atau Penurunan
Jika masukan tangga dengan amplitude V digunakan pd rangkaian pelewat-atas RC maka keluarannya adalah:
(
1/R1C1)
o
V
e
v
=
−Untuk waktu t yg sangat kecil dibandingkan dgn time constant-nya (yaitu R1 C1)
maka tanggapannya diberikan sbg: ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − ≈ 1 1 1 C R t V vo
Tanggapan vo akan memiliki kemiringan seperti diperlihatkan pd gambar berikut.
Prosentanse kemiringan atau penurunannya (pd wkt t1) diberikan oleh:
% 100 % 100 ' 1 1 1 × = × − ≡ C R t V V V P
Misalkan digunakan gelombang kotak dgn frekuensi f dan diatur sdmk shg t1 =
T/2 = 1/2f maka: % 100 % 100 2 1 1 1 × = × = f f C fR P
π
LTanggapan vo memiliki kemiringan ketika tegangan tangga vi
diberikan pd rangkaian pelewat-atas RC
Pengaruh Kapasitor Gandeng dan Kapasitor Bypass Emiter
Pada gambar berikut diperlihatkan sebuah penguat dgn tahanan emiter yang di-bypass dengan kapasitor Cz yg besar dan juga dengan kapasitor gandeng Cb.
Juga diperlihatkan model parameter-h yg disederhanakan. Dalam hal ini diasumsikan R1||R2 >> Rs dan beban RC adalah cukup kecil.
Rangkaian penguat dengan tahanan emiter (bypass) dan model parameter-h yg disederhanakan
Tegangan keluaran Vo diberikan oleh:
' e b ie S C fe S C fe b o
Z
Z
h
R
R
h
V
R
h
I
V
+
+
+
−
=
−
=
Dengan b b C j Z ω 1 = e Z e fe e R C j R h Z ω + + ≡ 1 ) 1 ( 'Jika dipilih CZ cukup besar shg reaktansinya kecil dibandingkan resistansi Re pd
semua frekuensi dan
e Z
R
C
<<
ω
1
danω
C
ZR
e>>
1
maka Z fe e C j h Zω
1 ) 1 ( ' ≈ + Sehingga1 ' 1 1 1 ) ( C C h C Z Z j Z fe b e b ≡ + + = +
ω
Perolehan tegangan AVS diperoleh:
)
(
1
1
1 S ie ie S C fe S o VSh
R
C
j
h
R
R
h
V
V
A
+
−
+
−
=
=
ω
Perolehan pita-tengan Ao didefinisikan saat ω → ∞ atau dinyatakan:
ie S C fe o
h
R
R
h
A
+
−
=
Sehingga)
/
(
1
1
f
f
j
A
A
L o VS−
=
Sehingga frekuensi 3 dB rendah diberikan oleh:
) ( 2 1 1 S ie L h R C f + ≡ π Penguat Gandeng RC
Susunan kaskade dari tingkat transistor emiter-umum (CE) diperlihatkan pada gambar berikut.
Penguatan dan frekuensi 3 dB dari tingkat Q2 dapat dianalisis dgn cara yg sama dgn yg telah dibahas. Sumber rangsangan utk Q2 adl sinyal keluaran Y1 dari Q1.
Resistansi sumber RS utk Q2 adalah sama dengan RC (karena RC << 1/hoe).
Model Transistor Hibrida π pada Frekuensi Tinggi
Model hibrida π frekuensi tinggi utk transistor diperlihatkan pd gambar berikut.
Model hibrida π frekuensi tinggi utk transistor
Kapasitor Ce ditentukan dari pengukuran fT yaitu frekuensi dimana penguatan
arus CE terhubung singkat adalah sama dengan satu,
T m e
f
g
C
π
2
≈
Dengan gm adalah transkonduktansi. Model hibrida-π pada gambar di atas
berlaku utk frekuensi kira-kira sampai fT/3 (Giacoletto).
Perolehan Arus CE Terhubung Singkat
Misalkan penguat transistor tunggal, maka beban penguat RL adalah tahanan
rangkaian kolektor shg RC = RL. Misalkan pula bhw RL = 0. Utk memperoleh
tanggapan frekuensi dari penguat transistor, digunakan model hibrida-π pd gambar berikut.
Model hibrida-π frekuensi tinggi yg disederhanakan
Rangkaian ganti pendekatan yg digunakan utk menghitung perolehan arus terhubung singkat diperlihatkan pd gambar berikut.
Rangkaian ganti pendekatan utk menghitung perolehan arus CE terhubung singkat
Arus beban IL = − gm Vb’e dimana
)
(
' ' c e e b i e bC
C
j
g
I
V
+
+
=
ω
Penguatan arus pd keadaan terhubung singkat:
)
(
'e e c b m i L iC
C
j
g
g
I
I
A
+
+
−
=
=
ω
Oleh karena hfe = gm /gb'e maka
)
/
(
1
j
f
f
βh
A
i fe+
−
=
2
)
/
(
1
|
|
βf
f
j
h
A
i fe+
=
Dengan fβ didefinisikan sbg:)
(
2
1
)
(
2
' C e m fe C e e bC
C
g
h
C
C
g
f
+
=
+
=
π
π
βPada saat f = fβ maka |Ai| = 0,707 kali nilai frekuensi rendah hfe. Frekuensi
hingga batas fβ dinamakan lebar-pita atau bandwidth dari rangkaian. Nilai Ai
pada saat ω = 0 sama dengan – hfe (sama dengan definisi perolehan arus CE
terhubung singkat pada frekuensi rendah).
Karakteristik frekuensi tinggi yg penting pd transistor adl parameter fT yaitu
frekuensi dimana perolehan arus emiter-umum (CE) terhubung singkat mencapai harga satu. e m C e m fe T
C
g
C
C
g
f
h
f
π
π
β2
)
(
2
+
≈
=
≈
Karena Ce >> CC. Pada gambar berikut diperlihatkan grafik perubahan fT
terhadap arus kolektor.
Pd gambar berikut diperlihatkan grafik perolehan arus CE terhubung singkat pd skala logaritma frekuensi.
Grafik perolehan arus CE terhubung singkat pd skala logaritma frekuensi
Saat f << fβ maka Ai ≈ - hfe shg dlm skala dB dpt dinyatakan
Ai (dB) = 20 log hfe
Saat f >> fβ maka |Ai | ≈ - hfe fβ / f = fT / f shg dlm skala dB dpt dinyatakan
Ai (dB) = 20 log fT – 20 log f
Saat f = fT maka
Ai (dB) = 0
Saat f = fβ maka Ai turun sebesar 3 dB dari perolehan arus sebelumnya shg fβ