• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab IV Pemrograman BAB IV PEMROGRAMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab IV Pemrograman BAB IV PEMROGRAMAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PEMROGRAMAN

4.1 Form Program

Inteface yang dibuat dalam pengembangan program ini terdiri dari beberapa form yang memiliki fungsi masing-masing. Perintah atau penulisan program dalam bahasa Visual Basic dilakukan dalam code editor dari masing-masing form tersebut. Berikut ini uraian jenis dan fungsi dari form yang digunakan dalam pengembangan program ini :

Tabel 4.1 Form program

No Nama Form Jenis Form Fungsi

1 MDI Form 1 MultiDocument

Interface

Sebagai media untuk menampilkan

MDI Form Child seperti frmRS

2 frmInput Site Form standar Sebagai media untuk membuat data

input untuk jumlah site serta koordinat masin-masing

3 frmSubZone Form standar Sebagai media untuk membuat data

input untuk jumlah source zone, jumlah sub source tiap gross source tersebut serta koordinat masing-masing dari sub source tersebut

4 frmSourceZone Form standar Sebagai media untuk membuat data

input parameter dari tiap gross source.

5 frmRisk Form standar Sebagai media membuat data input

untuk jumlah perioda ulang yang diinginkan serta berapa tahun perioda yang ditentukan tersebut

(2)

Tabel 4.1 Form program (Lanjutan)

No Nama Form Jenis Form Fungsi

6 frmNew Form standar Sebagai meia awal ketika user akan

memilih New Project untuk menuju ke program SHAP

7 frmAnim Form standar Splash screen

8 frmRS MDI Child Sebagai media untuk menampilkan

output dari program Espectra berupa grafik Respon Spektra dan tabel spektral acceleration dari masing-masing site dan berbagai periode waktu.

9 frmTitle Form standar Sebagai media untuk memasukan

data Background parameter dan Nstep, Jcalc, Jprint serta title.

10 frmSubsource Form standar Sebagai media untuk menyatukan

data-data dari tiap sub source untuk dianalisis di SHAP sehingga menghasilkan satu parameter dari source zone tersebut

11 Kurva MDI Child Sebagai media untuk menampilkan

kontribusi gempa

4.2 Pengoperasian Program

Pada sub bab berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggunakan program SHAP-2 baik untuk membuat file data masukan, melakukan perhitungan, maupun menampikan hasil perhitungan tersebut. Pada gambar 4.1 dapat dilihat bagan alir dari pengembangan program ini.

(3)
(4)

Untuk menjalankan program SHAP-2 ini pilih file SHAP-2.exe dari direktori dimana program ini berada kemudian eksekusi file tersebut. Pada bagian awal akan muncul splashform dengan latar belakakang main window seperti pada Gambar 4.2

Gambar 4.2 Splashform program SHAP-2

Splashform tersebut akan tampil beberapa saat dan selanjutnya akan hilang

dan yang terlihat adalah main window dari program SHAP-2 seperti pada Gambar 4.3

(5)

4.2.1 Menjalankan program SHAP

Salah satu program yang ada pada pengembangan program ini adalah SHAP, bagan alir dari proses analisis dengan SAP dapat dilihat pada gambar 4.4 dan 4.5. Untuk memulai analisis dengan program SHAP ini maka setelah program ini user jalankan dan beberapa saat setelah main window tampil akan muncul tampilan seperti pada gambar 4.6

Start

Catalogue Data

Dependency

Stop

Output : Main Shock Output : After Shock

(6)
(7)

Gambar 4. 6 New project

Setelah tampilan New Project tersebut muncul lalu user dapat memilih salah satu pilihan yang ada antara lain:

Exit berfungsi untuk kembali ke main window

Go To SHAP berfungsi untuk menjalankan program SHAP

New Input berfungsi untuk membuat input baru tanpa telebih dahulu

menjalankan program SHAP.

Calculate Existing Input Data berfungsi untuk melakukan analisis

dengan menggunakan data input yang sebelumnya telah dibuat dan tersimpan dalam *. Dat file. Fungsi ini juga bisa digunakan untuk mengedit data input yang telah ada tersebut.

Bila user memilih tombol New Input maka akan tampil frm Input Site seperti pada gambar 4.18 yang masih kosong yang selanjutnya akan dijelaskan pada sub bab Input koordinat site. Sedangkan bila user memilih tombol

Calculate Existing Input Data maka akan muncul tampilan seperti gambar 4.7,

dimana Kita akan mencari file input data yang telah user buat dan simpan. Setelah itu akan muncul frm Input Site tetapi telah berisi site yang dipilih.

(8)

Sedangkan bila tombol Go To SHAP yang dipilih akan muncul splashform program SHAP seperti gambar 4.8

Gambar 4.7 Pencarian data input

Gambar 4.8 Splashform SHAP

(9)

Gambar 4. 9 Tampilan Utama SHAP

4.2.1.1 Memasukan file input

Langkah pertama dalam pengoperasian program ini adalah memperbesar daerah yang akan user analisis yang dalam hal ini adalah peta Indonesia dengan memilih tombol zoom. Setelah diperbesar maka tampilan akan menjadi seperti gambar 4.10

(10)

Setelah itu klik menu file lalu klik menu open dan cari file input dari program ini sesuai dengan direktori file tersebut seperti pada gambar 4.11

Gambar 4. 11 Memasukan file input

Untuk menampilkan letak-letak episenter pada file input tersebut klik menu view lalu klik menu epicenter maka akan muncul peta Indonesia dengan episenter-episenter gempa yang pernah terjadi di Indonesia sesuai dengan data input yang kita pilih seperti pada gambar 4.12

(11)

4.2.1.2 Memisahkan MainShock dengan AfterShock

Untuk melakukan analisis ini pertama-tama klik menu analisis lalu klik menu dependency setelah itu akan muncul tampilan seperti pada Gambar 4.13

Gambar 4. 13 Dependency Analysis

Untuk memisahkan antara mainshock dan aftershock terdapat tiga buah metoda dari distance window dan time window yang bisa digunakan dalam program ini seperti gambar diatas yaitu Uhrhammer, Jodi Firmansjah dan Gardner and Knopoff, misalkan user memilih metoda Jodi Firmansjah maka selanjutnya user memilih menu file lalu menu open untuk mencari file input katalog data sesuai dengan yang telah user masukkan diawal tadi. Setelah itu klik menu Run dan setelah beberapa saat maka akan dihasilkan output berupa main shock dan after shock serta jumlah data masing-masing. Setelah itu pada direktori dimana program SHAP ini berada akan terdapat tiga file baru yang merupakan output dari hasil analisis tadi. File-file tersebut adalah katalog data keseluruhan kejadian gempa, katalog data main shock serta katalog data after shock. Maka langkah selanjutnya adalah mejadikan katalog data main shock tadi menjadi input dari program ini dengan terlebih dahulu memilih menu clear untuk membersihkan memori dari input yang telah dimasukan pada saat pertama

(12)

kali program ini dijalankan. Untuk menampilkan episenter dari main shock tadi langkahnya sama dengan yang telah dilakukan diawal tadi.

4.2.1.3 Completeness analysis

Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis Completeness. Analisis ini berfungsi untuk mengetahui jumlah kejadian gempa tiap rentang magnitude tertentu berdasarkan data kejadian gempa yang ada.

. Gambar 4. 14 Completeness analysis

4.2.1.4 Mengelompokan data

Langkah selanjutnya setelah main shock didapat adalah mengelompokan katalog data tadi berdasarkan source zone masing-masing. Dalam melakukan analisis ini langkah yang perlu dilakukan adalah dengan memilih menu sort data dan akan muncul tampilan seperti pada gambar 4.15

(13)

Gambar 4. 15 Sort Data

Dalam hal ini terdapat dua pilihan dari sort data yaitu circular dan

rectangular, karena program Espectra hanya bisa melakukan analisis dari source

zone yang berbentuk segi empat maka dalam analisis sort data ini pun user pilih menu rectangular.

Setelah itu data yang telah user pilih tadi disimpan didirektori yang sama dengan direktori dimana program SHAP-2 itu berada. Bila source zone yang akan user analisis memiliki bentuk bukan rectangular, maka user harus membagi source zone tersebut menjadi sub-sub source sehingga source zone tersebut menjadi terdiri dari beberapa rectangular. Oleh karena program SHAP ini hanya memiliki kemampuan analisis sort data untuk source zone yang memiliki 4 titik atau rectangular maka diperlukan suatu program untuk menggabungkan data-data tadi menjadi satu.

Langkah selanjutnya dalam operasi program ini adalah dengan meminimize program SHAP ini dan masuk ke program SHAP-2 lalu memilih menu Sub

(14)

Gambar 4. 16 Sub Source Form

Sub source form ini berfungsi umtuk menggabungkan data-data dari

sub-sub source yang telah user simpan tadi, lalu langkah selanjutnya adalah dengan memasukan jumlah sub source yang telah kita simpan tadi lalu klik tombol OK, selanjutnya adalah dengan mencari file data sub source tadi dan memasukannya dengan memilih tombol Add, setelah selesai user bisa menyimpan data yang telah user gabungkan didirektori yang sama dengan direktori yang sama diamana program SHAP-2 berada tadi dengan memilih tombol Save.

4.2.1.5 Recurrence analysis

Setelah proses penggabungan data selesai langkah selanjutnya melakukan

Recurrence Analysis. Untuk itu user pilih menu Analisis lalu menu Recurrence

dan selanjutnya akan muncul tampilan seperti pada gambar 4.17. Untuk melakukan analisis user hanya perlu mencari file yang telah user simpan dari proses penggabungan data-data sub source sebelumnya, setelah itu kita tentukan nilai dari magnitude minimum yamg kita perkirakan dengan memasukannya pada kotak Threshold Magnitude. Selanjutnya pilih menu Run dan secara otomatis program akan melakukan perhitungan. Setelah beberapa saat maka akan dihasilkan output berupa parameter dari source zone yang user analisis tadi berupa nilai alpha, beta, rate, magnitude maksimum, jangka waktu

(15)

hasil dari tiga metode yang digunakan dalam program ini yaitu Least Square

methode, Mentropy Method dan Bender Method

Gambar 4. 17 Sub Source Form

4.2.2 Menjadikan output dari SHAP sebagai input Espectra

Sebagaimana dijelaskan diawal bahwa tujuan dari pengembangan program ini adalah membuat penghubung antara program SHAP dengan program Espectra dengan menjadikan output dari program SHAP sebagai salah satu input dari program Espectra. Setelah output dari program SHAP dihasilkan maka langkah selanjutnya adalah membuat suatu program yang bisa merubah output dari program SHAP tadi menjadi salah satu input program Espectra sesuai dengan format input program Espectra.

4.2.2.1 Input koordinat site

Salah satu input yang harus kita masukan dalam program Espectra adalah koordinat dari site yang akan user analisis, untuk melakukan hal ini pada program SHAP-2 setelah program SHAP kita tutup polihlah menu Analyze maka kan muncul tampilan seperti pada gambar 4.18. lalu user masukan jumlah site yang akan user analisis pada kotak Number of Sites, stelah itu klik menu OK dan selanjutnya user masukan koordinat dari tiap site yang akan dianalisis.

(16)

Gambar 4. 18 Input Site

Setelah selesai maka tombol Next menjadi aktif yang merupakan tanda bahwa kita sudah bisa melanjutkan ketahap berikutnya

4.2.2.2 Input koordinat source zone

Setelah tombol Next diklik maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 4.19. Didalam tampilan tersebut pertama-tama user masukan jumlah source zone yang akan kita analisis, setelah itu maka tombol OK menjadi aktif itu artinya user bisa melanjutkan ketahap berikutnya yaitu memasukan jumlah sub-sub source untuk tiap source zone tersebut. Setelah selesai tahap selanjutnya adalah memasukan koordinat dari tiap sub-sub source tersebut dengan mencari file tiap sub source tersebut di direktori dimana program SHAP-2 ini berada dengan memilih tombol Open atau memasukkan input data koordinat secara manual dengan men-doubleclick pada tabel yang tersedia. Setelah selesai memasukan koordinat dari tiap sub source tersebut maka secara otomatis tombol Next akan aktif dan user akan dapat melanjutkan ketahap berikutnya.

(17)

Gambar 4. 19 Input Source

4.2.2.3 Input parameter source zone

Tahap selanjutnya adalah memasukan parameter dari tiap source zone yang telah user tentukan diawal tadi. Langkah pertama adalah dengan memilih combo box Source seperti terlihat pada gambar 4.20, combo box ini berisi jumlah source zone yang telah user tentukan pada tahap sebelumnya tadi. Setelah itu pilih combo box L/S yang

(18)

Berisi nilai 0 (Loose Lower Bound) dan 1 (Strict Lower Bound). lalu pilihlah combo box Coefficient yang berisi nilai 1 dan -1, lalu combo box Att. Type yang berisi tipe attenuasi yang dapat digunakan. Nilai ini sesuai dengan tipe attenuasi yang cocok untuk tiap source zone tersebut sesuai dengan penjelasan program Espectra sebelumnya, lalu pilih combo box Fault Type yang berisi jenis mekaninsme dari pergerakan lempeng yang sesuai dengan tipe attenuasi yang dipilih sebelimnya dan yang selanjutnya adalah memilih metoda recurrence yang kan dipakai, metode ini akan berpengaruh pada nilai beta serta rate yang terdiri dari empat metode yaitu Least Square, Bender, Entropy dan Weichert. Langkah selanjutnta adalah mencari file a-b parameter yang merupakan hasil output dari Recurrence analysis program SHAP sebelumnya yang berbentuk *.

Rec dengan memilih menu lalu Add. Bila recurrence methode yang dipilih

adalah Weichert maka user harus mencari 2 file berjenis *. Rec. Selain itu , user dapat memasukkan input a-b parameter secara manual dengan men-doubleclick pada tabel yang tersedia. Setelah semua parameter source zone user masukan maka tombbol Next akan aktif dan user dapat melanjutkan ketahap berikutnya.

4.2.2.4 Input perioda ulang

Salah satu input dari program Epectra adalah Periode Ulang. Untuk memasukan periode ulang yang user harapkan maka langkah yang harus dilakukan setelah tampilan seperti pada gambar 4.21 muncul adalah memasukan jumlah periode ulang yang diharapkan denagn jumlah maksimum untuk program ini adalah enam periode ulang. Setelah itu pilih tombol OK dan selanjutnya adalah memasukan lamanya peride ulang tersebut. Dalam program ini lama periode ulang yang bisa dimasukan terdiri dari enam periode ulang tergantung dari input yang akan user masukan. Setelah input selesai dimasukan selanjutnya tekan tombol Add, maka tombol Next secara otomatis akan aktif yang berarti bahwa user dapat melanjutkan ketahap berikutnya.

(19)

Gambar 4. 21 Return Period

4.2.2.5 Input background parameter

Tahap berikutnya yang merupakan tahap akhir dari input dalah memasukan parameter Background dan nilai dari Number of Integration Steps, Jcalc dan

Print serta Title.

Gambar 4. 22 Background Parameter

Setelah tahap ini selesai maka tombol Finish akan menjadi aktif. Pada saat

user pilih tombol Finish maka akan muncul kotak dialog seperti pada gambar

(20)

telah bisa user jalankan. Apabila kotak-kotak input untuk background maupun Nstep, Jcacl maupun Jprint ada yang belum kita isi maka secara otomatis bila

user pilih tombol Finish maka akan muncul kotak dialog seperti pada gambar

4.24 yang artinya user harus mengisi seluruh kotak input yang tersedia. Selain itu ada beberapa kotakdialog lainnya yang akan muncul seperti bila user memilih tipe attenuasi yang tidak bisa menganalisis respon spektra, bila Mmin lebih besar dari Mmax dan lain sebagainya.

Gambar 4. 23 Kotak dialog pada saat input selesai

Gambar 4. 24 Kotak peringatan pada saat input tidak lengkap

Gambar 4. 25 Kotak peringatan bila memilih tipe Attenuasi

(21)

4.2.3 Perhitungan dengan program Espectra

Setelah proses input selesai maka tahap selanjutnya adalah memulai proses perhitungan dengan memilih menu Run yang telah aktif pada saat proses input selesai. Pada saat menu Run dipilih maka akan muncul tampilan program Espectra seperti pada gambar 4.25 yang akan muncul beberapa saat. Pada saat perhitungan selesai maka secara otomatis tampilan dari priogram Espectra tadi akan hilang.

Gambar 4. 27 Proses perhitungan dengan Espectra

4.2.4 Menampilkan hasil perhitungan

Setelah proses perhitungan telah selesai maka kita dapat menampilkan hasil perhitungan tersebut dengan memilih menu Display lalu Output maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 4.26. Untuk menampilkan output dari program espectra tersebut yang berupa Respons Sprectra di batuan dasar pilihlah combobox SITE yamg berisi jumlah site yang telah dianalisis sesuai dengan input yang dimasukan diawal tadi. Setelah user memilih site yang akan

user tampilkan outputnya langkah selanjutnya adalah dengan memilih menu Return Period lalu pilih Return Period yang Kita ingin lihat hasilnya. Pada

menu Return Period tersebut terdapat beberapa return period tergantung jumlah yang user masukan diawal tadi. Selain itu terdapat menu All yang berfungsi menampilkan grafik Respons Spectra dari semua return Period yang ada. Selain itu user bisa melihat respons spectra tersebut pada tabel yang berada disebelah kiri dengan satuan gals dan g. Bila kita memilih tipe attenuasi yang tidak bisa

(22)

menganalisis respon spektra maka pada saat menu Output dipilih akan muncul kotak dialog seperti pada gambar 4.30.

Gambar 4. 28 Tampilan Output berupa Respons Spectra untuk satu Periode Ulang

Gambar 4. 29 Tampilan Output berupa Respons Spectra untuk beberapa Periode Ulang

(23)
(24)

Gambar

Tabel 4.1 Form program
Tabel 4.1 Form program (Lanjutan)
Gambar 4.1 Bagan Alir program SHAP-2
Gambar 4.2 Splashform program SHAP-2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Program Studi Arsitektur, SAPPK-ITB, telah melakukan proses akreditasi internasional oleh Korean Architectural Accrediting Board (KAAB). Sebagai salah satu masukan dari

Karena Program TPDA menerima masukan dalam bentuk basis data yang memiliki minimal satu tabel basis data, output dari perangkat lunak yang dikembangkan untuk melakukan

Berdasarkan analisis di atas maka pelaksanaan program pengembangan kemasjidan Kementerian Agama Kabupaten Rembang sudah berjalan dengan baik dengan membuktikan bahwa

Alur kerja dari grayscale yaitu terdapat masukan berupa citra input, kemudian mengambil salah satu piksel untuk diproses, pada setiap piksel terdapat tiga nilai yang

Salah satu faktor penghambat yang dihadapi guru dalam melaksanakan program PDBAI (Pengembangan Diri Bidang Agama Islam) di SD Muhammadiyah Kajen Kabupaten

Dengan adanya pom bensin ini dapat menjadi salah satu penunjang untuk lokasi site karena, mempermudah para pengunjung jika akan mengunjungi hotel dan adanya pom

Jika data login salah maka user tidak akan bisa melakukan pengeluaran barang dan jika data login benar maka user bisa menginput data pengeluaran serta mencetak Bukti

Analisis Real merupakan salah satu matakuliah inti pada program studi pendidikan matematika Unmuh jember, mata kuliah Analisis Real merupakan salah satu matakuliah yang diajarkan pada