• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang yang mengaku mempercayai dan menerima risalah nabi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. setiap orang yang mengaku mempercayai dan menerima risalah nabi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dakwah merupakan tugas sejarah yang tidak dapat dihindari oleh setiap orang yang mengaku mempercayai dan menerima risalah nabi Muhammad saw. Dalam al-Quran dan al-Hadis disebutkan tentang kewajiban dakwah, menyeru dan menyampaikan agama Islam kepada masyarakat, hal ini telah diuraikan dengan jelas sebagai kewajiban bagi seorang Muslim untuk selama-lamanya.

Dewasa ini dakwah dihadapkan pada perkembangan peradaban masyarakat dan kemajuan teknologi (Muhyidin, 2001 : 156). Seiring dengan perkembangan peradaban dan kecanggihan teknologi, dakwah sebagai suatu komunikasi dituntut agar dapat lebih efektif dan efisien, sehingga dengan demikian akan menjadikan dakwah lebih komunikatif. (Ghozali, 1997 : 33)

Hakekat dakwah adalah mempengaruhi dan mengajak manusia untuk mengikuti (menjalankan) idiologi pengajaknya. Sedangkan pengajak (da’i) sudah barang tentu memiliki tujuan yang hendak dicapainya. Proses dakwah tersebut agar mencapai tujuan yang efektif dan efisien da’i harus mengorganisir komponen-komponen (unsur) dakwah secara baik dan tepat. Salah satu komponennya adalah media dakwah (Syukir, 1983 : 165).

Film sebagai media komunikasi yang efektif dan efisien dalam penyampaian pesan dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah. Pada satu sisi, kegunaan film adalah medium komunikasi massa yang merupakan alat

(2)

untuk menyampaikan berbagai pesan dalam peradaban moderen ini. Di sisi yang lain, film menjadi medium ekspresi artistik sebagai suatu alat bagi para seniman dan insan perfilman dalam rangka mengutarakan gagasan-gagasan dan ide cerita yang semuanya terjalin dalam perangkat teknologi perfilman yang dari waktu ke waktu semakin canggih.(Widjaya, 1986 : 28)

Secara esensial dan substansial film memiliki power yang akan berimplikasi terhadap masyarakat. Sejak itu para insan perfilman yang memandang bahwa film mampu mengubah peradaban masyarakat membuat berbagai penelitian dari dampak film. Dalam hal ini penelitian-penelitian tentang dampak film terhadap masyarakat selalu dipahami secara linier. Dalam pengertian lain, film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan massage-nya. (Sobur, 2003 : 127)

Komponen (unsur) dalam proses komunikasi dakwah selain media dakwah adalah subyek dakwah. Subyek dakwah adalah orang yang melakukan dakwah yang berusaha merubah suatu situasi kepada situasi yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah. Sekaligus sebagai pemberi informasi dan pembawa misi. (Anshori, 1993 : 104-105).

Keberadaan da’i pada dasarnya sangat menentukan keberhasilan kerja dakwah, sebab kondisi masyarakat Muslim di Indonesia pada umumnya masih bersifat paternalistik, yakni masih sangat bergantung dengan sosok seorang figur atau tokoh. Kesuksesan suatu dakwah memang sangat bergantung kepada pribadi pembawa dakwah itu sendiri, yang sekarang lebih populer kita sebut da’i (Syukir, 1983 : 34).

(3)

Sebagaimana telah dijelaskan, bahwa film merupakan media komunikasi yang efektif dan efisien dalam penyampaian pesan, film juga muncul sebagai ikon peradaban. Dari sini penulis tertarik untuk meneliti subyek dakwah yang berkecimpung dalam media film yaitu Deddy Mizwar.

Deddy Mizwar merupakan da’i yang menggunakan film sebagai media dakwah. Setiap karya-karya yang diciptakannya sarat dengan nuansa religius dan nilai-nilai akhlak islami. Dalam pandangan Deddy Mizwar, film merupakan salah satu media dakwah yang cukup efektif untuk menyampaikan pesan-pesan Islam kepada masyarakat luas termasuk kalangan non-Muslim (http://www.kadin.or.id/1.html)

Batasan seni Islam atau Film Dakwah, menurut Deddy Mizwar masih terlalu bias dan multi-interpretasi hingga tak jarang menyulitkan kalangan penggerak seni sendiri.(http://www. bandungraya-pikiranrakyat.co.id)

Mengenai statement Deddy Mizwar tentang dakwah dapat kita lihat dalam tayangan VCD Wajah-wajah Muslim Indonesia yaitu :

“Dengan pengetahuan yang Allah berikan kepada saya berupa pengetahuan seni peran tentang masalah Audio-Visual, pengetahuan tadi hendaknya bermanfaat bagi diri sendiri maupun untuk masyarakat. Semoga profesi yang kita jalankan, pekerjaan kita juga menjadi amal ibadah kita. Maka dengan sebuah kesadaran dan spirit itu, saya dan beberapa teman mencoba untuk membuat film-film yang bernuansa religius.” (Metro, 2004 : eps. 3-4)

Kredibilitas Deddy Mizwar sebagai insan perfilman ditunjukkan dengan beberapa penghargaan yang diterimanya yaitu: Aktor Terbaik FFI 1986 dalam Arie Hanggara, Pemeran Pembantu Terbaik FFI 1986 dalam Opera Jakarta, Aktor Terbaik FFI 1987 dalam Naga Bonar, Pemeran

(4)

Pembantu Terbaik FFI 1987 dalam Kuberikan Segalanya, Pemeran Pembantu Pria Terbaik Piala Vidia FSI 1996 dalam Vonis Kepagian, Aktor Terbaik dan Sutradara Terbaik sekaligus Sinetron Terbaik FSI 1999 dalam Film Mat Angin, Film Terbaik Piala Vidia FFI 2005 dalam Kiamat Sudah Dekat, Aktor Terbaik dan Sutradara Terbaik FSI 2005 dalam Kiamat Sudah Dekat, Pemeran Utama terbaik FSI 2005 dalam Sinetron Demi Masa, Penghargaan Tertinggi Life Achievement SCTV Award 2005, Sutradara terbaik FFB 2006 dalam Kiamat Sudah Dekat, Sinetron Drama Terpuji FFB 2006 dalam Kiamat Sudah Dekat. Unggulan FFI (12 kali): Bukan Impian Semusim FFI 1982, Sunan Kalijaga FFI 1984, Saat-saat Kau Berbaring di Dadaku FFI 1985, Kerikil-kerikil Tajam FFI 1985, Kejarlah Daku Kau Kutangkap FFI 1986, Ayahku FFI 1988, Putihnya Duka Kelabunya Bahagia FFI 1989, Dua Dari Tiga Lelaki FFI 1990, Jangan Renggut Cintaku FFI 1990. (http://www.tokohindonesia.co.id)

Atas dasar latar belakang inilah, maka penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang pemikiran dakwah Deddy Mizwar dengan mengangkat permasalahan tersebut menjadi skripsi dengan judul :

Pemikiran Deddy Mizwar Tentang Dakwah Melalui Media Film. 1.2. Rumusan Masalah

Bertumpu pada latar belakang masalah tersebut, maka muncul pokok permasalahan yang menjadi fokus kajian dari penulis yaitu :

1. Bagaimana posisi Deddy Mizwar dalam dakwah Islam?

(5)

1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan

Dalam penulisan skripsi ini ada beberapa tujuan yang hendak dicapai yakni :

1) Tujuan Formal

Untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Dakwah.

2) Tujuan Fungsional

Untuk mengetahui pemikiran Deddy Mizwar tentang dakwah melalui media film.

1.3.2. Manfaat

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Secara Teoritis

Diharapkan dapat memperkaya wacana tentang aspek-aspek dakwah melalui media film dalam khazanah Ilmu Dakwah.

2) Secara Praktis

Diharapkan dapat memberikan wacana kepada para da’i secara umum dan kepada sineas Muslim secara khusus tentang pentingnya berdakwah melalui media film.

1.4. Tinjauan Pustaka

Dari beberapa penelitian yang ada mengenai Dakwah dan Film kebanyakan berkutat pada penelitian tentang materi dakwah dalam film.

(6)

Sepanjang penelusuran penulis, masih jarang yang meneliti tentang subyek dakwah dalam perfilman.

Berikut beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan materi dakwah dalam film adalah sebagai berikut :

1.4.1. Abdul Ghoni (2000) dengan judul Pengaruh Film Terhadap Perilaku Keagamaan (Studi Kasus Terhadap Penonton Film Titanic). Permasalahan yang diangkat adalah tentang pengaruh film terhadap perilaku seseorang. Skripsi tersebut menggunakan metode dan pendekatan Psikologis yaitu kajian mengenai faktor dasar dan tingkah laku manusia. Hasil penelitian skripsi ini adalah film sebagai media komunikasi massa telah melewati berbagai proses panjang dalam menjalani dirinya sebagai media yang eksis dan mempunyai daya guna sebagai sarana hiburan, pendidikan dan informasi bagi masyarakat yang membutuhkan.

1.4.2. Ahmad Munif (2004) dengan Judul Muatan Dakwah dalam Film Children of Heaven. Skripsi ini diangkat berawal dari kekhawatiran akan maraknya tontonan yang bersifat negative entertainment atau tontonan yang tidak bermanfaat bagi audien bahkan cenderung merugikan. Dengan meneliti salah satu film, yaitu Children of Heaven skripsi ini dapat dijadikan sebagai panduan dalam menonton film atau tayangan media lainnya yang bersifat islami sekaligus mendidik. Kecuali itu dalam skripsi ini banyak mengungkapkan muatan dakwah yang terdapat dalam film Children of Heaven.

(7)

1.4.3. Maesaroh (2005) dengan judul Analisis Materi Dakwah Terhadap Skenario Film Eliana-Eliana. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah mengungkap tentang materi dakwah dalam skenario film Eliana, Eliana yang temanya sangat universal. Metode dan pendekatan yang digunakan adalah semiotik yang berusaha menjelaskan jalinan tanda atau ilmu tentang tanda untuk meneliti kata-kata dan simbol-simbol yang terdapat dalam skenario film Eliana, Eliana. Dalam skripsi ini dinyatakan Bahwa film Islam itu harus bersifat universal, tidak harus selalu menampakkan masjid atau memperdengarkan suara adzan. Kalau tema-tema universal yang ditampilkan, maka orang yang menonton walaupun mereka non- Muslim bisa disentuh dengan pesan dakwah dalam film tersebut. Tema-tema film seperti cerita wali yang punya kekuatan gaib karena membaca ayat-ayat al-Quran atau hantu yang disingkirkan dengan dzikir justru tidak mengandung nilai dakwah. Film yang mengandung nilai dakwah adalah film yang mampu mengubah akhlak masyarakat sesuai dengan akhlak Islam.

Berbeda dengan kajian-kajian yang ada, penulis mencoba untuk memfokuskan pada pemikiran Deddy Mizwar tentang dakwah melalui media film. Sementara itu, sepanjang yang penulis ketahui berdasarkan studi kepustakaan yang dilakukan, masih jarang ditemukan tulisan-tulisan yang secara khusus mengkaji pemikiran-pemikiran Deddy Mizwar khususnya dalam kajian yang dilakukan penulis.

(8)

1.5. Metodologi Penelitian

Untuk menghasilkan suatu karya ilmiah, maka harus digunakan pendekatan ilmiah yang tersusun secara sistematik, sehingga isi dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Maka dari itu dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan beberapa metode antara lain adalah :

1.5.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Karena penelitian ini akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan bukan angka. Hal ini merujuk pendapat Bogdan dan Taylor serta Lexy Moloeng. Bogdan dan Taylor mendifinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan (Moloeng, 2004 : 3). Sedangkan Moloeng (2004 : 6) mengemukakan bahwa data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka.

b. Pendekatan Penelitian

Didalam penelitian ini pendekatan yang dipakai adalah Pendekatan Psikologi yaitu suatu disiplin ilmu yang mempelajari aspek psikologis dari perilaku manusia, baik sebagai individu maupun secara kelompok. Kajian di dalamnya mengenai faktor dasar dan tingkah laku manusia seperti tabiat, kemampuan, dorongan, pendidikan, emosi dan lain-lain. (Ahmadi, 1991 : 221)

(9)

Berkaitan dengan pemikiran Deddy Mizwar tentang dakwah melalui media film, maka pengetahuan tentang diri pribadi manusia mutlak diperlukan. Dengan pendekatan ini dapat diketahui kondisi psikologis Deddy Mizwar.

1.5.2. Definisi Konseptual

Untuk memberikan pemahaman terhadap konsep yang diteliti, maka perlu adanya batasan definisi dari judul : Pemikiran Deddy Mizwar Tentang Dakwah Melalui Media Film. Adapun batasan definisi dalam penelitian ini meliputi :

a. Pemikiran Dakwah 1) Pemikiran

Pemikiran berasal dari kata dasar pikir yang berarti akal budi, ingatan atau juga berarti kata-kata dalam hati. Imbuhan pe – an berfungsi menjadikan kata benda yang berarti cara atau hasil pikir. (Purwodarminta, 1989 : 1076) Dalam kamus besar Bahasa Indonesia pemikiran berarti proses, perbuatan, cara memikir; problem yang memerlukan – pemecahan; (Kamus Besar BI, 1999 : 768)

2) Dakwah

Dakwah ditinjau dari segi etimologi berasal dari kata da’a – yad’u yang artinya memanggil, mengajak atau menyeru (Syukir, 1983 : 17). Sedangkan secara terminologi dakwah merupakan suatu kegiatan ajakan yang dilakukan secara sadar

(10)

dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok agar supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran sikap, penghayatan, serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai message yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur paksaan. (Jumantoro, 2001 : 18)

Pemikiran Dakwah adalah cara berfikir atau hasil pikir yang digunakan dalam rangka untuk mengajak orang lain agar supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran sikap, penghayatan, serta pengamalan terhadap ajaran agama yang disampaikan.

b. Media Film 1) Media

Media adalah alat (sarana) komunikasi massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. (Kamus Besar BI, 1999 : 640)

2) Film

Film adalah selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk gambar positif (yang akan dimainkan di bioskop) (Kamus Besar BI, 1999 : 276)

(11)

Media Film adalah sarana media massa yang disiarkan dengan menggunakan peralatan film atau alat penghubung yang berupa film.

Dari deskripsi tersebut dapat ditegaskan bahwa yang dimaksud dengan Pemikiran Tentang Dakwah Melalui Media Film dalam penelitian ini adalah upaya untuk menemukan dan mengkaji pemikiran dakwah Deddy Mizwar yang menggunakan film sebagai media dakwah. Secara operasional dapat diteliti dari berbagai unsur dakwah yang meliputi :

1) Bagaimana pemikiran Deddy Mizwar tentang da’i dalam dunia film.

2) Bagaimana pemikiran Deddy Mizwar tentang mad’u sebagai sasaran dakwah melalui media film.

3) Bagaimana pemikiran Deddy Mizwar tentang konsep materi dakwah melalui media film.

4) Bagaimana pemikiran Deddy Mizwar tentang metode berdakwah melalui media film.

5) Bagaimana pemikiran Deddy Mizwar tentang pemanfaatan media film sebagai sarana berdakwah.

6) Bagaimana pemikiran Deddy Mizwar tentang film dakwah di Indonesia.

(12)

1.5.3. Sumber dan Jenis Data

Sumber adalah subyek darimana data dapat diperoleh (Arikunto, 2002 : 107). Sumber data terbagi menjadi dua, sumber data primer dan sumber data sekunder.

Sumber data primer adalah data yang didapat langsung dari sumber pertama yakni Deddy Mizwar. Adapun sumber data yang penulis ambil adalah Pemikiran Deddy Mizwar Tentang Dakwah Melalui Media Film.

Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang didapat secara tidak langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi maupun artikel yang ditulis orang lain yang berkaitan dengan Deddy Mizwar.

1.5.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data-data yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa teknik yaitu :

a. Interview

Yaitu pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Hadi, 1992 : 136) Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai pemikiran Deddy Mizwar tentang dakwah melalui Media Film dengan wawancara langsung kepada Deddy Mizwar.

(13)

b. Dokumenter

Yaitu pengumpulan data yang berupa skunder (data yang dikumpulkan oleh orang lain yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda, leger, dan sebagainya (Syam, 1991 : 109). Data dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari wawancara. Dengan dokumentasi, peneliti dapat mencatat karya-karya yang dihasilkan Deddy Mizwar selama ini atau tulisan-tulisan orang lain yang berkaitan dengannya. 1.5.5. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisa data-data yang didapatkan, penulis menggunakan metode Analisis Taksonomi (taxonomy analysis). Analisis ini tidak hanya berupa penjelajahan umum melainkan analisis yang memusatkan perhatian pada domain tertentu yang sangat berguna untuk menggambarkan fenomena atau masalah yang menjadi sasaran studi (Furchan & Maimun, 2005 : 65-66).

Pada analisis ini, domain-domain yang dipilih untuk diteliti secara lebih mendalam merupakan fokus studi yang perlu dilacak struktur internal masing-masing secara lebih rinci dan lebih mendalam. Secara keseluruhan, teknik ini menggunakan ‘’pendekatan non kontras antar elemen’’ (Bungin, 2003 : 90). Teknik ini diawali dengan memfokuskan perhatian pada domain-domain tertentu, kemudian membagi domain tersebut menjadi sub-sub domain serta

(14)

bagian-bagian yang lebih khusus dan rinci yang umumnya merupakan rumpun yang memiliki kesamaan.

Analisis taksonomi akan menghasilkan analisis yang terbatas pada satu domain tertentu dan hanya berlaku pada domain tersebut. Dalam meneliti Deddy Mizwar, peneliti tidak mendiskripsikan ‘’predikat atau label’’ yang melekat pada diri Deddy Mizwar secara umum, melainkan memilih salah satu domain, kemudian melacaknya dan menjelaskannya secara lebih mendalam. Domain yang dipilih oleh penulis adalah tentang pemikiran Deddy Mizwar sebagai seorang da’i yang berkecimpung dalam bidang perfilman. Pelacakan akan dimulai dari riwayat pendidikan, kemudian pengalaman spiritual, intelektualnya dan lain sebagainya yang memberikan kontribusi pada pembentukan pribadinya sebagai seorang da’i yang menggunakan film sebagai media dakwah.

1.5.6. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam sistematika penulisan skripsi, penulis menggunakan gambaran secara umum mengenai skripsi. Adapun bentuk sistematikanya adalah sebagai berikut :

Sebelum memasuki bab pertama ada beberapa halaman yang mendahului seperti : halaman judul, persetujun pembimbing, pengesahan, pernyataan, motto, persembahan, abstraksi dan daftar isi.

Skripsi ini terdiri atas lima bab dan setiap bab terdiri atas sub-sub bab yang meliputi :

(15)

Bab I Dalam bab ini diuraikan tentang pendahuluan sebagai pengantar global skripsi yang akan dibahas, mulai dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian serta sistematika penulisan skripsi.

Bab II Pada bab ini penulis mulai mengupas tentang pengertian dakwah, dasar dan tujuan dakwah, unsur-unsur dakwah, pengertian film, perkembangan film, bentuk dan jenis film, unsur-unsur film, dakwah melalui media film, pola pendekatan dakwah melalui media film dan langkah-langkah membuat film dakwah.

BabIII Bab tiga mengkaji pemikiran dakwah Islam Deddy Mizwar melalui media film yang meliputi latar belakang sosial Deddy Mizwar, latar belakang relijiusitas Deddy Mizwar, karya-karya Deddy Mizwar, serta pemikiran Deddy Mizwar tentang dakwah melalui media film.

Bab IV Dalam bab ke empat ini merupakan wilayah analisis, yakni dengan menganalisis sosok Deddy Mizwar sebagai seorang da’i serta pemikiran Deddy Mizwar tentang dakwah melalui media film dengan melihat argumentasi yuridis pendapat tersebut yang didasari atas dalil al-Quran dan al-Hadis dengan pula lewat analisis tesebut dapat diketahui

(16)

kelebihan maupun kekurangan sosok Deddy Mizwar terhadap pendapat yang dimaksud.

Bab V Setelah semua masalah selesai diuraikan dengan lengkap, maka pada bab ini berisi penutup. Penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh pembahasan dan akan disertai pula dengan beberapa saran.

Referensi

Dokumen terkait

Ilmu feng shui adalah salah satu ilmu yang yang berkaitan erat dengan dunia arsitektur, maka dengan ini penulis berharap penelitian ini juga bisa membantu orang – orang yang bekerja

(1) Yang  dimaksud  dengan  Surat  Perjanjian  Kerja  Sama  ini  adalah  perjanjian  dimana  PIHAK  KESATU  mengikat  PIHAK  KEDUA    sebagaimana  pula  PIHAK 

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari

Konsentrasi urea plasma darah sapi perah yang mendapatkan ransum R-1 lebih rendah yang dinyatakan oleh Harrow dan Mazur (1962) yaitu sebesar 3,72 mg/ 100ml, hal

Simulasi dilakukan dengan memasukkan data hasil percobaan difraksi sinar-X seperti parameter sel a, b, c, space group kemudian dalam data input itu akan

Kategori peralatan hidup dan teknologi mencakup semua benda dan peralatan yang menjadi ciri khas yang digunakan masyarakat Bsu. Pada penelitian ini ditemukan 7 data yang

masyarakat yang ada padanya yaitu simpanan likuid dalam bentuk giro. Yang dapat bertindak sebagai bank primer ini adalah bank umum.. Bank sekunder, yaitu bank-bank yang

Standar I: Pengkajian Keperawatan. Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan. Kriteria