• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Pengertian Dan Unsur-Unsur Biaya Produksi

1. Pengertian Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan suatu produk. Biaya produksi sering disebut sebagai biaya pabrikasi atau biaya pabrik. Menurut Usri ( 2004:40 ) “Biaya produksi merupakan penjumlahan dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung , dan overhead pabrik” Sedangkan menurut Yuningsih (2004:16 ) ”Biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa”

Dan dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi merupakan jumlah pemakaian bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead yang berhubungan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa.

2. Unsur-unsur biaya produksi

Dalam kegiatan produksi perlu mengetahui unsur-unsur biaya produksi agar lebih mudah menggolongkan atau menelusuri perhitungan harga pokok produksi.Berdasarkan pengertian diatas ada 3 unsur biaya produksi yakni:

a. Biaya Bahan Baku Langsung

Biaya bahan baku langsung adalah semua biaya bahan yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara explisit dalam perhitungan biaya produk.Dengan kata lain biaya bahan baku langsung adalah biaya bahan utama dalam proses produksi.Berbeda halnya dengan bahan tidak langsung yang hanya berfungsi sebagai bahan penolong dalam proses pembuatan suatu produk.

Biaya Bahan baku harus diperhitungkan dalam perhitungan biaya produk pada suatu periode akuntansi untuk mengetahui berapa banyak bahan baku yang digunakan. Contoh dari bahan baku langsung adalah tepung terigu sebagai bahan baku dasar pembuatan kue atau mie.

b. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu. Misalnya upah yang dibayarkan langsung kepada kariawan yang langsung membuat lemari dari bahan baku kayu.Biaya tenaga kerja langsung dibayarkan pada kariawan tersebut disebut sebagai upah langsung. Hal ini sangat penting dibedakan dengan gaji, karena gaji dibebankan kepada biaya overhead pabrik.Contoh

c. Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead pabrik adalah semua biaya manufaktur yang tidak dapat ditelusur secara langsung ke output tertentu. Atau dengan kata lain overhead pabrik adalah biaya manfaktur selain dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung . Biaya overhead pabrik digolongkan berdasarkan perilaku biaya mengingat banyaknya jenis biaya overhead. Perilaku biaya berarti bagaimana biaya merespon perubahan aktivitas adapun pembagian overhed pabrik berdasarkan perilaku biaya adalah:

1) Biaya Overhaed Pabrik Variabel

Biaya overhead pabrik variable adalah biaya yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan tetapi biaya perunit relatif konstan. 2) Biaya Overhead Tetap

Biaya yang tidak dipengaruhi oleh perubahan kegiatan atau aktivitas sampai tindakan tertentu, akan tetapi per unit berubah berlawanan dengan perubahan volume produksi. Misalnya sewa, penyusutan, dan gaji mandor.

3) Biaya Overhead Semi Variabel

Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai perubahan volume kegiatan , akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding.

Kapasitas yang digunakan perusahaan sebagai dasar penyusunan biaya overhead adalah kapasitas normal dan kapasitas yang sesungguhnya diharapkan perusahaan. Kapasitas normal adalah kapasitas sesungguhnya yang akan diperkirakan dapat terjadi pada tahun akan datang.

(2)

cost ) yang terdiri dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung, dan biaya konvers I adalah biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Dimana biaya utama adalah biaya yang berhubungan langsung dengan proses prosuksi, sedangkan biaya konversi adalah biaya yang diperlukan untuk memproses biaya bahan baku mejadi produk selesai.

B. Pengertian dan Manfaat Biaya standar 1. Pengertian Biaya Standar

Salah satu alat yang digunakan manajemen untuk mempermudah pengendalian biaya produksi adalah biaya yang ditetapkan dimuka yang dikenal dengan istilah biaya standar. Alasan lain pentingnya penggunaan biaya standar dalam perusahaan itu sendiri adalah bahwa sistem akuntansi biaya dituntut untuk tidak hanya mampu memperoleh informasi masa lalu (historis) . Karena jika perusahaan hanya mengumpulkan biaya historis manajemen tidak dapat melihat keefesienan atau kesalahan produksi yang dilakukan.Hal ini disebabkan karena biaya dihitung pada saat barang selesai sehinnga memberikan informasi yang digunakan unuk memeperbaiki apa yang telah dilaksanakan.

Menurut Yuningsih ( 2004 : 4 ) “Biaya standar adalah biaya yang seharusnya dikeluarkan utuk membuat satu satuan produk atau membayai kegiatan tertentu”. Sedangkan menurut Armanto Witdjaksono ( 2006:115 ) “Biaya standar merupakan patok duga ( benchmark) yang secara efektif dan efesien ditentukan dimuka ((predetermined) untuk biaya biaya yang seharusnya dikomsumsi suatu produk”.

Biaya standar berbeda dengan biaya taksiran , dalam biaya standar biaya ditentukan dimuka merupakan pedoman dalam pengeluaran biaya yang sesungguhnya. Jika biaya yang sesungguhnya menyimpang dari biaya standar maka biaya standarlah yang dianggap benar, sepanjang asumsi-asumsi yang mendasari penentuannya tidak berubah.Untuk biaya taksiaran apabila terjadi penyimpangan, maka yang dianggap benar adalah biaya yang sesungguhnya Dengan adanya penerapan biaya standar manajemen dapat mengetahui berapa seharusnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu atau sejumlah unit produk sebelum produksi dimulai. Hal ini juga dapat memb antu pihak manajemen mendorong operasi manajemen yang bersifat efesien bukan merupakan pengulangan produksi yang masa lalu yang tidak efesien.Karena manajemen telah mempunyai alat pengendalian biaya khususnya biaya produksi dengan penerapan biaya standar.

Biaya Standar ditentukan dengan penelitian ilmiah, sehinnga dapat dipertanggungjawabkan . Penentuan yang demikian akan merangsang pelaksana atau kariawan dalam melaksanakan kegiatannya lebih efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana seharusnya pekerjaan itu dilaksanakan. 2. Manfaat Biaya standar

Pemakaian biaya memberikan manfaat kepada perusahaan untuk: a. Perencanaan

Penetapan biaya standar didasarkan atas investigasi, studi,dan penelitian faktor yang mempengaruhi biaya standar. Standar tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk menyusun rencana kegiatan perusahaan dengan efesien, ekonomis dan teliti.

b. Koordinasi

Koordinasi adalah fungsi untuk membuat semua bagian di dalam perusahhan berdaya upaya untuk mencapai tujuan perusahaan secara terkoordinasi. Penetapan dan pemakaian biaya standar akan membiasakan adanya koordinasi antar bagian dalam perusahaan yang berhubungan dengan standar tersebut.

c. Pengambilan Keputusan

Pemakaian biaya standar menentukan biaya yang seharusnya terjadi sebelunprodukatau jasa mulai diolah atau diproduksi.Informasi biaya standar tersebut sangat bermanfaat bagi para manajemen sebagai dasar : penentuan harga jual, menolak atau menerima pesanan khusus, membeli atau membuat sendiri produk, rencana perubahan bentuk produk dan lain sebagainya.

d. Pengendalian Biaya

Biaya standar akan dapat dipakai sebagai alat pengendalian biaya produksi dan untuk menilai prestasi pelaksanaaan dengan baik.Pada setiap periode akuntansi biaya sesunnguhnya dibandingkan dengan biaya srtandar , sehingga dapat dilakukan pengendalian biaya dengan jalan menentukan efesiensi setiap elemen biaya pada depatemen Dimana produk tersebut diolah.Penentuan besarnya selisih biaya yang timbul menunjukkan elemen biaya apa,

(3)

pada departemen mana. Dan dan tanggung jawab siapaa selisih biaya yang timbul . e. Memungkinkan Diterapkan Prinsip Pengecualian

Pada pabrik besar yang memiliki kariawan yang relatif banyak dan kegiatan yang berbagai macam , hal ini mengakibatkan pihak ekskutif atau pengawas tidak dapat menilai efesiensi dan produktivitas setiap individu. Untuk mengatasi masalah tersebut manajemen harus menggunakan prinsip pengecualian yang menitikkan perhatianyna kepada hal-hal yang menyimpang dibanding dengan standar yang sudah ditetapkan.

f. Penetuan Insentif kepada personal

Standar yang baik adalah standar yang masuk akal,dan memungkinkan untuk dapat dicapai oleh pelaksana, Apabila standar dikaitkan dengan insentif kepada kariawan yang dapat berprestasi lebih baik dibandingkan dengan standar, maka kariawan akan memperoleh motivasi untuk berprestasi. Bentuk insentif kepada kariawan misalnya berupa bonusdalam bentuk uang, hadiah waktu libur, promosi dan sebagainya.

C. Penentuan Biaya Standar

Agar biaya standar dapat dipakai dengan baik maka penyusunannya harus diserahkan kepada kariawan atau sekelompok kariawan yang diberi wewenang dan bertanggungjawab atas penentuan standar tersebut. Untuk lebih efektifnya standar maka wewenang dari badan yang menentukan standar tersebut hendaknya sederajat dengan pihik-pihak yanbg bertanggung jawab dengan selisih yang timbul.

Badan yang diberi wewenang menetapkan standar dapat memebentuk komite anggaran , dalam komite memerlukan kerjasama dan koordinasi antara bagian produksi, bagian pembelian, akuntansi , personalia,dan lain lain sebagainya.

Standar yang ditentukan hendaknya tidak terlalu tinggi ataupun tidak terlalu rendah. Standar yang terlalu tinggi akan menyebabkan kariawan menjadi frustasi karena tidak akan pernah tercapai, sedangkan standar yang terlalu rendah cenderung akan menurunkan produktivitas karena kariawan cenderung menetapakan sasaran lebih rendah dari apa yang seharusnya dicapai.Jadi standar yang ditenukan hendaknnya standar yang dapat dicapai dalam kondisi kerja yang normal sehingga mampu memotivasi kariawan untuk mencapai tingkat produktivitas yang telah ditetapkan sebelumnya.

Penetuan biaya standar umumnya menyangkut biaya produksi, karena hubungan input(masukan) dan output(keluaran) lebih jelas.Oleh sebab itu pembahasan ini dilakukan bagaimana menetukan biaya produksi standar, yang meliputi,

1.Biaya Bahan Baku Standar

Biaya Bahan baku standar adalah biaya bahan baku yang seharusnya terjadi untuk membuat satu satuan produk tertentu.Biaya bahan baku standar terdiri harga bahan baku standar dan kuantitas bahan baku standar.Dibawah ini penentuan dari masing- masaing biaya bahan baku standar:

a. Penetuan Harga Bahan Baku Standar

Harga bahan baku standar adalah harga bahan baku yang diharapkan perusahaan berlaku selama periode tertentu,Standar bahan baku biasanya dibuat oleh departemen pembelian yang didasarkan atas harga suplier pada daftar harga supplier yang sejenis dan dikurangi potongan penjualan yang diharapka dan ditambah biaya angkut yang diperkirakan terjadi untuk mendapatkan bahan baku.Penetuan biaya standar juga dapat dilakukakn dengan harga yang berlaku pada saat penyusunan standar atau harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal pada jangka panjang

Pertimbangan utuama penentuan harga adalah fluctuasi harga . Jika fluktuasi harga cenderung berulang kali terjadi dan tidak dapat ditentukan mempunyai kecenderungan yang naik turun maka harga yang tepat untuk situasi ini adalah harga normal.

Menurut Abdul Halim ( 1999:288 ) penetapan standar harga bahan baku selain dari yang disebutkan diatas dapat juga didasarkan atas: 1). Harga bahan baku yang disetujui dalam kontrak pembelian jangka panjang

2). Peramalan harga bahan baku yang akan terjadi baik yang dilakukan perusahaan sendiri maupun diluar perusahaan 3). Dihitung dari pesanan pembelian yang paling akhir dengan metode rata-rata tertimbang atau median

4).Ditentukan langsung dari taksiran pejabat perusahaan yang mempunyai pengetahuan dan meneliti bahan baku

(4)

Kuantitas bahan baku standar adalah kuantitas bahan baku yang seharusnya dipakai dalam pembuatan satu satuan produk tertentu.Kuantitas standar umumnya didasarkan pada informasi yang disediakan bagian perancangan (design departemen) yang khususnya merancang dan menganalisi spesifikasi produk yang akan dihasilkan. Dengan menganalisa spesifikasi produk yang dihasilkan bagian teknik dapat menegethui jenis bahan baku yang diperlukan , kuantitasnya, dan metode produksi yang diperlukan untuk menghasilkan produk tersebut.

Dalam menetukan kuantitas standar harus dipertimbangjkan kemungkinan terjadinya produk rusak ,produk cacat, dan sisa bahan dalam proses produksi yang bersifat normal.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar

Biaya tenaga kerja langsung standar adalah biaya tenaga kerja langsung yang seharusnya terjadi untuk membuat satu satuan produk. Biaya tenaga kerja langsung standar terdiri dari tarif upah langsung standar dan jam kerja langsung standar.

a. Tarif Upah Langsung Standar

Tarif upah langsung standar adalah tarif upah langsung yang seharusnya terjadi untuk setiap satu satuan pengupahan dalam pembuatan produk tertentu.Tarif upah standar biasanya didasarkan pada informasi yang disediakan oleh bagian personalia bagian teknik dan bagian akuntansi

Didalam penentuan besarnya tarif upah langsung standar upah langsung dapat didasarka atas sistem penggajian yang akan dilaksanakan,perjanjian kolektif yang diadakan,tarif upah langsung tang akan dibayar, dan berdasarkan pasaran tenaga kerja yang bersaing.

b. Penentuan Jam Kerja Langsung Standar

Jam kerja langsung standar adalah jam kerja langsung yang seharusnya dipakai untuk membuat satu satuan produk tertentu.Jam kerja langsung umumnya ditentukan dengan menggunakan analisa teknik dan jenis tenaga kerja yang digunakan kondisi kerja dan tersedianya bahan baku.Penentuan jam kerja dapat didasarkan atas studi gerak dan waktu yang dilakukan dengan stopwatch, rata-rata prestasi masa lalu,test runs, dan estimasi dimuka.

3. Penetuan Tarif Biaya Overhead Standar

Biaya overhead standar dihitung dengan membagikan jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada kegiatan/ kapasitas normal. Masing-masing jenis biaya overhead pabrik bebeda-beda pengaruhnya jika dihubungkan dengan naik turun aktivitas produksi. Keadaan yang demikianlah bila diinginkan perbandingan dengan standar memerlukan penyesuaian unutk penyesuaian tingkat kegiatan.

Didalam pabrik yang menggunakan tarif tunggal , standar overhead pabrik dapat ditentukan dengan cara: a.Penentuan Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Pada awal periode disusun anggaran untuk setiap elemen biaya overhead pabrik yang digolongkan dalam biaya tetap dan baiya variablel dan lebih baik dalam bentuk anggaran fleksibel

b..Penentuan dasar pembebanan standar dan tingkat kapasitas

Setelah angaran biaya overehead ddisususn , maka untuk menghitung tarif standar perlu ditentukan dasar kapasitas (jam kerja langsung, jam mesin, dan sebagainya.

Dan tingkatan kapasitas yang dipakai misalnya teoritis, normal,praktis dan sesungguhnya diharapkan c. Perhitungan tarif standar biaya overhead pabrik

Penentuan tarif standar biaya overhead pabrik sebesar anggaran biaya overhead pabrik dibagi dengan kapasitas yang dipakai.Untuk tujuan alalisis biaya overhead pabrik dihitgung untuk tarif total, tarif tetap dan tarif variabel.

D. Analisis Penyimpangan Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi

Penyimpangan biaya standar dari realisasi adalah bukanlah sesuatu yang aneh dalam perusahaan sepanjang penyimpangan tersebut masih dalam batas yang wajar. Hal ini terjadi mengingat adanya keterbatasan biaya standar yakni kondisi yang tidak terjadi 100% sama dengan yang diramalkan terlebih dahulu. Menurut Garrison/ Norren ( 2004:476 ) “Penyimpangan merupakan suatu perbedaan antara rencana dengan hasil”.

(5)

penyelidikan tersebut dibanding dengan manfaat yang diperoleh.Agar memperoleh nilai yang paling tinggi maka varians harus diselidiki secepatnya”Penyimopangan memberikan indikasi atau peringatan bawa kegiata operasional tidak berjalan sebagaimana mestinya.Dilihat dari tujuan pengendalian biaya maka penyimpangan dibagi atas dua bagian yakni penyimpangan yang bersifat menguntungkan ( faforable cost varians) dan penyimpangan yang bersifat tidak menguntungkan ( unfaforable cots varians).

Dalam hal ini yang terpenting bukan penyimpangan yang terjadi baik yang bersifat favorable maupun yang bersifat unfaforable, melainkan manajemen perlu mengetahui apakah penyimpangan tersebut masih dalam batas yang diperbolehkan atau sudah melampaui batas yang ditetapkan perusahaan sebelumnya.Apabila penyimpangan sudah melampaui batas yang diperbolekan sebelumnya maka perlu diketahui apa penyebabnya, dan sesudah diketahui apa penyebabnya manajemen perlu melakukan tindakan yang akan diambbil untuk memeperbaikinya.Dan dengan melakukan analisis biaya ini manajemen juga dapat dengan mudah mengetahui elemen biaya apa yang menyimpang, pada bagian mana dan tindakan untuk mengantisipasi penyimangan tersebut.Dalam hal ini aakan dibahas analisis selisih dari ketiga unsur biaya produksi.

1.Analisis Selisih Biaya Bahan Baku

Analisis selisih biaya bahan baku adalah selisih biaya yang disebabka adanya perbedaan antara biaya bahan baku yang sesungguhnya digunakan dengan selisih biaya bahan baku standar.

a. Model analisis satu selisih

Dalam model analisis satu selisih antara biaya bahan baku sesungguhnya dengan biaya bahan baku standar tidak tidak pecah dalam selisih harga dan selisih kuantitas , tetapi hanya ada satu selisih yang merupakan gabungan antara selisish harga dan selisih kuantitas yang disebut dengan selisih total biaya bahan baku.

Secara matematis selisih bahan bahan baku dapat dirumuskan sebagai berikut SBB = Biaya bahan baku sesungguhnya - Biaya bahan baku standar = ( Hss x Kss ) – ( Hst x Kst )

Dalam hal ini

SBB = Selisih bahan baku total Hss = Harga bahan baku sesungguhnya Hst = Harga bahan baku standar

Kss = Kuantitas sesungguhnya bahan baku Kst = Kuantias standar bahan baku.

Apabila biaya bahan baku sesunggunya lebih besar daripada biaya bahan baku standar selisihnya bersifat tidak menguntungkan ( unfavorable)., apabila biaya sesungguhnya lebih kecil daripada selisih biaya bahan baku standar maka selisinya bersifat menguntungkan ( favorable)

b.Metode Analisis dua selisih 1) Selisih Harga Bahan Baku

Selisih harga bahan baku adalah selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan antara harga pembelian bahan baku standar dengan harga bahan baku yang dibeli. Selisih harga bahan baku dapat dipecah menjadi dua lagi yakni :

a).Selisih harga pembelian pada saat bahan baku dibeli b).Selisih harga pemakaian pada saat bahan baku dipaka

Secara matematis selisih harga bahan baku yang dibeli dapat dirumuskan: SHBp = ( Hss x Ksp) (Hst x Ksp)

= ( Hss x Hst ) Ksp

Sedangkan selisih harga bahan baku yang dipakai : SHB = (Hss x Kss)( Hst x Kss)

(6)

= (Hss x Hst )Kss Dalam hal ini

SHB = Selisih harga bahan baku yang dipakai SHBp = Selisih harga bahan baku yang dibeli Hss = harga bahan baku ssungguhnya Hst = harga bahan baku standar

Ksp= Kuantitas sesunggunya bahan baku yang dibeli Kss= Kuantits sesunggunya bahan baku yang dipakai Apabila

Hss > Hst, selisihnya bersifat tidak menguntungkan ( unfaforable) Hss < Hst, selisihnya bersifat menguntungkan ( faforable)

Menurut Supriyono ( 1999 :104) kemungkinan penyebab terjadinya selisih harga bahan baku yakni: (1). Fluctuasi harga pasar bahan baku yang bersangkutan

(2).Kontrk dan jangka waktu pembelian yang menguntungkan dan tidak menguntungkan (3).Pembelian dari supplier yang lokasinya lebih menguntungkan atau tidak menguntungkan

(4).Kegagalan dalam menyempatkan potongan pembelian dan ketidaktepatan jumlah potongan pembelian yang diharapkan (5).Tanbahan pembayaran harga bahan baku adanya pembelian khusus yang harus dilakukan

(6).Pembeliandalam jumlah ekonomis dan tidak ekonomis

(7).Faktor- faktor internal yang mengharuskan pembelian bahan yang mendadak harus dilakukan

2). Selisih Kuantitas Bahan Baku

Selisih kuantitas bahan baku adalah selisih biaya yang disebabkan oleh adanya perbedaan anara kuantitas standar dengan kuantitas bahan baku yang dipakai.Selisih kuantitas bahan baku yang dapat dihitung dengan mengalikan selisih kuantitas pemakaian bahan baku dengan harga standar.Secara matematis seisih kuatitas bahan baku standar dapat dirumuskan sebagai ber

SKB = ( Kss x Hst ) – ( Kst x Hst) = ( Kss – Kst ) Hst

Dalam hal ini

SKB = Selisih kuantitas bahan baku

Kss = Kuantitas bahan baku sesungguhnya yang dipakai Kst = Kuantitas bahan baku standar

Hst = Harga bahn baku standar

Apabila

Kss > Kst , Selisih bersifat tidak menguntungkan ( unfaforable) Kss < Kst , maka selisihnya bersifat menguntungkan ( faforable)

Menurut Supriyono (1999:150) mengemukakan lagi kemungkinan penyebab selisih kuantitas bahan baku yakni: a). Perubahan dari bahan baku produk,mesin peralatan atau metode pengolahan

b). Pemakaian bahan baku substitusi, yang menguntungkan atau merugikan c). Pengawasan yang terlalu kaku

d). Kurangnya peralatan ataumesin

(7)

c. Model Analisis Tiga Selisih

Model analisis tiga selisih merupakan perluasan analisis dua selisih, dimana selish harga bahan baku dipisah menjadi selish harga dan slisih campuran.

Sehingga pada model analisa tiga selisih,biaya bahan baku menjadi : 1).Selisih harga bahan baku

2).Selisih kuantitas bahan baku 3).Selisih harga kuantitas ( campuran)

Secara matematis selisih biaya menurut model analisis tiga selisih dapat dirumuskan sebgai berikut: Sh = ( Hss – Hst ) Kst

Sk = ( Kss -Kst ) Hst

Shk= ( Hss – Hst) x ( Kss – Kst )

Dalam hal ini

Sh = Selisih harga bahan baku Sk = Selisih kuantitas bahan baku

ShK = Selisih kuantitas bahan baku atau selisih campuran Hss = Harga Beli bahan baku sesungguhnya

Hst = Harga bahan baku standar

Kss = Kuantitas bahan baku sesunggunya yang dipakai. Kst = Kuantitas bahan balu standar.

Apabila

Hss > Hst, maka selisih bersifat tidak menguntungkan Hss < Hst maka selisih tersebut menguntungkan

Kss > Kst maka selisih tersebut bersifat tidak menguntungkan Kss < Kst maka selisih bersifat menguntungkan

Agar lebih jelas dalam melakukan perhitungan perhitungan analisis selisih bahan baku maka dapata dilakukan perhitungan sebagai berikut: Baya bahan baku standar untuk memeproduksi satu unit produk sebagai berikut:

Harga standar per Kg = RP 300,00 Kuantitas pemakaian bahan baku = 2 Kg Biaya bahan baku standar per produk adalah = RP 600,00

Dalam periode tertentu dihasilkan data sesungguhnya sebagai berikut Bahan baku yang dibeli = 7000 Kg

Harga per kg = RP 310 Unit yang diproduksi = 3000 Unit Pemkaian bahan baku = 5800 Kg

Dari data diatas maka dapat dilakukan analisis selisih biaya bahan baku: Model analisis satu selisih

(8)

Selisish biaya bahan baku SBB =( Hss x Kss ) - ( Hst x Kst ) = ( 310 x 5800)- ( 300 x 6000 ) = ( 1.798.000) –( 1.800.000) = 2000 ( faforable ) Model analisis dua selisih

• Selisih harga bahan baku yang dibeli SHp = ( Hss – Hst) Ksp

= (310- 300 ) 7.000

= Rp 70.000 ( unfaforable)Selisih harga bahan baku yang dipakai SHB =( Hss- Hst) Kss

= (310 -300) 5800 = RP 58000( Unfaforable) Selisih kuantitas bahan baku SKB = ( Kss- Kst ) Hst = ( 5800 – 6000) 300 = Rp 60.000 ( Favorable)

2.Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung

Selisih biaya tenaga kerja langsung adalah selisih yang disebakan adanya perbedaan biaya tenaga kerja langsung yang sesungguhnya dengan biaya tenaga kerja langsung standar. Sebagaimana biaya bahan baku , selish ini juga dapat dianaliis dengan cara, yaitu:

a. Metode Analisis Satu Selisih

Selisih upah langsung adalah selisih antara biaya upah langsung yang sesunggunya dengan biaya upah langsung standar. Secara matematis selish upah langsung dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dalam hal ini: SUL = Upah langsung sesungguhnya – Upah langsung standar SUL = ( Tss x JKss) – ( Tst x JKst )

Tst = Tarif Upah Standar SUL = selisih upah langsung Tss = Tarif upah sesungguhnya JKss = jam kerja sesungguhnya JKst = Jam kerja standar

Apabila biaya tenaga kerja langsung yang sesungguhnya lebih besar daripada biaya tenaga kerja langsung standar maka silisihnya bersifat tiadak menguntungkan (unfavorable), Sebaliknya apabila biaya upah langsung sesunggunya lebih kecil dari standar maka selisihnya menguntungkan( faforable)

b. Model Analisis Dua Selisih 1).Selisih Tarif Upah Langsung

Selisih tarif upah langsung adalah selisih biaya yang disebabkan perbedaan tarif upah langsung standar dengan tarif upah langsung sesungguhnya dibayarkan dengan tarif upah langsung yang sesunggunya.

(9)

Secara matematis dapat dirumuskan: STU = ( Tss x JKss) – (Tst x JKss) = ( Tss –Tst ) JKss

STU = Selisih tarif upah langsung

Tss = tarif upah langsung per jam sesunggunya Tst = Tarif upah langsung perjam standar JKss = Jam kerja sesungguhnya

Apabila

Tss > Tst maka selisihnya besifat tidakmenguntugkan Tss< Tst Maka selisihnya bersifat menguntungkan

Menurut Abdul Halim (1999:288 )selisih tarif upah langsung dapat disebabkan oleh:

(1).Telah dibayar upah dengan tarif yang lebih besar dibandingkan dengan tarif upah yang sesungguhnya selama kegiatan musiman atau kegiatan darurat

(2).Adanya kenaikan atau penurunan pangkat yang mengakibatkan perubahan tarif upah

(3).Telah digunakan tenaga kerja langsung sdengan golonganupah yang berbeda dengan standar untuk pekerjaan tertentu. (4).Adanya peraturan pemerintah tentang upah minimum yang mengakibatkan tambahan pembayaran upah

2). Selisih Efesiensi Upah Langsung

Selish efesiensi upah langsung adalah selish biaya yang disebabkan perbedaan antara jam kerja sesungguhnya yang dipakai dengan jam kerja standar.Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

SEU = (JKss x Tst) – (JKst x Tst) SEU = selisi efesiensi iupah langsung Jkss = Jam kerja sesungguhnya JKst = Jam kerja standar

Tst = Tarif kerja upah lansung standar perjam

JKss >JKst Maka selisihnya bersifat tidak menguntunggkan JKss< JKst maka selisihnya bersifat menguntungkan

Menurut Abdul Halim ( 1999 : 289 ) selisih efesiensi upah langsung dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah :

a.Bagian produksi telah bekerja secara efesien atau tidak efesien yang mengakibatkan pengawasan terhadap kariawan dilakukan secara baik atau kurang baik.

b.Telah digunakan bahan yang kuantitasnya lebih baik atau lebih jelek dibanding dengan standar sehingga memerlukan waktu pengerjaan yang lebih pendek atau tlebih panjang

c.Kurangnya koordinasi dengan bagian nproduksi atau bagian lainnya atau dengan departemen pembantu

c. Analisis Tiga Selisih

Model analisis tiga selisih merupakan perluasan antar model analisis dua selisih dimana selisih tarif upah lansung dipecah menjadi dua yakni selisih tarif dan selisih efesiensi. Model anlisis tiga selisih menjadi

1) Selisih tarif 2) Selisih efesiensi

3) Selisih tarif efesiensi ( campuran)

Secara matematis selisih biaya menurut analisa tiga selisih adalah St = ( Tss –Tst) JKst

(10)

Ste =( Tss - Tst) (JKss- JKst) Contoh 2

Biaya tenaga kerja standar untuk memeproduksi satu unit produk produk XYZ adalah sebagai berikut : Standra tari upah standar per jam = RP.700

Jam kerja standar = 3,5 jam Biaya tenaga kerja standar per unit = RP. 2450

Data sesungguhnya untuk tahun 2000 adalah sebagai berikut: Produk yang diproduksi = 3000 Unit Jam kerja sesunggunya = 11000 Jam Tarif upah perjam kerja = RP 710 Dari data diatas maka dapat dianalisa selisih biaya tenaga kerja Model analisa satu selisih

SUL = ( Tss x Jkss) - (Tst x JKst) = ( 710 x11000 ) - ( 700 x 10500) = RP. 460.000 ( Unfaforabe)

Model analisis dua selisih Selish tarip upah langsung STU = ( Tss –Tst) x JKss = ( 710-700) 11000 = RP 110.000( unfaforable) Seliish efesiensi upah langsung SEU = ( JKss - JKst ) xTst

= ( 11000 – 10500 ) 700 = RP.350.000 ( Unfavorable)

Model analisa tiga seliish

Selisih tarif upah langsung ST = ( Tss –Tst) x JKst = ( 710-700 ) x 10500 = RP 105.000 ( unfaforable )

Selish Efesiensi upah langsung Sef = ( JKss - JKst ) x Tst

= ( 11000- 10500) 700 = RP, 350.000 ( unfaforable)

Selisih tarif upah langsung atau tarif campuran Ste = ( Tss –Tst ) x ( JKss – JKst)

= ( 710-700) (11000-10500) = RP.5000 ( Unfaforable)

(11)

3.Analisis Selisih Biaya Overhead

Selish biaya overhead adalah selisih biaya yang disebabkan adanya perbedaan antara biaya overhead pabrik yang sesunggunya dengan biaya overhead pabrik yang standar.Ada empat model analisis biaya overhead pabrik yakni:

a. Model Analisis Satu Selisih

Selisih biaya overhead total adalah selisih biaya antara biaya overhead sesunggunya dengan selisih biaya overhead pabrik yang dibebankan. Secara matematis dirumuskan:

SBOP = BOPss – BOPst SBOP = BOpss- ( KPst x Tst ) Dimana

SBOP = Seliish biay overhead variabel BOPss = Biay overhead pabrik sesunggunhya Kpst = Kapasitas standar

Tst = Tarif standar biaya overhead Aabila

BOPss> BOPst maka seliish biaya tersebut bersifat tidak menguntungkan BOPss < BPOPst maka seslisih biay tersebut bersifat tidak mengutunggkan

b. Model analisis dua selisih 1). Selisih Terkendalikan

Selisih terkendalikan adalah selish biaya yang disebabkan oleh perbedaan antara biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dengan biaya overhead pabrik yang dianggarkan dengan kapasitas standar.Selisih ini umumnya disebabkan oleh elemen biaya variabel yang sifatnya dapat dikendalikan oleh kepala bagian dimana selisish tersebut terjadi.

ST = BOPss –BOPkST

ST = BOPss – [BTA + (Kpst x TVst)] ST = BOPss –[( KN xTTst) + (Kpst xTVst)] ST = Selisih terkendalikan

BOPss = Biaya overhead pabrik sesunggunya

BOPkst = Yang dianggarkan pada kapasitas yang dianggarkan Bta = Biaya overhead tetap yang dianggarkan

KPst = Kapasitas atau jam standar KN = Kapasitas normal

TVst = Tarif vavriabel standar TTst = Tarif tetap standar 2). Selisih Volume

Selisih volume atau volume variance adalah selisih biaya yang disebabkan adanya perbedaan antara biaya overhead pabrik yang dianggarkan dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk.Selisih ini timbul karena kapasitas standar lebih kecil atau lebih besar dari kapasitas normal yang umumnya disebabkan oleh faktor internal.

(12)

c.Model analisis tiga selisih 1). Selisih anggaran

Selisih anggaran atau selisih pembelanjaan adalah seliasih biaya yang disebabkan adanya perbedaan antara biaya overhead pabrik sesunggunya dibanding dengan biaya overhead pabrik pada kapasitsa sesunggguhnya.

SA = BOPss – [(KN x TTst)+( Kpss xTVst)] SA = Selisih anggaran

KN = Kapasitas Nrmal TTst = Tarif tetap standar

KPss = Kapasitas sesungguhnya standar TVst = tarif variabel standar

Apabila BOPss> BPOPKss, maka selisihnya bersifat tidak menguntungkan BOPss < BPOKss,maka selisihnya bersifat menguntungkan

2).Selisih kapasitas

Adalah selisih biaya overead pabrik pada kapasitas sesunggunya dengan kapasitas overhead pabrik ynag dibebankan.Seliish biay ini berhubungan dengan biaya overhead tetap yang disebabkan kapasitas sesungguhnya lebih kecil atau lebih besar daripada kapasitas normal.

SK = ( KN – Kpss) TTst SK= Selisih Kapasitas TTst = Tarif tetap standar 3).Selisih Efesiensi

Selisih antara biaya overhead yang dibebankan dengan biaya overhead standar.Selisih ini berhubungan dengan biaya overhead variabel dan biaya overhead tetap yang menunjukkan bagian tertentu telah bekerja secara efesien atau secara tidak efefsien

SE =( KPss – KPst )Tst Se = Selisih efesiensi Kpst = Kapasitas standar Tst = Tarif total standar d.Model Analisis Empat Selisih

Perluasan dari model analisis tiga selisih dimana selisih efesiensi dipisah menjadi dua yakni efesiensi variabel dan efesiensi tetap. 1). Selisih anggaran

2). Selisih kapasitas 3).. Selish efesiensi variabel 4). Selisih efesiensi tetap.

SA = BOPss – ( KN x TTst) + (Kpss x TVst) SK = ( KN- Kpss) TTst SEV = ( Kpss- Kpst ) TVst SET = ( Kpss-Kpst ) TTst Sa = Selisih anggaran SK = Selish kapasitas SEV = Selisih efesiensi variabel

(13)

SET = Selisih efesiensi tetap Contoh 3:

Ini adalah informasi mengenai biaya overhead pabrik standar dan sesungguhnya. Kapasitas dinyatakan dalam jam kerja.Jm kerja Jam kerja:

Jam kerja sesungguhnya = 7000 jam Jam kerja standar = 7200 jam Kapasitas normal = 8000 jam Biaya overhead pabrik sesungguhnya = RP. 40. 800 Tabel 2.1

Anggaran biaya Overhead pabrik pada kapasitas normal :

TOTAL TARIF

BOP Variabel RP. 20.000 RP. 2,50

BOP Tetap RP.24000 RP.3.00

Model analisa satu selisih Selisih biaya overhead pabrik

Biay Overhead pabrik sesungguhnya = RP. 40. 800,00 BOP dibebankan ( BOP standar) = ( 39.600,00 )

Rp 1200

Model analisis dua selisih 1) Selisih terkendalikan ST = BOPss- [( KN x TTst Kpst TVst = RP. 40 800 – [(8000 x 3 ) + ( 7200 x 2,50 )] = RP. 1.200.000 ( faforable) 2) Selisih volume SV = ( KN – Kpst ) x TTst = ( 8000-7200) x3,00 = RP. 2400( unfaforable)

E.Prosedur Akuntansi Untuk Biaya Standar

Pada garis besarnya ada dua metode akuntansi dalam sistem biaya pokok standar terdiri darimetode rancangan tunggal (single plan) dan rancangan berat sebelah (partial plan).

1.Metode rancangan tunggal (single plan) 2.Metoe rancangan berat sebelah (partial plan)

Perbedaan antara dua metode terletak pada kapan informasi mengenai terjadinya penyimpangan antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya. Dapat disajikan kepada manajemen.

Adapun karekteristik metode rancangan tunggal adalah:

a. Rekening barang dalam proses didebit dan kredit sebesar harga pokok standarnya

(14)

saat terjadinya, sehingga pada metode ini selisih biaya dapat dianalisa setiap saat. Sedangkan karakteristik metode rancanan berat sebelah adalah:

a. Rekening barang dalam proses didebit sebesar harga pokok sesungguhnya dan dikredit sebesar harga pokok standarnya. b. Selisih biaya baru dapat dianalisa pada akhir periose secara extracountble( diluar pembukuan)

Contoh 4

Perusahaan cahaya fajar memproduksi produk dengan menetapkan standar biaya sebagai berikut yakni Biaya bahan baku 3 kg @ RP. 50

Biaya tenaga kerja langsung 2 jam @ rp 80 Biaya overhead pabrik variabel 2 jam @ rp 150 Biaya pabrik tetap 2 jam @ rp 15

Biaya standar bulan april 2004 didasarkan atas kapasitas produsi normal sebesar 5000 unit. Keterangan lain

1. Produk dalam proses pada bulan april 2004 sebanyak 5000 unit , dengan tingkat penyelesaian 100% untuk bahan baku, dan 40% untuk biay konversi.Dan pruk selesai buln april adalah sebesar 4000 produk dalam proses pada akhir bulan empat ada sebanyak 1000 unit.Dengan tingkat penyelesaian 60 % untuk bahan baku dan 20% untuk biay konversi.

2. Pembelian bahan baku sebanyak 15000kg dengan harga RP. 49, dan bahan baku yang dipakai sebanyak 12500 kg. 3. Tenaga kerja langsung yang dipakai sebanyak 7800 jam dengan tarif upah sebesar rp. 84 perjam

4. Biaya overhead pabrik sesungguhnya sebesar rp. 321000

5. penjualan ada bulan april 2004 sebanyak 3000 unit dengan total penjualan sebanyak rp. 1500000 Prosedur akuntansi dengan metode rancangan tunggal

.Akuntansi Persediaan Awal Barang Dalam Proses

Apabila ada persediaan barang dalam proses awal , setiap rekening barang dalam proses harus didebit sebesar produk ekuivalennya dikalikan dengan harga pokok standarnya.Dan dikredit sebesar harga pokok standarnya

JURNAL

Barang dalam prose biaya bahan baku RP.75000 Barang dalam prose biay tenaga kerja langsung RP ,32000 Barang dalam proses biay overhead RP.,14000 Persediaan baran dalam proses RP121000 Perhitungan :

biaya bahanbaku = 500 x 100% x RP 150=75000 Biay TKL = 500 x 40%X rp 160= 32000 BOP = 500x 40% x RP 70 =14000

Akuntansi Biaya Bahan Baku

Prosedur biaya bahan baku dapat dipisahkan menjadi dua bagian yakni pad a saat pembelian dan pada saat pemakaian bahan baku. Dan ada tiga metode yang digunakan untuk melakukan catatan iu yakni

1. Selisih harga bahan baku dicatatr pada saat pembelian

(15)

3. Selisih dicatat pada saat dibr\eli dan dipakai 1.Selisih Harga Bahan Baku Dicatat Pada Saat Dibeli

Dalam metode ini rekening persediaan bahn baku dicatat harga pokok standar bahan baku ( harga pokok standar dikalikan dengan kuantitas sesungguhnya bahan baku yang dibeli ) dan rekening utang dagang atau kas dikredit sebesr harga pokok sesungguhnya.Seliish antar rekening persediaan bahan baku dengan utang dagang yang disebut sebagai selisih harga bahan baku yang dibeli.

Jurnal

Persediaan bahan baku RP. 750000 Selisih harga bahan baku RP.15000 Utang dagang/ kas RP.735000 2.Selisih haga bahn baku dicatat pada saat dipakai

Dalam metode ini rekening persediaan bahan baku didebit dan dikredit rekening utang dagang sebesar harga pokok sesungguhnya , yaitu hasil perkalian kuantitas sesungguhnya dengan harga sesungguhnya.

Jurnal pada saat pemakaian bahan baku

Barang Dalam Proses BBB 615000

Selisih Kuantitas 12500

Selisih harga 12500

Persediaan bahan 10000

Selisih harga bahan baku dicatat pada saat dibeli dan dicatat Jurnal pada saat pembelian Persediaan bahan 735000

Utang dagang 735000

Perhitungan Persediaan 15000 x 49 = 735000 Pada saat pemakain bahan baku rekening barang dalam proses didebet sebssar harga pokok standar( hasil kali kuantitas pemakain standar dengan harga poko standar)Dan dikredit sebesar persediaan bahan baku sebesar harga poko sesungguhnya).Selisih antar barang dalam proses dengan kredit persediaanbahan merupakan seliish harga dan seliish bahan. Barang dalam proses 615000

Selisih kuantitas 10000

Selisish harga 12500

Persedian bahan 612500

BDP = 12300 x 50 = 615000

Persedioaan bahan = 12500 x50=612500

Selisih harga bahan baku dicatat pada saat dibeli dan dipakai Akuntansi Biaya Tenaga Kerja Langsung

Pada saat terjadinya ,biaya rekening gaji dan upah didebit dan utang gaji dikredit sebesar upah sesungguhnya dibayar. Jurnal pada saat terjadinya upah:

(16)

Biaya Gaji dan upah 655200

Utang Gaji dan upah 655200

Pada saat pendistribusian gaji dan upah langsung debet rekening barang dalam proses sebesar biaya tenaga kerja langsung standar( jam kerja langsung standar dikalikan denan tarif upah standar) dan kredit biaya gaji dan upah sebesar biay tenaga kerja langsung sesungguhnya ( jam kerja sesungguhnya dikalikan dengan tarif upah sesungguhnya).

Jurnal distribusi gaji dan upah

Barang dalam proses- BTKL RP 640000 Selisih tarif upah Rp 31200

Selisish efesiensi upah Rp 16000 Biaya gaji dan upah Rp 655200 Perhitungan

Produksi ekuivalen = ( 500x 60% ) +( 4000-500) +( 1000x20% ) = 4000 unit Jam kerja standar : 4000 unit x 2 jam = 8000 jam BDP- Biaya tenaga kerja langsung : 8000 jam x RP. 80 = RP 640000 Biaya gaji dan upah : 7800 jam x 84 = 655200 Selisih efesiensi upah : ( 7800 – 8000 ) x 80 = 16000( laba) Seliish tarif upah: ( Rp 84- 80) = 31200 rugi

Akuntansi Biaya Overhead pabrik

Akuntansi biaya overhead pabrik terbagi dalam dua yakni akuntansi biaya overhead pabrik sesungguhnya dan biaya overhead pabrik yang dibebankan.

Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik yang sesungguhnya Biaya Overhead pabrik yang sesunggunya 321000

Berbagai rekening dikredit 321000

Pada saat pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk , rekening barang dalam proses didebit sebesar biaya overhead pabrik standar( hasil kalikapasitas standar dengantarif biay overhead pabrik biaya standar)dan seliish antara kedua perkiraan ini dinamakan seliish yang terkendalikan dan seliish volume apabila menggunakan metode dua seliish.

Jurnal pembebanan biaya overhead kepada produk adalh Barang dalam proses Bop 280000

Seliish terkendali 1000 Seliish volume 40000

Biaya overhead pabrik sesungguhnya 321000 Perhitungan

Produksi ekuivalen: = (5000 x 60%) + ( 4000- 500 ) + ( 1000x 20% ) = 4000 unit Kapasitas standar 4000x 2 = 8000

Barang dalam proses biaya overhead pabrik 8000x Rp 35 = 280000 Seliish terlendali231000 – ( 10000x 20)+ 8000x15 = 1000( rugi) Seliish volume ( 10000- 8000) = 40000 rugi F KERANGKA KONSEPTUAL

(17)

Keterangan

PT. Berlian Unggas Sakti adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pakan ternak.Tetapi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah pakan ternak untuk Broiler saja. Departemen produksi bertugas untuk mengatur , mengawasi, mengendalikan seluruh biaya dan jalannya proses produksi mulai dari bahan baku sampai dengan produk jadi.

Dan untuk mempermudah pengawasan dari biaya- biaya produksi tersebut maka diterapkan salah satu sistem biaya yang ditentukan dimuka yang dikenal dengan sistem biaya standar sebagai dasar penyusunan anggaran.Dimana pada akhir periode akutansi ( 31 Desember) anggaran dibandingkan dengan realisasinya. Selisih antara kedua biaya ini disebut dengan penyimpangan.Berbagai penyimpangan yang muncul baik yang bersifat favorable dan unfavorable akan ditindaklanjut manajemen apabila melewati batas yang diperbolehkan untuk ditolerir, dalam hal ini adalah 10 % dari biaya yang distandarkan.Dan tindak lanjut inilah yang dilakukan oleh pihak manajemen sebagai alat pengendalian biaya produksinya.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penulis melakukan penelitian untuk mengumpulkan informasi dan data yang diperlukan.metode penelitian adalah cara yang dilakukan untuk mendapatkan keterangan tentang objek yang diteliti.Untuk mendapatkan data dan bahan yang dibutuhkan dalam rangka ini penulis menggunakan metode

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Bupati Tapin Nomor 05 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan

Representasi visual yang muncul akan memberikan pengetahuan bahwa dalam acara setingkat Asian Para Games, memang diperlukan maskot untuk mendukung promosi visualnya secara

Bagi penelitian, manfaat yang didapatkan setelah dilakukan Pengujian Tera Timbangan Elektronik dengan membandingkan cara pengujian berdasarkan syarat teknis lama dan syarat

pelaku yang telah melakukan tindakan main hakim sendiri terhadap korban yang diduga kuat telah melakukan tindak pidana kejahatan, dipersamakan dengan pelaku

Dalam seluruh rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kelompok Apules berupa teknik budidaya lele dengan menggunakan bioflok dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini

Yesus bertanya, ”Menurutmu siapakah dia?” Saya berkata, “Tuhan itu adalah isteriku\.” Saya berkata, “Tuhan tidakkah Kau dengar, saya punya dua anak laki-laki yang harus

Fenomena anak jalanan dengan beragam permasalahannya tersebut, tidak bisa menghindarkan dari konflik batin yang kerap kali mereka alami, karena pada dasarnya apa

permainan yang ada pada Concertino for Trombone Op.4 karya Ferdinand David ini, penulis mengharuskan untuk melakukan latihan rutin setiap hari seperti nada