• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI TRIASE PREHOSPITAL DALAM MEMBANGUN APLIKASI PENANGANAN KORBAN BENCANA ALAM BERBASIS MOBILE TRIAGE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI TRIASE PREHOSPITAL DALAM MEMBANGUN APLIKASI PENANGANAN KORBAN BENCANA ALAM BERBASIS MOBILE TRIAGE"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI TRIASE PREHOSPITAL DALAM

MEMBANGUN APLIKASI PENANGANAN KORBAN

BENCANA ALAM BERBASIS MOBILE TRIAGE

Indra Samsie1, Risnayanti A. Djamro2, Muhammad Yuzair3, Muh Wira Bhaskara4

1,2STMIK Dipanegara; Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 9, (0411)584197 3,4 Teknik Informatika, STMIK Dipanegara, Makassar

e-mail: *1indrasamsie@gmail.com, 2risnadj14@yahoo.com, 3yusairaii@gmail.com, 4wirabaskara@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi triase yang berbasis mobile triage untuk memberikan solusi alternative pada penanganan korban bencana alam dengan memanfaatkan QR Code untuk merekam data-data korban. Penelitian ini menggunakan metode triase prehospital dengan bahasa pemrograman Java dan sistem operasi android. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan teknik observasi dan wawancara. Adapun hasil penelitian berdasarkan pengujian yang telah dilakukan adalah dari 34 aspek yang diuji tidak terdapat aspek yang tidak sesuai sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang dibangun berjalan sesuai dengan fungsi masing-masing. Penelitian menghasilkan sebuah aplikasi triase untuk penanganan korban bencana alam yang dapat diakses melalui mobile triage. Aplikasi yang dibangun digunakan utuk menginput gejala yang dialami korban, memasukkan foto korban, merekam data korban melalui QR Code, dan menentuan prioritas penanganan korban. Kata kunci : triase, mobile triage, QR Code, bencana alam, triase prehospital

Abstract

This research aims to develop a mobile application based triage triage to provide alternative solutions to the handling of natural disasters by utilizing QR Code for recording data of victims. This study uses Prehospital triage with the Java programming language and the android operating system. To collect data the writer use observation and interview techniques. The research results based on testing that has been done is of 34 aspects tested there are aspects that do not fit so it can be concluded that the applications built run in accordance with their respective functions. The research resulted in a triage application for handling victims of natural disasters, which are accessible via mobile triage.Applications built on inputs used utuk symptoms suffered by victims, include a photo of the victim, the victim data recording via QR Code, and menentuan priority handling of victims

Keywords:triage, triage mobile, QR Code, natural disasters, Prehospital triage

1. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rawan bencana alam di dunia demikian menurut United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR) Badan PBB untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana. Indonesia menempati peringkat pertama dari 265 negara untuk resiko tsunami, peringkat pertama dari 162 negara untuk risiko tanah longsor, peringkat ketiga dari 153 negara untuk risiko gempa bumi, dan peringkat keenam dari 162 negara untuk risiko banjir[1]. Dengan adanya peringkat-peringkat ini

(2)

tentu jumlah orang-orang yang terkena dampaknya tidak sedikit. Karena itu Rumah sakit di Indonesia membutuhkan suatu sistem penanganan bencana alam yang baik, efektif dan efisien untuk mengantisipasi dampak bencana alam terutama terhadap korban bencana alam itu sendiri . Salah satu masalah yang dihadapi rumah sakit adalah panjangnya rantai proses triase korban bencana sehingga sering terjadi dokter harus melakukan triase ulang dikarenakan hasil triase oleh tim medis di lokasi bencana terlambat sampai ke rumah sakit. Triase merupakan metode penilaian awal untuk membagi/mengklasifikasi korban berdasarkan berat ringannya kondisi/kegawatan korban seperti cidera dan penyakit mereka yang memerlukan tindakan segera[2]. Prioritas penanganan korban ditandai dengan menyematkan kain berwarna pada lengan korban. Memanfaatkan teknologi mobile yang semakin multi fungsi, dimana perangkat

mobile tidak hanya digunakan untuk melakukan komunikasi konvensional seperti telepon dan

SMS melainkan dapat melakukan proses-proses pengolahan data yang dapat menyamai kinerja komputer tapi dengan tingkat fleksibilitas tinggi[3]. Teknologi mobile dapat diterapkan untuk menjawab permasalahan di atas dengan memanfaatkan kemampuan aplikasi mobile dapat bekerja secara offline dengan menyimpan hasil analisa pada media penyimpanan yang dapat dikirim ke server rumah sakit ketika perangkat mobile terkoneksi dengan internet. Quick Response (QR Code) dapat digunakan sebagai solusi untuk menyimpan data korban di mana QR mempunyai kemampuan menyimpan data[4]. Penelitian tentang triage prehospital telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu diantaranya oleh Nuris Kushayati dengan tema Analisis Metode Triage Prehospital pada Insiden Korban Masal (Mass Casualty Incident) yang menghasilkan solusi penanganan korban bencana di mana dapat menentukan prioritas penanganan korban sesuai tingkat kegawatan namun belum memanfaatkan QR Code dan smartphone android[5]. Peneliti selanjutnya Roby Stevi Lumbu, dkk dengan tema Sistem Informasi Triage Untuk Penanggulangan Korban Bencana yang menghasilkan sistem informasi dengan menerapkan algoritma Simple Triage and Rapid Treatment (START) sehingga dapat mengklasifikasi korban berdasarkan tingkat keparahan korban namun sistem hanya bisa digunakan dilapangan. Belum menggunakan QR Code untuk menyimpan data korban untuk selanjutnya digunakan di rumah sakit serta belum berbasis mobile[6].

2. METODE PENELITIAN 2.1 Gambaran Umum Sistem

Pada sistem ini terdapat 2 (dua) aktor, yaitu Tim Medis dan Dokter.Tim Medis adalah user yang melakukan penginputan.Sedangkan Dokter adalah user yang melakukan pemindaian untuk menampilkan data-data korban. Data yang disimpan terbagi menjadi dua, yaitu Data Utama dan Data penunjang. Data utama yang disimpan meliputi:

1. Identitas Korban. Data ini meliputi nama, usia dan jenis kelamin.

2. Primary Triage. Penilain yang dilakukan kepada korban, meliputi wounded, respiration, perfusion dan mentalstatus yang digunakan untuk mendapatkan Status Triase korban.

3. QR Code. Generate data yang disimpan menjadi QRCode di perlukan untuk mempermudah dokter dalam melakukan penangan.

4. Untuk menjaga kerahasian data saat di QRcode data yang tampil hanya berupa kode/sandi.

Data Penunjang diperlukan untuk mendukung Data Utama. Data Penunjang yang disimpan meliputi:

1. Assesment. Penilaian pada korban berdasarkan jenis cidera dan area cidera.

2. Primary Assesment. Penilain ini meliputi Airway, Breathing, Circulation dan Disability.

3. Vital Sign. Penilaian ini meliputi Kondisi Umum Skala Nyeri, Tingkat Kesadaran, Tekanan Darah, Frekuensi Nadi dan Frekuensi Nafas serta Suhu Tubuh.

(3)

Gambaran sistem dapat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut:

Gambar 1. Sistem Penanganan Bencana Alam Berbasis Mobile Triage 2.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah : 1. Penelitian Eksperimental

Yaitu Pada penelitian ini peneliti mencoba mengimplementasikan metode Prehospital untuk menentukan prioritas penanganan korban bencana alam, pada aplikasi Mobile Triage

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung kepada objek penelitian.

3. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui beberapa sumber bacaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2.3 Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Observasi

Observasi atau pengamatan adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data dengan mengamati fakta atau data yang digunakan oleh suatu organisasi tersebut.

2. Teknik Wawancara

Wawancara adalah suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan yang berkaitan dengan masalah penelitian kepada bagian-bagian yang terkait di dalamnya.

2.4 Alat dan Bahan Penelitian

Keberhasilan dalam melakukan penelitian, sangat tergantung pada alat dan bahan penelitian yang digunakan. Alat dan bahan penelitian yang digunakan untuk merancang dan membuat serta mensimulasikan sistem hasil penelitian adalah sebagai berikut:

2.4.1 Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian berupa : 1. Perangkat Keras (Hardware)

a. Laptop intel(R) core(TM) i5 CPU M380 @ 2.73G.Hz b. Perangkat Smartphone Android RAM 1GB 5 Inchi 2. Perangkat Lunak (Software)

(4)

a. Windows 7 Ultimate 32-bit b. Java Developmet Kit (JDK) c. Eclipse ADT

d. Adobe Dreaweaver CS4 3. Desain Konseptual

Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat bantu dalam menganalisa dan mempelajari sistem yang dirancang. Alat bantu yang digunakan yaitu UML. Dalam perancangan sistem penulis menggunakan Uses Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram, dan Sequential Diagram.

2.4.2 Bahan Penelitian

Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian berupa perangkat lunak (software). Dalam melakukan perancangan sistem maka diperlukan beberapa software dan file diantaranya : 1. Daftar Prioritas Pemeriksaan Korban Bencana

2. Form Analisa Triase Korban Bencana 2.4.3 Alat Desain Konseptual

Dalam Penelitian ini penulis menggunakan alat bantu dalam menganalisa dan mempelajari sistem yang dirancang. Alat bantu yang digunakan yaitu UML. Dalam Perancangan sistem penulis menggunakan diagram Use Case, diagram activity dan class diagram dan Sequential Diagram.

2.4 Metode Pengujian

Adapun langkah-langkah pengujian dalam sistem adalah sebagai berikut : 1. Memeriksa setiap fungsional dari aplikasi

2. Melakukan Pengujian input pada fungsional 3. Melakukan Pengujian output pada fungsional 4. Menyimpulkan Hasil Pengujian

2.5 Tahapan Penelitian

Tahapan yang harus dilalui dalam pembangunan sistem adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data : Berupa pengumpulan data penunjang yang dapat membantu perancangan sistem. 2. Desain Logic : Desain Logic adalah pemilihan strategi arsitektur.

3. Pengkodean : Pengkodean adalah implementasi model ke dalam bahasa pemrograman.

4. Pengujian Perangkat Lunak : Pengujian perangkat lunak dilakukan setelah proses coding selesai untuk melakukan verifikasi dan validasi perangkat lunak.

5. Implementasi : Implementasi adalah abstraksi dari penerapan (implementasi) suatu sistem software.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil

Pengujian blackbox dilakukan terhadap 34 aspek dengan hasil rekapitulasi pengujian dapat dilihat padatabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1 Hasil Rekapitulasi Pengujian

No Spesifikasi pengujian Expected Result Jumlah Sesuai Persentasi Sesuai Jumlah tidak sesuai Persentasi Tidak Sesuai 1 Fungsi Menyimpan Identitas Pasien 3 3 (6/6) * 100% = 100% 0 (0/6) * 100% = 0% 2 Fungsi isian Triase Pasien 19 19 (19/19) * 100% = 100% 0 (0/19) * 100% = 0%

(5)

No Spesifikasi pengujian Expected Result Jumlah Sesuai Persentasi Sesuai Jumlah tidak sesuai Persentasi Tidak Sesuai 3 Fungsi Foto Pasien 1 1 (1/1) * 100% = 100% 0 (0/1) * 100% = 0% 4 Fungsi Mendapatkan posisi GPS lokasi Bencana 2 2 (2/2) * 100% = 100% 0 (0/2) * 100% = 0% 5 Fungsi Menentukan Status Prioritas pasien 4 4 (4/4) * 100% = 100% 0 (0/4) * 100% = 0% 6 Fungsi Kirim Datadan Semua data Ke Server 1 1 (1/1) * 100% = 100% 0 (0/1) * 100% = 0% 7 Fungsi Kirim Data Ke Server 1 1 (1/1) * 100% = 100% 0 (0/1) * 100% = 0% 8 Fungsi QRCode 1 1 (1/1) * 100% = 100% 0 (0/1) * 100% = 0% 9 Fungsi Website menampilkan detail data pasien 1 1 (1/1) * 100% = 100% 0 (0/1) * 100% = 0% 10 Menguji Fungsi Website menampilkan detail data pasien 1 1 (1/1) * 100% = 100% 0 (0/1) * 100% = 0% TOTAL 34 34 (34/34) * 100% = 100% 0 (0/34) * 100% = 0%

Berdasarkan hasil rekapitulasi pengujian black box dari segi fungsional terhadap 34 objek yang diuji maka dihasilkan tingkat kesesuian adalah 100% sedangkan tingkat ketidaksesuaian sebesar 0%. Berdasarkan persentasi yang dihasilkan dapat disimpulkan bahwa semua aspek yang diuji dapat bekerja dengan baik.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Skenario Algoritma Kombinasi START/JumpSTART

Untuk mengimplementasikan algoritma START/JumpSTART tahapan berikut : 1. Bila pasien dapat berjalan maka status pasien masuk prioritas ke tiga (Hijau) 2. Bila pasien tidak dapat berjalan, algortima akan memeriksa status Breathing.

3. Bila Status Breathing bagi Orang Dewasa “Weezing” atau “Sianosis” Maka Masuk Prioritas Pertama (Merah).

4. Bila Status Breathing bagi Bayi dan Anak-anak “Weezing” atau “Sianosis” Maka diperiksa status bantuan pernafasan.

5. Bila status Bantuan Pernafasan bagi bayi anak-anak adalah “Breathing” Masuk Prioritas Pertama (Merah).

6. Bila status Bantuan Pernafasan bagi bayi anak-anak adalah “APNEIC” Masuk Prioritas NOL (Hitam).

(6)

7. Bila status Breathing “Normal” algoritma akan memeriksa status. 8. Respiration

a. Bila status respiration Dewasa > 30 maka Masuk Prioritas Pertama (Merah).

b. Bila status respiration Anak-anak <15 atau > 45 maka Masuk Prioritas Pertama (Merah). 9. Bila status Respiration < 30 bagi Dewasa dan 15-45 bagi anak-anak maka algoritma akan memeriksa

status Perfution.

10. bila status perfution > 2 Detik maka Masuk Prioritas Pertama (Merah).

11. bila status perfution <= 2 Detik maka algoritma akan memeriksa status mental pasien 12. Bila Status mental “Tidak Dapat mengikuti Perintah” maka Masuk Prioritas Pertama (Merah) 13. Bila Status Mental “Dapat Mengikuti Perintah” maka Masuk Prioritas Kedua (Kuning). 3.2.2 Desain Pseudocode Algoritma Kombinasi START/JumpSTART

Desain pseudocode algoritma START/JumpSTART dapat dilihat pada rancangan pseudocode pada tabel 2 dibawah ini:

Tabel 2 Pseudocode Algoritma Kombinasi START/JumpSTART

if(Bantuan.equals("Breathing"))

txtStatus.setBackgroundColor(Color.RED);

txtStatus.setText("IMMEDIATE");

else

txtStatus.setBackgroundColor(Color.BLACK);

txtStatus.setText("DECEASED");

else

txtStatus.setBackgroundColor(Color.BLACK);

txtStatus.setText("DECEASED"); }

if(Wounded.equals("Cedera Dapat Berjalan")){

txtStatus.setBackgroundColor(Color.GREEN);

txtStatus.setText("MINOR"); }

elseif(!(p.getPrimary2().equals("Normal"))){

if(Breathing.equals("Wheezing")|| Breathing.equals("Sianosis")){

txtStatus.setBackgroundColor(Color.RED);

txtStatus.setText("IMMEDIATE"); }

else {

if(Age.equals("Bayi")||Age.equals("Anak-anak")){

if(p.getTambahan().equals("Breathing")) {

txtStatus.setBackgroundColor(Color.RED);

txtStatus.setText("IMMEDIATE"); }

}

elseif(Respiration.equals(">30M(A) || <15 ||>45(C)"))

txtStatus.setBackgroundColor(Color.RED);

txtStatus.setText("IMMEDIATE");

elseif(Perfution.equals(">2Detik"))

txtStatus.setBackgroundColor(Color.RED);

txtStatus.setText("IMMEDIATE");

else

if(Wounded.equals("Cedera Dapat Berjalan"))

txtStatus.setBackgroundColor(Color.GREEN);

txtStatus.setText("MINOR");

elseif(!(Breathing.equals("Normal")))

if(Breathing.equals("Wheezing")||Breathing.equals("Sianosis"))

txtStatus.setBackgroundColor(Color.RED);

txtStatus.setText("IMMEDIATE");

else

(7)

3.2.3 Desain Antarmuka Aplikasi Penanganan Bencana Alam Berbasis Mobile 1. Form Login

Desain antarmuka untuk login dirancangan sebagai halaman untuk melakukan login ke aplikasi android, desain antarmuka dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini.

Gambar 3. Form Login

2. Form Input Primary Triage

Desain antarmuka untuk input primary triage dirancangan sebagai halaman untuk menginput data korban seperti Wounded, Perfusion, Respiration dan status mental , desain antarmuka primary triage dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini.

Gambar 4. Form Input Primary Triage 3. Form Input Foto Korban

Desain antarmuka untuk input foto korban dirancangan sebagai halaman untuk menginput foto korban desain antarmuka foto korban dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini.

(8)

Gambar 5. Form Input Foto Korban 4. QRCode dan Status Pasien

Desain antarmuka untuk menampilkan QRCode dan status kegawatan pasien dapat dilihat pada gambar 6 dibawah ini.

Gambar 6. QRCode Pasien

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian sistem mobile triage korban bencana alam maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sistem dibangun dengan menggunakan metode triase prehospital di mana menghasilkan tingkat prioritas penanganan korban berdasarkan gejala-gejala yag dialami oleh korban yang diinput sebelumnya. Sistem ini dapat digunakan pada jaringan offline dengan memanfaatkan media menyimpanan internal, dan data akan dikirim ke Server Rumah sakit bila jaringan internet telah tersedia.

2. Berdasarkan dari hasil pengujian perangkat lunak dengan menguji 34 fungsi aplikasi dihasilkan total tingkat persentase kesesuain adalah 100%, dan persentase ketidaksesuaian adalah 0% maka dapat disimpulkan fungsi aplikasi berjalan sesuai dengan fungsinya.

3. Kombinasi Metode START/JumpSTART yang umunya digunakan oleh tim medis untuk menentukan prioritas penaganan, pada penelitian ini dapat diimplementasikan pada perangkat mobile.

5. SARAN

Adapun saran untuk pengembangan aplikasi selanjutnya, yakni:

1. Pengembangan dapat dilakukan dengan mengimplementasikan metode lain dalam menentukan prioritas penanganan pasien korban bencana alam.

2. Untuk melakukan cetak gambar QRCode masih menggunakan bluetoot/kabel data yang di hubungkan pada laptop yang kemudian dicetak dengan menggunakan printer, oleh karena itu diharapkan kedepan adanya pengembangan dalam hal tersebut.

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada tim peneliti yang telah memberi dukungan financial terhadap penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR) Secretariat Evaluation, 2010, Final report, Global Development Advisors:Dalberg

[2] Nazruddin Safaat, 2012, Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet, Informatika. Bandung

[3] Stein, L., 2008. Mass Casualty Triage. The Oklahoma Nurse.

[4] Rahayu, Yeni Dwi . 2006. Pembuatan Aplikasi Pembacaan Quick Response Code

Menggunakan Perangkat Mobile Berbasis J2ME Untuk Identifikasi Suatu Barang.

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. [5] Nuris Kushayati, 2014,Analisis Metode Triage Prehospital padaInsiden Korban Masal (Mass

Casualty Incident), Journal Wuny XVIII, No.3, Vol. II, Hal. 1-9

[6] Roby Stevi Lumbu, Muh.Niswar, Merna Baharuddin

,

2013, Sistem Informasi Triage Untuk Penanggulangan Korban Bencana, Journal Pasca Sarjana Unhas, vol.2013

Gambar

Gambar 1. Sistem Penanganan Bencana Alam Berbasis Mobile Triage  2.2  Jenis Penelitian
Tabel 1 Hasil Rekapitulasi Pengujian
Tabel 2 Pseudocode Algoritma  Kombinasi START/JumpSTART
Gambar 3. Form Login

Referensi

Dokumen terkait

Dengan berakhirnya program Kuliah Kerja Nyata ( 23 Juni 2014 – 21 Juli 2014 ), maka disusun laporan akhir kegiatan yang berisi tentang semua program yang

Seperti ditunjukkan dimuka, neraca itu memperlihatkan keadaan Seperti ditunjukkan dimuka, neraca itu memperlihatkan keadaan keuangan dari sebuah perusahaaan pada suatu

Dalam hal penjualan kembali Unit Penyertaan REKSA DANA BNP PARIBAS INTEGRA dilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan melalui media elektronik, maka Formulir Penjualan Kembali

Dia adalah orang bijaksana, bukan orang dungu.&#34;Seperti halnya, para bhikkhu, bila orang yang baik penglihatannya berdiri di tepi kolam, dia akan melihat ikan besar

Dalam aspek praktis, penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman dan sudut pandang kepada masyarakat tentang upaya dalam mewujudkan keadilan dalam perkara bisnis

pokok beriman kepada malaikat-malaikat Allah kelas III MI Raudlatus Syubban Kincir Wegil Sukolilo Pati sesudah metode index card match? 3) Sejauh mana metode