• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI PENCARIAN INFORMASI SMA DAN SMK DI PEKALONGAN BERBASIS ANDROID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI PENCARIAN INFORMASI SMA DAN SMK DI PEKALONGAN BERBASIS ANDROID"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PENCARIAN INFORMASI SMA DAN SMK DI

PEKALONGAN BERBASIS ANDROID

Muhamad Lutfi

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Imam Bonjol No. 205-207 Semarang, Jawa Tengah

((024) 3517261, 3560567 No. Fax. : (024) 3569684) 111201206945@mhs.dinus.ac.id

Abstrak : Perguruan tinggi negeri (PTN) setiap tahun membuka pendaftaran bagi siswa lulusan SMA atau SMK dengan melakukan 3 cara seleksi yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan jalur mandiri. Sekolah dengan akreditasi yang baik memiliki kuota peserta didik yang lebih besar untuk mengikuti SNMPTN jalur undangan sehingga pemilihan SMA atau SMK yang berakreditasi baik sangat lah penting. Dengan banyaknya sekolah yang ada para calon siswa dan orang tua sangat kerepotan jika harus mencari informasi dari sekolah secara manual, perlu adanya suatu sistem informasi yang memuat informasi dari sekolah untuk memudahkan para calon siswa dan orang tua. Oleh karena itu penulis membuat Aplikasi Pencarian Informasi SMA dan SMK di Pekalongan Berbasis Android untuk membantu memudahkan pencarian informasi, Pengembangan sistem yang digunakan adalah model prototype. Dari hasil pengujian black box serta pengujian oleh user didapat hasil : pada pengujian black box semua input dan output sudah sesuai dengan rancangan dan dari hasil pengujian oleh user, aplikasi dapat berjalan dengan lancar dan mampu memenuhi kebutuhan user yaitu mendapatkan informasi profil sekolah dan letak sekolah dengan cepat dan baik.

1. Pendahuluan

Perguruan tinggi negeri (PTN) setiap tahun selalu membuka pendaftaran bagi siswa lulusan SMA atau SMK,Mengutip dari snmptn.ac.id [1]. UU No 12 Tahun 2012 Pendidikan Tinggi, dan PP No 4 Tahun 2014 mengenai Penyelenggaraan Pendidikan

Tinggi , Aturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nasional No 2 Tahun 2015 tentang Penerimaan mahasiswa baru program Sarjana di PTN dilakukan melalui: Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN); Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN); dan Penerimaan mahasiswa baru secara mandiri.

(2)

Di kota pekalongan terdapat 13 SMA dan di daerah kabupatenya terdapat 17 SMA. Dengan banyaknya sekolah yang ada di Pekalongan membuat para orang tua kerepotan dan kebingungan untuk menentukan sekolah yang terbaik bagi anaknya. Oleh sebab itu diperlukan adanya suatu sistem informasi yang memuat informasi profil sekolah SMA atau SMK yang ada di Pekalongan.

Melihat latar belakang di atas perlu adanya suatu sistem yang dapat membantu siswa dan para orang tua murid dalam mencari profil dan lokasi SMA atau SMK yang ada di Pekalongan. Oleh karenanya penulis membuat “APLIKASI PENCARIAN INFORMASI SMA DAN SMK DI PEKALONGAN BERBASIS ANDROID”

2. Tinjauan Pustaka 2.1 SMA dan SMK

SMA merupakan jenjang pendidikan menengah atas pada pendidikan formal di Indonesia sebagai sekolah lanjutan setelah lulus SMP atau sederajat. SMA ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12. SMK merupakan sekolah yang menyelenggarakan program pendidikan kejuruan untuk mempersiapkan siswanya masuk ke dunia kerja. Tidak berbeda dengan

SMA pendidikan SMK juga ditempuh dalam waktu 3 tahun.

2.2 Sistem Informasi Geografis

Merupakan sistem yang melakukan pengumpulan, penyimpanan, pemanggilan, pengubahan, dan penayangan dari data-data spasial untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Dalam SIG memiliki lima proses yaitu:

1. Manipulasi Data

Data yang diperlukan mungkin perlu dimanipulasi agar sesuai dengan sistem yang dipergunakan. Oleh karena itu SIG mampu melakukan fungsi edit baik data spasial maupun non spasial.

2. Input Data

Data yang diinputkan adalah data spasial dan data non-spasial. SIG harus menggunakan peta digital , peta analog harus dikonversi ke dalam bentuk peta digital dengan menggunakan digitizer. Proses digitasi dapat juga dilakukan dalam proses overlay dengan menggunakan proses scanning pada peta analog.

3. Query dan Analisis

Query adalah proses analisis yang dilakukan secara tabular. Secara fundamental SIG dapat melakukan dua jenis analisis, yaitu:

(3)

a. Analisis Proximity adalah analisis geografis yang berbasis pada jarak pada layer. SIG menggunakan proses buffering (membangun lapisan pendukung di sekitar layer dalam jarak tertentu) untuk menentukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada.

b. Analisis Overlay adalah proses penyatuan data lapisan layer yang berbeda. Sederhananya overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhakan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.

4. Manajamen Data

Setelah data spasial dimasukkan maka selanjutnya adalah pengolahan data non-spasial meliputi penggunaan DBMS untuk menyimpan data yang memiliki ukuran besar.

5. Visualisasi

Untuk beberapa tipe operasi geografis, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta aktual grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi geografis.

2.3 GPS

Global Positioning System adalah sistem yang dapat menentukan letak suatu objek dibumi. Cara kerja GPS menggunakan sinyal yang dipancarkan oleh satelit dari luar

angkasa ke bumi, kemudian sinyal tersebut ditangkap oleh sebuah alat penerima kemudian sinyal tdi diubah menjadi informasi titik suatu objeck. Sinyal satelit menjadi hal yang penting untuk mendapatkan informasi posisi objek yang berupa titik koordinat.

2.4 Android

Android merupakan sistem operasi smartphone dan tablet yang berbasis Linux. Android bersifat open source artinya para pengembang bisa menciptakan aplikasi mereka untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak secara gratis tanpa harus membayar royalty. Awal mula lahirnya android berawal dari Google Inc. membeli Android Inc. sebuah perusahaan baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian dibentuk Open Handset Alliance, gabungan dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, Intel, Motorola, Qualcomm, HTC, T-Mobile, dan Nvidia.

2.5 UML

“Unified Modelling Language” merupakan suatu metode permodelan secara visual untuk sarana perancangan sistem berorientasi objek, definisi lain UML yaitu sebagai suatu bahasa standar pada visualisasi, perancangan dan juga pendokumentasian

(4)

sistem software. Beberapa tujuan atau fungsi dari penggunaan UML, diantaranya:

 Dapat memberikan bahasa permodelan visual kepada pengguna dari berbagai macam pemerograman maupun proses rekayasa.

 Dapat berguna sebagai blue print, sebab sangat lengkap dan detail dalam perancangannya yang nantinya akan diketahui informasi yang detail mengenai koding suatu program. Macam-macam Diagram UML :

1. Use case diagram

Diagram yang menggambarkan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar. Diagram Use Case erat kaitannya dengan kejadian-kejadian. Kejadian merupakan contoh apa yang terjadi ketika seseorang berinteraksi dengan sistem.

2. Class Diagram

Diagram yang menunjukan class-class yang ada dari sebuah sistem dan hubungannya. Class diagram menggambarkan struktur statis dari sebuah sistem. Karena itu class diagram merupakan tulang punggung atau kekuatan dasar dari hampir setiap metode berorientasi objek termasuk UML.

3. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan proses-proses dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana proses berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

3. Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan untuk menemukan dan mengembangkan serta menguji kebenaran suatu masalah atau pengetahuan guna mencari solusi atau pemecahan masalah tersebut. Objek Penelitian diartikan sebagai suatu sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu) (Sugiyono 2012:13).

3.2 Jenis dan Sumber Data

a. Data Kualitatif

Data Kualitatif merupakan data yang tidak berbentuk angka. Dalam penelitian ini data seperti alamat sekolah , akreditasi dan profil sekolah.

(5)

Data Kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka. Dalam penelitian ini data seperti titik koordinat sekolah , kuota penerimaan siswa.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Penulis menggunakan 2 sumber data

(data primer dan sekunder) dengan teknik pengumpulan data, diantaranya :

1. Data Primer : a. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengataman dan pemantauan langsung. Penulis akan langsung mengunjungi sekolah SMA dan SMK yang ada dipekalongan dan mengambil koordinat tempat tersebut dengan bantuan smartphone. Data yang didapat berupa lokasi titik koordinat sekolah-sekolah tersebut. Misalnya koordinat SMA Negeri 4 Pekalongan (-6.931150, 109.679074).

b. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan nara sumber yang terkait dengan permasalahan yang diangkat. Penulis melakukan tanya jawab dengan pihak – pihak yang terkait di kantor

DINDIKPORA di JL. Maninjau No. 16 – 18, Jawa Tengah 51128 dan khususnya pada kepala bidang pendidikan menengah pada dinas pendidikan pemuda dan olahraga kota pekalongan dan wawancara dengan pihak sekolah langsung. Yang diharapkan dari wawancara tersebut antara lain :

1. Penulis mengetahui tentang peningkatan mutu belajar SMA dan SMK dipekalongan.

2. Penulis mendapatkan data berupa data alamat serta data akreditasi sekolah yang nantinya dibutuhkan untuk membuat sistem informasi.

3. Penulis mendapat surat ijin dari DINDIKPORA kota pekalongan untuk mengunjungi sekolah-sekolahan untuk mendapatkan data berupa kuota penerimaan siswa baru.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang di dapat dengan mengambil objek – objek atau gambar yang dibutuhkan untuk pembuatan aplikasi tersebut. Dalam Penelitian ini penulis mengambil gambar-gambar sekolah SMA dan SMK di pekalongan sebagai gambaran sekolah yang nantinya diperlukan untuk melengkapi informasi profil sekolah pada sistem yang dibuat.

(6)

2. Data Sekunder

Digunakan untuk melengkapi data primer yang diperoleh dengan browsing ke internet. Seperti :

a. http://bansm.or.id/

b. http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/

3.4 Metode Pengembangan Sistem

Prototyping Paradigma

Dalam metode pengembangan sistem pada aplikasi ini penulis menggunakan metode Prototype. Metode Prototype adalah metode pengembangan sistem yang hasil analisanya bisa langsung diterapkan kedalam sebuah model tanpa harus menunggu semua hasil analisa selesai.

3.4.1 Tahap-tahap Model Prototype 1. Comunication

Penulis menyimpulkan belum adanya suatu aplikasi sistem informasi yang dapat membantu masyarakat dalam mempermudah mendapatkan informasi dan lokasi dari SMA dan SMK yang ada di pekalongan menjadi masalah yang diangkat.

2. Tahap Quick Planing

Tahap setelah communication dimana merencanakan sistem dapat melakukan apa untuk memenuhi kebutuhan user. Dalam hal ini aplikasi ini nantinya akan mampu menampilkan informasi profil sekolah serta dapat menunjukan letak sekolah tersebut dengan google map untuk membantu masyarakat terlebih calon siswa mendapatkan informasi serta menemukan lokasi sekolah yang dituju.

3. Tahap Quick Modeling

Tahap memodelkan sistem dalam bentuk UML seperti membuat use case diagram , activity diagram serta sequence

(7)

diagram yang nantinya dapat memudahkan pada tahap construction serta membantu memahami alur sistem yang dibuat.

4. Tahap Construction

Tahap dimana merubah bentuk-bentuk UML yang dibuat tadi menjadi bentuk program, penulis menggunakan software Intel XDK untuk membantu pembuatan program.

5. Tahap Deployment

Tahap ini merupakan tahap pengujian dari sistem yang dibuat yang berfungsi untuk melihat apakah Aplikasi Pencarian Informasi SMA dan SMK di pekalongan ini dapat berfungsi dengan baik dan sudah sesuai dengan yang dibutuhan user atau tidak serta pengujian dilakukan untuk mencari kesalahan yang ada seperti kesalahan dalam coding, kesalahan pada tampilan dan alur program. Pengujian pada sistem ini akan menggunakan pengujian BLACK BOX.

4. Perancangan Sistem 4.1 Use Case Diagram

Use Case diagram Sistem pencarian SMA dan SMK terdiri dari use case server yang berbasis web dan use case client yang berbasis android. Berikut adalah use case aplikasi pencarian informasi SMA dan SMK di pekalongan :

1 Use Case Server

2. Use Case Client

4.2 Class Diagram

Class diagram Sistem Pencarian SMA dan SMA di Pekalongan terdiri dari class diagram server yang berbasis web dan class diagram client yang berbasis android.

(8)

Berikut adalah class diagram Sistem Pencarian SMA dan SMA di Pekalongan :

1. Class Diagram Server

Pada Class Diagram Server menggambarkan class-class yang terdapat pada Admin yang berbasis WEB dan hubunganya antar class yang terdapat di dalamnya. Pada class diagram server terdapat 2 class yaitu class Admin dan class Sekolah.

2. Class Diagram Client

Class Diagram Client menggambarkan class-class yang ada pada client dan hubungan antar class yang terdapat didalamnya. Class yang terdapat pada client diantaranya : Splash Screen,Menu Tentang, Menu Lihat Map, Menu Daftar SMA, Detail SMA dan Main Menu.

5. Implementasi Program 5.1. Struktur Program

Pada struktur program akan di tampilkan alur jalannya sistem. Dari struktur program, sistem terdiri dari dua bagian utama yaitu sistem untuk admin dan user. Berikut adalah gambar struktur program aplikasi pencarian informasi SMA dan SMK di daerah pekalongan.

Struktur Program 5.2 Implementasi Interface Server

(9)

5.2.2 Halaman Admin 5.3.3 Menu Lihat Map

5.3 Implementasi Inteface Client

5.3.1 Menu Utama

5.3.4 Menu Tentang

(10)

6. Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan ,pengujian oleh user serta pengujian dengan Black Box maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1.Berdasarkan acuan presentase kepuasan pada kuesioner yang mencapai 87,6 % Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pencarian SMA dan SMK di Pekalongan ini sudah mampu membantu masyarakat dalam mencari informasi serta lokasi sekolah di Pekalongan dengan cepat. 2.Berdasarkan pengujian dengan

metode Black Box maka Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pencarian SMA dan SMK di Pekalongan ini sudah layak untuk digunakan karena fungsi input dan output sudah sesuai yang diharapkan.

6.2 Saran

Berikut ini adalah saran dari penulis untuk mengembangan lebih lanjut atau penelitian selanjutnya :

1. Perlu penambahan fitur pantau kuota penerimaan peserta didik di tiap sekolah secara real-time fitur

seperti ini berguna agar user tau berapa sisa kuota di setiap sekolah. 2. Perlu dibuat kan account untuk guru

ditiap sekolah agar menjadi admin supaya pengupdate an informasi dan data menjadi lebih cepat.

Daftar Pustaka [1] "SNMPTN 2016," 15 January 2016. [Online].Available: http://snmptn.ac.id/pengantar.html. [Accessed 20 Februari 2016]. [2] A. P. Wijaya, "Pengumuman SNMPTN 2016," 20 februari 2016. [Online]. Available: http://www.populer.web.id/2015/02/pen gumuman-snmptn.html. [Accessed 12 februari 2016].

[3] A. F. Rachman, "Android Kuasai Asia Tenggara, di Indonesia Paling Juara," 27 Oktober 2015. [Online]. Available: http://inet.detik.com/read/2015/10/27/1 03538/3054169/317/android-kuasai-asia-tenggara-di-indonesia-paling-juara. [Accessed 12 Februari 2016].

[4] T. Arifianto, Membuat Interface Aplikasi Android Lebih Keren dengan LWUIT, Yogyakarta: Andi, 2011. [5] Z. Hakim, "Pengertian GIS," 20 April

2013. [Online]. Available: http://www.zainalhakim.web.id/pengert ian-gis.html. [Accessed 14 Februari 2016].

(11)

[6] P. Wijiami, "Pembuatan sistem informasi geografis lokasi sekolah menengah atas dan sederajat disidoarjo berbasis web," Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, vol. II, no. 2, pp. 1-19, 2013.

[7] X. C. X. L. &. B. H. M.W. Xie, "Research on Web-GIS-based online visual analysis of landslide monitoring data," Landslides and Engineered Slopes: Protecting Society through Improved Understanding – Eberhardt et al. (eds), pp. 1901-1906, 2012.

[8] Fathurahma, "RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : SMP NEGERI DI PEKANBARU)," Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, vol. IX, no. 2, pp. 86-98, 2012.

[9] E. A. Erna Kharistiani, "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN POTENSI SMA/SMK BERBASIS WEB (Studi Kasus : Kabupaten Kebumen)," Jurnal Sarjana Teknik Informatika , vol. I, no. 1, pp. 712-720, 2013.

[1 0]

M. J. Bunch, T. V. Kumaran and R. J. , "Using Geographic Information Systems (GIS) For Spatial Planning andEnvironmental Management in India: Critical Considerations," nternational Journal of Applied Science

and Technology, vol. II, no. 2, pp. 40-54, 2012.

[1 1]

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabetha, 2012.

Gambar

diagram  yang  nantinya  dapat  memudahkan  pada  tahap  construction  serta  membantu  memahami  alur  sistem  yang  dibuat

Referensi

Dokumen terkait

PETUNJUK : Pilihlah satu jawaban yang paling dekat artinya dengan lawan kata yang dicetak dengan huruf KAPITALC. Bergantung TEST

Sebagai calon guru Sekolah Dasar (SD) di masa yang akan datang, kebutuhan mahasiswa PGSD akan penguasaan bahasa Inggris baik spoken maupun written dan kecakapan mengajar

memiliki nilai a* yang berbeda nyata untuk tiap metode pengeringan, dimana pada cabai kering dengan STD mengalami penurunan kandungan β -karoten lebih sedikit

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI.. SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA NEGERI

Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut. umur dan

Dari hasil penelitian tindakan yang telah dilakukan melalui 2 siklus dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Metode Kooperatif STAD dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan

Hasil perbandingan dosis ini dapat disebabkan oleh bervariasinya respons obat pada tiap individu atau hewan coba karena adanya perbedaan individual di dalam distribusi obat

Dalam penentuan pengaruh pH terhadap kapasitas adsorpsi disiapkan 7 buah Erlemeyer 250 mL, ke dalam masing- masing Erlenmeyer ditambahkan 0,25 gram sampel arang batang