• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL KABUPATEN CILACAP TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL KABUPATEN CILACAP TAHUN"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR

ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL

KABUPATEN CILACAP

TAHUN 2012-2017

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR

(2)

BUPATI

CILACAP

PENGESAHAN

NoMOR : oso

t

N\E

t27 TTAHUN

2014

TENTANG

RANCANGAN AKHIR RENCANA STRATEGIS

DINAS BINA MARGA, SUMBER DAYAAIR, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

KABUPATEN CILACAP

Berdasarkan ketentuan

Ayat

(7)

pasal

g7

Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2008 tentang

Tahapan,

Tatacara

Penyusunan, Pengendalian,

dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dengan ini saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama

Jabatan

: H. TATTO SUWARTO PAMUJI

: Bupati Cilacap

memutuskan untuk mengesahkan Rancangan

Akhir

Rencana Strategis (Renstra)

Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten

Cilacap Tahun 2012

-

2017, untuk selanjutnya

agar

ditetapkan menjadi Rencana

Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi Dan Sumber Daya

Mineral Kabupaten Cilacap Tahun

2012-

2A17,

oleh

Kepala Dinas Bina Marga,

Sumber Daya Air, Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap.

Demikian

untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya

dan

apabila

ada

kekeliruan dalam keputusan pengesahan ini akan diadakan perbaikan

-

perbaikan seperlunya.

(3)

KEPUTUSAN KEPALA DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

KABUPATEN CILACAP

Nomor : 050.1/0956/19 / 2013 Tentang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KABUPATEN CILACAP

KEPALA DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

Menimbang : a. Bahwa Rencana Strategis Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi Dan Sumber Daya Mineral diperlukan untuk mendorong peningkatan dan sekaligus mengukur kinerja Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi Dan Sumber Daya Mineral sesuai tugas pokok dan fungsinya;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a. perlu menetapkan Keputusan Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi Dan Sumber Daya Mineral tentang Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Profinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950);

2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

DINAS BINA MARGA SUMBER DAYA AIR

ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Jalan MT. Haryono Nomor 167 Telepon ( 0282 ) 545603 Faksimile (0282) 548161

CILACAP

Kode Pos 53221

(4)

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan PERPU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 23 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Cilacap Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2008 Nomor 23);

6. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017.

Memutuskan : Menetapkan :

PERTAMA : Menetapkan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi Dan Sumber Daya Mineral Tahun 2012 – 2017 sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini. KEDUA : Rencana Strategis sebagaimana dimaksud dalam Diktum

Pertama dijadikan acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

(5)
(6)
(7)

DAFTAR ISI

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS BINA MARGA SDA ESDM

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Dasar Hukum Penyusunan ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan ... 4

1.4. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II GAMBARAN PELAYANAN 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ... 8

2.2. Sumber Daya ... 15

2.3. Kinerja Pelayanan ... 19

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ... 35

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan ... 39

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih... 40

3.3. Telahaan Renstra Kementrian dan Renstra SKPD ... 42

3.4. Telaah Visi, Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ... 49

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ... 50

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi ... 54

4.2. Tujuan dan Sasaran ... 55

4.3. Strategi dan Kebijakan ... 67

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN INDIKATIF ... 69

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... 73

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 17 tahun 2004 tentang Pengelolaan Keuangan Negara, maka Pemerintah Daerah wajib menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Strategis SKPD (Renstra SKPD) serta Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD).

Dalam rangka melaksanakan amanat tersebut maka Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2012 – 2017 sebagai penjabaran “Visi dan Misi” Kepala Daerah terpilih. Berkaitan dengan hal tersebut maka Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap juga menyusun Renstra sebagai upaya penjabaran RPJMD dalam ruang lingkup tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai salah satu Institusi Teknis dalam melaksanakan pembangunan daerah di Kabupaten Cilacap.

Paradigma perencanaan pembangunan dewasa ini menghendaki agar pendekatan perencanaan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, politis. Ini bermakna bahwa perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi kaidah penyusunan rencana yang sistematis, terpadu, transparan, dan akuntabel; konsisten dengan rencana lainnya yang relevan; juga kepemilikan rencana menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Keterlibatan stakeholder dan legislatif dalam proses pengambilan keputusan perencanaan menjadi sangat penting untuk memastikan rencana yang disusun mendapatkan dukungan optimal dalam implementasinya.

Dalam kaitan dengan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, Renstra merupakan langkah awal

(9)

manusia dan sumber daya lainnya agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategik, nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional.

Inpres Nomor 7 Tahun 1999 menyebutkan perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.

Renstra Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap mengandung nilai yang urgen dan strategis karena sangat bermanfaat dan diperlukan untuk beberapa alasan, yaitu :

a. Diperlukan untuk mengantisipasi dampak globalisasi

Berbagai perkembangan yang sangat cepat dalam era globalisasi mengakibatkan meningkatnya kebutuhan penyediaan pelayanan dasar (basic

service) yang lebih prima bagi masyarakat, perlunya pengembangan sektor

unggulan (core competences) daerah, semakin menipisnya sumber daya, serta semakin beragamnya tuntutan pelayanan yang harus disediakan. Hal inilah yang mendorong Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral untuk melakukan perubahan mendasar. Dengan tersedianya sumber daya yang strategis, Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral dapat menyiapkan perubahan secara proaktif yang bukan hanya reaktif terhadap perubahan yang terjadi.

b. Diperlukan untuk pengelolaan keberhasilan

Penyediaan Sumber daya akan menuntun diagnosa organisasi terhadap pencapaian hasil yang diinginkan secara obyektif. Dengan Sumber Daya yang Strategis, Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral dapat membangun strateginya sebagai bagian penting organisasi berorientasi hasil. Kapabilitas dan sumber daya difokuskan secara optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan.

c. Berorientasi pada masa depan

Sumber Daya yang Strategis memungkinkan Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral untuk memberikan komitmen

(10)

memerlukan sarana dan prasarana pengumpulan informasi secara menyeluruh untuk kemudian menyiapkan analisis teknis atas berbagai alternatif dan implikasi yang dapat diarahkan pada masa mendatang.

d. Adaptif

Fleksibilitas merupakan kriteria yang sangat penting dalam mengimplementasikan kegiatan teknis walaupun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan jangka menengah. Penyesuaian terhadap perkembangan yang muncul dapat dilakukan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Capaian terhadap indikator kinerja dan mengukur kemajuan capaian hasil tetap menjadi fokus utama dalam pekerjaan teknis.

e. Pelayanan Prima (Service Excelence)

Dalam era globalisasi ini , pelayanan kepada masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) merupakan hal yang utama untuk diperhatikan. Disamping itu , dalam era keterbukaan masyarakat menuntut instansi pemerintah dan aparat untuk memberikan pelayanan yang prima. Kepuasan pelanggan dan stakeholder merupakan faktor penentu keberhasilan bagi setiap organisasi untuk tetap dapat diterima. Untuk itu pola-pola pelayanan yang perlu diselenggarakan harus disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan stakeholder.

f. Penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (good governance) dan Pemerintah yang bersih (clean goverment)

Guna mewujudkan good governance perencanaan strategis harus mengendepankan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik. Paling tidak, ada tiga prinsip yang harus selalu diperhatikan yakni transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Implementasi perencanaan strategis harus dilakukan secara transparan, partisipatif dan akuntabel baik dalam proses pengambilan keputusan yang teratur maupun dalam penentuan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Selain itu, aparat harus memiliki etika moral yang baik, misalnya dengan menghindari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

1.2. Landasan Hukum Penyusunan Renstra

Landasan hukum penyusunan Renstra Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap adalah sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah

Kabupaten dalam Lingkungan Profinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Agustus 1950);

(11)

2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan PERPU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 23 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Cilacap Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2008 Nomor 23);

6. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2017.

1.3. Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Renstra

Perumusan Renstra merupakan jawaban akan perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat dan sulit diprediksi, sehingga kebutuhan akan renstra menjadi sangat penting. Adapun maksud Renstra yaitu :

1. Untuk merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks.

2. Untuk pengelolaan keberhasilan. Perencanaan Strategik akan menuntun diagnosa organisasi terhadap pencapaian hasil yang diinginkan secara objektif.

3. Untuk memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat, karena pola-pola pelayanan yang perlu diselenggarakan harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

4. Untuk meningkatkan komunikasi baik vertikal maupun horizontal antar unit kerja sehingga mendorong proses pengambilan keputusan dalam

(12)

1.3.2 Tujuan Renstra

Tujuan renstra yang disusun oleh Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap ini adalah sebagai pedoman dalam melaksankan visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya serta berpedoman kepada RPJMD Kabupaten Cilacap serta bersifat indikatif.

Renstra juga merupakan target kualitatif organisasi, sehingga pencapaian target tersebut merupakan ukuran keberhasilan dan kegagalan organisasi. Dengan tersusunnya Renstra ini maka akan jelas bagi organisasi arah yang akan dituju. Dari tujuan Renstra pada umumnya yang tertulis di atas, dapat disampaikan bahwa tujuan dari penyusunan Renstra SKPD ini adalah:

1. Sebagai dokumen dasar/acuan penyusunan kebijakan 5 (lima) tahunan Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap untuk mengakomodir visi, misi, program dan sasaran Kepala Daerah yang telah ditetapkan yang disinergikan dengan visi dan misi organisasi.

2. Sebagai pedoman dan alat kendali kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2012 – 2017.

3. Dengan terbatasnya alokasi dana yang bersumber dari APBD maka kegiatan yang akan dilaksanakan dapat dilakukan berdasarkan skala prioritas.

1.4. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral, menggunakan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, dan sistematika penyusunan Renstra.

1.1. Latar Belakang

1.2. Dasar Hukum Penyusunan 1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS BINA MARGA, SDA, ESDM

(13)

Renstra periode sebelumnya, capaian program prioritas dalam pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan hambatan - hambatan utama yang perlu diatasi melalui Renstra ini.

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi 2.2. Sumber Daya

2.3. Kinerja Pelayanan

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Bab ini menguraikan tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Bina Marga, SDA, ESDM, telaahan visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, telaahan Renstra K/L dan Renstra, telaahan RTRW dan KLHS, penentuan isu-isu strategis Dinas Bina Marga, SDA, ESDM Kabupaten Cilacap.

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan 3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih

3.3. Telahaan Renstra Kementrian dan Renstra SKPD

3.4. Telaah Visi, Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

Bab ini menguraikan tentang Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran jangka menengah, Strategi dan Kebijakan Dinas Bina Marga, SDA, ESDM Kabupaten Cilacap.

4.1. Visi dan Misi

4.2. Tujuan dan Sasaran 4.3. Strategi dan Kebijakan

BAB V RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN INDIKATIF

Bab ini menguraikan tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja dan pendanaan indikatif sesuai dengan perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan

(14)

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Bab ini menguraikan tentang indikator kinerja Dinas Bina Marga, SDA, ESDM yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII PENUTUP

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dari Renstra secara keseluruhan.

(15)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral berdasarkan Peraturan Bupati Cilacap Nomor 39 Tahun 2011 tentang Tugas Pokok dan Fungsi sertaUraian Tugas Dinas Daerah Kabupaten Cilacapmempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

1. Tugas Pokok

Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyaitugas melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas pembantuan dibidang bina marga,sumber daya air, energi dan sumber daya mineral.

2. Fungsi

a. perumusan kebijakan teknis dibidang bina marga, sumber daya air, energi dan sumberdaya mineral;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang bina marga,sumber daya air, energi dan sumber daya mineral;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang bina marga, sumber daya air, energi dansumber daya mineral;

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2010 tanggal 13 Desember 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Cilacap, Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap secara struktural terdiri dari :

a. Kepala ;

b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Subbagian Perencanaan; 2. Subbagian Keuangan; 3. Subbagian Umum.

c. Bidang Bina Marga, terdiri dari :

1. Seksi Pembangunan, Peningkatan Jalan dan Jembatan; 2. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

(16)

d. Bidang Sumber Daya Air, terdiri dari :

1. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Sumber Daya Air ; 2. Seksi Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air. e. Bidang Pertambangan, terdiri dari :

1. Seksi Pengusahaan Pertambangan; 2. Seksi Geologi, Minyak dan Gas Bumi.

f. Bidang Ketenagalistrikan dan Penerangan Jalan Umum, terdiri dari : 1. Seksi Ketenagalistrikan;

2. Seksi Penerangan Jalan Umum. g. UPT, terdiri dari ;

1. UPT Jeruklegi, terdiri dari : a. Kepala ;

b. Subbagian Tata Usaha. 2. UPT Kroya , terdiri dari :

a. Kepala ;

b. Subbagian Tata Usaha. 3. UPT Sidareja, terdiri dari :

a. Kepala ;

b. Subbagian Tata Usaha. 4. UPT Majenang, terdiri dari :

a. Kepala ;

b. Subbagian Tata Usaha. 5. UPT Perbengkelan, terdiri dari :

a. Kepala ;

b. Subbagian Tata Usaha.

6. UPT Laboratorium Bina Marga, terdiri dari : a. Kepala ;

(17)

Gambar 1 : Struktur Organisasi Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap

Adapun deskripsi kerja masing-masing adalah sebagai berikut :

1) Kepala Dinas

Kepala Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai uraian tugas :

a. Merumuskan perencanaan strategis Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten agar dapat digunakan sebagai acuan kerja dalam rangka mewujudkan visi dan misi organisasi;

b. Menjabarkan perintah atasan dengan mempelajari isi perintah tertulis maupun lisanuntuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

c. Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masingmasing; KEPALA DINAS JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG

PERTAMBANGAN BIDANGS D A BINA MARGABIDANG

Seksi Pengusaha Pertambangan

Seksi Pemb.& Peningkatan

Jalan & Jembatan Seksi

Pembangunan & Peningkatan SDA

Seksi Geologi & Migas

Seksi Pemeliharaan Jalan &

Jembatan Seksi

Eksploitasi & Pemel. SDA

U P T

JERUK LEGI KROYAU P T MAJENANGU P T SIDAREJAU P T BENGKELU P T

SUB BAGIAN PERENCANAAN U P T LABORAT BIDANG KETENAGALISTRIKA N & PJU Seksi Ketenagalistrikan Seksi PJU

(18)

d. Merumuskan perencanaan teknis bidang bina marga, sumber daya air, energi dansumber daya mineral;

e. Melaksanakan kegiatan bidang bina marga; f. Melaksanakan kegiatan bidang sumberdaya air;

g. Melaksanakan pembinaan bidang pertambangan, ketenagalistrikan dan peneranganjalan umum;

h. Memberikan rekomendasi teknis bidang bina marga dan pengelolaan sumber daya air;

i. Memeriksa tugas-tugas yang telah dilaksanakan bawahan;

j. Menyusun laporan kinerja bulanan, triwulanan dan tahunan Dinas Bina Marga,Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral;

k. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air,Energi dan Sumber Daya Mineral;

l. Memberikan penilaian kerja dan prestasi bawahan sesuai dengan ketentuanperundang-undangan yang berlaku;

m. Menyampaikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun tertulis kepadaatasan sesuai dengan bidang tugasnya;

n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

2) Sekretariat

Sekretariat pada Dinas Bina Marga, Sumber daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineralmempunyai tugas pokok perencanaan program, koordinasi tugas-tugas bidang,pengelolaan administrasi keuangan, tata usaha dan kearsipan, rumah tangga,perlengkapan, hubungan masyarakat, keprotokolan dan kepegawaian serta koordinasitugas-tugas UPT.Sekretariat menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan program kerja dibidang kesekretariatan;

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis kegiatan Dinas Bina Marga, Sumberdaya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral;

c. pengelolaan penyusunan perencanaan, monitoring dan evaluasi program kegiatanDinas Bina Marga, Sumber daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral;

d. pelaksanaan koordinasi tugas-tugas bidang dan UPT; e. pengelolaan urusan administrasi keuangan;

f. pengelolaan tata usaha, kearsipan, kerumahtanggaan, perlengkapan, hubunganmasyarakat, keprotokolan dan kepegawaian kegiatan Dinas Bina Marga, Sumber daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral;

(19)

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Dalam menjalankan fungsi di atas, Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretarisdibantu oleh tiga orang Kepala Sub Bagian, yaitu :

1. Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas menyiapkan bahan perencanaan, pengendalian, evaluasi, pelaporan pelaksanaan program kegiatan Dinas Bina Marga,Sumber daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral.

2. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan pengelolaan penatausahaan keuangan Dinas Bina Marga,Sumber daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral.

3. Sub Bagian Umummempunyai tugas mempunyai tugas melakukan pengelolaan administrasi umum yang meliputi tata usaha, kearsipan, kerumahtanggaan, perlengkapan, hubungan masyarakat dan keprotokolan, serta pengelolaan urusan kepegawaian kegiatan Dinas Bina Marga,Sumber daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral.

3) Bidang Bina Marga

Bidang Bina Marga mempunyai tugas pokok menyusun bahan pelaksanaan danpengelolaan kegiatan dibidang bina marga.Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Bidang BinaMarga menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang bina marga;

b. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program bidang bina marga; c. penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis bidang bina marga; d. pengelolaan administrasi bidang bina marga;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Dalam menjalankan fungsinya Kepala Bidang Bina Marga dibantu oleh dua orang Kepala Sub Bidang, yaitu :

1. Seksi Pembangunan, Peningkatan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas menyiapkanbahan penyusunan teknis bidang pembangunan dan peningkatan jalan dan jembatan.

2. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas menyiapkan bahanpenyusunan petunjuk teknis dibidang pemeliharaan jalan dan jembatan.

(20)

4) Bidang Sumber Daya Air

Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas pokok menyusun bahan pelaksanaan danpengelolaan kegiatan dibidang pengelolaan sumber daya air.Untuk melaksanakan tugas pokok, BidangSumber Daya Air menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang sumber daya air;

b. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program bidang sumber daya air; c. penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis bidang sumber daya

air;

d. pengelolaan administrasi bidang sumber daya air; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Dalam menjalankan fungsinya Kepala Bidang Sumber Daya Air dibantu oleh dua orang Kepala Sub Bidang, yaitu :

1. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Sumber Daya Air mempunyai tugas menyiapkanbahan pelaksanaan kegiatan dibidang pembangunan dan peningkatan pengelolaansumberdaya air.

2. Seksi Eksploitasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air mempunyai tugas menyiapkanbahan pelaksanaan kegiatan dibidang eksploitasi dan pemeliharaan sumber daya air.

5) Bidang Bidang Pertambangan

Bidang Pertambangan mempunyai tugas pokok menyusun bahan pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan dibidang pertambangan.Untuk melaksanakan tugas pokok, BidangPertambangan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pertambangan;

b. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program bidang pertambangan; c. penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis bidang pertambangan; d. pengelolaan administrasi bidang pertambangan;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Dalam menjalankan fungsinya Kepala Bidang Pertambangan dibantu oleh dua orang Kepala Sub Bidang, yaitu :

1. Seksi Pengusahaan Pertambangan mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaankegiatan pengusahaan pertambangan.

2. Seksi Geologi, Minyak dan Gas Bumi mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaankegiatan dibidang geologi, minyak dan gas bumi.

(21)

6) Bidang Bidang Ketenagalistrikan dan Penerangan Jalan Umum

Bidang Ketenagalistrikan dan Penerangan Jalan Umum mempunyai tugas pokokmenyusun bahan pelaksanaan dan pengelolaan dibidang ketenagalistrikan danpenerangan jalan umum.Untuk melaksanakan tugas pokok, BidangKetenagalistrikan dan Penerangan Jalan Umum menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang ketenagalistrikan danpenerangan jalan umum;

b. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program bidang ketenagalistrikandan penerangan jalan umum;

c. penyiapan bahan bimbingan dan pengendalian teknis bidan ketenagalistrikandan penerangan jalan umum;

d. pengelolaan administrasi bidang ketenagalistrikan dan penerangan jalan umum;

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Dalam menjalankan fungsinya Kepala Bidang Ketenagalistrikan dan Penerangan Jalan Umum dibantu oleh dua orang Kepala Sub Bidang, yaitu :

1. Seksi Ketenagalistrikan mempunyai tugas menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatandibidang ketenagalistrikan.

2. Seksi Penerangan Jalan Umum mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan,pengendalian dan evaluasi kegiatan penerangan jalan umum.

7) Unit Pelaksana Teknis

UPT Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyaitugas melakukan sebagian tugas Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi danSumber Daya Mineral di wilayah kerjanya masing-masing berdasarkan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

Dalam menjalankan fungsinya Kepala UPT Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral dibantu oleh Subbagian Tata Usaha yangmempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat, kearsipan,perlengkapan dan rumah tangga UPT.

(22)

2.2. Sumber Daya

Untuk mendukung tugas pokok dan fungsi Dinas Bina Marga, SDA, ESDM Kabupaten Cilacap memiliki personil sebagaimana tabel berikut ini :

Tabel 2.1. Kondisi Kepegawaian berdasar Jenis Kepegawaian

NO. Golongan/ Jenis Kepegawaian Ruang Jumlah a b c d e 1 IV - 3 1 - - 4 2 III 36 24 24 8 - 92 3 II 41 95 26 8 - 170 4 I - 8 4 37 - 49 5 Harian Kontrak - - - - 7 6 Harian Dinas - - - 48 7 Wiyata Bhakti - - - 15 Jumlah 385

Sumber : Sekretariat Dinas BM, SDA, ESDM Cilacap, 2012

Tabel 2.2. Kondisi Pegawai Berdasar Pendidikan

No. Tingkat pendidikan

Status Pegawai

Jumlah

PNS HARKON HARDIN WIYATA

BHAKTI 1 Pasca Sarjana 19 - - - 19 2 Sarjana / D IV 45 - - - 45 3 Sarjana Muda / D III 10 - - - 10 4 SLTA 174 - - - 174 5 SLTP 48 - - - 48 6 SD 19 - - - 19 7 Lain-lain - - - - -Jumlah 315 7 48 15 385

(23)

Sarana dan prasarana yang menjadi pendukung operasional Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.3. Kendaraan No. Jenis

Kendaraan Volume

Status Kondisi

Ket. Baik Sedang Rusak

1 Roda 2 74 60 12 2

2 Roda 4 17 14 2 1

3 Roda 6 12 3 7 2

Jumlah 103 77 21 5

Sumber : Sekretariat Dinas BM, SDA, ESDM Cilacap, 2012

Tabel 2.4. Peralatan

No. Jenis Vol.

( m2)

Status Kondisi

Ket.

Baik Sedang Rusak

1 Kantor Induk 825 + Milik

KIC

2 Kantor Ex. UPT Cilacap 112 +

3 Kantor UPT Jeruklegi 220 +

4 Kantor Ex.Ranting Pengairan

Kawunganten 90 +

5 Kantor UPT Kroya 200 +

6 Kantor Ex.Ranting Pengairan Maos 125 + 7 Kantor Ex.Ranting Pengairan Kroya 120 +

8 Kantor UPT Sidareja 392 +

9 Kantor Ex.Ranting Pengairan

Sidareja +

10 Kantor Ex.Ranting Pengairan

Sidareja 72,5 +

11 Kantor Kemantren Kedungreja 76,5 +

12 Kantor UPT Majenang 276 +

13 Kantor UPT Laboratorium 64 +

14 Kantor UPT Perbengkelan 120 +

(24)

Tabel 2.5. Daftar Kondisi Alat Laboratorium

NO NAMA ALAT JUMLAH KONDISI

BAIK SEDANG RUSAK

1 BALANCE 4 2 2

2 NAGATA SCALE 1 1

3 TRIPLE BEAM BALANCE 3 1

4 PRECISION STANDART 1 1 5 LIQUID LIMIIT 2 6 CENTRIFUGE EXTRACTOR 1 7 PROCTOR (STANDART) 5 5 8 PROCTOR (MODIFIDE) 17 17 9 DCP 4 SET 2 2 10 DONGKRAK 4 4 11 CBR LAPANGAN 1 1 12 CBR ELEKTRICAL LOADING MACHINE 1 1 13 CBR MANUAL 1 1 14 PROCTOR PENETROMETER 1 1 15 SPEEDY TESTER 2 1 1 16 OVEN (MEMERT) 1 1 17 WTB BINDER (OVEN) 1 1

18 SAND CONE 8 SET 8

19 COREDRYL 1 1

20 HAMMER TEST 2 1 1

21 LOS ANGELES ABRATION

TEST MACHINE 1 1

22 LOS ANGELES ABRATION

TEST MACHINE 1 1 23 MARSHAL COMPRESION MACHINE 1 24 BENGKEL MEMBEAN 1 25 SLUMP TEST 6 26 VIBRATING TABLE 1 1 27 SONDIR 1

28 SIEVE ANALYST 5 SET

29 POMPA AIR 1 30 KOMPOR GAS 1 1 31 KOMPOR LISTRIK 2 2 32 CAPPING COMPON WARMER 1 33 COMPRESSION TESTING MACHINES 1 34 MIXER 1 1 35 SIGMAT 1 1 36 ELE (COMPRESSION TESTING MACHINES) 1 1 37 SPEEDWATER METER (CAREL METER) 1 38 CETAKAN BETON 15X15X15 6 6 CETAKAN BETON

(25)

41 CRUSSE ALUMINIUM 120 120

42 PALU KARET 5 5

43 QUARTERING SAMPLE 2

44 CETOK MATERIAL 10 10

45 TABUNG PLASTIK UKUR

1000 CC 3 3

46 STAINLESS BOWL 4

47 WATER BATH 1

48 TABUNG PLASTIK UKUR

500 CC 9 6 3

49 GELAS UKUR 100 CC 2 2

50 GELAS UKUR 500 CC 2 2

51 PIKNOMETER BESAR 1 1

52 PIKNOMETER KECIL 3 3

Tabel 2.6. Rumah Dinas

No. Tipe Vol. Status Kondisi Ket.

Baik Sedang Rusak

1 21 1 Unit - 1 Unit - UPT Cilacap = 1 unit UPT Jeruklegi = 8 unit UPT Kroya = 6 unit UPT Sidareja = 18 unit UPT Majenang = 16 unit

Beberapa Asset masih dimiliki Pemerintah Provinsi/Pusat 2 36 20 Unit - 16 Unit 4 Unit

3 45 6 Unit - 6 Unit

-4 54 4 Unit - 2 Unit 2 Unit

5 60 9 Unit - 8 Unit 1 Unit

6 70 3 Unit - 2 Unit 1 Unit

7 90 4 Unit 1 Unit 3 Unit

-8 > 90 2 Unit - 2 Unit

(26)

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Bina Marga, SDA, ESDM Evaluasi Renstra 2008 – 2012

Tabel 2.7 Target dan Realisasi (per sasaran yang ditetapkan) pada tahun berjalan dibandingkan dengan tahun sebelumnya

No.

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan

Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra Dinas Bina Marga, SDA,

ESDM Tahun

ke-Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Perencanaan pembangunan jalan (dok) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Pembangunan Jalan (kondisi baik %) 40 42 44 46 48 52 50 43 46 51,5 1,3 1,19 0,97 1 1,07 Pembangunan Jembatan (unit) 9 5 4 3 17 9 5 4 3 17 1 1 1 1 1 Progam Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Terlaksananya Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan Kabupaten 40 42 44 46 48 52 50 43 46 50 1,3 1,19 0,97 1 1,04 Terlaksananya

(27)

No.

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan

Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra Dinas Bina Marga, SDA,

ESDM Tahun

ke-Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) Jembatan Program Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan Meningkatnya Kondisi Jalan Baik terhadap Total Panjang ( % )

40 42 44 46 48 52 50 43 46 51,5 1,3 1,19 0,97 1 1,07

Meningkatnya Kondisi Jembatan Baik

terhadap Total Panjang ( % )

25 28 30 32 35 28 30 31,1 36,2 36,6 1,12 1,07 1,03 1,13 1,04

Program

Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

Meningkatkan kondisi fisik jar.irigasi

10 10 20 20 25 10 10 20 20 25 1 1 1 1 1

Tersedianya air irigasi untuk Pertanian Rakyat pada Sistem Irigasi yang Sudah Ada (SPM ) ( % )

- - - 70 70 - - - 71,06 75,39 - - - 1,01 1,07

(28)

No.

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan

Fungsi SKPD Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya

Target Renstra Dinas Bina Marga, SDA,

ESDM Tahun

ke-Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) Bidang Pertambangan Terbinanya

pengelolaan migas dan tambang lainnya (%) 75 75 75 80 80 75 75 75 80 80 1 1 1 1 1 Program Pengawasan Dan Penertiban Kegiatan Rakyat Yang Berpotensi Merusak Lingkungan Cakupan Daerah Rawan Bencana Geologi (%) 55 55 55 60 60 55 55 55 60 60 1 1 1 1 1 Program Pembnaan Dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan Meningkatnya Rasio Elektrifikasi (RE) Kabupaten Cilacap (%) dan optimalnya 60 70 72 75 80 64 72 73 79,6 82,1 1,06 1,02 1,01 1,06 1,02

(29)

Sedangkan program dan kegiatan Tahun 2008-2012 yang tercermin dalam pelaksanaan program dan kegiatannya dapat dilihat pada Tabel 2.8 Tabel 2.8 Pelaksanaan Program Dan Kegiatan Tahun 2008-2012

NO PROGRAM / KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2008 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6 7

I BELANJA TIDAK LANGSUNG A.

Program Belanja Pegawai

6.877.154.500,00 13.565.147.000,00 11.469.531.000,00 14.281.799.000,00 14.006.013.000,00 II

BELANJA LANGSUNG

A. Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 2.466.539.000,00 1.811.941.000,00 1.834.667.000,00 2.839.170.000,00 3.656.535.000,00 B. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 4.550.718.000,00 667.743.000,00 659.518.000,00 1.268.150.000,00 2.982.000.000,00 C.

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

68.450.000,00 240.000.000,00 333.250.000,00

D. Program Peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Aparatur 46.475.000,00 29.990.000,00 107.500.000,00 260.000.000,00

E. Program Pembangunan Jalan dan

Jembatan 42.805.956.250,00 52.285.089.200,00 51.158.982.000,00 39.521.146.500,00 59.448.000.000,00 F. Program Pembangunan saluran

drainase/gorong-gorong 3.627.375.000,00 130.000.000,00 350.000.000,00 1.180.000.000,00

G. Program Pembangunan

turap/talud/bronjong 2.100.000.000,00 6.627.750.000,00 1.130.000.000,00 75.000.000,00 5.785.000.000,00 H. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan

Jalan dan Jembatan 15.370.000.000,00 1.800.000.000,00 4.318.369.000,00 31.968.896.500,00 66.466.865.000,00 I. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan

(30)

NO PROGRAM / KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2008 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6 7

J. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan

Jembatan 40.000.000,00

K. Program Tanggap Darurat Jalan dan

Jembatan 7.084.000.000,00 60.000.000,00

L. Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan

Jembatan 200.000.000,00

M. Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Kebinamargaan 1.500.000.000,00

N. Program Pengembangan dan

Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan

Jaringan Pengairan lainnya 46.010.390.000,00 14.975.300.800,00 22.651.698.000,00 20.816.666.000,00 25.580.601.000,00 O.

Program Pengendalian Banjir

2.500.000.000,00 P. Program Pengembangan, Pengelolaan,

Konversi Sungai, Danau dan Sumber

Daya Air Lainnya 2.247.110.000,00

Q. Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 75.000.000,00 R. Program Pengembangan Wilayah

Strategis dan Cepat Tumbuh 5.575.000.000,00 1.050.000.000,00 1.700.000.000,00 530.000.000,00 S. Program Pembangunan Infrastruktur

Pedesaan 18.318.625.000,00 21.450.000.000,00 1.165.000.000,00 18.591.760.000,00

T.

Program Pekerjaan Umum

35.000.000,00 U.

Program Pengembangan Perumahan

750.000.000,00 V. Program Perbaikan Perumahan Akibat

(31)

NO PROGRAM / KEGIATAN TAHUN ANGGARAN

2008 2009 2010 2011 2012

1 2 3 4 5 6 7

W. Program Perencanaan Pengembangan

Kota-Kota Menengah dan Besar 240.000.000,00 X. Program Perencanaan Wilayah dan

Sumber Daya Alam 172.923.750,00

Y. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan

Pemanfaatan tanah 750.000.000,00

Z.

Program Pendidikan Menengah

500.000.000,00 AA. Program Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Olah Raga 1.969.566.000,00 AB. Program Pembinaan Dan Pengawasan

Bidang Pertambangan 175.000.000,00 300.000.000,00

AC. Program Pengawasan Dan Penertiban Kegiatan Rakyat Yang Berpotensi

Merusak Lingkungan 60.000.000,00 175.000.000,00

AD. Program Pembnaan Dan Pengembangan Bidang

Ketenagalistrikan 2.925.156.000,00 8.050.000.000,00

TOTAL BELANJA LANGSUNG

(32)

2.3.1. Kondisi Infrastruktur SDA

Berikut adalah kondisi jaringan sumber daya air yang ada di Kabupaten Cilacap, beberapa diantaranya masih menjadi wewenang pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Jawa Tengah.Yang menjadi wewenang Kabupaten Cilacap sebanyak 585 daerah irigasi yang tersebar di beberapa kecamatan. Untuk pengelolaan sungai Dinas Bina Marga, SDA, ESDM Kabupaten Cilacap tidak mempunyai kewenangan pengelolaan sungai-sungai meskipun ada beberapa sungai yang melintas di Wilayah Kabupaten Cilacap, akan tetapi beberapa tahun terakhir ini terus dilakukan normalisasi sungai/kali yang tersebar di beberapa kecamatan. Beberapa sungai juga mempunyai fungsi sebagai drainase yang dapat mengalirkan dan menampung limpasan air yang dapat berpotensi sebagai limpasan banjir.Pengelolaan rawa masih ditangani oleh pemerintah pusat, seperti Rawa Bendungan di Kecamatan Cilacap Utara.

2.3.2. Kondisi Infrastruktur Bina Marga

Jaringan jalan dan jembatan yang menjadi wewenang Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap terdiri dari 477 ruas jalan dengan panjang jalan keseluruhan 1.181,173 Km, terbagidalam kondisi baik sebesar 49,90 %,sedang sebesar 14,46 %, rusak sebesar 16,43%, rusak berat sebesar 19,24 %.

Tabel 2.9. Jumlah Ruas Jalan dan Panjang Jalan per UPT

NO. UPT DINAS BINA MARGA, SDA, ESDM KECAMATAN JUMLAH RUAS JUMLAH PANJANG (Km) (Km)

I UPT DINAS BINA MARGA, SDA,

ESDM JERUKLEGI 236 334,213

1 Kecamatan Cilacap Utara 52 57,334

2 Kecamatan Cilacap Tengah 68 55,997

3 Kecamatan Cilacap Selatan 73 35,997

4 Kecamatan Bantarsari 5 33,770

5 Kecamatan Kawunganten 10 54,860

6 Kecamatan Kesugihan 15 51,555

7 Kecamatan Jeruklegi 13 44,700

(33)

ESDM KROYA 1 Kecamatan Kroya 44 72,678 2 Kecamatan Adipala 15 43,583 3 Kecamatan Maos 8 21,080 4 Kecamatan Sampang 11 28,570 5 Kecamatan Binangun 18 43,118 6 Kecamatan Nusawungu 19 53,702 115 262731

III UPT DINAS BINA MARGA, SDA,

ESDM SIDAREJA 65 258,561 1 Kecamatan Sidareja 26 46,702 2 Kecamatan Cipari 5 41,100 3 Kecamatan Gandrungmangu 12 43,223 4 Kecamatan Kedungreja 8 50,210 5 Kecamatan Karangpucung 11 70,120 6 Kecamatan Patimuan 3 7,206 65 258561

IV UPT DINAS BINA MARGA, SDA,

ESDM MAJENANG 61 325,668 1 Kecamatan Dayeuhluhur 15 87,620 2 Kecamatan Wanareja 13 88,900 3 Kecamatan Majenang 24 70,548 4 Kecamatan Cimanggu 9 78,600 61 325668 JUMLAH 477 1.181,173

Sumber : Bidang Bina Marga Dinas BM, SDA, ESDM Kab. Cilacap, 2012

Sebagai pelengkap penunjang sarana transportasi, selain jalan diperlukan jembatan yang mempunyai kapasitas yang memadai yang dapat melayani beban lalu lintas yang lewat diatasnya.Jenis bangunan jembatan di Kabupaten Cilacap masih beragam, ada yang merupakan jembatan rangka baja, jembatan komposit baja dan beton, jembatan komposit baja dan kayu, dan jembatan konstruksi beton. Dengan jumlah jembatan sebanyak 567 dan panjang jembatan 3.972,36 m

Dari sisi pelayanan beban, jembatan yang dapat melayani lalu lintas berat jumlahnya masih terbatas.Mayoritas jembatan yang ada hanya mampu dilewati oleh beban gandar 8 ton, selebihnya masih ada yang lebih rendah dari kemampuan tersebut.

(34)

Tabel 2.10. Jumlah Jembatan dan Panjang Jembatan per UPT

NO UPT DINAS BINA MARGA, SDA,ESDM KECAMATAN JUMLAH JEMBATAN JUMLAH PANJANG (m) 1 WILAYAH JERUKLEGI

Kecamatan Cilacap Utara Kecamatan Cilacap tengah Kecamatan Cilacap selatan Kecamatan Kesugihan Kecamatan Jeruklegi Kecamatan Kawunganten Kecamatan Bantarsari 165,00 3,00 22,00 32,00 35,00 30,00 20,00 25,00 1.133,35 35,10 138,00 184,70 291,50 198,00 203,25 82,50 2 WILAYAH KROYA Kroya Adipala Binangun Maos Sampang Nusawungu 92,00 34,00 8,00 7,00 11,00 9,00 23,00 616,51 235,81 50,60 36,50 33,60 35,50 224,50 3 WILAYAH SIDAREJA Kecamatan Sidareja Kecamatan Kedungreja Kecamatan Gandrungmangu Kecamatan Cipari 88,00 32,00 9,00 20,00 27,00 741,40 181,90 212,00 166,00 181,50 4 WILAYAH MAJENANG Kecamatan Karangpucung Kecamatan Majenang Kecamatan Cimanggu Kecamatan Wanareja Kecamatan Dayeuhluhur 222,00 52,00 37,00 54,00 25,00 54,00 1.481,10 324,50 217,50 291,40 300,20 347,50 Jumlah 567,00 3.972,36

Sumber : Bidang Bina Marga Dinas BM, SDA, ESDM Kab. Cilacap, 2012

2.3.3. Kondisi Alat Berat

Hampir 50% (lima puluh persen) kondisi alat berat di Dinas Bina Marga, SDA, ESDM Kabupaten Cilacap adalah rusak. Hal ini dapat dilihat dari komposisi status kondisi alat berat. Dari 67 unit alat berat yang terdiri dari 22 jenis alat berat, 36 unit dalam keadaan rusak, 27 unit dalam keadaan sedang dan 20 unit dalam keadaan baik, hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(35)

Tabel 2.11.Daftar Kondisi Alat Berat

NO Jenis Vol.

Status Kondisi

Ket. Baik Sedang Rusak

1 Vibra Roll 600 kg 1 1

2 Vibra Roll 250 kg 2 2

3 Vibra Roll 1 ton 2 2

4 Mesin Gilas 2-3 ton 5 5 4 2

5 Mesin Gilas 6-8 ton 11 11 7

6 Mesin Gilas 10-12 ton 3 3 3 1

7 Excavator 1 1 8 Jack Hammer 1 1 9 Aspalt Sprayer 6 6 10 Beton Konkrit 4 2 2 11 Mesin Molen 4 2 2 12 Stamper 6 5 13 Perahu Fiber 1 1 14 Perahu Aluminium 1 1

15 Motor Boat Fiber 3 1 2

16 Mesin Perahu 5 2 3

17 Mesin Potong Kayu

-18 Mesin Rumput 4 4

19 Mesin Las Listrik 1 1

20 Asphalt Mixer 1 1

21 Mesin Pompa Air 2 2

22 Generator Set 3 1 2

Jumlah 67 20 27 36

Sumber : UPT Perbengkelan Dinas BM, SDA, ESDM, 2010

2.3.4. Kondisi Alat Laboratorium

Sesuai Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Tugas Pokok dan Uraian Tugas Jabatan Struktural UPT Dinas Daerah, Badan dan Lembaga Lain Kabupaten Cilacap, dijelaskan bahwa salah satu UPT Laboratorium Dinas Bina Marga, SDA, ESDM adalah melakukan operasional penggunaan alat-alat laboratorium serta menerima dan menyetorkan retribusi hasil operasional laboratorium Dinas Bina Marga, SDA, ESDMke kas daerah. Dalam melaksanakan tugas tersebut laboratorium sangat bergantung kepada peralatan yang tersedia.Adapun ketersediaan peralatan laboratorium saat ini adalah : lihat tabel

2.3.5. Potensi Ketenagalistrikan dan PJU

RE (Rasio Elektrifikasi) adalah perbandingan antara jumlah KK (rumah) yang sudah menikmati aliran listrik (sudah berlistrik) dengan jumlah KK total di Kab.Cilacap. Di tahun 2011-2012rasio elektrifikasi (RE) dari 24 kecamatan dan 268 desa yang ada di Kabupaten Cilacap mencapai prosentase sebesar

(36)

listrik yaitu desa Klaces dan Ujunggalang. Pada tahun 2012 telah dibangun jaringan listrik perdesaan pada daerah tersebut dengan menggunakan anggaran APBN, sehingga semua desa di Kabupaten Cilacap telah teraliri listrik dengan jaringan listrik konvensional PT. PLN Persero. Diharapkan akan ada peningkatan prosentase atau peningkatan elektrifikasi setiap tahunnya. 2.3.6. Potensi Pertambangan

2.3.6.1. Potensi Bahan Galian a. Minyak dan Gas Bumi

Dari kegiatan penelitian geologi lapangan, telah ditemukan puluhan rembesan minyak (oil seep) dan gas bumi di beberapa wilayah Kabupaten Cilacap dianataranya di Cipari, Gunung Wetan dan Prapagan. Berdasarkan hasil analisis Geokimia yang dilakukan oleh Robertson Research, di wilayah tersebut terdapat batuan Reservoir yang cukup prospek.Hasil Penelitian yang dilakukan oleh UNION TEXAS tahun 1981 dengan Metoda Lopatin Juga menunjukan hasil yang sama.Di sisi lain, dari sejumlah sumur pemboran yang dilakukan Belanda (tahun 1983)Yaitu di sumur Karangnagka dan Karanggedang, pada sekitar pemboran 668 dan 606,5 meterSempat terjadi ledakan gas (blew out).Hal ini mengindikasikan bahwa di titik sumur pemboran Tersebut terdapat kandungan konsentrasi gas yang cukup tinggi. b. Batubara

Indikasi adanya potensi batubara terlihat dari adanya sisipan batubara yang terdapat di wilayah Dayeuhluhur. Hasil penyelidikan Pemerintah Kabupaten Cilacap yang bekerjasama dengan CV. Multi Geosentik tahun 2003 menyimpulkan bahwa Batubara yang ada adalah batubara muda (lignite) dengan nilai kalori < 4500 Kcal/kg. Singkapan batubara juga terdapat di desa Cidadap Kecamatan Karangpucung dengan nilai kalori sebesar 3.724 s/d 1890 kcal/gr(air dried base).

c. Endapan Bijih Emas

Di wilayah Kabupaten Cilacap endapan bijih emas ini dapat ditemukan di Desa Jambu Kecamatan Wanareja dan Desa Sadahayu Kecamatan Majenang yang dijumpai sebagai bentuk endapan bijih primer yang terasosiasi sebagai urat-urat kuarsa. Cadangan emas tersebut pernah dieksplorasi oleh PT.Gama Grahita dengan luas areal 2000 hektar, kemudian dilakukan eksplorasi oleh PT. Multi Daya Sempama.Hasil eksplorasi emas sebesar 4-7 gram/ton.

(37)

d. Pasir Besi

Deposit Pasir Besi di kabupaten Cilacap ini telah dieksplorasi oleh Direktorat Pertambangan Jakarta sejak 1960 bekerjasama dengan Nisso Steel (Jepang). Pada Tahun 1967-1772 PT.Aneka Tambang melakukan eksplorasi ulang dengan metode pengeboran yang berbeda.Penambangan (eksploitasi) pasir besi di pantai Cilacap dimulai sejak tahun 1970.Pada awalnya produksi pasir besi hanya diperuntukan untuk kebutuhan eksport Jepang, namun pada tahun 1978 ekspor ke Jepang terhenti. Dengan terhentinya kegiatan tersebut, maka PT. Aneka Tambang mulai mencari terobosan pasar dalam negeri yaitu ke pabrik-pabrik semen yang mulai berkembang (1979).Dari Tahun 1979 s/d 2000 produksi konsentrat pasir besi berdasarkan data PT. Aneka Tambang Unit Bisnis Pertambangan Pasir Besi Cilacap telah mencapai 6.677.015 ton.Menurut laporan dari PT. Aneka Tambang bahwa endapan bijih besi di Cilacap, khususnya di darat hampir habis, namun dari hasil penelitian yang dilakukan Pusat Pengembangan Geologi Kelautan Bandung (1998), bahwa di bawah wilayah perairan pantai Cilacap cadanganya masih cukup banyak, bahkan dari total cadangan yang ada dipekirakan hamper mencapai dua kali lipat dari jumlah cadangan yang ada di darat.

e. Bentonit

Bentonit terdapat di kecamatan Karangpucung yang meliputi desa Tayem, Sumber Sari,Surian, dengan luas masing-masing 1 hektar, 8 hektar, dan 1 hektar.Hasil identifikasi cadangan Bentoit di desa Tayem yaitu sweeling index 42%-166%, bleaching index 79%-89%,CaO 24%. MgO 1,33 % - 1,55 %, TiO20,22 %-0,73%, Na20 < 1,37%. Sejumlah cadangan Bentoit adapula

di desa Pesanggrahan Kecamatan Kesugihan. f. Trass

Terdapat di Kecamatan Cimanggu yang meliputi desa Cimanggu, Cigintung, Bantar Panjang, Genteng, Sidanghayu,Tepungsari, dengan jumlah cadangan keseluruhan 82.002.500 m2. Hasil analisa trass daerah Bantar Panjang adalah Index aktivitas 7 hari =64,4%, Index aktivitas 28 hari = 74% untuk daerah Bantar Mangu dengan acuan CPI-SP-008.

g. Talk

Cadangan Talk tersingkap di Kecamatan Karangpucung, belum di eksplorasi secara detail.

h. Andesit

(38)

Kecamatan Jeruklegi yang meliputi Desa Karangkemiri (1.500.000 m3, OB 2-4 meter), desa Ciwuni (300.000 m3, OB 0,5 -1 meter), juga terdapat di Kecamatan Majenang dan Dayeuhluhur.

i. Batu Gamping

Batu Gamping terdapat di Pulau Nusakambangan bagian utara dan pojok tenggara dengan jumlah cadangan berkisar 1.170.000.000 ton yang merupakan Gamping terumbu. Bahan galian ini dieksploitasi sejak tahun 1975 oleh PT.Semen Nusantara yang sekarang berganti nama menjadi PT.HOLCIM INDONESIA Tbk.

j. Pasir Sungai dan Pasir Batu (Sirtu)

Endapan Pasir Sungai banyak ditemukan di sepanjang Sungai Serayu dan Citanduy, yaitu di Kecamatan Kesugihan, Kecamatan Maos, Kecamatan Wanareja, Kecamatan Dayeuhluhur, dan Kecamatan Kedungreja. Pada musim penghujan jumlah endapan pasir tersebut akan meningkat sesuai dengan besarnya arus sungai yang membawa material pasir dari daerah hulu. Endapan pasir sungai ini telah banyak di usahakan sebagai usaha pertambangan rakyat.

k. Lempung

Tersebar di Kecamatan Jeruklegi (ditambang oleh PT. HOLCIM INDONESIA) dan di beberapa desa di Kecamatan Adipala dengan kandungan SiO2 56,6 %, AI203 16,08%, Fe203 10,47 %, Na20 1,58 %, K20 1,58 % dengan kandungan mineral Quartz, monmorilonite, dean albite. l. Tanah Urug

Tanah urug banyak terdapat di Kecamatan Adipala, Kecamatan Kesugihan dan Kecamatan Jeruklegi.

2.3.6.2. Potensi Gerakan Tanah

Kabupaten Cilacap yang wilayahnya berbukit-bukit dan berada di daerah cesar memiliki potensi gerakan tanah dari menengah hingga tinggi. Terdapat 11 kecamatan yang daerahnya termasuk dalam daerah wilayah rentan gerakan tanah yang perlu diwaspadai, yaitu Kecamatan Dayeuhluhur, Kecamatan Majenang, Kecamatan Wanareja, Kecamatan Cimanggu, Kecamatan Karangpucung, Kecamatan Cipari,Kecamatan Sidareja, Kecamatan Gandrungmangu, Kecamatan Kawunganten, Kecamatan Jeruklegi, danKecamatan Kesugihan. Wilayah kerentanan gerakan tanah menengah hingga tinggi di Kabupaten Cilacap disajikan dalam table berikut :

(39)

Tabel 2.12. Wilayah Kerentanan Gerakan Tanah Menengah Hingga TinggiDi Kabupaten Cilacap

NO KECAMATAN DESA TINGKAT

KERENTANAN 1 Dayeuhluhur Dayeuhluhur, Cilumping, Cijeruk,

Kutaagung, Bolang, Datar,

Bingkeng, Hanum, Sumpinghayu, Matenggeng, Ciwalen. Panulisan

Menengah tinggi

2 Wanareja Jambu, Sadahayu, Palugon, Cigintung,Adimulya, Tambaksari, Majingklak, Limbangan, Malabar, Madusasi, Wanareja, Bantar, Purwasari,Tarisi

Menengah-Tinggi

3 Majenang Sadabumi,Ujungbarang, Pangadegan,Sepatnunggal, Bener,Boja, Cibeunying, Sdahayu, Salebu, Cilopadang, Sendangsari

Menengah-Tinggi

4 Cimanggu Cijati,Pasahangan, Negarajati, Cisalak,Cibalung, Karangsari, Kutabima,Rejodadi,Cileumpuyang, Cimanggu,Bantarmangu, Mandala,Bantarpanjang, Panimbang. Menengah-Tinggi

5 Karangpucung Pamulihan, Babakan, Ciruyung, Bengbulang, Tayem, Ciporos, Karangpucung,Sindangbarang

Menengah-Tinggi

6 Cipari Pegadingan,Cisuru, Mulyadadi, Karangreja, Sindangsari, Mekarsari, Segaralangu, Cipari

Menengah -Tinggi

7 Sidareja Karanggedang, Penyarang, Kunci Menengah-Tinggi 8 Gandrungmangu Gandrungmangu,Rungkang,

Karanganyar,Karanggintung

Menengah-Tinggi

9 Kawunganten Kedungwadas, Citembong,

Cikedondong, Kalijeruk, Binangun, Sarwadadi,Bulaksari,Kawunganten, Lor.Mentasan

Menengah-Tinggi

10 Jeruklegi Karangkemiri, Cilibang, Mendala, Citepus, Prapagan, Sawangan, Jeruklegi Kulon

Menengah-Tinggi

(40)

2.3.6.3. Potensi Air Tanah

Berdasarkan Hasil penelitian Direktorat Lingkungan Geologi dan Kawasan PertambanganBandung Tahun 2002, menyimpulkan bahwa di Kabupaten Cilacap terdapat 5 cekungan air tanah (CAT) dengan jumlah air tanah bebas seluruhnya 122 juta m3/tahun. Hasil penelitian tersebut selanjutnya ditetapkan melalui Keputusan Menteri Energy dan Sumber Daya Mineral No.716.K/40/MEM/2003 tentang batas horizontal Cekungan air tanah di Pulau Jawa dan Pulau Madura yang meliputi :

a. 2 (dua) CAT dalam Kabupaten (local) yang terdiri dari CAT Majenang dan CAT Nusakambangan. CAT Majenang luas 108 km2 dengan jumlah air tanah bebas 18 juta m3/tahun terdiri dari susunan batuan akuifer utama adalah endapan sungai yaitu pasir dan kerikil, batuan gunung api kuarter tua, yaitu tuf, breksi, dan lava andesit . CAT Nusakambangan luas 45 km2 dengan jumlah air tanah bebas 23 juta m3/tahun terdiri dari susunan batuan akuifer utama adalah formasi Kalipucang : yaitu batu gamping terumbu yang telah mengalami proses kaqrsifikasi.

b. 2 (dua) CAT lintas Kabupaten yang terdiri dari CAT Cilacap dan CAT Kroya. CAT Cilacap secara Administratif masuk dalam wilayah Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap sedangkan CAT kroya secara Administratif masuk adalam wilayah Kabupaten Cilacap, banyumas, dan Kebumen. Luas CAT Cilacap 218 km2 dengan jumlah air tanh bebas 43 juta m3/tahun dan yang masuk di Kabupaten Cilacap ± 53 % (23 juta m3/tahun) terdiri dari susunan batuan akuifer utama, adalah endapan sungai dan dataran pantai, yaitu pasir lempungan, endapan pematang, pantai dan pasir, CAT Kroya Luas 423 km2 dengan jumlah air tanah bebas 65 juta m3/tahun dan yamg masuk di Kabupaten Cilacap ± 58 % ( 38 juta m3/tahun) terdiri dari susunan batuan akuifer utama adalah endapan pematang pantai, yaitu pasir sedang halus, umumnya terpilah baik, alluvium terdiri dari lempung pasiran dan pasir lempungan.

c. 1 (satu) CAT Lintas Propinsi yaitu CAT Sidareja luas 480 km2dengan jumlah air bebas 46 juta m3/tahun yang masuk wilayah Kabupaten Cilacap ± 45 % (20 juta m3/tahun) terdiri dari susunan batuan akuifer utama adalah endapan sungai, yaitu pasir dan kerikil, batuan gunung api kwarter tua yaitu breksi dan lava, tuv, andesit.

2.3.6.3. Potensi Daerah Rawan Kekeringan

(41)

desa yang tergolong rawan kekeringan. Daerah rawan Kekeringan dapat dilihat pada tabel berikut :

2.13. Tabel Data Daerah Rawan Kekeringan

No Kecamatan Desa

1 Jeruklegi Prapagan,Brebeg, Cilibang, Jeruklegi Wetan 2 Bantarsari Rawajaya,Bulaksari, Bantarsari, Binangun 3 Kawunganten Ujungmanik, Grugu, Bringkeng,

Kubangkangkung, Bojong, Kawunganten, Babakan

4 Kampunglaut Panikel,Ujunggagak,Ujunggalang

5 Gandrungmangu Gintungreja, Gandrungmangu, Cisumur, Gandrungmanis,

Cinangsi,Layansari,Karanganyar, Wringinharjo,Sidaurip

6 Cilacap Utara Tritih Kulon 7 Sidareja Sidamulya, Kunci

8 Patimuan Sidamukti,Rawaapu,Bulupayung, Cimrutu, Purwodadi, Cinyawang 9 Nusawungu Nusawungu,Klumprit,Nusawangkal,

Purwodadi,Karangsembung 10 Karangpucung Gunungtelu,Pangaweran

11 Kroya Sikampuh

(42)

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan a. Bidang Sumber Daya Air

Kabupaten Cilacap mempunyai ketersediaan air yang cukup besar, namun tidak tersedia secara merata sepanjang tahun. Berdasarkan siklus hidrologi, 80% air tersedia pada musim hujan (durasi 5 bulan), dan 20% air tersedia pada musim kemarau (durasi 7 bulan). Selain itu beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS) yang memiliki peran penting dalam penyediaan sumber air sebagian telah mengalami kerusakan, sehingga mengakibatkan menurunnya nilai kemanfaatan air sehubungan penurunan fungsi daerah tangkapan dan resapan air.

Tantangan Bidang Sumber Daya Air :

Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air di Provinsi Jawa Tengah semakin berat dan kompleks, beberapa tantangan ke depan antara lain :

1. Semakin besarnya potensi konflik antar pengguna air,

2. Masih Kurangnya peran serta/kesadaran masyarakat dalam mendukung pengelolaan sumber daya air,

3. Rusaknya daerah tangkapan air, sehingga mengurangi inflow air yang masuk ke waduk/embung/bendung sehingga mengancam keberlanjutan pengelolaan sumber daya air,

4. Semakin menurunnya kualitas air dan sumber air yang dapat dijadikan andalan untuk sumber air baku karena banyaknya pencemaran air,

5. Adanya tingkat kemiskinan yang masih tinggi,

6. Pengelolaan sumber daya air tanpa mengakibatkan degradasi lingkungan, 7. Prinsip pengelolaan sumber daya air memenuhi kebutuhan sekarang tanpa

mengorbankan pemenuhan generasi masa depan,

8. Perlunya pengelolaan DAS secara lebih terpadu dan konseptual agar fungsi sumber air dapat dipertahankan.

9. Terjadinya perusakan lingkungan yang semakin parah dan meningkatnya tekanan penduduk pada lingkungan yang mengakibatkan banjir.

10. Perlu sosialisasi kepada masyarakat tentang masalah yang terkait dengan banjir.

Peluang Bidang Sumber Daya Air :

1. Peraturan Perundang-undangan tentang pengelolaan sumber daya air. 2. Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai se Kabupaten Cilacap, 3. Potensi sumber daya air yang besar,

(43)

7. Adanya koordinasi dan kerjasama yang baik dengan Kab/Kota dan Balai Besar Wilayah Sungai di Provinsi Jawa Tengah

b. Bidang Bina Marga

Secara umum kondisi jaringan jalan di kabupaten Cilacap tahun 2012 meliputi:  Jalan Nasional sepanjang jalan 177,12km,

 Jalan propinsi sepanjang 99,19km,

 Jalan Kabupaten sepanjang 1181,173km,

 Jalan Desa terdiri dari sepanjang jalan 5426,02km,

Dengan pembagian 49,9 % kondisi baik, 14,46 % sedang, 16,43 % rusak ringan, 19,24 % rusak berat.

Disamping keterbatasan dana, hal ini terutama disebabkan disiplin pengguna jalan seperti penggunaan kendaraan yang melebihi muatan yang diijinkan, kejadian bencana alam yang menyebabkan kerusakan jalan serta masih perlu ditingkatkannya kompetensi pelaksana proyek. Sampai pada tahun 2012 dihadapi tantangan menurunnya kualitas pelayanan jalan di jalur-jalur utama perekonomian akibat meningkatnya volume kendaraan maupun muatan dan dimensi berlebih yang antara lain ditangani meskipun belum menyeluruh melalui pembangunan dan peningkatan jalan baik sebagian jalan nasional, jalan propinsi, jalan kabupaten dan jalan poros desa.

Tantangan Bidang Bina Marga:

1. Meningkatnya muatan dan dimensi berlebih dan rendahnya alokasi dana pemeliharaan.

2. Masih adanya kesenjangan antar wilayah dan terbatasnya akses dari pusat produksi ke pemasaran, termasuk masih adanya daerah yang terisolasi. 3. Banyaknya kerusakan prasarana jalan akibat bencana alam, menyebabkan

alokasi yang semula untuk pemeliharaan jalan berubah untuk penanganan tanggap darurat.

4. Mewujudkan keseimbangan dan keterkaitan pembangunan dan pengembangan wilayah.

5. Semakin terbatasnya kemampuan Pemerintah dalam membiayai pembangunan prasarana jalan dibandingkan dengan tuntutan kebutuhan yang ada, sehingga diperlukan upaya meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana yang ada, dan mencari terobosan sumber-sumber pendanaan dari masyarakat atau swasta.

(44)

6. Sesuai dengan tuntutan masyarakat, diperlukan upaya-upaya percepatan proses reformasi, dan penyelenggaraan pembangunan yang lebih transparan dan akuntabel, serta peran serta masyarakat dan dunia usaha yang lebih baik.

Peluang Bidang Bina Marga

1. Adanya dukungan RTRWP dan RDTRD/K, 2. Inovasi teknologi bidang perkerasan jalan, 3. Inovasi teknologi struktur jembatan,

4. Inovasi teknologi peralatan,

5. Penegakan hukum di bidang jalan.

6. Adanya bantuan dana pembantuan dari Pusat berupa DAK dan 2P0A.

c. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (Pertambangan dan Ketenagalistrikan)

Beberapa tantangan yang dihadapi dalam bidang energi dan sumber daya mineral dan pemerintahan antara lain:

1. Belum terakomodirnya secara menyeluruh para pelaku usaha pertambangan yang berizin.

2. Belum terpantaunya muatan angkutan tambang lintas Kabupaten/ Provinsi menuju pelabuhan Cilacap untuk ekspor.

3. Kurang tertibnya pengusaha pertambangan terhadap kewajiban-kewajibannya sehingga diperlukan pembinaan dan pengawasan pertambangan secara terpadu.

4. Peningkatan rasio elektrifikasi untuk mengurangi desa / dusun yang belum berlistrik.

5. Perawatan dan maintenance lampu penerangan jalan umum (LPJU) meningkat dengan rendahnya alokasi dana pemeliharaan dan keterbatasan peralatan.

Peluang Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (Pertambangan dan Ketenagalistrikan)

1. Ketersediaan anggaran;

2. Ketersediaan sarana prasana kegiatan;

3. Potensi pengembangan energi baru terbarukan;

4. Mendorong dan meningkatkan keterlibatan dunia usaha (swasta) dalam pendanaan pembangunan sarana dan prasarana ketenagalistrikan;

(45)

5. Mendorong penerapan konsep gedung/bangunan ramah lingkungan (green

building) untuk menerapkan prinsip konservasi energi sekaligus mengurangi

emisi gas dan efek rumah kaca dalam kerangka mitigasi dan adaptasi terhadap isu pemanasan global;

6. Mendorong upaya peningkatan ketahanan energi terutama dalam mengantisipasi tantangan dan kendala dalam memasok kebutuhan energi pada masa kini dan masa datang;

7. Mendukung penyediaan air baku dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.

d. Bidang Sektretairat

Beberapa tantangan yang dihadapi dalam bidang administrasi pembangunan dan pemerintahan antara lain:

1. Reformasi organisasi dan peningkatan kualitas SDM.

2. Peningkatan transparansi dan pengembangan sistem informasi.

3. Peningkatan akuntabilitas dan kemampuan pengawasan penyelenggaraan sarana dan prasarana.

4. Pemberdayaan masyarakat dan pembinaan pengembangan jasa konstruksi. 5. Peningkatan penguasaan Pengembangan teknologi dan mutu pelaksanaan. 6. Masih minimnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan yang tersedia. 7. Masih minimnya kesadaran akan pentingnya pemberantasan KKN di

lingkungan Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral

8. Belum padunya pengertian mengenai penerapan good governance.

9. Kurangnya pemahaman mengenai pentingnya pembuatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

10. Belum padunya pemahaman mengenai pemeriksaan dan pengawasan antara pihak pemeriksa dan objek yang diperiksa.

Peluang Bidang Sekretariat

1. Adanya diklat teknis yang diselenggarakan di tingkat Kementerian dan Provinsi,

2. Adanya diklat bendahara keuangan yang diselenggarakan di tingkat Kabupaten Cilacap,

Gambar

Gambar 1 : Struktur Organisasi Dinas Bina Marga, Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap
Tabel 2.1. Kondisi Kepegawaian berdasar Jenis Kepegawaian
Tabel 2.3. Kendaraan No. Jenis
Tabel 2.5. Daftar Kondisi Alat Laboratorium
+7

Referensi

Dokumen terkait

1 DPA SKPD - Dinas Energi dan Sumber

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap akan melaksanakan seleksi sederhana dengan Prakualifikasi

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap akan melaksanakan Pemilihan langsung

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap akan melaksanakan Pemilihan langsung

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Cilacap akan melaksanakan Pemilihan langsung

KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SELAKU PENGGUNA ANGGARAN.. SELAKU

Rencana Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat merupakan dokumen perencanaan Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan Dinas Energi dan Sumber Daya

2 3 6 1 Kegiatan Pameran Pembangunan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Meningkatkan kemampuan penyediaan informasi melalui pameran pembangunan bidang energi dan Sumber Daya Mineral