• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian pengembangan penilaian ini dilakukan di lima Sekolah Menengah Atas Negeri di Surakarta Propinsi Jawa Tengah, yaitu SMA Negeri 2, SMA Negeri 3, SMA Negeri 4, SMA Negeri 6, dan SMA Negeri 7 Surakarta, Sampel yang digunakan adalah siswa kelas XI semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari tahap persiapan hingga tahap pelaksanaan, dimulai akhir bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Agustus 2015.

Tabel 3.1 Tahapan penelitian pengembangan

Waktu Kegiatan

Februari 2015 Tahap analisis kebutuhan: identifikasi masalah, observasi sekolah, analisis bank soal (UN,UAS,US,UH,Soal Buku Paket)

Maret 2015 Penyusunan Proposal

April-Mei 2015 Tahap pengembangan : langkah pengembangan dan desain awal produk Juni-Agustus 2015 Tahap Validasi Produk

1. Validasi Ahli 2. Uji Coba Terbatas 3. Uji Coba Lapangan

Agustus 2015 Penyusunan dan Penulisan Laporan

B. Model Pengembangan

Model penelitian dan pengembangan (Research & Development) yang diterapkan mengacu pada tahapan menurut Borg & Gall (1983). Borg & Gall (1983) menyatakan bahwa pendekatan penelitian dan pengembangan merupakan penelitian yang berorientasi untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam penelitian.

(2)

commit to user

Langkah-langkah dalam Research & Development (R&D) menurut Borg & Gall (1983) sebagai berikut: 1) Research and information collecting (penelitian dan pengumpulan data); 2) Planning (perencanaan); 3) Develop preliminary form product (pengembangan produk awal); 4) Preliminary field test (uji coba lapangan awal); 5) Main product revision (revisi produk I); 6) Main field testing (uji coba lapangan utama); 7) Operational product revision (revisi produk II); 8) Operational field testing (uji lapangan operasional); 9) Final product revision (revisi akhir); 10) Dissemination and implementation (penyebaran dan implementasi). Dalam penelitian ini langkah yang dilaksanakan adalah sampai pada tahap uji lapangan. Langkah-langkah secara rinci pada setiap tahap pengembanggan akan dijabarkan pada prosedur pengembangan.

C. Proses Pengembangan

Prosedur pengembangan pada penelitian pengembangan penilaian merupakan model prosedural yang dimodifikasi dari Borg & Gall (1983) dapat dilihat pada Gambar 3.1.

1. Penelitian Pendahuluan dan Pengumpulan Informasi

Penelitian pendahuluan merupakan suatu analisis kebutuhan yang dilakukan di sekolah untuk mencari permasalahan yang akan diselesaikan melalui produk pengembangan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis kebutuhan antara lain menganalisis proses pembelajaran yang dilakukam guru melalui wawancara kepada guru terkait proses pembelajaran yang biasanya dilakukan; menganalisis hasil butir soal ulangan harian, Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), Ujian Nasional (UN), serta analisis bank soal yang digunakaan guru untuk mengetahui persentase penggunaan tingkat Taksonomi Bloom dalam soal; serta studi pustaka dilakukan dengan membaca buku dan jurnal penunjang.

(3)

commit to user

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan, diadaptasi dan dimodifikasi dari Borg & Gall (1983)

Validasi, Evaluasi, dan Implementasi produk

Belum layak

Validasi ahli materi, ahli bahasa, evaluasi,

dan guru senior

Analisis I Revisi I Uji coba kelompok kecil Analisis II Uji coba lapangan Produk Final Analisis III Revisi II

Penelitian Pendahuluan dan Pengumpulan Informasi

(mengenai permasalahan yang ada di lapangan, analisis proes pembelajaran guru,

analisis soal Ujian Nasional, Ujian Sekolah, Ujian Semester, Ulangan Harian, serta soal di buku paket, analisis kurikulum, studi pustaka)

Desain Perencanaan dan Pengembangan Merumuskan tujuan tes Menetapkan indikator pembelajaran Membuat indikator HOTS Membuat kisi-kisi soal Mengembangkan produk awal soal pilihan ganda dan

essay Menyusun instrumen validasi soal Mendesimnasikan dan mengimplementasikan

(4)

commit to user 2. Desain Perencanaan Produk

Kegiatan yang dilakukan pada tahap desain perencanaan adalah membuat perencanaan produk awal (prototype) soal. Langkah yang dilakukan sebagai berikut:

a. Identifikasi SK dan KD serta jenis materi yang akan dikembangkan untuk menetapkan indikator pembelajaran. Langkah yang dilakukan adalah menguraikan KD menjadi indikator pembelajaran.

b. Membuat indikator HOTS yang diadaptasi dari Taksonomi Bloom (2001) meliputi: C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), C6 (mencipta)

c. Membuat kisi-kisi soal. Kisi-kisi soal dibuat berdasarkan indikator kognitif Taksonomi Bloom.

d. Membuat matrik soal. Matrik soal yang dibuat merupakan perpaduan antara dimensi proses kognitif berpikir tingkat tinggi dengan dimensi pengetahuan yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, serta metakognitif dari Anderson dan Krathwohl (2001).

e. Mengembangkan produk awal soal pilihan ganda dan essay.

f. Penyusunan instrumen validasi soal. Instrumen validasi soal yang digunakaan adalah angket yang nantinya diberikan kepada ahli materi, ahli penilaian, guru senior, guru pengguna, dan siswa. Hasil tahap perencanaan dan pengembangan adalah prototype soal.

3. Pengembangan Produk Awal

Berdasarkan perencanaan tentang instrumen penilaian, maka dilakukan pengembangan produk awal. Produk awal yang akan dikembangkan meliputi instrumen penilaian berupa soal-soal. Produk yang akan dikembangkan selanjutnya divalidasi oleh ahli dan praktisi. Validasi ahli evaluasi dilakukan oleh dosen Pendidikan Sains Pascasarjana UNS, validasi ahli materi dilakukan oleh dosen FMIPA yang juga ahli dalam sistem reproduksi, validasi praktisi dilakukan oleh guru SMA IT Nur Hidayah Sukoharjo. Pengembangan produk awal soal mengacu pada pedoman penulisan butir soal pilihan ganda dan essay dari Depdiknas (2008). Hasil produk awal berisi:

(5)

commit to user

a. Pendahuluan : meliputi latar belakang pengembangan penilaian, teori yang mendukung pengembangan penilaian, tujuan pengembangan penilaian, sasaran pengguna instrumen penilaian, keterbatasan pengembangan instrumen penilaian, saran dan rekomendasi penggunaan serta petunjuk penggunaan instrumen penilaian.

b. Pengembangan instrumen penilaian : langkah-langkah pengembangan, pedoman penskoran, cara pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penilaian.

c. Perangkat instrumen penilaian kemampuan berpikir tingkat tinggi : kisi-kisi soal, lembar soal, lembar jawaban dalam mengerjakan, kunci soal dan rubrik penilaian soal

Perangkat tes diperlukan suatu kunci jawaban sehingga pemeriksaan tes dapat dilakukan oleh orang lain dengan benar dan mudah (Arikunto, 2007). Pengembangan penilaian kemampuan berpikir tingkat tinggi didasari pada teori pembelajaran yaitu teori kognitif Piaget, teori kontruktivisme, teori proses berpikir John Dewey dan teori Bruner. Implikasi teori Piaget adalah sasaran pengguna produk adalah siswa SMA yang rata-rata berusia 14-16 tahun. Teori Piaget dalam pengembangan instrumen penilaian sesuai tingkat perkembangan siswa yang mampu berpikir formal. Teori berpikir John Dewey dalam pengembangan yaitu tercermin dalam bentuk soal yang diberikan, soal tersebut mengandung masalah yang harus dipecahkan siswa.

Teori kontruktivisme dalam pengembangan adalah instrumen penilaian mengandung masalah yang harus dipecahkan siswa, untuk memecahkan masalah siswa harus memiliki ketrampilan mengaitkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru. Teori ini sejalan dengan teori Bruner dan teori John dewey. Ketrampilan dalam mengaitkan pengetahuan awal dnegan pengetahuan baru tidak hanya membutuhkan kemampuan mengingat tetapi membutuhkan kemampuan lain yaitu kemampuan menganalisis, mengkritisi dan juga memecahkan masalah.

(6)

commit to user

d. Penyusunan instrumen validasi. Instrumen validasi yang digunakan adalah angket. Angket diberikan kepada ahli evaluasi, ahli materi, dan praktisi. Kelayakan instrumen penilaian menggunakan kelayakan soal dari Depdiknas (2008). Data dari ahli validasi dianalisis dan direvisi jika perlu untu dilakukan revisi.

D. Validasi Produk

Validasi produk yang dilakukan mengacu pada langkah-langkah validasi sesuai dengan pendapat Borg & Gall (1983) sebagai berikut :

1. Validasi Soal Pilihan Ganda dan Essay kepada Ahli dan Guru Senior Validasi ini bertujuan untuk mendapatkan data berupa penilaian, pendapat, dan saran terhadap ketepatan dan kesesuaian soal yang akan dikembangkan. Ahli yang digunakan dalam penelitian adalah orang yang memiliki bidang ilmu linear dengan tujuan pengembangan produk. Ahli instrumen evaluasi dalam pengembangan ini adalah Dr. Nonoh Siti Aminah, M.Pd yang merupakan dosen program pendidikan sains pascasarjana UNS. Fungsi ahli instrumen evaluasi adalah untuk memvalidasi kesesuaian soal dengan indikator sehingga soal yang diujikan dapat memberdayakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Ahli materi dalam pengembangan penilaian adalah Prof. Dr. Okid Parama Astirin, MS yang merupakan peneliti dan dosen FMIPA UNS. Fungsi dari ahli materi adalah memvalidasi konsep materi sehingga dapat terhindar dari miskonsepsi pada soal evaluasi yang dikembangkan.

Guru senior adalah guru yang telah mengampu mata pelajaraan Biologi lebih dari 10 tahun. Guru senior dalam penelitian pengembangan penilaian ini adalah Danik Margowati, S.Pd dan Budi Lenggono, S.Pd yang merupakan guru SMAIT Nur Hidayah Sukoharjo. Fungsi dari guru senior adalah memvalidasi kelayakan instrumen penilaian kemampuan berpikir tingkat tinggi sebelum di uji lapangan.

Data kelayakan soal evaluasi diukur menggunakan kriteria kelayakan soal dari Depdiknas (2008). Data yang diperoleh kemudian dianalisis, jika hasil validasi dari para validator belum layak maka dilakuakan revisi terhadap produk

(7)

commit to user

sesuai saran validator, selanjutnya dilakukan validasi kembali ke validator. Hasil dari validasi adalah Soal Penilaian Revisi I yang siap diujikan ke pengguna di sekolah.

2. Validasi Soal Pilihan Ganda dan Essay Kepada Pengguna

Validasi soal kepada pengguna dilakukan kepada siswa di sekolah yang akan menggunakan hasil pengembangan produk. Tiga proses validasi yang dimaksud adalah uji coba satu-satu dan uji coba kelompok kecil yang termasuk dalam uji coba terbatas serta uji coba lapangan (Borg & Gall, 1983).

1) Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba kelompok kecil termasuk ke dalam uji coba terbatas. Uji coba kelompok kecil dilakukan pada 15 orang siswa yang diambil secara random. Tujuan uji coba terbatas adalah menilai kelayakan produk oleh pengguna. Siswa yang dilibatkan pada validasi berfungsi untuk menilai keterbacaan soal dan kemudahan soal. jika soal yang dikembangkan belum layak maka soal direvisi sesuai saran para pengguna. Hasil dari uji coba kelompok kecil adalah Soal Penilaian Revisi II diujikan ke kelompok yang lebih besar (lapangan).

2) Uji Coba Lapangan

Uji coba lapangan dilakukan pada 60 orang siswa (tidak termasuk siswa yang diambil pada uji coba terbatas). Tujuan uji coba lapangan adalah menentukan apakah produk yang dihasilkan memiliki kelayakan menjadi soal yang baik, valid, reliabel, dan praktis serta siap di sebarluaskan.

E. Uji Coba Produk

Uji coba produk dalam penelitian bertujuan untuk mengumpulkan data tentang kelayakan soal yang digunakan, baik secara segi konsep, validitas isi, konstruk, maupun dari keterbatasan soal yang dikembangkan. Uji coba produk yang dilakukan sebagai berikut:

(8)

commit to user 1. Uji Coba Kelompok Kecil

Tujuan uji coba kelompok kecil adalah memperoleh bukti-bukti empirik tentang kelayakan produk awal secara terbatas. Subjek uji coba lapangan adalah 15 orang siswa yang diambil secara random.

2. Uji Coba Lapangan

Tujuan uji coba lapangan adalah untuk mengetahui data kualitatif dan kuantitatif produk yang telah direvisi. Subyek uji coba lapangan adalah 25 orang siswa dari 5 sekolah di Surakarta.

F. Jenis Data dan Instrumen Pengambilan Data

Instrumen pengambilan data yang digunakan pada penelitian pengembangan penilaian digunakan pada tahap analisis kebutuhan, validasi ahli, uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Jenis data dan instrumen pengambilan data disajikan pada Tabel 3.2

Tabel 3.2. Jenis Data dan Istrumen Pengambilan Data

Tahap Kegiatan Instrumen

Pengambilan Data

Jenis Data Subjek Analisis Kebutuhan a. Mengenali permasalan di lapangan Menganalisis soal yang terdiri dari soal-soal UN, US, UAS, UH, dll

Kualitatif Guru biologi

b. Menganlisis dan mengklasifikasi soal yang didapat Berdasarkan taksonomi Bloom (C1-C6) dan dimensi pengetahuan Kualitatif Soal

1. Subjek Uji Coba

Subjek uji coba bentuk instrumen adalah siswa kelas XI dari 5 SMA Negeri Surakarta tahun pelajaran 2014/2015.

(9)

commit to user 2. Instrumen Pengambilan Data

Instrumen pengambilan data yang digunakan pada penelitian pengembangan evaluasi digunakan pada tahap analisis, validasi ahli, uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dari tahap analisis kebutuhan, validasi ahli dan guru senior, uji coba satu-satu, uji coba kelompok kecil, dan uji coba kelompok besar dianalisis dengan metode sebagai berikut:

1. Data Analisis Kebutuhan

Data tentang analisis kebutuhan dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasil angket dideskripsikan untuk menganalisis kebutuhan pengembangan. Hasil dari analisis digunakan untuk mempertimbangkan kebutuhan pengembangan.

2. Data Validasi Ahli

Data penilaian ahli terhadap soal dianalisis dengan tekhnik deskriptif persentase (Purwanto, 2010). Analisis data dilakukan dengan cara menghitung skor yang dicapai dari seluruh aspek yang dinilai kemudian menghitungnya dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

N : persentase kelayakan aspek k : skor hasil pengumpulan data

Nk : skor maksimal (skor kriteria tertinggi x jumlah aspek x jumlah validator)

Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor Validasi Ahli (Sudjana, 2009)

Interval kriteria Kriteria Konversi

86 % ≤ N < 100% 72 % ≤ N < 85% 58 % ≤ N < 71% 44 % ≤ N < 57% N ≤ 44% Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang A B C D E

(10)

commit to user 3. Data Uji Coba Kelompok Kecil

Data penilaian terhadap soal oleh guru pengguna dan siswa pada uji coba kelompok kecil dianalisis dengan teknik deskriptif persentase (Purwanto, 2010). Yaitu perhitungan data yang dilakukan sama dengan perhitungan data validasi ahli dan guru senior.

4. Data Uji Coba Lapangan

Pada uji coba lapangan terdapat dua jenis data, yakni data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari data kepraktisan soal, data tersebut diperoleh dari guru pengguna. Data kepraktisan soal dianalisis dengan teknik deskriptif presentase (Purwanto, 2010), yaitu perhitungan data yang dilakukan sama dengan perhitungan pada data validasi ahli dan guru senior. Data kuantitatif diperoleh dari pengujian soal yang meliputi uji validitas, reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran. Berikut langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data kuantitatif.

a) Uji Validitas Butir Soal

Pengujian validitas butir soal dilakukan secara statistik dengan menggunakan Program Quest. Validitas butir soal menggunakan program Quest yang analisisnya dengan Model Rasch yang dapat dilihat dari goodness of fit, pengujian Fit tes keseluruhan dikembangkan oleh Adam dan Khoo (1996) berdasarkan nilai rerata INFIT mean of Square ( Mean INFITMNSQ) beserta simpangan bakunya atau mengamati nilai rerata INFIT t (Mean INFIT t) beserta simpangan bakunya. Jika rerata INFIT MNSQ sekitar 1 simpangan bakunya 0,0 atau rerata INFIT t mendekati 0 dan simpangan bakunya 1,0, maka keseluruhan tes fit dengan model.

Tabel 3.4 Katagori validitas butir soal dengan Model Rasch (1980)

Kategori Tafsiran

INFIT MNSQ> 1,30 Belum fit dengan Model Rasch 0,77≤INFIT MNSQ≤1,30 Fit dengan Model Rasch INFIT MNSQ < 0,77 Fit dengan Model Rasch

(11)

commit to user b) Reliabilitas

Reliabilitas sering kali disebut dengan derajat konsistensi (keajegan). Yaitu sebuah alat ukur mempunyai reliabilitas tinggi, maksudnya adalah meskipun pengukuran dilakukan berulang-ulang dengan alat ukur tersebut, hasil pengukurannya adalah informasi yang sama atau mendekati sama.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan program Quest. Reliabelitas dari program Quest dapat dilihat pada Summary Of Item Estimates- Reliability of estimate. Kriteria reliabilitas ditafsirkan menggunakan acuan sebagai berikut:

Table 3.5 Tafsiran Koefisien Reliabilitas berdasarkan Sukiman (2012)

Besarnya Nilai r Tafsiran

0,80 – 1,00 0,60 – 0,79 0,40 – 0,59 0,20 – 0,39 0,00 – 0,19 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah

Sangat rendah (tak berkorelasi)

c) Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran suatu pokok uji atau soal (dilambangkan dengan P) adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada pokok uji atau soal. Tingkat kesukaran pada hasil uji lapangan dilihat dari percent yang ada pada output Program Quest. Katagori tingkat kesukaran soal dapat dilihat dari tabel 3.5.

Tabel 3.6 Kategori Tingkat Kesukaran Soal (Sukiman, 2012)

Harga P Kategori Soal

0,00 – 0,29 0,30 – 0,69 0,70 – 1,00 Sukar Sedang Mudah d) Daya Pembeda

Ukuran daya pembeda (lambangnya D) adalah selisih antara proporsi kelompok tinggi yang menjawab benar dengan proporsi kelompok rendah yang menjawab benar pada soal yang dianalisis. Jika soal tersebut memiliki nilai D yang tinggi, maka soal tersebut mempunyai karakteristik daya beda yang sangat baik. Daya pembeda dapat dilihat dari Pt-biserial yang terdapat pada output

(12)

commit to user

program Quest Tafsiran indeks daya pembeda biasa dilihat pada tabel 3.6. Daya pembeda

Tabel 3.7 Tafsiran Indeks Daya Pembeda (Sukiman, 2012)

Indeks Daya Pembeda Kategori

0,00 – 0,19 0,20 – 0,39 0,40 – 0,69 0,70 – 1,00 Kurang (poor) Cukup (satisfactory) Baik (good)

Sangat baik (excellent)

Hasil pengembangan penilaian diharapkan akan menghasilkan produk yang mampu memperbaiki kualitas soal biologi yang digunakan guru khususnya pada materi sistem reproduksi.

Gambar

Tabel 3.1 Tahapan penelitian pengembangan
Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan, diadaptasi dan dimodifikasi dari Borg &amp; Gall (1983) Validasi, Evaluasi, dan Implementasi produk
Tabel 3.2.  Jenis Data dan Istrumen Pengambilan Data  Tahap  Kegiatan  Instrumen
Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor Validasi Ahli (Sudjana, 2009)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. Secara tektual ayat tersebut menyatakan malaikat mengawasi, mencatat apa yang dilakukan manusia. Secara kontektual ayat tersebut

Hasil tersebut menunjukan bahwa pemberian layanan konseling perorangan kurang efektif untuk meningkatkan minat siswa (persentase nilai angket minat siswa yang

Berdasarkan angket, peserta didik menunjukkan respon positif, yaitu (1) Hampir seluruhnya peserta didik sangat setuju (77,1%) bahwa penggunaan komik sebagai media

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Keterampilan kepemimpinan kepala sekolah, 2) Strategi kepala sekolah dalam peningkatan mutu sekolah. Jenis penelitian ini

Pasal 61 - KKPR Penilai/Pemberi Rekomendasi KKPR adalah profesi perencana wilayah dan kota yang bersertifikat dan terdaftar di kementerian ATR dan memiliki surat penunjukan

Memang di dalam teks tersebut sangat jelas bahwa kata θεὸς tidak memakai kata sandang, namun hal itu justru menekankan tentang kualitas predikat yang melekat

7 Hasil penelitian sesuai dengan teori, bahwa peran keluarga dalam menanggulangi kenakalan remaja di ukur melalui kuesioner yang di sebarkan, hasil peran

ABSTRAK: PERBEDAAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERI SOSIALISASI PENCEGAHAN HIV/AIDS DI DESA SOKARAJA KULON KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN